Dokumen tersebut membahas tentang jaringan tegangan menengah (JTM) yang merupakan bagian dari sistem distribusi tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. JTM biasanya menggunakan jaringan tiga fasa dengan tiga atau empat kawat sebagai penghantar, dan dapat berupa saluran udara, kabel udara, atau kabel tanah. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai komponen JTM seperti tiang, isolator, penghantar,
5. Jaringan tegangan menengah(JTM)
atau sering disebut jaringan
distribusi primer merupakan
bagian dari sistem tenaga
listrik antar gardu induk dan
gardu distribusi. Pada jaringan
distribusi primer umumnya
terdiri dari jaringan tiga -
fasa dengan menggunakan tiga
atau empat kawat sebagai
penghantar. Didalam
penyalurannya pada jaringan
distribusi primer menggunakan
saluran udara tegangan menengah
(SUTM) ,saluran kabel udara
tegangan menengah (SKUTM) dan
saluran kabel
tanah tegangan menengah (SKTM)
dimana penggunaannya sesuai
dengan tingkat keandalan yang
dibutuhkan. Lingkup Jaringan
Tegangan Menengah pada sistem
distribusi di Indonesia dimulai
dari terminal keluar (out-
going) pemutus tenaga dari
transformator penurun tegangan
Gardu Induk atau transformator
penaik tegangan pada Pembangkit
untuk sistem distribusi skala
kecil, hingga peralatan
pemisah/proteksi sisi masuk
(in-coming) transformator
distribusi 20 kV - 231/400V.
7. Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) adalah
sebagai konstruksi termurah
untuk penyaluran tenaga
listrik pada daya yang sama.
Konstruksi ini terbanyak
digunakan untuk konsumen
jaringan Tegangan Menengah
yang digunakan di Indonesia.
Ciri utama jaringan ini
adalah penggunaan penghantar
telanjang yang ditopang
dengan isolator pada tiang
besi/beton.
a. Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM)
8. Untuk lebih meningkatkan
keamanan dan keandalan
penyaluran tenaga listrik,
penggunaan penghantar
telanjang atau penghantar
berisolasi setengah pada
konstruksi jaringan Saluran
Udara Tegangan Menengah 20
kV, dapat juga digantikan
dengan konstruksi penghantar
berisolasi penuh yang
dipilin. Isolasi penghantar
tiap Fase tidak perlu di
lindungi dengan pelindung
mekanis. Berat kabel pilin
menjadi pertimbangan terhadap
pemilihan kekuatan beban
kerja tiang beton
penopangnnya.
b.Saluran Kabel Udara
Tegangan Menengah (SKUTM)
.
9. c. Saluran Kabel Tanah
Tegangan Menengah (SKTM)
Konstruksi SKTM ini adalah
konstruksi yang aman dan andal
untuk mendistribusikan tenaga
listrik Tegangan Menengah,
tetapi relatif lebih mahal untuk
penyaluran daya yang sama.
Dibandingkan dengan SUTM,
penggunaan SKTM akan memperkecil
resiko kegagalan operasi akibat
faktor eksternal / meningkatkan
keamanan ketenagalistrikan.
11. a. Jaringan Radial Sistem distribusi dengan pola
Radial
Jaringan Radial Sistem
distribusi dengan pola Radial
adalah sistem distribusi yang
paling sederhana dan ekonomis.
Pada sistem ini terdapat
beberapa penyulang yang
menyuplai beberapa gardu
distribusi secara radial.
Keuntungan dari sistem ini
adalah sistem ini tidak rumit
dan lebih murah dibanding dengan
sistem yang lain. Namun
keandalan sistem ini lebih
rendah dibanding dengan sistem
lainnya.
12. b. Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line)
Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line)
Sistem distribusi Tie Line seperti
Gambar di bawah ini digunakan untuk
pelanggan penting yang tidak boleh
padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan
lainlain).
13. c. Jaringan Lingkaran (Loop)
Jaringan Lingkaran (Loop)
Pada sistem ini terdapat
penyulang yang terkoneksi
membentuk loop atau rangkaian
tertutup untuk menyuplai
gardu distribusi. Gabungan
dari dua struktur radial
menjadi keuntungan pada pola
loop karena pasokan daya
lebih terjamin dan memiliki
keandalan yang cukup.
14. d. Jaringan Spindel Sistem Spindel
Jaringan Spindel Sistem
Spindel adalah suatu pola
kombinasi jaringan dari pola
Radial dan Ring. Spindel
terdiri dari beberapa
penyulang (feeder) yang
tegangannya diberikan dari
Gardu Induk dan tegangan
tersebut berakhir pada sebuah
Gardu Hubung (GH).
