2. Kesukaan kepada orang lain, sikap positif
dan daya tarik seseorang kita sebut
sebagai Atraksi Interpersonal
Dean C. Barlund,
Ahli Komunikasi Interpersonal
“Mengetahui garis-garis atraksi dan
penghindaran dalam sistem sosial artinya
mampu meramalkan dari mana pesan
akan muncul, kepada siapa pesan itu
akan mengalir dan lebih-lebih lagi
bagaimana pesan itu akan diterima”.
Atraksi
Interpersonal?
4. Faktor Personal
Adanya kesamaan dalam
nilai-nilai, sikap, keyakinan,
tingkat atau status sosial
ekonomi, agama dan
ideologi.
Kesamaan
Karakteristik
Personal
Individu yang sedang
mengalami tekanan
emosional akan
membutuhkan kehadiran
orang lain sehingga
kecenderungan untuk
menyukai semakin besar.
Orang yang rendah diri
cenderung mudah untuk
menyukai orang lain.
Orang yang merasa penampilan
dirinya kurang menarik akan
mudah menerima persahabatan
dari orang lain.
Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa semakin
besar tingkat isolasi yang
dialami seseorang maka
semakin besar pula
kecenderungan seseorang
menyukai orang lain.
Tekanan
Emosional
Harga Diri
Rendah
Isolasi
Sosial
5. Faktor Situasional
3. Familiarity
1. Daya Tarik Fisik
2. Ganjaran 4. Kedekatan
Proximity/Closeness
Kelekatan antara individu dengan
individu lainnya dapat terjadi karena
adanya sebuah stimulus netral yaitu
tempat tinggal yang berdekatan.
Reward
Individu cenderung menyukai
orang yang memberikan ganjaran
yang berupa dorongan motivasi
dan bantuan secara moral.
physical attractiveness
Biasanya seseorang yang
berpenampilan menarik akan
lebih mudah mendapat
perhatian dan simpati
dari orang lain.
Seseorang akan lebih
menyukai sesuatu yang
sebelumnya sudah ia
kenal dan akrab.
5. Kemampuan
Competence
Terdapat kecenderungan bahwa
seseorang lebih menyukai orang lain
yang memiliki kemampuan lebih
tinggi atau lebih berhasil dalam
kehidupannya daripada dirinya.
6. Komunikasi interpersonal
dinyatakan efektif bila pertemuan
komunikasi merupakan hal yang
menyenangkan bagi komunikan.
Manusia adalah makhluk rasional
dan emosional, oleh karena itu,
ketika individu menyenangi
seseorang, individu tersebut
cenderung melihat segala hal
yang berkaitan dengan dia
secara positif, begitu pula
sebaliknya.
Jalaluddin Rahmat (2018)
7. Hubungan Interpersonal
Setiap kali kita
melakukan komunikasi
kita bukan hanya
sekedar
menyampaikan isi
pesan, kita juga
menentukan kadar
hubungan interpersonal
(bukan hanya
menentukan content
tetapi juga relationship)
Komunikasi yang efektif
ditandai dengan hubungan
interpersonal yang baik.
Kegagalan komunikasi
sekunder terjadi, bila isi pesan
kita dipahami, tetapi hubungan
di antara komunikan menjadi
rusak.
Jalaludin Rakhmat (2018)
8. Teori Hubungan Interpersonal
Model Pertukaran Sosial (social
exchange model)
Model Peranan (role model)
Model Permainan (the “games
people play” model)
Model Interaksional (interactional
model)
Goleman dan Hammen (1974:224 231)
01
02
03
04
9. Ganjaran, setiap akibat yang di nilai positif yang diperoleh
seseorang dari suatu hubungan. Berupa uang,npenerimaan
sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya
1
Biaya, akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu
hubungan. Dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan,
dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat
menghabiskan sumber kekayaan atau dapat menimbulkan
efek yang tidak menyenangkan.
2
Hasil atau laba, ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu
merasa dalam suatu hubungan interpersonal bahwa ia tidak
memperoleh laba sama sekali ia akan mencari hubungan lain
yang mendatangkan laba.
3
Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku ( standar)
yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu
pada waktu sekarang. Berupa pengalaman individu pada masa
lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya
4
Model Pertukaran Sosial
(social exchange model)
Teori Hubungan Interpersonal
(Thibault dan Kelley)
Goleman dan Hammen (1974:224 231)
Memandang hubungan
interpersonal sebagai suatu
transaksi dagang. Orang
berhubungan dengan orang
lain karena mengharapkan
sesuatu yang memenuhi
kebutuhannya.
10. Model Peranan (role model)
Kemampuan memainkan peranan
tertentu, disebut juga kompetisi sosial.
Dibedakan antara keterampilan kognitif
(kemampuan individu untuk persepsi apa
yang diharapkan orang lain dari dirinya )
dan keterampilan tindakan (menunjukkan
kemampuan melaksanakan peranan
sesuai dengan harapan-harapan ini)
Keterampilan Peranan (role skills)
konflik peranan terjadi bila individu
tidak sanggup mempertemukan
berbagai tuntutan peranan yang
kontradiktif. Kerancuan peranan
terjadi jika individu berhadapan
dengan situasi ketika ekspektasi
peranan tidak jelas baginya
Konflik Peranan dan Kerancuan
Peranan
Desakan sosial yang memaksa
individu untuk memenuhi peranan
yang telah dibebankan kepadanya.
