SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Konsep Dasar Farmakologi
DEFINISI-DEFINISI
• OBAT
Bentuk-bentuk sediaan tertentu dari bahan obat
yang digunakan pada manusia dan hewan untuk
menetapkan diagnosa, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit,
luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah.
LANJUTAN
• BAHAN OBAT
Zat aktif yang dapat berfungsi untuk mencegah,
meringankan, menyembuhkan atau mengenali
penyakit.
• ZAT AKTIF
Senyawa-senyawa yang dalam organisme hidup
menimbulkan kerja biologi.
• KERJA BIOLOGI
Semua perubahan dalam sistem biologi yang
ditimbulkan oleh zat aktif.
LANJUTAN
• RACUN
Zat aktif yang menyebabkan kerja yang merusak.
Apabila pada sejumlah senyawa terutama obat, dosis
yang menentukan kerja yang berguna atau merusak,
maka dalam arti yang sempit, racun hanya merusak.
• DOSIS
Takaran obat yang harus diberikan untuk menghasilkan
efek yang diharapkan (efek yang berkhasiat).
LANJUTAN
• KHASIAT
Istilah klinik yang dapat diukur untuk
menyatakan penyembuhan, pengurangan,
peringanan (profilaksis) suatu penyakit yang
dapat dicapai dengan obat.
• FARMAKON
Dalam bahasa sehari hari sama artinya
dengan bahan obat dan obat. Dalam pustaka
ilmiah diartikan sebagai senyawa biologi
secara umum.
LANJUTAN
• FARMAKOLOGI = ILMU KHASIAT OBAT.
Ilmu yang mempelajari pengetahuan obat
dalam seluruh aspeknya, yaitu sifat-sifat
fisika dan kimia, kegiatan fisiologi, resorpsi
dan nasibnya dalam organisme hidup.
• FARMAKOLOGI KLINIK
Menyelidiki semua interaksi antara obat,
khususnya pada tubuh manusia serta
penggunaannya pada pengobatan penyakit.
LANJUTAN
• FARMAKOGNOSI
Ilmu yang mempelajari pengetahuan dan
pengenalan obat yang berasal dari tanaman
dan zat-zat aktifnya, termasuk yang berasal
dari mineral dan khewan.
• BIOFARMASI
Ilmu yang menyelidiki pengaruh formulasi
obat terhadap efek terapeutiknya, dengan
kata lain dalam bentuk apa obat harus dibuat
agar menghasilkan efek yang optimal.
LANJUTAN
• FARMAKOKINETIKA
Ilmu yang menyelidiki nasib obat, mulai dari
saat pemberiannya, bagaimana absorpsi dari
usus, penyerapan dalam darah dan
distribusinya ke tempat kerjanya dan
jaringan-jaringan lain, juga dipelajari
bagaimana penguraiannya (biotransformasi)
dan ekskresinya oleh ginjal. Singkatnya
farmakokinetika mempelajari segala
sesuatu tindakan yang dilakukan tubuh
terhadap obat.
LANJUTAN
• FARMAKODINAMIKA
Ilmu yang mempelajari kegiatan obat terhadap
organisme hidup, terutama cara dan mekanisme
kerjanya, reaksi fisiologis serta efek terapeutik
yang ditimbulkannya. Singkatnya
farmakodinamika adalah ilmu yang mempelajari
efek yang diberikan oleh obat terhadap tubuh.
LANJUTAN
• TOKSIKOLOGI
Adalah pengetahuan tentang efek racun
terhadap tubuh, termasuk ke dalam
farmakodinamika karena efek terapeutik obat
berhubungan erat dengan efek toksisnya.
Pada dasarnya setiap obat dalam dosis yang
cukup tinggi dapat bekerja sebagai racun dan
merusak organisme.
• FARMAKOTERAPI
Ilmu yang mempelajari penggunaan obat
untuk mengobati penyakit atau gejala-
gejalanya.
NAMA-NAMA OBAT
NAMA-NAMA
OBAT
OBAT PATEN
(SPESIALITE)
OBAT GENERIK
(OFFICIAL NAME
=
GENERIC NAME)
OBAT PATEN (SPESIALITE)
• Adalah obat milik suatu perusahaan dengan
nama khas yang dilindungi hukum (merk
terdaftar = proprietary name), contohnya :
Norvask. Kandungan Norvask ( aslinya Norvasc)
adalah amlodipine besylate, untuk obat
antihipertensi.
• Banyaknya obat paten yang setiap tahun
dikeluarkan oleh industri farmasi, telah
mendorong WHO (World Health Organization)
untuk menyusun daftar-daftar obat dengan
nama resmi (generic name).
OBAT GENERIK (OFFICIAL NAME =
GENERIC NAME)
• Adalah nama resmi obat yang dikeluarkan oleh
WHO, dapat digunakan di semua negara tanpa
melanggar hak paten obat bersangkutan.
