SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
JARINGAN
TEGANGAN
MENENGAH
KELOMPOK 6
Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D.
Dosen pembimbing
NURUL RAMADHANI
(44220046)
ALIF ADRIANSYAH
(44220047)
AHMAD MISWAR
(44220032)
KELOMPOK 6
PEMBAHASAN
1.
DESKRIPSI
UMUM JTM
2.
KONSTRUKSI
JTM
3.
STRUKTUR
JTM
4.
KOMPONEN
JTM
5.
GANGGUAN
JTM
6.
PROTEKSI
JTM
01
DESKRIPSI UMUM JARINGAN
TEGANGAN MENENGAH (JTM)
Jaringan tegangan menengah(JTM)
atau sering disebut jaringan
distribusi primer merupakan
bagian dari sistem tenaga
listrik antar gardu induk dan
gardu distribusi. Pada jaringan
distribusi primer umumnya
terdiri dari jaringan tiga -
fasa dengan menggunakan tiga
atau empat kawat sebagai
penghantar. Didalam
penyalurannya pada jaringan
distribusi primer menggunakan
saluran udara tegangan menengah
(SUTM) ,saluran kabel udara
tegangan menengah (SKUTM) dan
saluran kabel
tanah tegangan menengah (SKTM)
dimana penggunaannya sesuai
dengan tingkat keandalan yang
dibutuhkan. Lingkup Jaringan
Tegangan Menengah pada sistem
distribusi di Indonesia dimulai
dari terminal keluar (out-
going) pemutus tenaga dari
transformator penurun tegangan
Gardu Induk atau transformator
penaik tegangan pada Pembangkit
untuk sistem distribusi skala
kecil, hingga peralatan
pemisah/proteksi sisi masuk
(in-coming) transformator
distribusi 20 kV - 231/400V.
KONSTRUKSI JARINGAN TEGANGAN
MENENGAH (JTM)
02
Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) adalah
sebagai konstruksi termurah
untuk penyaluran tenaga
listrik pada daya yang sama.
Konstruksi ini terbanyak
digunakan untuk konsumen
jaringan Tegangan Menengah
yang digunakan di Indonesia.
Ciri utama jaringan ini
adalah penggunaan penghantar
telanjang yang ditopang
dengan isolator pada tiang
besi/beton.
a. Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM)
Untuk lebih meningkatkan
keamanan dan keandalan
penyaluran tenaga listrik,
penggunaan penghantar
telanjang atau penghantar
berisolasi setengah pada
konstruksi jaringan Saluran
Udara Tegangan Menengah 20
kV, dapat juga digantikan
dengan konstruksi penghantar
berisolasi penuh yang
dipilin. Isolasi penghantar
tiap Fase tidak perlu di
lindungi dengan pelindung
mekanis. Berat kabel pilin
menjadi pertimbangan terhadap
pemilihan kekuatan beban
kerja tiang beton
penopangnnya.
b.Saluran Kabel Udara
Tegangan Menengah (SKUTM)
.
c. Saluran Kabel Tanah
Tegangan Menengah (SKTM)
Konstruksi SKTM ini adalah
konstruksi yang aman dan andal
untuk mendistribusikan tenaga
listrik Tegangan Menengah,
tetapi relatif lebih mahal untuk
penyaluran daya yang sama.
Dibandingkan dengan SUTM,
penggunaan SKTM akan memperkecil
resiko kegagalan operasi akibat
faktor eksternal / meningkatkan
keamanan ketenagalistrikan.
03
STRUKTUR JARINGAN
TEGANGAN MENENGAH
(JTM)
a. Jaringan Radial Sistem distribusi dengan pola
Radial
Jaringan Radial Sistem
distribusi dengan pola Radial
adalah sistem distribusi yang
paling sederhana dan ekonomis.
Pada sistem ini terdapat
beberapa penyulang yang
menyuplai beberapa gardu
distribusi secara radial.
Keuntungan dari sistem ini
adalah sistem ini tidak rumit
dan lebih murah dibanding dengan
sistem yang lain. Namun
keandalan sistem ini lebih
rendah dibanding dengan sistem
lainnya.
b. Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line)
Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line)
Sistem distribusi Tie Line seperti
Gambar di bawah ini digunakan untuk
pelanggan penting yang tidak boleh
padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan
lainlain).
c. Jaringan Lingkaran (Loop)
Jaringan Lingkaran (Loop)
Pada sistem ini terdapat
penyulang yang terkoneksi
membentuk loop atau rangkaian
tertutup untuk menyuplai
gardu distribusi. Gabungan
dari dua struktur radial
menjadi keuntungan pada pola
loop karena pasokan daya
lebih terjamin dan memiliki
keandalan yang cukup.
d. Jaringan Spindel Sistem Spindel
Jaringan Spindel Sistem
Spindel adalah suatu pola
kombinasi jaringan dari pola
Radial dan Ring. Spindel
terdiri dari beberapa
penyulang (feeder) yang
tegangannya diberikan dari
Gardu Induk dan tegangan
tersebut berakhir pada sebuah
Gardu Hubung (GH).
e. Jaringan Gugus atau Kluster Konfigurasi Gugus
Jaringan Gugus atau Kluster
Konfigurasi Gugus seperti pada
Gambar di bawah ini banyak
digunakan untuk kota besar
yang mempunyai kerapatan beban
yang tinggi. Dalam sistem ini
terdapat Saklar Pemutus Beban,
dan penyulang cadangan, dimana
penyulang ini berfungsi bila
ada gangguan yang terjadi pada
salah satu penyulang konsumen
maka penyulang cadangan inilah
yang menggantikan fungsi
supply kekonsumen.
Komponen Jaringan Tegangan
Menengah (JTM)
04
a.Komponen Jaringan Tegangan
Menengah Material Disrtibusi Utama
Komponen Jaringan Tegangan
Menengah dibagi Menjadi Dua
Bagian yaitu:
1) Tiang
a.Tiang Kayu
b.Tiang besi
c.Tiang beton
2) Isolator
Pada jaringan SUTM, Isolator
pengaman penghantar
bertegangan dengan tiang
penopang/ travers dibedakan
untuk jenis konstruksinya
adalah :
Isolator Tumpu
 Isolator Tumpu
Did you
know this?
3) Penghantar
Penghantar Berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik.
Penghantar untuk saluran
udara biasanya disebut kawat
yaitu peghantar tanpa isolasi
( telanjang ), sedangkan
untuk saluran dalam tanah
atau saluran udara berisolasi
biasanya disebut dengan
kabel.
4) Kabel
Kabel terdiri dari tiga
macam berdasarkan
pemasangannya, yaitu:
 Kabel tanah dipasang di dalam
tanah
 Kabel instalasi dipasang di
dalam pipa direntang di
langit-langit
 Kabel fleksibel dipasang di
panel kontrol dan instrumen
b.Komponen Jaringan Tegangan
Menengah Material Pelengkap
1.Pengikat Konduktor
Pada Isolator Tumpu
2.Material sabungan pengantar
3.Kawat Skur dan Pengikatnya
Gangguan Pada Jaringan Tegangan
Menengah (JTM)
05
a.Gangguan hubung singkat
Gangguan hubung singkat dapat
terjadi antar fase (3 fase
atau 2 fase) atau 1 fase
ketanah dan sifatnya bisa
temporer atau permanen.
• Gangguan permanen : Hubung
singkat pada kabel, belitan
trafo, generator,
(tembusnya isolasi).
• Gangguan temporer :
Flashover karena sambaran
petir, flashover dengan
pohon, tertiup angin.
b. Gangguan beban lebih
Gangguan beban lebih terjadi
karena pembebanan sistem
distribusi yang melebihi
kapasitas sistem terpasang.
Gangguan ini sebenarnya
bukan gangguan murni, tetapi
bila dibiarkan terus-menerus
berlangsung dapat merusak
peralatan.
c. Gangguan tegangan lebih
Gangguan tegangan lebih
termasuk gangguan yang
sering terjadi pada saluran
distribusi. Berdasarkan
penyebabnya maka gangguan
tegangan lebih ini dapat
dikelompokkan atas dua hal,
yaitu :
• Tegangan lebih power
frekwensi.
• Tegangan lebih surja.
06
Proteksi Pada Jaringan
Tegangan Menengah (JTM)
a. Alat Pengaman Celah
b. Alat Pengaman Lightning Arrester
Lightning arrester adalah suatu alat
pengaman yang melindungi jaringan dan
peralatannya terhadap tegangan lebih
abnormal yang terjadi karena sambaran
petir (flash over) dan karena surja
hubung (switching surge) di suatu
jaringan.
c. Fuse Cut Out (FCO)
Fuse Cut out biasanya digunakan pada jaringan distribusi
20 kV untuk proteksi trafo distribusi dari arus lebih
akibat hubung singkat
d. Recloser
Recloser Berfungsi untuk memutuskan saluran secara
otomatis ketika terjadi gangguan dan akan segera menutup
kembali beberapa waktu kemudian sesuai dengan setting
waktunya.
e. Sectionalizer
Sectionalizer adalah Peralatan
hubung yang berfungsi sebagai
alat pemutus yang akan bekerja
secara otomatis membebaskan
seksi yang terganggu, sehingga
dapat mempersempit daerah padam.
f. Load Break Switch
Load Break Switch LBS Adalah Saklar jenis pemutus
tenaga yang fungsinya sebagai pemisah pada jaringan
dalam keadaan berbeban yang diendalikan secara manual
maupun secara elekronis.
Load Break Switch manual Load Break Switch Elektronis
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to JARINGAN TEGANGAN PRIMER TENAGA LISTRIK 20 KV

Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the art
suparman unkhair
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Syahrul Ramazan
 

Similar to JARINGAN TEGANGAN PRIMER TENAGA LISTRIK 20 KV (20)

Electrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxElectrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptx
 
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
pak manan.pdf
pak manan.pdfpak manan.pdf
pak manan.pdf
 
pak manan.pdf
pak manan.pdfpak manan.pdf
pak manan.pdf
 
JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)
JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)
JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMERJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KVTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
 
materi 1 konsep distribusi.pptx
materi 1 konsep distribusi.pptxmateri 1 konsep distribusi.pptx
materi 1 konsep distribusi.pptx
 
Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the art
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISIJARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISI
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 

Recently uploaded

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 

Recently uploaded (16)

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 

JARINGAN TEGANGAN PRIMER TENAGA LISTRIK 20 KV

  • 1. JARINGAN TEGANGAN MENENGAH KELOMPOK 6 Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D. Dosen pembimbing
  • 5. Jaringan tegangan menengah(JTM) atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran udara tegangan menengah (SUTM) ,saluran kabel udara tegangan menengah (SKUTM) dan saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM) dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan. Lingkup Jaringan Tegangan Menengah pada sistem distribusi di Indonesia dimulai dari terminal keluar (out- going) pemutus tenaga dari transformator penurun tegangan Gardu Induk atau transformator penaik tegangan pada Pembangkit untuk sistem distribusi skala kecil, hingga peralatan pemisah/proteksi sisi masuk (in-coming) transformator distribusi 20 kV - 231/400V.
  • 7. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) adalah sebagai konstruksi termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi ini terbanyak digunakan untuk konsumen jaringan Tegangan Menengah yang digunakan di Indonesia. Ciri utama jaringan ini adalah penggunaan penghantar telanjang yang ditopang dengan isolator pada tiang besi/beton. a. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
  • 8. Untuk lebih meningkatkan keamanan dan keandalan penyaluran tenaga listrik, penggunaan penghantar telanjang atau penghantar berisolasi setengah pada konstruksi jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah 20 kV, dapat juga digantikan dengan konstruksi penghantar berisolasi penuh yang dipilin. Isolasi penghantar tiap Fase tidak perlu di lindungi dengan pelindung mekanis. Berat kabel pilin menjadi pertimbangan terhadap pemilihan kekuatan beban kerja tiang beton penopangnnya. b.Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM) .
  • 9. c. Saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah (SKTM) Konstruksi SKTM ini adalah konstruksi yang aman dan andal untuk mendistribusikan tenaga listrik Tegangan Menengah, tetapi relatif lebih mahal untuk penyaluran daya yang sama. Dibandingkan dengan SUTM, penggunaan SKTM akan memperkecil resiko kegagalan operasi akibat faktor eksternal / meningkatkan keamanan ketenagalistrikan.
  • 11. a. Jaringan Radial Sistem distribusi dengan pola Radial Jaringan Radial Sistem distribusi dengan pola Radial adalah sistem distribusi yang paling sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini terdapat beberapa penyulang yang menyuplai beberapa gardu distribusi secara radial. Keuntungan dari sistem ini adalah sistem ini tidak rumit dan lebih murah dibanding dengan sistem yang lain. Namun keandalan sistem ini lebih rendah dibanding dengan sistem lainnya.
  • 12. b. Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line) Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line) Sistem distribusi Tie Line seperti Gambar di bawah ini digunakan untuk pelanggan penting yang tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan lainlain).
