SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
PANDUAN GURU
PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS)
DI SEKOLAH PENYELANGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF
Panduan PBS Tahun 2019 ii
SAMBUTAN
DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabiltitas disebutkan bahwa setiap warga negara penyandang disabilitas berhak
memperoleh pendidikan yang bermutu pada semua jenjang dan jalur pendidikan melalui pendidikan inklusif atau pendidikan khusus. Kebijakan zonasi
pendidikan merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada setiap warga negara termasuk penyandang disabilitas untuk memperoleh akses
pendidikan yang bermutu yang berada di wilayahnya. Dengan kata lain penyelenggaraan pendidikan harus dapat diakses oleh semua warga negara tanpa
diskriminasi.
Pendidikan inklusif merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus. Layanan pembelajaran pada
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif perlu memperhatikan dan memberikan perhatian yang berbeda pada siswa penyandang disabilitas sesuai
dengan dengan kondisi keterbatasan dan kesulitannya. Agar dapat memberikan layanan yang sesuai dengan kondisi siswa tersebut, maka guru perlu
mengenal siswa secara rinci seperti kebutuhan alat bantu, potensi yang dimiliki, kondisi kesehatan, hambatan atau tantangan yang harus dihadapi, serta
hal-hal lain yang berkaitan dengan profil anak.
Kami menyambut baik upaya Program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) dan TASS (Technical Assistant for Education System Strengthening)
yang didukung oleh Kedutaan Besar Australia di Indonesia bersama-sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusun panduan dan
instrumen Profil Belajar Siswa (PBS) sebagai salah satu sarana bagi guru dalam melakukan identifikasi dan asesmen peserta didik. PBS pada sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif bertujuan untuk dapat membantu guru dalam menyusun program pembelajaran individu. Bagi sekolah, data PBS
dapat membantu sekolah dalam mengakomodasi kebutuhan siswa penyandang disabilitas, serta membantu pemerintah daerah dalam memberikan
layanan dan pembinaan terhadap layanan pendidikan bagi penyandang disabilitas. Dengan tersusunnya profil belajar siswa diharapkan penyelenggaraan
pembelajaran khususnya bagi siswa penyandang disabilitas dapat lebih terarah untuk mengoptimalkan potensi dan kemampuan yang dimiliki. Data PBS
secara nasional dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam perencanaan pemenuhan guru untuk mendukung kualitas layanan dalam
penyelenggaraan pendidikan inklusif.
Jakarta, 19 Agustus 2019
Direktur,
Ttd.
Dr. Sanusi, M.Pd.
NIP 196204031982031003
Panduan PBS Tahun 2019 iii
SAMBUTAN
DIREKTUR GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MADRASAH
KEMENTERIAN AGAMA
Penyelenggaraan madrasah merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan bagi semua warga negara di Indonesia. Layanan pendidikan di pendidikan
madrasah diperuntukkan bagi semua warga negara dengan keragamannya. Pada prinsipnya penyelenggaraan pendidikan melalui jalur madrasah
memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk memperoleh haknya di bidang pendidikan dengan nuansa keagamaan. Dengan demikian
pendidikan madrasah sangat mendukung kebijakan pemerintah untuk memberikan layanan pendidikan bagi semua warga negara termasuk ana
berkebutuhan khusus melalui penerapan program pendidikan inklusif pada semua jalur dan jenjang pendidikan.
Pendidikan inklusif di madrasah merupakan bentuk pemberian akses pendidikan khususnya bagi anak berkebutuhan khusus. Penyelenggaraan madrasah
yang inklusif, mulai dari madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah, perlu mendapat perhatian dalam rangka meningkatkan angka
partisipasi sekolah khususnya bagi anak penyandang disabilitas. Proses pembelajaran di madrasah harus memperhatikan kondisi dan keterbatasan yang
dimiliki oleh anak-anak berkebutuhan khusus, dalam rangka optimalisasi potensi dan kemampuan mereka. Dengan kata lain, guru harus mengenal profil
setiap anak yang berada dalam asuhannya, sehingga dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi peserta didik.
Kementerian Agama yang selama ini telah dilibatkan dalam implementasi Program Inovasi memberikan apresiasi sekaligus mendukung disusunnya
Panduan dan Instrumen Profil Belajar Siswa. Kami percaya bahwa data dari Profil Belajar Siswa ini akan bermanfaat bagu guru dan kepala madrasah,
serta lembaga Kementerian di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai baseline data untuk penyusunan kebijakan dan perencanaan pembinaan
madrasah. Kami yakin bahwa penyusunan profile belajar siswa ini akan dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan khususnya kepada anak
berkebutuhan khusus yang belajar di madrasah.
Jakarta, 19 Agustus 2019
Direktur,
_____________________
NIP
Panduan PBS Tahun 2019 iv
KATA PENGANTAR
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan tanpa
diskriminasi. Setiap warga negara tanpa memandang perbedaan termasuk yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, berhak
memperoleh pendidikan yang bermutu. Pemerintah wajib menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu dan wajib memberikan akses kepada
semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus.
Pendidikan inklusif merupakan salah satu strategi pemberian akses pendidikan kepada semua anak termasuk siswa penyandang disabilitas. Pendidikan
inklusif menempatkan semua pemangku kepentingan secara bersama-sama mengembangkan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi semua anak.
Keberadaan siswa penyandang disabilitas pada satuan pendidikan reguler memerlukan perhatian dan penanganan tersendiri sesuai dengan kondisinya.
Untuk itu diperlukan program pembelajaran yang bersifat individu kepada setiap siswa sesuai dengan kesulitan dan keterbatasan yang dimiliki.
Dalam rangka mengembangkan program pembelajaran yang dapat mengakomodasikan kondisi siswa penyandang disabilitas, maka perlu dilakukan
identifikasi terhadap data dan informasi siswa untuk memperoleh profil belajarnya. Program INOVASI dan TASS (Technical Assistant for Education
System Strengthening) di bawah Program Kementriaan Indonesia – Australia, bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta
Kementerian Agama, telah mengembangkan penyelenggaraan pendidikan inklusif di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Lombok Tengah),
Provinsi Jawa Timur (Kabupaten Probolinggo), dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kabupatan Sumba Timur). Salah satu inovasi yang dikembangkan
adalah pembuatan Instrumen Profil Belajar Siswa. Penyusunan Panduan dan Instrumen Profil Belajar Siswa melibatkan guru sekolah dan madrasah di
Kabupaten Lombok Tengah, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten, perwakilan dari Kantor Kementerian Agama dan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama.
Instrumen Profil Belajar Siswa (PBS) merupakan salah satu peralatan yang dapat membantu identifikasi anak berkebutuhan khusus. Data dan informasi
dari PBS menjadi dasar bagi guru untuk menyusun program pembelajaran individual, bagi sekolah untuk menyusun program layanan anak berkebutuhan
khusus, dan bagi pemerintah daerah untuk menyusun program dan kebijakan terkait layanan pendidikan inklusif. Data dari Profil Belajar Siswa di tingkat
pusat dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana pemenuhan kebutuhan guru pendidikan dasar, pendidikan menengah,
maupun pendidikan khusus. Panduan penyusunan profil belajar siswa disusun sebagai pedoman bagi semua pihak terkait, sekolah dalam melakukan
identifikasi dan mencatat kondisi setiap anak, sehingga dapat memberikan layanan pendidikan yang dapat mengoptimalkan potensi setiap anak sesuai
dengan kondisinya.
Jakarta, 19 Agustus 2019
Panduan PBS Tahun 2019 v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................................................................................................................................................................. 1
B. DASAR HUKUM...................................................................................................................................................................................................................................................................... 2
C. TUJUAN...................................................................................................................................................................................................................................................................................... 3
D. MANFAAT PROFIL BELAJAR SISWA............................................................................................................................................................................................................................. 4
E. RUANG LINGKUP PANDUAN......................................................................................................................................................................................................................................... 5
BAB II PENGISIAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA...................................................................................................................................................................7
A. CAKUPAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA................................................................................................................................................................................................. 7
B. SASARAN PENGISIAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA......................................................................................................................................................................... 8
C. IDENTIFIKASI DISABILITAS............................................................................................................................................................................................................................................ 8
D. KEBUTUHAN ALAT BANTU KHUSUS .......................................................................................................................................................................................................................10
E. PERGERAKAN ANAK DI LINGKUNGAN SEKOLAH .........................................................................................................................................................................................12
F. KELEBIHAN ATAU KEMAMPUAN..............................................................................................................................................................................................................................13
G. BELAJAR DAN DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN ...........................................................................................................................................................................................13
H. INFORMASI KESEHATAN PESERTA DIDIK...........................................................................................................................................................................................................16
I. INFORMASI LAIN................................................................................................................................................................................................................................................................17
J. KESIMPULAN SEMENTARA...........................................................................................................................................................................................................................................18
K. PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL.............................................................................................................................................................................................................19
BAB III ANALISA PROFIL BELAJAR SISWA DAN KESIMPULAN .........................................................................................................................................................22
A. ANALISA PROFIL BELAJAR SISWA PER INDIVIDU.............................................................................................................................................................................................22
B. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA PER KELAS ..........................................................................................................................................................................................23
C. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA TINGKAT SEKOLAH.......................................................................................................................................................................24
Panduan PBS Tahun 2019 vi
D. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA TINGKAT KABUPATEN.................................................................................................................................................................25
BAB IV TINDAK LANJUT DARI PENGISIAN PBS .....................................................................................................................................................................................26
A. WAKTU PENGISIAN PROFIL BELAJAR SISWA ......................................................................................................................................................................................................26
B. TINDAK LANJUT DARI PENGISIAN PBS .................................................................................................................................................................................................................27
C. APLIKASI SIMPKB DAN DAPODIK.............................................................................................................................................................................................................................29
BAB V PENUTUP...............................................................................................................................................................................................................................................31
Lampiran 1. Daftar Istilah ...................................................................................................................................................................................................................................32
Lampiran 2. Instrumen PBS................................................................................................................................................................................................................................35
Lampiran 3. Tabel Acuan Guru Instrumen PBS................................................................................................................................................................................................52
Lampiran 4. Alur Proses Pendataan Siswa Penyandang Disabilitas ................................................................................................................................................................59
Panduan PBS Tahun 2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan sejak Indonesia merdeka sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 dan diperjelas pada pasal 31 baik sebelum maupun sesudah amandemen. Negara Indonesia menjamin bahwa setiap warga negara berhak dan
wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya tanpa diskriminasi. Penyelenggaraan pendidikan secara umum dapat diakses
oleh semua warga negara Indonesia. Namun demikian, masih terdapat warga negara Indonesia yang belum dapat memperoleh kesempatan untuk
mengikuti pendidikan secara layak, khususnya mereka yang masuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus. Dalam sistem pendidikan Indonesia,
diatur bahwa bagi warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial termasuk warga negara di daerah
terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan khusus.
Pada prinsipnya setiap anak usia sekolah berhak dan wajib mengikuti pendidikan yang bermutu. Namun demikian, anak berkebutuhan khusus
memiliki beberapa kendala dalam mengikuti pendidikan antara lain sifat disabilitasnya dan yang tak kalah pentingnya adalah penerima masyarakat
terhadap kondisinya. Pendidikan bagi siswa penyandang dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu bergabung dengan anak-anak pada umumnya di
sekolah reguler yang disebut dengan pendidikan inklusif, atau mengikuti pendidikan pada satuan pendidikan khusus atau sekolah luar biasa.
Pendidikan inklusif merupakan salah satu strategi pemberian akses pendidikan kepada semua anak, termasuk bagi siswa penyandang disabilitas
untuk mengikuti pendidikan bersama-sama dengan anak yang lain. Inklusi merupakan suatu sistem yang menempatkan semua pemangku
kepentingan di bidang pendidikan, termasuk kepala sekolah, guru, pengurus yayasan, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, masyarakat dan pembina
pendidikan, secara bersama-sama mengembangkan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi semua anak termasuk siswa penyandang disabilitas
untuk dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
Sebagai leading sector pembinaan pendidikan inklusif, maka Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus memiliki tugas dan fungsi untuk menyiapkan
bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembelajaran dan penilaian penyelenggaraan pendidikan inklusif. Bentuk kegiatan yang
diperlukan dalam pembinaan pendidikan inklusif mencakup penyusunan panduan serta bahan yang dapat menjadi acuan dalam pembinaan
pendidikan inklusif pada semua jenjang pendidikan, serta menjadi pedoman dalam pelaksanaan pendidikan inklusif di tingkat sekolah.
Salah satu bagian dari layanan pendidikan di sekolah penyelenggara inklusif adalah pelaksanaan identifikasi dan asesmen siswa penyandang disabilitas
dalam rangka menyusun kebutuhan pembelajaran mereka sesuai dengan Profil masing-masing. Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus
bekerjasama dengan INONASI (Program Kemitraan Indonesia Auastralia untuk Anak Sekolah di Indonesia) menyusun Instrumen Profil Belajar
Siswa (PBS) sebagai alat untuk menentukan layanan pembelajaran individual untuk setiap anak, serta memperoleh data kebutuhan setiap anak
berkebutuhan khusus untuk diprogramkan pemenuhannya oleh sekolah. Instrumen PBS dikembangkan dari Panduan Identifikasi dan Asesmen
Panduan PBS Tahun 2019 2
pada Satuan Pendidikan Khusus yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Tahun 2015 dan Washingthon Group on Disability Statistics (WG).
Instrumen PBS berisi beberapa bagian yang mencakup informasi kebutuhan siswa terutama siswa penyandang disabilitas yang mencakup identifikasi
kebutuhan alat bantu, pergerakan, kesulitan fungsional, kemampuan dan kelebihan yang dimiliki, dukungan yang diperlukan, informasi tentang
kesehatan, tantangan yang dihadapi, serta dukungan program pembelajaran yang diperlukan secara individu. Dengan demikian Instrumen PBS
sangat membantu guru dalam memperoleh data dan informasi atau Profil belajar anak sehingga dapat menyusun program untuk mengoptimalkan
potensi yang dimiliki. Data PBS dipakai oleh sekolah sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan alat bantu serta penentuan kriteria kelulusan yang
dapat dibedakan dengan anak lain. Dengan demikian PBS membantu anak dan guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kondisinya,
bagi orangtuanya untuk memahami kondisi dan kebutuhan anak, bagi sekolah untuk menyusun program layanan khusus, bagi pemerintah daerah
untuk memberikan dukungan program pendidikan inklusif.
Penyusunan PBS dapat dilaksanakan pada siswa, baik yang sudah terdaftar maupun yang baru masuk sekolah. Dengan demikian instrumen PBS
dapat diterapkan pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Hasil penyusunan PBS yang dilaksanakan oleh sekolah selanjutnya dilaporkan ke
dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi, maka pihak pemerintah daerah akan dapat menyusun program dukungan yang relatif lebih jelas dan
nyata untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan inklusif di wilayahnya.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
9. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
Panduan PBS Tahun 2019 3
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 72 Tahun 2013 tentang Pendidikan Layanan Khusus;
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 66
Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;
13. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2014 tentang Satuan Pendidikan Muadalah pada Pondok Pesantren.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Panduan guru dalam penyusuan Profil Belajar Siswa (PBS) secara umum bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan pada satuan
pendidikan dasar dan menengah melalui penyediaan metode standar dalam melakukan identifikasi dan mencatat informasi kesulitan disabilitas
fungsional peserta didik.
2. Tujuan Khusus
Panduan guru dalam penyusuan PBS pada satuan pendidikan dasar dan menengah secara khusus bertujuan untuk membantu guru dan sekolah
dalam melakukan identifikasi peserta didik terutama siswa penyandang disabilitas pada aspek:
a. kebutuhan alat bantu/produk yang diperlukan dalam mengikuti pendidikan;
b. kesulitan dalam melakukan pergerakan di lingkungan sekolah dalam mengikuti aktivitas sekolah;
c. kesulitan fungsional yang mencakup fungsi panca indra, anggota badan, dan motorik sehingga memiliki keterbatasan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran;
d. potensi diri yang berkaitan dengan kemampuan dan kelebihan yang dimiliki;
e. dukungan pemenuhan guru pada sekolah/madrasah/pasantren penyelenggara pendidikan inklusif
f. dukungan pendampingan yang diperlukan dalam mengikuti aktivitas belajar mengajar di sekolah;
g. informasi tentang kesehatan, diagnosa dan pengobatan/penanganan kesehatan anak baik yang dilakukan oleh tim medis maupun orangtua;
Panduan PBS Tahun 2019 4
h. tantangan yang dihadapi peserta didik baik menyangkut personal maupun sosial;
i. dukungan program pembelajaran yang diperlukan secara individu:
D. MANFAAT PROFIL BELAJAR SISWA
PBS ini memiliki keterkaitan dengan sistem informasi pendataan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Data peserta didik dengan
disabilitas fungsional dan kebutuhan layanan pembelajaran akan membantu sekolah dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dan
penyediaan sumber daya di sekolah serta untuk mengevaluasi efektivitas penyelenggaraan pendidikan inklusif. Dengan demikian sasaran pengguna
PBS meliputi guru, kepala sekolah, orangtua, masyarakat, dinas pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi, dan pemerintah.
1. Manfaat PBS bagi Guru
Profil Belajar Siswa bagi guru sangat bermanfaat untuk mengenali setiap peserta didik di kelasnya secara invividu. Dengan PBS maka guru dapat
menerapkan pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik peserta didik. Data PBS dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam
membentuk kelompok kerja, pengembangan tutor sebaya dimana anak yang lebih mampu pada suatu mata pelajaran dapat membantu temannya
dalam belajar, memberikan perlakuan yang berbeda pada anak berkebutuhan khusus, serta mengembangkan pembelajaran individual khusus
untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
2. Manfaat PBS bagi Sekolah
Profil Belajar Siswa bagi sekolah dapat dipakai sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
(RKAS) khususnya pada pemenuhan kebutuhan anak berkebutuhan khusus di sekolahnya. Program pemenuhan kebutuhan dapat berbentuk
pengalokasian anggaran pengadaan alat bantu bagi peserta didik yang memerlukan, program pendampingan guru yang memiliki anak
berkebutuhan khusus, program peningkatan kompetensi guru dalam bidang pelayanan anak berkebutuhan khusus, maupun pengusulan atau
pengajuan proposal ke dinas pendidikan kabupaten/kota untuk memperoleh bantuan pengadaan alat bantu atau guru pendamping khusus atau
pelatihan bagi guru terkait dengan keberadaan anak berkebutuhan khusus di sekolahnya.
3. Manfaat PBS bagi Orangtua
Profil Belajar Siswa bagi orangtua dapat membantu orangtua untuk lebih memahami anaknya yang berkaitan dengan kebutuhan bantuan secara
fisik, pendampingan dari sisi akademik, dan serta pendampingan dalam bersosialisasi di masyarakat. Dengan memahami PBS, maka orangtua
dapat membantu anak dalam mengikuti pembelajaran di sekolah dan di rumah, serta dapat membantu anak dalam mengatasi keterbatasan yang
dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, orangtua dapat menjadi bagian dari tim pembelajaran yang bersama-sama mengoptimalkan
potensi dan kemampuan yang dimiliki, sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaat dari layanan pendidikan inklusif.
4. Manfaat PBS bagi Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Panduan PBS Tahun 2019 5
Profil Belajar Siswa bagi dinas pendidikan provinsi atau kabupaten/kota yang diterima dari sekolah dalam bentuk rekapitulasi anak berkebutuhan
khusus berikut kebutuhan alat bantu dan pendampingan, dipakai sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam penyusunan program pembinaan
pendidikan inklusif tingkat provinsi atau kabupaten/kota. Program dimaksud dapat berupa pengalokasian anggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk pengadaan bantuan alat bantu kepada anak berkebutuhan khusus melalui sekolah, program peningkatan kompetensi guru dalam
bidang pelayanan anak berkebutuhan khusus, program pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, pemberian insentif khusus
bagi guru yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
5. Manfaat PBS bagi Pemerintah
Profil Belajar Siswa bagi Pemerintah menjadi acuan dalam pengembangan kebijakan dan pembinaan penyelenggaraan pendidikan khusus dan
pendidikan inklusif. Data PBS dapat dijadikan salah satu bagian dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sehingga secara nasional dapat diketahui
data dan informasi perkembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif. Selain itu data PBS dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan
pengalokasian anggaran serta penentuan besarnya bantuan operasional sekolah (BOS) untuk anak-anak berkebutunan khusus. Data PBS juga
dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan pemenuhan kebutuhan guru pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.
E. RUANG LINGKUP PANDUAN
Panduan ini memuat formulir Profil Belajar Siswa (PBS) yang dapat mengidentifikasi peserta didik dengan benar. Pada dasarnya panduan ini
bertujuan memperkenalkan PBS dan memberikan petunjuk pengisian, pengolahan serta rencana tindak lanjutnya. Pada Bab I Pendahuluan
dijelaskan latar belakang, dasar hukum, tujuan, ruang lingkup dan manfaat PBS. Instrumen PBS dikembangkan oleh Program Inovasi di salah satu
kabupaten sasaran program, yaitu Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Instrumen dikembangkan oleh Tim Inovasi bersama-sama
guru-guru di beberapa Sekolah Dasar di Kabupaten tersebut dengan mengacu pada Panduan Identifikasi dan Asesmen pada Satuan Pendidikan
Khusus yang telah diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dasar hukum yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan penyelengaraan pendidikan inklusif dituliskan sebagai bagian dari
informasi Bab Pendahuluan. Tujuan umum dan tujuan khusus penyusunan PBS juga dijabarkan secara rinci dalam rangka memberikan arah dan
maksud dari pembuatan PBS. Manfaat PBS dijelaskan secara lengkap termasuk manfaatnya bagi guru, sekolah, orangtua, serta pemerintah.
Bab II Penggunaan Instrumen PBS berisi penjelasan tentang instrumen serta cara mengisinya bagian per bagian. Penjelasan dimulai dari cakupan
instrumen, cara pengisian, sasaran (responden) pengisian instrumen, serta pembahasan bagian-bagian instrumen secara rinci. Bab ini dilengkapi
dengan pembahasan cara melakukan analisa data bagian per bagian termasuk pembuatan kesimpulan sementara yang merupakan bagian penting
dalam instrumen. Pada bagian akhir dari Bab ini dibahas tindak lanjut setelah dimiliki kesimpulan sementara untuk setiap anak. Tindak lanjut dari
pengisian PBS terdiri atas tindak lanjut di kelas, di sekolah, dan di dinas pendidikan.
Panduan PBS Tahun 2019 6
Bab III Pembuatan Kesimpulan, berisi penjelasan tentang cara membuat kesimpulan tiap anak, kesimpulan kolektif tingkat kelas untuk dilaporkan
ke kepala sekolah, serta rekap data rekap per sekolah untuk dilaporkan ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi sesuai dengan
kewenangannya.
Panduan PBS Tahun 2019 7
BAB II
PENGISIAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA
A. CAKUPAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA
Instrumen PBS mencakup pendataan peserta didik terkait dengan kebutuhan khusus yang diperlukan, dibagi menjadi 9 (sembilan) aspek, yaitu:
1. Identifikasi Disabilitas, untuk memperoleh data dan informasi kesulitan atau keterbatasan peserta didik yang mencakup penglihatan,
pendengaran, motorik, berbicara, kesulitan dalam belajar, emosi, dan sebagainya;
2. Alat Bantu Khusus, untuk memperoleh data dan informasi peserta didik dari segi kebutuhan alat bantu secara fisik, seperti kacamata, alat bantu
dengar, kursi roda, tongkat, dan sebagainya;
3. Pergerakan (mobilitas) di Lingkungan Sekolah, untuk memperoleh data dan informasi kebutuhan peserta didik yang perlu diakomodasi oleh
sekolah untuk membantu pergerakan atau mobilitas peserta didik dalam mengikuti semua aktivitas di lingkungan sekolah, baik di luar maupun
di dalam kelas;
4. Kelebihan atau Kemampuan, untuk memperoleh data dan informasi tentang potensi yang dimiliki peserta didik sehingga dapat dioptimalkan
melalui pembinaan dan pembelajaran yang lebih intensif;
5. Belajar dan Dukungan Yang Dibutuhkan, untuk memperoleh data dan informasi kebutuhan peserta didik dari sisi pendampingan baik di dalam
maupun di luar kelas, perjalanan ke sekolah, komunikasi dengan orang lain, pendampingan dalam belajar, serta dukungan yang diperlukan dalam
mengikuti pembelajaran seperti pendampingan saat belajar, pengaturan cahaya, pembuatan tulisan yang diperbesar, penambahan waktu untuk
belajar, dan lain sebagainya;
6. Informasi Kesehatan, Diagnosa dan Pengobatan atau Penanganan, untuk memperoleh data dan informasi peserta didik dari sisi kondisi
kesehatan, berdasarkan informasi klinis dari dokter, terapis, atau spesialis.
7. Informasi lain, pada bagian ini untuk memperoleh data dan informasi peserta didik yang belum tercakup pada bagian sebelumnya seperti
hambatan dan tantangan yang dhadapi;
8. Kesimpulan Sementara, pada bagian ini memuat kesimpulan sementara dari data-data yang diperoleh sebagai dasar guru dalam melakukan layanan
pendidikan terbaik bagi anak, seperti pemenuhan kebutuhan alat bantu, perlakuan yang diperlukan dalam bidang akademik, serta pendampingan
yang diperlukan untuk mengoptimalkan potensi peserta didik dengan keterbatasan yang dimiliki.
9. Program Pembelajaran Individual, bagian ini merupakan bagian akhir dari instrumen yang berisi rencana pembelajaran yang bersifat individu
untuk setiap peserta didik berkebutuhan khusus.
Panduan PBS Tahun 2019 8
B. SASARAN PENGISIAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA
Pengisian instrumen PBS tidak bisa dilakukan oleh guru sendirian, tetapi harus melibatkan siswa yang bersangkutan, orangtua/wali siswa, serta
tenaga medis serta spesialis kesehatan lainnya. Pengisian instrumen selain dilakukan dengan wawancara siswa dan orangtua, juga berasal dari
pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembuatan PBS dapat dilakukan pada anak yang sudah terdaftar sebagai peserta didik di sekolah dan
dapat juga dilakukan pada saat pendaftaran peserta didik baru.
1. Pembuatan PBS untuk peserta didik yang terdaftar
Pembuatan PBS untk semua peserta didik yang telah terdaftar di sekolah dan sudah diinput di Dapodik, dilakukan untuk memperoleh data dan
informasi setiap peserta didik, sehingga dapat membantu membantu guru dan sekolah dalam meningkatkan layanan pendidikan inklusif sesuai
dengan kondisi setiap peserta didik. Dengan dimilikinya PBS setiap anak, maka sekolah dapat memasukkan rencana pemenuhan kebutuhan anak
berkebutuhan khusus ke dalam Program/Rencana Kerja Sekolah baik Rencaan Kerja Sekolah Jangka Menengah maupun Rencana Kerja
Anggaran Sekolah yang bersifat tahunan;
2. Pembuatan PBS untuk saat Penerimaan Peserta Didik Baru
Pembuatan PBS juga dapat dilakukan pada saat penerimaan peserta didik baru (PPDB). Pengisian dilakukan melalui wawancara dengan anak
