SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
Pendapatan yang dipungut dan diperoleh
daerah yang berasal dari sumber ekonomi
daerah berdasarkan peraturan daerah dan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pendapatan Asli Daerah menurut UU 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah, dibagi dalam beberapa
jenis:
1. Pajak daerah;
2. Retribusi daerah;
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
    Dipisahkan;
4. Lain-lain PAD Yang Sah.
Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada
Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Unsur-Unsur Pajak Daerah
1.   Masyarakat;
2.   Undang-Undang;
3.   Objek;
4.   Pemungut Pajak;
5.   Subjek Pajak dan/atau Wajib Pajak.
Fungsi Pajak
Menurut Drs. Soeparno dalam bukunya yang
berjudul Ekonomi Publik untuk Keuangan dan
Pembukuan Daerah terbagi atas 2 yaitu:
1. Fungsi sumber pendapatan (budgetary);
2. Fungsi mengatur (regulatory).
Namun ada juga yang menambahkan 2 fungsi lagi,
yaitu:
1. Fungsi Stabilitas;
2. Fungsi Redistribusi pendapatan.
Prinsip Pemungutan Pajak
1. Prinsip Kesetaraan Kemampuan (Equality of
   Ability) → Disesuaikan kemampuan WP;
2. Prinsip Kepastian Hukum (Certainty) →
   Pemungutan harus Jelas, tegas, dan pasti ;
3. Prinsip Kenyamanan Pembayaran (Convenience
   of Payment) → tidak memberatkan WP (waktu);
4. Prinsip Ekonomi (Economics of Collection) →
   efisiensi;
5. Prinsip Ketepatan (Accuracy) → disesuaikan
   dengan kebutuhan daerah (waktu).
Sistem Pemungutan Pajak Daerah
1. Official Assessment System → Dihitung oleh
   petugas pajak;
2. Self Assessment System → Dihitung oleh WP;
3. With Holding System → Dihitung oleh pihak
   ketiga.
Jenis Pajak Daerah Provinsi
1.   Pajak Kendaraan Bermotor;
2.   Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
3.   Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
4.   Pajak Air Permukaan; dan
5.   Pajak Rokok (Baru).
Jenis Pajak Kabupaten/Kota
1.    Pajak Hotel;
2.    Pajak Restoran;
3.    Pajak Hiburan;
4.    Pajak Reklame;
5.    Pajak Penerangan Jalan;
6.    Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
7.    Pajak Parkir;
8.    Pajak Air Tanah;
9.    Pajak Sarang Burung Walet;
10.   Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan
11.   Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Daftar Tarif Maksimum
Pajak Kendaraan Bermotor
• Objek : kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor;
• Dikecualikan dari objek : kereta api, kendaraan bermotor yang digunakan
  semata-mata untuk keperluan pertahanan dan keamanan, dan
  Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan negara
  asing;
• Subjek : Orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasai
  Kendaraan Bermotor;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan
  Bermotor.
• Nilai Pajak : Dasar Pengenaan Pajak (nilai jual) x tarif (Peraturan Daerah);
• Bagi hasil ke Kab/Kota: 30% x Seluruh pendapatan pajak ini;
• Earmarking : Minimal 10% untuk pembangunan dan/atau pemeliharaan
  jalan serta peningkatan modal dan sarana transportasi umum.
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
• Objek : Penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor;
• Dikecualikan dari objek : kereta api, kendaraan bermotor
  yang digunakan semata-mata untuk keperluan pertahanan
  dan keamanan, dan Kendaraan Bermotor yang dimiliki
  dan/atau dikuasai kedutaan negara asing;
• Subjek : Orang pribadi atau Badan yang dapat menerima
  penyerahan Kendaraan Bermotor;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau Badan yang menerima
  penyerahan Kendaraan Bermotor;
• Nilai Pajak : Dasar Pengenaan Pajak (sama dengan DPP
  Kendaraan Bermotor) x tarif (Peraturan Daerah);
• Bagi hasil ke Kab/Kota: 30% x Seluruh pendapatan pajak ini;
Pajak Bahan Bakar Kendaraan
               Bermotor
• Objek : Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang
  disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaraan
  bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk
  kendaraan di air;
• Subjek : Konsumen bahan bakar kendaraan bermotor;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang
  menggunakan bahan bakar kendaraan bermotor;
• Nilai Pajak : Dasar Pengenaan Pajak (nilai jual bahan
  bakar sebelum PPN) x tarif (Peraturan Daerah);
• Bagi hasil ke Kab/Kota: 70% x Seluruh pendapatan
  pajak ini;
Pajak Air Permukaan
• Objek : Pengambilan dan/atau pemanfaatan Air
  Permukaan;
• Dikecualikan : Jika air permukaan digunakan untuk
  keperluan dasar rumah tangga, pengairan pertanian dan
  perikanan rakyat, dengan tetap memperhatikan kelestarian
  lingkungan dan peraturan perundang-undangan;
• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat melakukan
  pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang melakukan
  pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan;
• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (ditetapkan oleh gubernur) x
  tarif (Peraturan Daerah);
• Bagi hasil ke Kab/Kota: 50% x Seluruh pendapatan pajak ini.
Pajak Rokok
• Objek : Konsumsi rokok yang terdiri dari sigaret, cerutu, dan rokok
  daun yang dikenai cukai oleh pemerintah berdasarkan peraturan
  perundang-undangan;
• Subjek : Konsumen/orang pribadi yang mengkonsumsi rokok;
• Wajib Pajak : Pengusaha pabrik rokok/produsen dan importir rokok
  uang memiliki izin berupa Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena
  Cukai;
• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (cukai) x tarif (Peraturan Daerah);
• Bagi hasil ke Kab/Kota: 70% x Seluruh pendapatan pajak ini;
• Earmarking : Minimal 50%, dialokasikan untuk mendanai pelayanan
  kesehatan masyarakat dan penegakan hukum oleh aparat yang
  berwenang.