15. e. Jaringan Gugus atau Kluster Konfigurasi Gugus
Jaringan Gugus atau Kluster
Konfigurasi Gugus seperti pada
Gambar di bawah ini banyak
digunakan untuk kota besar
yang mempunyai kerapatan beban
yang tinggi. Dalam sistem ini
terdapat Saklar Pemutus Beban,
dan penyulang cadangan, dimana
penyulang ini berfungsi bila
ada gangguan yang terjadi pada
salah satu penyulang konsumen
maka penyulang cadangan inilah
yang menggantikan fungsi
supply kekonsumen.
17. a.Komponen Jaringan Tegangan
Menengah Material Disrtibusi Utama
Komponen Jaringan Tegangan
Menengah dibagi Menjadi Dua
Bagian yaitu:
1) Tiang
a.Tiang Kayu
b.Tiang besi
c.Tiang beton
18. 2) Isolator
Pada jaringan SUTM, Isolator
pengaman penghantar
bertegangan dengan tiang
penopang/ travers dibedakan
untuk jenis konstruksinya
adalah :
Isolator Tumpu
Isolator Tumpu
19. Did you
know this?
3) Penghantar
Penghantar Berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik.
Penghantar untuk saluran
udara biasanya disebut kawat
yaitu peghantar tanpa isolasi
( telanjang ), sedangkan
untuk saluran dalam tanah
atau saluran udara berisolasi
biasanya disebut dengan
kabel.
20. 4) Kabel
Kabel terdiri dari tiga
macam berdasarkan
pemasangannya, yaitu:
Kabel tanah dipasang di dalam
tanah
Kabel instalasi dipasang di
dalam pipa direntang di
langit-langit
Kabel fleksibel dipasang di
panel kontrol dan instrumen
21. b.Komponen Jaringan Tegangan
Menengah Material Pelengkap
1.Pengikat Konduktor
Pada Isolator Tumpu
2.Material sabungan pengantar
3.Kawat Skur dan Pengikatnya
23. a.Gangguan hubung singkat
Gangguan hubung singkat dapat
terjadi antar fase (3 fase
atau 2 fase) atau 1 fase
ketanah dan sifatnya bisa
temporer atau permanen.
• Gangguan permanen : Hubung
singkat pada kabel, belitan
trafo, generator,
(tembusnya isolasi).
• Gangguan temporer :
Flashover karena sambaran
petir, flashover dengan
pohon, tertiup angin.
b. Gangguan beban lebih
Gangguan beban lebih terjadi
karena pembebanan sistem
distribusi yang melebihi
kapasitas sistem terpasang.
Gangguan ini sebenarnya
bukan gangguan murni, tetapi
bila dibiarkan terus-menerus
berlangsung dapat merusak
peralatan.
24. c. Gangguan tegangan lebih
Gangguan tegangan lebih
termasuk gangguan yang
sering terjadi pada saluran
distribusi. Berdasarkan
penyebabnya maka gangguan
tegangan lebih ini dapat
dikelompokkan atas dua hal,
yaitu :
• Tegangan lebih power
frekwensi.
• Tegangan lebih surja.
27. b. Alat Pengaman Lightning Arrester
Lightning arrester adalah suatu alat
pengaman yang melindungi jaringan dan
peralatannya terhadap tegangan lebih
abnormal yang terjadi karena sambaran
petir (flash over) dan karena surja
hubung (switching surge) di suatu
jaringan.
28. c. Fuse Cut Out (FCO)
Fuse Cut out biasanya digunakan pada jaringan distribusi
20 kV untuk proteksi trafo distribusi dari arus lebih
akibat hubung singkat
29. d. Recloser
Recloser Berfungsi untuk memutuskan saluran secara
otomatis ketika terjadi gangguan dan akan segera menutup
kembali beberapa waktu kemudian sesuai dengan setting
waktunya.
30. e. Sectionalizer
Sectionalizer adalah Peralatan
hubung yang berfungsi sebagai
alat pemutus yang akan bekerja
secara otomatis membebaskan
seksi yang terganggu, sehingga
dapat mempersempit daerah padam.
31. f. Load Break Switch
Load Break Switch LBS Adalah Saklar jenis pemutus
tenaga yang fungsinya sebagai pemisah pada jaringan
dalam keadaan berbeban yang diendalikan secara manual
maupun secara elekronis.
Load Break Switch manual Load Break Switch Elektronis