SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Perusahaan/instansi sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai 
kegiatan tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi, yang pada 
umumnya bertujuan untuk menghasilkan laba yang optimal agar dapat 
mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangkan 
usahanya ke tingkat yang lebih tinggi, untuk itu setiap perusahaan harus 
membuat keputusan bisnis yang baik. Keputusan bisnis tersebut dapat dilakukan 
dengan menggunakan pengendalian internal untuk mengarahkan operasi 
perusahaan, melindungi aktiva, dan mencegah penyalahgunaan sistem 
perusahaan yang telah di bentuk oleh perusahaan. 
Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti 
mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan 
siap digunakan di dalam transaksi, setiap saat diinginkan. namun kas juga 
merupakan aktiva yang paling sensitive terhadap tindak kecurangan oleh 
karyawan, sebab kecil volume fisiknya, dapat diuangkan segera, mudah dibawa-bawa, 
tidak mencantumkan identitas pemiliknya, dan mudah ditransfer menjadi 
aktiva lain. Kerugian yang mungkin timbul dari perbuatan tidak etis itu dapat 
dihindari atau diminimumkan dengan pengendalian intern yang memadai 
terhadap perubahan kas sejak diterima pertama kali hingga dikeluarkan dari 
perusahaan (Karrenbrock dan Simons, 1958). 
Apabila pengendalian intern tidak memadai maka akan sangat potensial 
terjadinya penggelapan kas. Pengendalian internal yang paling memadai sangat 
dibutuhkan untuk melindungi kas yang ada.Sebagaimana diketahui bahwa 
definisi Pengendalian Intern yang dikemukakan American Institute of Cartified 
Public Accountant (AICPA) adalah sebagai berikut :
“Pengendalian intern terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang 
diterapkan oleh perusahaan untuk menjaga aktiva perusahaan, memastikan 
akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi, mendorong efisiensi 
dalam operasional perusahaan, dan mengukur kesesuaian dengan kebijakan 
serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen” (Hall, 2011 : 181). 
Oleh sebab itulah diantara empat tujuan pengendalian intern adalah menjaga 
kekayaan perusahaan.Karena kerentanannya itulah biasanya perusahaan 
memakai rekening koran atau kas kecil untuk pembayaran jangka pendek. Hal 
itu diterapkan berdasarkan adanya sistem pengendalian intern dalam akuntansi. 
Bagi sebuah perusahaan, penerapan pengendalian internal sangat penting. 
Pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas sangat 
diperlukan, karena kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid (cepat 
dijadikan uang dan dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan 
tanpa pembatasan). 
Manajemen mempunyai tanggung jawab paling utama dalam menjaga 
keamanan harta milik perusahaan serta menemukan dan mencegah terjadinya 
kesalahan dan penyelewengan ataupun pemborosan pada saat perusahaan 
beroperasi. Manajemen terhadap kas juga bertanggungjawab terhadap 
pembuatan perencanaan, melakukan prosedur atau otorisasi serta menetapkan 
dan mengawasi suatu kegiatan melalui pengendalian internal. 
Manajemen biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas, 
yaitu pengendalian internal harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada 
transaksi yang tidak diotorisasi oleh pejabat atau karyawan, dan informasi yang 
diperlukan untuk manajemen kas yang ada ditangan dan transaksi harus 
tersedia. 
Melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas dalam 
pengendalian internal yang efektif atas kas merupakan suatu keharusan. 
Pengendalian internal yang baik menghindari terjadinya penyelewegan seperti 
melakukan perubahan laporan atau perhitungannya, adanya prosedur pencatatan 
2
yang sesuai sehingga dapat dilakukan pengendalian yang tepat terhadap harta, 
utang, pendapatan dan biaya. Perangkat pengendalian canggih atau dengan 
disusunnya sistem yang terbaik sekalipun belum tentu mampu menghindarkan 
kesalahan jika terdapat persekongkolan dari para karyawan untuk melakukan 
suatu kecurangan yang dapat menyebabkan pengendalian tersebut tidak berguna 
lagi. 
CV.Busana Perkasa adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam 
bidang Garment,dimana perusahaan tersebut merupakan Distributor untuk 
beberapa Brand yang di pasarkan untuk Seluruh Wilayah Papua yang 
mempunyai misi dan visi yang ingin dicapai.sebagai suatu perusahaan pasti 
mempunyai Kas. 
Kas merupakan faktor penting dalam mendukung tercapainya misi dan visi serta 
tujuan perusahaan.maka dari CV.Busana Perkasa memerlukan sistem 
pengendalian intern kas yang efektif. Untuk melindungi kas dan menjamin 
keakuratan catatan akuntansi atas kas. Hal ini sangat di perlukan untuk 
mencegah terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan kas pada CV.Busana 
Perkasa 
Dalam tugas akhir ini, penulis akan membahas sistem pengendalian atas 
penerimaan dan pengeluaran kas di CV.Busana Perkasa. Sesuai dengan latar 
belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan dan 
membahas penelitian dengan judul “Sistem Pengendalian Intern Kas Pada 
CV.Busana Perkasa. 
3 
1.2 Pokok Pembahasan 
Pengendalian internal akan dapat dilaksanakan apabila di dalam perusahaan 
telah memiliki sistem dan prosedur akuntansi. Hal ini disebabkan karena sistem 
dan prosedur akuntansi merupakan pedoman atau standar dalam pelaksanaan 
kegiatan operasi perusahaan. Dari latar belakang yang di kemukakan di atas, 
dapat diambil permasalahan pokok yaitu :
1. Apakah CV.Busana Perkasa dalam melaksanakan sistem pengendalian 
4 
intern kas sudah efektif ? 
2. Bagaimana sistem pengendalian intern kas pada CV.Busana Perkasa untuk 
mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan yang mungkin terjadi? 
1.3 Tujuan 
Untuk menganalisa dan mengevaluasi sistem pengendalian intern kas pada 
CV.Busana Perkasa 
1.4 Profil Singkat Organisasi / Unit Kerja 
a. Sejarah Ringkas 
CV.Busana Perkasa adalah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang 
garment, yang merupakan Distributor untuk beberapa Brand di seluruh 
wilayah Papua.Berdiri pada tahun 2007 dengan 
“ Visi CV.Busana Perkasa Menjadi distributor garment terbesar di wilayah 
Papua untuk seluruh produk garment dan Accesories.” 
Struktur Organisasi sangat diperlukan instansi untuk membedakan batas-batas 
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan 
adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan 
yang telah ditetapkan. 
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk 
mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan 
ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan 
sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam 
instansi.Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan 
pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat 
diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan 
perusahaan dapat dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan 
perseorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan 
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal 
melalui saluran tunggal. 
5 
Gambar 1. 
Bagan Struktur Kerja CV.Busana Perkasa 
Dewan 
Komisaris 
Wakil Direktur 
Direktur 
Finance & Acc 
Logistik 
Marketing 
Salesman 
Staff Adm 
Logistik 
Staff Logistik 
Driver
6 
b. Job Description 
Berikut ini adalah Job Description pada Bagian Struktur kerja CV.Busana 
Perkasa 
1. Finance dan Accounting 
1) Komitmen dengan jadwal meeting dengan Logistik dan Marketing. 
a. Membicarakan kesulitan yang ada 
b. Mempesrkuat teamwork 
c. Mencari solusi 
d. Evaluasi pencapaian penjualan yang sudah di capai. 
e. Menentukan target pembayaran : 
a) Lihat pembayaran tahun lalu. 
b) Diskusikan bersama ( Logistik dan Marketing ) 
c) Memberikan target ke devisi Sales 
d) Melakukan pengawasan /kontrol/monitoring bersama 
dengan Logistik dan Marketing. 
2) Menyusun Budget 
a. Budget harus dibuat per akhir bulan untuk dipakai sebagai acuan 
bulan berjalan berikutnya 
b. Menerima pengajuan budget logistik 
c. Menerima pengajuan budget operasional salesman (biaya 
perjalanan luar dan dalam kota, rencana entertaint dll) dari 
Marketing 
d. Dijalankan dengan sebaik-baiknya 
e. Evaluasi bersama Logistik dan Marketing pada Minggu ke 2, 
untuk realisasi budget: apakah budget berjalan sesuai rencana 
atau tidak. 
f. Membuat report realisasi budget setiap akhir bulan 
g. Report diberikan kepada Direksi dan team (Logistik dan 
Marketing). 
3) Mempersiapkan sebaik-baiknya perjalanan salesman:
a. Sesuai jadwal yang telah disusun oleh salesman 
b. Membuat budget perjalanan salesman 
c. Menyiapkan tagihan 
d. Buat catatan-catatan khusus terutama yang menyangkut prioritas 
pembayaran tagihan toko yang harus diselesaikan oleh salesman 
e. Mengkooordinasikan dengan Logistik dan Marketing 
f. Memastikan teamwork berjalan dan memiliki mindset yang 
7 
sama. 
4) Fokus pada data tagihan toko: 
a. Komitment pada pelayanan data untuk salesman: 
a) Mengupdate pembayaran toko 
b) Memberikan data Update ke devisi Sales sesuai kebutuhan 
perminggu/per sepuluh hari untuk strategi penagihan 
salesman ke toko. 
c) Menyiapkan dan berikan data tanpa di minta devisi sales. 
b. Mengontrol dan mengevaluasi pembayaran toko yang terealisasi 
dan yang belum: 
a) Mengingatkan ke Salesman. 
b) Membuat catatan progressnya, apakah team Salesman 
melaksanakannya dengan baik atau tidak. 
c. Mengontrol cash flow: 
a) Jadwal penerimaan per bulan (anggaran pendapatan) 
b) Jadwal penerimaan perbulan (anggran pendapatan). 
c) Budget pengeluaran (anggaran pengeluaran). 
d. Membuat rencana order ke supplier, komunikasi dengan 
Logistik dan Marketing. 
a) Mengaturan pembayaran ke supplier (atur jatuh temponya). 
b) Melihat nilai stock barang gudang/inventorty. 
c) Melihat nilai tagihan toko untuk brand yang akan di order. 
5) Mengontorl stock barang (inventory) 
a. Nilai stock barang per brand/kategori
8 
b. Periode Update mingguan 
c. Konsultasikan bersama Logistik dan Marketing. 
d. Pastikan ada solusi untuk problem yang ada. 
6) Membimbing dan Melatih salesman baru: 
a. Kedisiplinan 
b. Peningkatan kemampuan dasar: 
a) Pemahanan proses dan alur prosedur akunting. 
b) Tata cara penagihan ke toko 
c) Pemahaman masalah tagihan,plafon toko,giro/cheque dan 
lain-lain. 
d) Fokus pada praktek dilapangan bagaimana cara prosedur 
penyiapan tagihan toko sebelum berangkat tugas yang 
baik,bagaimana cara menagih yang baik,bagaimana 
memahami karakter orang toko/owner toko. 
e) Fokus pada pembayaran (tugas salesman menerima 
pembayaran toko). 
f) Pastikan salesman baru mengerti dan paham tugasnya 
dilapangan. 
2. Logistik 
1 Komitmen dengan jadwal meeting dengan Finance dan Marketing. 
a. Membicarakan kesulitan yang ada 
b. Memperkuat teamwork 
c. Mencari Solusi 
d. Mengevaluasi pencapaian pengiriman barang yang sudah 
dicapai, problem apa yang dihadapi. 
e. Menentukan target pengiriman : 
a) Melihat pencapaian data pengiriman tahun lalu. 
b) Menyiapkan teamwork pelaksana gudang yang efektif. 
c) Mendiskusikan bersama Finance dan Marketing. 
d) Memberikan Target Purchasing Order (PO) ke devisi sales.
e) Melakukan pengawasan/ kontrol/ monitoring bersama 
9 
Finance dan Marketing. 
2 Menyusun budget operasional logistik/gudang dan budget rumah 
tangga kantor/mess: 
a. Budget harus dibuat perakhir bulan untuk dipakai sebagai acuan 
bulan berjalan berikutnya. 
b. Menjalankan dengan sebaik-baiknya. 
c. Ajuan disyahkan ke Finance dan Marketing. 
d. Ajuan diserahkan ke Finance untuk di masukkan kedalam total 
budget bulan berjalan. 
e. Mengevaluasi bersama Finance dan marketing pada minggu ke 
dua,untuk realisasi budget,apakah budget berjalan sesuai dengan 
rencana atau tidak. 
3 Mempersiapkan sebaik-baiknya perjalanan salesman: 
a. Sesuai jadwal yang talah disusun oleh salesman. 
b. Persiapkan salesman sample berdasarkan permintaan salesamn 
dan sesuaikan berdasarkan sisa stock barang per artikel/brand 
yang masih tinggi. 
c. Menyiapkan data sisa stock yang salesman sample yang di bawa 
oleh salesman. 
d. Membuat catatan-catatan khusus terutama yang menyangkut 
prioritas sisa stock barang gudang yang harus diselesaikan oleh 
salesman. 
e. Mengkoordinasikan dengan Finance dan Marketing. 
f. Memastikan teamwork berjalan dan memiliki mindset yang 
sama. 
4 Fokus pada Data sisa stock dan target pengiriman per bulan: 
a. Komitmen pada pelayanan data untuk salesman: 
a) Mengupdate sisa stock barang. 
b) Memberikan data update ke devisi sales(Marketing) dan 
Finance sesuai kebutuhan,perminggu atau per sepuluh hari
untuk strategi penjualan salesman ke toko dan rencana 
pembelian ke supplier. 
c) Menyiapkan dan berikan data tanpa diminta ke devisi 
10 
Marketing dan finance. 
b. Mengontrol dan mengevaluasi stock barang,sales order (SO) dan 
pengiriman yang terealisasi dan yang belum: 
a) Menginformasikan ke Marketing. 
b) Membuat catatan progressnya, untuk target pengurangan 
sisa stock barang yang masih tinggi, apakah team salesman 
melaksanakannnya dengan baik atau tidak. 
c. Membuat rencana Purchasing Order (PO) ke supplier, 
komunikasi dengan Finance dan Marketing: 
a) Khusus underwear Rider dan Leggs. 
b) Pengaturan purchasing order (PO)per size per artikel. 
c) Menentuka stocklimit gudang per artikel per size. 
d) Membuat rencana purchasing Order (PO) per dua 
minggu(underwear) sesuai pengeluaran stock atau 
penjualan. 
e) Melihat nilai stock barang gudang atau inventory. 
f) Melihat nilai tagihan toko untuk brand yang akan di order. 
5 Mengontrol Stock barang (inventory): 
a. Nilai stock barang per brand/kategori 
b. Periode up date mingguan 
c. Konsultasikan bersama Mia dan Stanley 
d. Memastikan ada solusi untuk problem yang ada 
6 Membimbing dan melatih salesman baru: 
a. Kedisiplinan 
b. Peningkatan kemampuan dasar: 
a) Product knowledge pengetahuan product per brand) 