dan orangtua untuk memperoleh data awal kebutuhan khusus peserta didik. Data dan informasi yang diperoleh harus dilengkapi dengan hasil
pengamatan keseharian setelah peserta didik mengikuti pembelajaran. Dengan dimiliki data awal kebutuhan peserta didik maka guru dapat lebih
mempersiapkan pembelajaran yang dituangkan sebagai bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran. Dari sisi sekolah, dapat menuangkan
rencana pemenuhan kebutuhan peserta didik ke dalam rencana kerja dan anggaran sekolah.
C. IDENTIFIKASI DISABILITAS
Identifikasi disabilitas dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang ragam dan tingkat kesulitan atau keterbatasan yang dialami oleh
peserta didik. Cara mengisinya guru diminta untuk memberikan tanda checklist () pada kolom yang sesuai ragam dan tingkat kesulitan siswa, serta
dilengkapi dengan catatan atau penjelasan dari kesulitan yang dimiliki.
Pada saat guru mengisi kolom bagian ini, guru harus mengacu pada tabel acuan guru dalam mengidentifikasi tingkat kesulitan siswa disabilitas (lihat
Lampiran 3). Guru diharapakan memberikan informasi sesuai dengan hasil wawancara dan/atau pengamatan di sekolah. untuk pembanding guru
dapat membandingan dengan kemampuan siswa lainya yang se usia di kelas.
Sebagai tambahan kemungkinan siswa akan memperlihatkan dua atau lebih ragam kesulitan namun tingkat kesulitan yang bisa berbeda sama bahkan
lebih, misalnya siswa mengalami banyak kesulitan dalam aspek intelektual dan siswa juga mengalami sedikit kesulitan pada aspek motorik halus, atau
siswa mengalami sedikit kesulitan dalam aspek intelektual dan siswa mengalami banyak kesulitan pada aspek perilaku/perhatian/sosialisasi, guru
diharapakan dapat memberikan kondisi yang dihadapi siswa.
Panduan PBS Tahun 2019 9
A. IDENTIFIKASI DISABILITAS
Dibandingkan dengan siswa seusia, apakah memiliki kesulitan pada
area berikut:
Tidak
Kesulitan
Sedikit
Kesulitan*
Banyak
kesulitan*
Kesulitan
Total*
*Berikanlah penjelasan singkat tentang gambaran kesulitan
sesuai dengan hasil pengamatan atau pengetahuan guru.
1 Penglihatan
Kesulitan melihat sesuatu pada jarak dekat atau jauh, luas
pandang seperti objek benda, wajah dan gambar.
Jika siswa menggunakan kacamata, apakah siswa masih memiliki
kesulitan untuk melihat?
2 Pendengaran
Kesulitan mendengarkan suara seperti suara orang, musik
dan suara lainnya.
Jika siswa menggunakan alat bantu dengar, apakah siswa masih
mengalami kesulitan untuk mendengar?
3
Motorik
Kasar
Kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas seperti naik
tangga dan duduk
4
Motorik
Halus
Kesulitan menggunakan tangan dan jari-jari, seperti
mengambil benda kecil, contoh tombol atau pensil, biji-
bijian, atau buka tutup wadah/kotak atau botol
5 Berbicara
Sulit dipahami saat berbicara, tidak mengeluarkan suara
(hanya dipahami dalam bahasa yang sering digunakan oleh
siswa)
6 Intelektual
Kesulitan fungsi intelektual secara umum seperti
mengenali, mengingat, mengetahui, memahami,
melakukan berbagai informasi atau instruksi di sekolah, di
rumah, ketika bermain, dll
7
Belajar
Spesifik
Kesulitan dalam area tertentu berkaitan dengan membaca
(disleksia), menulis (disgrafia), dan menghitung
(diskalkulia). Meskipun sebenarnya siswa mampu belajar
banyak hal di pelajaran lainnya.
8
Perilaku/
Perhatian/So
sialisasi
Sulit mengontrol perilaku diri sendiri, dan/atau sulit fokus
dan kosentrasi, dan/atau sulit menerima perubahan
rutinitas, dan/atau kesulitan berteman.
Pengisian checklist pada kesulitan nomor 1 s.d. 8 didasarkan pada hasil wawancara dan/atau pengamatan dengan peserta untuk menetapkan tingkat
kesulitan yang mencakup: tingkat kesulitan: tidak kesulitan, sedikit, banyak, dan kesulitan total.
Panduan PBS Tahun 2019 10
Dibandingkan dengan siswa seusia, apakah memiliki kesulitan pada
area berikut:
Tidak
pernah
Jarang Sering Selalu
*Berikanlah penjelasan singkat tentang gambaran kesulitan
sesuai dengan hasil pengamatan atau pengetahuan guru.
9 Emosi
Siswa terlihat: sangat sedih, depresi, cemas berlebihan
dan/atau gelisah.
Khusus untuk nomor 9 diisi dengan frekuensi terjadinya emosi peserta didik berdasarkan wawancara dan/atau pengamatan untuk menentukan
tingkat frekuensinya (tidak pernah, karang, sering dan selalu). Misalnya kalau setiap minggu minimal sekali anak mengalami kegelisahan, maka hal
itu dapat dimasukkan ke dalam kategori “’sering”.
Pada kolom penjelasan dapat diisi dengan penjelasan berdasarkan kondisi peserta didik, misalnya untuk penglihatan anak “banyak kesulitan”, maka
dalam kolom penjelasan ditulis kesulitan yang dialami peserta didik seperti “kesulitan melihat huruf pada jarak jauh atau tulisan di buku paket”, atau
“kesulitan melihat huruf yang dicetak kecil, sehingga memerlukan buku dengan cetakan huruf yang besar”. Contoh lainnya adalah misalnya siswa
mengalami waktu yang lama untuk memahami konsep sebuah kata, atau siswa sering salah dalam menulis, dll
D. KEBUTUHAN ALAT BANTU KHUSUS
Bagian selanjutnya dalam instrumen PBS adalah kebutuhan alat bantu. Pada bagian ini diuraikan alat bantu yang diperlukan oleh peserta didik dalam
keseharian yang dapat mendukung kemandirian siswa di sekolah. Cara mengisinya guru diminta untuk memberikan tanda checklist () pada kolom
yang sesuai kondisi siswanya, yaitu kolom untuk alat bantu yang sedang digunakan, tidak menggunakan karena memang tidak membutuhkan alat
bantu, atau membutuhkan alat bantu tetapi tidak punya.
B. ALAT BANTU KHUSUS
No Uraian Alat Bantu
Berilah Tanda Ceklist () pada salah satu kolom
Siswa tidak
membutuhkan
Siswa membutuhkan
menggunakan Tidak memiliki
1 Kacamata (Lensa kontak)
2 Alat bantu dengar
3 Kursi roda
4 Kruk, Tongkat atau Walker (Alat bantu jalan)
Panduan PBS Tahun 2019 11
5 Alat tulis braille, mesin braille (siswa membaca dengan menyentuh tonjolan di
mesin atau lembaran)
6 Perangkat lunak membaca layar (screen reader) seperti JAWS dan NVDA
7 Buku Elektronik atau Audio book
8 Tongkat Putih (untuk siswa keterbatasan penglihatan atau buta)
9 Perangkat Orthotic (Untuk mendukung kaki, lengan atau tulang belakang)
10 Kaki palsu (Prosthetics)
11 Modifikasi meubel (seperti. kursi atau meja khusus; merubah ketinggian meja)
12 Papan Komunikasi (seperti papan dengan gambar aktivitas dan emosi bagi
siswa)
13 lainnya, mohon spesifik:
________________________________________________________
Jika terdapat alat bantu lain yang belum disebutkan dalam uraian, dapat ditambahkan dengan mengisi pada baris terakhir.
Panduan PBS Tahun 2019 12
E. PERGERAKAN ANAK DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Pada pendataan tentang pergerakan anak di lingkungan sekolah meliputi kebutuhan anak yang perlu diakomodasi oleh sekolah sehingga membuat
sekolah menjadi ramah anak berkebutuhan khusus. Cara mengisinya guru diminta untuk memberikan tanda checklist () pada kolom yang sesuai
kondisi kebutuhan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aksesibel khususnya bagi siswa penyandang disabilitas.
C. PERGERAKAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Apakah siswa menggunakan atau membutuhkan penyesuaian bangunan agar
dapat berpartisipasi di sekolah?
Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom
Tidak
Dibutuhkan
Dibutuhkan
Penyesuaian sudah
dilakukan dan
digunakan
belum dilakukan
penyesuaian
Ram atau Tanjakan Landai
Handrail atau pegangan untuk menuju kelas, pustaka, ruang guru dan toilet
Label nama–nama ruang di sekolah
Lantai Pemandu (Guiding Block)
Tempat cuci tangan dan
Tempat minum
Sebutkan Lainnya ;………………………………
Jika terdapat kebuthan pergerakan lingkungan kelas atau sekolah yang belum disebutkan dalam uraian, dapat ditambahkan dengan mengisi pada
baris terakhir.
Panduan PBS Tahun 2019 13
F. KELEBIHAN ATAU KEMAMPUAN
Pendataan kelebihan atau kemampuan dimaksudkan untuk menggali potensi yang dimiliki peserta didik, baik potensi akademik maupun non-
akademik. Potensi akademik misalnya kemampuan matematika atau ilmu pengetahuan alam yang cukup kuat. Sedangkan potensi non-akademik
termasuk seni musik, seni suara, seni lukis, olahraga, dan sebagainya. Potensi kelebihan dan atau kemampuan peserta didik digali melalui wawancara
dengan peserta didik serta orangtua, serta pengamatan sehari-hari.
D. KELEBIHAN ATAU KEMAMPUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
G. BELAJAR DAN DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
Pada bagian ini dimaksudkan untuk melakukan identifikasi kebutuhan dukungan yang diperlukan peserta didik baik dalam belajar maupun dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari. Bagian ini dibagi menjadi dua bagian, bagian satu kebutuhan pendamping seperti kebutuhan peserta didik dari
sisi pendampingan baik di dalam maupun di luar kelas, kebutuhan pendampingan untuk perjalanan ke sekolah, pendampingan saat berkomunikasi
Panduan PBS Tahun 2019 14
dengan orang lain, pendampingan dalam belajar. Selanjutnya bagian dua tentang kebutuhan penyesuaian baik yang sudah dilakukan guru atau akan
dilakukan di kelas seperti adaptasi materi saat belajar, pengaturan cahaya, pembuatan tulisan yang diperbesar, penambahan waktu untuk belajar, dan
lain sebagainya. Cara mengisinya guru diminta untuk memberikan tanda checklist () pada kolom yang sesuai kondisi keseharian siswa terkait
pendampingan yang diberikan dan memberikan penjelasan contoh bentuk pendampingan yang diberikan kepada siswa.
E. BELAJAR DAN DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
1. Dibandingkan dengan siswa seusianya, berapa banyak pendampingan kepada siswa terkait hal hal berikut. Berilah tanda ceklist
() pada salah satu kolom
No Uraian aktifitas siswa
Pendampingan
*Penjelasan
Tidak
Butuh
Sedikit
Butuh*
Banyak
Butuh*
1a Bergerak di dalam ruang kelas
1b Bergerak di lingkungan sekolah
1c Pergi dan pulang sekolah
1d Komunikasi: baik dalam mengungkapkan
maupun menerima informasi.
1e Proses belajar
1f Kegiatan sehari-hari, seperti Makan dan
minum Buang air di toilet menggunakan
pakaian, sepatu, dll
1g Bersosialisasi dengan siswa lain
1h Mengelola perilaku dan emosi diri
2. Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom terkait penyesuaian pembelajaran dan penilaian yang diberikan kepada siswa!
Panduan PBS Tahun 2019 15
No
Penyesuaian Pembelajaran dan
Penilaian Siswa
Tidak Butuh
Butuh
*Deskripsi penjelasan
Belum
Dilakukan*
Sudah
Dilakukan*
2a Menempatkan siswa di barisan paling
depan dan dekat dengan guru
3 2 1
2b Membuat ukuran tulisan di buku paket
menjadi besar
2c Menyediakan alat tulis dan buku paket
dalam bentuk Braille
2d Memodifikasi kegiatan dan permainan
fisik (olah raga)
2e Memodifikasi materi pembelajaran dan
penilaian, atau mengurangi kesukaran
pembelajaran bagi siswa
2f Menggunakan penerjemah bahasa
isyarat dalam proses pembelajaran dan
aktivitas sekolah lainnya
2g Memberikan tambahan waktu saat
asesmen/penilaian (Ujian, Tes)
2h Mendampingi selama pelaksanaan ujian
(seperti: pembaca soal, penerjemah
Bahasa isyarat)
2i
Memberikan tenaga tambahan (guru
pendamping atau relawan)
2j Memberikan tambahan pembelajaran
bagi siswa di rumah
2k
Mengatur pencahayaan yang cukup atau
kekontrasan di kelas
Panduan PBS Tahun 2019 16
No
Penyesuaian Pembelajaran dan
Penilaian Siswa
Tidak Butuh
Butuh
*Deskripsi penjelasan
Belum
Dilakukan*
Sudah
Dilakukan*
2l
Menyiapkan alat peraga konkret dalam
pembelajaran
2m Menyesuaikan pembelajaran dan
penilaian lainnya di kelas (mohon
dijelaskan secara spesifik)
H. INFORMASI KESEHATAN PESERTA DIDIK
Informasi tentang kesehatan peserta didik dicatat pada bagian Informasi Kesehatan, Diagnosa dan Pengobatan atau Penangan. Informasi tentang
kesehatan ini termasuk mencatat pengobatan yang sedang dan pernah dilakukan terhadap peserta didik, serta penanganan terhadap gangguan
kesehatan baik yang dilakukan oleh pihak medis maupun orangtua. Data dan informasi peserta didik dari sisi kondisi kesehatan diisi berdasarkan
informasi klinis dari dokter, terapis, atau spesialis. Pengisian informasi kesehatan anak dilakukan guru bersama-sama dengan tenaga medis dan atau
spesialis kesehatan lain yang relevan, serta orangtua. Pengisian bagian kesehatan anak juga dapat dilakukan dengan mengacu pada catatan medis
yang dimiliki.
F. INFORMASI KESEHATAN, DIAGNOSA DAN PENGOBATAN ATAU PENANGANAN
Mohon diberikan informasi tentang kondisi kesehatan yang mungkin dimiliki siswa, seperti: epilepsy, kondisi jantung, asma, alergi, dan lain-lain
serta bentuk dukungan apapun yang diperlukan di sekolah terkait kondisi ini.
Tuliskan rekaman informasi klinik, diagnosa dan penanganan/pengobatan. Pada Bagian ini, hanya diisi jika siswa telah ditangani oleh Dokter,
Terapis, Audiologis, Spesialis Mata, atau Penanganan medis lainnya. Gunakanlan beberapa baris, jika terdapat banyak kondisi (seperti. Down
syndrome, Gangguan Penglihatan).
Panduan PBS Tahun 2019 17
Kondisi Klinis/Hasil Diagnosa (eg. Cerebral palsy,
Autism spectrum disorder, gangguan pendengaran, etc)
Tahun di
diagnosa
Nama praktisi atau
institusi yang membuat
diagnosis
Layanan atau penanganan yang diterima
dengan kondisi tersebut (termasuk perkiraan
tanggal)
I. INFORMASI LAIN
Informasi lain yyang dimaksud pada bagian ini adalah data dan informasi peserta didik yang belum tercakup pada bagian sebelumnya seperti
hambatan dan tantangan yang dhadapi. Tantangan yang dihadapi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam merawat tubuh,
berinteraksi dengan orang lain, serta kondisi lain yang menghambat dalam mengikuti pembelajaran atau pergi ke sekolah. Informasi tentang tantagan
yang dihadapi peserta didik dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran serta perlakuan khusus yang diperlukan.
G. INFORMASI LAIN
Tuliskan informasi lain terkait tantangan siswa yang belum terungkap dalam bagian sebelumnya. (Tantangan dapat terkait capaian KKM
kurikulum atau area lain seperti cara merawat diri, kondisi kehidupan sehari-hari di rumah termasuk Gizi, berkerja, kekerasan di rumah tangga,
keterampilan sosial, dll)
1.
2.
3.
Panduan PBS Tahun 2019 18
J. KESIMPULAN SEMENTARA
Kesimpulan sementara dibuat dari data-data yang diperoleh sebagai dasar guru dalam melakukan layanan pendidikan terbaik bagi anak, seperti
pemenuhan kebutuhan alat bantu, perlakuan yang diperlukan dalam bidang akademik, serta pendampingan yang diperlukan untuk mengoptimalkan
potensi peserta didik dengan keterbatasan yang dimiliki. Kesempulan sementara merupakan bagian yang penting untuk dibuat oleh guru untuk
melaksanakan rencana tindak lanjut yang bersifat cepat. Selain itu kesimpulan sementara setiap siswa dibuat rekap untuk dilaporkan ke kepala
sekolah untuk diprogramkan pemenuhannya, serta dilaporkan ke provinsi atau kabupaten/kota untuk diprogramkan pemenuhan termasuk program
pembinaan dan pengalokasian anggaran.
H. KESIMPULAN SEMENTARA
Bagian ini, guru diminta untuk memberikan kesimpulan sementara terkait dukungan yang diperlukan untuk membantu siswa bedasarkan
data/informasi yang diperoleh;
Ragam Disabilitas □ __________________________*
□ Bukan Penyandang Disabilitas
No Aspek Dukungan/Kebutuhan Siswa
1 Alat Bantu
2 Akademik
3 Pendampingan/Bimbingan
4 Lainnya..................................
*) Ragam Disabilitas bedasarkan pengelompokan dalam Dapodik, Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita ringan, Tunagrahita sedang, Tunadaksa ringan, Tunadaksa sedang, Tunalaras, Tunawicara, Hiperaktif, Sulit Belajar,
Down_sindrome, Autis dan Tunaganda
Panduan PBS Tahun 2019 19
K. PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL
Program pembelajaran individual disusun berdasarkan data dan informasi yang diperoleh melalui instrumen ini. Program ini dapat disusun oleh
guru kelas dengan bantuan/pendampingan guru pendamping khusus, terapis, profesional lainya atau dikerjakan secara bersama-sama, jika
diperlukan guru dapat juga melibatkan orangtua/wali untuk mendukung kerberhasilan program. Program pembelajaran individual (PPI) dapat
disusun untuk jangka waktu semester dan atau setahun. Program ini mencakup rencana pemenuhan alat bantu, bentuk pendampingan yang
diperlukan, serta kebutuhan lain yang mungkin memerlukan jangka waktu yang akan panjang untuk memenuhinya. Jika peserta didik memerlukan
pendampingan dalam pembelajaran, maka pemenuhannya dapat diprogramkan secara individual secara langsung oleh guru dan akan lebih dengan
memberdayakan peserta didik lain yang memiliki kemampuan lebih dalam rangka membangun kebersamaan dan kekeluargaan di kelas. Sebagai
catatan tidak semua siswa disablitas membutuhkan PPI, jika siswa menurut guru dapat mengikuti rencana pembelajaran di kelas dan membutuhkan
adaptasi metode, media atau materi maka guru dapat menyesuaikan rencana pembelajaran yang terlah disusun, namum jika siswa membutuhkan
dukungan pembelajaran diluar kurikulum sekolah seperti belajar isyarat, braille, kemampuan bina diri, penanganan perilaka maka siswa diharuskan
mendapat PPI
G. PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL (PPI)
Apa Kebutuhan/Tujuan Jangka Panjang bagi siswa? (jangka waktu (Tahun/Semester): ______)
Contoh: Siswa mampu menguasai Braille, Bahasa isyarat, Orientasi mobilitas lingkungan Sekolah, Menggunakan alat atau teknologi terapi dll
(Harus jelas, spesifik dan didiskusikan dengan orang tua, guru pendamping khusus dan kepala sekolah).
Catatan: Tidak semua siswa membutuhkan PPI. PPI diperuntukkan buat siswa dengan standar dibawah kurikulum atau kebutuhan lainnya
untuk membantu siswa dalam mengikuti kurikulum. semua program pembelajaran yang dibuat untuk siswa harus detail dan
mungkin untuk dilakssiswaan).
1.
2.
3.
4.
Panduan PBS Tahun 2019 20
Tujuan Jangka Pendek merupakan turunan atau jabaran langkah kegiatan untuk mencapai tujuan jangka panjang, biasanya tujuan jangka pendek
berisi kegiatan atau aktivitas yang akan dicapai, diukur termasuk dievaluasi dalam keseharian anak di kelas, sekolah dan rumah. Waktu maksimal
untuk jangka pendek adalah 6 bulan, minimal 3 bulan.
Apa kebutuhan/tujuan jangka pendek bagi siswa? (3 – 6 bulan)
No Tujuan Jangka Pendek Aktivitas Yang Digunakan Bulan
Pencapaian
Pihak Yang
Terlibat
Evaluasi Catatan
Petunjuk Pengisian:
1. Kolom tujuan Jangka Pendek, diisi tujuan singkat yang membantu mencapai tujuan jangka Panjang, misalnya, pada tujuan jangka Panjang guru
menetapkan bahwa siswa dapat menguasai keterampilan bina diri, maka pada tujuan jangka pendek, guru menetapkan pada pada 3 bulan pertama
tujuan yang harus dicapai adalah siswa dapat menggunakan toilet, pada 3 bulan yang sama, siswa dapat berpakaian. Atau pada tujuan jangka
Panjang guru menetapkan anak dapat menguasai dan mengoperasikan program baca layar computer bagi penglihatan, pada tujuan jangka
pendek 1 bulan pertama siswa dapat mengenal tombol dan fungsingya, bulan 2 anak dapat mengoperasikan fungsi tombol dan membaca satu
buku audio, dll
2. Kolom Aktivitas, kegiatan harian atau rutin yang dilakukan besama siswa sesuai dengan jabaran tujuan jangka pendek. Satu tujuan jangka
pendek maka diperlukan minimal satu aktivitas dimana menurut guru atau orang lain yang dilibatkan sangat dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut. Seperti menggunak toilet, menempelkan gambar instruksi pada toilet sekolah dan rumah, siswa melihat dan mengikuti gambar
instruksi tersebut setiap siswa mau menggunakan toilet, guru/orang tua memberikan maksimal 3 kali pendampingan diawal untuk memahami
gambar instruksi dan medampingi siswa, dst
3. Kolom Bulan Pencapaian, diisi dengan durasi atau lamanya bulan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan jangka pendek yang telah ditetapkan;
Panduan PBS Tahun 2019 21
4. Kolom Pihak yang terlibat dapat berasal dari unsur teman sejawat siswa, guru lain di sekolah, kepala sekolah, pengawas, orangtua,
masyarakat,guru Pendidikan atau pembimbing khusus, tenaga medis dan pihak terkaitnya, tergantung dukungan dari pihak lain yang dibutuhkan
guru dalam menjalankan aktivitas untuk mencapai tujuan jangka pendek, semakin banyak pihak yang dilibatkan akan memudahkan guru dalam
mengevaluasi program pembelajaran yang telah direncankan;
5. Kolom Evaluasi dapat diisi dengan indikator pencapaian tujuan, misalnya tujuan jangka pendek pertama sudah dapat dicapai, atau belum tercapai
dan guru harus mengganti atau menambah aktivitas, waktu dan pihak lain, atau guru dapat mengganti dengan tujuan jangka pendek baru karena
semua sudah dicapai sesuai dengan yang direncanakan;
6. Kolom Catatan, informasi tambahan yang diperlukan misalnya siswa jarang masuk kelas, atau siswa cepat kelelahan, sulit fokus, tinggal di rumah
bersama nenek dll.
Panduan PBS Tahun 2019 22
BAB III
ANALISA PROFIL BELAJAR SISWA DAN KESIMPULAN
A. ANALISA PROFIL BELAJAR SISWA PER INDIVIDU
Dari hasil pengisian instrumen diperoleh profil belajar siswa secara individu termasuk kebutuhan khusus yang diperlukan, analisa profil belajar siswa
dapat dituangkan ke dalam tabel berikut.
Nama Siswa :
Kelas :
Sekolah :
No Aspek Informasi Penting/Kesimpulan
A Kebutuhan Alat Bantu Khusus
B Gerakan di Lingkungan Sekolah
C Identifikasi Disabilitas
D Potensi (Kelebihan/Kemampuan)
E Dukungan Yang Diperlukan
F Informasi Kesehatan
G Hambatan/Tantangan
H Kesimpulan Sementara
I Kebutuhan Program Pembelajaran
Individu
Panduan PBS Tahun 2019 23
B. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA PER KELAS
Dari hasil analisa PBS per peserta didik, selanjutnya dibuat rekap PBS per kelas yang dapat dituangkan ke dalam tabel berikut.
REKAPITULASI PROFIL BELAJAR SISWA
Kelas :
Sekolah :
No Nama
Memiliki Kebutuhan (Ya/Tidak)?
Keterangan
A*) B C D E F G H I
1
2
3
...
28
*) Jenis Kebutuhan Alat Bantu ..........................................., ..................... 2019
1. __________________________ : ____ buah Guru/Wali Kelas,
2. __________________________ : ____ buah
3. __________________________ : ____ buah __________________
Panduan PBS Tahun 2019 24
C. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA TINGKAT SEKOLAH
Dari rekapitulasi PBS per kelas, selanjutnya dibuat rekap PBS per sekolah untuk ditindak lanjuti dan dilaporkan ke dinas pendidikan kabupaten/kota
atau provinsi setempat, yang dapat dituangkan ke dalam tabel berikut.
REKAPITULASI PROFIL BELAJAR SISWA
SEKOLAH .......................................
TAHUN PELAJARAN ........./........
NO KELAS JML ABK JENIS KEBUTUHAN ALAT
BANTU
JML ALAT NAMA ANAK YANG MEMERLUKAN
1
2
3
4
5
6
....................................., ...................... 2019
Kepala Sekolah,
_______________________
Panduan PBS Tahun 2019 25
D. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA TINGKAT KABUPATEN
Dari rekapitulasi PBS per sekolah, selanjutnya dibuat rekap PBS per kabupaten/kota untuk ditindak lanjuti dengan program pembinaan pendidikan
inklusif melalui pemenuhan kebutuhan alat bantu khusus bagi anak berkebutuhan khusus, yang dapat dituangkan ke dalam tabel berikut.
REKAPITULASI KEBUTUHAN ALAT BANTU KHUSUS
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF
KABUPATEN/KOTA ..............................................
TAHUN ................
NO NAMA SEKOLAH JML
ABK
JML ABK YANG
PERLU ALAT BANTU
KHUSUS
JENIS KEBUTUHAN
ALAT BANTU
JML
ALAT
HARGA
ATUAN
BIAYA (Rp)
1
2
3
4
6
....................................., ...................... 2019
Kepala Dinas Pendidikan,
_______________________
Panduan PBS Tahun 2019 26
BAB IV
TINDAK LANJUT DARI PENGISIAN PBS
A. WAKTU PENGISIAN PROFIL BELAJAR SISWA
PBS merupakan data perorangan siswa disabilitas pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Data PBS dapat dimasukkan atau diintegrasikan
ke dalam DAPODIK pada kuartal pertama dari sebuah tahun pelajaran. Hal ini akan memungkinkan untuk mendukung dilakukannya perencanaan
dan penganggaran. Apabila hal ini tidak dimungkinkan, PBS dapat segera disi setelah seorang anak teridentifikasi memiliki kesulitan fungsi dalam
bentuk apapun juga. Bagi beberapa anak, ini sudah akan bisa dilakukan pada saat pendaftaran karena sudah jelas sejak dari tahap awal bahwa sang
anak tersebut memiliki kesulitan dan kebutuhan dukungan tertentu. Beberapa anak mungkin memiliki kesulitan fungsi yang tidak segera terlihat
nyata bagi guru mereka. Pada tahap kapanpun juga dalam satu tahun ajaran, formulir ini tepat untuk diisi dan karenanya lakukanlah hal ini begitu
kesulitan yang dimiliki peserta didik bisa teridentifikasi. Adalah sebuah hal yang pantas untuk menyerahkan informasi baru ini pada saat hal ini
diketahui.
Data dari formulir ini akan digunakan untuk mengisi halaman Fungsi/Disabilitas di DAPODIK pada bagian halaman individu peserta didik. Segera
setelah formulir berbasis kertas ini diisi, maka datanya hendaknya segera dimasukkan ke dalam DAPODIK, sementara versi kertas dari formulir
PBS ini hendaknya disimpan dalam berkas rahasia sekolah tentang peserta didik. Peserta didik yang memiliki PBS yang telah diisi lengkap dari tahun
ajaran sebelumnya tetap perlu mengisi formulir baru pada akhir kuartal pertama dari setiap tahun ajaran baru. Hal ini memungkinkan untuk
direkamnya perubahan-perubahan pada fungsi, dan memberikan kesempatan untuk memperbaharui informasi lainnya yang mungkin telah berubah.
Informasi klinis, diagnosa, atau perawatan harus dilihat kembali jika memang ada pembaharuan, khususnya jika terdapat rujukan yang telah
dilakukan, layanan yang telah diterima, diagnosa baru yang telah didapatkan, dll.
Catatan – kesulitan di beberapa bidang fungsi tidak disoroti untuk rujukan penilaian medis atau kesehatan karena terbatasnya layanan diagnostik di
Fiji, dan dalam banyak hal perawatan medis atau kesehatan tidak juga tersedia atau dipersyaratkan (di tabel di bawah ini ditandai dengan tanda seru
(!!).
Bidang Fungsi
Tingkat kesulitan yang dicatat di PBS
Rujukan kepada siapa?
(Pemilihan terhadap opsi ini bisa berbeda bergantung pada
lokasi)
Tidak ada
kesulitan
Sedikit
Kesulitan
Banyak
kesulitan
Tidak bisa
sama
sekali
Melihat X   
Mendengar X   
Panduan PBS Tahun 2019 27
Motor kasar X   
motor halus X !!  
Pembelajaran
(umum)
X !! !! !!
Perilaku/
Pergaulan
X !!  
Suasana hati Sangat sedih, depresi, cemas, khawatir, setidaknya sekali seminggu atau
lebih sering lagi
Selain itu, sekolah khusus bisa juga memberikan masukan tentang bagaimana membantu anak-anak yang memiliki kesulitan di beragam ranah.
Kebijakan Kemendikbud adalah untuk mendukung pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas untuk bersekolah di sekolah-sekolah reguler,
dan karenanya sebagian besar rujukan ke sekolah khusus hanya dilakukan untuk mendapatkan masukan/nasihat saja. Kepala Sekolah dari sekolah
khusus mungkin bisa memberikan nasihat tentang dukungan yang diperlukan bagi pendidikan sang anak di sekolah reguler, dan dalam hal, jika
diperlukan, ketika sang anak didaftarkan di sekolah khusus.
B. TINDAK LANJUT DARI PENGISIAN PBS
1. Tindak Lanjut Informasi Kesehatan
Bagaimana jika rujukan medis/kesehatan memberikan hasil penilaian yang berbeda dari penilaian yang diberikan guru/orang tua di PBS?
Setelah peserta didik mendapatkan hasil penilaian diagnostik, terkadang Anda harus mengubah apa yang telah tercatat di formulir PBS dan di
DAPODIK. Sebagai contoh, seorang anak terlihat seperti memiliki kesulitan melihat papan tulis, tapi tes penglihatannya menunjukkan kalau
penglihatannya baik-baik saja. Sang anak mungkin menderita dyslexia dan bisa melihat papan tulis tapi otaknya tidak bisa memproses arti dari
apa yang tertulis di sana. Jika hal hal tersebut terjadi maka tidak apa-apa untuk mengubah apa yang telah Anda catat di DAPODIK sebagai akibat
dari telah didapatkannya hasil tes medis. Ini bukan berarti penilaian anda buruk. Diagnosis adalah pekerjaan yang sangat sulit dan penggunaan
layanan medis menunjukkan kemitraan positif antara bidang kesehatan dan pendidikan. Silakan lihat bagian mengenai instruksi untuk mengganti
hasil dalam DAPODIK berdasarkan informasi baru dari penilaian klinis.
2. Tindak Lanjut Informasi tentang Disabilitas
Bagaimana menginginkan informasi lebih mendetil tentang disabilitas?
Panduan PBS Tahun 2019 28
Bagi beberapa sekolah atau guru, mungkin akan relevan untuk memasukkan informasi lebih mendetil tentang fungsi dan disabilitas dari peserta
didiknya. PBS merupakan informasi pada tingkat dasar, yang menjadi hal minimal bagi semua sekolah di Indonesia. Jika misalnya Anda
memerlukan lebih banyak informasi mendetil tentang perilaku seorang peserta didik, karakteristik syaraf atau tentang muskuloskeletal (otot dan
rangka) untuk mendukung penilaian yang diberikan dalam memberikan kebutuhan pembelajaran dan dukungan, maka akan juga relevan untuk
melakukan penilaian yang lebih mendetil. Informasi mendetil ini bersifat opsional dan tidak akan digunakan sebagai cara untuk menghitung
jumlah anak penyandang disabilitas di sekolah.
Di bagian belakang dari buku panduan ini terdapat tujuh alat penyaring, yang merupakan daftar karakteristik atau perilaku yang mengindikasikan
kemungkinan adanya disabilitas yang mendasar. Seperti proses yang dijabarkan di dalam Formulir Profil Pembelajaran Peserta Didik, alat
penyaring ini tidak menggantikan proses penilaian formal dan tidak menghasilkan diagnosa. Sekolah bisa melihat kalau Alat Penyaring di dalam
Buku Panduan ini berguna untuk memberikan informasi lebih lanjut dalam membantu mengindentifikasi disabilitas atau kesulitan fungsional,
tapi ini bukanlah sebuah keharusan.
3. Petunjuk tambahan untuk pertanyaan-pertanyaan tertentu dalam PBS
Beberapa pertanyaan dan pernyataan berikut dapat membantu pengisian instrumen PBS.
No Petunjuk
1
Bagian A; Jika terdapat tingkat kesulitan apapun juga (bahkan yang hanya “sedikit”), Anda harus menulis komentar di tempat yang
disediakan untuk memberikan deskripsi tentang kesulitan tersebut. Hal ini dipersyaratkan oleh Kemendikbud untuk memahami datanya
dengan lebih baik.
2 Bagian B; Alat Bantu Khusus – silakan mengacu pada Lampiran Appendix 1 (Daftar Istilah).
3
Bagian E; Bantuan manusia untuk berjalan atau bergerak terkait dengan bantuan dari siapa saja – misalnya, guru, guru bantu, peserta
didik lainnya, orang tua.
4
Bagian E, Pertanyan 2f; “Penerjemah bahasa isyarat tersedia untuk pembelajaran dan kegiatan sekolah lainnya”. Beberapa guru berfikir
kalau hal ini menanyakan apakah terdapat juru bahasa bahasa isyarat di sekolah secara umum. Pertanyaan ini meminta Anda untuk
“Mencatat adaptasi pada pembelajaran atau penilaian yang Anda saat ini lakukan bagi siswa ini?” termasuk pikirkan apakah
Penerjemah bahasa isyarat tersedia bagi siswa yang membutuhkan.
Panduan PBS Tahun 2019 29
C. APLIKASI SIMPKB DAN DAPODIK
Gagasan untuk memasukkan data PBS ke dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dapat diwujudkan melalui Aplikasi SIMPKB (Sistem
Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian (dan) Berkelanjutan) yang dapat diakses oleh semua guru. Dengan aplikasi yang terhubung
secara langsung atau tidak langsung dengan sistem Dapodik akan membantu pendataan siswa penyandang disabilitas dari sisi data dan informasi
yang terjaring dalam PBS. Menghubungkan data PBS dengan Dapodik dengan menggunakan aplikasi SIMPKB, kira-kira dimulai dengan prosedur
menginput data melalui menu PBS, verifikasi data, dan persetujuan verifikasi.
Alur proses pendataan siswa disabilitas melalui aplikasi SIM PKB akan dilakukan dalam 3 (tiga) Fase/Tahapan (Lihat Lampiran 4), yaitu;
1. Fase 1 : Sinkronisasi data DAPODIK
Pada Fase SIMPKB akan menjaring semua data anak berkebuthan khusus yang berasal dari data Dapodik, dimana sebelumnya data tersebut
sudah melalui proses input data oleh operator sekolah. Tujuannya data siswa peyandang disabilitas yang ada pada SIMPKB sesuai dengan data
Dapodik.
Pada Fase ini, jika sekolah menemukan ada siswa penyandang disabilitas belum ada pada aplikasi SIMPKB, maka sekolah terlebih dahulu
menginput data siswa tersebut dalam Dapodik melalui operator sekolah, dalam waktu 24 jam, SIMPKB akan mensinkronkan data tersebut
untuk dimunculkan dalam aplikasi.
2. Fase 2 : Penentuan Guru sebagai Asesor
Fase ini dapat dilakukan setelah sinkronisasi data atau Fase 1 dilakukan, pada Fase 2 ini, Kepala sekolah mengajukan nama guru yang akan
ditunjuk sebagai Asesor kepada Adim Dinas Pendidikan di SIMPKB untuk selanjuta Admin tersebut akan diberikan hak akses pada laman
menu PBS sesuai dengan ajuan kepala sekolah.
3. Fase 3 : Pemasukan data
Setelah guru diberikan hak akses, maka pada Fase ini guru sudah dapat masuk dalam laman instrumen PBS pada aplikasi SIMPKB dan
selanjutnya sudah dapat mengisi instrumen tersebt secara daring baik melalui android atau website sesuai dengan instruksi yang tersedia, semua
nama siswa yang ada dalam aplikasi tersebut harus ditindak lanjuti ke dalam instrumen. Guru (asesor) dapat melibatkan orang tua/walli, guru
pendidikan atau pendamping khusus, guru lain di sekolah, tenaga medis, tenaga bahkan anak untuk mendukung informasi yang akan diberikan
tentang kebutuhan dan kesulitan siswa.
Panduan PBS Tahun 2019 30
Jika Asesor (Guru) sudah mengajukan hasil pengisian instrumen, maka Dinas Pendidikan akan memberikan verifikasi data disetujui atau tidak
disetujui, data yang disetujui akan masuk ke dalam rekam database, yang tidak disetujui akan kembali kepada Asesor untuk diperbaiki dan
kembali diajukan ke dinas pendidikan
