SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
Sumber : pixabay.com/
GETARAN,
GELOMBANG
DAN BUNYI
BAB
11
Getaran, Gelombang dan Bunyi
Getaran Gelombang Bunyi
Frekuensi
Periode
Amplitudo
Gelombang
elektromagnetik
Gelombang
mekanik
Gejala yang diamati
Karakteristik bunyi
Jangkauan frekuensi
PETA KONSEP
 Gelombang adalah getaran yang merambat.
 Getaran ini sebetulnya adalah bentuk energi berupa usikan atau gangguan.
 Gelombang adalah suatu cara untuk memindahkan energi dari satu tempat
ke tempat lain.
 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
 GELOMBANG MEKANIK
Berdasarkan media rambatnya gelombang terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
GELOMBANG
Gelombang elektromagnetik
adalah gelombang yang
tidak memerlukan zat
perantara dalam
rambatannya.
Contoh: gelombang
Radio.
Gelombang longitudinal
ialah gelombang yang arah
getarannya sejajar atau
berimpit dengan arah
rambatannya.
GELOMBANG
 GELOMBANG TRANSVERSAL
 GELOMBANG LONGITUDINAL
Berdasarkan arah getarannya, gelombang terbagi menjadi:
Gelombang transversal
ialah gelombang yang
arah getarannya tegak
lurus terhadap arah
penjalaran.
Gelombang longitudinal
ialah gelombang yang arah
getarannya sejajar atau
berimpit dengan arah
rambatannya.
GELOMBANG
 GELOMBANG TRANVERSAL
a-b-c = bukit gelombang
c-d-e = lembah gelombang
b = punck gelombang
d = dasar gelombang
a, c, e, g = simpul-simpul gelombang
b-b’,d-d’ = amplitudo
GELOMBANG
 GELOMBANG LOGITUDINAL
Gelombang yang merambat berupa rapatan dan
regangan yang bergetar sejajar dengan arah rambatnya.
GELOMBANG
Periode adalah waktu yang
dibutuhkan untuk terjadi satu
gelombang disebut perioda.
Contoh:
Jika dalam 1 sekon terjadi 100
gelombang. Berarti untuk terjadi 1
gelombang diperlukan waktu 1/100
sekon ( = 0,01 s ). Berarti perioda
gelombang tersebut adalah 0,01 s.
 PERIODE
PERIODE, FREKUENSI, PANJANG GELOMBANG DAN
CEPAT RAMBAT GELOMBANG
Frekuensi ( f )
gelombang adalah
banyaknya gelombang
yang terjadi dalam 1
sekon.
𝒇 =
𝐠𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈
𝒕
Keterangan :
F = frekuensi, satuannya Hertz ( disingkat Hz )
 Gelombang = jumnlah gelombang
t = waktu, satuannya sekon ( disingkat s )
 FREKUENSI
PERIODE, FREKUENSI, PANJANG GELOMBANG DAN
CEPAT RAMBAT GELOMBANG
PERIODE, FREKUENSI, PANJANG GELOMBANG DAN
CEPAT RAMBAT GELOMBANG
CONTOH SOAL
Perioda sebuah gelombang adalah 0,025 s. Berapakah frekuensi gelombang
tersebut? Dalam 10 s akan terjadi berapa gelombang ?
Jawab : a. f = 1/T
= 1 / 0,025 (1/s )
= 40 Hz
b. f =  gelombang / t
 gelomb = f x t
= 40 x 10
= 400 buah gelombang
Panjang satu gelombang atau panjang gelombang ( ) adalah sama
dengan panjang jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu
satu perioda.
Misalnya perioda suatu gelombang adalah 0,1 s.
Dalam 1 sekon gelombang menempuh jarak 10 m.
Dengan demikian panjang gelombang tersebut
adalah ( 10/1 ) x 0,1 = 1 m.
PERIODE, FREKUENSI, PANJANG GELOMBANG DAN
CEPAT RAMBAT GELOMBANG
 PANJANG GELOMBANG
Kelajuan rambat gelombang
ialah besarnya jarak yang
ditempuh oleh gelombang tiap
1 sekon.
v=
𝐬
𝐭
Keterangan :
v = kelajuan rambat gelombang ( m/s )
s = jarak yang di tempuh ( m )
t = waktu tempuh ( s )
PERIODE, FREKUENSI, PANJANG GELOMBANG DAN
CEPAT RAMBAT GELOMBANG
 CEPAT RAMBAT GELOMBANG
Pemantulan gelombang pada
tali dengan ujung tetap
Pemantulan gelombang pada
tali dengan ujung bebas
Gelombang memiliki sifat dapat memantul.
Sumber: Dokumen penerbit
PEMANTULAN GELOMBANG
Bunyi adalah hasil getaran
sebuah benda. Namun,
semua getaran dapat
menghasilkan bunyi yang
dapat didengar.
Jika kamu bersuara sambal
memegang leher, tentu kamu
akan merasakan getaran di
leher. Lonceng yang berbunyi,
tentu akan terasa getarannya
jika kamu pegang. Bunyi
memang dihasilkan oleh benda-
benda yang bergetar
BUNYI
 Jenis-jenis Bunyi Berdasarkan Frekuensi
 Ultrasonik (frekuensinya lebih dari 20.000 Hz),tidak dapat
didengar telinga manusia.
 Audiosonik (frekuensinya didaerah 20 Hz – 20.000 Hz), dapat
didengar telinganmanusia normal.
 Infrasonik (frekuensinya kurang dari 20.000 Hz), tidak dapat
didengar telinga manusia.
