SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
STIKES AKBIDYO
GRANUL
EFFERVESCENT
S 1 FARMASI
✓ Granul effervescent → granul dan
serbuk kasar sampai kasar sekali dan
mengandung unsur obat dalam
campuran yang kering.
✓ Effervescent → terdiri dari basa
karbonat, dan asam,
→bila ditambahkan air, asam dan
basanya akan bereaksi menghasilkan
karbon dioksida (CO2) sehingga
menghasilkan buih ( Ansel, H.C., Popvich,
N.G.,Allen L V, 1995)
menutupi rasa yang tidak
diinginkan dari zat obat, sehingga
granul effervescent sangat cocok
untuk produk yang pahit dan asin.
❑ Kelembaban relatif untuk pembuatan
granul effervescent maks 25% dan suhu
terkontrol 25 ͦ C
❑ Tujuan → mencegah terhisapnya uap
air dari udara oleh bahan kimia →
timbul reaksi effervescent prematur
( Mohrle, 1989)
❑ Keuntungan granul effervescent sebagai
bentuk sediaan adalah penyiapan
larutan dalam waktu seketika yang
mengandung dosis obat yang tepat.
❑ Menghasilkan rasa yang enak karena
adanya karbonat yang membantu
memperbaiki rasa beberapa obat
tertentu.
❑ Mudah untuk digunakan dan nyaman.
❑ Pada pemakaian sediaan effervescent
timbul kesukaran untuk menghasilkan
produk yang stabil secara kimia, dan
adanya kandungan lembab selama proses
produksi dapat menyebabkan reaksi
effervescent yang prematur.
❑ harganya yang relatif mahal → karena
jumlah yang besar dari eksipien yang
harganya mahal dan fasilitas produksi yang
khusus
❑ penyimpanan perlu pengemasan secara
khusus di dalam kantong lembaran
aluminium kedap udara
Reaksi antara asam sitrat dan natrium
bikarbonat (1) serta asam tartrat dan natrium
bikarbonat (2) dapat dilihat sebagai berikut :
dibutuhkan 3 molekuk natrium bikarbonat untuk
menetralisasi satu molekul asam sitrat (1) dan 2 molekul
natrium bikarbonat untuk menetralisasi satu molekul asam
tartrat (2). Dalam pengolahan suatu formula sediaan obat
dalam bentuk garam effervescent, 16 dari komponen-
komponen ini seseorang dapat menentukan jumlah pereaksi
yang akan digunakan
1. SUMBER ASAM
2. SUMBER KARBONAT
3. BAHAN PENGIKAT
4. ASPARTAM
5. SUKROSA
❑ Sumber asam → sebagai bahan
penghancur dengan membentuk asam
metal karbon dari sumber karbonat
sehingga dapat melepaskan gas CO2
❑ Sumber asam → asam anhidrat dan
garam garam asam
❑ Contoh asam organik : asam sitrat,
asam tatrat, asam fumarat ( Mohrle,
1989)
❑ Sumber karbonat → sebagai bahan
penghancur dan timbulnya gas CO2
❑ Contoh : Natrium karbonat
❑ Bahan pengikat digunakan untuk mengikat
serbuk menjadi granul
❑ Contoh : gom selulosa, gelatin, pasta (tidak
banyak digunakan karena : kelarutannya
lama dan meninggalkan residu)
❑ Pengikat kering : laktosa, dektrosa, manitol
(tidak efektif pada konsentrasi rendah)
❑ PVP (polyviny; pyrolydone) : bahan pengikat
efektif untuk granul effervescent.
❑ Pemanis buatan yang sering digunakan
→ kadar kemanisannya tinggi
❑ Pemanis lain : sukrosa dan sakarin
❑ Rasa manisnya tidak menimbulkan
pahit sesudahnya
❑ Formulasi effervescent →
direkomendasikan penggunaan asam
sitrat dan asam tartrat daripada hanya
satu macam asam saja, karena
penggunaan bahan asam tunggal saja
akan menimbulkan kesukaran.
❑ Apabila asam tartrat sebagai asam
tunggal, granul yang dihasilkan akan
mudah kehilangan kekuatannya dan
akan menggumpal.
❑ Jika asam sitrat saja akan
menghasilkan campuran lekat dan
sukar menjadi granul. (Ansel, Howard
C. 1989. 214).
Metode Pembuatan Granul effervescent
dengan 3 cara :
1. Dengan Pemanasan
2. Dengan cairan nonreaktif
3. Dengan cairan reaktif
❑ Metode Granulasi Klasik → pelepasan
air dari bahan hidrat dalam formula
pada temperatur rendah.
❑ Bahan → asam sitrat hidrat
❑ Proses dilakukan dalam static bed
→reaksi tidak seragam, pelepasan air
tergantung temperatur
❑ Cairan granul ditambahkan perlahan ke dalam
formulasi sambil diaduk → terdistribusi
merata
❑ Bahan pengikat larut alkohol (PVP) dilarutkan
dulu dalam cairan granul → lebih efektif
karena konsentrasi bahan pengikat lebih kecil,
sehingga menurunkan efek negatif
disintegrasi.
❑ Keuntungan : tidak semua bahan pada
formulasi membutuhkan kontak langsung
dengan cairan penggranul, pembuatan granul
asam dan granul basa terpisah sehingga
menghindari reaksi premature
❑ Kerugian : dibutuhkan proses setelah granul
kering, dibutuhkan ruang pengering yang baik
mencegah akumulasi uap cairan penggranul
❑ Cairan granul yang digunakan : air (0,1-
0,5%) untuk mencampur bahan granul.
❑ Air ditambahkan dalam bentuk semprotan
ke dalam campuran masa.
❑ Kerugian : bahan harus tahan terhadap
lembab dan atau panas agar tidak terjadi
degradasi
Insert the Sub Title of Your Presentation