Perlu dingat sebelum mengajukan instrumen yang telah dilengkapi, disarankan untuk mengecek kembali, karena jika dikemudian guru
menemukan ketidak sesuaian, maka harus meminta pembatalan oleh dinas pendidikan melalui kepala sekolah. Pengisian Instument tidak harus
dilengkapi dalam satu waktu, pengisian dapat ditunda dan diteruskan pada waktu lain dengan syarat tidak atau belum diajukan persetujuan.
Aplikasi SIMPKB juga dapat digunakan secara offline, jika sekolah tidak memiliki jaringan internet, maka sekolah dapat melakukan pengisian
dan secara otomatis akan terajukan pada saat jaringan interner tersedia.
4. Fase 4 : Laporan Data Analisa
Pada Fase ini, semua data yang sudah masuk ke dalam database yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan, akan
dianalisa dan akan menjadi laporan hasil pendataan siswa penyandang disabilitas, kebutuhan, layanan dan pembelajaran yang akan kembali
dilaporkan kepada Dinas pendidikan untuk diteruskan kepada sekolah sebagai evaluasi khusunya data anak berkebutuhan khusus pada Dapodik
Sekolah.
Panduan PBS Tahun 2019 31
BAB V
PENUTUP
Anak berkebutuhan khusus merupakan bagian dari warga negara yang memerlukan perhatian khusus dalam memperoleh haknya untuk mengikuti
pendidikan yang bermutu. Pendidikan inklusif merupakan salah satu alternatif layanan pendidikan yang dapat menampung dan memberikan akses kepada
anak berkebutuhan khusus. Hambatan utama anak berkelainan untuk maju dan mengakses pendidikan termasuk pendidikan setinggi, bukanlah pada
kesulitan dan keterbatasan yang dimiliki, tetapi lebih kepada sikap dan penerimaan sosial masyarakat termasuk orangtuanya. Penyediaan akses pendidikan
kepada semua peyandang disabilitas dapat membantu mengatasi keterbatasan anak. Namun tantangan yang sulit dihadapi adalah sikap dan perilaku sosial
masyarakat. Bahkan, hambatan dari dalam diri anak yang berkelainan pun umumnya juga disebabkan pandangan sosial yang negatif terhadap dirinya.
Karena itulah, pendidikan yang terselenggara hendaknya memberikan jaminan bahwa setiap anak akan mendapatkan pelayanan untuk mengembangkan
potensinya secara individual.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat 1 dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa
setiap warganegara mempunyai kesempatan yang sama memperoleh pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa anak berkelainan juga berhak memperoleh
kesempatan yang sama dalam pendidkan seperti juga anak lainnya. Pendidikan inklusif dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi isu yang sangat
menarik dalam sistem pendidikan nasional. Hal ini dikarenakan, pendidikan inklusif memberikan perhatian pada pengaturan para siswa yang memiliki
kelainan atau kebutuhan khusus untuk bias mendapatkan pendidikan pada sekolah-sekolah umumatau reguler sebagai ganti kelas pendidikan khusus
part-time, pendidikan khusus full-time, atau sekolah luar biasa (segreasi). Inklusi adalah suatu sistem ideologi dimana secara bersama-sama tiap-tiap
warga sekolah yaitu masyarakat, kepala sekolah, guru, penguru yayasan, petugas administrasi sekolah, para siswa, dan orang tua menyadari tanggung
jawab bersama dalam mendidik semua siswa sedemikian sehingga mereka berkembang secara optimal sesuai potensi mereka. Walaupun dalam
pendidikan inklusif berarti menempatkan siswa berkelainan secara fisik dalam kelas atau sekolah reguler, inklusi bukanlah sekedar memasukan anak
berkelainan sebanyak mungkin dalam lingkungan belajar siswa normal. Inklusi merupakan suatu sistem yang hanya dapat diterapkan ketika semua warga
sekolah memahami dan mengadopsinya. Inklusi menyangkut juga hal-hal bagaimana orang dewasa dan teman sekelas yang normal menyambut semua
siswa dalam kelas dan mengenali bahwa keanekaragaman siswa tidak mengharuskan penggunaan pendekatan tunggal untuk seluruh siswa. Dalam
perkembangannya, inklusi juga termasuk para siswa yang dikaruniai keberbakatan, mereka yang hidup terpinggirkan, memiliki kecacatan, dan
kemampuan belajarnya berada di bawah rata-rata kelompoknya.
Penyusunan profil belajar siswa untuk setiap peserta didik berkebutuhan khusus merupakan salah satu upaya untuk dapat memberikan layanan
pendidikan yang bermutu dan memadai sesuai dengan kondisi peserta didik. Profil belajar siswa akan bermakna bila semua pihak memahami bahwa hal
ini merupakan bagian yang perlu dilakukan untuk dapat memberikan layanan pendidikan bagi semua warga negara khususnya anak berkebutuhan khusus.
Dengan dimilikinya PBS maka diharapkan program pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus dapat mendukung pembinaan dan pengembangan
potensi dan kemampuan peserta didik secara optimal.
Panduan PBS Tahun 2019 32
Lampiran 1. Daftar Istilah
DAFTAR ISTILAH
ISTILAH
ASING
ARTI PENJELASAN
Assistive devices for
gripping
Alat bantu untuk
menggengam
Benda yang memodifikasi cara orang menggunakan jari atau tangan mereka untuk mengambil atau
memegang benda.
Audio books Buku Audio Rekaman dari teks yang dibacakan.
Braille Braille Sistem menulis atau percetakan bagi tuna netra atau mereka dengan gangguan penglihatan, yang
memvariasikan titik-titik timbul yang mewakili huruf dan angka yang bisa dikenali ketika disentuh.
Braille machines Mesin Braille Mesin yang menghasilkan titik-titik timbul di atas kertas untuk sistem Braille; seperti sebuah mesin
ketik. Tampilan elektronik Braille yang bisa diperbaharui (masih lumayan baru) adalah alat sentuh
yang bisa ditempelkan ke komputer atau ke beberapa jenis ponsel pintar, yang memungkinkan
penggunanya membaca tampilan layar dalam huruf Braille.
Communication
board
Papan komunikasi Papan dengan simbol atau gambar yang digunakan untuk memfasilitasi komunikasi dengan mereka
yang memiliki kemampuan berbahasa ekspresi yang terbatas. Orang bisa berkomunikasi dengan
menunjukkan, membuat gerakan tubuh atau melihat pada berbagai simbol dan gambar yang ada di
papan tersebut
Contact lenses Lensa Kontak Lensa plastik tipis yang langsung ditempatkan di permukaan mata untuk memperbaiki kerusakan
visual yang ada.
Crutches Kruk Tongkat atau penompang panjang yang digunakan oleh orang yang cedera atau penyandang
disabilitas sebagai alat bantu untuk berjalan, biasanya dirancang untuk pas diletakkan di bawah ketiak,
dan sering digunakan secara sepasang.
Panduan PBS Tahun 2019 33
ISTILAH
ASING
ARTI PENJELASAN
Glasses (spectacles) Kacamata Sepasang lensa yang dipasangkan pada sebuah bingkai yang ditempatkan di hidung dan telinga,
digunakan untuk memperbaiki atau membantu penglihatan.
Hearing aid Alat bantu dengar Alat pengeras (suara) kecil yang dipasangkan di telinga, digunakan oleh orang yang tuli parsial.
Hearing loop /
FM system
Hearing loop / sistem
FM
Sistem suara khusus yang mentransmisikan suara langsung ke alat bantu dengar. Hal ini membantu
mengurangi suara latar yang menganggu dan membantu kejernihan pendengaran dan pemahaman. Di
ruang kelas, seorang guru bisa menggunakan mikrofon yang dipancarkan seperti siaran radio ke
peserta didik yang menggunakan alat bantu dengar.
Individual
Education Plan
(IEP)
Program Pendidikan
Individu (PPI)
Rencana atau program yang didokumentasikan yang dibuat untuk masing-masing peserta didik yang
memiliki disabilitas dan/atau yang memerlukan instruksi atau layanan khusus.
Large, easy-to-read
signage
Penanda besar dan
mudah dibaca
Penanda yang menggunakan informasi berorientasi visual yang terdiri dari lambang atau gambar,
dan/atau bahasa yang jelas dan sederhana, menggunakan huruf yang besar, jelas dan dengan kotras
yang nyata antara karakter yang ditampilkan dan warna latarnya.
Modified furniture Perabotan yang
dimodifikasi
Kursi atau meja atau perabotan lainnya yang khusus atau telah dimodifikasi untuk mengatasi
kesulitan, sepertinya misalnya pada postur tubuh untuk duduk, pengendalian postur tubuh atau
masalah pada penglihatan.
Orthotics Ortotik Penompang, pengikat atau penguat yang digunakan untuk mendukung, meluruskan, mencegah atau
memperbaiki fungsi dari bagian tertentu tubuh.
Prosthetics Prostetik Bagian tubuh buatan atau pengganti yang mungkin hilang karena trauma (cidera), penyakit atau
bawaan lahir. Prostetik biasanya ditemukan dalam bentuk lengan, tungkai dan kaki, dan sering
digunakan untuk mereka yang mengalami amputasi
Panduan PBS Tahun 2019 34
ISTILAH
ASING
ARTI PENJELASAN
Screen reader Pembaca layar Sistem teks ke ujaran, ditujukan untuk digunakan pengguna tuna netra atau dengan kemampuan
penglihatan rendah, atau oleh mereka dengan disabilitas pembelajaran; yang bisa mengucapkan isi
teks yang ada di tampilan komputer.
Walker / Walking
frame
Walker / Rangka
untuk berjalan
Sebuah rangka digunakan untuk menompang pada saat berjalan, biasanya terbuat dari tabung logam
dan beralaskan karet.
Wheelchair Kursi roda Kursi yang dipasangkan roda sebagai cara untuk transportasi khususnya bagi mereka yang berjalan
merupakan hal yang sulit atau tidak mungkin dilakukan.
White cane Tongkat putih Tongkat kecil ringan digunakan oleh mereka yang tuna netra atau dengan kemampuan penglihatan
rendah, baik untuk membantu mobilitas (pergerakan) mereka serta juga untuk memperingatkan
orang lain akan halangan visual dari sang penggunanya.
Panduan PBS Tahun 2019 35
Lampiran 2. Instrumen PBS
INSTRUMEN
PROFIL BELAJAR SISWA (PBS)
PADA SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN
INKLUSIF
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA 2019
Panduan PBS Tahun 2019 36
Format ini harus dilengkapi oleh guru, orangtua/wali siswa bersama-sama, dan orang terkait lainnya (Kepala Sekolah, Guru Pembimbing Khusus, Pengawas,
Terapis, dll). jika diperlukan, siswa dapat berpartipasi dalam pertemuan juga.
Instrumen PBS
Nama siswa : Kelas :
NIK : Nama Sekolah :
NIS : Tanggal Pengisian : ______ / ______ / 20_______
NISN : Nama Guru :
NPSN : NUPTK :
Pihak lain yang dilibatkan : Orang tua/ Wali/ Guru pembimbing Khusus /Terapis/ Kepala Sekolah/ Pengawas
Nama :
Hubungan dengan Siswa (mohon spesifik) :
Panduan PBS Tahun 2019 37
A. Identifikasi Disabilitas
Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom terkait tingkat kesulitan fungsional yang ditemukan pada siswa sesuai dengan Tabel Acuan Guru dalam
mengidentifikasi Disabilitas!
Dibandingkan dengan siswa seusia, apakah memiliki kesulitan
pada area berikut:
Tidak
Kesulitan
Sedikit
Kesulitan*
Banyak
kesulitan*
Kesulitan
Total*
*Berikanlah penjelasan singkat tentang gambaran
kesulitan sesuai dengan hasil pengamatan atau
pengetahuan guru.
NO Kesulitan PENJELASAN
1 Penglihatan
Kesulitan melihat sesuatu pada jarak dekat
atau jauh, luas pandang seperti objek benda,
wajah dan gambar.
Jika siswa menggunakan kacamata, apakah
siswa masih memiliki kesulitan untuk melihat?
2 Pendengaran
Kesulitan mendengarkan suara seperti suara
orang, musik dan suara lainnya.
Jika siswa menggunakan alat bantu dengar,
apakah siswa masih mengalami kesulitan untuk
mendengar?
3
Motorik
Kasar
Kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas
seperti naik tangga dan duduk
4
Motorik
Halus
Kesulitan menggunakan tangan dan jari-jari,
seperti mengambil benda kecil, contoh tombol
atau pensil, biji-bijian, atau buka tutup
wadah/kotak atau botol
5 Berbicara
Sulit dipahami saat berbicara, tidak
mengeluarkan suara
(hanya dipahami dalam bahasa yang sering
digunakan oleh siswa)
6 Intelektual
Kesulitan fungsi intelektual secara umum
seperti mengenali, mengingat, mengetahui,
memahami, melakukan berbagai informasi atau
instruksi di sekolah, di rumah, ketika bermain,
dll
Panduan PBS Tahun 2019 38
Dibandingkan dengan siswa seusia, apakah memiliki kesulitan
pada area berikut:
Tidak
Kesulitan
Sedikit
Kesulitan*
Banyak
kesulitan*
Kesulitan
Total*
*Berikanlah penjelasan singkat tentang gambaran
kesulitan sesuai dengan hasil pengamatan atau
pengetahuan guru.
7
Belajar
Spesifik
Kesulitan dalam area tertentu berkaitan dengan
membaca (disleksia), menulis (disgrafia), dan
menghitung (diskalkulia). Meskipun sebenarnya
siswa mampu belajar banyak hal di pelajaran
lainnya.
8
Perilaku/
Perhatian /
Sosialisasi
Sulit mengontrol perilaku diri sendiri, dan/atau
sulit fokus dan kosentrasi, dan/atau sulit
menerima perubahan rutinitas, dan/atau
kesulitan berteman.
9 Emosi
Siswa terlihat: sangat sedih, depresi, cemas
berlebihan dan/atau gelisah.
Tidak
pernah
Jarang Sering Selalu
B. Alat Bantu Khusus
NO Uraian Alat Bantu
Berilah Tanda Ceklist () pada salah satu kolom
Siswa tidak
membutuhkan
Siswa membutuhkan
Menggunakan
Tidak
memiliki
1 Kacamata (Lensa kontak)
2 Alat bantu dengar
3 Kursi roda
4 Kruk, Tongkat atau Walker (Alat bantu jalan)
Panduan PBS Tahun 2019 39
NO Uraian Alat Bantu
Berilah Tanda Ceklist () pada salah satu kolom
Siswa tidak
membutuhkan
Siswa membutuhkan
Menggunakan
Tidak
memiliki
5
Alat tulis braille, mesin braille (siswa membaca dengan menyentuh
tonjolan di mesin atau lembaran)
6
Perangkat lunak membaca layar (screen reader) seperti JAWS dan
NVDA
7 Buku Elektronik atau Audio book
8 Tongkat Putih (untuk siswa keterbatasan penglihatan atau buta)
9
Perangkat Orthotic (Untuk mendukung kaki, lengan atau tulang
belakang)
10 Kaki palsu (Prosthetics)
11
Modifikasi meubel (seperti. kursi atau meja khusus; merubah
ketinggian meja)
12
Papan Komunikasi (seperti papan dengan gambar aktivitas dan emosi
bagi siswa)
13
lainnya, mohon spesifik:
________________________________________________________
Panduan PBS Tahun 2019 40
C. Pergerakan di lingkungan sekolah
Apakah siswa menggunakan atau membutuhkan
penyesuaian bangunan agar dapat berpartisipasi di
sekolah? Seperti ;
Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom
Tidak dibutuhkan
Dibutuhkan
Penyesuaian sudah
dilakukan dan
digunakan
belum dilakukan
penyesuaian
Ram atau Tanjakan Landai
Handrail atau pegangan untuk menuju kelas, pustaka,
ruang guru dan toilet,
Label nama –nama ruang di sekolah
Lantai Pemandu (Guiding Block)
Tempat cuci tangan dan
Tempat minum
Sebutkan Lainnya ;………………………………
Panduan PBS Tahun 2019 41
D. Kelebihan atau Kemampuan
Apa potensi/prestasi/keaktifan siswa dalam belajar?
Panduan PBS Tahun 2019 42
1. Dibandingkan dengan siswa seusianya, berapa banyak pendampingan kepada siswa terkait hal hal berikut. Berilah
tanda ceklist () pada salah satu kolom
NO Uraian aktifitas siswa
Pendampingan
*Berilah diskripsi/ penjelasan singkat tentang
jenis/bentuk pendampingan yang dibutuhkan siswa.
Tidak
Butuh
Sedikit
Butuh*
Banyak
Butuh*
1a Bergerak di dalam ruang kelas
1b Bergerak di lingkungan
sekolah
1c Pergi dan pulang sekolah
1d Komunikasi: baik dalam
mengungkapkan maupun
menerima informasi.
E. Belajar dan Dukungan yang dibutuhkan
Panduan PBS Tahun 2019 43
NO Uraian aktifitas siswa
Pendampingan
*Berilah diskripsi/ penjelasan singkat tentang
jenis/bentuk pendampingan yang dibutuhkan siswa.
Tidak
Butuh
Sedikit
Butuh*
Banyak
Butuh*
1e Proses belajar
1f Kegiatan sehari-hari, seperti
makan dan minum, buang air
di toilet menggunakan
pakaian, sepatu, dll.
1g Bersosialisasi dengan siswa
lain
1h Mengelola perilaku dan emosi
diri
Panduan PBS Tahun 2019 44
Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom terkait penyesuaian pembelajaran dan penilaian yang diberikan kepada
siswa!
No Uraian Bentuk Penyesuaian
Pembelajaran dan Penilaian
Siswa
Tidak
Butuh
Butuh
*Berikan informasi untuk menjelaskan bentuk
penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian
menurut anda.
Belum
dilakukan*
Sudah
dilakukan*
2a Menempatkan siswa di barisan
paling depan dan dekat dengan
guru
2b Membuat ukuran tulisan di buku
paket menjadi besar
2c Menyediakan alat tulis dan buku
paket dalam bentuk Braille
2d Memodifikasi kegiatan dan
permainan fisik (olah raga)
2e Memodifikasi materi
pembelajaran dan penilaian, atau
mengurangi kesukaran
pembelajaran bagi siswa
2f Menggunakan penerjemah
bahasa isyarat dalam proses
Panduan PBS Tahun 2019 45
No Uraian Bentuk Penyesuaian
Pembelajaran dan Penilaian
Siswa
Tidak
Butuh
Butuh
*Berikan informasi untuk menjelaskan bentuk
penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian
menurut anda.
Belum
dilakukan*
Sudah
dilakukan*
pembelajaran dan aktivitas
sekolah lainnya
2g Memberikan tambahan waktu
saat asesmen/penilaian (Ujian,
Tes)
2h Mendampingi selama
pelaksanaan ujian (seperti:
pembaca soal, penerjemah
Bahasa isyarat)
2i Memberikan tenaga tambahan
(guru pendamping atau relawan)
2j Memberikan tambahan
pembelajaran bagi siswa di
rumah
2k Mengatur pencahayaan yang
cukup atau kekontrasan di kelas
2l Menyiapkan alat peraga konkret
dalam pembelajaran
Panduan PBS Tahun 2019 46
No Uraian Bentuk Penyesuaian
Pembelajaran dan Penilaian
Siswa
Tidak
Butuh
Butuh
*Berikan informasi untuk menjelaskan bentuk
penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian
menurut anda.
Belum
dilakukan*
Sudah
dilakukan*
2m Menyesuaikan pembelajaran dan
penilaian lainnya di kelas (mohon
dijelaskan secara spesifik);
Panduan PBS Tahun 2019 47
F. Informasi Kesehatan, Diagnosa dan Pengobatan atau Penanganan
Mohon diberikan informasi tentang kondisi kesehatan yang mungkin dimiliki siswa, seperti: epilepsy, kondisi jantung,
asma, alergi, dan lain-lain serta bentuk dukungan apapun yang diperlukan di sekolah terkait kondisi ini.
Tuliskan rekaman informasi klinik, diagnosa dan penanganan/pengobatan. Pada Bagian ini, hanya diisi jika siswa telah
ditangani oleh Dokter, Terapis, Audiologis, Spesialis Mata, atau Penanganan medis lainnya. Gunakanlan beberapa baris,
jika terdapat banyak kondisi (seperti. Down syndrome, Gangguan Penglihatan).
Kondisi Klinis / Hasil Diagnosa (eg. Cerebral
palsy, Autism spectrum disorder, gangguan
pendengaran, etc)
Tahun di
diagnosa
Nama praktisi atau
institusi yang
membuat diagnosis
Layanan atau penanganan yang diterima
dengan kondisi tersebut (termasuk
perkiraan tanggal)
Panduan PBS Tahun 2019 48
G. Informasi Lain
Tuliskan informasi lain terkait tantangan siswa yang belum terungkap dalam bagian sebelumnya. (Tantangan dapat terkait capaian KKM kurikulum
atau area lain seperti cara merawat diri, kondisi kehidupan sehari-hari di rumah, keterampilan sosial, dll)
1) ______________________________________________________________________________________________________________
2) ______________________________________________________________________________________________________________
3) ______________________________________________________________________________________________________________
4) ______________________________________________________________________________________________________________
5) ______________________________________________________________________________________________________________
6) ______________________________________________________________________________________________________________
7) ______________________________________________________________________________________________________________
8) ______________________________________________________________________________________________________________
9) ______________________________________________________________________________________________________________
10) ______________________________________________________________________________________________________________
Panduan PBS Tahun 2019 49
Bagian ini, guru diminta untuk memberikan kesimpulan sementara terkait dukungan yang diperlukan untuk membantu siswa bedasarkan
data/informasi yang diperoleh;
Ragam Disabilitas □ __________________________*
□ Bukan Penyandang Disabilitas
NO Aspek Dukungan/Kebutuhan siswa/Penjelasan
1 Ragam Disabilitas
2 Alat Bantu
3 Akademik
4 Pendampingan/Bimbingan
5 Lainnya…………………………..
*) Ragam Disabilitas bedasarkan pengelompokan dalam Dapodik, Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita ringan, Tunagrahita sedang, Tunadaksa ringan, Tunadaksa sedang, Tunalaras,
Tunawicara, Hiperaktif, Sulit Belajar, Down_sindrome, Autis dan Tunaganda
H. Kesimpulan Sementara
Panduan PBS Tahun 2019 50
I. Program Pembelajaran Individual (PPI)
Apa Kebutuhan/Tujuan Jangka Panjang bagi siswa? (Jangka waktu (Tahun/Semester): _____________________________)
Contoh: Siswa mampu menguasai Braille, Bahasa isyarat, Orientasi mobilitas lingkungan Sekolah, Menggukan alat atau teknologi
terapi dll (Harus jelas, spesifik dan didiskusikan dengan orang tua, guru khusus dan kepala sekolah).
Catatan; Tidak semua siswa membutuhkan PPI. PPI diperuntukkan buat siswa dengan standar dibawah kurikulum atau kebutuhan
lainnya untuk membantu siswa dalam mengikuti kurikulum. semua program pembelajaran yang dibuat untuk siswa harus
detail dan mungkin untuk dilaksanakan).
1) ________________________________________________________________________________________________________________________________________
2) ________________________________________________________________________________________________________________________________________
3) ________________________________________________________________________________________________________________________________________
4) ________________________________________________________________________________________________________________________________________
5) ________________________________________________________________________________________________________________________________________
6) ________________________________________________________________________________________________________________________________________
7) ________________________________________________________________________________________________________________________________________
8) ________________________________________________________________________________________________________________________________________
9) ________________________________________________________________________________________________________________________________________
Panduan PBS Tahun 2019 51
Apa Kebutuhan/Tujuan jangka pendek bagi siswa? (3 – 6 bulan)
NO
Tujuan jangka pendek1
Strategi / aktivitas – yang
digunakan untuk mencapai
tujuan?
(Sertakan referensi yang
diperlukan)
Kapan
dicapai?
Siapa saja
yang
terlibat?
(Orangtua, GPK,
terapis, tenaga
kesehatan)
Evaluasi – Progres
Pencapaian Tujuan
Catatan
1
2
3
1
Tujuan harus spesifik, dapat diukur, realistis, dapat dicapai, mempunyai periode waktu pencapaian untuk mencapai tujuan jangka panjang
Panduan PBS Tahun 2019 52
Lampiran 3. Tabel Acuan Guru Instrumen PBS
Tabel Acuan Guru dalam mengidentifikasi Disabilitas – Bagian A - PBS.
Penjabaran dibawah merupakan acuan untuk membantu menentukan tingkat kesulitan disabilitas pada saat pengisian atau memberikan
tanda ceklist () pada kolom instrumen bagian c.
Kesulitan: Gambaran
Umum
Tidak ada
kesulitan
Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total
Penglihatan Kemampuan mata
untuk melihat seperti
wajah orang, objek,
tulisan atau gambar
di papan tulis atau
buku.
ini bukanlah
kemampuan
otak/berfikir untuk
memamahami apa
yang dilihat.
Catatan:
penglihatan dalam
hal ini mengacu
pada kemampuan
anak untuk melihat,
bahkan ketika
menggunakan
kacamata/lensa
kontak, jika memang
saat ini anak
menggunakannya.
Anak dapat melihat
papan tulis, buku,
benda termasuk yang
berukuran kecil,
ekspresi wajah, dll,
dengan tingkat
kemampuan yang
sama seperti
kebanyakan anak-
anak lain pada
usianya.
Anak memiliki kesulitan
tetapi dapat diatasi
dengan misalnya;
duduk lebih dekat ke
papan tulis, atau
mendekatkan buku ke
mata.
Atau menggunakan
kacamata/lensa dapat
mengatasi kesulitan
penglihatan anak.
Kesulitan penglihatan anak
tidak dapat diatasi dengan
menggunakan kacamata,
namun anak masih
memiliki sisa kemampuan
penglihatan termasuk
membedakan gelap dan
terang.
atau kacamata/lensa
kontak dapat mengatasi
kesulitan penglihatan anak,
tapi anak tidak memiliki
akses untuk mendapatkan
kacamata.
Seorang anak dianggap buta
ketika dalam jarak 6 meter dia
tidak dapat melihat sebuah
objek, dimana anak dengan
penglihatan normal dapat
melihat dalam jarak 60 meter,
atau jika bidang bidang
penglihatannya berdiameter
kurang dari 20̊ (normal bidang
penglihatan 180 ̊ ).
Panduan PBS Tahun 2019 53
Kesulitan: Gambaran
Umum
Tidak ada
kesulitan
Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total
Pendengaran Kemampuan
mendengar suara
manusia atau musik.
Catatan:
pendengaran
mengacu pada
kemampuan anak
untuk mendengar
bahkan pada saat
anak menggunakan
alat bantu
pendengaran, jika
anak sedang
menggunakannya.
anak mampu
mendengar dengan
tingkat kemampuan
sama seperti anak
lain seusianya.
Anak mungkin memiliki
kesulitan mendengar
pembicaraan yang
halus atau jarak jauh.
Mereka juga
mengalami kesulitan
mendengar
percakapan normal
dimana banyak suara
latar.
Anak membutuhkan alat
bantu dengan untuk
memahami pembicaraan
normal. Bahkan pada
beberapa anak, mereka
tidak dapat memahami
pembicaraan normal
walaupun sudah
menggunakan alat bantu.
Tanpa alat bantu dengar,
anak akan membutukan
ketergantungan pada
membaca bibir dan Bahasa
isyarat.
Anak-anak dengan gangguan
pendengaran berat akan selalu
mengalami kesulitan
memahami percakapan dan
tidak menditeksi bahkan
teriakan paling keras sekalipun
tanpa alat bantu dengar.
Banyak anak dengan
gangguan pendengaran berat
perlu menggunakan Bahasa
isyarat.
Motorik
Kasar
Berjalan atau
menaiki tangga
Catatan: jika anak
memiliki alat bantu
untuk bergerak
seperti kursi roda,
kruk atau alat bantu
jalan/gerak, atau
dibantu untuk
bergerak.
Pertanyaan ini
menanyakan
tentang kemampuan
anak untuk berjalan
atau menaiki tangga
bahkan ketika
menggunakan alat
bantu atau dibantu
dalam bergerak
Dapat berjalan sendiri
tanpa dibantu sejauh
lebih dari 500 meter,
baik di dalam maupun
luar ruangan.
Dapat berjalan sendiri
(dengan kruk atau alat
bantu jalan jika
dibutuhkan) sejauh 100
meter di dalam atau
luar ruangan; mampu
menaiki tangga dengan
rel tangga atau
sedikit/minim bantuan.
atau memiliki sedikit
kesulitan untuk
bergerak antara duduk
dan berdiri.
Memiliki kesulitan berjalan
meskipun menggunakan
kruk atau alat bantu jalan;
membutuhkan bantuan
untuk menaiki tangga, atau
tidak mampu menaiki
tangga.
atau, membutuhkan kursi
roda dan dapat
menggunakan secara
mandiri. Atau, memiliki
banyak kesulitan untuk
bergerak antara duduk dan
berdiri, namun dapat
dilakukan secara mandiri.
Anak memiliki kesulitan untuk
mengontrol gerakan
(disengaja). Tidak dapat
duduk, berdiri atau berjalan
secara mandiri walaupun
menggunakan alat bantu
bergerak.
tidak dapat
mendorong/menggunakan
kursi roda sendiri.
Panduan PBS Tahun 2019 54
Kesulitan: Gambaran
Umum
Tidak ada
kesulitan
Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total
Motorik
Halus
Menggunakan
tangan dan jari-jari
untuk
pekerjaan/tugas
yang membutuhkan
ketelitian, seperti
menulis,
menggambar,
memegang pensil,
mengambil koin atau
benda kecil lainnya
atau
mengancingkan
baju.
Tidak ada kesulitan
atau sama jika
dibandingkan dengan
anak seusianya.
Sedikit kesulitan dalam
menggenggam,
memegang, atau
menggunakan benda-
benda kecil (seperti biji
kacang hujau, manik)
dengan tangan atau
jari-jari, tapi dapat
dilakukan secara
mandiri.
Banyak mengalami
kesulitan dalam
menggenggam,
memegang, atau
menggunakan benda kecil
benda kecil seperti biji
kacang hujau, manik)
dengan tangan atau jari-
jari; sebagai contoh
memegang atau
memegang pensil dengan
benar, sendok,
mengancing baju atau
menarik risleting. Anak
mungkin membutuhkan
pendampingan atau alat
bantu khusus untuk
menggenggam benda .
Anak pada dasarnya tidak
dapat menggunakan tangan
dan jari-jarinya untuk
melakukan gerakan motorik
halus. Anak membutuhkan
pendamping atau alat bantu
khusus untuk mendampingi
saat makan atau gerakan
motorik khusus lainnya.
Berbicara Dipahami ketika
berbicara dengan
bahasa yang paling
sering
digunakan/lazim
(disukai) bagi anak.
Dapat berbicara dan
dimengerti dengan
jelas.
Kesulitan ringan dalam
berbicara atau
dimengerti saat
berbicara; dapat
mencakup gagap
ringan (gangguan
aliran bicara,
perpanjangan bunyi
atau kata-kata).
Sangat sulit dimengerti,
atau sedikit berbicara,
sering sekali menghindari
berbicara. Atau kelihatan
berusaha terlalu keras
untuk mengeluarkan kata-
kata. atau menggunakan
kalimat sederhana (kurang
dari 4 kata). atau salah
dalam mengurutkan kata
Tidak berbicara sama sekali
(bisu).
jika anak menggunakan
Bahasa isyarat tetapi tidak
berbicara, ini adalah katagori
yang tepat untuk dipilih. (harap
dicatat, menggunakan bahasa
isyarat di dalam kolom
komentar)
Panduan PBS Tahun 2019 55
Kesulitan: Gambaran
Umum
Tidak ada
kesulitan
Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total
dalam sebuah kalimat,
atau memiliki kosa kata
yang terbatas dibanding
anak yang lain atau
memiliki gagap yang
signifikan.
Intelektual
Kesulitan fungsi
intelektual secara
umum seperti
memahami,
mengingat
berbagai
informasi atau
instruksi di
sekolah, ketika
bermain, di
rumah, dll
Penting untuk
membandingkan
dengan anak pada
usia yang sama
Mampu belajar dan
menerapkan
keterampilan sekolah
dan keterampilan
umum yang
dibutuhkan di rumah,
pada level yang sama
(atau di atas) seperti
anak lain pada
usianya.
Jika anak tampak
mengalami kesulitan
belajar karena
disebabkan anak tidak
paham Bahasa
Dibandingkan dengan
anak lain di dalam
kelas, anak
membutuhkan
beberapa bantuan
dan/atau tambahan
waktu namun dapat
dilakukan secara
mandiri.
Dibandingkan dengan
anak lain di usia yang
sama, anak memiliki
banyak kesulitan terkait
belajar, keterampilan
akademik dan konsep
atau, kesulitan memahami
beberapa instruksi/langkah
dalam suatu tugas; atau
belajar untuk melakukan
tugas sederhana seperti
mengeluarkan isi tas
sekolah, meletakkan buku-
buku dan pensil di meja,
mengerjakan tugas,
tanggung jawab rumah
termasuk mengurus diri
Dibandingkan dengan anak
lainnya di kelas, anak tidak
dapat mendemonstrasikan
fungsi intelektual dalam
belajar, menerapkan hasil
belajar, berfikir, pemecahan
masalah, tidak dapat
menolong dan merawat diri
sendiri dan mengambil
keputusan.
Panduan PBS Tahun 2019 56
Kesulitan: Gambaran
Umum
Tidak ada
kesulitan
Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total
yang tidak memiliki
kesulitan.
Indonesia, hal ini
bukan disebabkan
karena ketidak
mampuan/disabilitas
dalam pembelajaran.
sendiri (buang air,
berpakaian, makan).
Kesulitan
Belajar Spesifik
Dibandingkan
dengan anak yang
se -usia, anak
memiliki kesulitan
pada area tertentu
meliputi area
membaca,
berhitung,
memahami, menulis
(seperti disleksia,
diskalkulia).
Kesulitan belajar
specifik seperti
disleksia
mempengaruhi
beberapa aspek
dalam belajar. Anak-
anak ini sering
belajar keterampilan
lain dengan sangat
baik.
Tidak untuk kelas
awal atau siswa
Tidak ada kesulitan
dalam membaca,
menulis, memahami,
dan berhitung.
Sedikit kesulitan dalam
membaca, menulis,
memahami dan
berhitung. Namun anak
memperlihatkan
perkembangan pada
area-area tersebut.
Anak beresiko, atau telah
didiagnosa disleksia (atau
kesulitan belajar spesifik
lainnya)
Anak memperlihatkan
dengan jelas kemampuan
pada beberapa area,
namun juga
memperlihatkan
kelemahan pada area lain
seperti; tulisan tangan
yang buruk dengan
banyak kesalahan,
mengulangi kata-kata;
mengeja kata dengan
cara yang berbeda; tidak
ada ekspresi dalam
membaca; pemahaman
yang buruk; tidak
mengenali kata-kata yang
familiar; lamban dalam
mengolah informasi;
konsentrasi yang buruk;
Panduan PBS Tahun 2019 57
Kesulitan: Gambaran
Umum
Tidak ada
kesulitan
Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total
yang baru masuk
sekolah.
kelelahan karena
berusaha keras untuk
berkonsentrasi; kesulitan
mengikuti instruksi.
Perilaku/
perhatian/
sosialisasi
Kesulitan
mengontrol perilaku;
dan/atau fokus dan
kosentrasi dan/atau
menerima
perubahan rutinitas.
Berperilaku dan
bersosialisasi sesuai
dengan usianya.
Mampu mengikuti
instruksi, dan
memberikan respon
sesuai
instruksi/perintah.
sulit melakukan kontak
mata dengan guru.
atau, membutuhkan
waktu lebih untuk
menyesuaikan dengan
perubahan rutinitas.
Dibandingkan dengan
anak lain yang seusia,
mungkin anak
menunjukkan
sedikit/kurang
perilaku agresif,
destruktif, atau melukai
diri, marah, tidak
mampu manangani
kegagalan, menjadi
pengganggu atau
penentang (tidak
ramah dan tidak dapat
bekerjasama).
Membutuhkan
pendampingan orang
dewasa dalam beberapa
perilaku dan kegiatan
sosial, namun beberapa
dapat dilakukan sendiri.
Memiliki kesulitan dalam
hubungan pertemanan dan
interpersonal; kesulitan
bertahan dalam
mengerjakan tugas; sangat
bergantung pada rutinitas;
Rentan perhatian yang
rendah; impulsive dan
hiperaktif; kurang
memperhatikan detail;
kesulitan mengatur tugas
atau mengikuti instruksi;
sering kehilangan buku,
pekerjaan rumah, mainan,
barang lainnya; berbicara
berlebihan, gelisah atau
ketidak mampuan untuk
tetap duduk dalam situasi
yang tepat.
Dibandingkan dengan
anak lain seusia, mungkin
secara moderat/cukup
anak menunjukkan perilaku
agresif, destruktif, atau
Sering membutuhkan
pendampingan orang dewasa.
dapat menampilkan perilaku
seperti: Perilaku repetitive
(berulang-ulang) seperti
bergoyang, mengambai atau
mengepak; sangat fokus pada
hal-hal yang tidak pantas;
terobsesi pada topik
pembicaraan tertentu; tidak
dapat memperbaiki
pertemanan; terpaku pada
pengalaman sensorik tertentu,
misalnya. lampu atau tekstur.
GPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docx
GPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docx