kelompok artikel dan size yang berlaku dan karakteristik
kategori per brand (atasan,bawahan,accesories,dan lain-lain). 
b) Pemahaman proses dan alur prosedur logistik (Sales order 
11 
sampai dengan pengiriman barang). 
c) Tata cara Sales Order(SO). 
d) Pemahaman masalah sisa stock barang,prioritas jual. 
c. Pastikan salesman baru mengerti dan paham tugasnya di 
lapangan. 
3. Marketing 
1 Menkoordinasikan tugas-tugas salesman: 
a. Tidak boleh ada salesman yang tidak bekerja atau waktu 
kosong.Buatkan jadwal dan monitor untuk memastikan tugas-tugas 
yang diberikan benar-benar dijalankan sebaik-baiknya. 
b. Memastikan tugas salesman berjalan tanpa ada kesulitan. 
c. Apabila muncul hambatan tugas harus ada solusi. 
d. Diskusikan oleh Finance dan Logistik. 
e. Mengechek dan rechek hasil kerja salesman antara lain 
penjualan dan tagihan atau pembayaran toko. 
2 Menyusun budget operasional salesman: 
a. Budget harus dibuat per akhir bulan untuk dipakai sebagai acuan 
bulan berjalan berikutnya. 
b. Dijalankan sebaik-baiknya. 
c. Ajuan disyahkan oleh Finance dan Logistik. 
d. Ajuan di serahkan ke Finance untuk dimasukkan kedalam total 
budget bulan berjalan. 
e. Mengevaluasi bersama Finance dan Logistik pada minggu ke 
dua, untuk realisasi budget apakah budger berjalan sesuai 
rencana atau tidak. 
f. Mebuat report realisasi budget setiap akhir bulan. 
g. Report di berikan ke Direksi dan team ( Finance dan Logistik)
3 Komitment dengan jadwal meeting mingguan dengan Finance dan 
12 
Logistik: 
a. Membicarakan kesulitan yang ada. 
b. Memperkuat teamwork 
c. Mencari solusi 
d. Mengevaluasi target penjualan yang sudah di capai. 
e. Menentukan target penjualan: 
a) Lihat penjualan tahun lalu. 
b) Diskusikan bersama. 
c) Berikan target ke salesman. 
d) Lakukan pengawasan/kontrol/monitoring bersama Finance 
dan Logistik. 
f. Menentukan target pembayaran toko: 
a) Membuat target bersama Finance dan Logistik. 
b) Menyampaikan target penerimaan tagihan toko ke salesman. 
c) Melakukan pengawasan /kontrol/monitoring bersama 
Finance dan Logistik 
4 Fokus pada stock barang. 
a. Komitment pada jadwal kunjungan yang dibuat. 
b. Mengontrol sisa stock di gudang,koordinasi bersama Logistik. 
c. Membuat jadwal meeting dengan salesman dau kali seminngu: 
a) Mengevaluasi pencapaian penjualan. 
b) Mengevaluasi pencapaian pembayaran atau tagihan. 
c) Komunikasi ke salesman sisa stock barang gudang. 
d) Membuat penugasan salesman. 
d. Membuat rencana Purchasing order (PO) ke 
Supplier,komunikasikan dengan Finance dan Logistik. 
5 Fokus pada tagihan toko: 
a. Meminta data Update pembayaran toko ke Finance. 
b. Membuat update setiap minggu (setiap hari senin) posisi tagihab 
toko yang sudah jatuh tempo.
c. Menghubungi toko atau Berkomunikasi aktif dengan pihak toko 
untuk realisasi pembayaran,chesk apakah ada masalah di toko. 
13
14 
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
2.1 Defenisi Penatausahaan Keuangan 
Pada prinsipnya tata usaha keuangan daerah dapat dobagi atas dua jenis, 
yaitu: Tata Usaha Umum dan Tata Usaha Keuangan. 
1) Tata Usaha Umum adalah menyangkut kegiatan surat menyurat, 
mengagendakan dokumentasi lainnya. 
2) Tata Usaha Keuangan ada;a tata buku yang merupakan rangkaian kegiatan 
yang dilakukan secara sistematis di bidang keuangan berdasarkan prinsip-prinsip, 
standar-standar tertentu serta prosedur-prosedur tertentu sehingga 
dapat memberikn informasi aktual di bidang keuangan. 
2.2 Pengertian Penatausahaan Keuangan 
Dikumentasi yang digunakan pada prosedur Penatausahaan Keuangan 
Daerah berdasarkan Permendagri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman 
Pengelolaan Keuangan Daerah, diantaranya sebagai berikut: 
1) Angaran Kas; 
Yaitu dokumen perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari 
penerimaan dan arus kas keluar untuk ketersediaan dana yang cukup guna 
mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode. 
2) Dokumen Pelaksanaan Angaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD): 
Yaitu dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiyaan 
yang digunakan sebagai daerah pelaksanaan anggaran oleh pengguna 
anggaran. 
3) Buku Kas Umum Daerah; 
yaitu tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh kepala 
daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk 
membayar pengeluaran daerah.
15 
4) Rekening Kas Umum Daerah; 
Yaitu rekening tempat penyimpanan uangdaerah yang ditentukan 
oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan 
digunakan untuk membayar pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. 
5) Surat Pertanggungjawaban (SPJ); 
Yaitu surat/laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan 
penerimaan uang yang disampaikan kepada Pejabat Pengelolah Keuangan 
Daerah (PPKD) selaku Bendahara Umum Daerah (BUD), dan laporan 
pertanggungjawaban penggunaan uang persdiaan/ganti uang 
persediaan/tambah uang persediaan kepada kepala Satuan Kerja Perangkat 
Daerah (SKPD) melalui Pejabat Pengelola Keuangan (PPK-SKPD) paling 
lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya. 
6) Bukti penerimaan dan pengeluaran lain yang sah 
Yaitu bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran lain yang sesuai 
dengan peraturan yang telah ditetapkan. 
Dokumen/arsip merupakan endapan informasi terekam yang selain 
mencerminkan segala aktivitas penyelenggaraan pemerintahan dan 
pembangunan serta kehidupan kebangsaan juga menjadi bukti otentik dan 
terpercaya sebagai bahan pertanggungjawaban nasional yang sekaligus 
menjadi identitas jati diri bangsa. (Widjaja, 2002:64). 
2.3 Pokok Penatausahaan Keuangan 
Daerah pasal6 ayat (1) Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang 
Keuangan Negara disebut bahwa Presiden selaku Kepala Pemerintahan 
memegang kekuasaanpengelolah keuangan Negara sebagai bagian dari 
kekuasaan pemerintah. Kekuasaan pengelolaan keuangan negara meliputi 
kewenangan yang bersifat umum dan wewenang yang bersifat khusus. 
Kewenangan yang bersifat umum meliputi penetapan arah, kebijakan umum, 
strategi, dan prioritas dalam pengelolaan APBN, antara lain penetan pedoman 
pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN,penerapan pedoman penyusunan 
rencana kerja kementerian negara/lembaga, penetapan gaji dan tunjangan, serta
pedoman pengelolaan Penerimaan Negara. Kewenangan yang bersifat khusus 
meliputi keputusan/kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengelolaan APBN, 
antara lain keputusan sidang cabinet di bidang pengelolaan APBN, keputusan 
dana perimbangan, penghapusan asset dan piutang negara. 
Pasal 6 ayat (2) huruf c Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang 
keuangan negara disebut bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan Negara dari 
presiden diserahkan kepada Guernur/Bupati/Walikota selaku kepala pemerintah 
daerah. Untuk mengelolah keuangan daerah dan walikota pemerintah daerah 
dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Kewenangan bagi 
Gubernur/Bupati/Walikota/Bupati yang besifat umum meliputi penetapan arah, 
kebijakan umum, strategi dan prioritas dalam mengelolah APBD antara lain: 
1. Penetapan pedoman pelaksanaan dan pertanggungjawabn APBD 
2. Penetapan pedoman penyusunan rencana kerja dinas/kantor/badan 
3. Penetapan gaji dan tunjangan 
4. Pedoman pengelolaan pemerintah daerah 
Kewenangan gubernur/walikota/bupati yang bersifat khusus meliputi 
keputusan/kebijakan teknis yang terkait dengan pengelolaan APBD antara lain: 
Keputusan sidang perangkat daerah dibidang pengelolaan APBD, keputusan 
rincian APBD, keputusan dana bagi hasil dan bantuan keuangan, penghapusan 
asset dan piutang daerah. 
16 
2.4 Sistem dan Kebijakan Akuntansi 
Dalam melakukan penatausahaan dan penyusun laporan keuanagn pemerintah 
daerah menyusun sistem akuntansi dan kebijakan akuntansi yang mengacu pada 
standar akuntansi pemerintahan sebagaimana diatur pada Peraturan Pemerintah 
Nomor 24 Tahun 2005 dan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Keuangan 
Daerah.Sistem akuntansi pemerintahdaerah merupakan serangkaian prosedur 
manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan 
data,pencatatan,pengikhitisaran dan pelaporan posisi keuangan dan operasi 
keuangan pemerinta daerah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Standar akuntansi pemerintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan 
dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah daerah.Dengan 
mengacu pada standar akuntansi disusun kebijakan akuntansi dan ditetapkan 
dengan peraturan kepala daerah. 
Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prisip akuntansi yang di pilih berdasarkan 
standar akuntansi pemerintah untuk ditetapkan dalam penyusunan dan 
penyajian laporan keuangan pemerintah daerah. 
Kebijakan Akuntansi antara lain mengenai: 
1. Pengakuan Pendapatan 
2. Pengakuan Belanja 
3. Prinsip-prinsip penyusunan laporan 
4. Investasi 
5. Pengakuan dan penghentian/penghapusan asset berwujud dan tidak 
17 
berwujud 
6. Kontrak-kontrak konstruksi 
7. Kebijakan kapitalisasi belanja 
8. Kemitraan dengan pihak ketiga 
9. Biaya pelatihan dan pengembangan 
10. Persediaan baik yang untuk dijual maupun yang dipakai sendiri 
11. Dana Cadangan 
12. Penjabatan mata uang asing 
2.5 Penatausahaan Pendapatan / Penerimaan 
Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, bendahara 
penerimaan/pengetahuan dan orang atau badan yang menerima atau menguasai 
uang barang/kekayaan daerah, wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai 
dengan peraturan perundang-undangan. 
Dalam kaitannya dengan penerimaan daerah bendahara penerimaan 
wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan 
penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggungjawabnya. Penerimaan 
daerah disetor ke rekening umum daerah pada bank pemerintah yang ditunjuk
dan penyetoran dianggap sah apabila kuasa BUD menerima nota kredit. Kepala 
daerah dapat menunjuk badan, lembaga keuangan atau kantor pos yang bertugas 
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bendahara penerimaan. 
Penerimaan daerah yang disetor ke rekening umum kas daerah 
18 
dilakukan dengan dua cara yaitu: 
a. Disetor langsung ke bank oleh pihak ketiga 
b. Disetor melalui bendahara penerimaan oleh pihak ketiga 
a) Bendahara uang, cek atau surat berharga yang dalam penguasaannya 
lebih dari satu hari kerja, dan /atau 
b) Menyimpan dan membuka rekening atas nama pribadi pada bank atau 
giro pos atas pelaksanaan APBD 
Namun dalam pelaksanaanna dilakukan pengecualian terhadap daerah dengan 
kondisi geografis yang sulit dijangkau dengan komunikasi dan transportasi, hal 
ini dapat dilakukan penyetoran melebihi waktu penyetoran yang ditetapkan 
dalam peraturan kepala daerah. 
Dalam hal ini objek pendapatan daerah tersebar, jumlah nilai pungutan relatif 
kecil atau atas pertimbangan kondisi geografis wajib pajak dan/atau wajib 
retribusi tidak memungkinkan membayar langsung kewajibannya pada badan, 
lembaga keuangan atau kantor pos yang bertugas melaksanakan sebagian tugas 
dan fungsi bendahara penerimaan, kepala SKPD dapat menunjuk bendahara 
penerimaan pembantu. 
Dokumen yang digunakan sebagai dasar penatausahaan pendapatan: 
1. Surat ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah) 
2. Surat ketetapan Retribusi Daerah (SKR-Daerah) 
3. Surat Tanda Setoran (STS) 
4. Surat tanda bukti pembayaran 
5. Bukti penerimaan lainnya yang sah 
6. Nota kredit 
Sedangkan buku-buku yang digunakan untuk melakukan penatausahaan 
minimal sebagai berikut: 
a. Buku Kas Umum (BUK)
19 
b. Buku-Buku pembantu 
c. Jurnal 
d. Buku Besar 
Bendahara penerimaan pada SKPD wajib mempertanggungjawabkan 
secara administrative atas pengelolaan yang yang menjadi tanggungjawab 
dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada 
pengguna anggaran/kuasa pengguna berikutnya. 
Bendahara penerimaan pada SKPD juga wajib 
mempertanggungjawabkan secara fungsional atas pengelolaan uang yang 
menjadi tenggungjawabnya dengan menyampaikan laporan 
pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD selaku BUD paling lambat 
tanggal 10 bulan berikutnya. 
PPKD selaku BUD meakukan verifikasi, evaluasi, dan analisis atas 
laporan pertanggungjawaban penerimaan. Bendahara hasil verifikasi, evaluasi 
dan analisis PPKD menerbitkan surat pengesahan atas laporan 
pertanggungjawaban penerimaan. 
2.6 Penatausahaan Belanja/pengeluaran 
Dalam kaitannya dengan belanja setiap pengeluaran belanja atas beban 
APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah dan telah mendapat 
pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab atas 
kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksudnya 
Dokumen / bukti yang digunakan untuk penatausahaan belanja / 
pengeluaran antara lain : 
1. Kontrak / perjanjian kerja / surat perintah kerja 
2. Berita acara kemajjuan / penyerahan pekerjaan 
3. Surat Penyediaan Dana (SPD) 
4. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) 
5. Bukti Pembyarana / kwitansi pihak ketiga 
6. Surat keputusan 
7. Bukti pengeluaran kas dan bukti pendukung
20 
8. Surat Perintah Membayar (SPM) 
9. Surat perintah Penyediaan Dana (SP2D) 
10. Laporan kegiatan / dokumentasi dengan surat 
Pejabat yang menandatangani dan / atau mengesahkan dokumen yang 
berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran dan/atau 
pengeluaran terhadap kebenaran material dan akibat yang timbul dari 
penggunaan surat bukti dimaksud. 
Untuk penatausahaan atas pelaksanaan belanja/pengeluaran digunakan 
buku-buku minimal : 
a. Register (SPD,SPP,SPM,SP2D) 
b. Buku Kas Umum (BKU) 
c. Buku-buku pembantu 
d. Buku pengawasan anggaran 
e. Jurnal 
f. Buku besar 
Kepala SKPD selaku pengguna anggran menetapkan pejabat yang 
melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD mempunyai tugas : 
1. Meneliti kelengkpan SPP-LS yang diajukan oleh PPTK 
2. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, dan SPP-TU yang diajukan oleh 
bendahara pengeluaran 
3. Menyiapkan SPM 
4. Melakukan verifikasi SPP 
5. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan 
6. Melakukan akuntansi SKPD dan 
7. Menyiapkan laporan keuangan SKPD 
Pejabat penatausahaan keuangan SKPD tidak boleh merangkap sebagai 
pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan Negara / 
Daerah,Bendahara, dan/atau PPTK.
Dalam melakukan verifikasi atas laporam pertanggungjawaban yang 
disampaikan, pejabat penatausahaan keuangan SKPD berkewajiban; 
a. Meneliti kelengkapan dokumen dan kebebasan bukti-bukti pengeluaran 
21 
yang dilampirkan 
b. Menguji kebenaran perhitungan ketersediaan dana dan menguji 
pembebanan 
c. Menguji ketersediaan dana 
d. Menghitung kebenaran perhitungan PPN/PPh atas beban belanja 
e. Menguji kesesuaian antara SPP, bukti pendukung dan SPM
22 
BAB III 
PEMBAHASAN 
3.1. Sistem Pengendalian Kas Pada CV.Busana Perkasa 
3.1.1. Pengertian kas 
Kas adalah alat tukar yang standar ,oleh karena itu kas merupakan alat 
pengukur dari setiap aktifitas pembiayaan dalam kegiatan pertukaran 
barang dan jasa,kas juga merupakan komponen aktiva yang sangat 
penting dan sangat mempengaruhi semua transaksi yang terjadi 
karena berlaku sebagai alat tukar yang syah di Indonesia. 
Setiap aktifitas perusahaan membutuhkan penyelesaian dengan 
mengunakan alat tukar yakni kas, sehingga hampir semua kegiatan 
perusahaan melibatkan kas baik secara langsung maupun tidak 
langsung. 
Kas adalah aktiva lancar yang paling likuid dan terdiri dari bagian 
yang bertindak sebagai alat pertukaran serta memberikan dasar untuk 
perhitungan akuntansi,merupakan alat pembayaran yang diterima 
umum,yang tersedia untuk pembayaran kewajiban jangka 
pendek,yang tidak dibatasi penggunaannya,baik yang berada ditangan 
maupun yang berada dibank. Kas meliputi koin, uang kertas, cek, 
wesel dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa 
pembatasan dari bank yang bersangkutan. Lazimnya, kas dapat ditarik 
sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke 
rekening bank lainnya. 
Dari pengertian kas diatas dapat di simpulkan sebagai berikut: 
A. Yang termasuk golongan kas terdiri dari : 
1. Uang tunai (unag kertas dan uang logam) 
Uang tunai adalah alat tukar atau alat pembayaran yang syah 
dan dapat di terima secara umum. 
2. Dana Yang tersedia di Bank
Adalah simpanan yang setiap saaat dapat diambil dan di 
keluarkan untuk pembayaran 
23 
3. Cek 
Cek yang diterima dari pihak lain sebagai alat pembayaran dan 
dapat dicairkan setiap saat di bank. 
4. Cek Perusahaan 
Adalah surat perintah pada bagian keuangan untuk 
mengeluarkan sejumlah uang untuk membayarkan kepada 
pihak lain. 
5. Cek Dalam Perjalanan 
Cek yang di keluarkan oleh perusahaan kepada pihaklain tetapi 
belum diuangkan di bank. 
6. Wesel Pos 
Wesel pos yang menurut sifatnya dapat segera diuangkan pada 
waktu yang diperlukan. 
B. Yang tidak termasuk kas terdiri atas : 
1. Cek Mundur 
2. Pembayaran-pembayaran yang dimuka 
3. Surat Berharga Jangka Pendek 
4. Perangko dan Materai 
5. Deposito Berjangka 
6. Kas Yang disisihakan untuk tujuan tertentu dan sifatnya terkait 
seperti dana pensiun,pelunasan obligasi dan pembayaran 
deviden. 
7. Wesel tagih. 
Adapun fungsi dari kas adalah : 
1. Sebagai alat tukar atau alat bayar dalamjumlah besar atau jumlah 
kecil.
2. Alat yang di terima oleh Bank sebagai setoran sebesar nilai 
24 
nominalnya. 
3. Kas juga di gunakan untuk investasi baru dalamaktiva tetap. 
3.1.2. Pengendalian Intern 
1. Pengertian dan tujuan pengendalian intern 
Pengertian pengendalian intern 
Pengendalian intern merupakan sesuatu yang sangat penting sekali 
dalam 
pencapaian tujuan usaha atau perusahaan.Suatu perusahaan yang 
telah beroperasi harus memonitor kegiatan dan hasil yang 
diperolehnya.oleh karena itu maka perusahaan perlu membuat 
sitem pengendalian intern. 
Sistem pengendalian intern Menurut Mulyadi (2002: 163): 
Pengendalian inter meliputi struktur organisasi, metode, dan 
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan 
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, 
untuk mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya 
kebijakan manajemen. 
Pengendalian intern tersebut menentukan tujuan yang hendak 
dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem 
tersebut. Pengertian pengendalian intern tersebut diatas berlaku 
baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara 
manual, dengan mesin pembukuan maupun dengan komputer. 
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa : 
1) Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai 
tujuan tertentu. 
2) Pengendalian intern dijalankan oleh orang dari setiap jenjang 
organisasi yang mencakup dewan komisaris, manajemen,dan 
personel lain.
3) Pengendalian intern diharapkan dapat memberikan keyakinan 
25 
yang memadai bagi manajemen dan dewan komisaris. 
4) Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang 
saling berkaitan yaitu pelaporan keuangan,kepatuhan dan 
operasi. 
Manajemen bertanggung jawab dalam pembentukan dan 
pembinaan sistem pengendalian intern. Untuk ini manajer perlu 
mengendalikannya secara terus menerus agar sistem pengendalian 
intern berjalan dengan semestinya dan dapat dimodifikasi 
seluruhnya sesuai dengan perubahan 
Tujuan Pengendalian Intern 
Tujuan pengendalian intern pada dasarnya adalah mengusahakan 
agar apa yang telah di rencanakan menjadi suatu kenyataan. 
Menurut Widjajanto (2001: 18): 
“Pengendalian Intern (Internal control) adalah: Suatu sistem 
pengedalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua 
metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan 
tujuan untuk : 
1) Mengamankan aktiva perusahaan 
2) Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi 
3) Meningkatkan efisiensi 
4) Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap 
jajaran organisasi 
Adapun tujuan pengendalian menurut Hall (2001 : 150) adalah : 
1) Untuk menjaga aktiva perusahaan 
2) Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya 
catatan dan informasi akuntansi 
3) Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan
4) Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan 
26 
prosedur yang telah telah ditetapkan oleh manajemen. 
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pengendalian intern 
bertujuan untuk menjaga integritas Informasi 
Akuntansi,melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, 
pemborosan, dan pencurian yang dilakukan oleh pihak di dalam 
maupun di luar perusahaan. Pengawasan dan penelaahan pada 
sistem pengendalian intern yang baik akan mampu melindungi 
kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kesalahan dan 
ketidaktelitian yang terjadi. 
Agar dapat berajalan dengan baik,suatu sistem pengendalian 
intern harus memiliki unsur-unsur pokok. Menurut Mulyadi (2009 
: 183), unsur pokok pengendalian intern adalah sebagai berikut : 
1 Lingkungan Pengendalian 
Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian 
dalam suatu organisasi dan mempengaruhi personel organisasi 
tentang pengendalian. Dan lingkungan pengendalian juga 
merupakan unsur yang merupakan landasan untuk semua 
unsur pengendalilan intern, yang membentuk disiplin dan 
struktur. 
2 Penaksiran Resiko 
Penaksiran resiko biasanya digunakan dalam pelaksanaan 
pelaporan keuangan, yaitu penaksiran risiko yang terkandung 
dalam asersi tertentu dalam laporan keuangan dan desain 
implementasi aktivitas pengendalian yang ditujukan untuk 
mengurangi resiko tersebut pada tingkat minimum, dengan 
mempertimbangkan biaya dan manfaatnya.
27 
3 Informasi dan Komunikasi 
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua 
personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang 
bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan orang lain, baik 
yang berada di dalam maupun di luar organisasi. 
4 Aktivitas Pengendalian 
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang 
dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang 
dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Kegiatan dan prosedur 
ini dilaksanakan untuk mengurangi resiko dalam pencapaian 
tujuan entitas. 
5 Pemantauan 
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja 
pengendalian intern sepanjang waktu. 
2. Pengendalian Intern Kas 
Untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, 
perusahaan harus mengendalikan kas yang menyangkut dengan 
segala aktivitasnya baik yang berkaitan dengan arus masuk 
maupun arus keluar. Sistem pengendalian kas harus disesuaikan 
dengan kekhususan usaha. Namun demikian, secara umum sistem 
pengendalian kas menolak adanya campur tangan terhadap catatan 
akuntansi oleh mereka yang menangani kas. Hal ini akan 
mengurangi kemungkinan terjadinya ayat jurnal yang tidak wajar 
untuk menyembunyikan penyalahgunaan penerimaan dan 
pengeluaran kas. Selanjutnya sistem tersebut biasanya 
mensyaratkan adanya pemisahan tugas fungsi penerimaan dan 
pembayaran. 
Menurut Smith dan Skousen (2000 : 247) karakteristik dasar 
dari suatu sistem pengendalian kas adalah :
a) Menetapkan tanggung jawab secara khusus untuk menangani 
28 
penerimaan kas. 
b) Pemisahan penanganan dan pencatatan penerimaan kas. 
c) Penyetoran seluruh kas yang diterima setiap hari (lazimnya 
kerekening bank). 
d) Sistem voucher untuk rnengendalikan pembayaran kas. 
e) Audit internal pada selang waktu yang tak terduga. 
f) Pencatatan ganda atas kas menurut bank dan pembukuan, 
dengan rekonsiliasi yang dilaksankan oleh seorang diluar 
bagian akuntansi. 
Sistem pengendalian kas meningkatkan kemungkinan pelaporan 
nilai kas dan ekuivalen kas menjadi akurat dan dapat diandalkan 
oleh pemakai laporan keuangan. Menurut Dyckman dkk (1999 : 
297), Sistem pengendalian intern kas harus : 
a) Memisahkan penyimpanan dan akuntansi untuk kas 
b) Mencatat semua transaksi kas 
c) Memelihara hanya saldo kas minimum yang dibatuhkan 
d) Melaksanakan perhitungan periodik atas saldo kas 
e) Melakukan rekonsiliasi atas saldo akun kas buku besar dan 
saldo kas bank. 
f) Memperoleh pengembalian yang layak atas saldo kas yang 
menganggur. 
Pengunaan dana kas kecil dan rekonsiliasi bank dapat 
membantu mengidentifikasikan setiap kekurangan kas atau 
kekeliruan yang telah dilakukan dalarn akuntansi untuk kas. 
3. Pengedalian Intern Atas Penerimaan Kas 
Suatu istansi/perusahaan harus mengendalikan kas mulai dari 
diterimanya hingga disetor ke bank. Prosedur semacam ini disebut
pengendalian preventif. Prosedur yang dirancang untuk 
mendeteksi pencurian atau penyalahgunaan kas disebut 
pengendalian detektif. Dalam pengertian tertentu, pengendalian 
detektif juga bersifat preventif (mencegah) karena para karyawan 
akan berupaya menghindarkan pencurian atau penyalahgunaan. 
Menurut Hall (2011 : 180), 
“Pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendalian internal 
adalah kewajiban pihak manajemen yang penting. Aspek 
mendasar dari tanggung jawab penyediaan informasi pihak 
manajemen adalah untuk memberikan jaminan yang wajar bagi 
pemegang saham bahwa perusahaan dikendalikan dengan baik. 
Selain itu, pihak manajemen bertanggung jawab untuk 
melengkapi pemegang saham serta calon investor dengan 
informasi keuangan yang andal secara tepat waktu. Sistem 
pengendalian internal yang memadai penting bagi pihak 
manajemen untuk melakukan kewajiban ini”. 
Salah satu tugas pemimpin perusahaan adalah harus mampu 
mengawasi secara keseluruhan kegiatan perusahaan yang 
dipimpinnya, tidak terkecuali kas yang dimiliki perusahaan 
tersebut. Kagiatan ini sangat penting namun cukup sulit untuk 
melaksanakannya karena aktivitas perusahaan yang semakin 
berkembang.Sehubungan dengan hal tersebut maka CV.Busana 
Perkasa memerlukan adanya sistem pengendalian intern kas, 
karena kas merupakan komponen yang paling penting di dalam 
melaksanakan aktivitas usahanya. Disamping itu, kas juga 
merupakan aktiva yang paling mudah diselewengkan. 
Prosedur Penerimaan Kas Pada CV.Busana Perkasa 
Prosedur penerimaan kas yang dilaksanakan CV.Busana Perkasa 
meliputi serangkaian proses pencatatan, pengikhtisaran, sampai 
29
dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan 
kas serta pertanggung jawaban kembali. Proses ini dapat 
dilakukan secara manual ataupun dengan menggunakan sistem 
komputerisasi. 
Adapun prosedur yang dilaksanakan oleh CV.Busana Perkasa 
secara lebih rinci meliputi : 
1. Setoran Kas Bank 
2. Membuat rencana budget anggaran kepada pimpinan 
3. Setelah diperiksa dan di bandingkan antara budget bulan 
30 
lalu,pimpinan menyetujui rencana budget tersebut. 
4. Pihak staff Accounting membukakan cek sesuai dengan 
budget anggaran yang diajukan. 
5. Staff Accounting melampirkan dokumen bukti penerimaan 
uang/cek,dan ditandatangi oleh pimpinan. 
6. Staff Accounting akan mencatat pada buku pengeluaran 
giro/cek 
7. Cek/dana yang diterima di bukukan pada kas kecil dan di 
kelola untuk membiayai semua kebutuhan/kegiatan 
operasional perusahaan. 
8. Bagian keuangan membuat pembukuan atas pemakaian 
cek/dana tersebut. 
9. Jika terjadi kelebihan dana,maka dana tersebut akan di 
masukkan sebagai saldo awal pada kas kecil untuk bulan 
berikutnya. 
Jenis penerimaan kas pada CV.Busana Perkasa adalah dari 
penjualan berupa pembayaran toko atau langganan.Prosedur 
penerimaan kas pada CV.Busana Perkasa perlu dirancang 
sedemikian rupa sehingga kemungkinan tidak tercatat dan tidak 
diterimanya uang yang seharusnya diterima dapat dikurangi
menjadi sekecil mungkin. Prosedur penerimaan kas perlu 
memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 
1. Terdapat Pemisahan tugas antara yang menyimpan,menerima 
31 
dan mencatat penerimaan uang. 
2. Setiappenerimaan uang langsung di setor ke bank 
sebagaimana adanya.untuk dapat memenuhi prinsip-prinsip 
pengendalian inter dalam hal ini penerimaan kas,perlu 