BUNYI
Beberapa hewan yang dapat menangkap infrasonik dan ultrasonik.
 Jangkrik
 Anjing
INFRASONIK
 Kelelawar, dikenal
memiliki radar alami
 Ikan paus
 Ikan lumba-lumba
ULTRASONIK
BUNYI
 Jenis-jenis Bunyi Berdasarkan Frekuensi
Pemanfaatan Ultrasonik
 Menghancurkan tumor atau batu ginjal
 USG(Ultrasonografi) digunakan untuk mempelajari dalam bagian tubuh
yang tidak boleh kena sinar X yang berbahaya
 Untuk deteksi dan komunikasi (Sonar) di bidang teknologi kelautan
 Memeriksa bagian dalam tubuh
 Kacamata orang buta
 Memeriksa kerusakan logam
 Membunuh nyamuk penyebab demam berdarah
BUNYI
 Jenis-jenis Bunyi Berdasarkan Frekuensi
Bunyi yang sampai ke telinga kita pada umumnya melalui medium udara. Dalam rambatan bunyi
ini, molekul udara tidak ikut berpindah. Bunyi ini merambat dalam gelombang longitudinal.
 Udara (Gas)
Saat menyelam dalam air, kita dapat mendengar bunyi dari batu yang dijatuhkan ke air tersebut.
Cepat rambat bunyi pada zat cair lebih besar dibandingkan dengan cepat rambat bunyi pada gas
karena jarak antarmolekul zat cair lebih dekat dibandingkan dengan jarak antarmolekul gas.
 Zat Cair
Seseorang yang mendekatkan telinganya ke tanah dapat mendengar bunyi yang
diakibatkan getaran truk yang melintas.
 Zat Padat
BUNYI
 Medium Rambat Bunyi
Cepat rambat bunyi adalah besarnya jarak yang ditempuh oleh
bunyi tiap sekon.
v=
𝐬
𝐭
Keterangan :
v = kelajuan rambat bunyi (m/s )
s = jarak yang ditempuh ( m )
t = waktu tempuh ( s )
BUNYI
 Cepat Rambat Bunyi
Cepat rambat bunyi udara pada beberapa suhu.
00 C  331,3 m/s
150 C  340 m/s
250 C 347 m/s
BUNYI
 Cepat Rambat Bunyi
Kuat bunyi tergantung pada :
 besarnya amplitudo (Makin besar amplitudo, makin kuat bunyi itu).
 Juga tergantung pada jarak antara sumber bunyi dengan pendengar.
 Tinggi Bunyi dan Warna Bunyi
 Tinggi bunyi adalah tinggi rendahnya bunyi yang keluar
 Tinggi rendah bunyi tergantung pada frekuensi getaran sumber bunyi. (Makin besar
frekuensi sumber bunyi, makin tinggi pula bunyi yang dapat kita dengar)
 Warna bunyi adalah bunyi yang sebenarnya memiliki frekuensi sama namun terdengar
berbeda(dapat terjadi pada manusia yang bersama menyanyi dan alat musik)
 Warna bunyi disebabkan karena alat/organ pita suara yang bergetar berbeda. Pada
manusia terbukti saat pria dan wanita menyanyi bersama. Pada alat musik nada do
pada piano berbeda dengan nada do pada organ
BUNYI
 Kuat Bunyi
 Intensitas bunyi adalah besaran yang menyatakan berapa besar daya
bunyi tiap satuan luas
 Satuan intensitas bunyi adalah watt/m2 atau W/m2
 Intensitas bunyi tergantung pada amplitudo sumber bunyi dan jarak
antara pendengar dan sumber bunyi
 Layangan
Adalah dua sumber bunyi yang frekuensinya hampir sama bergetar dalam
waktu yang bersamaan sehingga hasil getarannya akan saling
mengganggu.
BUNYI
 Intensitas Bunyi
 Nada adalah bunyi yang teratur frekuensinya.
 Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut dengan desah.
 Dentum adalah desah yang bunyinya sangat keras seperti suara bom
 Frekuensi pada Senar atau Dawai
Menurut hukum Mersenne, frekuensi senar (f) :
a. Berbanding terbalik dengan panjang senar (l)
b. Berbanding terbalik dengan akar luas penampang senar (A)
c. Berbanding terbalik dengan akar massa jenis bahan senar (p) dan
d. Sebanding dengan akar tegangan senar (T)
BUNYI
 Nada, Desah dan Dentum
𝑓 =
1
2𝑙
𝑇
𝑝𝐴
Dengan:
f = frekuensi senar (Hz)
T = tegangan senar (kg m/s2)
L = panjang senar (m)
A = luas penampang senar (m2)
P = massa jenis senar (kg/m3)
 Resonansi
Resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh
getaran benda lain.
BUNYI
 Resonansi
 Resonansi Kolom Udara
Sedikit demi sedikit dengan air
dalam tabung dikurangi dengan
membuka kran. Sambil
mengurangi air tersebut sebuah
garpu tala yang frekuensinya
misalnya 400 Hz, selalu
digetarkan di mulut gelas.
BUNYI
Pada ketinggian kolom udara
tertentu, misalnya 20 cm, akan
terdengar suara dengung yang
cukup nyaring. Jika sudah
terdengar dengung ini berarti
sudah terjadi Resonansi antara
sumber getar, yaitu garpu tala
dengan kolom udara.
 Resonansi Kolom Udara