More Related Content

Similar to ppt 3.pdf

Similar to ppt 3.pdf (6)

Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
Tablet kunyah
Tablet kunyahTablet kunyah
Tablet kunyah
 
Prarancangan pabrik
Prarancangan pabrikPrarancangan pabrik
Prarancangan pabrik
 
Teknik peracikan
Teknik peracikanTeknik peracikan
Teknik peracikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 

Recently uploaded (20)

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 

ppt 3.pdf

  • 2. ✓ Granul effervescent → granul dan serbuk kasar sampai kasar sekali dan mengandung unsur obat dalam campuran yang kering. ✓ Effervescent → terdiri dari basa karbonat, dan asam, →bila ditambahkan air, asam dan basanya akan bereaksi menghasilkan karbon dioksida (CO2) sehingga menghasilkan buih ( Ansel, H.C., Popvich, N.G.,Allen L V, 1995)
  • 3. menutupi rasa yang tidak diinginkan dari zat obat, sehingga granul effervescent sangat cocok untuk produk yang pahit dan asin.
  • 4. ❑ Kelembaban relatif untuk pembuatan granul effervescent maks 25% dan suhu terkontrol 25 ͦ C ❑ Tujuan → mencegah terhisapnya uap air dari udara oleh bahan kimia → timbul reaksi effervescent prematur ( Mohrle, 1989)
  • 5. ❑ Keuntungan granul effervescent sebagai bentuk sediaan adalah penyiapan larutan dalam waktu seketika yang mengandung dosis obat yang tepat. ❑ Menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu. ❑ Mudah untuk digunakan dan nyaman.
  • 6. ❑ Pada pemakaian sediaan effervescent timbul kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia, dan adanya kandungan lembab selama proses produksi dapat menyebabkan reaksi effervescent yang prematur. ❑ harganya yang relatif mahal → karena jumlah yang besar dari eksipien yang harganya mahal dan fasilitas produksi yang khusus ❑ penyimpanan perlu pengemasan secara khusus di dalam kantong lembaran aluminium kedap udara
  • 7. Reaksi antara asam sitrat dan natrium bikarbonat (1) serta asam tartrat dan natrium bikarbonat (2) dapat dilihat sebagai berikut : dibutuhkan 3 molekuk natrium bikarbonat untuk menetralisasi satu molekul asam sitrat (1) dan 2 molekul natrium bikarbonat untuk menetralisasi satu molekul asam tartrat (2). Dalam pengolahan suatu formula sediaan obat dalam bentuk garam effervescent, 16 dari komponen- komponen ini seseorang dapat menentukan jumlah pereaksi yang akan digunakan
  • 8. 1. SUMBER ASAM 2. SUMBER KARBONAT 3. BAHAN PENGIKAT 4. ASPARTAM 5. SUKROSA
