SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Download to read offline
Mengupas PMK pelaksana UU HPP
Mengenai PPN atas kegiatan membangun sendiri,
PPN atas penyerahan kendaraan bermotor bekas, Non Jasa Kena Pajak,
dan PPN atas penyerahan Jasa Kena Pajak tertentu.
PMK 61, 65, 70, dan 71 Th 2022
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
PMK-61/PMK.03/2022
TENTANG
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS
KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI
Latar Belakang
Memberikan kepastian hukum dalam pengenaan PPN atas
Kegiatan Membangun Sendiri
Memberikan kemudahan dan penyederhanaan administrasi
perpajakan
Mendorong peran serta masyarakat dalam pembayaran PPN
atas Kegiatan Membangun Sendiri
Memberikan rasa keadilan dalam pengenaan PPN atas
Kegiatan Membangun Sendiri
Melaksanakan ketentuan Pasal 16C dan Pasal 16G huruf i UU
PPN
SISTEMATIKA DAN POKOK PENGATURAN PMK-61/PMK.03/2022
RUANG LINGKUP PPN KMS (1)
RUANG LINGKUP PPN KMS (2)
KMS Sekaligus dan Bertahap
Saat terutang : mulai dibangunnya bangunan sampai dengan bangunan selesai
Tempat terutang : tempat bangunan didirikan
2 Tahun
Perhitungan PPN Terutang
PPN Terutang = 20% x Tarif PPN x DPP
Besaran Tertentu
Aturan Sebelumnya
DPP = 20% dari biaya yang dikeluarkan
Pada April 2022 Bapak Budi memulai membangun sebuah rumah untuk tempat tinggal pribadinya.
Luas keseluruhan dari rumah tersebut adalah sebesar 200 m2, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
Bapak Budi dalam upaya membangun rumah tersebut sampai dengan selesainya bangunan tersebut
adalah sebagai berikut:
• pembelian tanah sebesar Rp 200.000.000,
• pembelian bahan baku bangunan keseluruhan Rp 180.000.000,
• biaya upah mandor dan pekerja bangunan Rp 70.000.000.
Maka berapakah PPN yang terutang atas pembangunan rumah tersebut?
Jawab:
Sesuai dengan PMK No. 61/ 2022 PPN terutang atas KMS adalah:
= 20 % X TARIF PPN X DPP
= (20% X11% ) X Biaya, tidak termasuk biaya pembelian tanah
= (20% X 11%) X (Rp 180.000.000 + Rp 70.000.000)
Dengan demikian, PPN terutang atas KMS oleh Bapak Budi adalah
= 2,2% X Rp 250.000.000
= Rp 5.500.000
Contoh Perhitungan
PENYETORAN PPN KMS
PPN yang tercantum dalam SSP
PPN KMS (dokumen tertentu)
Perolehan BKP dan/atau JKP
sehubungan dengan KMS
Tidak dapat dikreditkan
Dapat dikreditkan
PENGKREDITKAN PAJAK MASUKAN
Pajak
Masukan
penyetoran PPN =
pelaporan PPN
melaporkan penyetoran
PPN dalam SPT Masa
PPN 1111 ke KPP
terdaftar
Pelaporan PPN KMS
Pengecualian Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan KMS
Pelaporan
Tidak melakukan penyetoran dan/atau pelaporan PPN; atau
Telah melakukan penyetoran atau pelaporan namun berdasarkan data yang dimiliki dan diperoleh oleh
DJP masih terdapat PPN yang kurang dibayar dan/atau dilaporkan.
Imbauan diterbitkan dalam hal OP/Badan:
1.
2.
Pengawasan Pemenuhan Kewajiban PPN KMS
KETENTUAN PERALIHAN
KETENTUAN PERALIHAN
KETENTUAN PERALIHAN
penghitungan, penyetoran, dan pelaporan PPN
terutang sebelum Masa Pajak April 2022
Pencabutan PMK-163/2012
Pemberlakuan PMK mulai 1 April 2022
Ketentuan Penutup
Summary
KENDARAAN BERMOTOR BEKAS
KENDARAAN BERMOTOR BEKAS
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
PMK-65/PMK.03/2022
Latar Belakang
Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16G huruf i UU PPN (Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan).
Memberikan kemudahan dan kesederhanaan serta kepastian hukum dan keadilan dalam
pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas penyerahan kendaraan bermotor bekas
Penggantian Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2010 tentang Pedoman
Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan Kegiatan
Usaha Tertentu.
Tujuan
Latar Belakang dan Tujuan
PKP yang Wajib Menerapkan
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan usaha
tertentu berupa penyerahan kendaraan bermotor bekas
wajib memungut dan menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai
yang terutang atas penyerahan kendaraan bermotor bekas
dengan besaran tertentu
Pedagang yang melalukan penyerahan kendaraan bermotor
Objek PPN dan PKP yang Wajib Menerapkan
Bukan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan
semula tidak untuk diperjualbelikan cfm. Pasal 16D
UU PPN
Objek PPN :
Penyerahan kendaraan bermotor bekas
Tarif
Dasar Pengenaan Pajak
Harga Jual tidak termasuk PPN
Besaran Tertentu PPN
Diperoleh dari hasil perkalian:
- * 10% x tarif PPN cfm. Pasal 7 ayat (1) huruf a UU PPN x Harga Jual
- ** 10% x tarif PPN cfm. Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN x Harga Jual
Dalam hal PKP yang melakukan kegiatan usaha tertentu berupa penyerahan kendaraan bermotor
bekas juga melakukan penyerahan BKP lainnya dan/atau Jasa Kena Pajak, pemungutan PPN yang
terutang atas penyerahan BKP lainnya dan/atau JKP tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
PPN atas Penyerahan BKP Lainnya dan/atau JKP
Contoh 1:
Tuan A melakukan penyerahan kendaraan
bermotor bekas dan BKP lainnya berupa aksesori
kendaraan bermotor.
Dengan demikian:
a. Atas penyerahan kendaraan bermotor bekas,
Tuan A wajib memungut dan menyetorkan PPN
yang terutang dengan besaran tertentu; dan
b. Atas penyerahan aksesori kendaraan
bermotor, Tuan A wajib memungut PPN sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
Contoh 2:
PT B melakukan penyerahan kendaraan bermotor
bekas dan JKP berupa jasa perbaikan dan
perawatan kendaraan bermotor.
Dengan demikian:
a. Atas penyerahan kendaraan bermotor bekas, PT
B wajib memungut dan menyetorkan PPN yang
terutang dengan besaran tertentu; dan
b. Atas penyerahan jasa perbaikan dan perawatan
kendaraan bermotor, Tuan A wajib memungut PPN
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang
berkenaan dengan penyerahan dimaksud dapat