1. Misalnya pada panjang kolom udara 20 cm terjadi resonansi, berarti udara yang
panjangnya 20 cm itu telah ikut bergetar karena getaran garpu tala.
2. Panjang kolom udara ini merupakan ¼ panjang gelombang ( ¼  ) sumber bunyi
atau garpu tala. Jika ¼ panjang gelombang adalah 20 cm, maka panjang
gelombangnya ( ) adalah 20 cm x 4 = 80 cm = 0,8 m.
3. Karena panjang  = 0,8 m, dan frekuensi sumber bunyi adalah 400 Hz, maka
besarnya kelajuan rambat bunyi di udara pada saat itu dapat dihitung :
v =  f
= 0,8 m x 400 Hz
= 320 m/s
Jadi cepat rambat bunyi di udara pada saat itu adalah 320 m/s.
 Resonansi
BUNYI
Selaput tipis merupakan benda yang mudah beresonansi untuk tipa macam getaran.
Contoh selaput tipis ini adalah selaput gendang pendengaran pada telingan kita.
Frekuensi benda sama dengan frekuensi sumber getar,
panjang kolom udara merupakan kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang sumber bunyi
terdapat selaput tipis.
Jadi, resonansi dapat terjadi jika :
 Resonansi Selaput Tipis
 Resonansi
BUNYI
Manfaat resonansi:
Resonansi dapat
memperkuat bunyi asli.
Contoh: suara kita
terdengar lebih nyaring
karena sekitar selaput
suara kita ada udara,
suara kentongan
terdengar nyaring karena
ada rongga udara.
Kerugian resonansi:
Karena resonansi bunyi
bom yang keras dapat
meruntuhkan gedung
atau kaca jendela
pecah.
 Manfaat dan Kerugian Resonansi
 Resonansi
BUNYI
Hukum Pemantulan Bunyi :
- Bunyi datang, bunyi pantul,
dan garis normal (n) terletak
pada satu bidang datar.
- Sudut datang sama dengan
sudut pemantul ( i = r )
Hukum pemantulan bunyi
 Hukum Pemantulan Bunyi
 Pemantulan Bunyi
BUNYI
1. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli.
2. Gaung atau kerdam
 Jika jarak antara dinding pemantul dengan sumber bunyi agat
dekat, misalnya sekitar 25 m – 30 m, maka sebelum selesai
mengucapkan sebuah suku kata, bunyi pantul sudah datang.
Karena itulah bunyi pantul ini akan mengganggu bunyi asli. Dengan
demikian bunyi asli akan terdengar tidak jelas.
3. Gema
 Bunyi pantul yang terdengar jelas setelah bunyi asli disebut gema
(karena jarak dinding pemantul dan sumber bunyi relatif jauh.
 Hukum Pemantulan Bunyi
 Pemantulan Bunyi
BUNYI
Menghitung kedalaman laut
Osilator yang digetarkan akan menghasilkan getaran ultrasonik. Getaran ultrasonik ini
diarahkan ke dasar laut. Sesampaui di dasar laut, getaran ini akan dipantulkan oleh
dasar laut. Pantulannya ini akan diterima oleh hidrofon. Sebuah alat pencatat akan
mencatan selang waktu antara getaran dikirim dan getaran pantul yang diterima. Jika
kelajuan rambat bunyi di air laut diketahui, maka kedalaman laut akan bisa dihitung.
Survei Geofisika
Dengan alat yang canggih ahli geologi dan ahli geokimia dapat mengenali daerah yang
berpotensi untuk pengeboran minyak. Pemantulan dan pembiasan gelombang bunyi
yang merambat melalui bumi secara terperinci mengungkapkan struktur dan hubungan
antar berbagai lapiasan di bawah permukaan bumi.
 Manfaat Pemantulan Bunyi
 Pemantulan Bunyi
BUNYI
BUNYI
CONTOH SOAL
Pantulan dari getaran yang dipancarkan oleh osilator diterima setelah
menempuh waktu ¼ sekon. Berapakah kedalaman laut di tempat itu jika
kelajuan rambat bunyi di air laut 1 400 m/s ?
Jawab : Jarak kedalaman laut telah ditempuh
dua kali, maka :
v = 2d/t
2d = v x t
2d = 1 400 m/s x ¼ s
2d = 350 m
d = 175 m
Jadi, kedalaman laut di tempat tersebut adalah 175 m
Sumber bunyi yang diam didengar oleh pendengar diam (kiri) sumber
bunyi yang bergerak mendekati pendengar yang diam (kanan)
Sumber: dokumen penerbit
EFEK DOPLER
1. Sumber bunyi yang mendekati pendengar akan memberikan frekuensi
yang lebih besar dari pada frekuensi aslinya. Makin tinggi frekuensi
sebuah sumber bunyi, maka bunyi akan semakin tinggi kedengarannya.
2. Sebaliknya jika sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar, bunyi akan
terdengar semakin rendah. Hal ini disebabkan frekuensi yang diterima
oleh pendengar semakin berkurang.
3. Kuat bunyi akan semakin rendah, jika sumber bunyi dan pendengar
sama-sama bergerak saling menjauh.
EFEK DOPLER
Kerjakan latihan pada buku IPA
Terpadu SMP kelas VIII jilid 2 (Tim
Abdi Guru) halaman 329

More Related Content

Similar to Getaran Gelombang Bunyi

fisika sma kelas 12
fisika sma kelas 12fisika sma kelas 12
fisika sma kelas 12radar radius
 
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdfBab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdfHeriIsyono3
 
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012Bioakustik non reg tgl 21 01-2012
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012Klik Bayoe
 
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012Bioakustik non reg tgl 21 01-2012
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012Klik Bayoe
 
Getaran MTSN 4 JOMBANG
Getaran  MTSN 4 JOMBANG Getaran  MTSN 4 JOMBANG
Getaran MTSN 4 JOMBANG Hisbulloh Huda
 
Gelombang Bunyi XI IPA
Gelombang Bunyi XI IPAGelombang Bunyi XI IPA
Gelombang Bunyi XI IPADidin Aminudin
 
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013Mulyady Waluyo
 
Bab 2 gelombang bunyi.pptx
Bab 2 gelombang bunyi.pptxBab 2 gelombang bunyi.pptx
Bab 2 gelombang bunyi.pptxJuliBriana2
 
getaran gelombang bunyi.pptx
getaran gelombang bunyi.pptxgetaran gelombang bunyi.pptx
getaran gelombang bunyi.pptxdanangpamungkas11
 
Bab vi getaran, gelombang, dan bunyi
Bab vi getaran, gelombang, dan bunyiBab vi getaran, gelombang, dan bunyi
Bab vi getaran, gelombang, dan bunyiDedi Wahyudin
 
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxMateri fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxNurul Yani
 

Similar to Getaran Gelombang Bunyi (20)

fisika sma kelas 12
fisika sma kelas 12fisika sma kelas 12
fisika sma kelas 12
 
Gelombang bunyi
Gelombang bunyiGelombang bunyi
Gelombang bunyi
 
Bunyi
BunyiBunyi
Bunyi
 
Getaran dan Gelombang
Getaran dan GelombangGetaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang
 
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdfBab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
 
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012Bioakustik non reg tgl 21 01-2012
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012
 
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012Bioakustik non reg tgl 21 01-2012
Bioakustik non reg tgl 21 01-2012
 
Getaran
GetaranGetaran
Getaran
 
Materi text mulmed
Materi text mulmedMateri text mulmed
Materi text mulmed
 
Getaran MTSN 4 JOMBANG
Getaran  MTSN 4 JOMBANG Getaran  MTSN 4 JOMBANG
Getaran MTSN 4 JOMBANG
 
Gelombang Bunyi XI IPA
Gelombang Bunyi XI IPAGelombang Bunyi XI IPA
Gelombang Bunyi XI IPA
 