Pajak Hotel
• Objek : Pelayanan yang disediakan oleh hotel
  dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang;
• Subjek : Orang pribadi atau badan yang
  melakukan pembayaran kepada orang pribadi
  atau badan yang mengusahakan hotel;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang
  mengusahakan hotel/tempat penginapan;
• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah
  penerimaan/seharusnya diterima) x tarif
  (Peraturan Daerah);
Pajak Restoran
• Objek : Pelayanan yang disediakan oleh restoran
  dan/atau sejenisnya;
• Subjek : Orang pribadi atau badan yang membeli
  makanan dan/atau minuman dari restoran, baik
  dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di
  tempat lain;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang
  mengusahakan Restoran;
• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah
  penerimaan/seharusnya diterima) x tarif
  (Peraturan Daerah);
Pajak Hiburan
• Objek : Jasa penyelenggaraan hiburan dengan
  dipungut bayaran;
• Subjek : Orang pribadi atau badan yang
  menikmati hiburan;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang
  menyelenggarakan hiburan;
• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah
  penerimaan/seharusnya diterima) x tarif
  (Peraturan Daerah).
Pajak Reklame
• Objek : Semua penyelenggaraan reklame;
• Subjek : Orang pribadi atau badan yang
  menggunakan reklame;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang
  menyelenggarakan reklame;
• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai sewa
  reklame) x tarif (Peraturan Daerah).
Pajak Penerangan Jalan
• Objek : Penggunaan tenaga listrik, baik yang
  dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari
  sumber lain;
• Subjek : Orang pribadi atau badan yang
  manggunakan/dapat menggunakan tenaga listrik;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang
  menyediakan dan/atau menggunakan tenaga
  listrik;
• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai jual tenaga
  listrik) x tarif (Peraturan Daerah);
Pajak Mineral Bukan Logam dan
                Batuan
• Objek : Kegiatan pengambilan Mineral Bukan
  Logam dan Batuan untuk kegiatan komersial;
• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat
  mengambil mineral bukan logam dan batuan;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang
  mengambil/menyelenggarakan tempat
  pengambilan mineral bukan logam dan batuan;
• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai jual) x tarif
  (Peraturan Daerah);
Pajak Parkir
• Objek : Penyelenggaraan tempat parkir di luar badan
  jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok
  usaha maupun yang disediakan sebagai pokok usaha,
  termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan
  bermotor;
• Subjek : Orang pribadi yang melakukan parkir
  kendaraan bermotor;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang
  menyelenggarakan tempat parkir;
• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah
  penerimaan/seharusnya diterima) x tarif (Peraturan
  Daerah).
Pajak Air Tanah
• Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan/atau
  pemanfaatan air tanah;
• Dikecualikan : Pengambilan dan/atau pemanfaatan air
  tanah untuk keperluan dasar rumah tangga, pengairan
  pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan;
• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat melakukan
  pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang melakukan
  pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah untuk
  kebutuhan komersial;
• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (Ditetapkan oleh Kepala
  Daerah) x tarif (Peraturan Daerah).
Pajak Sarang Burung Walet
• Objek : Pengambilan dan/atau pengusahaan sarang
  burung walet, kecuali pengambilan sarang burung
  walet yang telah dikenakan Penerimaan Negara Bukan
  Pajak (PNBP);
• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat
  melakukan pengambilan dan/atau pengusahaan sarang
  burung walet;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang
  melakukan pengambilan dan/atau pengusahaan sarang
  burung walet;
• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai jual sesuai harga
  pasar) x tarif (Peraturan Daerah).
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan
            dan Perkotaan
• Objek : Bumi dan/atau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau
  dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan
• Dikecualikan : pemerintah, sosial, kawasan yang digunakan untuk kegiatan
  usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan;
• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat mempunyai suatu hak atas
  bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau memiliki,
  menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai
  suatu hak atas bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau
  memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan;
• Nilai : Dasar pengenaan x tarif (Peraturan Daerah);
• Dasar pengenaan pajak : (Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang ditetapkan
  Kapala Daerah) x (Luas Tanah dan Bangunan) – (NJOP tidak kena pajak).
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
          Bangunan (BPHTB)
• Objek : Perolehan hak atas tanah dan/atau
  bangunan;
• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat
  memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan;
• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang
  memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan;
• Nilai : Dasar pengenaan pajak (NJOP – NJOP tidak
  kena pajak) x tarif (Peraturan Daerah).
Retribusi Daerah
Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan
orang pribadi atau Badan.

