Terapi komplementer adalah terapi yang digunakan sebagai tambahan terhadap pengobatan medis konvensional untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien secara keseluruhan. Beberapa contoh terapi komplementer untuk menurunkan tekanan darah termasuk menggunakan herbal seperti seledri, kumis kucing, dan sirsak yang mengandung zat aktif yang dapat menurunkan tekanan darah.
2. PENDAHULUAN : PENYAKIT HIPERTENSI
• TERAPI MEDIS : OBAT CAPTOPRIL, AMLODIPIN, BISOPLOROL,
FUROSEMID, NIFEDIPIN >> BEDA FUNGSINYA
• TERAPI KOMPLEMENTER = TERAPI ALTERNATIF
- HERBAL : DAUN SALAM, SELEDRI
3. TERAPI
• USAHA UNTUK MEMULIHKAN KESEHATAN ORANG YANG
SEDANG SAKIT
• PENGOBATAN ATAU PERAWATAN PENYAKIT
• APA YANG DAPAT MEMBERIKAN KESENANGAN BAIK FISIK
MAUPUN MENTAL PADA SESEORANG YANG SEDANG SAKIT
MIS. TERAPI BERMAIN, TERAPI MUSIK
4. PENGERTIAN TERAPI KOMPLEMENTER
• >> Cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai
Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang
Konvensional.
• Menurut WHO, pengobatan komplementer adalah pengobatan
non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan.
• Pengobatan tradisional adalah pengobatan yang sudah dari zaman
dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada
suatu negara >> JAMU (untuk Indonesia)
5. Terapi komplementer adalah terapi yang
digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain
dan bukan untuk menggantikan terapi medis.
* cara pengobatan itu dilakukan bersama atau
sebagai tambahan terhadap pengobatan
konvensional >> pengobatan komplementer karena
kedua cara pengobatan tersebut melengkapi satu
sama lainnya
6. • Alasan yang paling umum orang menggunakan terapi
komplementer adalah untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan.
• Kesejahteraan mencakup kesehatan optimum seseorang,
baik secara fisik, emosional, mental dan spiritual.
• Fokus terapi komplementer adalah kesejahteraan yang
berhubungan dengan tubuh, pikiran dan spirit.
9. TUJUAN TERAPI KOMPLEMENTER
• untuk mengurangi stres, meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, menghindari
atau meminimalkan efek samping, gejala-
gejala, dan atau mengontrol serta
menyembuhkan penyakit.
10. Terapi herbal medik SALAH SATU teknik pengobatan komplementer yang dapat
diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional :
Terapi dengan menggunakan obat bahan alam yang telah melalui uji preklinik pada hewan
coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya.
>> Berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh
12. CONTOH TERAPI KOMPLEMENTER TERAPI HIPERTENSI
• Kerasionalan dari ramuan hipertensi adalah adanya komponen
tanaman obat sebagai diuretik, anti andregenik, simpatikolitik dan
lancarnya peredaran darah.Komisi Nasional Saintifikasi Jamu telah
menyusun FJA (Formula Jamu Antihipertensi) yang mengandung
komposisi yaitu herbaseledri (Apium graveolens L.), daun kumis
kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.), herba
pegagan(Centella asiatica (L.) Urb.), herba meniran(Phyllanthus
niruri L.), rimpang temu lawak (Curcuma zanthorrhizaRoxb.) dan
rimpang kunyit (Curcuma longaL.) (Hussaana et al, 2016).
13. FITOFARMAKA : SELEDRI (TENSIGARD®)
• Seledri sendiri merupakankomponen utama produk fitofarmakasatu-
satunya untuk hipertensi, yaituTensigard®. Produk ini ternyata tidak
banyak digunakan oleh dokter, walaupun merupakan suatu sediaan
yang sudah resmi dapat digunakan dalam pelayanan kesehatan
formal. Penggunaan fitofarmaka oleh dokter kurang
menggembirakan, walaupun telah didukung evidence base uji
klinik. Hal inilah yang menyebabkan industri masih enggan
mengembangkan produknya ke arah fitofarmaka (Widowati et al,
2014).
14. EFEK KOMPLEMENTER
R/ Seledri
Kumis kucing
Seledri Flavonoid Apiin dan Apigenin Vasodilator Tekanan
darah turun
Kumis kucing Flavonoid polimetoksi : sinensetin, eupatorin; garam
kalium; dan inositol Diuretika
Penurunan tekanan darah
15. LANJUTAN SELEDRI
• Tumbuhan ini mengandung flavonoid (apiin dan apigenin) serta
kumarin(Hussaana et al, 2016).Efek antihipertensi seledri melalui
mekanisme penghambatan kanal ion kalsium (Tashakori-
Sabzevaraet al, 2016), dan penghambatan pada
ACE(Simaratanamongkol et al, 2014).
16. SIRSAK (ANNONA MURICATAL.)
• ekstrak air daun sirsak dapat menurunkan secara signifikan
tekanan darah tanpa mempengaruhi denyut jantung (Patel dan
Patel, 2016).Efek hipotensif dari ekstrak air daun sirsak melalui
mekanisme perifer yang melibatkan antagonis ion kalsium dengan
blokade kanal ion kalsium (Nwokochaet al, 2012). Efek hipotensif
daun sirsak disebabkan oleh kandungan alkaloid seperti
coreximine, anomurine, dan reticulin, serta beberapa komponen
minyak esensial seperti b-caryophyllene (Coria-Tellez et al, 2016).
17. ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFAL.)
• Efek antihipertensi rosella melalui berbagai mekanisme, yaitu peningkatan
produksi nitrit oksida,penghambatan kanal ion kalsium dan pembukaan kanal
ATP kalium(Al Disi et al, 2016). Rosella juga memiliki efek diuretik, yang
mekanisme kerjanya serupa dengan obat penurun tekanan kelompok diuretik
(Da-Costa-Rocha et al, 2014), dan efek penghambatan pada Angiotensin
Converting Enzyme(ACE), yang mekanisme kerjanya serupa dengan obat
penurun tekanan kelompok ACE inhibitor (Ojeda et al, 2010). Kandungan
anthocyanins yang terkandung dalam rosella berperan dalam efek antihipertensi,
selain juga terdapat peran dari polifenol dan hibiscus acid(Hopkins et al, 2013).
18. DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM(WIGHT) WALP.)
• Mekanisme kerja daun salam sebagai antihipertensi melalui
pelibatan reseptor beta adrenergik dan kolinergik dengan produksi
nitrit oksida(Ismail et al, 2013), dan melalui penghambatan
ACE(Puspitasari et al, 2015).
19. PERMENKES NOMOR. 1109/MENKES/PER/IX/2007
>> Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer – Alternatif di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
• SESUAI KOMPETENSI
• ADA TENAGA AHLI
• ATURAN BAGI TENAGA ASING
• ALAT YANG AMAN
• MENULISKAN EFEK SAMPING
• DLL
20. DAFTAR BACAAN
• Hadibroto, I & Syamsir, A.(2006). Pengobatan Alternatif dan
Komplementer. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
• Cushman & Hoffman. (2004). Complementary and Alternative
Medicine (CAM).
• PERMENKES NOMOR. 1109/MENKES/PER/IX/2007 TENTANG
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer – Alternatif di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan