SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
BIAYA ABSORPSI DAN BIAYA VARIABEL
SERTA PENGGUNAAN
PERHITUNGANNYA UNTUK
MENGEVALUASI MANAJEMEN
KEGUNAAN
BIAYA VARIABEL
DAN BIAYA
ABSORPSI
 Biaya Variabel
Hanya biaya manufaktur yang dibebankan dalam biaya variabel produk.
Biaya manufaktur meliputi :
 Bahan baku langsung
 Tenaga kerja langsung
 Overhead variabel
Dalam biaya variable, overhead tetap dipandang habis pada akhir
periode dan dibebankan secara total pada akhir pendapatan periode
tersebut.
Kegunaan biaya variabel adalah untuk :
 Membebankan seluruh biaya tetap kepada perhitungan laba rugi
 Perencanaan laba
 Pengambilan keputusan reduksi biaya
 Memisahkan beban menurut perilaku biaya
 Memudahkan menyusun laba rugi tingkat unit, tingkat batch, dan tingkat
produksi.
 Biaya Absorpsi
Perhitungan biaya absorpsi membebankan semua biaya manufaktur
ke produk. Seperti :
 Bahan baku langsung
 Tenaga kerja langsung
 Overhead variabel
 Overhead tetap
Jadi, menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap
dipandang sebagai biaya produk, bukan biaya periode.
Kegunaan biaya absorpsi adalah untuk :
 Menyajikan perhitungan laba rugi untk pihak luar (pemegang
saham, kreditur, dll)
 Menentukan kinerja devisi pabrik, pemasaran dan administrasi.
 Memisahkan beban untuk fungsi manajemen.
KLASIFIKASI BIAYA SEBAGAI BIAYA PRODUK ATAU
PERIODE MENURUT PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN
ABSORPSI
Perhitungan Biaya
Absorpsi
Perhitungan Biaya
Variabel
Biaya Produk 1. Bahan baku langsung
2. Tenaga kerja langsung
3. Overhead variabel
4. Overhead tetap
1. Bahan baku langsung
2. Tenaga kerja langsung
3. Overhead variabel
Biaya Periode 1. Beban penjualaan
2. Beban administrasi
1. Overhead tetap
2. Beban penjualan
3. Beban administrasi
CONTOH PENILAIAN PERSEDIAAN
FAIRCHILD COMPANY MEMILIKI DATA
BERIKUT YANG BERKAITAN DENGAN
PENILAIAN PERSEDIAANNYA:
Unit Persediaan : $
Unit yang diproduksi 10.000
Unit yang dijual ($300 per unit) 8000
Volume normal 10.000
Biaya Variabel per Unit :
Bahan baku langsung 50
Tenaga kerja langsung 100
Overhead variabel 50
Penjualan dan administrasi 10
Biaya Tetap :
Overhead tetap 250.000
Penjualaan dan administrasi tetap 100.000
Perbedaan biaya per unit mempengaruhi nilai yang disajikan di neraca karena
pda perhitungan biaya variabel biaya yang muncul dineraca pada persediaan akhir
hanya memperhitungkan baiya bahan baku langsung, tenaga kerja langsusng dan
overhead variabel. Sedangkan pada peritungan biaya absorpsi, biaya yangmuncul
pada persedian akhir memperhitungkan bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, overhead variabel dan overhead tetap jadi biaya per unit menurut
perhitungan biaya absorpsi selalu lebih besar dari pada menurut perhitungan biaya
variabel.
Biaya Variabel Biaya absorpsi
Bahan baku langsung 50 50
Tenaga kerja langsung 100 100
Overhead variabel 50 50
Overhead tetap
($250.000/10.000)
- 25
Total biaya per unit 200 225
LAPORAN LABA RUGI : ANALISIS DAN REKONSILIASI
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi menurut Perhitungan Biaya Absorpsi
Penjualan $ 2.400.000
Dikurangi :
Harga Pokok Penjualan $ 1.800.000
Laba Kotor $ 600.000
Dikurangi :
Beban penjualan dan Administrasi $ 180.000
Laba Bersih $ 420.000
Laba pada perhitungan biaya absorpsi lebih tinggi dibandingkan
laba pada perhitungan variabel. Hal ini karena pada perhitungan
biaya absorpsi terdapat sebagian dari overhead tetap periode
tersebut yang masuk kedalam persediaan.
Click to add text
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi menurut Perhitungan Variabel
Penjualan $ 2.400.000
Dikurangi Beban Variabel :
Harga Pokok Penjualan Variabel $1.600.000
Penjualan dan Administrasi Variabel $ 80.000
Laba Kotor $ 720.000
Dikurangi Beban Tetap :
Overhead Tetap $ 250.000
Penjualan dan Administrasi Tetap $100.000
Laba Bersih $370.000
HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI, PENJUALAN DAN LABA
No. JIKA MAKA
1 Produksi > Penjualan Laba Bersih Absorpsi > Laba
Bersih Variabel
2 Produksi < Penjualaan Laba bersih Absorpsi < Laba
bersih Variabel
3 Produksi = Penjualaan Laba bersih Absorpsi = Laba
Bersih Variabel
CONTOH PERHITUNGAN BERDASARKAN DATA OPERASI
BELNIP, INC. TAHUN 2004, 2005 DAN 2006
 Biaya Variabel per unit :
- Bahan baku langsung = $ 4.00
- Tenaga kerja langsung = $ 1.50
- Overhead variabel = $ 0.5
- Penjualan dan administrasi = $ 0.25
 Harga jual per unit = $ 10
 Beban penjualan dan administrasi tetap (per
tahun) = $ 50.000
 Overhead tetap (estimasi dan aktual) per
tahun = $ 150.000
2004 2005 2006
Persediaan Awal -- -- 50.000
Produksi 150.000 150.000 150.000
Penjualan 150.000 100.000 200.000
Persediaan Akhir -- 50.000 --
LAPORAN LABA RUGI MENURUT PERHITUNGAN BIAYA
VARIABEL :
2004 2005 2006
Penjualan $ 1.500.000 $ 1.000.000 $ 2.000.000
Dikurangi beban variabel :
Harga pokok penjualan variabel $ 900.000 $ 600.000 $ 1.200.000
Penjualan dan administrasi variabel $ 37.500 $ 25.000 $ 50.000
Margin kontribusi/ laba kotor $ 562.500 $ 375.000 $ 750.000
Dikurangi beban tetap :
Overhead tetap $ 150.000 $ 150.000 $ 150.000
Penjualaan dan administrasi tetap $ 50.000 $ 50.000 $ 50.000
Laba bersih $ 362.500 $ 175.000 $ 550.000
LAPORAN LABA RUGI MENURUT PERHITUNGAN BIAYA ABSORPSI :
2004 2005 2006
Penjualan $ 1.500.000 $ 1.000.000 $ 2.000.000
Dikurangi :
Harga pokok penjualan $ 1.050.000 $ 700.000 $ 1.400.000
Laba kotor $ 450.000 $ 300.000 $ 600.000
Dikurangi :
Beban penjualan dan administrasi $ 87.500 $ 75.000 $ 100.000
Laba bersih $ 362.500 $ 225.000 $ 500.000
Kunci untuk menjelaskan perbedaan laba tersebut adalah analisis arus overhead tetap. Perubahan
dalam overhead tetap dalam persediaan itu sama dengan selisih antara kedua laba, selisih antara
laba bersih menurut perhitungan biaya absorpsi dan perhitungan biaya variabel, dapat dinyatakan
sebagai berikut :
=
Laba perhitungan biaya absorpsi – laba
perhitungan biaya variabel
Overhead tetap x (unit diproduksi – unit terjual)
CONTOH REKONSILIASI PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL
DAN ABSORPSI :
2004 2005 2006
Laba Bersih :
Perhitungan biaya absorpsi $ 362.500 $ 225.000 $ 500.000
Perhitungan biaya variabel $ 362.500 $ 175.000 $ 550.000
Selisih $0 $ 50.000 -$ 50.000
Penjelasan :
Unit diproduksi 150.000 150.000 150.000
Unit terjual 150.000 100.000 200.000
Perubahan dalam persediaan 0 50.000 -50.000
Tarif overhead tetap X $ 1 X $ 1 X $ 1
Selisih yang dijelaskan $ 0 $ 50.000 -$ 50.000
PERLAKUAN
OVERHEAD
TETAP PADA
PERHITUNGAN
BIAYA
ABSORPSI
Menurut penghitungan biaya absorpsi, overhead tetap harus dibebankan keunit
yang diproduksi.
2 Masalah :
1. Bagaimana kita mengkonversi Overhead Pabrik yang dibebankan berdasarkan jam
tenaga kerja langsung atau jam mesin terhadap Overhead Pabrik yang ditetapkan
untuk unit-unit yang diproduksi,
Misal, Overhead Pabrik ditetapkan atas dasar jam tenaga kerja. Setiap memproduksi
1 unit, dibutuhkan 0,25 jam tenaga kerja langsung. Tarif Overhead Pabrik tetap
adalah $12/ jam tenaga kerja langsung. Maka overhead tetap/ unit adalah...
= 0.25 X 12
= $3
2. Apa yang dilakukan apabila overhead
pabrik yang actual tidak sama dengan
overhead pabrik yang dibebankan
Solusinya, dengan menghitung Overhead
Tetap yang ditetapkan dan
membebabankan kepada unit yang
diproduksi.
Jika kelebihan atau kekurangan overhead
yang ditetapkan tidak materil, maka akan
ditutup dalam harga pokok penjualan.
Jika jumlah yang ditetapkan terlalu tinggi
atau rendah overhead yang ditetapkan
materil, maka kelebihan atau keuntungan
tersebut dialokasikan diantara barang
dalam proses, barang jadi, dan harga
pokok penjualan.
PERHITUNGAN BIAYA VARIABLE DAN EVALUASI KINERJA
MANAJER
• Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode
ke periode berikutnya, sementara faktor lain tetap maka
laba akan meningkat,
• Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode
ke periode berikutnya, sementara faktor lain tetap maka
laba akan menurun ,
• Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode
ke periode berikutnya, sementara faktor lainnya tetap
maka laba tidak akan berubah
Apabila kinerja laba
diharapkan untuk
mencerminkan
kinerja manajerial,
maka manajer
berhak untuk
mengharapkan
berlakunya :
MYERS., INC
DATA OPERASI SELAMA DUA
TAHUN
 Menurut perhitungan biaya variable
adalah $10 per unit pada kedua tahun.
 Menurut perhitungan biaya absorpsi
adalah
- Tahun 2005 : $10 + {$100.000 / 10.000}
= $20
- Tahun 2006 : $10 + {$100.000 / 5.000}
= $30
2005 2006
Biaya manufaktur
variable per unit
$10 $10
Produksi (Unit yang
diproyeksi dan actual)
10.000 5.000
Unit yang terjual ($25
per unit)
5.000 10.000
Overhead Tetap
(estimasi dan actual)
100.000 100.000
LAPORAN LABA RUGINYA SEBAGAI BERIKUT :
LABA MENURUT PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL :
2005 2006
Penjualan $125.000 $ 250.000
Dikurangi Beban Variabel :
Harga Pokok Penjualan Variabel $ 50.000 $ 100.000
Margin Kontribusi/Laba Kotor $ 75.000 $ 150.000
Dikurangi Beban Tetap :
Overhead Tetap $ 100.000 $ 100.000
Laba (Rugi) Bersih $ 25.000 $ 50.000
Menurut perhitungan biaya
variabel, laba
meningkat sebesar $50.000
sedangkan
menurut perhitungan biaya
absorpsi laba bersih turun $
25.000, meski penjualan
meningkat. Hal ini berarti
perhitungan biaya variabel
yang mampu menunjukan
kenaikan laba sehubungan
dengan perbaikan kinerja
penjualan.
LABA MENURUT PERHITUNGAN ABSORPSI
2005 2006
Penjualan $ 125.000 $ 250.000
Dikurangi :
Harga Pokok
Penjualan
$ 100.000 $ 250.000
Laba Bersih $ 25.000 $ -
METODE
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Elementary Methods ( Metode Dasar)
- Pendekatan sangat simple dan membutuhkan perhitungan untuk mendukung analisis
- Sesuai untuk keadaan di mana masalah hanya diselesaikan oleh satu orang saja
- Alternatif terbatas dan memiliki karakter yang unik di lingkungan pembuatan keputusan
MAUT (Multi-Attribute Utility Theory)
- Menggunakan skala prioritas untuk membantu dalam pembuatan keputusan di suatu
organisasi.
SMART (Simple Multi Attribute Rating Techniqu)
- Menggunakan fungsi nilai yang dihitung secara matematis, dan
- Skala penilaiannya diketahui banyak orang
Basic Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA)
- Umumnya mempunyai masalah yang memiliki salah satu dari sejumlah alternatif (yang
didasarkan pada seberapa baik dalam penilaian hal yang dipilih)
- Kriteria dan Nilai dibuat oleh organisasi yang membuat keputusan.
NGT (Nominal Group Technic)
- Suatu metode untuk mencapai konsesus dalam suatu organisasi atau kelompok dalam
membuat keputusan
- Metode ini mengumpulkan ide-ide dari tiap peserta atau anggota organisasi
lalu memberikan voting dan ranking terhadap ide-ide yang dipilih.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN KHUSUS
Keputusan
membuat atau
membeli dari
supplier luar.
01
Menerima atau
menolak
pesanan khusus.
02
Kalkulasi biaya
variabel dan
laporan segmen.
03
Kalkulasi biaya
variabel untuk
perencanaan
dan
pengendalian.
04
1. KEPUTUSAN MEMBELI SUPLIER
DARI LUAR
 Umumnya perusahaan manufaktur membeli bahan baku
dan kemudian memprosesnya menjadi produk jadi. Tetapi
adakalanya perusahaan manufaktur dihadapkan pada
suatu pilihan untuk memproduksi sendiri atau membeli
daru pihak lain. Pilihan membeli disebabkan karena harga
beli dr perushaan lain lebih murah&kapasitas produksi
perushaan sulit ditambah. Jika perushaan mengalami hal
seperti ini maka perush dapat menggunakan analisi biaya
diferensial sbg metode penyelesaian masalah tsb
2. MENERIMA
ATAU MENOLAK
KHUSUS
 Order khusus diterima apabila menambah laba operasi
dan ditolak apabila mengurangi laba operasi. Jika harga
order khusus lebih besar dari harga pokok produksi
variabel maka akan menambah laba operasi, maka order
khusus harus diterima. Dengan catatan bahwa biaya-
baya yang lainnya tidak berubah (biaya pemasaran dan
administrasi baik variabel maupun tetap).
3.KALKULASI BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN
A. Biaya variabel (Variabel Costing)
 Hanya membebankan biaya manufaktur
variabel ke produk. Biaya tersebut meliputi
b. bahan langsung dan overhed variabel
 Menurut kalkulasi biaya variabel overhead
tetap dari suatu periode dipandang sebagai
akhir periode dan dibebankan secara total
terhadap pendapatan periode tersebut.
B. Biaya Absorbsi ( Absorption costing)
 Membebankan semua biaya manufaktur ke
variabel biaya, biaya tersebut adalah b.
bahan langsung, tenaga kerja langsung,
overhead variabel dan overhead tetap
 Menurut kalkulasi biaya absorsi, overhead
tetap di bebankan ke produk
melalui penggunaan overhead tetap tetapi
tidak sampai produk terjual. Dengan kata
lain overhead adalah biaya yang dapat di
invertariskan
4. KALKULASI
BIAYA VARIABEL
UNTUK
PERENCANAAN
DAN
PENGENDALIAN
 Biaya tetap tidak berubah apabila penjualan
berubah. Sehingga perbedaan antara biaya tetap
dan variabel penting untuk melakukan penilaian
biaya secra akurat. Rencana keuangan nantinya akan
terdiri dari tingkat aktivitas yang diharapkan dan
perkiraan biaya. Sehingga rencana ini dapat
digunakan untuk memonitor kinerja aktual.

More Related Content

What's hot

Ch09 solution w_kieso_ifrs 1st edi.
Ch09 solution w_kieso_ifrs 1st edi.Ch09 solution w_kieso_ifrs 1st edi.
Ch09 solution w_kieso_ifrs 1st edi.Fergieta Prahasdhika
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Dwi Wahyu
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemMeri Dwi
 
semester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayasemester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayaArdha Erlitha
 
akuntansi manajemen
akuntansi manajemenakuntansi manajemen
akuntansi manajemenYola_Fitri
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialYoshita Elsyanti
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)jhumanangshare
 
Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Diana Marlyna
 
Full costing dan variable costing
Full costing dan variable costing Full costing dan variable costing
Full costing dan variable costing Diana Marlyna
 
Chapter 10 Segmented Reporting, Investment Center Evaluation, And Transfer Pr...
Chapter 10 Segmented Reporting, Investment Center Evaluation, And Transfer Pr...Chapter 10 Segmented Reporting, Investment Center Evaluation, And Transfer Pr...
Chapter 10 Segmented Reporting, Investment Center Evaluation, And Transfer Pr...Yesica Adicondro
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Kacung Abdullah
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingAni Andiyani
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
 
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Anis Fithriyani
 
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdfDumaKu89
 
Bab 4 long term financing plan
Bab 4 long term financing planBab 4 long term financing plan
Bab 4 long term financing planWanda Ramadhan
 

What's hot (20)

Ch09 solution w_kieso_ifrs 1st edi.
Ch09 solution w_kieso_ifrs 1st edi.Ch09 solution w_kieso_ifrs 1st edi.
Ch09 solution w_kieso_ifrs 1st edi.
 
Penentuan Harga Jual
Penentuan Harga JualPenentuan Harga Jual
Penentuan Harga Jual
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
 
semester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayasemester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biaya
 
akuntansi manajemen
akuntansi manajemenakuntansi manajemen
akuntansi manajemen
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
aktiva tetap.ppt
 aktiva tetap.ppt aktiva tetap.ppt
aktiva tetap.ppt
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
 
Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan
 
Full costing dan variable costing
Full costing dan variable costing Full costing dan variable costing
Full costing dan variable costing
 
Chapter 10 Segmented Reporting, Investment Center Evaluation, And Transfer Pr...
Chapter 10 Segmented Reporting, Investment Center Evaluation, And Transfer Pr...Chapter 10 Segmented Reporting, Investment Center Evaluation, And Transfer Pr...
Chapter 10 Segmented Reporting, Investment Center Evaluation, And Transfer Pr...
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
 
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf
 
Bab 4 long term financing plan
Bab 4 long term financing planBab 4 long term financing plan
Bab 4 long term financing plan
 

Similar to Bahan Pelaporan Segmen dasar perhitungan biaya absorpsi dan biaya variabel.ppt

Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfRiaMennita
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxRiaMennita
 
Profit Planning
Profit PlanningProfit Planning
Profit PlanningDiarta
 
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.pptAnggaPratama111616
 
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomi
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomiBab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomi
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomiNenghamidah1
 
PERTEMUAN 9. CVP Analysis ( Cost-Volume-Profit) - I.pptx
PERTEMUAN 9. CVP Analysis ( Cost-Volume-Profit) - I.pptxPERTEMUAN 9. CVP Analysis ( Cost-Volume-Profit) - I.pptx
PERTEMUAN 9. CVP Analysis ( Cost-Volume-Profit) - I.pptxdoddylombardo1
 
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.pptSlide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.pptfeliciaclarissa6
 
Tugas klpk
Tugas klpkTugas klpk
Tugas klpkHasanaha
 
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialAnalisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialIffa Tabahati
 
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxP7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxAhmadKhusyaini
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN Falanni Firyal Fawwaz
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuanganRiasusanti874
 
6. Analisis Leverage.pptx
6. Analisis Leverage.pptx6. Analisis Leverage.pptx
6. Analisis Leverage.pptxNellyAgustini
 
6. Analisis Leverage.pptx
6. Analisis Leverage.pptx6. Analisis Leverage.pptx
6. Analisis Leverage.pptxNellyAgustini
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirimInggarh
 
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)Beleke MetAll
 

Similar to Bahan Pelaporan Segmen dasar perhitungan biaya absorpsi dan biaya variabel.ppt (20)

Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
 
Profit Planning
Profit PlanningProfit Planning
Profit Planning
 
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt
 
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomi
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomiBab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomi
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomi
 
PERTEMUAN 9. CVP Analysis ( Cost-Volume-Profit) - I.pptx
PERTEMUAN 9. CVP Analysis ( Cost-Volume-Profit) - I.pptxPERTEMUAN 9. CVP Analysis ( Cost-Volume-Profit) - I.pptx
PERTEMUAN 9. CVP Analysis ( Cost-Volume-Profit) - I.pptx
 
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.pptSlide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
 
Akmen kel 8
Akmen kel 8Akmen kel 8
Akmen kel 8
 
Tugas klpk
Tugas klpkTugas klpk
Tugas klpk
 
Akuntansi mjm bab xi
Akuntansi mjm bab xiAkuntansi mjm bab xi
Akuntansi mjm bab xi
 
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialAnalisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
 
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxP7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuangan
 
Presentasi kel 8
Presentasi kel 8Presentasi kel 8
Presentasi kel 8
 
6. Analisis Leverage.pptx
6. Analisis Leverage.pptx6. Analisis Leverage.pptx
6. Analisis Leverage.pptx
 
6. Analisis Leverage.pptx
6. Analisis Leverage.pptx6. Analisis Leverage.pptx
6. Analisis Leverage.pptx
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirim
 
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
 
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIALANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Bahan Pelaporan Segmen dasar perhitungan biaya absorpsi dan biaya variabel.ppt

  • 1. BIAYA ABSORPSI DAN BIAYA VARIABEL SERTA PENGGUNAAN PERHITUNGANNYA UNTUK MENGEVALUASI MANAJEMEN
  • 2. KEGUNAAN BIAYA VARIABEL DAN BIAYA ABSORPSI  Biaya Variabel Hanya biaya manufaktur yang dibebankan dalam biaya variabel produk. Biaya manufaktur meliputi :  Bahan baku langsung  Tenaga kerja langsung  Overhead variabel Dalam biaya variable, overhead tetap dipandang habis pada akhir periode dan dibebankan secara total pada akhir pendapatan periode tersebut. Kegunaan biaya variabel adalah untuk :  Membebankan seluruh biaya tetap kepada perhitungan laba rugi  Perencanaan laba  Pengambilan keputusan reduksi biaya  Memisahkan beban menurut perilaku biaya  Memudahkan menyusun laba rugi tingkat unit, tingkat batch, dan tingkat produksi.
  • 3.  Biaya Absorpsi Perhitungan biaya absorpsi membebankan semua biaya manufaktur ke produk. Seperti :  Bahan baku langsung  Tenaga kerja langsung  Overhead variabel  Overhead tetap Jadi, menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap dipandang sebagai biaya produk, bukan biaya periode. Kegunaan biaya absorpsi adalah untuk :  Menyajikan perhitungan laba rugi untk pihak luar (pemegang saham, kreditur, dll)  Menentukan kinerja devisi pabrik, pemasaran dan administrasi.  Memisahkan beban untuk fungsi manajemen.
  • 4. KLASIFIKASI BIAYA SEBAGAI BIAYA PRODUK ATAU PERIODE MENURUT PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN ABSORPSI Perhitungan Biaya Absorpsi Perhitungan Biaya Variabel Biaya Produk 1. Bahan baku langsung 2. Tenaga kerja langsung 3. Overhead variabel 4. Overhead tetap 1. Bahan baku langsung 2. Tenaga kerja langsung 3. Overhead variabel Biaya Periode 1. Beban penjualaan 2. Beban administrasi 1. Overhead tetap 2. Beban penjualan 3. Beban administrasi
  • 5. CONTOH PENILAIAN PERSEDIAAN FAIRCHILD COMPANY MEMILIKI DATA BERIKUT YANG BERKAITAN DENGAN PENILAIAN PERSEDIAANNYA: Unit Persediaan : $ Unit yang diproduksi 10.000 Unit yang dijual ($300 per unit) 8000 Volume normal 10.000 Biaya Variabel per Unit : Bahan baku langsung 50 Tenaga kerja langsung 100 Overhead variabel 50 Penjualan dan administrasi 10 Biaya Tetap : Overhead tetap 250.000 Penjualaan dan administrasi tetap 100.000
  • 6. Perbedaan biaya per unit mempengaruhi nilai yang disajikan di neraca karena pda perhitungan biaya variabel biaya yang muncul dineraca pada persediaan akhir hanya memperhitungkan baiya bahan baku langsung, tenaga kerja langsusng dan overhead variabel. Sedangkan pada peritungan biaya absorpsi, biaya yangmuncul pada persedian akhir memperhitungkan bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel dan overhead tetap jadi biaya per unit menurut perhitungan biaya absorpsi selalu lebih besar dari pada menurut perhitungan biaya variabel. Biaya Variabel Biaya absorpsi Bahan baku langsung 50 50 Tenaga kerja langsung 100 100 Overhead variabel 50 50 Overhead tetap ($250.000/10.000) - 25 Total biaya per unit 200 225
  • 7. LAPORAN LABA RUGI : ANALISIS DAN REKONSILIASI Fairchild Company Laporan Laba Rugi menurut Perhitungan Biaya Absorpsi Penjualan $ 2.400.000 Dikurangi : Harga Pokok Penjualan $ 1.800.000 Laba Kotor $ 600.000 Dikurangi : Beban penjualan dan Administrasi $ 180.000 Laba Bersih $ 420.000
  • 8. Laba pada perhitungan biaya absorpsi lebih tinggi dibandingkan laba pada perhitungan variabel. Hal ini karena pada perhitungan biaya absorpsi terdapat sebagian dari overhead tetap periode tersebut yang masuk kedalam persediaan. Click to add text Fairchild Company Laporan Laba Rugi menurut Perhitungan Variabel Penjualan $ 2.400.000 Dikurangi Beban Variabel : Harga Pokok Penjualan Variabel $1.600.000 Penjualan dan Administrasi Variabel $ 80.000 Laba Kotor $ 720.000 Dikurangi Beban Tetap : Overhead Tetap $ 250.000 Penjualan dan Administrasi Tetap $100.000 Laba Bersih $370.000
  • 9. HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI, PENJUALAN DAN LABA No. JIKA MAKA 1 Produksi > Penjualan Laba Bersih Absorpsi > Laba Bersih Variabel 2 Produksi < Penjualaan Laba bersih Absorpsi < Laba bersih Variabel 3 Produksi = Penjualaan Laba bersih Absorpsi = Laba Bersih Variabel