Makalh bunyi
Makalh bunyiMakalh bunyi
Makalh bunyi
 
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013
 
Gelombang bunyi
Gelombang bunyiGelombang bunyi
Gelombang bunyi
 
Gelombang Bunyi
Gelombang BunyiGelombang Bunyi
Gelombang Bunyi
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
 
Bab 2 gelombang bunyi.pptx
Bab 2 gelombang bunyi.pptxBab 2 gelombang bunyi.pptx
Bab 2 gelombang bunyi.pptx
 
getaran gelombang bunyi.pptx
getaran gelombang bunyi.pptxgetaran gelombang bunyi.pptx
getaran gelombang bunyi.pptx
 
Bab vi getaran, gelombang, dan bunyi
Bab vi getaran, gelombang, dan bunyiBab vi getaran, gelombang, dan bunyi
Bab vi getaran, gelombang, dan bunyi
 
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxMateri fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
 

More from MasudahMasudah1

Modul Ajar IPA - Zat dan Perubahannya - Fase D (1).pdf
Modul Ajar IPA - Zat dan Perubahannya  - Fase D (1).pdfModul Ajar IPA - Zat dan Perubahannya  - Fase D (1).pdf
Modul Ajar IPA - Zat dan Perubahannya - Fase D (1).pdfMasudahMasudah1
 
ENERGI DAN DAYA LISTRIK.pdf
ENERGI DAN DAYA LISTRIK.pdfENERGI DAN DAYA LISTRIK.pdf
ENERGI DAN DAYA LISTRIK.pdfMasudahMasudah1
 
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdf
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdfadoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdf
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdfMasudahMasudah1
 
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdf
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdfLAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdf
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdfMasudahMasudah1
 
03-rpp-kls-8_3-akar-ipa.docx
03-rpp-kls-8_3-akar-ipa.docx03-rpp-kls-8_3-akar-ipa.docx
03-rpp-kls-8_3-akar-ipa.docxMasudahMasudah1
 
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdfLKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdfMasudahMasudah1
 
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdfLKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdfMasudahMasudah1
 
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 2.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 2.pptxIPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 2.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 2.pptxMasudahMasudah1
 

More from MasudahMasudah1 (11)

Modul Ajar IPA - Zat dan Perubahannya - Fase D (1).pdf
Modul Ajar IPA - Zat dan Perubahannya  - Fase D (1).pdfModul Ajar IPA - Zat dan Perubahannya  - Fase D (1).pdf
Modul Ajar IPA - Zat dan Perubahannya - Fase D (1).pdf
 
ENERGI DAN DAYA LISTRIK.pdf
ENERGI DAN DAYA LISTRIK.pdfENERGI DAN DAYA LISTRIK.pdf
ENERGI DAN DAYA LISTRIK.pdf
 
2836115.pdf_file.pdf
2836115.pdf_file.pdf2836115.pdf_file.pdf
2836115.pdf_file.pdf
 
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdf
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdfadoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdf
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdf
 
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdf
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdfLAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdf
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdf
 
lkpd-i-adalah.pdf
lkpd-i-adalah.pdflkpd-i-adalah.pdf
lkpd-i-adalah.pdf
 
03-rpp-kls-8_3-akar-ipa.docx
03-rpp-kls-8_3-akar-ipa.docx03-rpp-kls-8_3-akar-ipa.docx
03-rpp-kls-8_3-akar-ipa.docx
 
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdfLKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
 
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdfLKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
 
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 2.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 2.pptxIPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 2.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 2.pptx
 
ppt zat aditif smp.pdf
ppt zat aditif smp.pdfppt zat aditif smp.pdf
ppt zat aditif smp.pdf
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Getaran Gelombang Bunyi

