SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
SOSIALISASI
PAJAK DAERAH
PAJAK DAERAH, YANG SELANJUTNYA DISEBUT PAJAK ADALAH
KONTRIBUSI WAJIB KEPADA DAERAH YANG TERUTANG OLEH
ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG BERSIFAT MEMAKSA
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG, DENGAN TIDAK
MENDAPATKAN IMBALAN SECARA LANGSUNG DAN DIGUNAKAN
UNTUK KEPERLUAN DAERAH BAGI SEBESAR BESARNYA
KEMAKMURAN RAKYAT.
PAJAK DAERAH TERBAGI DUA, YAITU :
1.PAJAK PROVINSI TERDIRI ATAS :
1. Pajak Kendaraan Bermotor;
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
4. Pajak Air Permukaan; dan
5. Pajak Rokok.
2.PAJAK KABUPATEN / KOTA TERDIRI ATAS :
1. Pajak Hotel;
2. Pajak Restoran;
3. Pajak Hiburan;
4. Pajak Reklame;
5. Pajak Penerangan Jalan;
6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
7. Pajak Parkir;
8. Pajak Air Tanah;
9. Pajak Sarang Burung Walet;
10.Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan
11.Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK :
1. System Self Assesment adalah Pajak yang dihitung, diperhitungkan, dibayar, dan dilaporkan sendiri oleh Wajib
Pajak.
 Pajak Hotel;
 Pajak Restoran;
 Pajak Hiburan;
 Pajak Penerangan Jalan (PPJ);
 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (Minerba);
 Pajak Parkir;
 Pajak Sarang Burung Wallet; dan
 BPHTB.
2. System Official Assesment adalah Pajak yang dihitung, diperhitungkan, dibayar, dan dilaporkan berdasarkan
penetapan Walikota.
 Pajak Reklame;
 Pajak Air Tanah; dan
 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
DASAR HUKUM PEMUNGUTAN
PAJAK DAERAH :
1.Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah
2.Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis
Pajak Daerah yang dipungut berdasarkan penetapan Kepala
Daerah atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak
3.Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
4.Peraturan Walikota Nomor 02 Tahun 2019 tentang Sistem dan
Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah.
PAJAK HOTEL
 Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan
oleh Hotel.
 Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan atau
peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan
dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen,
gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah
penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah
kamar lebih dari 10 (sepuluh).
 Tarif Pajak Hotel ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh
persen).
PAJAK RESTORAN
Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang
sediakan oleh restoran.
Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan
atau minuman dengan dipungut bayaran, yang
mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin,
warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga
atau katering.
Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 10 %
(sepuluh persen).
PAJAK HIBURAN
 Hiburan adalah semua jenis tontanan, pertunjukan, permainan, dan atau keramaian yang dinikmati
dengan dipungut bayaran.
 Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan.
 Jenis Hiburan :
 Tontonan film
 Pagelaran kesenian, musik, tari, dan / atau busana
 Kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya
 Pameran
 Diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya
 Sirkus, akrobat dan sulap
 Permainan billyard,golf dan bowling
 Pacuan kuda, kendaraan bermotor dan permainan
 Ketangkasan
 Panti pijat, refleksi, mandi uap / spa, dan pusat kebugaran (fitness center), dan
 Pertandingan olahraga.
TARIF PAJAK HIBURAN
 Diskotik, klub malam, karaoke, mandi uap/spa dan panti pijat tarif pajak
ditetapkan sebesar 40 % (empat puluh persen).
 Pertunjukan seni, kontes kecantikan, pagelaran musik, tari dan pagelaran
busana ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari Harga Tanda Masuk.
 Sirkus, akrobat, sulap dan sejenisnya dikenakan pajak 10% (sepuluh persen).
 Pusat kebugaran (fitness center) dikenakan pajak sebesar 15% (lima belas
persen).
 Permainan Billyard, bowling dikenakan pajak sebesar 15% (lima belas
persen).
 Permainan ketangkasan dan sejenis ditetapkan sebesar 15% (lima belas persen) dari nilai
nominal pembayaran.
 Penyelenggaraan pertandingan olah raga dan sejenisnya ditetapkan sebesar 15 % (lima belas
persen) dari nilai nominal pembayaran.
 Show Artis atau hiburan lain/hiburan alternatif dan sejenisnya ditetapkan sebesar 15% (lima
belas persen) dari nilai nominal pembayaran.
 Penyelenggaraan kegiatan hiburan tontonan/bioskop sebesar 10% (sepuluh persen) dari Harga
Tanda Masuk.
 Penyelenggaraan tempat hiburan karaoke keluarga ditetapkan tarif sebesar 30 % (tiga puluh
persen).
 Pajak hiburan untuk kesenian rakyat (tradisional) ditetapkan sebesar 5 % (lima persen).
TARIF PAJAK HIBURAN
PAJAK REKLAME
Setiap penyelenggaraan reklame di daerah dipungut pajak dengan nama Pajak Reklame.
Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan Reklame, meliputi :
• Reklame papan/billboard/videotron/megatron dan sejenisnya
• Reklame kain
