Dokumen tersebut membahas tentang Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang meliputi deskripsi umum, sistem distribusi, standar, dan konstruksi dari jaringan tegangan rendah baik saluran udara maupun kabel tanah serta gangguan yang sering terjadi."
2. PEMBANGKIT ENERGI 20
KELOMPOK 8
DOSEN PEMBIMBING
Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D.
MUHAMMAD MAARIF MASYKUR
(44220019)
ANDI MUH. RAIHAN USMAN
(44220006)
3. TOPIK
01
02
03
04
Deskripsi Umum
Sistem Distribusi Jaringan Tegangan Rendah
Standar dari Jaringan Tegangan Rendah
05
Konstruksi dari Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Gangguan yang Terjadi pada Saluran Jaringan
Udara Tegangan Rendah
4. DESKRIPSI UMUM
Sistem distribusi jaringan tegangan rendah adalah bagian dari system tenaga listrik yang berada di
antara sumber daya listrik dan pemakai tenaga listrik(konsumen). Dengan pertambahan jumlah pe
nduduk memaksakan jaringan tegangan rendah yang semakin handal guna menyediakan sumber li
strik yang optimal.Salah satu caranya adalah dengan mengurangi angka losses daya pada distribus
i jaringan tegangan rendah.Tulisan ini mengusulkan optimalisasi serta kehandalan dalam peranca
ngan jaringan tegangan rendah dengan menggunakan kabel tanah berjenis NYFGbY serta mengap
likasikan system jaringan loop (melingkar). Hasil penelitian menunjukkan losses daya hanya sebe
sar 63,93 W dari kapasitas daya trafo sebesar 315 kVA. Hasil ini lebih baik jika dibandingkan den
gan sistem jaringan yang sudah ada sebelumnya.
“ “
Energi Listrik
Jaringan Tegangan Rendah
5. Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu siste
m tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kep
ada para pemanfaat / pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstru
ksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkunga
n daerah berpenghuni, maka selain harus memenuhi persyaratan kualita
s teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pe
ngguna dan akrab terhadap lingkungan. Konfigurasi Saluran Udara Tega
ngan Rendah pada umumnya berbentuk radial.
8. Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)
Transmisi SUTR adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan dist
ribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan r
endah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini ada
lah 220/ 380 Volt, radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi
10. Tiang
Untuk konstruksi jaringan SUTR yang berdiri sendiri
dipakai tang beton atau tang besi dengan panjang 9
meter. Tiang beton yang dipakai dari berbagai jenis y
ang memilikikekuatan beban kerja (working load ) 20
0daN, 350daN dan 500daN (dengan angka faktor ke
amanan tang = 2 ) Pada titik yang memerlukan pem
bumian dipakai tiang beton yang dilengkapi dengan t
erminal pembumian.
11. Penghantar
Jenis penghantar yang dipergunakan adalah kab
el pilin udara (NFA2Y) alumunium twisted cable d
engan inti alumunium sebagai inti penghantar Fa
sa dan almelec/ alumunium alloy sebagai netral.
Penghantar Netral (N) dengan ukuran 3x35+N, 3
x50+N, 3x70+N berfungsi sebagai pemikul beban
mekanis kabel atau messenger. Untuk kepenting
an jaminan pelaksanaan handling transportasi, p
anjang penghantar tiap haspel kurang lebih 1000
m.
Here
12. Pole Bracket
Terdapat dua jenis komponen pole bracket
:
1) Tension bracket, dipergunakan pada tia
ng ujung dan tiang sudut, Breaking capacit
y 1000 daN terbuat dari Alumunium Alloy
2) Suspension bracket dipergunakan pada
tiang sudut dengan sudut lintasan sampai
dengan 300 . Breaking capacity 700 daN t
erbuat dari alumunium Alloy.
Ikatan pole bracket pada tiang memakai st
ainless teel strip atau baut galvanized M30
pada posisi tidak melebihi 15 cm dari ujung
tiang.
13. Strain Clamp
Strain Clamp atau clamp tarik dipakai pada Pole Bracket
tipe Tension Bracket. Bagian penghantar yang dijepit adal
ah penghantar netral.
.
14. Suspension Clamp
Fungsi Suspension Clamp adalah menggantung
bagian penghantar netral pada tiang dengan sud
ut lintasan jaringan sampai dengan 30˚.
Here
15. Stainless Steel Strip
Pengikat Pole Bracket pada tiang yang diikat mati dengan
Stopping buckle. Dibutuhkan lebih kurang 120 cm untuk tia
p tiang.
16. Plastic Strip (plastic tie)
Plastic strap (cable ties) merupakan komponen jaringan te
gangan rendah yang digunakan untuk mengikat penghant
ar ketika digantung. Untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat
gambar konstruksi JTR di bawah ini.
.
17. Bimetal Joint
Untuk tiang yang tidak dilengkapai fasilitas pembumian. P
enghantar yang diperlukan adalah Kawat Tembaga (BC).
Sambungan penghantar BC dengan penghantar netral jar
ingan tidak boleh langsung, tetapi harus menggunakan bi
metal joint. Sambungan ke penghantar netral yang mema
kai kabel alumunium, sambungan ke penghantar pembu
mian menggunakan Bimetal Joint Al-Cu.
18. Menentukan / Memilih Panjang Tiang
Pada jaringan tegangan rendah yang menggun
akan tiang bersama dengan jaringan teganga
n menengah maka jarak gawang (Span) harus
di jaga agar tidak lebihdari 60 meter. Di dalam
menentukan panjang tiang beberapa factor yan
g harus dipertimbangkan adalah;
1. Jarak aman antara saluran tegangan menen
gah dan tegangan rendah
2. Posisi trafo tiang
3. Tinggi rendahnya trafo dengan penyangga d
ua tiang
19. Bagian tiang yang harus ditanam di bawah
permukaan tanah adalah 1/6 dari panjang ti
ang. Jadi kedalaman lubang tergantung pa
njang/tinggi tiang yang akan dipasang. Pad
a tanah yang lembek bagian bawah tiang h
arus di pasang bantalan (beton blok) agar b
agian tiang yang tertanam dalam tanah teta
p 1/6 panjang tiang. Dari gambar 1 tampak
bahwa untuk panjang tiang 13 meter bagia
n yang berada diatas tanah adalah10,2 met
er, untuk panjang tiang 11 meter bagian ya
ng berada diatas tanah adalah 9,2meter, da
n untuk panjang tiang 9 meter bagian yang
berada diatas tanah adalah 7,5meter.
Mendirikan/Menanam Tiang
secara manual (konvensional)
secara otomatis (Mendirikan tiang
dengan alat pengangkat)
20. Konstruksi Tiang
Konstruksi Tiang Awal dan Ak
hir (TR1)
Konstruksi Tiang Penegang
(TR2)
Konstruksi Tiang Penyangga
sudut (TR3)
Konstruksi Tiang Penyangga
silang (TR4)
23. KOMPONEN UTAMA KONSTRUKSI SKTR
Penghantar (Kabel) Pelengkap Hubung Bagi Sepatu Kabel
Terminal Penghantar Pembumian Elektroda Pembumian
24. Ditinjau dari segi fungsi, transmisi SKTR memi
liki fungsi yang sama dengan transmisi SUTR.
Perbedaan mendasar adalah SKTR di tanam
didalam di dalam tanah. Jika menggunakan
SUTR sebenarnya dari segi jarak aman/ ruang
bebas (ROW) tidak ada masalah, karena
SUTR menggunakan penghantar berisolasi.
Jenis kabel yang dipakai adalah jenis kabel ba
wah tanah berpelindung mekanis NYFGbY de
ngan ukuran penampang dan KHA pada t=30°
C dan kedalaman penggelaran bawah tanah 7
0 cm sebagai berikut.
27. Pemasangan Perlengkapan Hubung Bagi
(PHB-TR)
Konstruksi pada Dinding Bangunan
Konstruksi Kabel Duct
Jarak Aman (Safety Distance) dengan ins
talasi lain
Konstruksi Kabel tanah Tanam Langsung
Konstruksi Penyambungan Kabel
Persyaratan Konstruksi
28. Gangguan Pada SUTR (saluran udara tegangan rendah)
Gangguan Hilang Pembangkit
01
02 Gangguan Beban Lebih
03 Gangguan Hubung Singkat