Contohnya: Parasetamol, Antalgin, Asam
Mefenamat, Amoksisilin, Cefadroxyl,
Loratadine, Ketoconazole, Acyclovir, dan lain-
lain.
LANJUTAN
• Hampir semua Farmakope sudah menyesuaikan namanya dengan
nama generik, karena nama-nama kimia yang digunakan seringkali
tidak praktis, contoh :
• Kimia Generik Paten
Asam asetil Asetosal Aspirin
salisilat (Bayer)
Naspro
(Bayer)
• Aminobenzil Ampisilin Penbritin
penisilin (Beecham)
Amfipen
(Organon)
OBAT GENERIK BERMEREK
• Adalah obat generik tertentu yang diberi nama
atau merek dagang sesuai kehendak produsen
obat. Biasanya salah satu suku katanya
mencerminkan nama produsennya. Contoh:
natrium diklofenak (nama generik). Di pasaran
memiliki berbagai nama merek dagang,
misalnya: Voltaren, Voltadex, Klotaren, Voren,
Divoltar, dan lain-lain.
HAK PATEN
 Hak paten adalah suatu perlindungan hukum
terhadap pemalsuan-pemalsuan atau peniruan-
peniruan terhadap suatu merek obat.
 Jangka waktu hak paten adalah 10 tahun, atau 3
tahun setelah saat dipakainya yang terakhir (UU
Merek, 1961, No 21).
 Dapat diperpanjang lagi selama 10 tahun
 Setelah 20 tahun menjadi milik publik.
OBAT GENERIK BERLOGO
• Obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat
Esensial (DOEN) dan mutunya terjamin karena
diproduksi sesuai dengan persyaratan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan telah
diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan
Makanan Departemen Kesehatan.
OBAT ESENSIAL
Adalah obat yang paling dibutuhkan untuk
pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, meliputi diagnosa, profilaksi terapi
dan rehabilitasi.
OBAT WAJIB APOTIK
Adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa
resep dokter oleh apoteker di apotik
OBAT BARU
Obat yang terdiri atau berisi suatu zat, baik
sebagai bagian lapisan yang berkhasiat maupun
yang tidak berkhasiat, misalnya : lapisan,
pengisi, pelarut, bahan pembantu (vehiculum)
atau komponen lain yang belum dikenal, hingga
tidak diketahui khasiat dan keamanannya.
OBAT JADI
Adalah obat dalam keadaan murni atau
campuran dalam bentuk sediaan serbuk, cairan,
salep, tablet, pil, suppositoria, atau bentuk lain
yang mempunyai nama teknis sesuai dengan
Farmakope Indonesia.
OBAT TRADISIONAL
• Adalah obat jadi atau obat berbungkus yang
berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan,
mineral dan atau sediaan galenik atau campuran
dari bahan-bahan tersebut yang usaha
pengobatannya berdasarkan pengalaman. (Per
Menkes no 179/Menkes/Per/VII/1976)
BENTUK-BENTUK
OBAT
BENTUK
OBAT
SEDIAAN
PADAT
SEDIAAN
SETENGAH
PADAT
SEDIAAN
CAIR
SEDIAAN PADAT
• PULVIS, PULVERES (SERBUK)
Adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang
diserbukkan
Serbuk tak terbagi (pulvis): adalah serbuk, baik
untuk pemakaian luar maupun untuk pemakaian
dalam, contoh: serbuk tabur, serbuk luka untuk
pemakaian luar dan serbuk perut atau pencahar
untuk pemakaian dalam.
Serbuk terbagi (pulveres) : adalah serbuk yang
dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama,
dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan lain
yang cocok.
LANJUTAN
• SPECIES
Tanaman atau bagian hewan yang
dikeringkan.
• TABLET
Sediaan padat, dibuat secara kempa cetak,
berbentuk rata atau cembung rangkap,
umumnya bulat, mengandung satu jenis obat
atau lebih.
LANJUTAN
• PIL
Adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat
seperti kelereng, mengandung satu atau lebih
bahan obat.
a) Pil yang besarnya normal (berat 300 mg).
b) Pil yang sangat besar, disebut boli (berat lebih
dari 300 mg).
c) Pil yang sangat kecil, disebut granula (berat
kurang dari 300 mg).
LANJUTAN
• KAPSUL (CAPSULAE)
Adalah sediaan obat yang terbungkus dalam
suatu cangkang yang terbuat dari metilselulosa,
gelatin atau bahan lain yang cocok.
SEDIAAN SETENGAH PADAT