• Reklame melekat, stiker
• Reklame selebaran
• Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan
• Reklame udara
• Reklame apung
• Reklame suara
• Reklame film/slide, dan
• Reklame peragaan.
Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25 % (dua puluh lima persen).
PAJAK PENERANGAN JALAN
• Setiap penggunaan tenaga listrik baik yang dihasilkan sendiri maupun yang
diperoleh dari sumber lain dipungut pajak dengan nama Pajak Penerangan
Jalan (PPJ).
• Objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik, baik yang
dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain.
• Tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen).
• Tarif penggunaan tenaga listrik dari sumber lain oleh industri,
pertambangan minyak bumi dan gas alam, tarif Pajak Penerangan Jalan
ditetapkan sebesar 3 % (tiga persen).
• Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan
Jalan ditetapkan sebesar 1,5 % (satu koma lima persen).
PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM
DAN BATUAN
Setiap orang pribadi atau badan yang mengambil
mineral bukan logam dan batuan di daerah dipungut
pajak dengan nama Pajak Mineral Bukan Logam
dan Batuan.
Objek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
adalah kegiatan pengambilan mineral bukan logam
dan batuan.
Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
ditetapkan sebesar 25% ( dua puluh lima persen ).
PAJAK PARKIR
Setiap penyelenggaraan tempat parkir di luar
badan jalan dengan dipungut bayaran atau
seharusnya dibayar, dikenakan pajak dengan nama
Pajak Parkir.
Dasar Pengenaan Pajak Parkir adalah jumlah
pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada
penyelenggara tempat Parkir.
Tarif Pajak Parkir ditetapkan sebesar 25 % (dua
puluh lima persen).
PAJAK AIR TANAH
Setiap pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah
dikenakan pajak dengan nama Pajak Air Tanah.
Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan/atau
pemanfaatan Air Tanah. Dikecualikan dari objek Pajak
Air Tanah adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan Air
Tanah untuk keperluan dasar rumah tangga, pengairan
pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan.
Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20 % (dua
puluh persen).
PAJAK SARANG BURUNG
WALET
Setiap kegiatan pengambilan dan/atau pengusahaan
sarang burung walet oleh orang pribadi atau Badan
dikenakan pajak dengan nama Pajak Sarang Burung
Walet.
Objek Pajak Sarang Burung Walet adalah
pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung
walet.
Tarif Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan
sebesar 10 % (sepuluh persen).
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PERDESAAN & PERKOTAAN
Setiap bumi dan/atau bangunan yang dimiliki,
dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi
atau Badan dipungut pajak dengan nama Pajak Bumi
dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan adalah bumi dan/atau bangunan yang
dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang
pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan
untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan
pertambangan.
DASAR PENGENAAN &TARIF PBB-P2
Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan adalah NJOP.
Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
ditetapkan sebesar, sebagai berikut :
o Untuk NJOP kurang dari atau sama dengan 1 Miliar sebesar 0,1%
( nol koma satu persen ).
o Untuk NJOP lebih dari 1 Miliar sebesar 0,2% ( nol koma dua
persen ).
BPHTB ( BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH
DAN BANGUNAN )
Setiap perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan dipungut pajak dengan nama Pajak Bea Perolehan
Hak Atas Tanah Dan Bangunan. Objek Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah
Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, meliputi :
Pemindahan hak karena :
Jual beli, tukar menukar, hibah, hibah wasiat, waris, pemasukan dalam perseroan atau badan
hukum lain, pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan, penunjukkan pembeli dalam lelang,
pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap, penggabungan usaha,
peleburan usaha, Pemekaran usaha dan hadiah.
 Pemberian hak baru meliputi :
Kelanjutan Pelepasan Hak atau diluar Pelepasan Hak
 Tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ditetapkan sebesar 5 % (lima persen). Batas tidak
kena pajak (NPOPTKP) untuk setiap wajib pajak adalah :
 Sebesar : Rp 60 juta, dan sebesar : Rp 300 juta (waris/hibah wasiat)
HAK ATAS TANAH MELIPUTI :
Hak Milik
Hak Guna Bangunan
Hak Guna Usaha
Hak Pakai
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
Hak Pengelolahan
PERHITUNGAN POTENSI PBB
LUAS SAMARINDA 718 KM2
RUANG TERBUKA HIJAU 316 KM2
FASILITAS UMUM 0 -
YANG SEHARUSNYA TERDATA SEBAGAI OBJEK PAJAK 402 KM2
SPPDT RIIL (TERDATA SEBAGAI OBJEK PAJAK) 245 KM2 -
BELUM TERDATA (POTENSI PENDAPATAN) 157 KM2
BADAN PENDAPATAN DAERAH
KOTA SAMARINDA
membayar pajak berarti membangun SAMARINDA
Jalan Kesuma Bangsa Komplek Balaikota No. 86
Bapenda.samarindakota.go.id

More Related Content

Similar to PBB-P2 Samarinda

Pajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerahPajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerahryandyra
 
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...Kavazaf
 
05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt
05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt
05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.pptbidangintel
 
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USUPajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USUFurqaan Syah
 
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup APBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup AFurqaan Syah
 
Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"natal kristiono
 
Materi hukum pajak pajak daerah
Materi hukum pajak  pajak daerahMateri hukum pajak  pajak daerah
Materi hukum pajak pajak daerahnatal kristiono
 
Materi Webinar ARC Mengupas PMK Pelaksana UU HPP.pdf
Materi Webinar ARC Mengupas PMK Pelaksana UU HPP.pdfMateri Webinar ARC Mengupas PMK Pelaksana UU HPP.pdf
Materi Webinar ARC Mengupas PMK Pelaksana UU HPP.pdfChandraBangun
 
KELOMPOK 5.docx
KELOMPOK 5.docxKELOMPOK 5.docx
KELOMPOK 5.docxAinulHikma
 
penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 Asep suryadi
 
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bmTarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bmVeD VeD
 

Similar to PBB-P2 Samarinda (20)

Pajak dan retbusi daerah
Pajak dan retbusi daerahPajak dan retbusi daerah
Pajak dan retbusi daerah
 
Pajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerahPajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerah
 
Pajak negara dan_daerah
Pajak negara dan_daerahPajak negara dan_daerah
Pajak negara dan_daerah
 
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...
 
05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt
05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt
05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt
 
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USUPajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
 
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup APBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
 
Pajak daerah1
Pajak daerah1Pajak daerah1
Pajak daerah1
 
SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdfSLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
 
Pajak daerah
Pajak daerahPajak daerah
Pajak daerah
 
Pertemuan 13&14 pjk
Pertemuan 13&14 pjkPertemuan 13&14 pjk
Pertemuan 13&14 pjk
 
Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"
 
Materi hukum pajak pajak daerah
Materi hukum pajak  pajak daerahMateri hukum pajak  pajak daerah
Materi hukum pajak pajak daerah
 
Materi Webinar ARC Mengupas PMK Pelaksana UU HPP.pdf
Materi Webinar ARC Mengupas PMK Pelaksana UU HPP.pdfMateri Webinar ARC Mengupas PMK Pelaksana UU HPP.pdf
Materi Webinar ARC Mengupas PMK Pelaksana UU HPP.pdf
 
KELOMPOK 5.docx
KELOMPOK 5.docxKELOMPOK 5.docx
KELOMPOK 5.docx
 
Sapit
SapitSapit
Sapit
 
penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bmTarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
 
Pengertian PPN
Pengertian PPNPengertian PPN
Pengertian PPN
 

Recently uploaded

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 

Recently uploaded (20)