  • 2. Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran Gelombang Bunyi Frekuensi Periode Amplitudo Gelombang elektromagnetik Gelombang mekanik Gejala yang diamati Karakteristik bunyi Jangkauan frekuensi PETA KONSEP
  • 3.  Gelombang adalah getaran yang merambat.  Getaran ini sebetulnya adalah bentuk energi berupa usikan atau gangguan.  Gelombang adalah suatu cara untuk memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain.  GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK  GELOMBANG MEKANIK Berdasarkan media rambatnya gelombang terbagi menjadi dua jenis, yaitu: GELOMBANG
  • 4. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan zat perantara dalam rambatannya. Contoh: gelombang Radio. Gelombang longitudinal ialah gelombang yang arah getarannya sejajar atau berimpit dengan arah rambatannya. GELOMBANG
  • 5.  GELOMBANG TRANSVERSAL  GELOMBANG LONGITUDINAL Berdasarkan arah getarannya, gelombang terbagi menjadi: Gelombang transversal ialah gelombang yang arah getarannya tegak lurus terhadap arah penjalaran. Gelombang longitudinal ialah gelombang yang arah getarannya sejajar atau berimpit dengan arah rambatannya. GELOMBANG
  • 6.  GELOMBANG TRANVERSAL a-b-c = bukit gelombang c-d-e = lembah gelombang b = punck gelombang d = dasar gelombang a, c, e, g = simpul-simpul gelombang b-b’,d-d’ = amplitudo GELOMBANG
  • 7.  GELOMBANG LOGITUDINAL Gelombang yang merambat berupa rapatan dan regangan yang bergetar sejajar dengan arah rambatnya. GELOMBANG
  • 8. Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk terjadi satu gelombang disebut perioda. Contoh: Jika dalam 1 sekon terjadi 100 gelombang. Berarti untuk terjadi 1 gelombang diperlukan waktu 1/100 sekon ( = 0,01 s ). Berarti perioda gelombang tersebut adalah 0,01 s.  PERIODE PERIODE, FREKUENSI, PANJANG GELOMBANG DAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG
  • 9. Frekuensi ( f ) gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam 1 sekon. 𝒇 = 𝐠𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈 𝒕 Keterangan : F = frekuensi, satuannya Hertz ( disingkat Hz )  Gelombang = jumnlah gelombang t = waktu, satuannya sekon ( disingkat s )  FREKUENSI PERIODE, FREKUENSI, PANJANG GELOMBANG DAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG
  • 10. PERIODE, FREKUENSI, PANJANG GELOMBANG DAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG CONTOH SOAL Perioda sebuah gelombang adalah 0,025 s. Berapakah frekuensi gelombang tersebut? Dalam 10 s akan terjadi berapa gelombang ? Jawab : a. f = 1/T = 1 / 0,025 (1/s ) = 40 Hz b. f =  gelombang / t  gelomb = f x t = 40 x 10 = 400 buah gelombang
  • 11. Panjang satu gelombang atau panjang gelombang ( ) adalah sama dengan panjang jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu perioda. Misalnya perioda suatu gelombang adalah 0,1 s. Dalam 1 sekon gelombang menempuh jarak 10 m. Dengan demikian panjang gelombang tersebut adalah ( 10/1 ) x 0,1 = 1 m. PERIODE, FREKUENSI, PANJANG GELOMBANG DAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG  PANJANG GELOMBANG
  • 12. Kelajuan rambat gelombang ialah besarnya jarak yang ditempuh oleh gelombang tiap 1 sekon. v= 𝐬 𝐭 Keterangan : v = kelajuan rambat gelombang ( m/s ) s = jarak yang di tempuh ( m ) t = waktu tempuh ( s ) PERIODE, FREKUENSI, PANJANG GELOMBANG DAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG  CEPAT RAMBAT GELOMBANG
  • 13. Pemantulan gelombang pada tali dengan ujung tetap Pemantulan gelombang pada tali dengan ujung bebas Gelombang memiliki sifat dapat memantul. Sumber: Dokumen penerbit PEMANTULAN GELOMBANG
  • 14. Bunyi adalah hasil getaran sebuah benda. Namun, semua getaran dapat menghasilkan bunyi yang dapat didengar. Jika kamu bersuara sambal memegang leher, tentu kamu akan merasakan getaran di leher. Lonceng yang berbunyi, tentu akan terasa getarannya jika kamu pegang. Bunyi memang dihasilkan oleh benda- benda yang bergetar BUNYI
  • 15.  Jenis-jenis Bunyi Berdasarkan Frekuensi  Ultrasonik (frekuensinya lebih dari 20.000 Hz),tidak dapat didengar telinga manusia.  Audiosonik (frekuensinya didaerah 20 Hz – 20.000 Hz), dapat didengar telinganmanusia normal.  Infrasonik (frekuensinya kurang dari 20.000 Hz), tidak dapat didengar telinga manusia. BUNYI
  • 16. Beberapa hewan yang dapat menangkap infrasonik dan ultrasonik.  Jangkrik  Anjing INFRASONIK  Kelelawar, dikenal memiliki radar alami  Ikan paus  Ikan lumba-lumba ULTRASONIK BUNYI  Jenis-jenis Bunyi Berdasarkan Frekuensi
  • 17. Pemanfaatan Ultrasonik  Menghancurkan tumor atau batu ginjal  USG(Ultrasonografi) digunakan untuk mempelajari dalam bagian tubuh yang tidak boleh kena sinar X yang berbahaya  Untuk deteksi dan komunikasi (Sonar) di bidang teknologi kelautan  Memeriksa bagian dalam tubuh  Kacamata orang buta  Memeriksa kerusakan logam  Membunuh nyamuk penyebab demam berdarah BUNYI  Jenis-jenis Bunyi Berdasarkan Frekuensi
  • 18. Bunyi yang sampai ke telinga kita pada umumnya melalui medium udara. Dalam rambatan bunyi ini, molekul udara tidak ikut berpindah. Bunyi ini merambat dalam gelombang longitudinal.  Udara (Gas) Saat menyelam dalam air, kita dapat mendengar bunyi dari batu yang dijatuhkan ke air tersebut. Cepat rambat bunyi pada zat cair lebih besar dibandingkan dengan cepat rambat bunyi pada gas karena jarak antarmolekul zat cair lebih dekat dibandingkan dengan jarak antarmolekul gas.  Zat Cair Seseorang yang mendekatkan telinganya ke tanah dapat mendengar bunyi yang diakibatkan getaran truk yang melintas.  Zat Padat BUNYI  Medium Rambat Bunyi
  • 19. Cepat rambat bunyi adalah besarnya jarak yang ditempuh oleh bunyi tiap sekon. v= 𝐬 𝐭 Keterangan : v = kelajuan rambat bunyi (m/s ) s = jarak yang ditempuh ( m ) t = waktu tempuh ( s ) BUNYI  Cepat Rambat Bunyi
  • 20. Cepat rambat bunyi udara pada beberapa suhu. 00 C  331,3 m/s 150 C  340 m/s 250 C 347 m/s BUNYI  Cepat Rambat Bunyi
  • 21. Kuat bunyi tergantung pada :  besarnya amplitudo (Makin besar amplitudo, makin kuat bunyi itu).  Juga tergantung pada jarak antara sumber bunyi dengan pendengar.  Tinggi Bunyi dan Warna Bunyi  Tinggi bunyi adalah tinggi rendahnya bunyi yang keluar  Tinggi rendah bunyi tergantung pada frekuensi getaran sumber bunyi. (Makin besar frekuensi sumber bunyi, makin tinggi pula bunyi yang dapat kita dengar)  Warna bunyi adalah bunyi yang sebenarnya memiliki frekuensi sama namun terdengar berbeda(dapat terjadi pada manusia yang bersama menyanyi dan alat musik)  Warna bunyi disebabkan karena alat/organ pita suara yang bergetar berbeda. Pada manusia terbukti saat pria dan wanita menyanyi bersama. Pada alat musik nada do pada piano berbeda dengan nada do pada organ BUNYI  Kuat Bunyi
  • 22.  Intensitas bunyi adalah besaran yang menyatakan berapa besar daya bunyi tiap satuan luas  Satuan intensitas bunyi adalah watt/m2 atau W/m2  Intensitas bunyi tergantung pada amplitudo sumber bunyi dan jarak antara pendengar dan sumber bunyi  Layangan Adalah dua sumber bunyi yang frekuensinya hampir sama bergetar dalam waktu yang bersamaan sehingga hasil getarannya akan saling mengganggu. BUNYI  Intensitas Bunyi
  • 23.  Nada adalah bunyi yang teratur frekuensinya.  Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut dengan desah.  Dentum adalah desah yang bunyinya sangat keras seperti suara bom  Frekuensi pada Senar atau Dawai Menurut hukum Mersenne, frekuensi senar (f) : a. Berbanding terbalik dengan panjang senar (l) b. Berbanding terbalik dengan akar luas penampang senar (A) c. Berbanding terbalik dengan akar massa jenis bahan senar (p) dan d. Sebanding dengan akar tegangan senar (T) BUNYI  Nada, Desah dan Dentum
  • 24. 𝑓 = 1 2𝑙 𝑇 𝑝𝐴 Dengan: f = frekuensi senar (Hz) T = tegangan senar (kg m/s2) L = panjang senar (m) A = luas penampang senar (m2) P = massa jenis senar (kg/m3)  Resonansi Resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain. BUNYI
  • 25.  Resonansi  Resonansi Kolom Udara Sedikit demi sedikit dengan air dalam tabung dikurangi dengan membuka kran. Sambil mengurangi air tersebut sebuah garpu tala yang frekuensinya misalnya 400 Hz, selalu digetarkan di mulut gelas. BUNYI Pada ketinggian kolom udara tertentu, misalnya 20 cm, akan terdengar suara dengung yang cukup nyaring. Jika sudah terdengar dengung ini berarti sudah terjadi Resonansi antara sumber getar, yaitu garpu tala dengan kolom udara.