pemisahan fungsi seperi pemisahan antara penerimaan 
uang,pencatata dan penyimpanan serta yang melakukan 
rekonsiliasi bank. 
Unsur pengendalian intern penerimaan kas yang sehat menurut 
Mulyadi (2001 : 60) untuk organisasi, sistem otoritas dan 
prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat adalah : 
1. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan 
fungsi penerimaan. 
2. Penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi, 
3. Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk 
cek atas nama atau dengan pemindah bukuan (bilyet giro). 
4. Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar 
daftar piutang yang harus ditagih yang disebut fungsi 
akuntansi 
5. Pengkreditab rekening pembantu piutang oleh fungsi 
akuntansi (bagian piutang) harus didasarkan atas surat 
pemberitahuan yang berasal dari debitur. 
6. Hasil perhitungan kas direkam dalam berita acara perhitungan 
kas dan disetor penuh ke bank dengan segera. 
7. Para penagih dan kasir harus diasuransikan. 
8. Kas dalam perjalanan (baik yang berada di tangan kasa 
maupun di tangan penagih perusahaan) harus di asuransikan ( 
case-in-safe dan case-in-transit insurance)
32 
aPenagih / 
salesmn 
kassa 
Mengirim uang 
tunai/cek/bilyet 
giro 
Kantor 
penerimaanuang 
tunai/cek/bilyet 
giro 
Setor ke 
bank/ atau 
kerekening 
perusahaan 
Gambar 2 
toko 
Pencatatan 
buku pada 
tanda terima 
pembayaran 
Melampirkan 
bukti 
penerimaan 
Prosedur penerimaan kas pada CV.Busana Perkasa 
4. Pengendalian Intern atas Pengeluaran Kas 
Pengendalaian intern atas pembayaran kas harus memberikan 
jaminan yang memadai bahwa pembayaran di lakukan hanya untuk 
transaksiyang diotorisas.di samping itu,pengendalian harus 
memastika bahwa kas di gunakan secara efesien.pengeluran kas
dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet 
giro.pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek aau 
bilyet giro (biasanya karena jumlah relatif kecil), dilaksanakan 
melalui dana kas kecil yang diselengarakan dengan salah satu 
sistem. 
Pengeluaran kas dengan memiliki kebaikan di tinjau dari 
pengendalian inter berikut: 
1. Digunakan cek atas nama,pengeluaran cek akan di terima oleh 
pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir 
cek,dengan demikian pengeluaran kas dengan jaminan 
diterimanya cek tersebut oleh pihak yang dimaksud pihak 
pembayaran. 
2. Dilibatkannya pihak luar (dalamhalini bank) dalam pencatatan 
transaksi pengeluaran kas perusahaan.dengan digunakannya cek 
dalam setiappengeluaran kas perusahaan,transaksi pengeluaran 
kas di rekam juga oleh bank, secara periodik mengirimkan 
rekening koran bank (bank statement) kepada perusahaan 
nasabahnnya. Direkam rekening bank inilah yang dapat 
digunakan oleh perusahaan untuk mengecek ketelitian catatan 
transaksi kas perusahaan dalam jurnal penerimaan dan 
pengeluaran kas. 
ProsedurPengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa 
Prosedur pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa meliputi 
serangkaian proses baik manual maupun komputerisasi mulai 
pencatatan, penggolongan, peringkasan, transaksi atau kejadian 
keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung 
jawaban yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada CV.Busana 
Perkasa. 
33
Adapun prosedur pengeluaran kas secara rinci dilaksanakan oleh 
CV.Busana Perkasa meliputi: 
1. Menerima Berkas/Kwitansi tagihan pembayaran 
2. Melampirkan dokumen pendukung pengeluaran uang 
3. Membuat bukti pengeluaran kas/cek 
4. Meminta tanda tangan pengesahan persetujuan pembayaran di 
34 
bukti pengeluaran kas/cek. 
5. Meminta pengesahan yang berhak menyetujui pembayaran di bukti 
pengeluaran kas/bank 
6. Untukpembayaran melalui bank di buatkan cek/giro. 
7. Meminta tanda tangan pejabat yang berhak menyetujui pembayaran 
pada cek/giro 
8. Mencatat pada buku kas atau buku besar keuangan setiap jumlah 
pengeluaran. 
9. Membuat laporan dalam realisasi anggaran untuk di laporka 
kembali ke pejabat yang berwenang. 
Dokumen-dokumen pendukung yang di gunakan pada prosedur 
akuntansi pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa terdiri atas: 
1. Kwitansi penagihan yang harus segera dibayar. 
2. Kwitansi pembayaran dan bukti penerimaan lainnya merupakan 
dokumen sebagai tanda bukti pembayaran. 
3. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti apabila pembayaran 
di lakukan melalui transfer anatar bank. 
4. Buku besar pengeluaran kas merupakan catatan yang di 
selenggarakan oleh fungsi akuntansi untukmencatat atau 
menggolonglan semua transsksi atas kejadian yang berhubungan 
dengan pengeluaran kas.
Jenis-jenis pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa baik antara lain: 
35 
1. Belanja Barang 
1) Barang jaualan 
2) Inventaris 
3) ATK 
4) Langganan daya dan jasa,misalnya rekening telepon 
2. Belanja Pemeliharaan mencakup: 
1) Pemeliharaan kendaraan operasional, misalnya service 
kendaraan motor/mobil,ganti oli 
2) Pemeliharaan Inventarsi,misalnya service ac,mesin print,mesin 
jahit. 
3) Pemeliharaan gedung,instalasi air dan listrik. 
3. Belanja perjalanan mencakup: 
1) Perjalanan kanvas daerah maupun kota oleh salesman. 
2) Perjalanan kunjungan ke supplier 
3) Perjalanan kunjungan Principle. 
Semua pengeluaran kas tercatat pada buku besar pengeluaran kas,cek 
dan giro.pengendalian pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa akan 
di pertanggung jawabkan pada pejabat yang berwenang dan di laporka 
pada kurun waktu yang telah di tentukan. 
Pada dasarnya untuk menghasilkan sistem pengendalian yang 
baik,posedur pengeluara kas harus memperhatikan hal-hal sebagai 
berikut:
1. Semua pengeluaran dilakukan denga cheque,pengeluaran-pengeluaran 
dalamjumlah kecil dilakukan melalui dana kas kecil. 
2. Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang 
36 
berwenang terlebih dahulu. 
3. Terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui 
pengeluaran kas,yang menyimpan uang kas dan melakukan 
pengeluaran serta mencatat pengeluaran kas. 
Unsur pengendalian intern pengeluaran kas yang sehat menurut 
Mulyadi (2001 : 78) untuk organisasi, sistem otorisasi, prosedur 
pencatatan dan praktik yang sehat adalah : 
1. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. 
2. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh 
dilaksanakan sendiri oleh bagian kasir sejak awal sampai 
akhir,tanpa campur tangan fungsi yang lain. 
3. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat berwenang. 
4. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan 
persetujuan dari pejabat yang berwenang. 
5. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode 
pencatatan dalamregister cek) harus didasarkan buktikas keluar 
yang telah mendapatkan otorisasi dari pejabata yang berwenang 
dan di lampiri dokumen pendukung yang lengkap. 
6. Saldokas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan 
pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya. 
7. Dokumen dan dasar dan pendukung transaksi pengeluaran kas 
harus dibubuhi cap “lunas”oleh bagian kasir setelah pengeluaran 
kas dilakukan. 
8. Penggunaan rekening koran bank (bank statement) yang merupakan 
informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas 
oleh fungsi pemeriksaan intern (internal audit function) yang
merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan 
penyimpanan kas. 
9. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama 
37 
perusahaan penerima atau dengan pemindah bukuan. 
10. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang 
kecil,pengeluaran ini dilakukan sistem akuntansi pengeluaran kas 
melalui dana kas kecil yang akuntansinya diselenggarakan dengan 
imperst sistem. 
11. Secara periodik dilakukan pencocokan jumlah fisikkas yang ada di 
tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi. 
12. Kas yang ada di tangan (cash in safe) dan kas yang ada di 
perjalanan(cash in transit)di asuransikan dari kerugian. 
13. Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance). 
14. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya 
pencurian terhadap kas yang ada ditangan (misalnya mesin register 
kas,lemari besi dan strong room). 
15. Semua nomor cek harus dipertanggung jawabkan oleh kas
38 
Melampirkan dokumen 
pendukung pengeluaran kas 
Membuat bukti pengeluaran kas 
Meminta tanda tangan 
pengesahan pengelluaran uang 
Meminta pengesahan pejabat yang 
berhak menyetujui pembayaran 
Mencatat pengeluaran di buku 
besar keuangan pembayaran 
Membuat laporan realisasi 
pembayaran 
Gambar.3 
Menerima berkas 
tagihan 
pembayaran 
Untuk pembayaran 
melalui bank di 
buatkan cek/giro 
Prosedur Pengeluaran Kas pada CV.Busana Perkasa
39 
3.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penatausahaan Keuangan 
3.2.1 Faktor Pendukung 
Dana yang di anggarkan telah tersedia sebagaimana yang tertuang 
dalam dokumen penetapan anggaran DPA pada setiap 
SKPD,ketersedian dana tersebut menjadi faktor pendukung dalam 
menata keuangan daerah dengan sebaik mungkin artinya bahwa dengan 
tersediannya dana yang cukup dan sudah ada di depan mata, maka 
sudah selayaknya penatusahaan keuangan daerah perlu dimamfaatkan 
dengan baik dan tepat sasaran. 
3.2.1 Faktor Penghambat 
Dalam pelaksanaan pembiayaan atas keuangan daerah sering kali 
terjadi defisit anggaran.penyebabnya karena penataan atas keuangan 
daerah yang kurang tertata dengan baik.Ketersediaan sumber daya 
manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu dalam 
penatausahaan keuangan daerah.sementara itu, kinerja pegawai yang 
profesional dan akuntabel merupakan kunci dalam menentukan 
pengelolaan keuangan daerah dengan lebih tepat sasaran,efesien dan 
transparan. 
Salah satu faktor yang bisa menghambat penatusahaan keuangan adalah 
masih terbatasnya tenaga atau sumner daya manusia yang mampu bekerja 
secara jujur dan lebih terbuka.Hal ini merupakan tantangan bagi para 
pejabat struktural pada setiap SKPD untuk lebih profesional dan 
bertanggung jawab khususnya dalam mengelolah keuangan daerah dalam 
mewujudkan pembangunan daerah yang makmur dan sejahtera.
40 
BAB.IV 
PENUTUP 
4.1 Kesimpulan 
Berdasarkan data yang telah disusun oleh penulis maka dapat 
disimpulkan bahwa setiap perusahaan harus tetap menjaga jumlah uang kasnya 
agar tetap mencukupi pembiayaan operasionalnya sehari-hari. Manajemen kas 
yang efektif juga memerlukan pengendalian internal yang baik guna melindungi 
kas dari pencurian atau penggelapan kas. Hal ini karena kas merupakan aktiva 
yang paling lancar, sehingga lebih mudah untuk diselewengkan jika tidak dijaga 
dengan baik. 
Secara umum, sistem pengendalian kas selalu dibedakan antara pihak 
yang menangani pemasukan dan pengeluaran dengan pihak yang melakukan 
pembukuan. Hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terjadinya manipulasi 
dalam pencatatan/pembukuan. 
Karakteristik dari suatu pengendalian kas adalah : 
1. Menetapkan tanggung jawab dan tugas secara khusus dalam menangani 
penerimaan dan pengeluaran kas. 
2. Mengadakan pemisahan terhadap penanganan dan pencatatan penerimaan 
kas. 
3. Memilih dan menetapkan karyawan yang jujur dalammemgang kas. 
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengendalian intern kas pada CV.Busana 
Perkasa,Maka penulis dapat menarik kesimpulansebagai berikut: 
1. Struktur organisasi pada CV.Busana Perkasa dinilai sudah cukup baik 
karena dapat menunjang terbentuknya kesatuan perintah yang terarah dan 
pembagian tugas,fungsi,wewenang serta tanggung jawab yang jelas.hal ini 
sangat membantu dalam pelaksanaan pengendalian intern kas efektif pada 
CV.Busana Perkasa. 
2. Penerimaan kas pada CV.Busana Perkasa dari penjualan ke toko.
3. Pengendalian internal merupakan suatu sistem yang meliputi semua cara 
yang dipakai dalam suatu perusahaan/instansi untuk mengawasi kegiatan 
perusahaan yang tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kecurangan 
dari penyelewengan,agar semua rencana yang telah di tetapkan dapat 
berjalan secara baik. 
4. Prosedur penerimaan kas dan pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa 
sudah cukup baik dengan adanya bukti-bukti yang di laporkan dan disimpan 
oleh pihak yang berwenang serta telah di lakukan pencatatan langsung dari 
penerimaan dan pengeluaran kas.Hal ini membuktikan bahwa sistem 
pengendalian intern kas pada CV.Busana Perkasa dapat memperbaiki 
adanya kesalahan dan penyelewengan yang mungkin terjadi. 
41 
4.2 Saran 
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran-saran 
yang mungkin bermanfaat kepada pihak Fakultas Ekonomi Universitas 
Sumatera Utara dalam memajukan fakultas ekonomi, yaitu sebagai berikut : 
1. Sistem pengendalian intern kas yang telah efektif harus tetap di pertahankan 
agar CV.Busana Perkasa dapat mencapai sasaran atau tujuan yang 
diharapkan. 
2. Sebaiknya selalu dilakukan pemeriksaan,ketelitian terhadap angka dalam 
penjumlahan dan penerimaan kas dan di buat laporan realisasi harian untuk 
pengeluaran kas sehari-hari 
3. Sebaiknya di lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap prosedur 
penerimaan dan pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa. 
4. Untuk menghindari penyelewengan dan kecurangan pada CV.Busana 
Perkasa,sebaiknya semua kwitansi yang masih kosong di beri nomor urut 
agar tidak terjadi penyalahgunaan kwitansi,dan yang telah digunakan di 
catat dalam suatu daftar berdasarkanwaktu pengeluaran secara berurutan, 
yang sebelumnya harus dis esuaikan tanggal dan nama pada kwitansi agar 
sesuai dengan yang tercatat dalam buku kas.
42 
DAFTAR PUSTAKA 
Hall, James, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Empat, Salemba Empat, 
Jakarta. 
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetaka Ketiga, Salemba Empat, 
Jakarta. 
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 1997. Sistem Administrasi 
Negara Republik Indonesia.Jakarta: Toko Gunung Agung