• UNGUENTUM (SALEP)
Adalah sediaan setengah padat yang mudah
dioleskan dan digunakan sebagai obat luar, contoh :
a) Cream : suatu salep yang mengandung banyak air,
mudah diserap kulit. Tipe yang dapat dicuci dengan
air.
b) Pasta : suatu salep yang mengandung lebih dari 50%
zat padat (serbuk).Salep yang tebal, keras, biasanya
tidak meleleh pada suhu badan, jadi merupakan
penutup/pelindung bagian kulit yang diberi
LANJUTAN
• LINIMENTUM (SEMIR/URAP-URAP)
Adalah suatu jenis salep yang penggunaannya
digosokkan pada permukaan kulit, biasanya
berupa emulsi atau suspensi
• SAPO (SABUN)
Adalah senyawa garam alkali dengan asam
lemak tinggi. Pembuatan dilakukan dengan
menyabunkan lemak padat atau minyak
lemak dengan alkali.
LANJUTAN
• EMPLASTRA (PLESTER)
• Adalah bentuk sediaan, dimana obat yang
dicampur di dalamnya diratakan dengan kain
linen dan ditempelkan pada kulit.
SEDIAAN CAIR
• SOLUTIONES (LARUTAN)
Adalah sediaan cair yang dibuat dengan
melarutkan satu jenis obat atau lebih dalam
pelarut, dimaksudkan untuk digunakan sebagai
obat dalam , obat luar atau dimasukkan ke
dalam rongga tubuh.
Contoh sediaan berbentuk larutan
Collutoria
Merupakan larutan pekat dalam air yang
mengandung bahan deodoran, antiseptika,
anestetika lokal atau astringen.
Disimpan dalam botol putih kecil
Etiket harus ditulis tidak boleh ditelan, untuk
cuci mulut dan disebutkan cara pengenceran.
LANJUTAN
Collyria
Sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas
partikel asing, isotonis, yang digunakan untuk
mencuci mata, dapat ditambahkan buffer dan
pengawet.
Wadah yang dipakai dapat wadah gelas atau
plastik yang tertutup kedap
LANJUTAN
Eliksir
Sediaan berupa larutan obat dan zat
tambahan seperti gula atau pemanis lain, zat
pengawet, zat pewarna dan zat pewangi,
sehingga mempunyai rasa dan bau yang
sedap.
Digunakan sebagai obat dalam. Sebagai
pelarut utama alkohol 90% dan dapat
ditambahkan gliserol, sorbitol dan
propilenglikol.
LANJUTAN
Gargarisma (Obat kumur)
Adalah sediaan berupa larutan, umumnya
pekat dan bila digunakan diencerkan dulu.
Gargarisma digunakan sebagai pencegah atau
pengobatan infeksi tenggorokan.
LANJUTAN
Potiones
Sediaan berupa cairan, yang dimaksudkan untuk
diminum, dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat digunakan sebagai volume dosis tunggal
dalam jumlah yang banyak, umumnya 50 mL
LANJUTAN
Sirupi (Sirup)
Adalah larutan pekat gula yang ditambah
obat atau pewangi, merupakan larutan jernih
berasa manis.
Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol atau poli
alkohol lain dalam jumlah sedikit dengan
maksud untuk meningkatkan kelarutan obat
dan menghalangi pembentukan hablur
sakarosa.
LANJUTAN
• MIXTURA
Adalah sediaan yang terdiri dari dua atau
lebih obat yang dilarutkan.
• MIXTURA AGITANDA (SUSPENSI)
Adalah dispersi kasar (coarse) zat padat,
dimana partikel padat yang tak larut
terdispersi dalam medium cair.
LANJUTAN
• EMULSA (EMULSI)
Sediaan berupa campuran dari dua fase
cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang
satu terdispersi sangat halus dan merata
dalam fase cairan lainnya, umumnya
distabilkan oleh zat pengemulsi.
• INFUSA
Adalah sediaan cair yang dibuat dengan
menyari simplisia nabati dengan air pada
suhu 90⁰C selama 15 menit
LANJUTAN
• GUTTAE (OBAT TETES)
Adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi
atau suspensi, dimaksudkan untuk obat
dalam atau obat luar, digunakan dengan cara
meneteskan menggunakan penetes yang
menghasilkan tetesan setara dengan penetes
baku yang disebutkan di dalam Farmakope
Indonesia.
LANJUTAN
• INJECTIONES (OBAT SUNTIK)
• Adalah sediaan berupa larutan, emulsi atau
suspensi dalam air atau pembawa yang cocok,
steril dan digunakan secara parenteral, yaitu
dengan merobek lapisan kulit atau lapisan
mukosa.