  • 10. CONTOH PERHITUNGAN BERDASARKAN DATA OPERASI BELNIP, INC. TAHUN 2004, 2005 DAN 2006  Biaya Variabel per unit : - Bahan baku langsung = $ 4.00 - Tenaga kerja langsung = $ 1.50 - Overhead variabel = $ 0.5 - Penjualan dan administrasi = $ 0.25  Harga jual per unit = $ 10  Beban penjualan dan administrasi tetap (per tahun) = $ 50.000  Overhead tetap (estimasi dan aktual) per tahun = $ 150.000 2004 2005 2006 Persediaan Awal -- -- 50.000 Produksi 150.000 150.000 150.000 Penjualan 150.000 100.000 200.000 Persediaan Akhir -- 50.000 --
  • 11. LAPORAN LABA RUGI MENURUT PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL : 2004 2005 2006 Penjualan $ 1.500.000 $ 1.000.000 $ 2.000.000 Dikurangi beban variabel : Harga pokok penjualan variabel $ 900.000 $ 600.000 $ 1.200.000 Penjualan dan administrasi variabel $ 37.500 $ 25.000 $ 50.000 Margin kontribusi/ laba kotor $ 562.500 $ 375.000 $ 750.000 Dikurangi beban tetap : Overhead tetap $ 150.000 $ 150.000 $ 150.000 Penjualaan dan administrasi tetap $ 50.000 $ 50.000 $ 50.000 Laba bersih $ 362.500 $ 175.000 $ 550.000
  • 12. LAPORAN LABA RUGI MENURUT PERHITUNGAN BIAYA ABSORPSI : 2004 2005 2006 Penjualan $ 1.500.000 $ 1.000.000 $ 2.000.000 Dikurangi : Harga pokok penjualan $ 1.050.000 $ 700.000 $ 1.400.000 Laba kotor $ 450.000 $ 300.000 $ 600.000 Dikurangi : Beban penjualan dan administrasi $ 87.500 $ 75.000 $ 100.000 Laba bersih $ 362.500 $ 225.000 $ 500.000 Kunci untuk menjelaskan perbedaan laba tersebut adalah analisis arus overhead tetap. Perubahan dalam overhead tetap dalam persediaan itu sama dengan selisih antara kedua laba, selisih antara laba bersih menurut perhitungan biaya absorpsi dan perhitungan biaya variabel, dapat dinyatakan sebagai berikut : = Laba perhitungan biaya absorpsi – laba perhitungan biaya variabel Overhead tetap x (unit diproduksi – unit terjual)
  • 13. CONTOH REKONSILIASI PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN ABSORPSI : 2004 2005 2006 Laba Bersih : Perhitungan biaya absorpsi $ 362.500 $ 225.000 $ 500.000 Perhitungan biaya variabel $ 362.500 $ 175.000 $ 550.000 Selisih $0 $ 50.000 -$ 50.000 Penjelasan : Unit diproduksi 150.000 150.000 150.000 Unit terjual 150.000 100.000 200.000 Perubahan dalam persediaan 0 50.000 -50.000 Tarif overhead tetap X $ 1 X $ 1 X $ 1 Selisih yang dijelaskan $ 0 $ 50.000 -$ 50.000
  • 14. PERLAKUAN OVERHEAD TETAP PADA PERHITUNGAN BIAYA ABSORPSI Menurut penghitungan biaya absorpsi, overhead tetap harus dibebankan keunit yang diproduksi. 2 Masalah : 1. Bagaimana kita mengkonversi Overhead Pabrik yang dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung atau jam mesin terhadap Overhead Pabrik yang ditetapkan untuk unit-unit yang diproduksi, Misal, Overhead Pabrik ditetapkan atas dasar jam tenaga kerja. Setiap memproduksi 1 unit, dibutuhkan 0,25 jam tenaga kerja langsung. Tarif Overhead Pabrik tetap adalah $12/ jam tenaga kerja langsung. Maka overhead tetap/ unit adalah... = 0.25 X 12 = $3
  • 15. 2. Apa yang dilakukan apabila overhead pabrik yang actual tidak sama dengan overhead pabrik yang dibebankan Solusinya, dengan menghitung Overhead Tetap yang ditetapkan dan membebabankan kepada unit yang diproduksi. Jika kelebihan atau kekurangan overhead yang ditetapkan tidak materil, maka akan ditutup dalam harga pokok penjualan. Jika jumlah yang ditetapkan terlalu tinggi atau rendah overhead yang ditetapkan materil, maka kelebihan atau keuntungan tersebut dialokasikan diantara barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan.
  • 16. PERHITUNGAN BIAYA VARIABLE DAN EVALUASI KINERJA MANAJER • Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor lain tetap maka laba akan meningkat, • Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor lain tetap maka laba akan menurun , • Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor lainnya tetap maka laba tidak akan berubah Apabila kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial, maka manajer berhak untuk mengharapkan berlakunya :
  • 17. MYERS., INC DATA OPERASI SELAMA DUA TAHUN  Menurut perhitungan biaya variable adalah $10 per unit pada kedua tahun.  Menurut perhitungan biaya absorpsi adalah - Tahun 2005 : $10 + {$100.000 / 10.000} = $20 - Tahun 2006 : $10 + {$100.000 / 5.000} = $30 2005 2006 Biaya manufaktur variable per unit $10 $10 Produksi (Unit yang diproyeksi dan actual) 10.000 5.000 Unit yang terjual ($25 per unit) 5.000 10.000 Overhead Tetap (estimasi dan actual) 100.000 100.000
  • 18. LAPORAN LABA RUGINYA SEBAGAI BERIKUT : LABA MENURUT PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL : 2005 2006 Penjualan $125.000 $ 250.000 Dikurangi Beban Variabel : Harga Pokok Penjualan Variabel $ 50.000 $ 100.000 Margin Kontribusi/Laba Kotor $ 75.000 $ 150.000 Dikurangi Beban Tetap : Overhead Tetap $ 100.000 $ 100.000 Laba (Rugi) Bersih $ 25.000 $ 50.000
  • 19. Menurut perhitungan biaya variabel, laba meningkat sebesar $50.000 sedangkan menurut perhitungan biaya absorpsi laba bersih turun $ 25.000, meski penjualan meningkat. Hal ini berarti perhitungan biaya variabel yang mampu menunjukan kenaikan laba sehubungan dengan perbaikan kinerja penjualan. LABA MENURUT PERHITUNGAN ABSORPSI 2005 2006 Penjualan $ 125.000 $ 250.000 Dikurangi : Harga Pokok Penjualan $ 100.000 $ 250.000 Laba Bersih $ 25.000 $ -
  • 20. METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN Elementary Methods ( Metode Dasar) - Pendekatan sangat simple dan membutuhkan perhitungan untuk mendukung analisis - Sesuai untuk keadaan di mana masalah hanya diselesaikan oleh satu orang saja - Alternatif terbatas dan memiliki karakter yang unik di lingkungan pembuatan keputusan MAUT (Multi-Attribute Utility Theory) - Menggunakan skala prioritas untuk membantu dalam pembuatan keputusan di suatu organisasi. SMART (Simple Multi Attribute Rating Techniqu) - Menggunakan fungsi nilai yang dihitung secara matematis, dan - Skala penilaiannya diketahui banyak orang Basic Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA) - Umumnya mempunyai masalah yang memiliki salah satu dari sejumlah alternatif (yang didasarkan pada seberapa baik dalam penilaian hal yang dipilih) - Kriteria dan Nilai dibuat oleh organisasi yang membuat keputusan. NGT (Nominal Group Technic) - Suatu metode untuk mencapai konsesus dalam suatu organisasi atau kelompok dalam membuat keputusan - Metode ini mengumpulkan ide-ide dari tiap peserta atau anggota organisasi lalu memberikan voting dan ranking terhadap ide-ide yang dipilih.
  • 21. JENIS-JENIS KEPUTUSAN KHUSUS Keputusan membuat atau membeli dari supplier luar. 01 Menerima atau menolak pesanan khusus. 02 Kalkulasi biaya variabel dan laporan segmen. 03 Kalkulasi biaya variabel untuk perencanaan dan pengendalian. 04
  • 22. 1. KEPUTUSAN MEMBELI SUPLIER DARI LUAR  Umumnya perusahaan manufaktur membeli bahan baku dan kemudian memprosesnya menjadi produk jadi. Tetapi adakalanya perusahaan manufaktur dihadapkan pada suatu pilihan untuk memproduksi sendiri atau membeli daru pihak lain. Pilihan membeli disebabkan karena harga beli dr perushaan lain lebih murah&kapasitas produksi perushaan sulit ditambah. Jika perushaan mengalami hal seperti ini maka perush dapat menggunakan analisi biaya diferensial sbg metode penyelesaian masalah tsb
  • 23. 2. MENERIMA ATAU MENOLAK KHUSUS  Order khusus diterima apabila menambah laba operasi dan ditolak apabila mengurangi laba operasi. Jika harga order khusus lebih besar dari harga pokok produksi variabel maka akan menambah laba operasi, maka order khusus harus diterima. Dengan catatan bahwa biaya- baya yang lainnya tidak berubah (biaya pemasaran dan administrasi baik variabel maupun tetap).
  • 24. 3.KALKULASI BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN A. Biaya variabel (Variabel Costing)  Hanya membebankan biaya manufaktur variabel ke produk. Biaya tersebut meliputi b. bahan langsung dan overhed variabel  Menurut kalkulasi biaya variabel overhead tetap dari suatu periode dipandang sebagai akhir periode dan dibebankan secara total terhadap pendapatan periode tersebut. B. Biaya Absorbsi ( Absorption costing)  Membebankan semua biaya manufaktur ke variabel biaya, biaya tersebut adalah b. bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel dan overhead tetap  Menurut kalkulasi biaya absorsi, overhead tetap di bebankan ke produk melalui penggunaan overhead tetap tetapi tidak sampai produk terjual. Dengan kata lain overhead adalah biaya yang dapat di invertariskan
  • 25. 4. KALKULASI BIAYA VARIABEL UNTUK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN  Biaya tetap tidak berubah apabila penjualan berubah. Sehingga perbedaan antara biaya tetap dan variabel penting untuk melakukan penilaian biaya secra akurat. Rencana keuangan nantinya akan terdiri dari tingkat aktivitas yang diharapkan dan perkiraan biaya. Sehingga rencana ini dapat digunakan untuk memonitor kinerja aktual.