More Related Content

What's hot

Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, msdm manajemen operasi dan produksi, un...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, msdm manajemen operasi dan produksi, un...Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, msdm manajemen operasi dan produksi, un...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, msdm manajemen operasi dan produksi, un...roriepermony
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...WidyaAyundaPutri
 
Pb6 merencanakan bisnis.ppt
Pb6 merencanakan  bisnis.pptPb6 merencanakan  bisnis.ppt
Pb6 merencanakan bisnis.pptDeby Andriana
 
8, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
8, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...8, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
8, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...FitriantoSugiono
 
13, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
13, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...13, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
13, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...FitriantoSugiono
 
13, wira usaha,mohamad mustagfirin, hapzi ali, manajemen keuangan, mercu buan...
13, wira usaha,mohamad mustagfirin, hapzi ali, manajemen keuangan, mercu buan...13, wira usaha,mohamad mustagfirin, hapzi ali, manajemen keuangan, mercu buan...
13, wira usaha,mohamad mustagfirin, hapzi ali, manajemen keuangan, mercu buan...FirinMohammad
 
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...indri agustiani
 
Maliana safitri (xii ips 1)
Maliana safitri (xii ips 1)Maliana safitri (xii ips 1)
Maliana safitri (xii ips 1)Paarief Udin
 
Akuntansi keuangan menengah
Akuntansi keuangan menengahAkuntansi keuangan menengah
Akuntansi keuangan menengahEll Kharomain
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupInal Ypyn
 
Bab 1 kewangan perniagaan
Bab 1 kewangan perniagaanBab 1 kewangan perniagaan
Bab 1 kewangan perniagaankhazhany
 
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas pene...
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas pene...Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas pene...
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas pene...Universitas Mercu Buana
 
Manajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaManajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaIrvan Malvinas
 
Modul manajemen pak lukman nulhakim, s.e., m.m
Modul manajemen pak lukman nulhakim, s.e., m.mModul manajemen pak lukman nulhakim, s.e., m.m
Modul manajemen pak lukman nulhakim, s.e., m.mLukman Nulhakim
 
13, wira usaha, diah asih relawanti, hapzi a li, enterpreneurship, universita...
13, wira usaha, diah asih relawanti, hapzi a li, enterpreneurship, universita...13, wira usaha, diah asih relawanti, hapzi a li, enterpreneurship, universita...
13, wira usaha, diah asih relawanti, hapzi a li, enterpreneurship, universita...diahasihre
 
13, kewirausahaan i, thalita ragillula, hapzi ali, manajemen keuangan, univer...
13, kewirausahaan i, thalita ragillula, hapzi ali, manajemen keuangan, univer...13, kewirausahaan i, thalita ragillula, hapzi ali, manajemen keuangan, univer...
13, kewirausahaan i, thalita ragillula, hapzi ali, manajemen keuangan, univer...Thalita Ragillula
 
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenMang Engkus
 
Manajemen dan badan usaha
Manajemen dan badan usahaManajemen dan badan usaha
Manajemen dan badan usahaYuni Kurniati
 
Analisa struktur organisasi pt hm sampoerna tbk
Analisa struktur organisasi pt hm sampoerna tbkAnalisa struktur organisasi pt hm sampoerna tbk
Analisa struktur organisasi pt hm sampoerna tbkOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (19)

Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, msdm manajemen operasi dan produksi, un...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, msdm manajemen operasi dan produksi, un...Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, msdm manajemen operasi dan produksi, un...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, msdm manajemen operasi dan produksi, un...
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
 
Pb6 merencanakan bisnis.ppt
Pb6 merencanakan  bisnis.pptPb6 merencanakan  bisnis.ppt
Pb6 merencanakan bisnis.ppt
 
8, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
8, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...8, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
8, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
 
13, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
13, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...13, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
13, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
 
13, wira usaha,mohamad mustagfirin, hapzi ali, manajemen keuangan, mercu buan...
13, wira usaha,mohamad mustagfirin, hapzi ali, manajemen keuangan, mercu buan...13, wira usaha,mohamad mustagfirin, hapzi ali, manajemen keuangan, mercu buan...
13, wira usaha,mohamad mustagfirin, hapzi ali, manajemen keuangan, mercu buan...
 
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...
 
Maliana safitri (xii ips 1)
Maliana safitri (xii ips 1)Maliana safitri (xii ips 1)
Maliana safitri (xii ips 1)
 
Akuntansi keuangan menengah
Akuntansi keuangan menengahAkuntansi keuangan menengah
Akuntansi keuangan menengah
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkup
 
Bab 1 kewangan perniagaan
Bab 1 kewangan perniagaanBab 1 kewangan perniagaan
Bab 1 kewangan perniagaan
 
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas pene...
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas pene...Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas pene...
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas pene...
 
Manajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaManajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipedia
 
Modul manajemen pak lukman nulhakim, s.e., m.m
Modul manajemen pak lukman nulhakim, s.e., m.mModul manajemen pak lukman nulhakim, s.e., m.m
Modul manajemen pak lukman nulhakim, s.e., m.m
 
13, wira usaha, diah asih relawanti, hapzi a li, enterpreneurship, universita...
13, wira usaha, diah asih relawanti, hapzi a li, enterpreneurship, universita...13, wira usaha, diah asih relawanti, hapzi a li, enterpreneurship, universita...
13, wira usaha, diah asih relawanti, hapzi a li, enterpreneurship, universita...
 
13, kewirausahaan i, thalita ragillula, hapzi ali, manajemen keuangan, univer...
13, kewirausahaan i, thalita ragillula, hapzi ali, manajemen keuangan, univer...13, kewirausahaan i, thalita ragillula, hapzi ali, manajemen keuangan, univer...
13, kewirausahaan i, thalita ragillula, hapzi ali, manajemen keuangan, univer...
 
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
 
Manajemen dan badan usaha
Manajemen dan badan usahaManajemen dan badan usaha
Manajemen dan badan usaha
 
Analisa struktur organisasi pt hm sampoerna tbk
Analisa struktur organisasi pt hm sampoerna tbkAnalisa struktur organisasi pt hm sampoerna tbk
Analisa struktur organisasi pt hm sampoerna tbk
 

Similar to Kukerta maret 2014

Si & pi. anggri afriani. prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tugas uas impl...
Si & pi. anggri afriani. prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tugas uas impl...Si & pi. anggri afriani. prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tugas uas impl...
Si & pi. anggri afriani. prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tugas uas impl...Anggriafriani
 
Analisis sistem pengendalian internal22
Analisis sistem pengendalian internal22Analisis sistem pengendalian internal22
Analisis sistem pengendalian internal22Masisuka Onara
 
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMISIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMIsintiasria
 
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...Kanaidi ken
 
KBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptxKBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptxmkzfairy1
 
Sesi 1 - Ruang Lingkup Administrasi Keuangan.pptx
Sesi 1 - Ruang Lingkup Administrasi Keuangan.pptxSesi 1 - Ruang Lingkup Administrasi Keuangan.pptx
Sesi 1 - Ruang Lingkup Administrasi Keuangan.pptxfrymelda
 
Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...
Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...
Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...fizarrivaldy
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...Deny Dermawan
 
Pengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSOPengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSOAfifah Asra
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, analisis sistem pengendalian int...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, analisis sistem pengendalian int...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, analisis sistem pengendalian int...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, analisis sistem pengendalian int...WINDAYANI RAJAGUKGUK
 
Si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas mercu bu...
Si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas mercu bu...Si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas mercu bu...
Si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas mercu bu...Adi Permana
 
15. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas merc...
15. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas merc...15. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas merc...
15. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas merc...Adi Permana
 
Tugas minggu 13 kwh ( Manajemen Keuangan )
Tugas minggu 13 kwh ( Manajemen Keuangan )Tugas minggu 13 kwh ( Manajemen Keuangan )
Tugas minggu 13 kwh ( Manajemen Keuangan )Ismania1912
 
13, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, manajemen keuangan dan fungsi manajemen k...
13, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, manajemen keuangan dan fungsi manajemen k...13, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, manajemen keuangan dan fungsi manajemen k...
13, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, manajemen keuangan dan fungsi manajemen k...RiskyRimaro
 
Menerapkan fungsi manajemen POAC
Menerapkan fungsi manajemen POACMenerapkan fungsi manajemen POAC
Menerapkan fungsi manajemen POACevahaipah
 
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pengen...
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pengen...Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pengen...
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pengen...radityawijaksono
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...siti muliawati
 
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiSaiful Jadi Ipoel
 

Similar to Kukerta maret 2014 (20)

Si & pi. anggri afriani. prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tugas uas impl...
Si & pi. anggri afriani. prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tugas uas impl...Si & pi. anggri afriani. prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tugas uas impl...
Si & pi. anggri afriani. prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tugas uas impl...
 
Analisis sistem pengendalian internal22
Analisis sistem pengendalian internal22Analisis sistem pengendalian internal22
Analisis sistem pengendalian internal22
 
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMISIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
 
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
 
KBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptxKBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptx
 
Sesi 1 - Ruang Lingkup Administrasi Keuangan.pptx
Sesi 1 - Ruang Lingkup Administrasi Keuangan.pptxSesi 1 - Ruang Lingkup Administrasi Keuangan.pptx
Sesi 1 - Ruang Lingkup Administrasi Keuangan.pptx
 
Penerapan POAC.pptx
Penerapan POAC.pptxPenerapan POAC.pptx
Penerapan POAC.pptx
 
Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...
Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...
Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
 
Pengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSOPengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSO
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, analisis sistem pengendalian int...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, analisis sistem pengendalian int...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, analisis sistem pengendalian int...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, analisis sistem pengendalian int...
 
Si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas mercu bu...
Si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas mercu bu...Si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas mercu bu...
Si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas mercu bu...
 
15. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas merc...
15. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas merc...15. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas merc...
15. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas merc...
 
Tugas minggu 13 kwh ( Manajemen Keuangan )
Tugas minggu 13 kwh ( Manajemen Keuangan )Tugas minggu 13 kwh ( Manajemen Keuangan )
Tugas minggu 13 kwh ( Manajemen Keuangan )
 
13, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, manajemen keuangan dan fungsi manajemen k...
13, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, manajemen keuangan dan fungsi manajemen k...13, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, manajemen keuangan dan fungsi manajemen k...
13, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, manajemen keuangan dan fungsi manajemen k...
 
Menerapkan fungsi manajemen POAC
Menerapkan fungsi manajemen POACMenerapkan fungsi manajemen POAC
Menerapkan fungsi manajemen POAC
 
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pengen...
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pengen...Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pengen...
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pengen...
 
Selesain 2
Selesain 2Selesain 2
Selesain 2
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...
 