Contohnya sanksi sosial dan
dikenakan bila individu menyimpang
dari peranannya.
Tuntutan peranan (role demands)
Mengacu pada kewajiban tugas dan
hal yang berkaitan dengan posisi
tertentu dalam kelompok
.
Ekspektasi Peranan (role expectation)
(Goleman dan Hammen (1974:224 231)
Memandang hubungan interpersonal
sebagai panggung sandiwara. Setiap orang
harus memainkan peranannya sesuai
dengan “naskah” yang telah dibuat
masyarakat. Hubungan interpersonal
berkembang baik bila setiap individu
bertindak sesuai
11. Teori Hubungan Interpersonal
Model Permainan (the “games people play” model)
(Erie Berne, 1964-1972)
Orang-orang berhubungan dalam bermacam macam
permainan.
Yang mendasari permainan adalah tiga bagian
kepribadia manusia (orang tua, orang dewasa,
anak).
Dalam hubungan interpersonal kita menampilkan salah satu
aspek kepribadian kita (orang tua, orang dewasa , anak) dan
orang lain membalasnya dengan salah satu aspek tersebut
juga
Contoh: if I weren’t for you (jika bukan karena
engkau)
Goleman dan Hammen (1974:224 231)
Model Interaksional (interactional model)
Memandang hubungan interpersonal sebagai
suatu sistem.
Model interaksional mencoba menggabungkan
model pertukaran, peranan, dan permainan.
Setiap sistem memiliki sifat-sifat structural,
integrative, dan medan.
Semua sistem terdiri atas subsistem-subsistem
yang saling bergantung dan bertindak bersama
sebagai satu kesatuan.
13. Fase kontak yang permulaan (initial
contact phase)
ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk
menangkap informasi dari reaksi kawannya.
Saling menyelidik (Reciprocal scanning)
Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap, dan nilai
pihak yang lain. Bila mereka ada kesamaan mulailah dilakukan proses
mengungkapkan diri, bila mereka merasa berbeda mereka akan berusaha
menyembunyikan dirinya.
SOCIAL MEDIA
Tahap Pembentukan Hubungan atau
tahap perkenalan (acquaintance process)
Theodore Newcomb dalam The Acquaintance Process (1961),
Donny Byme dalam The Attraction Paradigm (1971), dan Dalmas
A. Taylor dalam Social Penetration: The DeveIopment of
Interpersonal Relationship (1973)
14. Tahap Peneguhan Hubungan
Keakraban
Pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan
interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah
pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang
diperlukan
Kontrol
kesepakatan tentang siapa yang akan
mengontrol siapa dan bilamana
Ketepatan respons
respons A harus diikuti oleh respon B yang sesuai. Dua kelompok
respon yaitu konfirmasi dan diskonfirmasi. Konfirmasi akan
memperteguh hubungan interpersonal sedangkan diskonfirmasi
akan merusakkannya
Nada emosional yang tepat
keserasian suasana emosional ketika berlangsungnya
komunikasi. Apabila ada dua orang berinteraksi dengan suasana
emosional yang berbeda kemungkinan salah satu pihak akan
mengakhiri interaksi atau mengubah suasana emosi.
Jalaludin Rakhmat (2018)
15. Terjadi ketika empat Faktor (keakraban,
kontrol, ketepatan respons, dan
keserasian suasana emosional) tidak ada
atau tidak dapat dilewati, maka hubungan
interpersonal akan diakhiri. (Jalaludin
Rakhmat,2018)
Sehingga terdapat konflik-konflik seperti
kompetisi, kegagalan, dominasi, provokasi,
dan perbedaan nilai). (R.D Nye,1973)
Tahap
Pemutusan
Hubungan
17. Percaya (trust)
Pengalaman: pengalaman sikap percaya berubah-ubah
bergantung kepada komunikan yang dihadapi.
1
Menerima : kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai
dan tanpa berusaha mengendalikannya. Menerima merupakan sikap yang
melihat orang lain sebagai manusia, sebagai individu yang patut dihargai
2
Empati : memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosional bagi kita
artinya membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa orang lain
dengan empati kita berusaha melihat seperti orang lain melihat merasakan
seperti orang lain merasakan
3
Kejujuran : menerima dan empati mungkin saja dipersepsi salah oleh orang
lain. Menerima dapat ditanggapi sebagai sikap acuh, dingin dan tidak
bersahabat. Empati dapat ditanggapi sebagai pura-pura. Maka dari itu, kita
harus jujur mengungkapkan diri kita kepada orang lain.