dikreditkan; dan
penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang
berkenaan dengan penyerahan dimaksud tidak dapat
dikreditkan dan/atau penyerahan yang tidak terutang
PPN
PKP kendaraan bermotor bekas yang dalam suatu Masa
Pajak melakukan:
Penentuan Pajak
Masukan yang dapat
dikreditkan dilaksanakan
berdasarkan ketentuan
Pasal 9 ayat (5) dan ayat
(6) UU PPN.
Tidak dapat di kreditkan
Pajak Masukan atas perolehan BKP dan/atau JKP, impor BKP,
serta pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau
pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam Daerah
Pabean, yang berhubungan dengan penyerahan kendaraan
bermotor bekas oleh PKP yang melakukan kegiatan usaha
tertentu berupa penyerahan kendaraan bermotor bekas.
Pengkreditan Pajak Masukan
Formulir SPT Masa PPN yang Digunakan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2010 tentang Pedoman
Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak yang
Melakukan Kegiatan Usaha Tertentu .
PMK yang dicabut dan Dinyatakan Tidak Berlaku
Saat PMK Mulai Berlaku
Pokok - pokok Perubahan (1/2)
Pokok - pokok Perubahan (2/2)
KRITERIA DAN/ATAU RINCIAN MAKANAN DAN MINUMAN,
JASA KESENIAN DAN HIBURAN, JASA PERHOTELAN,
JASA PENYEDIAAN TEMPAT PARKIR, SERTA JASA BOGA ATAU
KATERING YANG TIDAK DIKENAI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
PMK-70/PMK.03/2022
Latar Belakang & Tujuan
Keadilan Kepastian Hukum Penyelarasan antara
Objek PPN dan Pajak
Daerah
Latar Belakang
Tujuan Penguatan objek PPN
Menghindari pengenaan pajak berganda antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah
1.
2.
Dasar Hukum
Dasar Hukum
Dasar Hukum
NON OBJEK PPN
di hotel
restoran, rumah makan
warung dan sejenisnya ;
atau
Oleh Pengusaha boga
atau katering
Makanan dan minuman yang
disajikan
Jasa kesenian dan
hiburan
Jasa Perhotelan
Jasa penyediaan tempat
parkir
Jasa boga atau katering
Barang Jasa
Disajikan di restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya yang menyediakan layanan
penyajian makanan dan/atau minuman yang paling sedikit berupa penyediaan fasilitas meja,
kursi, dan/atau peralatan makan dan minum baik yang dikonsumsi di tempat atau tidak.
Proses penyediaan bahan baku dan bahan setengah jadi, pembuatan, penyimpanan, serta
penyajian berdasarkan pesanan;
Penyajian di lokasi yang diinginkan oleh pemesan dan berbeda dengan lokasi dimana
proses pembuatan dan penyimpanan dilakukan; dan
Penyajian dilakukan dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya.
Diserahkan oleh Pengusaha jasa boga atau katering yang paling sedikit melakukan kegiatan
pelayanan:
Tidak dikenai PPN atas penyerahan makanan dan minuman yang :
Makanan dan Minuman
Dikenai PPN atas penyerahan makanan dan minuman yang disajikan oleh
Makanan dan Minuman
Pengusaha toko swalayan dan sejenisnya yang tidak semata-mata
menjual makanan dan/atau minuman;
Pengusaha pabrik makanan dan/atau minuman
Pengusaha penyedia fasilitas yang kegiatan usaha utamanya
menyediakan pelayanan jasa menunggu pesawat (lounge) pada bandar
udara.
tontonan film/tontonan audio visual
pergelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana
kontes kecantikan
kontes binaraga
pameran
pertunjukan sirkus, akrobat, dan sulap
pacuan kuda dan perlombaan kendaraan bermotor
permainan ketangkasan olahraga permainan dengan
menggunakan tempat/ruang dan/atau peralatan dan
perlengkapan untuk olahraga dan kebugaran
rekreasi wahana air, wahana ekologi, wahana pendidikan,
wahana budaya, wahana salju, wahana permainan,
pemancingan, agrowisata, dan kebun binatang
panti pijat dan pijat refleksi
diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap atau
perawatan dengan air (spa)
Jasa Kesenian dan Hiburan
kegiatan pelayanan penyediaan
tempat/ruang dan/atau peralatan dan
perlengkapan untuk permainan golf;
dan
penyerahan jasa digital berupa
penayangan (streaming) film atau
audio visual lainnya melalui saluran
internet atau jaringan elektronik.
Tidak Dikenai PPN Dikenai PPN
Jasa penyediaan akomodasi
Penyediaan fasilitas penunjang yang terkait secara langsung dengan jasa
penyewaan kamar (room service, air conditioning, binatu, extrabed, fixture,
telepon, safety box, internet, televisi satelit/kabel, dan minibar)
Penyediaan fasilitas yang terkait secara langsung dengan kegiatan jasa
penyewaan kamar dan hanya diperuntukkan bagi tamu yang menginap, (fasilitas
olah raga dan hiburan, fotokopi, teleks, faksimile, dan transportasi hotel)
Di hotel, hostel, vila, pondok wisata, motel, losmen, wisma pariwisata, pesanggrahan,
rumah penginapan/guesthouse/bungalo/resort/cottage, tempat tinggal pribadi yang
difungsikan sebagai hotel, dan perkemahan mewah (glamping)
Tidak Dikenai PPN
Jasa penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan
Jasa penyewaan kamar
Jasa Perhotelan
jasa penyewaan ruangan untuk selain kegiatan acara atau pertemuan di hotel
hostel, vila, pondok wisata, motel, losmen, wisma pariwisata, pesanggrahan,
rumah penginapan dan sejenisnya, tempat tinggal pribadi yang difungsikan
sebagai hotel, atau perkemahan mewah (penyewaan ruangan untuk ATM, kantor,
perbankan, restoran, tempat hiburan, karaoke, apotek, toko retail, dan klinik).
jasa penyewaan unit dan/atau ruangan, termasuk tambahannya serta fasilitas
penunjang terkait lainnya, di apartemen, kondominium, dan sejenisnya
didasarkan atas izin usahanya.
jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh
pengelola jasa perhotelan.
Dikenai PPN
Jasa Perhotelan
Meliputi
Jasa pengelola tempat parkir
Penyediaan atau penyelenggaraan tempat parkir
Pelayanan memarkirkan kendaraan (parkir valet)
Meliputi
Jasa Penyediaan Tempat Parkir
Dikenai PPN
Tidak Dikenai PPN
PMK No. 43/PMK.010/2015 tentang Kriteria dan/atau Rincian
Jasa Perhotelan yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai


PMK No. 18/PMK.010/2015 tentang KrItaria Jasa Boga Atau
Katering Yang Termasuk Dalam Jenis Jasa Yang Tidak Di Kenai
Pajak Pertambahan Nilai


PMK No. 158/PMK.010/2015 tentang Kriteria Jasa Kesenian Dan
Hiburan Yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai


PMK No. 122/PMK.03/2012 tentang Kriteria Jasa Penyediaan
Tempat Parkir Yang Termasuk Dalam Jenis Jasa Yang Tidak
Dikenai Pajak Pertambahan Nilai
Peraturan yang dicabut
PMK baru mulai berlaku pada 1 April 2022
PMK-71/PMK.03/2022
PPN
PPN atas Penyerahan
atas Penyerahan
Jasa
Jasa
Kena
Kena
Pajak
Pajak
Tertentu
Tertentu
PMK No. 75/PMK.03/2010 Tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PMK No. 121/ PMK.03
/2015;
Pasal 8 PMK No. 92/PMK.02/2020 tentang Kriteria dan/atau Rincian Jasa
Keagamaan yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PMK-92/2020); dan
Pasal 13 ayat (5) huruf b dan Pasal 16 ayat (4) huruf b PMK No. 6/PMK.03/2021
tentang Penghitungan dan Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai serta Pajak
Penghasilan atas Penyerahan/Penghasilan sehubungan dengan Penjualan Pulsa,
Kartu Perdana, Token, dan Voucer (PMK-6/2021)
Penyesuaian terhadap ketentuan yang diatur dalam:
Latar Belakang PMK
“Ketentuan lebih lanjut mengenai jumlah peredaran usaha tertentu, jenis
kegiatan usaha tertentu, jenis Barang Kena Pajak tertentu, jenis Jasa Kena
Pajak tertentu, dan besaran Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut dan
disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9A ayat (1), diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan.”
Pasal 16G huruf i Undang-Undang Nomor 7 Tahun
Pasal 16G huruf i Undang-Undang Nomor 7 Tahun
Pasal 16G huruf i Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan






Dasar Hukum
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan
5 Jasa Kena Pajak tertentu wajib memungut dan
menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang terutang
dengan besaran tertentu.
BESARAN TERTENTU
Penyerahan JKP: Rp1.000.000
Besaran tertentu sebesar 1,1%
Maka:
DPP: Rp1.000.000
PPN: 1,1% x Rp1.000.000=Rp11.000
Penjual tidak dapat mengkreditkan
PM
Penyerahan JKP: Rp1.000.000
DPP berupa Nilai Lain sebesar 10%
Maka:
DPP: 10% x Rp1.000.000=Rp100.000
PPN: 11% x Rp100.000=Rp11.000
Penjual dapat mengkreditkan PM
DPP Nilai Lain VS Besaran Tertentu
DPP Nilai Lain VS Besaran Tertentu
DPP Nilai Lain VS Besaran Tertentu
Jasa
Jasa
Pengiriman
Pengiriman
paket pos
paket pos
Berupa paket wisata, pemesanan sarana
angkutan, dan pemesanan sarana akomodasi,
yang penyerahannya tidak didasari pada
pemberian komisi/imbalan atas penyerahan jasa
perantara penjualan
Jasa biro perjalanan
Jasa biro perjalanan
wisata dan/atau jasa
wisata dan/atau jasa
agen perjalanan wisata
agen perjalanan wisata
yang di dalam tagihan jasa pengurusan transportasi
tersebut terdapat biaya transportasi (freight charges).
Freight charges dapat berupa biaya transportasi dengan
menggunakan moda angkutan berupa pesawat, kapal,
kereta api, dan/atau angkutan di jalan.
Jasa pengurusan
Jasa pengurusan
transportasi
transportasi
(freight forwarding)
(freight forwarding)
Dalam hal penyerahannya tidak didasari pada
pemberian komisi dan tidak terdapat selisih (margin)
Jasa pemasaran dengan media voucer, jasa
Jasa pemasaran dengan media voucer, jasa
penyelenggaraan layanan transaksi
penyelenggaraan layanan transaksi
pembayaran terkait dengan distribusi
pembayaran terkait dengan distribusi
voucer, jasa penyelenggaraan program
voucer, jasa penyelenggaraan program
loyalitas dan penghargaan pelanggan
loyalitas dan penghargaan pelanggan
(consumer loyalty/reward program)
(consumer loyalty/reward program)
Jika tagihan paket penyelenggaraan perjalanan ibadah
keagamaan dan tagihan paket penyelenggaraan
perjalanan ke tempat lain:
Jasa perjalanan ke tempat
Jasa perjalanan ke tempat
lain dalam perjalanan
lain dalam perjalanan
ibadah keagamaan
ibadah keagamaan
Jika Tarif PPN 12% Berlaku
Tarif Pajak Pertambahan Nilai yaitu sebesar 12% (dua belas persen) yang mulai berlaku paling lambat
pada tanggal 1 Januari 2025 (Pasal 7 ayat (1) huruf b UU HPP)
Ketentuan Lain-Lain
Faktur Pajak yang diterbitkan PKP yang
menyerahkan 5 JKP tertentu menggunakan kode
transaksi 05
PKP tidak dapat mengkreditkan Pajak Masukan
yang berhubungan dengan penyerahan JKP Tertentu.
Terima Kasih!
@ARTHARAYACONSULT ARTHARAYA.KONSULTAN @ARTHARAYA ARTHARAYA CONSULT ARTHARAYACONSULT.COM

More Related Content

Similar to Materi Webinar ARC Mengupas PMK Pelaksana UU HPP.pdf

Pmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppnPmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppnkp2kppacitan
 
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptx
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptxBAB 2 PPn DAN PPnBM.pptx
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptxMirahAmelia
 
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKiqbalkurniawan27
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxauliaannisa44
 
Sekilas perpajakan bagi bendaharawan
Sekilas perpajakan bagi bendaharawanSekilas perpajakan bagi bendaharawan
Sekilas perpajakan bagi bendaharawanKppkp Bangil
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxDjonyRosnipa1
 
Tax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfTax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfkib-consulting
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptxmedyyudistira1
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMIcha Icha
 
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahPajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahJuwita W'tio
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanjamuddin
 
(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121BagiyoCondro
 
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburanDiah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburanDiah Febriani Sutomo
 
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTNPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTsaidah2323
 