Retribusi Daerah dibagi atas 3 Jenis yaitu:
1. Retribusi Jasa Umum;
2. Retribusi Jasa Usaha;
3. Retribusi Perizinan Tertentu.

Setiap Retribusi Daerah yang di keluarkan oleh Pemerintah Daerah adalah
merupakan kewenangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan, baik dalam
hal ketentuan penagihan sampai dengan tarif setiap retribusi. Retribusi
Daerah tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah
Retribusi Jasa Umum
•   Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan
    Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat
    dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
•   Retribusi Jasa Umum terdiri dari:
     –   Retribusi Pelayanan Kesehatan;
     –   Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;
     –   Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;
     –   Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;
     –   Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;
     –   Retribusi Pelayanan Pasar;
     –   Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;
     –   Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;
     –   Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;
     –   Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus;
     –   Retribusi Pengolahan Limbah Cair;
     –   Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang;
     –   Retribusi Pelayanan Pendidikan; dan
     –   Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.
Retribusi Jasa Usaha
•   Objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah
    Daerah dengan menganut prinsip komersial yang meliputi:
     – Pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan Daerah yang belum dimanfaatkan
       secara optimal; dan/atau
     – Pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak
       swasta.

•   Retribusi Jasa Usaha terdiri dari:
     –   Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;
     –   Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;
     –   Retribusi Tempat Pelelangan;
     –   Retribusi Terminal;
     –   Retribusi Tempat Khusus Parkir;
     –   Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa;
     –   Retribusi Rumah Potong Hewan;
     –   Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan;
     –   Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga;
     –   Retribusi Penyeberangan di Air; dan
     –   Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.
Retribusi Perizinan Tertentu
• Objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan
  perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada orang
  pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengaturan
  dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,
  penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana,
  atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum
  dan menjaga kelestarian lingkungan.
• Retribusi Perizinan Tertentu terdiri dari:
   –   Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;
   –   Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;
   –   Retribusi Izin Gangguan;
   –   Retribusi Izin Trayek; dan
   –   Retribusi Izin Usaha Perikanan

More Related Content

What's hot

Bab.23 seluk beluk pengauditan & peran spkn dalam audit (kelompok 2)
Bab.23 seluk beluk pengauditan & peran spkn dalam audit (kelompok 2)Bab.23 seluk beluk pengauditan & peran spkn dalam audit (kelompok 2)
Bab.23 seluk beluk pengauditan & peran spkn dalam audit (kelompok 2)
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Soal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badanSoal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badan