4
Percaya meningkatkan komunikasi interpersonal karena membuka saluran
komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta
memperluas peluang komunikan untuk mencapai maksudnya. Sebaliknya
hilangnya kepercayaan pada orang lain akan menghambat perkembangan
hubungan interpersonal yang akrab
4 Faktor yang
dapat
menumbuhkan
kepercayaan
1
(Jalaludin Rakhmat,2018)
18. 2 Sikap Suportif
(supportiveness)
Sikap yang mengurangi sikap defensif dalam
komunikasi. Orang bersikap defensif bila ia tidak
menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Dengan
sikap defensif komunikasi interpersonal akan
gagal karena orang defensif akan lebih banyak
melindungi diri dari ancaman yang ditanggapi nya
dalam situasi komunikasi ketimbang memahami
pesan orang lain.
(Jalaludin Rakhmat,2018)
19. 3 Sikap Terbuka
(open-mindedness)
Agar komunikasi interpersonal yang kita
lakukan melahirkan hubungan interpersonal
yang efektif, dogmatisme atau sikap tertutup
harus digantikan dengan sikap terbuka.
Bersama dengan sikap percaya dan sikap
suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya
saling pengertian, saling menghargai, dan
saling mengembangkan kualitas hubungan
interpersonal.
(Jalaludin Rakhmat,2018)
21. Analisis Kasus
Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/3694137/berkaca-
dari-kasus-pembunuhan-sekeluarga-di-bekasi-dan-kekuatan-
silaturahmi
Menurut kelompok kami, salah satu faktor
penyebab dari kasus pembunuhan tersebut adalah
permasalahan antara hubungan interpersonal
antara pelaku dengan korban. Masalah
interpersonal seperti dendam atau sakit hati. Ini yg
menjadi dasar bahwa pelaku adalah orang yg
dikenal oleh korban itu sendiri. Selain itu karena ciri
khas manusia sebagai makhluk sosial adalah
berinteraksi sehingga bisa saja terdapat
permasalahan terhadap interaksi tersebut sehingga
berujung pada kekerasan.
22. Analisis Kasus
Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/3694137/berkaca-
dari-kasus-pembunuhan-sekeluarga-di-bekasi-dan-kekuatan-
silaturahmi
Pada kasus tersebut, bila dikaitkan dengan tahap-
tahap hubungan interpersonal menurut Jalaluddin
Rakhmat(2018), maka kasus ini telah memasuki
tahap pemutusan hubungan karena sudah terjadi
konflik antara korban dan pelaku.
Antara korban dan pelaku tidak dapat melewati
faktor keakraban dalam membangun hubungan
yang baik.
Mengapa? Karena pelaku dan korban memiliki
hubungan keakraban yang tidak baik dikarenakan
korban sering menghina pelaku, sehingga timbul
perasaan dendam di dalam hati pelaku
23. Analisis Kasus
Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/3694137/berkaca-
dari-kasus-pembunuhan-sekeluarga-di-bekasi-dan-kekuatan-
silaturahmi
Dikaitkan dengan pendapat oleh seorang
kriminolog Universitas Indonesia (UI) Iqrak
Sulhin, berpendapat bahwa “orang yang
melakukan pembunuhan karena adanya
masalah interpersonal berarti dia telah
mendefinisikan bahwa cara yang paling tepat
untuk menyelesaikan masalah adalah dengan
kekerasan. Selain itu, tidak ada mekanisme
seperti silaturahmi, kunjung mengunjungi
yang memungkinkan pihak-pihak bermasalah
bertemu untuk berbicara baik-baik dengan
kepala dingin, mungkin pembunuhan itu tidak
akan terjadi. “
24. Analisis Kasus
Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/3694137/berkaca-
dari-kasus-pembunuhan-sekeluarga-di-bekasi-dan-kekuatan-
silaturahmi
Menurutnya, “tidak berjalannya mekanisme tersebut
bisa terjadi karena dua hal. Pertama, mekanisme itu
mungkin menghilang karena orang sekarang sudah
sibuk dengan masalahnya sendiri dan jarang
silahturahmi sehingga waktu yang mereka alokasikan
untuk berbicara hati ke hati itu semakin berkurang.
Yang kedua, mekanisme itu tidak muncul. Berarti
memang pada saat usia remaja atau anak-anak, ada
pola sosialisasi yang agak keliru
Contohnya bila ada suatu masalah dan anak
menyelesaikan dengan kekerasan, harusnya anak
tersebut diberi pengertian bahwa ada cara lain yang
bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan
ketimbang harus menggunakan kekerasan. “
27. 1. Aynayah febriyora - 1810411080 : Berikan contoh sikap suportif di
kehidupan sehari2
2. Felix Milerivan Marcel - 1810411123 : Apakah ada cara lain untuk
mendekati orang introvert di tahap perkenalan karena mereka biasanya
cenderung menutup diri?
3. Rizki Fadli -1810411136 : Menurut kalian orang yang introvert itu sudah pasti
canggung dalam berinteraksi, atau malah mereka yang sengaja
meminimalisir interaksi dengan orang lain?
4. Vicky Adistria - 1810411069 : Menurut kalian bisa tidak meminimalisir
terjadinya masalah dalam hubungan antarindividu tsb agar tidak terjadi
pemutusan hubungan?
ADA PERTANYAAN?