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
 

Recently uploaded

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Kukerta maret 2014

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan/instansi sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai kegiatan tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi, yang pada umumnya bertujuan untuk menghasilkan laba yang optimal agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi, untuk itu setiap perusahaan harus membuat keputusan bisnis yang baik. Keputusan bisnis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pengendalian internal untuk mengarahkan operasi perusahaan, melindungi aktiva, dan mencegah penyalahgunaan sistem perusahaan yang telah di bentuk oleh perusahaan. Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan di dalam transaksi, setiap saat diinginkan. namun kas juga merupakan aktiva yang paling sensitive terhadap tindak kecurangan oleh karyawan, sebab kecil volume fisiknya, dapat diuangkan segera, mudah dibawa-bawa, tidak mencantumkan identitas pemiliknya, dan mudah ditransfer menjadi aktiva lain. Kerugian yang mungkin timbul dari perbuatan tidak etis itu dapat dihindari atau diminimumkan dengan pengendalian intern yang memadai terhadap perubahan kas sejak diterima pertama kali hingga dikeluarkan dari perusahaan (Karrenbrock dan Simons, 1958). Apabila pengendalian intern tidak memadai maka akan sangat potensial terjadinya penggelapan kas. Pengendalian internal yang paling memadai sangat dibutuhkan untuk melindungi kas yang ada.Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian Intern yang dikemukakan American Institute of Cartified Public Accountant (AICPA) adalah sebagai berikut :
  • 2. “Pengendalian intern terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk menjaga aktiva perusahaan, memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi, mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan, dan mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen” (Hall, 2011 : 181). Oleh sebab itulah diantara empat tujuan pengendalian intern adalah menjaga kekayaan perusahaan.Karena kerentanannya itulah biasanya perusahaan memakai rekening koran atau kas kecil untuk pembayaran jangka pendek. Hal itu diterapkan berdasarkan adanya sistem pengendalian intern dalam akuntansi. Bagi sebuah perusahaan, penerapan pengendalian internal sangat penting. Pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas sangat diperlukan, karena kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid (cepat dijadikan uang dan dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan tanpa pembatasan). Manajemen mempunyai tanggung jawab paling utama dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan serta menemukan dan mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan ataupun pemborosan pada saat perusahaan beroperasi. Manajemen terhadap kas juga bertanggungjawab terhadap pembuatan perencanaan, melakukan prosedur atau otorisasi serta menetapkan dan mengawasi suatu kegiatan melalui pengendalian internal. Manajemen biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas, yaitu pengendalian internal harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang tidak diotorisasi oleh pejabat atau karyawan, dan informasi yang diperlukan untuk manajemen kas yang ada ditangan dan transaksi harus tersedia. Melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas dalam pengendalian internal yang efektif atas kas merupakan suatu keharusan. Pengendalian internal yang baik menghindari terjadinya penyelewegan seperti melakukan perubahan laporan atau perhitungannya, adanya prosedur pencatatan 2
  • 3. yang sesuai sehingga dapat dilakukan pengendalian yang tepat terhadap harta, utang, pendapatan dan biaya. Perangkat pengendalian canggih atau dengan disusunnya sistem yang terbaik sekalipun belum tentu mampu menghindarkan kesalahan jika terdapat persekongkolan dari para karyawan untuk melakukan suatu kecurangan yang dapat menyebabkan pengendalian tersebut tidak berguna lagi. CV.Busana Perkasa adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang Garment,dimana perusahaan tersebut merupakan Distributor untuk beberapa Brand yang di pasarkan untuk Seluruh Wilayah Papua yang mempunyai misi dan visi yang ingin dicapai.sebagai suatu perusahaan pasti mempunyai Kas. Kas merupakan faktor penting dalam mendukung tercapainya misi dan visi serta tujuan perusahaan.maka dari CV.Busana Perkasa memerlukan sistem pengendalian intern kas yang efektif. Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi atas kas. Hal ini sangat di perlukan untuk mencegah terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan kas pada CV.Busana Perkasa Dalam tugas akhir ini, penulis akan membahas sistem pengendalian atas penerimaan dan pengeluaran kas di CV.Busana Perkasa. Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan dan membahas penelitian dengan judul “Sistem Pengendalian Intern Kas Pada CV.Busana Perkasa. 3 1.2 Pokok Pembahasan Pengendalian internal akan dapat dilaksanakan apabila di dalam perusahaan telah memiliki sistem dan prosedur akuntansi. Hal ini disebabkan karena sistem dan prosedur akuntansi merupakan pedoman atau standar dalam pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan. Dari latar belakang yang di kemukakan di atas, dapat diambil permasalahan pokok yaitu :
  • 4. 1. Apakah CV.Busana Perkasa dalam melaksanakan sistem pengendalian 4 intern kas sudah efektif ? 2. Bagaimana sistem pengendalian intern kas pada CV.Busana Perkasa untuk mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan yang mungkin terjadi? 1.3 Tujuan Untuk menganalisa dan mengevaluasi sistem pengendalian intern kas pada CV.Busana Perkasa 1.4 Profil Singkat Organisasi / Unit Kerja a. Sejarah Ringkas CV.Busana Perkasa adalah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang garment, yang merupakan Distributor untuk beberapa Brand di seluruh wilayah Papua.Berdiri pada tahun 2007 dengan “ Visi CV.Busana Perkasa Menjadi distributor garment terbesar di wilayah Papua untuk seluruh produk garment dan Accesories.” Struktur Organisasi sangat diperlukan instansi untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
  • 5. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. 5 Gambar 1. Bagan Struktur Kerja CV.Busana Perkasa Dewan Komisaris Wakil Direktur Direktur Finance & Acc Logistik Marketing Salesman Staff Adm Logistik Staff Logistik Driver
  • 6. 6 b. Job Description Berikut ini adalah Job Description pada Bagian Struktur kerja CV.Busana Perkasa 1. Finance dan Accounting 1) Komitmen dengan jadwal meeting dengan Logistik dan Marketing. a. Membicarakan kesulitan yang ada b. Mempesrkuat teamwork c. Mencari solusi d. Evaluasi pencapaian penjualan yang sudah di capai. e. Menentukan target pembayaran : a) Lihat pembayaran tahun lalu. b) Diskusikan bersama ( Logistik dan Marketing ) c) Memberikan target ke devisi Sales d) Melakukan pengawasan /kontrol/monitoring bersama dengan Logistik dan Marketing. 2) Menyusun Budget a. Budget harus dibuat per akhir bulan untuk dipakai sebagai acuan bulan berjalan berikutnya b. Menerima pengajuan budget logistik c. Menerima pengajuan budget operasional salesman (biaya perjalanan luar dan dalam kota, rencana entertaint dll) dari Marketing d. Dijalankan dengan sebaik-baiknya e. Evaluasi bersama Logistik dan Marketing pada Minggu ke 2, untuk realisasi budget: apakah budget berjalan sesuai rencana atau tidak. f. Membuat report realisasi budget setiap akhir bulan g. Report diberikan kepada Direksi dan team (Logistik dan Marketing). 3) Mempersiapkan sebaik-baiknya perjalanan salesman:
  • 7. a. Sesuai jadwal yang telah disusun oleh salesman b. Membuat budget perjalanan salesman c. Menyiapkan tagihan d. Buat catatan-catatan khusus terutama yang menyangkut prioritas pembayaran tagihan toko yang harus diselesaikan oleh salesman e. Mengkooordinasikan dengan Logistik dan Marketing f. Memastikan teamwork berjalan dan memiliki mindset yang 7 sama. 4) Fokus pada data tagihan toko: a. Komitment pada pelayanan data untuk salesman: a) Mengupdate pembayaran toko b) Memberikan data Update ke devisi Sales sesuai kebutuhan perminggu/per sepuluh hari untuk strategi penagihan salesman ke toko. c) Menyiapkan dan berikan data tanpa di minta devisi sales. b. Mengontrol dan mengevaluasi pembayaran toko yang terealisasi dan yang belum: a) Mengingatkan ke Salesman. b) Membuat catatan progressnya, apakah team Salesman melaksanakannya dengan baik atau tidak. c. Mengontrol cash flow: a) Jadwal penerimaan per bulan (anggaran pendapatan) b) Jadwal penerimaan perbulan (anggran pendapatan). c) Budget pengeluaran (anggaran pengeluaran). d. Membuat rencana order ke supplier, komunikasi dengan Logistik dan Marketing. a) Mengaturan pembayaran ke supplier (atur jatuh temponya). b) Melihat nilai stock barang gudang/inventorty. c) Melihat nilai tagihan toko untuk brand yang akan di order. 5) Mengontorl stock barang (inventory) a. Nilai stock barang per brand/kategori
  • 8. 8 b. Periode Update mingguan c. Konsultasikan bersama Logistik dan Marketing. d. Pastikan ada solusi untuk problem yang ada. 6) Membimbing dan Melatih salesman baru: a. Kedisiplinan b. Peningkatan kemampuan dasar: a) Pemahanan proses dan alur prosedur akunting. b) Tata cara penagihan ke toko c) Pemahaman masalah tagihan,plafon toko,giro/cheque dan lain-lain. d) Fokus pada praktek dilapangan bagaimana cara prosedur penyiapan tagihan toko sebelum berangkat tugas yang baik,bagaimana cara menagih yang baik,bagaimana memahami karakter orang toko/owner toko. e) Fokus pada pembayaran (tugas salesman menerima pembayaran toko). f) Pastikan salesman baru mengerti dan paham tugasnya dilapangan. 2. Logistik 1 Komitmen dengan jadwal meeting dengan Finance dan Marketing. a. Membicarakan kesulitan yang ada b. Memperkuat teamwork c. Mencari Solusi d. Mengevaluasi pencapaian pengiriman barang yang sudah dicapai, problem apa yang dihadapi. e. Menentukan target pengiriman : a) Melihat pencapaian data pengiriman tahun lalu. b) Menyiapkan teamwork pelaksana gudang yang efektif. c) Mendiskusikan bersama Finance dan Marketing. d) Memberikan Target Purchasing Order (PO) ke devisi sales.
  • 9. e) Melakukan pengawasan/ kontrol/ monitoring bersama 9 Finance dan Marketing. 2 Menyusun budget operasional logistik/gudang dan budget rumah tangga kantor/mess: a. Budget harus dibuat perakhir bulan untuk dipakai sebagai acuan bulan berjalan berikutnya. b. Menjalankan dengan sebaik-baiknya. c. Ajuan disyahkan ke Finance dan Marketing. d. Ajuan diserahkan ke Finance untuk di masukkan kedalam total budget bulan berjalan. e. Mengevaluasi bersama Finance dan marketing pada minggu ke dua,untuk realisasi budget,apakah budget berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. 3 Mempersiapkan sebaik-baiknya perjalanan salesman: a. Sesuai jadwal yang talah disusun oleh salesman. b. Persiapkan salesman sample berdasarkan permintaan salesamn dan sesuaikan berdasarkan sisa stock barang per artikel/brand yang masih tinggi. c. Menyiapkan data sisa stock yang salesman sample yang di bawa oleh salesman. d. Membuat catatan-catatan khusus terutama yang menyangkut prioritas sisa stock barang gudang yang harus diselesaikan oleh salesman. e. Mengkoordinasikan dengan Finance dan Marketing. f. Memastikan teamwork berjalan dan memiliki mindset yang sama. 4 Fokus pada Data sisa stock dan target pengiriman per bulan: a. Komitmen pada pelayanan data untuk salesman: a) Mengupdate sisa stock barang. b) Memberikan data update ke devisi sales(Marketing) dan Finance sesuai kebutuhan,perminggu atau per sepuluh hari
  • 10. untuk strategi penjualan salesman ke toko dan rencana pembelian ke supplier. c) Menyiapkan dan berikan data tanpa diminta ke devisi 10 Marketing dan finance. b. Mengontrol dan mengevaluasi stock barang,sales order (SO) dan pengiriman yang terealisasi dan yang belum: a) Menginformasikan ke Marketing. b) Membuat catatan progressnya, untuk target pengurangan sisa stock barang yang masih tinggi, apakah team salesman melaksanakannnya dengan baik atau tidak. c. Membuat rencana Purchasing Order (PO) ke supplier, komunikasi dengan Finance dan Marketing: a) Khusus underwear Rider dan Leggs. b) Pengaturan purchasing order (PO)per size per artikel. c) Menentuka stocklimit gudang per artikel per size. d) Membuat rencana purchasing Order (PO) per dua minggu(underwear) sesuai pengeluaran stock atau penjualan. e) Melihat nilai stock barang gudang atau inventory. f) Melihat nilai tagihan toko untuk brand yang akan di order. 5 Mengontrol Stock barang (inventory): a. Nilai stock barang per brand/kategori b. Periode up date mingguan c. Konsultasikan bersama Mia dan Stanley d. Memastikan ada solusi untuk problem yang ada 6 Membimbing dan melatih salesman baru: a. Kedisiplinan b. Peningkatan kemampuan dasar: a) Product knowledge pengetahuan product per brand) kelompok artikel dan size yang berlaku dan karakteristik
  • 11. kategori per brand (atasan,bawahan,accesories,dan lain-lain). b) Pemahaman proses dan alur prosedur logistik (Sales order 11 sampai dengan pengiriman barang). c) Tata cara Sales Order(SO). d) Pemahaman masalah sisa stock barang,prioritas jual. c. Pastikan salesman baru mengerti dan paham tugasnya di lapangan. 3. Marketing 1 Menkoordinasikan tugas-tugas salesman: a. Tidak boleh ada salesman yang tidak bekerja atau waktu kosong.Buatkan jadwal dan monitor untuk memastikan tugas-tugas yang diberikan benar-benar dijalankan sebaik-baiknya. b. Memastikan tugas salesman berjalan tanpa ada kesulitan. c. Apabila muncul hambatan tugas harus ada solusi. d. Diskusikan oleh Finance dan Logistik. e. Mengechek dan rechek hasil kerja salesman antara lain penjualan dan tagihan atau pembayaran toko. 2 Menyusun budget operasional salesman: a. Budget harus dibuat per akhir bulan untuk dipakai sebagai acuan bulan berjalan berikutnya. b. Dijalankan sebaik-baiknya. c. Ajuan disyahkan oleh Finance dan Logistik. d. Ajuan di serahkan ke Finance untuk dimasukkan kedalam total budget bulan berjalan. e. Mengevaluasi bersama Finance dan Logistik pada minggu ke dua, untuk realisasi budget apakah budger berjalan sesuai rencana atau tidak. f. Mebuat report realisasi budget setiap akhir bulan. g. Report di berikan ke Direksi dan team ( Finance dan Logistik)
  • 12. 3 Komitment dengan jadwal meeting mingguan dengan Finance dan 12 Logistik: a. Membicarakan kesulitan yang ada. b. Memperkuat teamwork c. Mencari solusi d. Mengevaluasi target penjualan yang sudah di capai. e. Menentukan target penjualan: a) Lihat penjualan tahun lalu. b) Diskusikan bersama. c) Berikan target ke salesman. d) Lakukan pengawasan/kontrol/monitoring bersama Finance dan Logistik. f. Menentukan target pembayaran toko: a) Membuat target bersama Finance dan Logistik. b) Menyampaikan target penerimaan tagihan toko ke salesman. c) Melakukan pengawasan /kontrol/monitoring bersama Finance dan Logistik 4 Fokus pada stock barang. a. Komitment pada jadwal kunjungan yang dibuat. b. Mengontrol sisa stock di gudang,koordinasi bersama Logistik. c. Membuat jadwal meeting dengan salesman dau kali seminngu: a) Mengevaluasi pencapaian penjualan. b) Mengevaluasi pencapaian pembayaran atau tagihan. c) Komunikasi ke salesman sisa stock barang gudang. d) Membuat penugasan salesman. d. Membuat rencana Purchasing order (PO) ke Supplier,komunikasikan dengan Finance dan Logistik. 5 Fokus pada tagihan toko: a. Meminta data Update pembayaran toko ke Finance. b. Membuat update setiap minggu (setiap hari senin) posisi tagihab toko yang sudah jatuh tempo.
  • 13. c. Menghubungi toko atau Berkomunikasi aktif dengan pihak toko untuk realisasi pembayaran,chesk apakah ada masalah di toko. 13
  • 14. 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Penatausahaan Keuangan Pada prinsipnya tata usaha keuangan daerah dapat dobagi atas dua jenis, yaitu: Tata Usaha Umum dan Tata Usaha Keuangan. 1) Tata Usaha Umum adalah menyangkut kegiatan surat menyurat, mengagendakan dokumentasi lainnya. 2) Tata Usaha Keuangan ada;a tata buku yang merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis di bidang keuangan berdasarkan prinsip-prinsip, standar-standar tertentu serta prosedur-prosedur tertentu sehingga dapat memberikn informasi aktual di bidang keuangan. 2.2 Pengertian Penatausahaan Keuangan Dikumentasi yang digunakan pada prosedur Penatausahaan Keuangan Daerah berdasarkan Permendagri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, diantaranya sebagai berikut: 1) Angaran Kas; Yaitu dokumen perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan arus kas keluar untuk ketersediaan dana yang cukup guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode. 2) Dokumen Pelaksanaan Angaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD): Yaitu dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiyaan yang digunakan sebagai daerah pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran. 3) Buku Kas Umum Daerah; yaitu tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar pengeluaran daerah.