wahyana
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
evi hermawati
 
Psak 68-nilai-wajar-01112017
Psak 68-nilai-wajar-01112017Psak 68-nilai-wajar-01112017
Psak 68-nilai-wajar-01112017
Tendy Wato
 
(5) pph psl 21 honor, komisi dll
(5) pph  psl 21 honor, komisi dll(5) pph  psl 21 honor, komisi dll
(5) pph psl 21 honor, komisi dll
yoga00
 

What's hot (20)

Kependudukan dan ketenagakerjaan di indonesia
Kependudukan dan ketenagakerjaan di indonesiaKependudukan dan ketenagakerjaan di indonesia
Kependudukan dan ketenagakerjaan di indonesia
 
Bab.23 seluk beluk pengauditan & peran spkn dalam audit (kelompok 2)
Bab.23 seluk beluk pengauditan & peran spkn dalam audit (kelompok 2)Bab.23 seluk beluk pengauditan & peran spkn dalam audit (kelompok 2)
Bab.23 seluk beluk pengauditan & peran spkn dalam audit (kelompok 2)
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
PPh 26
PPh 26PPh 26
PPh 26
 
Soal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badanSoal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badan
 
metode-ekuitas.ppt
metode-ekuitas.pptmetode-ekuitas.ppt
metode-ekuitas.ppt
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
 
Akuntansi perusahaan jasa
Akuntansi perusahaan jasaAkuntansi perusahaan jasa
Akuntansi perusahaan jasa
 
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
 
Buku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswa
Buku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswaBuku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswa
Buku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswa
 
Persekutuan Firma
Persekutuan Firma  Persekutuan Firma
Persekutuan Firma
 
Pengantar Akuntansi Sektor Publik
Pengantar Akuntansi Sektor PublikPengantar Akuntansi Sektor Publik
Pengantar Akuntansi Sektor Publik
 
Psak 68-nilai-wajar-01112017
Psak 68-nilai-wajar-01112017Psak 68-nilai-wajar-01112017
Psak 68-nilai-wajar-01112017
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga Negara
 
Bab i spm
Bab i spmBab i spm
Bab i spm
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
Tata Cara Pemungutan dan Tarif Pajak
Tata Cara Pemungutan dan Tarif PajakTata Cara Pemungutan dan Tarif Pajak
Tata Cara Pemungutan dan Tarif Pajak
 
(5) pph psl 21 honor, komisi dll
(5) pph  psl 21 honor, komisi dll(5) pph  psl 21 honor, komisi dll
(5) pph psl 21 honor, komisi dll
 
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan HukumEtika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
 

Similar to Presentasi pad

Pengertian pdrd
Pengertian pdrdPengertian pdrd
Pengertian pdrd
colopuzh
 
Sosialisasi-Pajak-Daerah.pptx
Sosialisasi-Pajak-Daerah.pptxSosialisasi-Pajak-Daerah.pptx
Sosialisasi-Pajak-Daerah.pptx
MerlynGiawa
 
4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah
natal kristiono
 
Pajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunanPajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunan
Hesni Tiara
 
Pajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerahPajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerah
ryandyra
 

Similar to Presentasi pad (20)

Pajak Daerah.pdf
Pajak Daerah.pdfPajak Daerah.pdf
Pajak Daerah.pdf
 
Pengertian pdrd
Pengertian pdrdPengertian pdrd
Pengertian pdrd
 
KEBIJAKAN HUKUM PAJAK TERKAIT DENGAN PENINGKATAN ASLI DAERAH DARI SEKTOR PAJA...
KEBIJAKAN HUKUM PAJAK TERKAIT DENGAN PENINGKATAN ASLI DAERAH DARI SEKTOR PAJA...KEBIJAKAN HUKUM PAJAK TERKAIT DENGAN PENINGKATAN ASLI DAERAH DARI SEKTOR PAJA...
KEBIJAKAN HUKUM PAJAK TERKAIT DENGAN PENINGKATAN ASLI DAERAH DARI SEKTOR PAJA...
 
Pbb1
Pbb1Pbb1
Pbb1
 
Sosialisasi-Pajak-Daerah.pptx
Sosialisasi-Pajak-Daerah.pptxSosialisasi-Pajak-Daerah.pptx
Sosialisasi-Pajak-Daerah.pptx
 
Investasi 05
Investasi 05Investasi 05
Investasi 05
 
Investasi 09
Investasi 09Investasi 09
Investasi 09
 
Pajak dan retbusi daerah
Pajak dan retbusi daerahPajak dan retbusi daerah
Pajak dan retbusi daerah
 
Pajak dan Retribusi UU 20 Th 2009
Pajak dan Retribusi UU 20 Th 2009Pajak dan Retribusi UU 20 Th 2009
Pajak dan Retribusi UU 20 Th 2009
 
4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah
 
SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdfSLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
 
Pajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunanPajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunan
 
Pajak daerah
Pajak daerahPajak daerah
Pajak daerah
 
Pajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerahPajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerah
 
Pajak daerah-retribusi-daerah
Pajak daerah-retribusi-daerahPajak daerah-retribusi-daerah
Pajak daerah-retribusi-daerah
 
KELOMPOK 5.docx
KELOMPOK 5.docxKELOMPOK 5.docx
KELOMPOK 5.docx
 
Sapit
SapitSapit
Sapit
 
Pajak ppn-ppnbm
Pajak ppn-ppnbmPajak ppn-ppnbm
Pajak ppn-ppnbm
 
Mahkamah pajak
Mahkamah pajakMahkamah pajak
Mahkamah pajak
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 

Recently uploaded

Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (15)

MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 

Presentasi pad

  • 1. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Pendapatan yang dipungut dan diperoleh daerah yang berasal dari sumber ekonomi daerah berdasarkan peraturan daerah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendapatan Asli Daerah menurut UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, dibagi dalam beberapa jenis: 1. Pajak daerah; 2. Retribusi daerah; 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan; 4. Lain-lain PAD Yang Sah.
  • 2. Pajak Daerah Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
  • 3. Unsur-Unsur Pajak Daerah 1. Masyarakat; 2. Undang-Undang; 3. Objek; 4. Pemungut Pajak; 5. Subjek Pajak dan/atau Wajib Pajak.
  • 4. Fungsi Pajak Menurut Drs. Soeparno dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Publik untuk Keuangan dan Pembukuan Daerah terbagi atas 2 yaitu: 1. Fungsi sumber pendapatan (budgetary); 2. Fungsi mengatur (regulatory). Namun ada juga yang menambahkan 2 fungsi lagi, yaitu: 1. Fungsi Stabilitas; 2. Fungsi Redistribusi pendapatan.
  • 5. Prinsip Pemungutan Pajak 1. Prinsip Kesetaraan Kemampuan (Equality of Ability) → Disesuaikan kemampuan WP; 2. Prinsip Kepastian Hukum (Certainty) → Pemungutan harus Jelas, tegas, dan pasti ; 3. Prinsip Kenyamanan Pembayaran (Convenience of Payment) → tidak memberatkan WP (waktu); 4. Prinsip Ekonomi (Economics of Collection) → efisiensi; 5. Prinsip Ketepatan (Accuracy) → disesuaikan dengan kebutuhan daerah (waktu).
  • 6. Sistem Pemungutan Pajak Daerah 1. Official Assessment System → Dihitung oleh petugas pajak; 2. Self Assessment System → Dihitung oleh WP; 3. With Holding System → Dihitung oleh pihak ketiga.
  • 7. Jenis Pajak Daerah Provinsi 1. Pajak Kendaraan Bermotor; 2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; 4. Pajak Air Permukaan; dan 5. Pajak Rokok (Baru).
  • 8. Jenis Pajak Kabupaten/Kota 1. Pajak Hotel; 2. Pajak Restoran; 3. Pajak Hiburan; 4. Pajak Reklame; 5. Pajak Penerangan Jalan; 6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; 7. Pajak Parkir; 8. Pajak Air Tanah; 9. Pajak Sarang Burung Walet; 10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan 11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
  • 10. Pajak Kendaraan Bermotor • Objek : kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor; • Dikecualikan dari objek : kereta api, kendaraan bermotor yang digunakan semata-mata untuk keperluan pertahanan dan keamanan, dan Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan negara asing; • Subjek : Orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasai Kendaraan Bermotor; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan Bermotor. • Nilai Pajak : Dasar Pengenaan Pajak (nilai jual) x tarif (Peraturan Daerah); • Bagi hasil ke Kab/Kota: 30% x Seluruh pendapatan pajak ini; • Earmarking : Minimal 10% untuk pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta peningkatan modal dan sarana transportasi umum.
  • 11. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor • Objek : Penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor; • Dikecualikan dari objek : kereta api, kendaraan bermotor yang digunakan semata-mata untuk keperluan pertahanan dan keamanan, dan Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan negara asing; • Subjek : Orang pribadi atau Badan yang dapat menerima penyerahan Kendaraan Bermotor; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau Badan yang menerima penyerahan Kendaraan Bermotor; • Nilai Pajak : Dasar Pengenaan Pajak (sama dengan DPP Kendaraan Bermotor) x tarif (Peraturan Daerah); • Bagi hasil ke Kab/Kota: 30% x Seluruh pendapatan pajak ini;
  • 12. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor • Objek : Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaraan bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di air; • Subjek : Konsumen bahan bakar kendaraan bermotor; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang menggunakan bahan bakar kendaraan bermotor; • Nilai Pajak : Dasar Pengenaan Pajak (nilai jual bahan bakar sebelum PPN) x tarif (Peraturan Daerah); • Bagi hasil ke Kab/Kota: 70% x Seluruh pendapatan pajak ini;
  • 13. Pajak Air Permukaan • Objek : Pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Permukaan; • Dikecualikan : Jika air permukaan digunakan untuk keperluan dasar rumah tangga, pengairan pertanian dan perikanan rakyat, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan peraturan perundang-undangan; • Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan; • Nilai Pajak : Dasar pengenaan (ditetapkan oleh gubernur) x tarif (Peraturan Daerah); • Bagi hasil ke Kab/Kota: 50% x Seluruh pendapatan pajak ini.
  • 14. Pajak Rokok • Objek : Konsumsi rokok yang terdiri dari sigaret, cerutu, dan rokok daun yang dikenai cukai oleh pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan; • Subjek : Konsumen/orang pribadi yang mengkonsumsi rokok; • Wajib Pajak : Pengusaha pabrik rokok/produsen dan importir rokok uang memiliki izin berupa Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai; • Nilai Pajak : Dasar pengenaan (cukai) x tarif (Peraturan Daerah); • Bagi hasil ke Kab/Kota: 70% x Seluruh pendapatan pajak ini; • Earmarking : Minimal 50%, dialokasikan untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat dan penegakan hukum oleh aparat yang berwenang.
  • 15. Pajak Hotel • Objek : Pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang; • Subjek : Orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel/tempat penginapan; • Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah penerimaan/seharusnya diterima) x tarif (Peraturan Daerah);
  • 16. Pajak Restoran • Objek : Pelayanan yang disediakan oleh restoran dan/atau sejenisnya; • Subjek : Orang pribadi atau badan yang membeli makanan dan/atau minuman dari restoran, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang mengusahakan Restoran; • Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah penerimaan/seharusnya diterima) x tarif (Peraturan Daerah);