  • 9. ❑ Sumber asam → sebagai bahan penghancur dengan membentuk asam metal karbon dari sumber karbonat sehingga dapat melepaskan gas CO2 ❑ Sumber asam → asam anhidrat dan garam garam asam ❑ Contoh asam organik : asam sitrat, asam tatrat, asam fumarat ( Mohrle, 1989)
  • 10. ❑ Sumber karbonat → sebagai bahan penghancur dan timbulnya gas CO2 ❑ Contoh : Natrium karbonat
  • 11. ❑ Bahan pengikat digunakan untuk mengikat serbuk menjadi granul ❑ Contoh : gom selulosa, gelatin, pasta (tidak banyak digunakan karena : kelarutannya lama dan meninggalkan residu) ❑ Pengikat kering : laktosa, dektrosa, manitol (tidak efektif pada konsentrasi rendah) ❑ PVP (polyviny; pyrolydone) : bahan pengikat efektif untuk granul effervescent.
  • 12. ❑ Pemanis buatan yang sering digunakan → kadar kemanisannya tinggi ❑ Pemanis lain : sukrosa dan sakarin ❑ Rasa manisnya tidak menimbulkan pahit sesudahnya
  • 13. ❑ Formulasi effervescent → direkomendasikan penggunaan asam sitrat dan asam tartrat daripada hanya satu macam asam saja, karena penggunaan bahan asam tunggal saja akan menimbulkan kesukaran. ❑ Apabila asam tartrat sebagai asam tunggal, granul yang dihasilkan akan mudah kehilangan kekuatannya dan akan menggumpal. ❑ Jika asam sitrat saja akan menghasilkan campuran lekat dan sukar menjadi granul. (Ansel, Howard C. 1989. 214).
  • 14. Metode Pembuatan Granul effervescent dengan 3 cara : 1. Dengan Pemanasan 2. Dengan cairan nonreaktif 3. Dengan cairan reaktif
  • 15. ❑ Metode Granulasi Klasik → pelepasan air dari bahan hidrat dalam formula pada temperatur rendah. ❑ Bahan → asam sitrat hidrat ❑ Proses dilakukan dalam static bed →reaksi tidak seragam, pelepasan air tergantung temperatur
  • 16. ❑ Cairan granul ditambahkan perlahan ke dalam formulasi sambil diaduk → terdistribusi merata ❑ Bahan pengikat larut alkohol (PVP) dilarutkan dulu dalam cairan granul → lebih efektif karena konsentrasi bahan pengikat lebih kecil, sehingga menurunkan efek negatif disintegrasi. ❑ Keuntungan : tidak semua bahan pada formulasi membutuhkan kontak langsung dengan cairan penggranul, pembuatan granul asam dan granul basa terpisah sehingga menghindari reaksi premature ❑ Kerugian : dibutuhkan proses setelah granul kering, dibutuhkan ruang pengering yang baik mencegah akumulasi uap cairan penggranul
  • 17. ❑ Cairan granul yang digunakan : air (0,1- 0,5%) untuk mencampur bahan granul. ❑ Air ditambahkan dalam bentuk semprotan ke dalam campuran masa. ❑ Kerugian : bahan harus tahan terhadap lembab dan atau panas agar tidak terjadi degradasi
  • 18. Insert the Sub Title of Your Presentation