Slide PER-11_2022 Perubahan PER-03_2022 Faktur Pajak (OK).pdf
Slide PER-11_2022 Perubahan PER-03_2022 Faktur Pajak (OK).pdfSlide PER-11_2022 Perubahan PER-03_2022 Faktur Pajak (OK).pdf
Slide PER-11_2022 Perubahan PER-03_2022 Faktur Pajak (OK).pdfFaris Yustian
 

Similar to Materi Webinar ARC Mengupas PMK Pelaksana UU HPP.pdf (20)

P ajak
P ajakP ajak
P ajak
 
Pmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppnPmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppn
 
PPN A_2023_Sesi 1.pptx
PPN A_2023_Sesi 1.pptxPPN A_2023_Sesi 1.pptx
PPN A_2023_Sesi 1.pptx
 
5. Materi 6 PPN.pptx
5. Materi 6 PPN.pptx5. Materi 6 PPN.pptx
5. Materi 6 PPN.pptx
 
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptx
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptxBAB 2 PPn DAN PPnBM.pptx
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptx
 
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
 
Sekilas perpajakan bagi bendaharawan
Sekilas perpajakan bagi bendaharawanSekilas perpajakan bagi bendaharawan
Sekilas perpajakan bagi bendaharawan
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
 
Tax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfTax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdf
 
Akunt pajak i iii
Akunt pajak i iiiAkunt pajak i iii
Akunt pajak i iii
 
Paparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan UnairPaparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan Unair
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahPajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang Mewah
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
 
(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121
 
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburanDiah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburan
 
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTNPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
 
Slide PER-11_2022 Perubahan PER-03_2022 Faktur Pajak (OK).pdf
Slide PER-11_2022 Perubahan PER-03_2022 Faktur Pajak (OK).pdfSlide PER-11_2022 Perubahan PER-03_2022 Faktur Pajak (OK).pdf
Slide PER-11_2022 Perubahan PER-03_2022 Faktur Pajak (OK).pdf
 

Recently uploaded

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (8)