More Related Content

Similar to Konsep Dasar Farmakologi Keperawatan.pptx

PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptdanangAdhi3
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptEsiAfriyanti1
 
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapPENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapMahruriSaputra
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfkusuma37
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatRizkiUlinaSari1
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part iary Camba
 
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptxKONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptxawaldarmawan3
 
Farmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatFarmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatJohan Bernardus
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalShesanthiCitrariana
 
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxZakiah dr
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatNs. Lutfi
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptxTitaFani
 
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhhpertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh2022971607
 

Similar to Konsep Dasar Farmakologi Keperawatan.pptx (20)

PPT Pengenalan Obat.pptx
PPT Pengenalan Obat.pptxPPT Pengenalan Obat.pptx
PPT Pengenalan Obat.pptx
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
 
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapPENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
 
Farmakologi pengertian obat.pdf
Farmakologi   pengertian obat.pdfFarmakologi   pengertian obat.pdf
Farmakologi pengertian obat.pdf
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part i
 
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptxKONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
 
Obat
ObatObat
Obat
 
Obat
ObatObat
Obat
 
Farmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatFarmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obat
 
pharmacology
 pharmacology pharmacology
pharmacology
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisional
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obat
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptx
 
farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)
 
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhhpertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh
 

Recently uploaded

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Konsep Dasar Farmakologi Keperawatan.pptx