More Related Content

What's hot

Cara menghadapi ujian.ppt
Cara menghadapi ujian.pptCara menghadapi ujian.ppt
Cara menghadapi ujian.pptWahyu Sutrisno
 
Potensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKPotensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKAhmad Naufal
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikRINISUGIYARTI
 
Keterampilan Belajar
Keterampilan BelajarKeterampilan Belajar
Keterampilan BelajarAdri Hermawan
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
power point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minatpower point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minatDini1115500023
 
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratif
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratifMateri training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratif
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratifNamin AB Ibnu Solihin
 
Pengembangan interaksi sosial dan komunikasi anak autis
Pengembangan interaksi sosial dan komunikasi anak autisPengembangan interaksi sosial dan komunikasi anak autis
Pengembangan interaksi sosial dan komunikasi anak autisTiya Widiyanti
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarEndah Rizkiani
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BKPpt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK280395
 

What's hot (20)

Cara menghadapi ujian.ppt
Cara menghadapi ujian.pptCara menghadapi ujian.ppt
Cara menghadapi ujian.ppt
 
BK AUD
BK AUDBK AUD
BK AUD
 
Potensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKPotensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BK
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristik
 
Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2
 
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BKCONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
 
Keterampilan Belajar
Keterampilan BelajarKeterampilan Belajar
Keterampilan Belajar
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
Ppt pemahaman diri
Ppt pemahaman diriPpt pemahaman diri
Ppt pemahaman diri
 
power point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minatpower point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minat
 
Model desain pembelajaran ADDIE
Model desain pembelajaran ADDIEModel desain pembelajaran ADDIE
Model desain pembelajaran ADDIE
 
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratif
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratifMateri training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratif
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratif
 
Pengembangan interaksi sosial dan komunikasi anak autis
Pengembangan interaksi sosial dan komunikasi anak autisPengembangan interaksi sosial dan komunikasi anak autis
Pengembangan interaksi sosial dan komunikasi anak autis
 
Assessment paud
Assessment paudAssessment paud
Assessment paud
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BKPpt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK
 
1-konsentrasi-belajar.ppt
1-konsentrasi-belajar.ppt1-konsentrasi-belajar.ppt
1-konsentrasi-belajar.ppt
 

Similar to GPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docx

PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfErlinaAriSavelia
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfErlinaAriSavelia
 
Panduan mpls disdik jawa barat 2019
Panduan mpls disdik jawa barat 2019Panduan mpls disdik jawa barat 2019
Panduan mpls disdik jawa barat 2019DennyMartinus1
 
Kepmendikbud nomor 719 p 2020
Kepmendikbud nomor 719 p 2020Kepmendikbud nomor 719 p 2020
Kepmendikbud nomor 719 p 2020IndahMutiaraKami
 