  • 13. c. Jaringan Lingkaran (Loop) Jaringan Lingkaran (Loop) Pada sistem ini terdapat penyulang yang terkoneksi membentuk loop atau rangkaian tertutup untuk menyuplai gardu distribusi. Gabungan dari dua struktur radial menjadi keuntungan pada pola loop karena pasokan daya lebih terjamin dan memiliki keandalan yang cukup.
  • 14. d. Jaringan Spindel Sistem Spindel Jaringan Spindel Sistem Spindel adalah suatu pola kombinasi jaringan dari pola Radial dan Ring. Spindel terdiri dari beberapa penyulang (feeder) yang tegangannya diberikan dari Gardu Induk dan tegangan tersebut berakhir pada sebuah Gardu Hubung (GH).
  • 15. e. Jaringan Gugus atau Kluster Konfigurasi Gugus Jaringan Gugus atau Kluster Konfigurasi Gugus seperti pada Gambar di bawah ini banyak digunakan untuk kota besar yang mempunyai kerapatan beban yang tinggi. Dalam sistem ini terdapat Saklar Pemutus Beban, dan penyulang cadangan, dimana penyulang ini berfungsi bila ada gangguan yang terjadi pada salah satu penyulang konsumen maka penyulang cadangan inilah yang menggantikan fungsi supply kekonsumen.
  • 17. a.Komponen Jaringan Tegangan Menengah Material Disrtibusi Utama Komponen Jaringan Tegangan Menengah dibagi Menjadi Dua Bagian yaitu: 1) Tiang a.Tiang Kayu b.Tiang besi c.Tiang beton
  • 18. 2) Isolator Pada jaringan SUTM, Isolator pengaman penghantar bertegangan dengan tiang penopang/ travers dibedakan untuk jenis konstruksinya adalah : Isolator Tumpu  Isolator Tumpu
  • 19. Did you know this? 3) Penghantar Penghantar Berfungsi untuk menghantarkan arus listrik. Penghantar untuk saluran udara biasanya disebut kawat yaitu peghantar tanpa isolasi ( telanjang ), sedangkan untuk saluran dalam tanah atau saluran udara berisolasi biasanya disebut dengan kabel.
  • 20. 4) Kabel Kabel terdiri dari tiga macam berdasarkan pemasangannya, yaitu:  Kabel tanah dipasang di dalam tanah  Kabel instalasi dipasang di dalam pipa direntang di langit-langit  Kabel fleksibel dipasang di panel kontrol dan instrumen
  • 21. b.Komponen Jaringan Tegangan Menengah Material Pelengkap 1.Pengikat Konduktor Pada Isolator Tumpu 2.Material sabungan pengantar 3.Kawat Skur dan Pengikatnya
  • 22. Gangguan Pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 05
  • 23. a.Gangguan hubung singkat Gangguan hubung singkat dapat terjadi antar fase (3 fase atau 2 fase) atau 1 fase ketanah dan sifatnya bisa temporer atau permanen. • Gangguan permanen : Hubung singkat pada kabel, belitan trafo, generator, (tembusnya isolasi). • Gangguan temporer : Flashover karena sambaran petir, flashover dengan pohon, tertiup angin. b. Gangguan beban lebih Gangguan beban lebih terjadi karena pembebanan sistem distribusi yang melebihi kapasitas sistem terpasang. Gangguan ini sebenarnya bukan gangguan murni, tetapi bila dibiarkan terus-menerus berlangsung dapat merusak peralatan.
  • 24. c. Gangguan tegangan lebih Gangguan tegangan lebih termasuk gangguan yang sering terjadi pada saluran distribusi. Berdasarkan penyebabnya maka gangguan tegangan lebih ini dapat dikelompokkan atas dua hal, yaitu : • Tegangan lebih power frekwensi. • Tegangan lebih surja.
  • 27. b. Alat Pengaman Lightning Arrester Lightning arrester adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan dan peralatannya terhadap tegangan lebih abnormal yang terjadi karena sambaran petir (flash over) dan karena surja hubung (switching surge) di suatu jaringan.
  • 28. c. Fuse Cut Out (FCO) Fuse Cut out biasanya digunakan pada jaringan distribusi 20 kV untuk proteksi trafo distribusi dari arus lebih akibat hubung singkat
  • 29. d. Recloser Recloser Berfungsi untuk memutuskan saluran secara otomatis ketika terjadi gangguan dan akan segera menutup kembali beberapa waktu kemudian sesuai dengan setting waktunya.
  • 30. e. Sectionalizer Sectionalizer adalah Peralatan hubung yang berfungsi sebagai alat pemutus yang akan bekerja secara otomatis membebaskan seksi yang terganggu, sehingga dapat mempersempit daerah padam.
  • 31. f. Load Break Switch Load Break Switch LBS Adalah Saklar jenis pemutus tenaga yang fungsinya sebagai pemisah pada jaringan dalam keadaan berbeban yang diendalikan secara manual maupun secara elekronis. Load Break Switch manual Load Break Switch Elektronis