  • 2. DEFINISI-DEFINISI • OBAT Bentuk-bentuk sediaan tertentu dari bahan obat yang digunakan pada manusia dan hewan untuk menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah.
  • 3. LANJUTAN • BAHAN OBAT Zat aktif yang dapat berfungsi untuk mencegah, meringankan, menyembuhkan atau mengenali penyakit. • ZAT AKTIF Senyawa-senyawa yang dalam organisme hidup menimbulkan kerja biologi. • KERJA BIOLOGI Semua perubahan dalam sistem biologi yang ditimbulkan oleh zat aktif.
  • 4. LANJUTAN • RACUN Zat aktif yang menyebabkan kerja yang merusak. Apabila pada sejumlah senyawa terutama obat, dosis yang menentukan kerja yang berguna atau merusak, maka dalam arti yang sempit, racun hanya merusak. • DOSIS Takaran obat yang harus diberikan untuk menghasilkan efek yang diharapkan (efek yang berkhasiat).
  • 5. LANJUTAN • KHASIAT Istilah klinik yang dapat diukur untuk menyatakan penyembuhan, pengurangan, peringanan (profilaksis) suatu penyakit yang dapat dicapai dengan obat. • FARMAKON Dalam bahasa sehari hari sama artinya dengan bahan obat dan obat. Dalam pustaka ilmiah diartikan sebagai senyawa biologi secara umum.
  • 6. LANJUTAN • FARMAKOLOGI = ILMU KHASIAT OBAT. Ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dalam seluruh aspeknya, yaitu sifat-sifat fisika dan kimia, kegiatan fisiologi, resorpsi dan nasibnya dalam organisme hidup. • FARMAKOLOGI KLINIK Menyelidiki semua interaksi antara obat, khususnya pada tubuh manusia serta penggunaannya pada pengobatan penyakit.
  • 7. LANJUTAN • FARMAKOGNOSI Ilmu yang mempelajari pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman dan zat-zat aktifnya, termasuk yang berasal dari mineral dan khewan. • BIOFARMASI Ilmu yang menyelidiki pengaruh formulasi obat terhadap efek terapeutiknya, dengan kata lain dalam bentuk apa obat harus dibuat agar menghasilkan efek yang optimal.
  • 8. LANJUTAN • FARMAKOKINETIKA Ilmu yang menyelidiki nasib obat, mulai dari saat pemberiannya, bagaimana absorpsi dari usus, penyerapan dalam darah dan distribusinya ke tempat kerjanya dan jaringan-jaringan lain, juga dipelajari bagaimana penguraiannya (biotransformasi) dan ekskresinya oleh ginjal. Singkatnya farmakokinetika mempelajari segala sesuatu tindakan yang dilakukan tubuh terhadap obat.
  • 9. LANJUTAN • FARMAKODINAMIKA Ilmu yang mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup, terutama cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologis serta efek terapeutik yang ditimbulkannya. Singkatnya farmakodinamika adalah ilmu yang mempelajari efek yang diberikan oleh obat terhadap tubuh.
  • 10. LANJUTAN • TOKSIKOLOGI Adalah pengetahuan tentang efek racun terhadap tubuh, termasuk ke dalam farmakodinamika karena efek terapeutik obat berhubungan erat dengan efek toksisnya. Pada dasarnya setiap obat dalam dosis yang cukup tinggi dapat bekerja sebagai racun dan merusak organisme. • FARMAKOTERAPI Ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk mengobati penyakit atau gejala- gejalanya.
  • 13. OBAT PATEN (SPESIALITE) • Adalah obat milik suatu perusahaan dengan nama khas yang dilindungi hukum (merk terdaftar = proprietary name), contohnya : Norvask. Kandungan Norvask ( aslinya Norvasc) adalah amlodipine besylate, untuk obat antihipertensi. • Banyaknya obat paten yang setiap tahun dikeluarkan oleh industri farmasi, telah mendorong WHO (World Health Organization) untuk menyusun daftar-daftar obat dengan nama resmi (generic name).
  • 14. OBAT GENERIK (OFFICIAL NAME = GENERIC NAME) • Adalah nama resmi obat yang dikeluarkan oleh WHO, dapat digunakan di semua negara tanpa melanggar hak paten obat bersangkutan. Contohnya: Parasetamol, Antalgin, Asam Mefenamat, Amoksisilin, Cefadroxyl, Loratadine, Ketoconazole, Acyclovir, dan lain- lain.
  • 15. LANJUTAN • Hampir semua Farmakope sudah menyesuaikan namanya dengan nama generik, karena nama-nama kimia yang digunakan seringkali tidak praktis, contoh : • Kimia Generik Paten Asam asetil Asetosal Aspirin salisilat (Bayer) Naspro (Bayer) • Aminobenzil Ampisilin Penbritin penisilin (Beecham) Amfipen (Organon)
  • 16. OBAT GENERIK BERMEREK • Adalah obat generik tertentu yang diberi nama atau merek dagang sesuai kehendak produsen obat. Biasanya salah satu suku katanya mencerminkan nama produsennya. Contoh: natrium diklofenak (nama generik). Di pasaran memiliki berbagai nama merek dagang, misalnya: Voltaren, Voltadex, Klotaren, Voren, Divoltar, dan lain-lain.
  • 17. HAK PATEN  Hak paten adalah suatu perlindungan hukum terhadap pemalsuan-pemalsuan atau peniruan- peniruan terhadap suatu merek obat.  Jangka waktu hak paten adalah 10 tahun, atau 3 tahun setelah saat dipakainya yang terakhir (UU Merek, 1961, No 21).  Dapat diperpanjang lagi selama 10 tahun  Setelah 20 tahun menjadi milik publik.
  • 18. OBAT GENERIK BERLOGO • Obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan telah diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan.
  • 19. OBAT ESENSIAL Adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, meliputi diagnosa, profilaksi terapi dan rehabilitasi. OBAT WAJIB APOTIK Adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker di apotik