Kepmendikbud Nomor 719/2020
Kepmendikbud Nomor 719/2020Kepmendikbud Nomor 719/2020
Kepmendikbud Nomor 719/2020CIkumparan
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruAgus Hariyatno
 
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013Kank Hari
 
Undang Undang No 20 Tahun 2003
Undang Undang No 20 Tahun 2003Undang Undang No 20 Tahun 2003
Undang Undang No 20 Tahun 2003smpbudiagung
 
UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003suprapto
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxShantiUmar1
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxShantiUmar1
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...ZainulHasan13
 
Apa mengapa kurikulum 2013 ok kbgt2018
Apa mengapa kurikulum 2013 ok kbgt2018Apa mengapa kurikulum 2013 ok kbgt2018
Apa mengapa kurikulum 2013 ok kbgt2018syamsiarmursali
 
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006Ary Ary
 
Asement edu
Asement eduAsement edu
Asement edusihah
 
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptx
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptxiFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptx
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptxssuser37a51d
 

Similar to GPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docx (20)

PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
 
Gugus paud 2016
Gugus paud 2016Gugus paud 2016
Gugus paud 2016
 
Panduan mpls disdik jawa barat 2019
Panduan mpls disdik jawa barat 2019Panduan mpls disdik jawa barat 2019
Panduan mpls disdik jawa barat 2019
 
Kepmendikbud nomor 719 p 2020
Kepmendikbud nomor 719 p 2020Kepmendikbud nomor 719 p 2020
Kepmendikbud nomor 719 p 2020
 
Kepmendikbud Nomor 719/2020
Kepmendikbud Nomor 719/2020Kepmendikbud Nomor 719/2020
Kepmendikbud Nomor 719/2020
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
 
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013
 
Undang Undang No 20 Tahun 2003
Undang Undang No 20 Tahun 2003Undang Undang No 20 Tahun 2003
Undang Undang No 20 Tahun 2003
 
UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
 
Apa mengapa kurikulum 2013 ok kbgt2018
Apa mengapa kurikulum 2013 ok kbgt2018Apa mengapa kurikulum 2013 ok kbgt2018
Apa mengapa kurikulum 2013 ok kbgt2018
 
Kajian manajemen perbatasan (fokus inovasi pendidikan) 2015
Kajian manajemen perbatasan (fokus inovasi pendidikan) 2015Kajian manajemen perbatasan (fokus inovasi pendidikan) 2015
Kajian manajemen perbatasan (fokus inovasi pendidikan) 2015
 
Kurikulum c
Kurikulum cKurikulum c
Kurikulum c
 
Rks sd pmy 2014 2018
Rks sd pmy 2014 2018Rks sd pmy 2014 2018
Rks sd pmy 2014 2018
 
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
 
Asement edu
Asement eduAsement edu
Asement edu
 
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptx
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptxiFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptx
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptx
 

More from MahpuzhHusaeni

SUSUNAN ACARA SOSIALISASI PERAN DAN FUNGSI GPK.docx
SUSUNAN ACARA SOSIALISASI PERAN DAN FUNGSI GPK.docxSUSUNAN ACARA SOSIALISASI PERAN DAN FUNGSI GPK.docx
SUSUNAN ACARA SOSIALISASI PERAN DAN FUNGSI GPK.docxMahpuzhHusaeni
 
GPK - B. MATERI POKOK - BENTUK LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ABK.pdf
GPK - B. MATERI POKOK - BENTUK LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ABK.pdfGPK - B. MATERI POKOK - BENTUK LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ABK.pdf
GPK - B. MATERI POKOK - BENTUK LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ABK.pdfMahpuzhHusaeni
 
PROGRAM IHT - MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT.pdf
PROGRAM IHT - MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT.pdfPROGRAM IHT - MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT.pdf
PROGRAM IHT - MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT.pdfMahpuzhHusaeni
 
GPK - A. MATERI UMUM.pptx
GPK - A. MATERI UMUM.pptxGPK - A. MATERI UMUM.pptx
GPK - A. MATERI UMUM.pptxMahpuzhHusaeni
 
PPT - MAHPUZH HUSAENI - FIX.pptx
PPT - MAHPUZH HUSAENI - FIX.pptxPPT - MAHPUZH HUSAENI - FIX.pptx
PPT - MAHPUZH HUSAENI - FIX.pptxMahpuzhHusaeni
 
POSTER AKTIVITAS RAMADHAN PDF.pdf
POSTER AKTIVITAS RAMADHAN PDF.pdfPOSTER AKTIVITAS RAMADHAN PDF.pdf
POSTER AKTIVITAS RAMADHAN PDF.pdfMahpuzhHusaeni
 

More from MahpuzhHusaeni (8)

SUSUNAN ACARA SOSIALISASI PERAN DAN FUNGSI GPK.docx
SUSUNAN ACARA SOSIALISASI PERAN DAN FUNGSI GPK.docxSUSUNAN ACARA SOSIALISASI PERAN DAN FUNGSI GPK.docx
SUSUNAN ACARA SOSIALISASI PERAN DAN FUNGSI GPK.docx
 
GPK - B. MATERI POKOK - BENTUK LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ABK.pdf
GPK - B. MATERI POKOK - BENTUK LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ABK.pdfGPK - B. MATERI POKOK - BENTUK LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ABK.pdf
GPK - B. MATERI POKOK - BENTUK LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ABK.pdf
 
PROGRAM IHT - MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT.pdf
PROGRAM IHT - MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT.pdfPROGRAM IHT - MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT.pdf
PROGRAM IHT - MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT.pdf
 
GPK - A. MATERI UMUM.pptx
GPK - A. MATERI UMUM.pptxGPK - A. MATERI UMUM.pptx
GPK - A. MATERI UMUM.pptx
 
PPT - MAHPUZH HUSAENI - FIX.pptx
PPT - MAHPUZH HUSAENI - FIX.pptxPPT - MAHPUZH HUSAENI - FIX.pptx
PPT - MAHPUZH HUSAENI - FIX.pptx
 
POSTER AKTIVITAS RAMADHAN PDF.pdf
POSTER AKTIVITAS RAMADHAN PDF.pdfPOSTER AKTIVITAS RAMADHAN PDF.pdf
POSTER AKTIVITAS RAMADHAN PDF.pdf
 
PPT hari ke 1.pptx
PPT hari ke 1.pptxPPT hari ke 1.pptx
PPT hari ke 1.pptx
 
Notula kegiatan cks
Notula kegiatan cksNotula kegiatan cks
Notula kegiatan cks
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

GPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docx

  • 1. PANDUAN GURU PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS) DI SEKOLAH PENYELANGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF
  • 2. Panduan PBS Tahun 2019 ii SAMBUTAN DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabiltitas disebutkan bahwa setiap warga negara penyandang disabilitas berhak memperoleh pendidikan yang bermutu pada semua jenjang dan jalur pendidikan melalui pendidikan inklusif atau pendidikan khusus. Kebijakan zonasi pendidikan merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada setiap warga negara termasuk penyandang disabilitas untuk memperoleh akses pendidikan yang bermutu yang berada di wilayahnya. Dengan kata lain penyelenggaraan pendidikan harus dapat diakses oleh semua warga negara tanpa diskriminasi. Pendidikan inklusif merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus. Layanan pembelajaran pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif perlu memperhatikan dan memberikan perhatian yang berbeda pada siswa penyandang disabilitas sesuai dengan dengan kondisi keterbatasan dan kesulitannya. Agar dapat memberikan layanan yang sesuai dengan kondisi siswa tersebut, maka guru perlu mengenal siswa secara rinci seperti kebutuhan alat bantu, potensi yang dimiliki, kondisi kesehatan, hambatan atau tantangan yang harus dihadapi, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan profil anak. Kami menyambut baik upaya Program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) dan TASS (Technical Assistant for Education System Strengthening) yang didukung oleh Kedutaan Besar Australia di Indonesia bersama-sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusun panduan dan instrumen Profil Belajar Siswa (PBS) sebagai salah satu sarana bagi guru dalam melakukan identifikasi dan asesmen peserta didik. PBS pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif bertujuan untuk dapat membantu guru dalam menyusun program pembelajaran individu. Bagi sekolah, data PBS dapat membantu sekolah dalam mengakomodasi kebutuhan siswa penyandang disabilitas, serta membantu pemerintah daerah dalam memberikan layanan dan pembinaan terhadap layanan pendidikan bagi penyandang disabilitas. Dengan tersusunnya profil belajar siswa diharapkan penyelenggaraan pembelajaran khususnya bagi siswa penyandang disabilitas dapat lebih terarah untuk mengoptimalkan potensi dan kemampuan yang dimiliki. Data PBS secara nasional dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam perencanaan pemenuhan guru untuk mendukung kualitas layanan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif. Jakarta, 19 Agustus 2019 Direktur, Ttd. Dr. Sanusi, M.Pd. NIP 196204031982031003
  • 3. Panduan PBS Tahun 2019 iii SAMBUTAN DIREKTUR GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA Penyelenggaraan madrasah merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan bagi semua warga negara di Indonesia. Layanan pendidikan di pendidikan madrasah diperuntukkan bagi semua warga negara dengan keragamannya. Pada prinsipnya penyelenggaraan pendidikan melalui jalur madrasah memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk memperoleh haknya di bidang pendidikan dengan nuansa keagamaan. Dengan demikian pendidikan madrasah sangat mendukung kebijakan pemerintah untuk memberikan layanan pendidikan bagi semua warga negara termasuk ana berkebutuhan khusus melalui penerapan program pendidikan inklusif pada semua jalur dan jenjang pendidikan. Pendidikan inklusif di madrasah merupakan bentuk pemberian akses pendidikan khususnya bagi anak berkebutuhan khusus. Penyelenggaraan madrasah yang inklusif, mulai dari madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah, perlu mendapat perhatian dalam rangka meningkatkan angka partisipasi sekolah khususnya bagi anak penyandang disabilitas. Proses pembelajaran di madrasah harus memperhatikan kondisi dan keterbatasan yang dimiliki oleh anak-anak berkebutuhan khusus, dalam rangka optimalisasi potensi dan kemampuan mereka. Dengan kata lain, guru harus mengenal profil setiap anak yang berada dalam asuhannya, sehingga dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi peserta didik. Kementerian Agama yang selama ini telah dilibatkan dalam implementasi Program Inovasi memberikan apresiasi sekaligus mendukung disusunnya Panduan dan Instrumen Profil Belajar Siswa. Kami percaya bahwa data dari Profil Belajar Siswa ini akan bermanfaat bagu guru dan kepala madrasah, serta lembaga Kementerian di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai baseline data untuk penyusunan kebijakan dan perencanaan pembinaan madrasah. Kami yakin bahwa penyusunan profile belajar siswa ini akan dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan khususnya kepada anak berkebutuhan khusus yang belajar di madrasah. Jakarta, 19 Agustus 2019 Direktur, _____________________ NIP
  • 4. Panduan PBS Tahun 2019 iv KATA PENGANTAR Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan tanpa diskriminasi. Setiap warga negara tanpa memandang perbedaan termasuk yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Pemerintah wajib menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu dan wajib memberikan akses kepada semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusif merupakan salah satu strategi pemberian akses pendidikan kepada semua anak termasuk siswa penyandang disabilitas. Pendidikan inklusif menempatkan semua pemangku kepentingan secara bersama-sama mengembangkan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi semua anak. Keberadaan siswa penyandang disabilitas pada satuan pendidikan reguler memerlukan perhatian dan penanganan tersendiri sesuai dengan kondisinya. Untuk itu diperlukan program pembelajaran yang bersifat individu kepada setiap siswa sesuai dengan kesulitan dan keterbatasan yang dimiliki. Dalam rangka mengembangkan program pembelajaran yang dapat mengakomodasikan kondisi siswa penyandang disabilitas, maka perlu dilakukan identifikasi terhadap data dan informasi siswa untuk memperoleh profil belajarnya. Program INOVASI dan TASS (Technical Assistant for Education System Strengthening) di bawah Program Kementriaan Indonesia – Australia, bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama, telah mengembangkan penyelenggaraan pendidikan inklusif di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Lombok Tengah), Provinsi Jawa Timur (Kabupaten Probolinggo), dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kabupatan Sumba Timur). Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah pembuatan Instrumen Profil Belajar Siswa. Penyusunan Panduan dan Instrumen Profil Belajar Siswa melibatkan guru sekolah dan madrasah di Kabupaten Lombok Tengah, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten, perwakilan dari Kantor Kementerian Agama dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama. Instrumen Profil Belajar Siswa (PBS) merupakan salah satu peralatan yang dapat membantu identifikasi anak berkebutuhan khusus. Data dan informasi dari PBS menjadi dasar bagi guru untuk menyusun program pembelajaran individual, bagi sekolah untuk menyusun program layanan anak berkebutuhan khusus, dan bagi pemerintah daerah untuk menyusun program dan kebijakan terkait layanan pendidikan inklusif. Data dari Profil Belajar Siswa di tingkat pusat dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana pemenuhan kebutuhan guru pendidikan dasar, pendidikan menengah, maupun pendidikan khusus. Panduan penyusunan profil belajar siswa disusun sebagai pedoman bagi semua pihak terkait, sekolah dalam melakukan identifikasi dan mencatat kondisi setiap anak, sehingga dapat memberikan layanan pendidikan yang dapat mengoptimalkan potensi setiap anak sesuai dengan kondisinya. Jakarta, 19 Agustus 2019
  • 5. Panduan PBS Tahun 2019 v DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................................................................................................................................1 A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................................................................................................................................................................. 1 B. DASAR HUKUM...................................................................................................................................................................................................................................................................... 2 C. TUJUAN...................................................................................................................................................................................................................................................................................... 3 D. MANFAAT PROFIL BELAJAR SISWA............................................................................................................................................................................................................................. 4 E. RUANG LINGKUP PANDUAN......................................................................................................................................................................................................................................... 5 BAB II PENGISIAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA...................................................................................................................................................................7 A. CAKUPAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA................................................................................................................................................................................................. 7 B. SASARAN PENGISIAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA......................................................................................................................................................................... 8 C. IDENTIFIKASI DISABILITAS............................................................................................................................................................................................................................................ 8 D. KEBUTUHAN ALAT BANTU KHUSUS .......................................................................................................................................................................................................................10 E. PERGERAKAN ANAK DI LINGKUNGAN SEKOLAH .........................................................................................................................................................................................12 F. KELEBIHAN ATAU KEMAMPUAN..............................................................................................................................................................................................................................13 G. BELAJAR DAN DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN ...........................................................................................................................................................................................13 H. INFORMASI KESEHATAN PESERTA DIDIK...........................................................................................................................................................................................................16 I. INFORMASI LAIN................................................................................................................................................................................................................................................................17 J. KESIMPULAN SEMENTARA...........................................................................................................................................................................................................................................18 K. PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL.............................................................................................................................................................................................................19 BAB III ANALISA PROFIL BELAJAR SISWA DAN KESIMPULAN .........................................................................................................................................................22 A. ANALISA PROFIL BELAJAR SISWA PER INDIVIDU.............................................................................................................................................................................................22 B. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA PER KELAS ..........................................................................................................................................................................................23 C. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA TINGKAT SEKOLAH.......................................................................................................................................................................24
  • 6. Panduan PBS Tahun 2019 vi D. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA TINGKAT KABUPATEN.................................................................................................................................................................25 BAB IV TINDAK LANJUT DARI PENGISIAN PBS .....................................................................................................................................................................................26 A. WAKTU PENGISIAN PROFIL BELAJAR SISWA ......................................................................................................................................................................................................26 B. TINDAK LANJUT DARI PENGISIAN PBS .................................................................................................................................................................................................................27 C. APLIKASI SIMPKB DAN DAPODIK.............................................................................................................................................................................................................................29 BAB V PENUTUP...............................................................................................................................................................................................................................................31 Lampiran 1. Daftar Istilah ...................................................................................................................................................................................................................................32 Lampiran 2. Instrumen PBS................................................................................................................................................................................................................................35 Lampiran 3. Tabel Acuan Guru Instrumen PBS................................................................................................................................................................................................52 Lampiran 4. Alur Proses Pendataan Siswa Penyandang Disabilitas ................................................................................................................................................................59
  • 7. Panduan PBS Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan sejak Indonesia merdeka sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan diperjelas pada pasal 31 baik sebelum maupun sesudah amandemen. Negara Indonesia menjamin bahwa setiap warga negara berhak dan wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya tanpa diskriminasi. Penyelenggaraan pendidikan secara umum dapat diakses oleh semua warga negara Indonesia. Namun demikian, masih terdapat warga negara Indonesia yang belum dapat memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan secara layak, khususnya mereka yang masuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus. Dalam sistem pendidikan Indonesia, diatur bahwa bagi warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial termasuk warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan khusus. Pada prinsipnya setiap anak usia sekolah berhak dan wajib mengikuti pendidikan yang bermutu. Namun demikian, anak berkebutuhan khusus memiliki beberapa kendala dalam mengikuti pendidikan antara lain sifat disabilitasnya dan yang tak kalah pentingnya adalah penerima masyarakat terhadap kondisinya. Pendidikan bagi siswa penyandang dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu bergabung dengan anak-anak pada umumnya di sekolah reguler yang disebut dengan pendidikan inklusif, atau mengikuti pendidikan pada satuan pendidikan khusus atau sekolah luar biasa. Pendidikan inklusif merupakan salah satu strategi pemberian akses pendidikan kepada semua anak, termasuk bagi siswa penyandang disabilitas untuk mengikuti pendidikan bersama-sama dengan anak yang lain. Inklusi merupakan suatu sistem yang menempatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk kepala sekolah, guru, pengurus yayasan, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, masyarakat dan pembina pendidikan, secara bersama-sama mengembangkan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi semua anak termasuk siswa penyandang disabilitas untuk dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Sebagai leading sector pembinaan pendidikan inklusif, maka Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus memiliki tugas dan fungsi untuk menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembelajaran dan penilaian penyelenggaraan pendidikan inklusif. Bentuk kegiatan yang diperlukan dalam pembinaan pendidikan inklusif mencakup penyusunan panduan serta bahan yang dapat menjadi acuan dalam pembinaan pendidikan inklusif pada semua jenjang pendidikan, serta menjadi pedoman dalam pelaksanaan pendidikan inklusif di tingkat sekolah. Salah satu bagian dari layanan pendidikan di sekolah penyelenggara inklusif adalah pelaksanaan identifikasi dan asesmen siswa penyandang disabilitas dalam rangka menyusun kebutuhan pembelajaran mereka sesuai dengan Profil masing-masing. Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus bekerjasama dengan INONASI (Program Kemitraan Indonesia Auastralia untuk Anak Sekolah di Indonesia) menyusun Instrumen Profil Belajar Siswa (PBS) sebagai alat untuk menentukan layanan pembelajaran individual untuk setiap anak, serta memperoleh data kebutuhan setiap anak berkebutuhan khusus untuk diprogramkan pemenuhannya oleh sekolah. Instrumen PBS dikembangkan dari Panduan Identifikasi dan Asesmen
  • 8. Panduan PBS Tahun 2019 2 pada Satuan Pendidikan Khusus yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 dan Washingthon Group on Disability Statistics (WG). Instrumen PBS berisi beberapa bagian yang mencakup informasi kebutuhan siswa terutama siswa penyandang disabilitas yang mencakup identifikasi kebutuhan alat bantu, pergerakan, kesulitan fungsional, kemampuan dan kelebihan yang dimiliki, dukungan yang diperlukan, informasi tentang kesehatan, tantangan yang dihadapi, serta dukungan program pembelajaran yang diperlukan secara individu. Dengan demikian Instrumen PBS sangat membantu guru dalam memperoleh data dan informasi atau Profil belajar anak sehingga dapat menyusun program untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Data PBS dipakai oleh sekolah sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan alat bantu serta penentuan kriteria kelulusan yang dapat dibedakan dengan anak lain. Dengan demikian PBS membantu anak dan guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kondisinya, bagi orangtuanya untuk memahami kondisi dan kebutuhan anak, bagi sekolah untuk menyusun program layanan khusus, bagi pemerintah daerah untuk memberikan dukungan program pendidikan inklusif. Penyusunan PBS dapat dilaksanakan pada siswa, baik yang sudah terdaftar maupun yang baru masuk sekolah. Dengan demikian instrumen PBS dapat diterapkan pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Hasil penyusunan PBS yang dilaksanakan oleh sekolah selanjutnya dilaporkan ke dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi, maka pihak pemerintah daerah akan dapat menyusun program dukungan yang relatif lebih jelas dan nyata untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan inklusif di wilayahnya. B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan 6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 9. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
  • 9. Panduan PBS Tahun 2019 3 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 72 Tahun 2013 tentang Pendidikan Layanan Khusus; 12. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 66 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah; 13. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam; 14. Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2014 tentang Satuan Pendidikan Muadalah pada Pondok Pesantren. C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Panduan guru dalam penyusuan Profil Belajar Siswa (PBS) secara umum bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan pada satuan pendidikan dasar dan menengah melalui penyediaan metode standar dalam melakukan identifikasi dan mencatat informasi kesulitan disabilitas fungsional peserta didik. 2. Tujuan Khusus Panduan guru dalam penyusuan PBS pada satuan pendidikan dasar dan menengah secara khusus bertujuan untuk membantu guru dan sekolah dalam melakukan identifikasi peserta didik terutama siswa penyandang disabilitas pada aspek: a. kebutuhan alat bantu/produk yang diperlukan dalam mengikuti pendidikan; b. kesulitan dalam melakukan pergerakan di lingkungan sekolah dalam mengikuti aktivitas sekolah; c. kesulitan fungsional yang mencakup fungsi panca indra, anggota badan, dan motorik sehingga memiliki keterbatasan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; d. potensi diri yang berkaitan dengan kemampuan dan kelebihan yang dimiliki; e. dukungan pemenuhan guru pada sekolah/madrasah/pasantren penyelenggara pendidikan inklusif f. dukungan pendampingan yang diperlukan dalam mengikuti aktivitas belajar mengajar di sekolah; g. informasi tentang kesehatan, diagnosa dan pengobatan/penanganan kesehatan anak baik yang dilakukan oleh tim medis maupun orangtua;
  • 10. Panduan PBS Tahun 2019 4 h. tantangan yang dihadapi peserta didik baik menyangkut personal maupun sosial; i. dukungan program pembelajaran yang diperlukan secara individu: D. MANFAAT PROFIL BELAJAR SISWA PBS ini memiliki keterkaitan dengan sistem informasi pendataan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Data peserta didik dengan disabilitas fungsional dan kebutuhan layanan pembelajaran akan membantu sekolah dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dan penyediaan sumber daya di sekolah serta untuk mengevaluasi efektivitas penyelenggaraan pendidikan inklusif. Dengan demikian sasaran pengguna PBS meliputi guru, kepala sekolah, orangtua, masyarakat, dinas pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi, dan pemerintah. 1. Manfaat PBS bagi Guru Profil Belajar Siswa bagi guru sangat bermanfaat untuk mengenali setiap peserta didik di kelasnya secara invividu. Dengan PBS maka guru dapat menerapkan pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik peserta didik. Data PBS dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam membentuk kelompok kerja, pengembangan tutor sebaya dimana anak yang lebih mampu pada suatu mata pelajaran dapat membantu temannya dalam belajar, memberikan perlakuan yang berbeda pada anak berkebutuhan khusus, serta mengembangkan pembelajaran individual khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus. 2. Manfaat PBS bagi Sekolah Profil Belajar Siswa bagi sekolah dapat dipakai sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) khususnya pada pemenuhan kebutuhan anak berkebutuhan khusus di sekolahnya. Program pemenuhan kebutuhan dapat berbentuk pengalokasian anggaran pengadaan alat bantu bagi peserta didik yang memerlukan, program pendampingan guru yang memiliki anak berkebutuhan khusus, program peningkatan kompetensi guru dalam bidang pelayanan anak berkebutuhan khusus, maupun pengusulan atau pengajuan proposal ke dinas pendidikan kabupaten/kota untuk memperoleh bantuan pengadaan alat bantu atau guru pendamping khusus atau pelatihan bagi guru terkait dengan keberadaan anak berkebutuhan khusus di sekolahnya. 3. Manfaat PBS bagi Orangtua Profil Belajar Siswa bagi orangtua dapat membantu orangtua untuk lebih memahami anaknya yang berkaitan dengan kebutuhan bantuan secara fisik, pendampingan dari sisi akademik, dan serta pendampingan dalam bersosialisasi di masyarakat. Dengan memahami PBS, maka orangtua dapat membantu anak dalam mengikuti pembelajaran di sekolah dan di rumah, serta dapat membantu anak dalam mengatasi keterbatasan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, orangtua dapat menjadi bagian dari tim pembelajaran yang bersama-sama mengoptimalkan potensi dan kemampuan yang dimiliki, sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaat dari layanan pendidikan inklusif. 4. Manfaat PBS bagi Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota
  • 11. Panduan PBS Tahun 2019 5 Profil Belajar Siswa bagi dinas pendidikan provinsi atau kabupaten/kota yang diterima dari sekolah dalam bentuk rekapitulasi anak berkebutuhan khusus berikut kebutuhan alat bantu dan pendampingan, dipakai sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam penyusunan program pembinaan pendidikan inklusif tingkat provinsi atau kabupaten/kota. Program dimaksud dapat berupa pengalokasian anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk pengadaan bantuan alat bantu kepada anak berkebutuhan khusus melalui sekolah, program peningkatan kompetensi guru dalam bidang pelayanan anak berkebutuhan khusus, program pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, pemberian insentif khusus bagi guru yang memiliki anak berkebutuhan khusus. 5. Manfaat PBS bagi Pemerintah Profil Belajar Siswa bagi Pemerintah menjadi acuan dalam pengembangan kebijakan dan pembinaan penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan inklusif. Data PBS dapat dijadikan salah satu bagian dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sehingga secara nasional dapat diketahui data dan informasi perkembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif. Selain itu data PBS dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan pengalokasian anggaran serta penentuan besarnya bantuan operasional sekolah (BOS) untuk anak-anak berkebutunan khusus. Data PBS juga dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan pemenuhan kebutuhan guru pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. E. RUANG LINGKUP PANDUAN Panduan ini memuat formulir Profil Belajar Siswa (PBS) yang dapat mengidentifikasi peserta didik dengan benar. Pada dasarnya panduan ini bertujuan memperkenalkan PBS dan memberikan petunjuk pengisian, pengolahan serta rencana tindak lanjutnya. Pada Bab I Pendahuluan dijelaskan latar belakang, dasar hukum, tujuan, ruang lingkup dan manfaat PBS. Instrumen PBS dikembangkan oleh Program Inovasi di salah satu kabupaten sasaran program, yaitu Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Instrumen dikembangkan oleh Tim Inovasi bersama-sama guru-guru di beberapa Sekolah Dasar di Kabupaten tersebut dengan mengacu pada Panduan Identifikasi dan Asesmen pada Satuan Pendidikan Khusus yang telah diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dasar hukum yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan penyelengaraan pendidikan inklusif dituliskan sebagai bagian dari informasi Bab Pendahuluan. Tujuan umum dan tujuan khusus penyusunan PBS juga dijabarkan secara rinci dalam rangka memberikan arah dan maksud dari pembuatan PBS. Manfaat PBS dijelaskan secara lengkap termasuk manfaatnya bagi guru, sekolah, orangtua, serta pemerintah. Bab II Penggunaan Instrumen PBS berisi penjelasan tentang instrumen serta cara mengisinya bagian per bagian. Penjelasan dimulai dari cakupan instrumen, cara pengisian, sasaran (responden) pengisian instrumen, serta pembahasan bagian-bagian instrumen secara rinci. Bab ini dilengkapi dengan pembahasan cara melakukan analisa data bagian per bagian termasuk pembuatan kesimpulan sementara yang merupakan bagian penting dalam instrumen. Pada bagian akhir dari Bab ini dibahas tindak lanjut setelah dimiliki kesimpulan sementara untuk setiap anak. Tindak lanjut dari pengisian PBS terdiri atas tindak lanjut di kelas, di sekolah, dan di dinas pendidikan.
  • 12. Panduan PBS Tahun 2019 6 Bab III Pembuatan Kesimpulan, berisi penjelasan tentang cara membuat kesimpulan tiap anak, kesimpulan kolektif tingkat kelas untuk dilaporkan ke kepala sekolah, serta rekap data rekap per sekolah untuk dilaporkan ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi sesuai dengan kewenangannya.
  • 13. Panduan PBS Tahun 2019 7 BAB II PENGISIAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA A. CAKUPAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA Instrumen PBS mencakup pendataan peserta didik terkait dengan kebutuhan khusus yang diperlukan, dibagi menjadi 9 (sembilan) aspek, yaitu: 1. Identifikasi Disabilitas, untuk memperoleh data dan informasi kesulitan atau keterbatasan peserta didik yang mencakup penglihatan, pendengaran, motorik, berbicara, kesulitan dalam belajar, emosi, dan sebagainya; 2. Alat Bantu Khusus, untuk memperoleh data dan informasi peserta didik dari segi kebutuhan alat bantu secara fisik, seperti kacamata, alat bantu dengar, kursi roda, tongkat, dan sebagainya; 3. Pergerakan (mobilitas) di Lingkungan Sekolah, untuk memperoleh data dan informasi kebutuhan peserta didik yang perlu diakomodasi oleh sekolah untuk membantu pergerakan atau mobilitas peserta didik dalam mengikuti semua aktivitas di lingkungan sekolah, baik di luar maupun di dalam kelas; 4. Kelebihan atau Kemampuan, untuk memperoleh data dan informasi tentang potensi yang dimiliki peserta didik sehingga dapat dioptimalkan melalui pembinaan dan pembelajaran yang lebih intensif; 5. Belajar dan Dukungan Yang Dibutuhkan, untuk memperoleh data dan informasi kebutuhan peserta didik dari sisi pendampingan baik di dalam maupun di luar kelas, perjalanan ke sekolah, komunikasi dengan orang lain, pendampingan dalam belajar, serta dukungan yang diperlukan dalam mengikuti pembelajaran seperti pendampingan saat belajar, pengaturan cahaya, pembuatan tulisan yang diperbesar, penambahan waktu untuk belajar, dan lain sebagainya; 6. Informasi Kesehatan, Diagnosa dan Pengobatan atau Penanganan, untuk memperoleh data dan informasi peserta didik dari sisi kondisi kesehatan, berdasarkan informasi klinis dari dokter, terapis, atau spesialis. 7. Informasi lain, pada bagian ini untuk memperoleh data dan informasi peserta didik yang belum tercakup pada bagian sebelumnya seperti hambatan dan tantangan yang dhadapi; 8. Kesimpulan Sementara, pada bagian ini memuat kesimpulan sementara dari data-data yang diperoleh sebagai dasar guru dalam melakukan layanan pendidikan terbaik bagi anak, seperti pemenuhan kebutuhan alat bantu, perlakuan yang diperlukan dalam bidang akademik, serta pendampingan yang diperlukan untuk mengoptimalkan potensi peserta didik dengan keterbatasan yang dimiliki. 9. Program Pembelajaran Individual, bagian ini merupakan bagian akhir dari instrumen yang berisi rencana pembelajaran yang bersifat individu untuk setiap peserta didik berkebutuhan khusus.