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

Materi Webinar ARC Mengupas PMK Pelaksana UU HPP.pdf

  • 1. Mengupas PMK pelaksana UU HPP Mengenai PPN atas kegiatan membangun sendiri, PPN atas penyerahan kendaraan bermotor bekas, Non Jasa Kena Pajak, dan PPN atas penyerahan Jasa Kena Pajak tertentu. PMK 61, 65, 70, dan 71 Th 2022
  • 2. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR PMK-61/PMK.03/2022 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI
  • 3. Latar Belakang Memberikan kepastian hukum dalam pengenaan PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri Memberikan kemudahan dan penyederhanaan administrasi perpajakan Mendorong peran serta masyarakat dalam pembayaran PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri Memberikan rasa keadilan dalam pengenaan PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri Melaksanakan ketentuan Pasal 16C dan Pasal 16G huruf i UU PPN
  • 4. SISTEMATIKA DAN POKOK PENGATURAN PMK-61/PMK.03/2022
  • 6. RUANG LINGKUP PPN KMS (2) KMS Sekaligus dan Bertahap Saat terutang : mulai dibangunnya bangunan sampai dengan bangunan selesai Tempat terutang : tempat bangunan didirikan 2 Tahun
  • 7. Perhitungan PPN Terutang PPN Terutang = 20% x Tarif PPN x DPP Besaran Tertentu Aturan Sebelumnya DPP = 20% dari biaya yang dikeluarkan
  • 8. Pada April 2022 Bapak Budi memulai membangun sebuah rumah untuk tempat tinggal pribadinya. Luas keseluruhan dari rumah tersebut adalah sebesar 200 m2, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Bapak Budi dalam upaya membangun rumah tersebut sampai dengan selesainya bangunan tersebut adalah sebagai berikut: • pembelian tanah sebesar Rp 200.000.000, • pembelian bahan baku bangunan keseluruhan Rp 180.000.000, • biaya upah mandor dan pekerja bangunan Rp 70.000.000. Maka berapakah PPN yang terutang atas pembangunan rumah tersebut? Jawab: Sesuai dengan PMK No. 61/ 2022 PPN terutang atas KMS adalah: = 20 % X TARIF PPN X DPP = (20% X11% ) X Biaya, tidak termasuk biaya pembelian tanah = (20% X 11%) X (Rp 180.000.000 + Rp 70.000.000) Dengan demikian, PPN terutang atas KMS oleh Bapak Budi adalah = 2,2% X Rp 250.000.000 = Rp 5.500.000 Contoh Perhitungan
  • 10. PPN yang tercantum dalam SSP PPN KMS (dokumen tertentu) Perolehan BKP dan/atau JKP sehubungan dengan KMS Tidak dapat dikreditkan Dapat dikreditkan PENGKREDITKAN PAJAK MASUKAN Pajak Masukan
  • 11. penyetoran PPN = pelaporan PPN melaporkan penyetoran PPN dalam SPT Masa PPN 1111 ke KPP terdaftar Pelaporan PPN KMS
  • 12. Pengecualian Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan KMS Pelaporan
  • 13. Tidak melakukan penyetoran dan/atau pelaporan PPN; atau Telah melakukan penyetoran atau pelaporan namun berdasarkan data yang dimiliki dan diperoleh oleh DJP masih terdapat PPN yang kurang dibayar dan/atau dilaporkan. Imbauan diterbitkan dalam hal OP/Badan: 1. 2. Pengawasan Pemenuhan Kewajiban PPN KMS
  • 14. KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PERALIHAN penghitungan, penyetoran, dan pelaporan PPN terutang sebelum Masa Pajak April 2022
  • 15. Pencabutan PMK-163/2012 Pemberlakuan PMK mulai 1 April 2022 Ketentuan Penutup
  • 17. KENDARAAN BERMOTOR BEKAS KENDARAAN BERMOTOR BEKAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK PMK-65/PMK.03/2022
  • 18. Latar Belakang Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16G huruf i UU PPN (Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan). Memberikan kemudahan dan kesederhanaan serta kepastian hukum dan keadilan dalam pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas penyerahan kendaraan bermotor bekas Penggantian Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2010 tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan Kegiatan Usaha Tertentu. Tujuan Latar Belakang dan Tujuan
  • 19. PKP yang Wajib Menerapkan Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan usaha tertentu berupa penyerahan kendaraan bermotor bekas wajib memungut dan menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang terutang atas penyerahan kendaraan bermotor bekas dengan besaran tertentu Pedagang yang melalukan penyerahan kendaraan bermotor Objek PPN dan PKP yang Wajib Menerapkan Bukan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan cfm. Pasal 16D UU PPN Objek PPN : Penyerahan kendaraan bermotor bekas
  • 20. Tarif Dasar Pengenaan Pajak Harga Jual tidak termasuk PPN Besaran Tertentu PPN Diperoleh dari hasil perkalian: - * 10% x tarif PPN cfm. Pasal 7 ayat (1) huruf a UU PPN x Harga Jual - ** 10% x tarif PPN cfm. Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN x Harga Jual
  • 21. Dalam hal PKP yang melakukan kegiatan usaha tertentu berupa penyerahan kendaraan bermotor bekas juga melakukan penyerahan BKP lainnya dan/atau Jasa Kena Pajak, pemungutan PPN yang terutang atas penyerahan BKP lainnya dan/atau JKP tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. PPN atas Penyerahan BKP Lainnya dan/atau JKP Contoh 1: Tuan A melakukan penyerahan kendaraan bermotor bekas dan BKP lainnya berupa aksesori kendaraan bermotor. Dengan demikian: a. Atas penyerahan kendaraan bermotor bekas, Tuan A wajib memungut dan menyetorkan PPN yang terutang dengan besaran tertentu; dan b. Atas penyerahan aksesori kendaraan bermotor, Tuan A wajib memungut PPN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang perpajakan. Contoh 2: PT B melakukan penyerahan kendaraan bermotor bekas dan JKP berupa jasa perbaikan dan perawatan kendaraan bermotor. Dengan demikian: a. Atas penyerahan kendaraan bermotor bekas, PT B wajib memungut dan menyetorkan PPN yang terutang dengan besaran tertentu; dan b. Atas penyerahan jasa perbaikan dan perawatan kendaraan bermotor, Tuan A wajib memungut PPN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang perpajakan.