  • 15. 15 4) Rekening Kas Umum Daerah; Yaitu rekening tempat penyimpanan uangdaerah yang ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. 5) Surat Pertanggungjawaban (SPJ); Yaitu surat/laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan penerimaan uang yang disampaikan kepada Pejabat Pengelolah Keuangan Daerah (PPKD) selaku Bendahara Umum Daerah (BUD), dan laporan pertanggungjawaban penggunaan uang persdiaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melalui Pejabat Pengelola Keuangan (PPK-SKPD) paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya. 6) Bukti penerimaan dan pengeluaran lain yang sah Yaitu bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran lain yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Dokumen/arsip merupakan endapan informasi terekam yang selain mencerminkan segala aktivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta kehidupan kebangsaan juga menjadi bukti otentik dan terpercaya sebagai bahan pertanggungjawaban nasional yang sekaligus menjadi identitas jati diri bangsa. (Widjaja, 2002:64). 2.3 Pokok Penatausahaan Keuangan Daerah pasal6 ayat (1) Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebut bahwa Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaanpengelolah keuangan Negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintah. Kekuasaan pengelolaan keuangan negara meliputi kewenangan yang bersifat umum dan wewenang yang bersifat khusus. Kewenangan yang bersifat umum meliputi penetapan arah, kebijakan umum, strategi, dan prioritas dalam pengelolaan APBN, antara lain penetan pedoman pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN,penerapan pedoman penyusunan rencana kerja kementerian negara/lembaga, penetapan gaji dan tunjangan, serta
  • 16. pedoman pengelolaan Penerimaan Negara. Kewenangan yang bersifat khusus meliputi keputusan/kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengelolaan APBN, antara lain keputusan sidang cabinet di bidang pengelolaan APBN, keputusan dana perimbangan, penghapusan asset dan piutang negara. Pasal 6 ayat (2) huruf c Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara disebut bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan Negara dari presiden diserahkan kepada Guernur/Bupati/Walikota selaku kepala pemerintah daerah. Untuk mengelolah keuangan daerah dan walikota pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Kewenangan bagi Gubernur/Bupati/Walikota/Bupati yang besifat umum meliputi penetapan arah, kebijakan umum, strategi dan prioritas dalam mengelolah APBD antara lain: 1. Penetapan pedoman pelaksanaan dan pertanggungjawabn APBD 2. Penetapan pedoman penyusunan rencana kerja dinas/kantor/badan 3. Penetapan gaji dan tunjangan 4. Pedoman pengelolaan pemerintah daerah Kewenangan gubernur/walikota/bupati yang bersifat khusus meliputi keputusan/kebijakan teknis yang terkait dengan pengelolaan APBD antara lain: Keputusan sidang perangkat daerah dibidang pengelolaan APBD, keputusan rincian APBD, keputusan dana bagi hasil dan bantuan keuangan, penghapusan asset dan piutang daerah. 16 2.4 Sistem dan Kebijakan Akuntansi Dalam melakukan penatausahaan dan penyusun laporan keuanagn pemerintah daerah menyusun sistem akuntansi dan kebijakan akuntansi yang mengacu pada standar akuntansi pemerintahan sebagaimana diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.Sistem akuntansi pemerintahdaerah merupakan serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,pencatatan,pengikhitisaran dan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerinta daerah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
  • 17. Standar akuntansi pemerintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah daerah.Dengan mengacu pada standar akuntansi disusun kebijakan akuntansi dan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prisip akuntansi yang di pilih berdasarkan standar akuntansi pemerintah untuk ditetapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah. Kebijakan Akuntansi antara lain mengenai: 1. Pengakuan Pendapatan 2. Pengakuan Belanja 3. Prinsip-prinsip penyusunan laporan 4. Investasi 5. Pengakuan dan penghentian/penghapusan asset berwujud dan tidak 17 berwujud 6. Kontrak-kontrak konstruksi 7. Kebijakan kapitalisasi belanja 8. Kemitraan dengan pihak ketiga 9. Biaya pelatihan dan pengembangan 10. Persediaan baik yang untuk dijual maupun yang dipakai sendiri 11. Dana Cadangan 12. Penjabatan mata uang asing 2.5 Penatausahaan Pendapatan / Penerimaan Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, bendahara penerimaan/pengetahuan dan orang atau badan yang menerima atau menguasai uang barang/kekayaan daerah, wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam kaitannya dengan penerimaan daerah bendahara penerimaan wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggungjawabnya. Penerimaan daerah disetor ke rekening umum daerah pada bank pemerintah yang ditunjuk
  • 18. dan penyetoran dianggap sah apabila kuasa BUD menerima nota kredit. Kepala daerah dapat menunjuk badan, lembaga keuangan atau kantor pos yang bertugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bendahara penerimaan. Penerimaan daerah yang disetor ke rekening umum kas daerah 18 dilakukan dengan dua cara yaitu: a. Disetor langsung ke bank oleh pihak ketiga b. Disetor melalui bendahara penerimaan oleh pihak ketiga a) Bendahara uang, cek atau surat berharga yang dalam penguasaannya lebih dari satu hari kerja, dan /atau b) Menyimpan dan membuka rekening atas nama pribadi pada bank atau giro pos atas pelaksanaan APBD Namun dalam pelaksanaanna dilakukan pengecualian terhadap daerah dengan kondisi geografis yang sulit dijangkau dengan komunikasi dan transportasi, hal ini dapat dilakukan penyetoran melebihi waktu penyetoran yang ditetapkan dalam peraturan kepala daerah. Dalam hal ini objek pendapatan daerah tersebar, jumlah nilai pungutan relatif kecil atau atas pertimbangan kondisi geografis wajib pajak dan/atau wajib retribusi tidak memungkinkan membayar langsung kewajibannya pada badan, lembaga keuangan atau kantor pos yang bertugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bendahara penerimaan, kepala SKPD dapat menunjuk bendahara penerimaan pembantu. Dokumen yang digunakan sebagai dasar penatausahaan pendapatan: 1. Surat ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah) 2. Surat ketetapan Retribusi Daerah (SKR-Daerah) 3. Surat Tanda Setoran (STS) 4. Surat tanda bukti pembayaran 5. Bukti penerimaan lainnya yang sah 6. Nota kredit Sedangkan buku-buku yang digunakan untuk melakukan penatausahaan minimal sebagai berikut: a. Buku Kas Umum (BUK)
  • 19. 19 b. Buku-Buku pembantu c. Jurnal d. Buku Besar Bendahara penerimaan pada SKPD wajib mempertanggungjawabkan secara administrative atas pengelolaan yang yang menjadi tanggungjawab dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna berikutnya. Bendahara penerimaan pada SKPD juga wajib mempertanggungjawabkan secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tenggungjawabnya dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. PPKD selaku BUD meakukan verifikasi, evaluasi, dan analisis atas laporan pertanggungjawaban penerimaan. Bendahara hasil verifikasi, evaluasi dan analisis PPKD menerbitkan surat pengesahan atas laporan pertanggungjawaban penerimaan. 2.6 Penatausahaan Belanja/pengeluaran Dalam kaitannya dengan belanja setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah dan telah mendapat pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksudnya Dokumen / bukti yang digunakan untuk penatausahaan belanja / pengeluaran antara lain : 1. Kontrak / perjanjian kerja / surat perintah kerja 2. Berita acara kemajjuan / penyerahan pekerjaan 3. Surat Penyediaan Dana (SPD) 4. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) 5. Bukti Pembyarana / kwitansi pihak ketiga 6. Surat keputusan 7. Bukti pengeluaran kas dan bukti pendukung
  • 20. 20 8. Surat Perintah Membayar (SPM) 9. Surat perintah Penyediaan Dana (SP2D) 10. Laporan kegiatan / dokumentasi dengan surat Pejabat yang menandatangani dan / atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran dan/atau pengeluaran terhadap kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud. Untuk penatausahaan atas pelaksanaan belanja/pengeluaran digunakan buku-buku minimal : a. Register (SPD,SPP,SPM,SP2D) b. Buku Kas Umum (BKU) c. Buku-buku pembantu d. Buku pengawasan anggaran e. Jurnal f. Buku besar Kepala SKPD selaku pengguna anggran menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD mempunyai tugas : 1. Meneliti kelengkpan SPP-LS yang diajukan oleh PPTK 2. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, dan SPP-TU yang diajukan oleh bendahara pengeluaran 3. Menyiapkan SPM 4. Melakukan verifikasi SPP 5. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan 6. Melakukan akuntansi SKPD dan 7. Menyiapkan laporan keuangan SKPD Pejabat penatausahaan keuangan SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan Negara / Daerah,Bendahara, dan/atau PPTK.
  • 21. Dalam melakukan verifikasi atas laporam pertanggungjawaban yang disampaikan, pejabat penatausahaan keuangan SKPD berkewajiban; a. Meneliti kelengkapan dokumen dan kebebasan bukti-bukti pengeluaran 21 yang dilampirkan b. Menguji kebenaran perhitungan ketersediaan dana dan menguji pembebanan c. Menguji ketersediaan dana d. Menghitung kebenaran perhitungan PPN/PPh atas beban belanja e. Menguji kesesuaian antara SPP, bukti pendukung dan SPM
  • 22. 22 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Sistem Pengendalian Kas Pada CV.Busana Perkasa 3.1.1. Pengertian kas Kas adalah alat tukar yang standar ,oleh karena itu kas merupakan alat pengukur dari setiap aktifitas pembiayaan dalam kegiatan pertukaran barang dan jasa,kas juga merupakan komponen aktiva yang sangat penting dan sangat mempengaruhi semua transaksi yang terjadi karena berlaku sebagai alat tukar yang syah di Indonesia. Setiap aktifitas perusahaan membutuhkan penyelesaian dengan mengunakan alat tukar yakni kas, sehingga hampir semua kegiatan perusahaan melibatkan kas baik secara langsung maupun tidak langsung. Kas adalah aktiva lancar yang paling likuid dan terdiri dari bagian yang bertindak sebagai alat pertukaran serta memberikan dasar untuk perhitungan akuntansi,merupakan alat pembayaran yang diterima umum,yang tersedia untuk pembayaran kewajiban jangka pendek,yang tidak dibatasi penggunaannya,baik yang berada ditangan maupun yang berada dibank. Kas meliputi koin, uang kertas, cek, wesel dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank yang bersangkutan. Lazimnya, kas dapat ditarik sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank lainnya. Dari pengertian kas diatas dapat di simpulkan sebagai berikut: A. Yang termasuk golongan kas terdiri dari : 1. Uang tunai (unag kertas dan uang logam) Uang tunai adalah alat tukar atau alat pembayaran yang syah dan dapat di terima secara umum. 2. Dana Yang tersedia di Bank
  • 23. Adalah simpanan yang setiap saaat dapat diambil dan di keluarkan untuk pembayaran 23 3. Cek Cek yang diterima dari pihak lain sebagai alat pembayaran dan dapat dicairkan setiap saat di bank. 4. Cek Perusahaan Adalah surat perintah pada bagian keuangan untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk membayarkan kepada pihak lain. 5. Cek Dalam Perjalanan Cek yang di keluarkan oleh perusahaan kepada pihaklain tetapi belum diuangkan di bank. 6. Wesel Pos Wesel pos yang menurut sifatnya dapat segera diuangkan pada waktu yang diperlukan. B. Yang tidak termasuk kas terdiri atas : 1. Cek Mundur 2. Pembayaran-pembayaran yang dimuka 3. Surat Berharga Jangka Pendek 4. Perangko dan Materai 5. Deposito Berjangka 6. Kas Yang disisihakan untuk tujuan tertentu dan sifatnya terkait seperti dana pensiun,pelunasan obligasi dan pembayaran deviden. 7. Wesel tagih. Adapun fungsi dari kas adalah : 1. Sebagai alat tukar atau alat bayar dalamjumlah besar atau jumlah kecil.
  • 24. 2. Alat yang di terima oleh Bank sebagai setoran sebesar nilai 24 nominalnya. 3. Kas juga di gunakan untuk investasi baru dalamaktiva tetap. 3.1.2. Pengendalian Intern 1. Pengertian dan tujuan pengendalian intern Pengertian pengendalian intern Pengendalian intern merupakan sesuatu yang sangat penting sekali dalam pencapaian tujuan usaha atau perusahaan.Suatu perusahaan yang telah beroperasi harus memonitor kegiatan dan hasil yang diperolehnya.oleh karena itu maka perusahaan perlu membuat sitem pengendalian intern. Sistem pengendalian intern Menurut Mulyadi (2002: 163): Pengendalian inter meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, untuk mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengendalian intern tersebut menentukan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Pengertian pengendalian intern tersebut diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan maupun dengan komputer. Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa : 1) Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. 2) Pengendalian intern dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi yang mencakup dewan komisaris, manajemen,dan personel lain.
  • 25. 3) Pengendalian intern diharapkan dapat memberikan keyakinan 25 yang memadai bagi manajemen dan dewan komisaris. 4) Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan yaitu pelaporan keuangan,kepatuhan dan operasi. Manajemen bertanggung jawab dalam pembentukan dan pembinaan sistem pengendalian intern. Untuk ini manajer perlu mengendalikannya secara terus menerus agar sistem pengendalian intern berjalan dengan semestinya dan dapat dimodifikasi seluruhnya sesuai dengan perubahan Tujuan Pengendalian Intern Tujuan pengendalian intern pada dasarnya adalah mengusahakan agar apa yang telah di rencanakan menjadi suatu kenyataan. Menurut Widjajanto (2001: 18): “Pengendalian Intern (Internal control) adalah: Suatu sistem pengedalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk : 1) Mengamankan aktiva perusahaan 2) Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi 3) Meningkatkan efisiensi 4) Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi Adapun tujuan pengendalian menurut Hall (2001 : 150) adalah : 1) Untuk menjaga aktiva perusahaan 2) Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi 3) Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan
  • 26. 4) Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan 26 prosedur yang telah telah ditetapkan oleh manajemen. Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pengendalian intern bertujuan untuk menjaga integritas Informasi Akuntansi,melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, pemborosan, dan pencurian yang dilakukan oleh pihak di dalam maupun di luar perusahaan. Pengawasan dan penelaahan pada sistem pengendalian intern yang baik akan mampu melindungi kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kesalahan dan ketidaktelitian yang terjadi. Agar dapat berajalan dengan baik,suatu sistem pengendalian intern harus memiliki unsur-unsur pokok. Menurut Mulyadi (2009 : 183), unsur pokok pengendalian intern adalah sebagai berikut : 1 Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi personel organisasi tentang pengendalian. Dan lingkungan pengendalian juga merupakan unsur yang merupakan landasan untuk semua unsur pengendalilan intern, yang membentuk disiplin dan struktur. 2 Penaksiran Resiko Penaksiran resiko biasanya digunakan dalam pelaksanaan pelaporan keuangan, yaitu penaksiran risiko yang terkandung dalam asersi tertentu dalam laporan keuangan dan desain implementasi aktivitas pengendalian yang ditujukan untuk mengurangi resiko tersebut pada tingkat minimum, dengan mempertimbangkan biaya dan manfaatnya.
  • 27. 27 3 Informasi dan Komunikasi Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar organisasi. 4 Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Kegiatan dan prosedur ini dilaksanakan untuk mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas. 5 Pemantauan Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. 2. Pengendalian Intern Kas Untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus mengendalikan kas yang menyangkut dengan segala aktivitasnya baik yang berkaitan dengan arus masuk maupun arus keluar. Sistem pengendalian kas harus disesuaikan dengan kekhususan usaha. Namun demikian, secara umum sistem pengendalian kas menolak adanya campur tangan terhadap catatan akuntansi oleh mereka yang menangani kas. Hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya ayat jurnal yang tidak wajar untuk menyembunyikan penyalahgunaan penerimaan dan pengeluaran kas. Selanjutnya sistem tersebut biasanya mensyaratkan adanya pemisahan tugas fungsi penerimaan dan pembayaran. Menurut Smith dan Skousen (2000 : 247) karakteristik dasar dari suatu sistem pengendalian kas adalah :