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 

PBB-P2 Samarinda

  • 2. PAJAK DAERAH PAJAK DAERAH, YANG SELANJUTNYA DISEBUT PAJAK ADALAH KONTRIBUSI WAJIB KEPADA DAERAH YANG TERUTANG OLEH ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG BERSIFAT MEMAKSA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG, DENGAN TIDAK MENDAPATKAN IMBALAN SECARA LANGSUNG DAN DIGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN DAERAH BAGI SEBESAR BESARNYA KEMAKMURAN RAKYAT.
  • 3. PAJAK DAERAH TERBAGI DUA, YAITU : 1.PAJAK PROVINSI TERDIRI ATAS : 1. Pajak Kendaraan Bermotor; 2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; 4. Pajak Air Permukaan; dan 5. Pajak Rokok.
  • 4. 2.PAJAK KABUPATEN / KOTA TERDIRI ATAS : 1. Pajak Hotel; 2. Pajak Restoran; 3. Pajak Hiburan; 4. Pajak Reklame; 5. Pajak Penerangan Jalan; 6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; 7. Pajak Parkir; 8. Pajak Air Tanah; 9. Pajak Sarang Burung Walet; 10.Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan 11.Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
  • 5. SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK : 1. System Self Assesment adalah Pajak yang dihitung, diperhitungkan, dibayar, dan dilaporkan sendiri oleh Wajib Pajak.  Pajak Hotel;  Pajak Restoran;  Pajak Hiburan;  Pajak Penerangan Jalan (PPJ);  Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (Minerba);  Pajak Parkir;  Pajak Sarang Burung Wallet; dan  BPHTB. 2. System Official Assesment adalah Pajak yang dihitung, diperhitungkan, dibayar, dan dilaporkan berdasarkan penetapan Walikota.  Pajak Reklame;  Pajak Air Tanah; dan  Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
  • 6. DASAR HUKUM PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH : 1.Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 2.Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah yang dipungut berdasarkan penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak 3.Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah 4.Peraturan Walikota Nomor 02 Tahun 2019 tentang Sistem dan Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah.
  • 7. PAJAK HOTEL  Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh Hotel.  Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan atau peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).  Tarif Pajak Hotel ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen).
  • 8. PAJAK RESTORAN Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang sediakan oleh restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga atau katering. Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen).
  • 9. PAJAK HIBURAN  Hiburan adalah semua jenis tontanan, pertunjukan, permainan, dan atau keramaian yang dinikmati dengan dipungut bayaran.  Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan.  Jenis Hiburan :  Tontonan film  Pagelaran kesenian, musik, tari, dan / atau busana  Kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya  Pameran  Diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya  Sirkus, akrobat dan sulap  Permainan billyard,golf dan bowling  Pacuan kuda, kendaraan bermotor dan permainan  Ketangkasan  Panti pijat, refleksi, mandi uap / spa, dan pusat kebugaran (fitness center), dan  Pertandingan olahraga.
  • 10. TARIF PAJAK HIBURAN  Diskotik, klub malam, karaoke, mandi uap/spa dan panti pijat tarif pajak ditetapkan sebesar 40 % (empat puluh persen).  Pertunjukan seni, kontes kecantikan, pagelaran musik, tari dan pagelaran busana ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari Harga Tanda Masuk.  Sirkus, akrobat, sulap dan sejenisnya dikenakan pajak 10% (sepuluh persen).  Pusat kebugaran (fitness center) dikenakan pajak sebesar 15% (lima belas persen).  Permainan Billyard, bowling dikenakan pajak sebesar 15% (lima belas persen).
  • 11.  Permainan ketangkasan dan sejenis ditetapkan sebesar 15% (lima belas persen) dari nilai nominal pembayaran.  Penyelenggaraan pertandingan olah raga dan sejenisnya ditetapkan sebesar 15 % (lima belas persen) dari nilai nominal pembayaran.  Show Artis atau hiburan lain/hiburan alternatif dan sejenisnya ditetapkan sebesar 15% (lima belas persen) dari nilai nominal pembayaran.  Penyelenggaraan kegiatan hiburan tontonan/bioskop sebesar 10% (sepuluh persen) dari Harga Tanda Masuk.  Penyelenggaraan tempat hiburan karaoke keluarga ditetapkan tarif sebesar 30 % (tiga puluh persen).  Pajak hiburan untuk kesenian rakyat (tradisional) ditetapkan sebesar 5 % (lima persen). TARIF PAJAK HIBURAN