  • 26.  Resonansi Kolom Udara 1. Misalnya pada panjang kolom udara 20 cm terjadi resonansi, berarti udara yang panjangnya 20 cm itu telah ikut bergetar karena getaran garpu tala. 2. Panjang kolom udara ini merupakan ¼ panjang gelombang ( ¼  ) sumber bunyi atau garpu tala. Jika ¼ panjang gelombang adalah 20 cm, maka panjang gelombangnya ( ) adalah 20 cm x 4 = 80 cm = 0,8 m. 3. Karena panjang  = 0,8 m, dan frekuensi sumber bunyi adalah 400 Hz, maka besarnya kelajuan rambat bunyi di udara pada saat itu dapat dihitung : v =  f = 0,8 m x 400 Hz = 320 m/s Jadi cepat rambat bunyi di udara pada saat itu adalah 320 m/s.  Resonansi BUNYI
  • 27. Selaput tipis merupakan benda yang mudah beresonansi untuk tipa macam getaran. Contoh selaput tipis ini adalah selaput gendang pendengaran pada telingan kita. Frekuensi benda sama dengan frekuensi sumber getar, panjang kolom udara merupakan kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang sumber bunyi terdapat selaput tipis. Jadi, resonansi dapat terjadi jika :  Resonansi Selaput Tipis  Resonansi BUNYI
  • 28. Manfaat resonansi: Resonansi dapat memperkuat bunyi asli. Contoh: suara kita terdengar lebih nyaring karena sekitar selaput suara kita ada udara, suara kentongan terdengar nyaring karena ada rongga udara. Kerugian resonansi: Karena resonansi bunyi bom yang keras dapat meruntuhkan gedung atau kaca jendela pecah.  Manfaat dan Kerugian Resonansi  Resonansi BUNYI
  • 29. Hukum Pemantulan Bunyi : - Bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal (n) terletak pada satu bidang datar. - Sudut datang sama dengan sudut pemantul ( i = r ) Hukum pemantulan bunyi  Hukum Pemantulan Bunyi  Pemantulan Bunyi BUNYI
  • 30. 1. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. 2. Gaung atau kerdam  Jika jarak antara dinding pemantul dengan sumber bunyi agat dekat, misalnya sekitar 25 m – 30 m, maka sebelum selesai mengucapkan sebuah suku kata, bunyi pantul sudah datang. Karena itulah bunyi pantul ini akan mengganggu bunyi asli. Dengan demikian bunyi asli akan terdengar tidak jelas. 3. Gema  Bunyi pantul yang terdengar jelas setelah bunyi asli disebut gema (karena jarak dinding pemantul dan sumber bunyi relatif jauh.  Hukum Pemantulan Bunyi  Pemantulan Bunyi BUNYI
  • 31. Menghitung kedalaman laut Osilator yang digetarkan akan menghasilkan getaran ultrasonik. Getaran ultrasonik ini diarahkan ke dasar laut. Sesampaui di dasar laut, getaran ini akan dipantulkan oleh dasar laut. Pantulannya ini akan diterima oleh hidrofon. Sebuah alat pencatat akan mencatan selang waktu antara getaran dikirim dan getaran pantul yang diterima. Jika kelajuan rambat bunyi di air laut diketahui, maka kedalaman laut akan bisa dihitung. Survei Geofisika Dengan alat yang canggih ahli geologi dan ahli geokimia dapat mengenali daerah yang berpotensi untuk pengeboran minyak. Pemantulan dan pembiasan gelombang bunyi yang merambat melalui bumi secara terperinci mengungkapkan struktur dan hubungan antar berbagai lapiasan di bawah permukaan bumi.  Manfaat Pemantulan Bunyi  Pemantulan Bunyi BUNYI
  • 32. BUNYI CONTOH SOAL Pantulan dari getaran yang dipancarkan oleh osilator diterima setelah menempuh waktu ¼ sekon. Berapakah kedalaman laut di tempat itu jika kelajuan rambat bunyi di air laut 1 400 m/s ? Jawab : Jarak kedalaman laut telah ditempuh dua kali, maka : v = 2d/t 2d = v x t 2d = 1 400 m/s x ¼ s 2d = 350 m d = 175 m Jadi, kedalaman laut di tempat tersebut adalah 175 m
  • 33. Sumber bunyi yang diam didengar oleh pendengar diam (kiri) sumber bunyi yang bergerak mendekati pendengar yang diam (kanan) Sumber: dokumen penerbit EFEK DOPLER
  • 34. 1. Sumber bunyi yang mendekati pendengar akan memberikan frekuensi yang lebih besar dari pada frekuensi aslinya. Makin tinggi frekuensi sebuah sumber bunyi, maka bunyi akan semakin tinggi kedengarannya. 2. Sebaliknya jika sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar, bunyi akan terdengar semakin rendah. Hal ini disebabkan frekuensi yang diterima oleh pendengar semakin berkurang. 3. Kuat bunyi akan semakin rendah, jika sumber bunyi dan pendengar sama-sama bergerak saling menjauh. EFEK DOPLER Kerjakan latihan pada buku IPA Terpadu SMP kelas VIII jilid 2 (Tim Abdi Guru) halaman 329