  • 22. penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan dimaksud dapat dikreditkan; dan penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan dimaksud tidak dapat dikreditkan dan/atau penyerahan yang tidak terutang PPN PKP kendaraan bermotor bekas yang dalam suatu Masa Pajak melakukan: Penentuan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (5) dan ayat (6) UU PPN. Tidak dapat di kreditkan Pajak Masukan atas perolehan BKP dan/atau JKP, impor BKP, serta pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam Daerah Pabean, yang berhubungan dengan penyerahan kendaraan bermotor bekas oleh PKP yang melakukan kegiatan usaha tertentu berupa penyerahan kendaraan bermotor bekas. Pengkreditan Pajak Masukan
  • 23. Formulir SPT Masa PPN yang Digunakan
  • 24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2010 tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan Kegiatan Usaha Tertentu . PMK yang dicabut dan Dinyatakan Tidak Berlaku Saat PMK Mulai Berlaku
  • 25. Pokok - pokok Perubahan (1/2)
  • 26. Pokok - pokok Perubahan (2/2)
  • 27. KRITERIA DAN/ATAU RINCIAN MAKANAN DAN MINUMAN, JASA KESENIAN DAN HIBURAN, JASA PERHOTELAN, JASA PENYEDIAAN TEMPAT PARKIR, SERTA JASA BOGA ATAU KATERING YANG TIDAK DIKENAI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK PMK-70/PMK.03/2022
  • 28. Latar Belakang & Tujuan Keadilan Kepastian Hukum Penyelarasan antara Objek PPN dan Pajak Daerah Latar Belakang Tujuan Penguatan objek PPN Menghindari pengenaan pajak berganda antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah 1. 2.
  • 30. NON OBJEK PPN di hotel restoran, rumah makan warung dan sejenisnya ; atau Oleh Pengusaha boga atau katering Makanan dan minuman yang disajikan Jasa kesenian dan hiburan Jasa Perhotelan Jasa penyediaan tempat parkir Jasa boga atau katering Barang Jasa
  • 31. Disajikan di restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya yang menyediakan layanan penyajian makanan dan/atau minuman yang paling sedikit berupa penyediaan fasilitas meja, kursi, dan/atau peralatan makan dan minum baik yang dikonsumsi di tempat atau tidak. Proses penyediaan bahan baku dan bahan setengah jadi, pembuatan, penyimpanan, serta penyajian berdasarkan pesanan; Penyajian di lokasi yang diinginkan oleh pemesan dan berbeda dengan lokasi dimana proses pembuatan dan penyimpanan dilakukan; dan Penyajian dilakukan dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya. Diserahkan oleh Pengusaha jasa boga atau katering yang paling sedikit melakukan kegiatan pelayanan: Tidak dikenai PPN atas penyerahan makanan dan minuman yang : Makanan dan Minuman
  • 32. Dikenai PPN atas penyerahan makanan dan minuman yang disajikan oleh Makanan dan Minuman Pengusaha toko swalayan dan sejenisnya yang tidak semata-mata menjual makanan dan/atau minuman; Pengusaha pabrik makanan dan/atau minuman Pengusaha penyedia fasilitas yang kegiatan usaha utamanya menyediakan pelayanan jasa menunggu pesawat (lounge) pada bandar udara.
  • 33. tontonan film/tontonan audio visual pergelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana kontes kecantikan kontes binaraga pameran pertunjukan sirkus, akrobat, dan sulap pacuan kuda dan perlombaan kendaraan bermotor permainan ketangkasan olahraga permainan dengan menggunakan tempat/ruang dan/atau peralatan dan perlengkapan untuk olahraga dan kebugaran rekreasi wahana air, wahana ekologi, wahana pendidikan, wahana budaya, wahana salju, wahana permainan, pemancingan, agrowisata, dan kebun binatang panti pijat dan pijat refleksi diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap atau perawatan dengan air (spa) Jasa Kesenian dan Hiburan kegiatan pelayanan penyediaan tempat/ruang dan/atau peralatan dan perlengkapan untuk permainan golf; dan penyerahan jasa digital berupa penayangan (streaming) film atau audio visual lainnya melalui saluran internet atau jaringan elektronik. Tidak Dikenai PPN Dikenai PPN
  • 34. Jasa penyediaan akomodasi Penyediaan fasilitas penunjang yang terkait secara langsung dengan jasa penyewaan kamar (room service, air conditioning, binatu, extrabed, fixture, telepon, safety box, internet, televisi satelit/kabel, dan minibar) Penyediaan fasilitas yang terkait secara langsung dengan kegiatan jasa penyewaan kamar dan hanya diperuntukkan bagi tamu yang menginap, (fasilitas olah raga dan hiburan, fotokopi, teleks, faksimile, dan transportasi hotel) Di hotel, hostel, vila, pondok wisata, motel, losmen, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan/guesthouse/bungalo/resort/cottage, tempat tinggal pribadi yang difungsikan sebagai hotel, dan perkemahan mewah (glamping) Tidak Dikenai PPN Jasa penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan Jasa penyewaan kamar Jasa Perhotelan