  • 12. PAJAK REKLAME Setiap penyelenggaraan reklame di daerah dipungut pajak dengan nama Pajak Reklame. Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan Reklame, meliputi : • Reklame papan/billboard/videotron/megatron dan sejenisnya • Reklame kain • Reklame melekat, stiker • Reklame selebaran • Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan • Reklame udara • Reklame apung • Reklame suara • Reklame film/slide, dan • Reklame peragaan. Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25 % (dua puluh lima persen).
  • 13. PAJAK PENERANGAN JALAN • Setiap penggunaan tenaga listrik baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain dipungut pajak dengan nama Pajak Penerangan Jalan (PPJ). • Objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain. • Tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen). • Tarif penggunaan tenaga listrik dari sumber lain oleh industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 3 % (tiga persen). • Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 1,5 % (satu koma lima persen).
  • 14. PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN Setiap orang pribadi atau badan yang mengambil mineral bukan logam dan batuan di daerah dipungut pajak dengan nama Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan. Objek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan. Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan sebesar 25% ( dua puluh lima persen ).
  • 15. PAJAK PARKIR Setiap penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan dengan dipungut bayaran atau seharusnya dibayar, dikenakan pajak dengan nama Pajak Parkir. Dasar Pengenaan Pajak Parkir adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada penyelenggara tempat Parkir. Tarif Pajak Parkir ditetapkan sebesar 25 % (dua puluh lima persen).
  • 16. PAJAK AIR TANAH Setiap pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah dikenakan pajak dengan nama Pajak Air Tanah. Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah. Dikecualikan dari objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah untuk keperluan dasar rumah tangga, pengairan pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan. Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20 % (dua puluh persen).
  • 17. PAJAK SARANG BURUNG WALET Setiap kegiatan pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet oleh orang pribadi atau Badan dikenakan pajak dengan nama Pajak Sarang Burung Walet. Objek Pajak Sarang Burung Walet adalah pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet. Tarif Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen).
  • 18. PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN & PERKOTAAN Setiap bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan dipungut pajak dengan nama Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
  • 19. DASAR PENGENAAN &TARIF PBB-P2 Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah NJOP. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan sebesar, sebagai berikut : o Untuk NJOP kurang dari atau sama dengan 1 Miliar sebesar 0,1% ( nol koma satu persen ). o Untuk NJOP lebih dari 1 Miliar sebesar 0,2% ( nol koma dua persen ).
  • 20. BPHTB ( BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN ) Setiap perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan dipungut pajak dengan nama Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan. Objek Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, meliputi : Pemindahan hak karena : Jual beli, tukar menukar, hibah, hibah wasiat, waris, pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lain, pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan, penunjukkan pembeli dalam lelang, pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap, penggabungan usaha, peleburan usaha, Pemekaran usaha dan hadiah.  Pemberian hak baru meliputi : Kelanjutan Pelepasan Hak atau diluar Pelepasan Hak  Tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ditetapkan sebesar 5 % (lima persen). Batas tidak kena pajak (NPOPTKP) untuk setiap wajib pajak adalah :  Sebesar : Rp 60 juta, dan sebesar : Rp 300 juta (waris/hibah wasiat)
  • 21. HAK ATAS TANAH MELIPUTI : Hak Milik Hak Guna Bangunan Hak Guna Usaha Hak Pakai Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Hak Pengelolahan
  • 22. PERHITUNGAN POTENSI PBB LUAS SAMARINDA 718 KM2 RUANG TERBUKA HIJAU 316 KM2 FASILITAS UMUM 0 - YANG SEHARUSNYA TERDATA SEBAGAI OBJEK PAJAK 402 KM2 SPPDT RIIL (TERDATA SEBAGAI OBJEK PAJAK) 245 KM2 - BELUM TERDATA (POTENSI PENDAPATAN) 157 KM2
  • 23. BADAN PENDAPATAN DAERAH KOTA SAMARINDA membayar pajak berarti membangun SAMARINDA Jalan Kesuma Bangsa Komplek Balaikota No. 86 Bapenda.samarindakota.go.id