  • 17. Pajak Hiburan • Objek : Jasa penyelenggaraan hiburan dengan dipungut bayaran; • Subjek : Orang pribadi atau badan yang menikmati hiburan; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan hiburan; • Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah penerimaan/seharusnya diterima) x tarif (Peraturan Daerah).
  • 18. Pajak Reklame • Objek : Semua penyelenggaraan reklame; • Subjek : Orang pribadi atau badan yang menggunakan reklame; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame; • Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai sewa reklame) x tarif (Peraturan Daerah).
  • 19. Pajak Penerangan Jalan • Objek : Penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain; • Subjek : Orang pribadi atau badan yang manggunakan/dapat menggunakan tenaga listrik; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang menyediakan dan/atau menggunakan tenaga listrik; • Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai jual tenaga listrik) x tarif (Peraturan Daerah);
  • 20. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan • Objek : Kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan untuk kegiatan komersial; • Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat mengambil mineral bukan logam dan batuan; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang mengambil/menyelenggarakan tempat pengambilan mineral bukan logam dan batuan; • Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai jual) x tarif (Peraturan Daerah);
  • 21. Pajak Parkir • Objek : Penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai pokok usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor; • Subjek : Orang pribadi yang melakukan parkir kendaraan bermotor; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan tempat parkir; • Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah penerimaan/seharusnya diterima) x tarif (Peraturan Daerah).
  • 22. Pajak Air Tanah • Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah; • Dikecualikan : Pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah untuk keperluan dasar rumah tangga, pengairan pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan; • Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah untuk kebutuhan komersial; • Nilai Pajak : Dasar pengenaan (Ditetapkan oleh Kepala Daerah) x tarif (Peraturan Daerah).
  • 23. Pajak Sarang Burung Walet • Objek : Pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet, kecuali pengambilan sarang burung walet yang telah dikenakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); • Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat melakukan pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet; • Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai jual sesuai harga pasar) x tarif (Peraturan Daerah).
  • 24. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan • Objek : Bumi dan/atau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan • Dikecualikan : pemerintah, sosial, kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan; • Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat mempunyai suatu hak atas bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan; • Nilai : Dasar pengenaan x tarif (Peraturan Daerah); • Dasar pengenaan pajak : (Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang ditetapkan Kapala Daerah) x (Luas Tanah dan Bangunan) – (NJOP tidak kena pajak).
  • 25. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) • Objek : Perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan; • Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan; • Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan; • Nilai : Dasar pengenaan pajak (NJOP – NJOP tidak kena pajak) x tarif (Peraturan Daerah).
  • 26. Retribusi Daerah Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. Retribusi Daerah dibagi atas 3 Jenis yaitu: 1. Retribusi Jasa Umum; 2. Retribusi Jasa Usaha; 3. Retribusi Perizinan Tertentu. Setiap Retribusi Daerah yang di keluarkan oleh Pemerintah Daerah adalah merupakan kewenangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan, baik dalam hal ketentuan penagihan sampai dengan tarif setiap retribusi. Retribusi Daerah tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah
  • 27. Retribusi Jasa Umum • Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. • Retribusi Jasa Umum terdiri dari: – Retribusi Pelayanan Kesehatan; – Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan; – Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil; – Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat; – Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum; – Retribusi Pelayanan Pasar; – Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor; – Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran; – Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta; – Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus; – Retribusi Pengolahan Limbah Cair; – Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang; – Retribusi Pelayanan Pendidikan; dan – Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.
  • 28. Retribusi Jasa Usaha • Objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial yang meliputi: – Pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan Daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal; dan/atau – Pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak swasta. • Retribusi Jasa Usaha terdiri dari: – Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; – Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan; – Retribusi Tempat Pelelangan; – Retribusi Terminal; – Retribusi Tempat Khusus Parkir; – Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa; – Retribusi Rumah Potong Hewan; – Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan; – Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga; – Retribusi Penyeberangan di Air; dan – Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.
  • 29. Retribusi Perizinan Tertentu • Objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. • Retribusi Perizinan Tertentu terdiri dari: – Retribusi Izin Mendirikan Bangunan; – Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol; – Retribusi Izin Gangguan; – Retribusi Izin Trayek; dan – Retribusi Izin Usaha Perikanan