  • 35. jasa penyewaan ruangan untuk selain kegiatan acara atau pertemuan di hotel hostel, vila, pondok wisata, motel, losmen, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, tempat tinggal pribadi yang difungsikan sebagai hotel, atau perkemahan mewah (penyewaan ruangan untuk ATM, kantor, perbankan, restoran, tempat hiburan, karaoke, apotek, toko retail, dan klinik). jasa penyewaan unit dan/atau ruangan, termasuk tambahannya serta fasilitas penunjang terkait lainnya, di apartemen, kondominium, dan sejenisnya didasarkan atas izin usahanya. jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh pengelola jasa perhotelan. Dikenai PPN Jasa Perhotelan
  • 36. Meliputi Jasa pengelola tempat parkir Penyediaan atau penyelenggaraan tempat parkir Pelayanan memarkirkan kendaraan (parkir valet) Meliputi Jasa Penyediaan Tempat Parkir Dikenai PPN Tidak Dikenai PPN
  • 37. PMK No. 43/PMK.010/2015 tentang Kriteria dan/atau Rincian Jasa Perhotelan yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai PMK No. 18/PMK.010/2015 tentang KrItaria Jasa Boga Atau Katering Yang Termasuk Dalam Jenis Jasa Yang Tidak Di Kenai Pajak Pertambahan Nilai PMK No. 158/PMK.010/2015 tentang Kriteria Jasa Kesenian Dan Hiburan Yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai PMK No. 122/PMK.03/2012 tentang Kriteria Jasa Penyediaan Tempat Parkir Yang Termasuk Dalam Jenis Jasa Yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai Peraturan yang dicabut PMK baru mulai berlaku pada 1 April 2022
  • 38. PMK-71/PMK.03/2022 PPN PPN atas Penyerahan atas Penyerahan Jasa Jasa Kena Kena Pajak Pajak Tertentu Tertentu
  • 39. PMK No. 75/PMK.03/2010 Tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PMK No. 121/ PMK.03 /2015; Pasal 8 PMK No. 92/PMK.02/2020 tentang Kriteria dan/atau Rincian Jasa Keagamaan yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PMK-92/2020); dan Pasal 13 ayat (5) huruf b dan Pasal 16 ayat (4) huruf b PMK No. 6/PMK.03/2021 tentang Penghitungan dan Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai serta Pajak Penghasilan atas Penyerahan/Penghasilan sehubungan dengan Penjualan Pulsa, Kartu Perdana, Token, dan Voucer (PMK-6/2021) Penyesuaian terhadap ketentuan yang diatur dalam: Latar Belakang PMK
  • 40. “Ketentuan lebih lanjut mengenai jumlah peredaran usaha tertentu, jenis kegiatan usaha tertentu, jenis Barang Kena Pajak tertentu, jenis Jasa Kena Pajak tertentu, dan besaran Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut dan disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9A ayat (1), diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.” Pasal 16G huruf i Undang-Undang Nomor 7 Tahun Pasal 16G huruf i Undang-Undang Nomor 7 Tahun Pasal 16G huruf i Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan Dasar Hukum
  • 41. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan 5 Jasa Kena Pajak tertentu wajib memungut dan menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dengan besaran tertentu. BESARAN TERTENTU
  • 42. Penyerahan JKP: Rp1.000.000 Besaran tertentu sebesar 1,1% Maka: DPP: Rp1.000.000 PPN: 1,1% x Rp1.000.000=Rp11.000 Penjual tidak dapat mengkreditkan PM Penyerahan JKP: Rp1.000.000 DPP berupa Nilai Lain sebesar 10% Maka: DPP: 10% x Rp1.000.000=Rp100.000 PPN: 11% x Rp100.000=Rp11.000 Penjual dapat mengkreditkan PM DPP Nilai Lain VS Besaran Tertentu DPP Nilai Lain VS Besaran Tertentu DPP Nilai Lain VS Besaran Tertentu
  • 44. Berupa paket wisata, pemesanan sarana angkutan, dan pemesanan sarana akomodasi, yang penyerahannya tidak didasari pada pemberian komisi/imbalan atas penyerahan jasa perantara penjualan Jasa biro perjalanan Jasa biro perjalanan wisata dan/atau jasa wisata dan/atau jasa agen perjalanan wisata agen perjalanan wisata
  • 45. yang di dalam tagihan jasa pengurusan transportasi tersebut terdapat biaya transportasi (freight charges). Freight charges dapat berupa biaya transportasi dengan menggunakan moda angkutan berupa pesawat, kapal, kereta api, dan/atau angkutan di jalan. Jasa pengurusan Jasa pengurusan transportasi transportasi (freight forwarding) (freight forwarding)
  • 46. Dalam hal penyerahannya tidak didasari pada pemberian komisi dan tidak terdapat selisih (margin) Jasa pemasaran dengan media voucer, jasa Jasa pemasaran dengan media voucer, jasa penyelenggaraan layanan transaksi penyelenggaraan layanan transaksi pembayaran terkait dengan distribusi pembayaran terkait dengan distribusi voucer, jasa penyelenggaraan program voucer, jasa penyelenggaraan program loyalitas dan penghargaan pelanggan loyalitas dan penghargaan pelanggan (consumer loyalty/reward program) (consumer loyalty/reward program)
  • 47. Jika tagihan paket penyelenggaraan perjalanan ibadah keagamaan dan tagihan paket penyelenggaraan perjalanan ke tempat lain: Jasa perjalanan ke tempat Jasa perjalanan ke tempat lain dalam perjalanan lain dalam perjalanan ibadah keagamaan ibadah keagamaan
  • 48. Jika Tarif PPN 12% Berlaku Tarif Pajak Pertambahan Nilai yaitu sebesar 12% (dua belas persen) yang mulai berlaku paling lambat pada tanggal 1 Januari 2025 (Pasal 7 ayat (1) huruf b UU HPP)
  • 49. Ketentuan Lain-Lain Faktur Pajak yang diterbitkan PKP yang menyerahkan 5 JKP tertentu menggunakan kode transaksi 05 PKP tidak dapat mengkreditkan Pajak Masukan yang berhubungan dengan penyerahan JKP Tertentu.
  • 50. Terima Kasih! @ARTHARAYACONSULT ARTHARAYA.KONSULTAN @ARTHARAYA ARTHARAYA CONSULT ARTHARAYACONSULT.COM