  • 28. a) Menetapkan tanggung jawab secara khusus untuk menangani 28 penerimaan kas. b) Pemisahan penanganan dan pencatatan penerimaan kas. c) Penyetoran seluruh kas yang diterima setiap hari (lazimnya kerekening bank). d) Sistem voucher untuk rnengendalikan pembayaran kas. e) Audit internal pada selang waktu yang tak terduga. f) Pencatatan ganda atas kas menurut bank dan pembukuan, dengan rekonsiliasi yang dilaksankan oleh seorang diluar bagian akuntansi. Sistem pengendalian kas meningkatkan kemungkinan pelaporan nilai kas dan ekuivalen kas menjadi akurat dan dapat diandalkan oleh pemakai laporan keuangan. Menurut Dyckman dkk (1999 : 297), Sistem pengendalian intern kas harus : a) Memisahkan penyimpanan dan akuntansi untuk kas b) Mencatat semua transaksi kas c) Memelihara hanya saldo kas minimum yang dibatuhkan d) Melaksanakan perhitungan periodik atas saldo kas e) Melakukan rekonsiliasi atas saldo akun kas buku besar dan saldo kas bank. f) Memperoleh pengembalian yang layak atas saldo kas yang menganggur. Pengunaan dana kas kecil dan rekonsiliasi bank dapat membantu mengidentifikasikan setiap kekurangan kas atau kekeliruan yang telah dilakukan dalarn akuntansi untuk kas. 3. Pengedalian Intern Atas Penerimaan Kas Suatu istansi/perusahaan harus mengendalikan kas mulai dari diterimanya hingga disetor ke bank. Prosedur semacam ini disebut
  • 29. pengendalian preventif. Prosedur yang dirancang untuk mendeteksi pencurian atau penyalahgunaan kas disebut pengendalian detektif. Dalam pengertian tertentu, pengendalian detektif juga bersifat preventif (mencegah) karena para karyawan akan berupaya menghindarkan pencurian atau penyalahgunaan. Menurut Hall (2011 : 180), “Pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah kewajiban pihak manajemen yang penting. Aspek mendasar dari tanggung jawab penyediaan informasi pihak manajemen adalah untuk memberikan jaminan yang wajar bagi pemegang saham bahwa perusahaan dikendalikan dengan baik. Selain itu, pihak manajemen bertanggung jawab untuk melengkapi pemegang saham serta calon investor dengan informasi keuangan yang andal secara tepat waktu. Sistem pengendalian internal yang memadai penting bagi pihak manajemen untuk melakukan kewajiban ini”. Salah satu tugas pemimpin perusahaan adalah harus mampu mengawasi secara keseluruhan kegiatan perusahaan yang dipimpinnya, tidak terkecuali kas yang dimiliki perusahaan tersebut. Kagiatan ini sangat penting namun cukup sulit untuk melaksanakannya karena aktivitas perusahaan yang semakin berkembang.Sehubungan dengan hal tersebut maka CV.Busana Perkasa memerlukan adanya sistem pengendalian intern kas, karena kas merupakan komponen yang paling penting di dalam melaksanakan aktivitas usahanya. Disamping itu, kas juga merupakan aktiva yang paling mudah diselewengkan. Prosedur Penerimaan Kas Pada CV.Busana Perkasa Prosedur penerimaan kas yang dilaksanakan CV.Busana Perkasa meliputi serangkaian proses pencatatan, pengikhtisaran, sampai 29
  • 30. dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas serta pertanggung jawaban kembali. Proses ini dapat dilakukan secara manual ataupun dengan menggunakan sistem komputerisasi. Adapun prosedur yang dilaksanakan oleh CV.Busana Perkasa secara lebih rinci meliputi : 1. Setoran Kas Bank 2. Membuat rencana budget anggaran kepada pimpinan 3. Setelah diperiksa dan di bandingkan antara budget bulan 30 lalu,pimpinan menyetujui rencana budget tersebut. 4. Pihak staff Accounting membukakan cek sesuai dengan budget anggaran yang diajukan. 5. Staff Accounting melampirkan dokumen bukti penerimaan uang/cek,dan ditandatangi oleh pimpinan. 6. Staff Accounting akan mencatat pada buku pengeluaran giro/cek 7. Cek/dana yang diterima di bukukan pada kas kecil dan di kelola untuk membiayai semua kebutuhan/kegiatan operasional perusahaan. 8. Bagian keuangan membuat pembukuan atas pemakaian cek/dana tersebut. 9. Jika terjadi kelebihan dana,maka dana tersebut akan di masukkan sebagai saldo awal pada kas kecil untuk bulan berikutnya. Jenis penerimaan kas pada CV.Busana Perkasa adalah dari penjualan berupa pembayaran toko atau langganan.Prosedur penerimaan kas pada CV.Busana Perkasa perlu dirancang sedemikian rupa sehingga kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang yang seharusnya diterima dapat dikurangi
  • 31. menjadi sekecil mungkin. Prosedur penerimaan kas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Terdapat Pemisahan tugas antara yang menyimpan,menerima 31 dan mencatat penerimaan uang. 2. Setiappenerimaan uang langsung di setor ke bank sebagaimana adanya.untuk dapat memenuhi prinsip-prinsip pengendalian inter dalam hal ini penerimaan kas,perlu pemisahan fungsi seperi pemisahan antara penerimaan uang,pencatata dan penyimpanan serta yang melakukan rekonsiliasi bank. Unsur pengendalian intern penerimaan kas yang sehat menurut Mulyadi (2001 : 60) untuk organisasi, sistem otoritas dan prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat adalah : 1. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi penerimaan. 2. Penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi, 3. Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau dengan pemindah bukuan (bilyet giro). 4. Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang disebut fungsi akuntansi 5. Pengkreditab rekening pembantu piutang oleh fungsi akuntansi (bagian piutang) harus didasarkan atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur. 6. Hasil perhitungan kas direkam dalam berita acara perhitungan kas dan disetor penuh ke bank dengan segera. 7. Para penagih dan kasir harus diasuransikan. 8. Kas dalam perjalanan (baik yang berada di tangan kasa maupun di tangan penagih perusahaan) harus di asuransikan ( case-in-safe dan case-in-transit insurance)
  • 32. 32 aPenagih / salesmn kassa Mengirim uang tunai/cek/bilyet giro Kantor penerimaanuang tunai/cek/bilyet giro Setor ke bank/ atau kerekening perusahaan Gambar 2 toko Pencatatan buku pada tanda terima pembayaran Melampirkan bukti penerimaan Prosedur penerimaan kas pada CV.Busana Perkasa 4. Pengendalian Intern atas Pengeluaran Kas Pengendalaian intern atas pembayaran kas harus memberikan jaminan yang memadai bahwa pembayaran di lakukan hanya untuk transaksiyang diotorisas.di samping itu,pengendalian harus memastika bahwa kas di gunakan secara efesien.pengeluran kas
  • 33. dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro.pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek aau bilyet giro (biasanya karena jumlah relatif kecil), dilaksanakan melalui dana kas kecil yang diselengarakan dengan salah satu sistem. Pengeluaran kas dengan memiliki kebaikan di tinjau dari pengendalian inter berikut: 1. Digunakan cek atas nama,pengeluaran cek akan di terima oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek,dengan demikian pengeluaran kas dengan jaminan diterimanya cek tersebut oleh pihak yang dimaksud pihak pembayaran. 2. Dilibatkannya pihak luar (dalamhalini bank) dalam pencatatan transaksi pengeluaran kas perusahaan.dengan digunakannya cek dalam setiappengeluaran kas perusahaan,transaksi pengeluaran kas di rekam juga oleh bank, secara periodik mengirimkan rekening koran bank (bank statement) kepada perusahaan nasabahnnya. Direkam rekening bank inilah yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengecek ketelitian catatan transaksi kas perusahaan dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas. ProsedurPengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa Prosedur pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa meliputi serangkaian proses baik manual maupun komputerisasi mulai pencatatan, penggolongan, peringkasan, transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa. 33
  • 34. Adapun prosedur pengeluaran kas secara rinci dilaksanakan oleh CV.Busana Perkasa meliputi: 1. Menerima Berkas/Kwitansi tagihan pembayaran 2. Melampirkan dokumen pendukung pengeluaran uang 3. Membuat bukti pengeluaran kas/cek 4. Meminta tanda tangan pengesahan persetujuan pembayaran di 34 bukti pengeluaran kas/cek. 5. Meminta pengesahan yang berhak menyetujui pembayaran di bukti pengeluaran kas/bank 6. Untukpembayaran melalui bank di buatkan cek/giro. 7. Meminta tanda tangan pejabat yang berhak menyetujui pembayaran pada cek/giro 8. Mencatat pada buku kas atau buku besar keuangan setiap jumlah pengeluaran. 9. Membuat laporan dalam realisasi anggaran untuk di laporka kembali ke pejabat yang berwenang. Dokumen-dokumen pendukung yang di gunakan pada prosedur akuntansi pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa terdiri atas: 1. Kwitansi penagihan yang harus segera dibayar. 2. Kwitansi pembayaran dan bukti penerimaan lainnya merupakan dokumen sebagai tanda bukti pembayaran. 3. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti apabila pembayaran di lakukan melalui transfer anatar bank. 4. Buku besar pengeluaran kas merupakan catatan yang di selenggarakan oleh fungsi akuntansi untukmencatat atau menggolonglan semua transsksi atas kejadian yang berhubungan dengan pengeluaran kas.
  • 35. Jenis-jenis pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa baik antara lain: 35 1. Belanja Barang 1) Barang jaualan 2) Inventaris 3) ATK 4) Langganan daya dan jasa,misalnya rekening telepon 2. Belanja Pemeliharaan mencakup: 1) Pemeliharaan kendaraan operasional, misalnya service kendaraan motor/mobil,ganti oli 2) Pemeliharaan Inventarsi,misalnya service ac,mesin print,mesin jahit. 3) Pemeliharaan gedung,instalasi air dan listrik. 3. Belanja perjalanan mencakup: 1) Perjalanan kanvas daerah maupun kota oleh salesman. 2) Perjalanan kunjungan ke supplier 3) Perjalanan kunjungan Principle. Semua pengeluaran kas tercatat pada buku besar pengeluaran kas,cek dan giro.pengendalian pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa akan di pertanggung jawabkan pada pejabat yang berwenang dan di laporka pada kurun waktu yang telah di tentukan. Pada dasarnya untuk menghasilkan sistem pengendalian yang baik,posedur pengeluara kas harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • 36. 1. Semua pengeluaran dilakukan denga cheque,pengeluaran-pengeluaran dalamjumlah kecil dilakukan melalui dana kas kecil. 2. Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang 36 berwenang terlebih dahulu. 3. Terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas,yang menyimpan uang kas dan melakukan pengeluaran serta mencatat pengeluaran kas. Unsur pengendalian intern pengeluaran kas yang sehat menurut Mulyadi (2001 : 78) untuk organisasi, sistem otorisasi, prosedur pencatatan dan praktik yang sehat adalah : 1. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. 2. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kasir sejak awal sampai akhir,tanpa campur tangan fungsi yang lain. 3. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat berwenang. 4. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang. 5. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan dalamregister cek) harus didasarkan buktikas keluar yang telah mendapatkan otorisasi dari pejabata yang berwenang dan di lampiri dokumen pendukung yang lengkap. 6. Saldokas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya. 7. Dokumen dan dasar dan pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap “lunas”oleh bagian kasir setelah pengeluaran kas dilakukan. 8. Penggunaan rekening koran bank (bank statement) yang merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksaan intern (internal audit function) yang
  • 37. merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas. 9. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama 37 perusahaan penerima atau dengan pemindah bukuan. 10. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil,pengeluaran ini dilakukan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil yang akuntansinya diselenggarakan dengan imperst sistem. 11. Secara periodik dilakukan pencocokan jumlah fisikkas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi. 12. Kas yang ada di tangan (cash in safe) dan kas yang ada di perjalanan(cash in transit)di asuransikan dari kerugian. 13. Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance). 14. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada ditangan (misalnya mesin register kas,lemari besi dan strong room). 15. Semua nomor cek harus dipertanggung jawabkan oleh kas
  • 38. 38 Melampirkan dokumen pendukung pengeluaran kas Membuat bukti pengeluaran kas Meminta tanda tangan pengesahan pengelluaran uang Meminta pengesahan pejabat yang berhak menyetujui pembayaran Mencatat pengeluaran di buku besar keuangan pembayaran Membuat laporan realisasi pembayaran Gambar.3 Menerima berkas tagihan pembayaran Untuk pembayaran melalui bank di buatkan cek/giro Prosedur Pengeluaran Kas pada CV.Busana Perkasa
  • 39. 39 3.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penatausahaan Keuangan 3.2.1 Faktor Pendukung Dana yang di anggarkan telah tersedia sebagaimana yang tertuang dalam dokumen penetapan anggaran DPA pada setiap SKPD,ketersedian dana tersebut menjadi faktor pendukung dalam menata keuangan daerah dengan sebaik mungkin artinya bahwa dengan tersediannya dana yang cukup dan sudah ada di depan mata, maka sudah selayaknya penatusahaan keuangan daerah perlu dimamfaatkan dengan baik dan tepat sasaran. 3.2.1 Faktor Penghambat Dalam pelaksanaan pembiayaan atas keuangan daerah sering kali terjadi defisit anggaran.penyebabnya karena penataan atas keuangan daerah yang kurang tertata dengan baik.Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu dalam penatausahaan keuangan daerah.sementara itu, kinerja pegawai yang profesional dan akuntabel merupakan kunci dalam menentukan pengelolaan keuangan daerah dengan lebih tepat sasaran,efesien dan transparan. Salah satu faktor yang bisa menghambat penatusahaan keuangan adalah masih terbatasnya tenaga atau sumner daya manusia yang mampu bekerja secara jujur dan lebih terbuka.Hal ini merupakan tantangan bagi para pejabat struktural pada setiap SKPD untuk lebih profesional dan bertanggung jawab khususnya dalam mengelolah keuangan daerah dalam mewujudkan pembangunan daerah yang makmur dan sejahtera.
  • 40. 40 BAB.IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan data yang telah disusun oleh penulis maka dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan harus tetap menjaga jumlah uang kasnya agar tetap mencukupi pembiayaan operasionalnya sehari-hari. Manajemen kas yang efektif juga memerlukan pengendalian internal yang baik guna melindungi kas dari pencurian atau penggelapan kas. Hal ini karena kas merupakan aktiva yang paling lancar, sehingga lebih mudah untuk diselewengkan jika tidak dijaga dengan baik. Secara umum, sistem pengendalian kas selalu dibedakan antara pihak yang menangani pemasukan dan pengeluaran dengan pihak yang melakukan pembukuan. Hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terjadinya manipulasi dalam pencatatan/pembukuan. Karakteristik dari suatu pengendalian kas adalah : 1. Menetapkan tanggung jawab dan tugas secara khusus dalam menangani penerimaan dan pengeluaran kas. 2. Mengadakan pemisahan terhadap penanganan dan pencatatan penerimaan kas. 3. Memilih dan menetapkan karyawan yang jujur dalammemgang kas. Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengendalian intern kas pada CV.Busana Perkasa,Maka penulis dapat menarik kesimpulansebagai berikut: 1. Struktur organisasi pada CV.Busana Perkasa dinilai sudah cukup baik karena dapat menunjang terbentuknya kesatuan perintah yang terarah dan pembagian tugas,fungsi,wewenang serta tanggung jawab yang jelas.hal ini sangat membantu dalam pelaksanaan pengendalian intern kas efektif pada CV.Busana Perkasa. 2. Penerimaan kas pada CV.Busana Perkasa dari penjualan ke toko.
  • 41. 3. Pengendalian internal merupakan suatu sistem yang meliputi semua cara yang dipakai dalam suatu perusahaan/instansi untuk mengawasi kegiatan perusahaan yang tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kecurangan dari penyelewengan,agar semua rencana yang telah di tetapkan dapat berjalan secara baik. 4. Prosedur penerimaan kas dan pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa sudah cukup baik dengan adanya bukti-bukti yang di laporkan dan disimpan oleh pihak yang berwenang serta telah di lakukan pencatatan langsung dari penerimaan dan pengeluaran kas.Hal ini membuktikan bahwa sistem pengendalian intern kas pada CV.Busana Perkasa dapat memperbaiki adanya kesalahan dan penyelewengan yang mungkin terjadi. 41 4.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat kepada pihak Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam memajukan fakultas ekonomi, yaitu sebagai berikut : 1. Sistem pengendalian intern kas yang telah efektif harus tetap di pertahankan agar CV.Busana Perkasa dapat mencapai sasaran atau tujuan yang diharapkan. 2. Sebaiknya selalu dilakukan pemeriksaan,ketelitian terhadap angka dalam penjumlahan dan penerimaan kas dan di buat laporan realisasi harian untuk pengeluaran kas sehari-hari 3. Sebaiknya di lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada CV.Busana Perkasa. 4. Untuk menghindari penyelewengan dan kecurangan pada CV.Busana Perkasa,sebaiknya semua kwitansi yang masih kosong di beri nomor urut agar tidak terjadi penyalahgunaan kwitansi,dan yang telah digunakan di catat dalam suatu daftar berdasarkanwaktu pengeluaran secara berurutan, yang sebelumnya harus dis esuaikan tanggal dan nama pada kwitansi agar sesuai dengan yang tercatat dalam buku kas.
  • 42. 42 DAFTAR PUSTAKA Hall, James, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Empat, Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetaka Ketiga, Salemba Empat, Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 1997. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia.Jakarta: Toko Gunung Agung