  • 20. OBAT BARU Obat yang terdiri atau berisi suatu zat, baik sebagai bagian lapisan yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, misalnya : lapisan, pengisi, pelarut, bahan pembantu (vehiculum) atau komponen lain yang belum dikenal, hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya.
  • 21. OBAT JADI Adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk sediaan serbuk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria, atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia.
  • 22. OBAT TRADISIONAL • Adalah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang usaha pengobatannya berdasarkan pengalaman. (Per Menkes no 179/Menkes/Per/VII/1976)
  • 25. SEDIAAN PADAT • PULVIS, PULVERES (SERBUK) Adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan Serbuk tak terbagi (pulvis): adalah serbuk, baik untuk pemakaian luar maupun untuk pemakaian dalam, contoh: serbuk tabur, serbuk luka untuk pemakaian luar dan serbuk perut atau pencahar untuk pemakaian dalam. Serbuk terbagi (pulveres) : adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan lain yang cocok.
  • 26. LANJUTAN • SPECIES Tanaman atau bagian hewan yang dikeringkan. • TABLET Sediaan padat, dibuat secara kempa cetak, berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih.
  • 27. LANJUTAN • PIL Adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng, mengandung satu atau lebih bahan obat. a) Pil yang besarnya normal (berat 300 mg). b) Pil yang sangat besar, disebut boli (berat lebih dari 300 mg). c) Pil yang sangat kecil, disebut granula (berat kurang dari 300 mg).
  • 28. LANJUTAN • KAPSUL (CAPSULAE) Adalah sediaan obat yang terbungkus dalam suatu cangkang yang terbuat dari metilselulosa, gelatin atau bahan lain yang cocok.
  • 29. SEDIAAN SETENGAH PADAT • UNGUENTUM (SALEP) Adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar, contoh : a) Cream : suatu salep yang mengandung banyak air, mudah diserap kulit. Tipe yang dapat dicuci dengan air. b) Pasta : suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk).Salep yang tebal, keras, biasanya tidak meleleh pada suhu badan, jadi merupakan penutup/pelindung bagian kulit yang diberi
  • 30. LANJUTAN • LINIMENTUM (SEMIR/URAP-URAP) Adalah suatu jenis salep yang penggunaannya digosokkan pada permukaan kulit, biasanya berupa emulsi atau suspensi • SAPO (SABUN) Adalah senyawa garam alkali dengan asam lemak tinggi. Pembuatan dilakukan dengan menyabunkan lemak padat atau minyak lemak dengan alkali.
  • 31. LANJUTAN • EMPLASTRA (PLESTER) • Adalah bentuk sediaan, dimana obat yang dicampur di dalamnya diratakan dengan kain linen dan ditempelkan pada kulit.
  • 32. SEDIAAN CAIR • SOLUTIONES (LARUTAN) Adalah sediaan cair yang dibuat dengan melarutkan satu jenis obat atau lebih dalam pelarut, dimaksudkan untuk digunakan sebagai obat dalam , obat luar atau dimasukkan ke dalam rongga tubuh.
  • 33. Contoh sediaan berbentuk larutan Collutoria Merupakan larutan pekat dalam air yang mengandung bahan deodoran, antiseptika, anestetika lokal atau astringen. Disimpan dalam botol putih kecil Etiket harus ditulis tidak boleh ditelan, untuk cuci mulut dan disebutkan cara pengenceran.
  • 34. LANJUTAN Collyria Sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas partikel asing, isotonis, yang digunakan untuk mencuci mata, dapat ditambahkan buffer dan pengawet. Wadah yang dipakai dapat wadah gelas atau plastik yang tertutup kedap
  • 35. LANJUTAN Eliksir Sediaan berupa larutan obat dan zat tambahan seperti gula atau pemanis lain, zat pengawet, zat pewarna dan zat pewangi, sehingga mempunyai rasa dan bau yang sedap. Digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama alkohol 90% dan dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilenglikol.
  • 36. LANJUTAN Gargarisma (Obat kumur) Adalah sediaan berupa larutan, umumnya pekat dan bila digunakan diencerkan dulu. Gargarisma digunakan sebagai pencegah atau pengobatan infeksi tenggorokan.
  • 37. LANJUTAN Potiones Sediaan berupa cairan, yang dimaksudkan untuk diminum, dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai volume dosis tunggal dalam jumlah yang banyak, umumnya 50 mL
  • 38. LANJUTAN Sirupi (Sirup) Adalah larutan pekat gula yang ditambah obat atau pewangi, merupakan larutan jernih berasa manis. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol atau poli alkohol lain dalam jumlah sedikit dengan maksud untuk meningkatkan kelarutan obat dan menghalangi pembentukan hablur sakarosa.
  • 39. LANJUTAN • MIXTURA Adalah sediaan yang terdiri dari dua atau lebih obat yang dilarutkan. • MIXTURA AGITANDA (SUSPENSI) Adalah dispersi kasar (coarse) zat padat, dimana partikel padat yang tak larut terdispersi dalam medium cair.
  • 40. LANJUTAN • EMULSA (EMULSI) Sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi. • INFUSA Adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu 90⁰C selama 15 menit
  • 41. LANJUTAN • GUTTAE (OBAT TETES) Adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan penetes baku yang disebutkan di dalam Farmakope Indonesia.
  • 42. LANJUTAN • INJECTIONES (OBAT SUNTIK) • Adalah sediaan berupa larutan, emulsi atau suspensi dalam air atau pembawa yang cocok, steril dan digunakan secara parenteral, yaitu dengan merobek lapisan kulit atau lapisan mukosa.