  • 14. Panduan PBS Tahun 2019 8 B. SASARAN PENGISIAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA Pengisian instrumen PBS tidak bisa dilakukan oleh guru sendirian, tetapi harus melibatkan siswa yang bersangkutan, orangtua/wali siswa, serta tenaga medis serta spesialis kesehatan lainnya. Pengisian instrumen selain dilakukan dengan wawancara siswa dan orangtua, juga berasal dari pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembuatan PBS dapat dilakukan pada anak yang sudah terdaftar sebagai peserta didik di sekolah dan dapat juga dilakukan pada saat pendaftaran peserta didik baru. 1. Pembuatan PBS untuk peserta didik yang terdaftar Pembuatan PBS untk semua peserta didik yang telah terdaftar di sekolah dan sudah diinput di Dapodik, dilakukan untuk memperoleh data dan informasi setiap peserta didik, sehingga dapat membantu membantu guru dan sekolah dalam meningkatkan layanan pendidikan inklusif sesuai dengan kondisi setiap peserta didik. Dengan dimilikinya PBS setiap anak, maka sekolah dapat memasukkan rencana pemenuhan kebutuhan anak berkebutuhan khusus ke dalam Program/Rencana Kerja Sekolah baik Rencaan Kerja Sekolah Jangka Menengah maupun Rencana Kerja Anggaran Sekolah yang bersifat tahunan; 2. Pembuatan PBS untuk saat Penerimaan Peserta Didik Baru Pembuatan PBS juga dapat dilakukan pada saat penerimaan peserta didik baru (PPDB). Pengisian dilakukan melalui wawancara dengan anak dan orangtua untuk memperoleh data awal kebutuhan khusus peserta didik. Data dan informasi yang diperoleh harus dilengkapi dengan hasil pengamatan keseharian setelah peserta didik mengikuti pembelajaran. Dengan dimiliki data awal kebutuhan peserta didik maka guru dapat lebih mempersiapkan pembelajaran yang dituangkan sebagai bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran. Dari sisi sekolah, dapat menuangkan rencana pemenuhan kebutuhan peserta didik ke dalam rencana kerja dan anggaran sekolah. C. IDENTIFIKASI DISABILITAS Identifikasi disabilitas dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang ragam dan tingkat kesulitan atau keterbatasan yang dialami oleh peserta didik. Cara mengisinya guru diminta untuk memberikan tanda checklist () pada kolom yang sesuai ragam dan tingkat kesulitan siswa, serta dilengkapi dengan catatan atau penjelasan dari kesulitan yang dimiliki. Pada saat guru mengisi kolom bagian ini, guru harus mengacu pada tabel acuan guru dalam mengidentifikasi tingkat kesulitan siswa disabilitas (lihat Lampiran 3). Guru diharapakan memberikan informasi sesuai dengan hasil wawancara dan/atau pengamatan di sekolah. untuk pembanding guru dapat membandingan dengan kemampuan siswa lainya yang se usia di kelas. Sebagai tambahan kemungkinan siswa akan memperlihatkan dua atau lebih ragam kesulitan namun tingkat kesulitan yang bisa berbeda sama bahkan lebih, misalnya siswa mengalami banyak kesulitan dalam aspek intelektual dan siswa juga mengalami sedikit kesulitan pada aspek motorik halus, atau siswa mengalami sedikit kesulitan dalam aspek intelektual dan siswa mengalami banyak kesulitan pada aspek perilaku/perhatian/sosialisasi, guru diharapakan dapat memberikan kondisi yang dihadapi siswa.
  • 15. Panduan PBS Tahun 2019 9 A. IDENTIFIKASI DISABILITAS Dibandingkan dengan siswa seusia, apakah memiliki kesulitan pada area berikut: Tidak Kesulitan Sedikit Kesulitan* Banyak kesulitan* Kesulitan Total* *Berikanlah penjelasan singkat tentang gambaran kesulitan sesuai dengan hasil pengamatan atau pengetahuan guru. 1 Penglihatan Kesulitan melihat sesuatu pada jarak dekat atau jauh, luas pandang seperti objek benda, wajah dan gambar. Jika siswa menggunakan kacamata, apakah siswa masih memiliki kesulitan untuk melihat? 2 Pendengaran Kesulitan mendengarkan suara seperti suara orang, musik dan suara lainnya. Jika siswa menggunakan alat bantu dengar, apakah siswa masih mengalami kesulitan untuk mendengar? 3 Motorik Kasar Kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas seperti naik tangga dan duduk 4 Motorik Halus Kesulitan menggunakan tangan dan jari-jari, seperti mengambil benda kecil, contoh tombol atau pensil, biji- bijian, atau buka tutup wadah/kotak atau botol 5 Berbicara Sulit dipahami saat berbicara, tidak mengeluarkan suara (hanya dipahami dalam bahasa yang sering digunakan oleh siswa) 6 Intelektual Kesulitan fungsi intelektual secara umum seperti mengenali, mengingat, mengetahui, memahami, melakukan berbagai informasi atau instruksi di sekolah, di rumah, ketika bermain, dll 7 Belajar Spesifik Kesulitan dalam area tertentu berkaitan dengan membaca (disleksia), menulis (disgrafia), dan menghitung (diskalkulia). Meskipun sebenarnya siswa mampu belajar banyak hal di pelajaran lainnya. 8 Perilaku/ Perhatian/So sialisasi Sulit mengontrol perilaku diri sendiri, dan/atau sulit fokus dan kosentrasi, dan/atau sulit menerima perubahan rutinitas, dan/atau kesulitan berteman. Pengisian checklist pada kesulitan nomor 1 s.d. 8 didasarkan pada hasil wawancara dan/atau pengamatan dengan peserta untuk menetapkan tingkat kesulitan yang mencakup: tingkat kesulitan: tidak kesulitan, sedikit, banyak, dan kesulitan total.
  • 16. Panduan PBS Tahun 2019 10 Dibandingkan dengan siswa seusia, apakah memiliki kesulitan pada area berikut: Tidak pernah Jarang Sering Selalu *Berikanlah penjelasan singkat tentang gambaran kesulitan sesuai dengan hasil pengamatan atau pengetahuan guru. 9 Emosi Siswa terlihat: sangat sedih, depresi, cemas berlebihan dan/atau gelisah. Khusus untuk nomor 9 diisi dengan frekuensi terjadinya emosi peserta didik berdasarkan wawancara dan/atau pengamatan untuk menentukan tingkat frekuensinya (tidak pernah, karang, sering dan selalu). Misalnya kalau setiap minggu minimal sekali anak mengalami kegelisahan, maka hal itu dapat dimasukkan ke dalam kategori “’sering”. Pada kolom penjelasan dapat diisi dengan penjelasan berdasarkan kondisi peserta didik, misalnya untuk penglihatan anak “banyak kesulitan”, maka dalam kolom penjelasan ditulis kesulitan yang dialami peserta didik seperti “kesulitan melihat huruf pada jarak jauh atau tulisan di buku paket”, atau “kesulitan melihat huruf yang dicetak kecil, sehingga memerlukan buku dengan cetakan huruf yang besar”. Contoh lainnya adalah misalnya siswa mengalami waktu yang lama untuk memahami konsep sebuah kata, atau siswa sering salah dalam menulis, dll D. KEBUTUHAN ALAT BANTU KHUSUS Bagian selanjutnya dalam instrumen PBS adalah kebutuhan alat bantu. Pada bagian ini diuraikan alat bantu yang diperlukan oleh peserta didik dalam keseharian yang dapat mendukung kemandirian siswa di sekolah. Cara mengisinya guru diminta untuk memberikan tanda checklist () pada kolom yang sesuai kondisi siswanya, yaitu kolom untuk alat bantu yang sedang digunakan, tidak menggunakan karena memang tidak membutuhkan alat bantu, atau membutuhkan alat bantu tetapi tidak punya. B. ALAT BANTU KHUSUS No Uraian Alat Bantu Berilah Tanda Ceklist () pada salah satu kolom Siswa tidak membutuhkan Siswa membutuhkan menggunakan Tidak memiliki 1 Kacamata (Lensa kontak) 2 Alat bantu dengar 3 Kursi roda 4 Kruk, Tongkat atau Walker (Alat bantu jalan)
  • 17. Panduan PBS Tahun 2019 11 5 Alat tulis braille, mesin braille (siswa membaca dengan menyentuh tonjolan di mesin atau lembaran) 6 Perangkat lunak membaca layar (screen reader) seperti JAWS dan NVDA 7 Buku Elektronik atau Audio book 8 Tongkat Putih (untuk siswa keterbatasan penglihatan atau buta) 9 Perangkat Orthotic (Untuk mendukung kaki, lengan atau tulang belakang) 10 Kaki palsu (Prosthetics) 11 Modifikasi meubel (seperti. kursi atau meja khusus; merubah ketinggian meja) 12 Papan Komunikasi (seperti papan dengan gambar aktivitas dan emosi bagi siswa) 13 lainnya, mohon spesifik: ________________________________________________________ Jika terdapat alat bantu lain yang belum disebutkan dalam uraian, dapat ditambahkan dengan mengisi pada baris terakhir.
  • 18. Panduan PBS Tahun 2019 12 E. PERGERAKAN ANAK DI LINGKUNGAN SEKOLAH Pada pendataan tentang pergerakan anak di lingkungan sekolah meliputi kebutuhan anak yang perlu diakomodasi oleh sekolah sehingga membuat sekolah menjadi ramah anak berkebutuhan khusus. Cara mengisinya guru diminta untuk memberikan tanda checklist () pada kolom yang sesuai kondisi kebutuhan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aksesibel khususnya bagi siswa penyandang disabilitas. C. PERGERAKAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH Apakah siswa menggunakan atau membutuhkan penyesuaian bangunan agar dapat berpartisipasi di sekolah? Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom Tidak Dibutuhkan Dibutuhkan Penyesuaian sudah dilakukan dan digunakan belum dilakukan penyesuaian Ram atau Tanjakan Landai Handrail atau pegangan untuk menuju kelas, pustaka, ruang guru dan toilet Label nama–nama ruang di sekolah Lantai Pemandu (Guiding Block) Tempat cuci tangan dan Tempat minum Sebutkan Lainnya ;……………………………… Jika terdapat kebuthan pergerakan lingkungan kelas atau sekolah yang belum disebutkan dalam uraian, dapat ditambahkan dengan mengisi pada baris terakhir.
  • 19. Panduan PBS Tahun 2019 13 F. KELEBIHAN ATAU KEMAMPUAN Pendataan kelebihan atau kemampuan dimaksudkan untuk menggali potensi yang dimiliki peserta didik, baik potensi akademik maupun non- akademik. Potensi akademik misalnya kemampuan matematika atau ilmu pengetahuan alam yang cukup kuat. Sedangkan potensi non-akademik termasuk seni musik, seni suara, seni lukis, olahraga, dan sebagainya. Potensi kelebihan dan atau kemampuan peserta didik digali melalui wawancara dengan peserta didik serta orangtua, serta pengamatan sehari-hari. D. KELEBIHAN ATAU KEMAMPUAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. G. BELAJAR DAN DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN Pada bagian ini dimaksudkan untuk melakukan identifikasi kebutuhan dukungan yang diperlukan peserta didik baik dalam belajar maupun dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Bagian ini dibagi menjadi dua bagian, bagian satu kebutuhan pendamping seperti kebutuhan peserta didik dari sisi pendampingan baik di dalam maupun di luar kelas, kebutuhan pendampingan untuk perjalanan ke sekolah, pendampingan saat berkomunikasi
  • 20. Panduan PBS Tahun 2019 14 dengan orang lain, pendampingan dalam belajar. Selanjutnya bagian dua tentang kebutuhan penyesuaian baik yang sudah dilakukan guru atau akan dilakukan di kelas seperti adaptasi materi saat belajar, pengaturan cahaya, pembuatan tulisan yang diperbesar, penambahan waktu untuk belajar, dan lain sebagainya. Cara mengisinya guru diminta untuk memberikan tanda checklist () pada kolom yang sesuai kondisi keseharian siswa terkait pendampingan yang diberikan dan memberikan penjelasan contoh bentuk pendampingan yang diberikan kepada siswa. E. BELAJAR DAN DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN 1. Dibandingkan dengan siswa seusianya, berapa banyak pendampingan kepada siswa terkait hal hal berikut. Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom No Uraian aktifitas siswa Pendampingan *Penjelasan Tidak Butuh Sedikit Butuh* Banyak Butuh* 1a Bergerak di dalam ruang kelas 1b Bergerak di lingkungan sekolah 1c Pergi dan pulang sekolah 1d Komunikasi: baik dalam mengungkapkan maupun menerima informasi. 1e Proses belajar 1f Kegiatan sehari-hari, seperti Makan dan minum Buang air di toilet menggunakan pakaian, sepatu, dll 1g Bersosialisasi dengan siswa lain 1h Mengelola perilaku dan emosi diri 2. Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom terkait penyesuaian pembelajaran dan penilaian yang diberikan kepada siswa!
  • 21. Panduan PBS Tahun 2019 15 No Penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian Siswa Tidak Butuh Butuh *Deskripsi penjelasan Belum Dilakukan* Sudah Dilakukan* 2a Menempatkan siswa di barisan paling depan dan dekat dengan guru 3 2 1 2b Membuat ukuran tulisan di buku paket menjadi besar 2c Menyediakan alat tulis dan buku paket dalam bentuk Braille 2d Memodifikasi kegiatan dan permainan fisik (olah raga) 2e Memodifikasi materi pembelajaran dan penilaian, atau mengurangi kesukaran pembelajaran bagi siswa 2f Menggunakan penerjemah bahasa isyarat dalam proses pembelajaran dan aktivitas sekolah lainnya 2g Memberikan tambahan waktu saat asesmen/penilaian (Ujian, Tes) 2h Mendampingi selama pelaksanaan ujian (seperti: pembaca soal, penerjemah Bahasa isyarat) 2i Memberikan tenaga tambahan (guru pendamping atau relawan) 2j Memberikan tambahan pembelajaran bagi siswa di rumah 2k Mengatur pencahayaan yang cukup atau kekontrasan di kelas
  • 22. Panduan PBS Tahun 2019 16 No Penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian Siswa Tidak Butuh Butuh *Deskripsi penjelasan Belum Dilakukan* Sudah Dilakukan* 2l Menyiapkan alat peraga konkret dalam pembelajaran 2m Menyesuaikan pembelajaran dan penilaian lainnya di kelas (mohon dijelaskan secara spesifik) H. INFORMASI KESEHATAN PESERTA DIDIK Informasi tentang kesehatan peserta didik dicatat pada bagian Informasi Kesehatan, Diagnosa dan Pengobatan atau Penangan. Informasi tentang kesehatan ini termasuk mencatat pengobatan yang sedang dan pernah dilakukan terhadap peserta didik, serta penanganan terhadap gangguan kesehatan baik yang dilakukan oleh pihak medis maupun orangtua. Data dan informasi peserta didik dari sisi kondisi kesehatan diisi berdasarkan informasi klinis dari dokter, terapis, atau spesialis. Pengisian informasi kesehatan anak dilakukan guru bersama-sama dengan tenaga medis dan atau spesialis kesehatan lain yang relevan, serta orangtua. Pengisian bagian kesehatan anak juga dapat dilakukan dengan mengacu pada catatan medis yang dimiliki. F. INFORMASI KESEHATAN, DIAGNOSA DAN PENGOBATAN ATAU PENANGANAN Mohon diberikan informasi tentang kondisi kesehatan yang mungkin dimiliki siswa, seperti: epilepsy, kondisi jantung, asma, alergi, dan lain-lain serta bentuk dukungan apapun yang diperlukan di sekolah terkait kondisi ini. Tuliskan rekaman informasi klinik, diagnosa dan penanganan/pengobatan. Pada Bagian ini, hanya diisi jika siswa telah ditangani oleh Dokter, Terapis, Audiologis, Spesialis Mata, atau Penanganan medis lainnya. Gunakanlan beberapa baris, jika terdapat banyak kondisi (seperti. Down syndrome, Gangguan Penglihatan).
  • 23. Panduan PBS Tahun 2019 17 Kondisi Klinis/Hasil Diagnosa (eg. Cerebral palsy, Autism spectrum disorder, gangguan pendengaran, etc) Tahun di diagnosa Nama praktisi atau institusi yang membuat diagnosis Layanan atau penanganan yang diterima dengan kondisi tersebut (termasuk perkiraan tanggal) I. INFORMASI LAIN Informasi lain yyang dimaksud pada bagian ini adalah data dan informasi peserta didik yang belum tercakup pada bagian sebelumnya seperti hambatan dan tantangan yang dhadapi. Tantangan yang dihadapi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam merawat tubuh, berinteraksi dengan orang lain, serta kondisi lain yang menghambat dalam mengikuti pembelajaran atau pergi ke sekolah. Informasi tentang tantagan yang dihadapi peserta didik dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran serta perlakuan khusus yang diperlukan. G. INFORMASI LAIN Tuliskan informasi lain terkait tantangan siswa yang belum terungkap dalam bagian sebelumnya. (Tantangan dapat terkait capaian KKM kurikulum atau area lain seperti cara merawat diri, kondisi kehidupan sehari-hari di rumah termasuk Gizi, berkerja, kekerasan di rumah tangga, keterampilan sosial, dll) 1. 2. 3.
  • 24. Panduan PBS Tahun 2019 18 J. KESIMPULAN SEMENTARA Kesimpulan sementara dibuat dari data-data yang diperoleh sebagai dasar guru dalam melakukan layanan pendidikan terbaik bagi anak, seperti pemenuhan kebutuhan alat bantu, perlakuan yang diperlukan dalam bidang akademik, serta pendampingan yang diperlukan untuk mengoptimalkan potensi peserta didik dengan keterbatasan yang dimiliki. Kesempulan sementara merupakan bagian yang penting untuk dibuat oleh guru untuk melaksanakan rencana tindak lanjut yang bersifat cepat. Selain itu kesimpulan sementara setiap siswa dibuat rekap untuk dilaporkan ke kepala sekolah untuk diprogramkan pemenuhannya, serta dilaporkan ke provinsi atau kabupaten/kota untuk diprogramkan pemenuhan termasuk program pembinaan dan pengalokasian anggaran. H. KESIMPULAN SEMENTARA Bagian ini, guru diminta untuk memberikan kesimpulan sementara terkait dukungan yang diperlukan untuk membantu siswa bedasarkan data/informasi yang diperoleh; Ragam Disabilitas □ __________________________* □ Bukan Penyandang Disabilitas No Aspek Dukungan/Kebutuhan Siswa 1 Alat Bantu 2 Akademik 3 Pendampingan/Bimbingan 4 Lainnya.................................. *) Ragam Disabilitas bedasarkan pengelompokan dalam Dapodik, Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita ringan, Tunagrahita sedang, Tunadaksa ringan, Tunadaksa sedang, Tunalaras, Tunawicara, Hiperaktif, Sulit Belajar, Down_sindrome, Autis dan Tunaganda
  • 25. Panduan PBS Tahun 2019 19 K. PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL Program pembelajaran individual disusun berdasarkan data dan informasi yang diperoleh melalui instrumen ini. Program ini dapat disusun oleh guru kelas dengan bantuan/pendampingan guru pendamping khusus, terapis, profesional lainya atau dikerjakan secara bersama-sama, jika diperlukan guru dapat juga melibatkan orangtua/wali untuk mendukung kerberhasilan program. Program pembelajaran individual (PPI) dapat disusun untuk jangka waktu semester dan atau setahun. Program ini mencakup rencana pemenuhan alat bantu, bentuk pendampingan yang diperlukan, serta kebutuhan lain yang mungkin memerlukan jangka waktu yang akan panjang untuk memenuhinya. Jika peserta didik memerlukan pendampingan dalam pembelajaran, maka pemenuhannya dapat diprogramkan secara individual secara langsung oleh guru dan akan lebih dengan memberdayakan peserta didik lain yang memiliki kemampuan lebih dalam rangka membangun kebersamaan dan kekeluargaan di kelas. Sebagai catatan tidak semua siswa disablitas membutuhkan PPI, jika siswa menurut guru dapat mengikuti rencana pembelajaran di kelas dan membutuhkan adaptasi metode, media atau materi maka guru dapat menyesuaikan rencana pembelajaran yang terlah disusun, namum jika siswa membutuhkan dukungan pembelajaran diluar kurikulum sekolah seperti belajar isyarat, braille, kemampuan bina diri, penanganan perilaka maka siswa diharuskan mendapat PPI G. PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL (PPI) Apa Kebutuhan/Tujuan Jangka Panjang bagi siswa? (jangka waktu (Tahun/Semester): ______) Contoh: Siswa mampu menguasai Braille, Bahasa isyarat, Orientasi mobilitas lingkungan Sekolah, Menggunakan alat atau teknologi terapi dll (Harus jelas, spesifik dan didiskusikan dengan orang tua, guru pendamping khusus dan kepala sekolah). Catatan: Tidak semua siswa membutuhkan PPI. PPI diperuntukkan buat siswa dengan standar dibawah kurikulum atau kebutuhan lainnya untuk membantu siswa dalam mengikuti kurikulum. semua program pembelajaran yang dibuat untuk siswa harus detail dan mungkin untuk dilakssiswaan). 1. 2. 3. 4.
  • 26. Panduan PBS Tahun 2019 20 Tujuan Jangka Pendek merupakan turunan atau jabaran langkah kegiatan untuk mencapai tujuan jangka panjang, biasanya tujuan jangka pendek berisi kegiatan atau aktivitas yang akan dicapai, diukur termasuk dievaluasi dalam keseharian anak di kelas, sekolah dan rumah. Waktu maksimal untuk jangka pendek adalah 6 bulan, minimal 3 bulan. Apa kebutuhan/tujuan jangka pendek bagi siswa? (3 – 6 bulan) No Tujuan Jangka Pendek Aktivitas Yang Digunakan Bulan Pencapaian Pihak Yang Terlibat Evaluasi Catatan Petunjuk Pengisian: 1. Kolom tujuan Jangka Pendek, diisi tujuan singkat yang membantu mencapai tujuan jangka Panjang, misalnya, pada tujuan jangka Panjang guru menetapkan bahwa siswa dapat menguasai keterampilan bina diri, maka pada tujuan jangka pendek, guru menetapkan pada pada 3 bulan pertama tujuan yang harus dicapai adalah siswa dapat menggunakan toilet, pada 3 bulan yang sama, siswa dapat berpakaian. Atau pada tujuan jangka Panjang guru menetapkan anak dapat menguasai dan mengoperasikan program baca layar computer bagi penglihatan, pada tujuan jangka pendek 1 bulan pertama siswa dapat mengenal tombol dan fungsingya, bulan 2 anak dapat mengoperasikan fungsi tombol dan membaca satu buku audio, dll 2. Kolom Aktivitas, kegiatan harian atau rutin yang dilakukan besama siswa sesuai dengan jabaran tujuan jangka pendek. Satu tujuan jangka pendek maka diperlukan minimal satu aktivitas dimana menurut guru atau orang lain yang dilibatkan sangat dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Seperti menggunak toilet, menempelkan gambar instruksi pada toilet sekolah dan rumah, siswa melihat dan mengikuti gambar instruksi tersebut setiap siswa mau menggunakan toilet, guru/orang tua memberikan maksimal 3 kali pendampingan diawal untuk memahami gambar instruksi dan medampingi siswa, dst 3. Kolom Bulan Pencapaian, diisi dengan durasi atau lamanya bulan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan jangka pendek yang telah ditetapkan;
  • 27. Panduan PBS Tahun 2019 21 4. Kolom Pihak yang terlibat dapat berasal dari unsur teman sejawat siswa, guru lain di sekolah, kepala sekolah, pengawas, orangtua, masyarakat,guru Pendidikan atau pembimbing khusus, tenaga medis dan pihak terkaitnya, tergantung dukungan dari pihak lain yang dibutuhkan guru dalam menjalankan aktivitas untuk mencapai tujuan jangka pendek, semakin banyak pihak yang dilibatkan akan memudahkan guru dalam mengevaluasi program pembelajaran yang telah direncankan; 5. Kolom Evaluasi dapat diisi dengan indikator pencapaian tujuan, misalnya tujuan jangka pendek pertama sudah dapat dicapai, atau belum tercapai dan guru harus mengganti atau menambah aktivitas, waktu dan pihak lain, atau guru dapat mengganti dengan tujuan jangka pendek baru karena semua sudah dicapai sesuai dengan yang direncanakan; 6. Kolom Catatan, informasi tambahan yang diperlukan misalnya siswa jarang masuk kelas, atau siswa cepat kelelahan, sulit fokus, tinggal di rumah bersama nenek dll.
  • 28. Panduan PBS Tahun 2019 22 BAB III ANALISA PROFIL BELAJAR SISWA DAN KESIMPULAN A. ANALISA PROFIL BELAJAR SISWA PER INDIVIDU Dari hasil pengisian instrumen diperoleh profil belajar siswa secara individu termasuk kebutuhan khusus yang diperlukan, analisa profil belajar siswa dapat dituangkan ke dalam tabel berikut. Nama Siswa : Kelas : Sekolah : No Aspek Informasi Penting/Kesimpulan A Kebutuhan Alat Bantu Khusus B Gerakan di Lingkungan Sekolah C Identifikasi Disabilitas D Potensi (Kelebihan/Kemampuan) E Dukungan Yang Diperlukan F Informasi Kesehatan G Hambatan/Tantangan H Kesimpulan Sementara I Kebutuhan Program Pembelajaran Individu
  • 29. Panduan PBS Tahun 2019 23 B. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA PER KELAS Dari hasil analisa PBS per peserta didik, selanjutnya dibuat rekap PBS per kelas yang dapat dituangkan ke dalam tabel berikut. REKAPITULASI PROFIL BELAJAR SISWA Kelas : Sekolah : No Nama Memiliki Kebutuhan (Ya/Tidak)? Keterangan A*) B C D E F G H I 1 2 3 ... 28 *) Jenis Kebutuhan Alat Bantu ..........................................., ..................... 2019 1. __________________________ : ____ buah Guru/Wali Kelas, 2. __________________________ : ____ buah 3. __________________________ : ____ buah __________________
  • 30. Panduan PBS Tahun 2019 24 C. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA TINGKAT SEKOLAH Dari rekapitulasi PBS per kelas, selanjutnya dibuat rekap PBS per sekolah untuk ditindak lanjuti dan dilaporkan ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi setempat, yang dapat dituangkan ke dalam tabel berikut. REKAPITULASI PROFIL BELAJAR SISWA SEKOLAH ....................................... TAHUN PELAJARAN ........./........ NO KELAS JML ABK JENIS KEBUTUHAN ALAT BANTU JML ALAT NAMA ANAK YANG MEMERLUKAN 1 2 3 4 5 6 ....................................., ...................... 2019 Kepala Sekolah, _______________________
  • 31. Panduan PBS Tahun 2019 25 D. KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA TINGKAT KABUPATEN Dari rekapitulasi PBS per sekolah, selanjutnya dibuat rekap PBS per kabupaten/kota untuk ditindak lanjuti dengan program pembinaan pendidikan inklusif melalui pemenuhan kebutuhan alat bantu khusus bagi anak berkebutuhan khusus, yang dapat dituangkan ke dalam tabel berikut. REKAPITULASI KEBUTUHAN ALAT BANTU KHUSUS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF KABUPATEN/KOTA .............................................. TAHUN ................ NO NAMA SEKOLAH JML ABK JML ABK YANG PERLU ALAT BANTU KHUSUS JENIS KEBUTUHAN ALAT BANTU JML ALAT HARGA ATUAN BIAYA (Rp) 1 2 3 4 6 ....................................., ...................... 2019 Kepala Dinas Pendidikan, _______________________
  • 32. Panduan PBS Tahun 2019 26 BAB IV TINDAK LANJUT DARI PENGISIAN PBS A. WAKTU PENGISIAN PROFIL BELAJAR SISWA PBS merupakan data perorangan siswa disabilitas pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Data PBS dapat dimasukkan atau diintegrasikan ke dalam DAPODIK pada kuartal pertama dari sebuah tahun pelajaran. Hal ini akan memungkinkan untuk mendukung dilakukannya perencanaan dan penganggaran. Apabila hal ini tidak dimungkinkan, PBS dapat segera disi setelah seorang anak teridentifikasi memiliki kesulitan fungsi dalam bentuk apapun juga. Bagi beberapa anak, ini sudah akan bisa dilakukan pada saat pendaftaran karena sudah jelas sejak dari tahap awal bahwa sang anak tersebut memiliki kesulitan dan kebutuhan dukungan tertentu. Beberapa anak mungkin memiliki kesulitan fungsi yang tidak segera terlihat nyata bagi guru mereka. Pada tahap kapanpun juga dalam satu tahun ajaran, formulir ini tepat untuk diisi dan karenanya lakukanlah hal ini begitu kesulitan yang dimiliki peserta didik bisa teridentifikasi. Adalah sebuah hal yang pantas untuk menyerahkan informasi baru ini pada saat hal ini diketahui. Data dari formulir ini akan digunakan untuk mengisi halaman Fungsi/Disabilitas di DAPODIK pada bagian halaman individu peserta didik. Segera setelah formulir berbasis kertas ini diisi, maka datanya hendaknya segera dimasukkan ke dalam DAPODIK, sementara versi kertas dari formulir PBS ini hendaknya disimpan dalam berkas rahasia sekolah tentang peserta didik. Peserta didik yang memiliki PBS yang telah diisi lengkap dari tahun ajaran sebelumnya tetap perlu mengisi formulir baru pada akhir kuartal pertama dari setiap tahun ajaran baru. Hal ini memungkinkan untuk direkamnya perubahan-perubahan pada fungsi, dan memberikan kesempatan untuk memperbaharui informasi lainnya yang mungkin telah berubah. Informasi klinis, diagnosa, atau perawatan harus dilihat kembali jika memang ada pembaharuan, khususnya jika terdapat rujukan yang telah dilakukan, layanan yang telah diterima, diagnosa baru yang telah didapatkan, dll. Catatan – kesulitan di beberapa bidang fungsi tidak disoroti untuk rujukan penilaian medis atau kesehatan karena terbatasnya layanan diagnostik di Fiji, dan dalam banyak hal perawatan medis atau kesehatan tidak juga tersedia atau dipersyaratkan (di tabel di bawah ini ditandai dengan tanda seru (!!). Bidang Fungsi Tingkat kesulitan yang dicatat di PBS Rujukan kepada siapa? (Pemilihan terhadap opsi ini bisa berbeda bergantung pada lokasi) Tidak ada kesulitan Sedikit Kesulitan Banyak kesulitan Tidak bisa sama sekali Melihat X    Mendengar X   
  • 33. Panduan PBS Tahun 2019 27 Motor kasar X    motor halus X !!   Pembelajaran (umum) X !! !! !! Perilaku/ Pergaulan X !!   Suasana hati Sangat sedih, depresi, cemas, khawatir, setidaknya sekali seminggu atau lebih sering lagi Selain itu, sekolah khusus bisa juga memberikan masukan tentang bagaimana membantu anak-anak yang memiliki kesulitan di beragam ranah. Kebijakan Kemendikbud adalah untuk mendukung pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas untuk bersekolah di sekolah-sekolah reguler, dan karenanya sebagian besar rujukan ke sekolah khusus hanya dilakukan untuk mendapatkan masukan/nasihat saja. Kepala Sekolah dari sekolah khusus mungkin bisa memberikan nasihat tentang dukungan yang diperlukan bagi pendidikan sang anak di sekolah reguler, dan dalam hal, jika diperlukan, ketika sang anak didaftarkan di sekolah khusus. B. TINDAK LANJUT DARI PENGISIAN PBS 1. Tindak Lanjut Informasi Kesehatan Bagaimana jika rujukan medis/kesehatan memberikan hasil penilaian yang berbeda dari penilaian yang diberikan guru/orang tua di PBS? Setelah peserta didik mendapatkan hasil penilaian diagnostik, terkadang Anda harus mengubah apa yang telah tercatat di formulir PBS dan di DAPODIK. Sebagai contoh, seorang anak terlihat seperti memiliki kesulitan melihat papan tulis, tapi tes penglihatannya menunjukkan kalau penglihatannya baik-baik saja. Sang anak mungkin menderita dyslexia dan bisa melihat papan tulis tapi otaknya tidak bisa memproses arti dari apa yang tertulis di sana. Jika hal hal tersebut terjadi maka tidak apa-apa untuk mengubah apa yang telah Anda catat di DAPODIK sebagai akibat dari telah didapatkannya hasil tes medis. Ini bukan berarti penilaian anda buruk. Diagnosis adalah pekerjaan yang sangat sulit dan penggunaan layanan medis menunjukkan kemitraan positif antara bidang kesehatan dan pendidikan. Silakan lihat bagian mengenai instruksi untuk mengganti hasil dalam DAPODIK berdasarkan informasi baru dari penilaian klinis. 2. Tindak Lanjut Informasi tentang Disabilitas Bagaimana menginginkan informasi lebih mendetil tentang disabilitas?
  • 34. Panduan PBS Tahun 2019 28 Bagi beberapa sekolah atau guru, mungkin akan relevan untuk memasukkan informasi lebih mendetil tentang fungsi dan disabilitas dari peserta didiknya. PBS merupakan informasi pada tingkat dasar, yang menjadi hal minimal bagi semua sekolah di Indonesia. Jika misalnya Anda memerlukan lebih banyak informasi mendetil tentang perilaku seorang peserta didik, karakteristik syaraf atau tentang muskuloskeletal (otot dan rangka) untuk mendukung penilaian yang diberikan dalam memberikan kebutuhan pembelajaran dan dukungan, maka akan juga relevan untuk melakukan penilaian yang lebih mendetil. Informasi mendetil ini bersifat opsional dan tidak akan digunakan sebagai cara untuk menghitung jumlah anak penyandang disabilitas di sekolah. Di bagian belakang dari buku panduan ini terdapat tujuh alat penyaring, yang merupakan daftar karakteristik atau perilaku yang mengindikasikan kemungkinan adanya disabilitas yang mendasar. Seperti proses yang dijabarkan di dalam Formulir Profil Pembelajaran Peserta Didik, alat penyaring ini tidak menggantikan proses penilaian formal dan tidak menghasilkan diagnosa. Sekolah bisa melihat kalau Alat Penyaring di dalam Buku Panduan ini berguna untuk memberikan informasi lebih lanjut dalam membantu mengindentifikasi disabilitas atau kesulitan fungsional, tapi ini bukanlah sebuah keharusan. 3. Petunjuk tambahan untuk pertanyaan-pertanyaan tertentu dalam PBS Beberapa pertanyaan dan pernyataan berikut dapat membantu pengisian instrumen PBS. No Petunjuk 1 Bagian A; Jika terdapat tingkat kesulitan apapun juga (bahkan yang hanya “sedikit”), Anda harus menulis komentar di tempat yang disediakan untuk memberikan deskripsi tentang kesulitan tersebut. Hal ini dipersyaratkan oleh Kemendikbud untuk memahami datanya dengan lebih baik. 2 Bagian B; Alat Bantu Khusus – silakan mengacu pada Lampiran Appendix 1 (Daftar Istilah). 3 Bagian E; Bantuan manusia untuk berjalan atau bergerak terkait dengan bantuan dari siapa saja – misalnya, guru, guru bantu, peserta didik lainnya, orang tua. 4 Bagian E, Pertanyan 2f; “Penerjemah bahasa isyarat tersedia untuk pembelajaran dan kegiatan sekolah lainnya”. Beberapa guru berfikir kalau hal ini menanyakan apakah terdapat juru bahasa bahasa isyarat di sekolah secara umum. Pertanyaan ini meminta Anda untuk “Mencatat adaptasi pada pembelajaran atau penilaian yang Anda saat ini lakukan bagi siswa ini?” termasuk pikirkan apakah Penerjemah bahasa isyarat tersedia bagi siswa yang membutuhkan.
  • 35. Panduan PBS Tahun 2019 29 C. APLIKASI SIMPKB DAN DAPODIK Gagasan untuk memasukkan data PBS ke dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dapat diwujudkan melalui Aplikasi SIMPKB (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian (dan) Berkelanjutan) yang dapat diakses oleh semua guru. Dengan aplikasi yang terhubung secara langsung atau tidak langsung dengan sistem Dapodik akan membantu pendataan siswa penyandang disabilitas dari sisi data dan informasi yang terjaring dalam PBS. Menghubungkan data PBS dengan Dapodik dengan menggunakan aplikasi SIMPKB, kira-kira dimulai dengan prosedur menginput data melalui menu PBS, verifikasi data, dan persetujuan verifikasi. Alur proses pendataan siswa disabilitas melalui aplikasi SIM PKB akan dilakukan dalam 3 (tiga) Fase/Tahapan (Lihat Lampiran 4), yaitu; 1. Fase 1 : Sinkronisasi data DAPODIK Pada Fase SIMPKB akan menjaring semua data anak berkebuthan khusus yang berasal dari data Dapodik, dimana sebelumnya data tersebut sudah melalui proses input data oleh operator sekolah. Tujuannya data siswa peyandang disabilitas yang ada pada SIMPKB sesuai dengan data Dapodik. Pada Fase ini, jika sekolah menemukan ada siswa penyandang disabilitas belum ada pada aplikasi SIMPKB, maka sekolah terlebih dahulu menginput data siswa tersebut dalam Dapodik melalui operator sekolah, dalam waktu 24 jam, SIMPKB akan mensinkronkan data tersebut untuk dimunculkan dalam aplikasi. 2. Fase 2 : Penentuan Guru sebagai Asesor Fase ini dapat dilakukan setelah sinkronisasi data atau Fase 1 dilakukan, pada Fase 2 ini, Kepala sekolah mengajukan nama guru yang akan ditunjuk sebagai Asesor kepada Adim Dinas Pendidikan di SIMPKB untuk selanjuta Admin tersebut akan diberikan hak akses pada laman menu PBS sesuai dengan ajuan kepala sekolah. 3. Fase 3 : Pemasukan data Setelah guru diberikan hak akses, maka pada Fase ini guru sudah dapat masuk dalam laman instrumen PBS pada aplikasi SIMPKB dan selanjutnya sudah dapat mengisi instrumen tersebt secara daring baik melalui android atau website sesuai dengan instruksi yang tersedia, semua nama siswa yang ada dalam aplikasi tersebut harus ditindak lanjuti ke dalam instrumen. Guru (asesor) dapat melibatkan orang tua/walli, guru pendidikan atau pendamping khusus, guru lain di sekolah, tenaga medis, tenaga bahkan anak untuk mendukung informasi yang akan diberikan tentang kebutuhan dan kesulitan siswa.
  • 36. Panduan PBS Tahun 2019 30 Jika Asesor (Guru) sudah mengajukan hasil pengisian instrumen, maka Dinas Pendidikan akan memberikan verifikasi data disetujui atau tidak disetujui, data yang disetujui akan masuk ke dalam rekam database, yang tidak disetujui akan kembali kepada Asesor untuk diperbaiki dan kembali diajukan ke dinas pendidikan Perlu dingat sebelum mengajukan instrumen yang telah dilengkapi, disarankan untuk mengecek kembali, karena jika dikemudian guru menemukan ketidak sesuaian, maka harus meminta pembatalan oleh dinas pendidikan melalui kepala sekolah. Pengisian Instument tidak harus dilengkapi dalam satu waktu, pengisian dapat ditunda dan diteruskan pada waktu lain dengan syarat tidak atau belum diajukan persetujuan. Aplikasi SIMPKB juga dapat digunakan secara offline, jika sekolah tidak memiliki jaringan internet, maka sekolah dapat melakukan pengisian dan secara otomatis akan terajukan pada saat jaringan interner tersedia. 4. Fase 4 : Laporan Data Analisa Pada Fase ini, semua data yang sudah masuk ke dalam database yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan, akan dianalisa dan akan menjadi laporan hasil pendataan siswa penyandang disabilitas, kebutuhan, layanan dan pembelajaran yang akan kembali dilaporkan kepada Dinas pendidikan untuk diteruskan kepada sekolah sebagai evaluasi khusunya data anak berkebutuhan khusus pada Dapodik Sekolah.
  • 37. Panduan PBS Tahun 2019 31 BAB V PENUTUP Anak berkebutuhan khusus merupakan bagian dari warga negara yang memerlukan perhatian khusus dalam memperoleh haknya untuk mengikuti pendidikan yang bermutu. Pendidikan inklusif merupakan salah satu alternatif layanan pendidikan yang dapat menampung dan memberikan akses kepada anak berkebutuhan khusus. Hambatan utama anak berkelainan untuk maju dan mengakses pendidikan termasuk pendidikan setinggi, bukanlah pada kesulitan dan keterbatasan yang dimiliki, tetapi lebih kepada sikap dan penerimaan sosial masyarakat termasuk orangtuanya. Penyediaan akses pendidikan kepada semua peyandang disabilitas dapat membantu mengatasi keterbatasan anak. Namun tantangan yang sulit dihadapi adalah sikap dan perilaku sosial masyarakat. Bahkan, hambatan dari dalam diri anak yang berkelainan pun umumnya juga disebabkan pandangan sosial yang negatif terhadap dirinya. Karena itulah, pendidikan yang terselenggara hendaknya memberikan jaminan bahwa setiap anak akan mendapatkan pelayanan untuk mengembangkan potensinya secara individual. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat 1 dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warganegara mempunyai kesempatan yang sama memperoleh pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa anak berkelainan juga berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pendidkan seperti juga anak lainnya. Pendidikan inklusif dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi isu yang sangat menarik dalam sistem pendidikan nasional. Hal ini dikarenakan, pendidikan inklusif memberikan perhatian pada pengaturan para siswa yang memiliki kelainan atau kebutuhan khusus untuk bias mendapatkan pendidikan pada sekolah-sekolah umumatau reguler sebagai ganti kelas pendidikan khusus part-time, pendidikan khusus full-time, atau sekolah luar biasa (segreasi). Inklusi adalah suatu sistem ideologi dimana secara bersama-sama tiap-tiap warga sekolah yaitu masyarakat, kepala sekolah, guru, penguru yayasan, petugas administrasi sekolah, para siswa, dan orang tua menyadari tanggung jawab bersama dalam mendidik semua siswa sedemikian sehingga mereka berkembang secara optimal sesuai potensi mereka. Walaupun dalam pendidikan inklusif berarti menempatkan siswa berkelainan secara fisik dalam kelas atau sekolah reguler, inklusi bukanlah sekedar memasukan anak berkelainan sebanyak mungkin dalam lingkungan belajar siswa normal. Inklusi merupakan suatu sistem yang hanya dapat diterapkan ketika semua warga sekolah memahami dan mengadopsinya. Inklusi menyangkut juga hal-hal bagaimana orang dewasa dan teman sekelas yang normal menyambut semua siswa dalam kelas dan mengenali bahwa keanekaragaman siswa tidak mengharuskan penggunaan pendekatan tunggal untuk seluruh siswa. Dalam perkembangannya, inklusi juga termasuk para siswa yang dikaruniai keberbakatan, mereka yang hidup terpinggirkan, memiliki kecacatan, dan kemampuan belajarnya berada di bawah rata-rata kelompoknya. Penyusunan profil belajar siswa untuk setiap peserta didik berkebutuhan khusus merupakan salah satu upaya untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang bermutu dan memadai sesuai dengan kondisi peserta didik. Profil belajar siswa akan bermakna bila semua pihak memahami bahwa hal ini merupakan bagian yang perlu dilakukan untuk dapat memberikan layanan pendidikan bagi semua warga negara khususnya anak berkebutuhan khusus. Dengan dimilikinya PBS maka diharapkan program pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus dapat mendukung pembinaan dan pengembangan potensi dan kemampuan peserta didik secara optimal.
  • 38. Panduan PBS Tahun 2019 32 Lampiran 1. Daftar Istilah DAFTAR ISTILAH ISTILAH ASING ARTI PENJELASAN Assistive devices for gripping Alat bantu untuk menggengam Benda yang memodifikasi cara orang menggunakan jari atau tangan mereka untuk mengambil atau memegang benda. Audio books Buku Audio Rekaman dari teks yang dibacakan. Braille Braille Sistem menulis atau percetakan bagi tuna netra atau mereka dengan gangguan penglihatan, yang memvariasikan titik-titik timbul yang mewakili huruf dan angka yang bisa dikenali ketika disentuh. Braille machines Mesin Braille Mesin yang menghasilkan titik-titik timbul di atas kertas untuk sistem Braille; seperti sebuah mesin ketik. Tampilan elektronik Braille yang bisa diperbaharui (masih lumayan baru) adalah alat sentuh yang bisa ditempelkan ke komputer atau ke beberapa jenis ponsel pintar, yang memungkinkan penggunanya membaca tampilan layar dalam huruf Braille. Communication board Papan komunikasi Papan dengan simbol atau gambar yang digunakan untuk memfasilitasi komunikasi dengan mereka yang memiliki kemampuan berbahasa ekspresi yang terbatas. Orang bisa berkomunikasi dengan menunjukkan, membuat gerakan tubuh atau melihat pada berbagai simbol dan gambar yang ada di papan tersebut Contact lenses Lensa Kontak Lensa plastik tipis yang langsung ditempatkan di permukaan mata untuk memperbaiki kerusakan visual yang ada. Crutches Kruk Tongkat atau penompang panjang yang digunakan oleh orang yang cedera atau penyandang disabilitas sebagai alat bantu untuk berjalan, biasanya dirancang untuk pas diletakkan di bawah ketiak, dan sering digunakan secara sepasang.
  • 39. Panduan PBS Tahun 2019 33 ISTILAH ASING ARTI PENJELASAN Glasses (spectacles) Kacamata Sepasang lensa yang dipasangkan pada sebuah bingkai yang ditempatkan di hidung dan telinga, digunakan untuk memperbaiki atau membantu penglihatan. Hearing aid Alat bantu dengar Alat pengeras (suara) kecil yang dipasangkan di telinga, digunakan oleh orang yang tuli parsial. Hearing loop / FM system Hearing loop / sistem FM Sistem suara khusus yang mentransmisikan suara langsung ke alat bantu dengar. Hal ini membantu mengurangi suara latar yang menganggu dan membantu kejernihan pendengaran dan pemahaman. Di ruang kelas, seorang guru bisa menggunakan mikrofon yang dipancarkan seperti siaran radio ke peserta didik yang menggunakan alat bantu dengar. Individual Education Plan (IEP) Program Pendidikan Individu (PPI) Rencana atau program yang didokumentasikan yang dibuat untuk masing-masing peserta didik yang memiliki disabilitas dan/atau yang memerlukan instruksi atau layanan khusus. Large, easy-to-read signage Penanda besar dan mudah dibaca Penanda yang menggunakan informasi berorientasi visual yang terdiri dari lambang atau gambar, dan/atau bahasa yang jelas dan sederhana, menggunakan huruf yang besar, jelas dan dengan kotras yang nyata antara karakter yang ditampilkan dan warna latarnya. Modified furniture Perabotan yang dimodifikasi Kursi atau meja atau perabotan lainnya yang khusus atau telah dimodifikasi untuk mengatasi kesulitan, sepertinya misalnya pada postur tubuh untuk duduk, pengendalian postur tubuh atau masalah pada penglihatan. Orthotics Ortotik Penompang, pengikat atau penguat yang digunakan untuk mendukung, meluruskan, mencegah atau memperbaiki fungsi dari bagian tertentu tubuh. Prosthetics Prostetik Bagian tubuh buatan atau pengganti yang mungkin hilang karena trauma (cidera), penyakit atau bawaan lahir. Prostetik biasanya ditemukan dalam bentuk lengan, tungkai dan kaki, dan sering digunakan untuk mereka yang mengalami amputasi
  • 40. Panduan PBS Tahun 2019 34 ISTILAH ASING ARTI PENJELASAN Screen reader Pembaca layar Sistem teks ke ujaran, ditujukan untuk digunakan pengguna tuna netra atau dengan kemampuan penglihatan rendah, atau oleh mereka dengan disabilitas pembelajaran; yang bisa mengucapkan isi teks yang ada di tampilan komputer. Walker / Walking frame Walker / Rangka untuk berjalan Sebuah rangka digunakan untuk menompang pada saat berjalan, biasanya terbuat dari tabung logam dan beralaskan karet. Wheelchair Kursi roda Kursi yang dipasangkan roda sebagai cara untuk transportasi khususnya bagi mereka yang berjalan merupakan hal yang sulit atau tidak mungkin dilakukan. White cane Tongkat putih Tongkat kecil ringan digunakan oleh mereka yang tuna netra atau dengan kemampuan penglihatan rendah, baik untuk membantu mobilitas (pergerakan) mereka serta juga untuk memperingatkan orang lain akan halangan visual dari sang penggunanya.
  • 41. Panduan PBS Tahun 2019 35 Lampiran 2. Instrumen PBS INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS) PADA SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA 2019
  • 42. Panduan PBS Tahun 2019 36 Format ini harus dilengkapi oleh guru, orangtua/wali siswa bersama-sama, dan orang terkait lainnya (Kepala Sekolah, Guru Pembimbing Khusus, Pengawas, Terapis, dll). jika diperlukan, siswa dapat berpartipasi dalam pertemuan juga. Instrumen PBS Nama siswa : Kelas : NIK : Nama Sekolah : NIS : Tanggal Pengisian : ______ / ______ / 20_______ NISN : Nama Guru : NPSN : NUPTK : Pihak lain yang dilibatkan : Orang tua/ Wali/ Guru pembimbing Khusus /Terapis/ Kepala Sekolah/ Pengawas Nama : Hubungan dengan Siswa (mohon spesifik) :
  • 43. Panduan PBS Tahun 2019 37 A. Identifikasi Disabilitas Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom terkait tingkat kesulitan fungsional yang ditemukan pada siswa sesuai dengan Tabel Acuan Guru dalam mengidentifikasi Disabilitas! Dibandingkan dengan siswa seusia, apakah memiliki kesulitan pada area berikut: Tidak Kesulitan Sedikit Kesulitan* Banyak kesulitan* Kesulitan Total* *Berikanlah penjelasan singkat tentang gambaran kesulitan sesuai dengan hasil pengamatan atau pengetahuan guru. NO Kesulitan PENJELASAN 1 Penglihatan Kesulitan melihat sesuatu pada jarak dekat atau jauh, luas pandang seperti objek benda, wajah dan gambar. Jika siswa menggunakan kacamata, apakah siswa masih memiliki kesulitan untuk melihat? 2 Pendengaran Kesulitan mendengarkan suara seperti suara orang, musik dan suara lainnya. Jika siswa menggunakan alat bantu dengar, apakah siswa masih mengalami kesulitan untuk mendengar? 3 Motorik Kasar Kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas seperti naik tangga dan duduk 4 Motorik Halus Kesulitan menggunakan tangan dan jari-jari, seperti mengambil benda kecil, contoh tombol atau pensil, biji-bijian, atau buka tutup wadah/kotak atau botol 5 Berbicara Sulit dipahami saat berbicara, tidak mengeluarkan suara (hanya dipahami dalam bahasa yang sering digunakan oleh siswa) 6 Intelektual Kesulitan fungsi intelektual secara umum seperti mengenali, mengingat, mengetahui, memahami, melakukan berbagai informasi atau instruksi di sekolah, di rumah, ketika bermain, dll
  • 44. Panduan PBS Tahun 2019 38 Dibandingkan dengan siswa seusia, apakah memiliki kesulitan pada area berikut: Tidak Kesulitan Sedikit Kesulitan* Banyak kesulitan* Kesulitan Total* *Berikanlah penjelasan singkat tentang gambaran kesulitan sesuai dengan hasil pengamatan atau pengetahuan guru. 7 Belajar Spesifik Kesulitan dalam area tertentu berkaitan dengan membaca (disleksia), menulis (disgrafia), dan menghitung (diskalkulia). Meskipun sebenarnya siswa mampu belajar banyak hal di pelajaran lainnya. 8 Perilaku/ Perhatian / Sosialisasi Sulit mengontrol perilaku diri sendiri, dan/atau sulit fokus dan kosentrasi, dan/atau sulit menerima perubahan rutinitas, dan/atau kesulitan berteman. 9 Emosi Siswa terlihat: sangat sedih, depresi, cemas berlebihan dan/atau gelisah. Tidak pernah Jarang Sering Selalu B. Alat Bantu Khusus NO Uraian Alat Bantu Berilah Tanda Ceklist () pada salah satu kolom Siswa tidak membutuhkan Siswa membutuhkan Menggunakan Tidak memiliki 1 Kacamata (Lensa kontak) 2 Alat bantu dengar 3 Kursi roda 4 Kruk, Tongkat atau Walker (Alat bantu jalan)
  • 45. Panduan PBS Tahun 2019 39 NO Uraian Alat Bantu Berilah Tanda Ceklist () pada salah satu kolom Siswa tidak membutuhkan Siswa membutuhkan Menggunakan Tidak memiliki 5 Alat tulis braille, mesin braille (siswa membaca dengan menyentuh tonjolan di mesin atau lembaran) 6 Perangkat lunak membaca layar (screen reader) seperti JAWS dan NVDA 7 Buku Elektronik atau Audio book 8 Tongkat Putih (untuk siswa keterbatasan penglihatan atau buta) 9 Perangkat Orthotic (Untuk mendukung kaki, lengan atau tulang belakang) 10 Kaki palsu (Prosthetics) 11 Modifikasi meubel (seperti. kursi atau meja khusus; merubah ketinggian meja) 12 Papan Komunikasi (seperti papan dengan gambar aktivitas dan emosi bagi siswa) 13 lainnya, mohon spesifik: ________________________________________________________
  • 46. Panduan PBS Tahun 2019 40 C. Pergerakan di lingkungan sekolah Apakah siswa menggunakan atau membutuhkan penyesuaian bangunan agar dapat berpartisipasi di sekolah? Seperti ; Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom Tidak dibutuhkan Dibutuhkan Penyesuaian sudah dilakukan dan digunakan belum dilakukan penyesuaian Ram atau Tanjakan Landai Handrail atau pegangan untuk menuju kelas, pustaka, ruang guru dan toilet, Label nama –nama ruang di sekolah Lantai Pemandu (Guiding Block) Tempat cuci tangan dan Tempat minum Sebutkan Lainnya ;………………………………
  • 47. Panduan PBS Tahun 2019 41 D. Kelebihan atau Kemampuan Apa potensi/prestasi/keaktifan siswa dalam belajar?
  • 48. Panduan PBS Tahun 2019 42 1. Dibandingkan dengan siswa seusianya, berapa banyak pendampingan kepada siswa terkait hal hal berikut. Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom NO Uraian aktifitas siswa Pendampingan *Berilah diskripsi/ penjelasan singkat tentang jenis/bentuk pendampingan yang dibutuhkan siswa. Tidak Butuh Sedikit Butuh* Banyak Butuh* 1a Bergerak di dalam ruang kelas 1b Bergerak di lingkungan sekolah 1c Pergi dan pulang sekolah 1d Komunikasi: baik dalam mengungkapkan maupun menerima informasi. E. Belajar dan Dukungan yang dibutuhkan
  • 49. Panduan PBS Tahun 2019 43 NO Uraian aktifitas siswa Pendampingan *Berilah diskripsi/ penjelasan singkat tentang jenis/bentuk pendampingan yang dibutuhkan siswa. Tidak Butuh Sedikit Butuh* Banyak Butuh* 1e Proses belajar 1f Kegiatan sehari-hari, seperti makan dan minum, buang air di toilet menggunakan pakaian, sepatu, dll. 1g Bersosialisasi dengan siswa lain 1h Mengelola perilaku dan emosi diri
  • 50. Panduan PBS Tahun 2019 44 Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom terkait penyesuaian pembelajaran dan penilaian yang diberikan kepada siswa! No Uraian Bentuk Penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian Siswa Tidak Butuh Butuh *Berikan informasi untuk menjelaskan bentuk penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian menurut anda. Belum dilakukan* Sudah dilakukan* 2a Menempatkan siswa di barisan paling depan dan dekat dengan guru 2b Membuat ukuran tulisan di buku paket menjadi besar 2c Menyediakan alat tulis dan buku paket dalam bentuk Braille 2d Memodifikasi kegiatan dan permainan fisik (olah raga) 2e Memodifikasi materi pembelajaran dan penilaian, atau mengurangi kesukaran pembelajaran bagi siswa 2f Menggunakan penerjemah bahasa isyarat dalam proses
  • 51. Panduan PBS Tahun 2019 45 No Uraian Bentuk Penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian Siswa Tidak Butuh Butuh *Berikan informasi untuk menjelaskan bentuk penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian menurut anda. Belum dilakukan* Sudah dilakukan* pembelajaran dan aktivitas sekolah lainnya 2g Memberikan tambahan waktu saat asesmen/penilaian (Ujian, Tes) 2h Mendampingi selama pelaksanaan ujian (seperti: pembaca soal, penerjemah Bahasa isyarat) 2i Memberikan tenaga tambahan (guru pendamping atau relawan) 2j Memberikan tambahan pembelajaran bagi siswa di rumah 2k Mengatur pencahayaan yang cukup atau kekontrasan di kelas 2l Menyiapkan alat peraga konkret dalam pembelajaran
  • 52. Panduan PBS Tahun 2019 46 No Uraian Bentuk Penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian Siswa Tidak Butuh Butuh *Berikan informasi untuk menjelaskan bentuk penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian menurut anda. Belum dilakukan* Sudah dilakukan* 2m Menyesuaikan pembelajaran dan penilaian lainnya di kelas (mohon dijelaskan secara spesifik);
  • 53. Panduan PBS Tahun 2019 47 F. Informasi Kesehatan, Diagnosa dan Pengobatan atau Penanganan Mohon diberikan informasi tentang kondisi kesehatan yang mungkin dimiliki siswa, seperti: epilepsy, kondisi jantung, asma, alergi, dan lain-lain serta bentuk dukungan apapun yang diperlukan di sekolah terkait kondisi ini. Tuliskan rekaman informasi klinik, diagnosa dan penanganan/pengobatan. Pada Bagian ini, hanya diisi jika siswa telah ditangani oleh Dokter, Terapis, Audiologis, Spesialis Mata, atau Penanganan medis lainnya. Gunakanlan beberapa baris, jika terdapat banyak kondisi (seperti. Down syndrome, Gangguan Penglihatan). Kondisi Klinis / Hasil Diagnosa (eg. Cerebral palsy, Autism spectrum disorder, gangguan pendengaran, etc) Tahun di diagnosa Nama praktisi atau institusi yang membuat diagnosis Layanan atau penanganan yang diterima dengan kondisi tersebut (termasuk perkiraan tanggal)
  • 54. Panduan PBS Tahun 2019 48 G. Informasi Lain Tuliskan informasi lain terkait tantangan siswa yang belum terungkap dalam bagian sebelumnya. (Tantangan dapat terkait capaian KKM kurikulum atau area lain seperti cara merawat diri, kondisi kehidupan sehari-hari di rumah, keterampilan sosial, dll) 1) ______________________________________________________________________________________________________________ 2) ______________________________________________________________________________________________________________ 3) ______________________________________________________________________________________________________________ 4) ______________________________________________________________________________________________________________ 5) ______________________________________________________________________________________________________________ 6) ______________________________________________________________________________________________________________ 7) ______________________________________________________________________________________________________________ 8) ______________________________________________________________________________________________________________ 9) ______________________________________________________________________________________________________________ 10) ______________________________________________________________________________________________________________
  • 55. Panduan PBS Tahun 2019 49 Bagian ini, guru diminta untuk memberikan kesimpulan sementara terkait dukungan yang diperlukan untuk membantu siswa bedasarkan data/informasi yang diperoleh; Ragam Disabilitas □ __________________________* □ Bukan Penyandang Disabilitas NO Aspek Dukungan/Kebutuhan siswa/Penjelasan 1 Ragam Disabilitas 2 Alat Bantu 3 Akademik 4 Pendampingan/Bimbingan 5 Lainnya………………………….. *) Ragam Disabilitas bedasarkan pengelompokan dalam Dapodik, Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita ringan, Tunagrahita sedang, Tunadaksa ringan, Tunadaksa sedang, Tunalaras, Tunawicara, Hiperaktif, Sulit Belajar, Down_sindrome, Autis dan Tunaganda H. Kesimpulan Sementara
  • 56. Panduan PBS Tahun 2019 50 I. Program Pembelajaran Individual (PPI) Apa Kebutuhan/Tujuan Jangka Panjang bagi siswa? (Jangka waktu (Tahun/Semester): _____________________________) Contoh: Siswa mampu menguasai Braille, Bahasa isyarat, Orientasi mobilitas lingkungan Sekolah, Menggukan alat atau teknologi terapi dll (Harus jelas, spesifik dan didiskusikan dengan orang tua, guru khusus dan kepala sekolah). Catatan; Tidak semua siswa membutuhkan PPI. PPI diperuntukkan buat siswa dengan standar dibawah kurikulum atau kebutuhan lainnya untuk membantu siswa dalam mengikuti kurikulum. semua program pembelajaran yang dibuat untuk siswa harus detail dan mungkin untuk dilaksanakan). 1) ________________________________________________________________________________________________________________________________________ 2) ________________________________________________________________________________________________________________________________________ 3) ________________________________________________________________________________________________________________________________________ 4) ________________________________________________________________________________________________________________________________________ 5) ________________________________________________________________________________________________________________________________________ 6) ________________________________________________________________________________________________________________________________________ 7) ________________________________________________________________________________________________________________________________________ 8) ________________________________________________________________________________________________________________________________________ 9) ________________________________________________________________________________________________________________________________________
  • 57. Panduan PBS Tahun 2019 51 Apa Kebutuhan/Tujuan jangka pendek bagi siswa? (3 – 6 bulan) NO Tujuan jangka pendek1 Strategi / aktivitas – yang digunakan untuk mencapai tujuan? (Sertakan referensi yang diperlukan) Kapan dicapai? Siapa saja yang terlibat? (Orangtua, GPK, terapis, tenaga kesehatan) Evaluasi – Progres Pencapaian Tujuan Catatan 1 2 3 1 Tujuan harus spesifik, dapat diukur, realistis, dapat dicapai, mempunyai periode waktu pencapaian untuk mencapai tujuan jangka panjang
  • 58. Panduan PBS Tahun 2019 52 Lampiran 3. Tabel Acuan Guru Instrumen PBS Tabel Acuan Guru dalam mengidentifikasi Disabilitas – Bagian A - PBS. Penjabaran dibawah merupakan acuan untuk membantu menentukan tingkat kesulitan disabilitas pada saat pengisian atau memberikan tanda ceklist () pada kolom instrumen bagian c. Kesulitan: Gambaran Umum Tidak ada kesulitan Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total Penglihatan Kemampuan mata untuk melihat seperti wajah orang, objek, tulisan atau gambar di papan tulis atau buku. ini bukanlah kemampuan otak/berfikir untuk memamahami apa yang dilihat. Catatan: penglihatan dalam hal ini mengacu pada kemampuan anak untuk melihat, bahkan ketika menggunakan kacamata/lensa kontak, jika memang saat ini anak menggunakannya. Anak dapat melihat papan tulis, buku, benda termasuk yang berukuran kecil, ekspresi wajah, dll, dengan tingkat kemampuan yang sama seperti kebanyakan anak- anak lain pada usianya. Anak memiliki kesulitan tetapi dapat diatasi dengan misalnya; duduk lebih dekat ke papan tulis, atau mendekatkan buku ke mata. Atau menggunakan kacamata/lensa dapat mengatasi kesulitan penglihatan anak. Kesulitan penglihatan anak tidak dapat diatasi dengan menggunakan kacamata, namun anak masih memiliki sisa kemampuan penglihatan termasuk membedakan gelap dan terang. atau kacamata/lensa kontak dapat mengatasi kesulitan penglihatan anak, tapi anak tidak memiliki akses untuk mendapatkan kacamata. Seorang anak dianggap buta ketika dalam jarak 6 meter dia tidak dapat melihat sebuah objek, dimana anak dengan penglihatan normal dapat melihat dalam jarak 60 meter, atau jika bidang bidang penglihatannya berdiameter kurang dari 20̊ (normal bidang penglihatan 180 ̊ ).
  • 59. Panduan PBS Tahun 2019 53 Kesulitan: Gambaran Umum Tidak ada kesulitan Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total Pendengaran Kemampuan mendengar suara manusia atau musik. Catatan: pendengaran mengacu pada kemampuan anak untuk mendengar bahkan pada saat anak menggunakan alat bantu pendengaran, jika anak sedang menggunakannya. anak mampu mendengar dengan tingkat kemampuan sama seperti anak lain seusianya. Anak mungkin memiliki kesulitan mendengar pembicaraan yang halus atau jarak jauh. Mereka juga mengalami kesulitan mendengar percakapan normal dimana banyak suara latar. Anak membutuhkan alat bantu dengan untuk memahami pembicaraan normal. Bahkan pada beberapa anak, mereka tidak dapat memahami pembicaraan normal walaupun sudah menggunakan alat bantu. Tanpa alat bantu dengar, anak akan membutukan ketergantungan pada membaca bibir dan Bahasa isyarat. Anak-anak dengan gangguan pendengaran berat akan selalu mengalami kesulitan memahami percakapan dan tidak menditeksi bahkan teriakan paling keras sekalipun tanpa alat bantu dengar. Banyak anak dengan gangguan pendengaran berat perlu menggunakan Bahasa isyarat. Motorik Kasar Berjalan atau menaiki tangga Catatan: jika anak memiliki alat bantu untuk bergerak seperti kursi roda, kruk atau alat bantu jalan/gerak, atau dibantu untuk bergerak. Pertanyaan ini menanyakan tentang kemampuan anak untuk berjalan atau menaiki tangga bahkan ketika menggunakan alat bantu atau dibantu dalam bergerak Dapat berjalan sendiri tanpa dibantu sejauh lebih dari 500 meter, baik di dalam maupun luar ruangan. Dapat berjalan sendiri (dengan kruk atau alat bantu jalan jika dibutuhkan) sejauh 100 meter di dalam atau luar ruangan; mampu menaiki tangga dengan rel tangga atau sedikit/minim bantuan. atau memiliki sedikit kesulitan untuk bergerak antara duduk dan berdiri. Memiliki kesulitan berjalan meskipun menggunakan kruk atau alat bantu jalan; membutuhkan bantuan untuk menaiki tangga, atau tidak mampu menaiki tangga. atau, membutuhkan kursi roda dan dapat menggunakan secara mandiri. Atau, memiliki banyak kesulitan untuk bergerak antara duduk dan berdiri, namun dapat dilakukan secara mandiri. Anak memiliki kesulitan untuk mengontrol gerakan (disengaja). Tidak dapat duduk, berdiri atau berjalan secara mandiri walaupun menggunakan alat bantu bergerak. tidak dapat mendorong/menggunakan kursi roda sendiri.
  • 60. Panduan PBS Tahun 2019 54 Kesulitan: Gambaran Umum Tidak ada kesulitan Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total Motorik Halus Menggunakan tangan dan jari-jari untuk pekerjaan/tugas yang membutuhkan ketelitian, seperti menulis, menggambar, memegang pensil, mengambil koin atau benda kecil lainnya atau mengancingkan baju. Tidak ada kesulitan atau sama jika dibandingkan dengan anak seusianya. Sedikit kesulitan dalam menggenggam, memegang, atau menggunakan benda- benda kecil (seperti biji kacang hujau, manik) dengan tangan atau jari-jari, tapi dapat dilakukan secara mandiri. Banyak mengalami kesulitan dalam menggenggam, memegang, atau menggunakan benda kecil benda kecil seperti biji kacang hujau, manik) dengan tangan atau jari- jari; sebagai contoh memegang atau memegang pensil dengan benar, sendok, mengancing baju atau menarik risleting. Anak mungkin membutuhkan pendampingan atau alat bantu khusus untuk menggenggam benda . Anak pada dasarnya tidak dapat menggunakan tangan dan jari-jarinya untuk melakukan gerakan motorik halus. Anak membutuhkan pendamping atau alat bantu khusus untuk mendampingi saat makan atau gerakan motorik khusus lainnya. Berbicara Dipahami ketika berbicara dengan bahasa yang paling sering digunakan/lazim (disukai) bagi anak. Dapat berbicara dan dimengerti dengan jelas. Kesulitan ringan dalam berbicara atau dimengerti saat berbicara; dapat mencakup gagap ringan (gangguan aliran bicara, perpanjangan bunyi atau kata-kata). Sangat sulit dimengerti, atau sedikit berbicara, sering sekali menghindari berbicara. Atau kelihatan berusaha terlalu keras untuk mengeluarkan kata- kata. atau menggunakan kalimat sederhana (kurang dari 4 kata). atau salah dalam mengurutkan kata Tidak berbicara sama sekali (bisu). jika anak menggunakan Bahasa isyarat tetapi tidak berbicara, ini adalah katagori yang tepat untuk dipilih. (harap dicatat, menggunakan bahasa isyarat di dalam kolom komentar)
  • 61. Panduan PBS Tahun 2019 55 Kesulitan: Gambaran Umum Tidak ada kesulitan Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total dalam sebuah kalimat, atau memiliki kosa kata yang terbatas dibanding anak yang lain atau memiliki gagap yang signifikan. Intelektual Kesulitan fungsi intelektual secara umum seperti memahami, mengingat berbagai informasi atau instruksi di sekolah, ketika bermain, di rumah, dll Penting untuk membandingkan dengan anak pada usia yang sama Mampu belajar dan menerapkan keterampilan sekolah dan keterampilan umum yang dibutuhkan di rumah, pada level yang sama (atau di atas) seperti anak lain pada usianya. Jika anak tampak mengalami kesulitan belajar karena disebabkan anak tidak paham Bahasa Dibandingkan dengan anak lain di dalam kelas, anak membutuhkan beberapa bantuan dan/atau tambahan waktu namun dapat dilakukan secara mandiri. Dibandingkan dengan anak lain di usia yang sama, anak memiliki banyak kesulitan terkait belajar, keterampilan akademik dan konsep atau, kesulitan memahami beberapa instruksi/langkah dalam suatu tugas; atau belajar untuk melakukan tugas sederhana seperti mengeluarkan isi tas sekolah, meletakkan buku- buku dan pensil di meja, mengerjakan tugas, tanggung jawab rumah termasuk mengurus diri Dibandingkan dengan anak lainnya di kelas, anak tidak dapat mendemonstrasikan fungsi intelektual dalam belajar, menerapkan hasil belajar, berfikir, pemecahan masalah, tidak dapat menolong dan merawat diri sendiri dan mengambil keputusan.
  • 62. Panduan PBS Tahun 2019 56 Kesulitan: Gambaran Umum Tidak ada kesulitan Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total yang tidak memiliki kesulitan. Indonesia, hal ini bukan disebabkan karena ketidak mampuan/disabilitas dalam pembelajaran. sendiri (buang air, berpakaian, makan). Kesulitan Belajar Spesifik Dibandingkan dengan anak yang se -usia, anak memiliki kesulitan pada area tertentu meliputi area membaca, berhitung, memahami, menulis (seperti disleksia, diskalkulia). Kesulitan belajar specifik seperti disleksia mempengaruhi beberapa aspek dalam belajar. Anak- anak ini sering belajar keterampilan lain dengan sangat baik. Tidak untuk kelas awal atau siswa Tidak ada kesulitan dalam membaca, menulis, memahami, dan berhitung. Sedikit kesulitan dalam membaca, menulis, memahami dan berhitung. Namun anak memperlihatkan perkembangan pada area-area tersebut. Anak beresiko, atau telah didiagnosa disleksia (atau kesulitan belajar spesifik lainnya) Anak memperlihatkan dengan jelas kemampuan pada beberapa area, namun juga memperlihatkan kelemahan pada area lain seperti; tulisan tangan yang buruk dengan banyak kesalahan, mengulangi kata-kata; mengeja kata dengan cara yang berbeda; tidak ada ekspresi dalam membaca; pemahaman yang buruk; tidak mengenali kata-kata yang familiar; lamban dalam mengolah informasi; konsentrasi yang buruk;
  • 63. Panduan PBS Tahun 2019 57 Kesulitan: Gambaran Umum Tidak ada kesulitan Sedikit Kesulitan Banyak Kesulitan Kesulitan Total yang baru masuk sekolah. kelelahan karena berusaha keras untuk berkonsentrasi; kesulitan mengikuti instruksi. Perilaku/ perhatian/ sosialisasi Kesulitan mengontrol perilaku; dan/atau fokus dan kosentrasi dan/atau menerima perubahan rutinitas. Berperilaku dan bersosialisasi sesuai dengan usianya. Mampu mengikuti instruksi, dan memberikan respon sesuai instruksi/perintah. sulit melakukan kontak mata dengan guru. atau, membutuhkan waktu lebih untuk menyesuaikan dengan perubahan rutinitas. Dibandingkan dengan anak lain yang seusia, mungkin anak menunjukkan sedikit/kurang perilaku agresif, destruktif, atau melukai diri, marah, tidak mampu manangani kegagalan, menjadi pengganggu atau penentang (tidak ramah dan tidak dapat bekerjasama). Membutuhkan pendampingan orang dewasa dalam beberapa perilaku dan kegiatan sosial, namun beberapa dapat dilakukan sendiri. Memiliki kesulitan dalam hubungan pertemanan dan interpersonal; kesulitan bertahan dalam mengerjakan tugas; sangat bergantung pada rutinitas; Rentan perhatian yang rendah; impulsive dan hiperaktif; kurang memperhatikan detail; kesulitan mengatur tugas atau mengikuti instruksi; sering kehilangan buku, pekerjaan rumah, mainan, barang lainnya; berbicara berlebihan, gelisah atau ketidak mampuan untuk tetap duduk dalam situasi yang tepat. Dibandingkan dengan anak lain seusia, mungkin secara moderat/cukup anak menunjukkan perilaku agresif, destruktif, atau Sering membutuhkan pendampingan orang dewasa. dapat menampilkan perilaku seperti: Perilaku repetitive (berulang-ulang) seperti bergoyang, mengambai atau mengepak; sangat fokus pada hal-hal yang tidak pantas; terobsesi pada topik pembicaraan tertentu; tidak dapat memperbaiki pertemanan; terpaku pada pengalaman sensorik tertentu, misalnya. lampu atau tekstur.