PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Kurikulum Merdeka.pptx
1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI
Kurikulum Merdeka
Dr.Hj. Noor Eka Chandra, M.Pd.
2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
FILOSOFI
KEMERDEKAAN
DALAM BELAJAR
KI HADJAR DEWANTARA
“……hidup tumbuhnya anak-anak itu terletak di luar kecakapan atau
kehendak kita kaum pendidik. Anak-anak itu sebagai makhluk, sebagai
manusia, sebagai benda hidup, teranglah hidup dan tumbuh menurut
kodratnya sendiri…..”
Ki Hadjar Dewantara (1936-1937:21)
“…..kekuatan kodrati yang
ada pada anak-anak itu
tiada lain ialah segala
kekuatan dalam hidup batin
dan hidup lahir dari anak-
anak itu, yang ada karena
kekuasaan kodrat….”
Ki Hadjar Dewantara (1936-1937:21)
“...kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir,
yaitu jangan selalu ‘dipelopori’, atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain,
akan tetapi biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahaun
dengan menggunakan pikirannya sendiri...”
Ki Hadjar Dewantara (1936-1937)
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
SLOGAN : MERDEKA BELAJAR
● pendidikan di era saat ini harus mampu memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri mereka dengan dasar mengembangkan nilai-
nilai karakter bangsa yang sesuai dengan Pancasila.
● karakter Pancasila dapat mendorong pemulihan
pendidikan setelah terjadinya krisis dan learning
loss selama Pandemi Covid-19.
5
6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Lebih Sederhana dan Mendalam
Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Belajar menjadi
lebih mendalam, bermakna, tidak
terburu-buru dan menyenangkan.
1
6
7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Lebih Merdeka
2
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian
dan perkembangan peserta didik.
Sekolah: memiliki wewenang untuk
mengembangkan dan mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan dan peserta didik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
7
8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Lebih Relevan dan Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara
aktif mengeksplorasi isu-isu aktual
misalnya isu lingkungan, kesehatan,
dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan
kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
3
8
9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan
kurikulum yang akan dipilih
Pilihan 1 Pilihan 2
Kurikulum 2013
secara penuh
Kurikulum Darurat
yaitu Kurikulum 2013
yang disederhanakan
Pilihan 3
Kurikulum
Merdeka
9
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.
Pilihan 3: Mandiri Berbagi
Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Pilihan 2: Mandiri Berubah
Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan
pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Pilihan 1: Mandiri Belajar
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum
satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
10
12. 1.Bentuk Aktifitas Pembelajaran
Bentuk aktifitas pembelajaran yang
berlaku dalam Kurikulum Merdeka
jenjang SMP adalah terdiri dari 3
(tiga) kegiatan utama, yakni
kegiatan intrakulikuler, projek
penguatan profil pelajar Pancasila,
dan kegiatan ekstrakulikuler.
13. Struktur Kurikulum SMP
Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua
puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara
fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara
muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
masing projek tidak harus sama.
c. Pembelajaran Ekstrakurikuler
14. PEMBELAJARAN INTRAKURIKULER
● Pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan secara
terdiferensiasi sehingga peserta didik memiliki cukup
waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi
guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.
15. V SMP Kelas VII-VIII
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1 JP=40 menit
Alokasi
intrakurikuler
per tahun
(minggu)
Alokasi projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila per
tahun
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
72 (2) 36 108
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216
Matematika 144 (4) 36 180
IPA 144 (4) 36 180
IPS 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144
PJOK 72 (2) 36 108
Informatika 72 (2) 36 108
Seni dan Prakarya**:
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
o Prakarya
72 (2) 36 108
Muatan Lokal*** 72 (2) - 72
Total****: 1044 (29) 360 1404
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
agama/kepercayaan masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni
Tari, dan/atau
Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
atau prakarya
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Prakarya)
*** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
16. 2. Alokasi Jam Pelajaran (JP)
1. Dalam struktur Kurikulum Merdeka jam
pelajaran disusun secara total dalam satu
tahun.
2. alokasi waktu untuk tiap mata pelajaran
(mapel) dalam Kurikulum Merdeka dibagi
menjadi dua kegiatan pembelajaran yakni
pembelajaran berbentuk intrakulikuler dan
pembelajaran dalam bentuk proyek pelajar
Pancasila (sebesar 25%).
17. 3. Menghadirkan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
1. Dalam Kurikulum Merdeka hadir bentuk pembelajaran
baru yakni pembelajaran berbasis proyek (project based
learning).
2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila ini harus
dilaksanakan dengan cara menggali isu aktual dan nyata
pada lingkungan sekitar. Sehingga peserta didik diajak
untuk berpikir kritis dan skeptis mengenai bagaimana cara
memecahkan masalah dan menemukan solusi.
engan cara menggali isu aktual dan nyata pada lingkungan sekitar. Sehingga peserta didik diajak untuk berpikir kritis dan skeptis mengen
18.
19.
20.
21.
22. Pertimbangan dalam Penguatan Profil Pancasila dalam
Pembelajaran
•Proyek yang dipilih harus dikembangkan dengan berdasarkan
tema-tema pilihan yang telah ditetapkan secara nasional oleh
pemerintah melalui Kemendikbudristek.
•Target CP tidak terlalu terikat kepada konten mata pelajaran
tertentu dan asesmen lebih bersifat kualitatif dengan menilai
karakter dan motivasi belajar peserta didik.
•Proyek pembelajaran dilakukan secara lebih fleksibel. Artinya
bahwa dapat disesuaikan dalam hal jadwal maupun metode yang
diterapkan. Disarankan pula untuk lebih banyak melibatkan
masyarakat dan lingkungan sekitar ketimbang pembelajaran
reguler.
•Peserta didik adalah pelaksana utama proyek, sementara guru
berperan sebagai fasilitator yang memberikan arahan,
pengawasan, serta evaluasi di akhir projek.
23. 4. Muatan Lokal
Pada Kurikulum Merdeka SMP, tiap
satuan pendidikan atau pemerintah
daerah dapat menambahkan muatan
lokal yang disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan tiap
sekolah. Sehingga muatan lokal dalam
Kurikulum Merdeka adalah lebih
fleksibel.
24. 5. Mata Pelajaran Informatika
Kewajiban untuk mengambil mata pelajaran
Informatika ini didasarkan pada tuntutan
agar siswa dapat berpikir secara kritis dan
sistematis. Sebab, mata pelajaran
Informatika dapat menunjang kompetensi
dan keterampilan berpikir yang lebih
mendalam.
25. .
6. Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar (Penilaian)
• Apabila pada kurikulum sebelumnya, peserta didik
dinyatakan tuntas dalam mata pelajaran tertentu dengan
ukuran KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang bersifat
kuantitatif, maka saat ini asesmen adalah lebih bersifat
formatif.
• Analisis capaian belajar para peserta didik diidentifikasi
dengan indikator tujuan pembelajaran. Dalam hal ini,
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan lebih kepada
para guru untuk dapat menentukan sendiri kriteira
ketercapaian tujuan pembelajaran.
26. Manfaat dan dampak kurikulum merdeka bagi guru dan murid
Bagi Guru Bagi Murid
Guru harus lebih tertantang untuk menggali
potensi dirinya untuk mendukung pembelajaran
Lebih banyak berkolaborasi (mempersiapkan
pembeljaran berdiferensiasi dan pelaksanaan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
• Penguatan Softskill serta mendapatkan
pengalaman belajar di luar kontek mata
pelajaran (Projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila)