SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
BAB I
PENGERTIAN KERJA DAN
KECELAKAAN KERJA
1.1. Pengertian Kerja
Bekerja mempunyai arti yang luas sekali, yaitu meliputi usaha, tugas ataupun
perbuatan, yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sesuatu. Ditinjau dari segi
perseorangan, kerja berarti gerak dari badan dan pikiran guna memelihara kebutuhan hidup
badaniah maupun rohaniah. Ditinjau dari segi kemasyarakatan bekerja adalah melakukan
pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Bila
ditinjau dari segi spiritual, bekerja merupakan hak dan kewajiban manusia dalam
memuliakan dan mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Jadi jelaslah, bahwa bekerja tidak hanya berarti bagi individu tetapi juga harus
selaras dengan kepentingan lingkungan, masyarakat, bangsa/negara, bahkan harus pula
sesuai dengan norma-norma agama. Pemerintah merupakan pihak yang paling banyak
berkepentingan tentang tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat dari GBHN dan peraturanperaturan/undang-undang lain tentang tenaga kerja di Indonesia. Jumlah penduduk yang
sangat besar, apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif akan
merupakan modal pembangunan.

1.2. Kecelakaan Kerja
Pekerjaan-pekerjaan teknik bangunan banyak berhubungan dengan alat, baik yang
sederhana maupun yang rumit, dari yang ringan sampai alat-alat berat. Sejak revolusi
industri sampai sekarang, pemakaian alat-alat bermesin sangat banyak digunakan.

Pada setiap kegiatan kerja, selalu saja ada kemungkinan kecelakaan. Kecelakaan
selalu dapat terjadi karena berbagai sebab. Yang dimaksudkan dengan kecelakaan adalah
kejadian yang merugikan, yang tidak terduga dan tidak diharapkan serta tidak ada unsure
1
kesengajaan. Kecelakaan kerja dimaksudkan sebagai kecelakaan yang terjadi di tempat kerja
dalam suatu hubungan kerja. Bahkan ada pendapat bahwa penyakit akibat kerja juga
termasuk kecelakaan kerja. Sehingga seringkali kecelakaan kerja diperluas artinya, yaitu
tidak hanya di tempat kerja, tetapi juga pada saat perjalanan dari/ke tempat kerja.
Kecelakaan kerja dapat terjadi disebabkan oleh dua golongan penyebab (Suma’mur,
1981 : 9); yaitu :
1. tindakan perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts.).
2. keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition).
Walaupun manusianya telah berhati-hati, namun apabila lingkungannya tidak menunjang
(tidak aman), maka kecelakaan dapat pula terjadi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itulah
pedoman bekerja yang memenuhi prinsip-prinsip keselamatan diperluka.

Makin banyak alat mesin yang digunakan, apabila terjadi kecelakaan akan berakibat
lebih berat dari alat-alat sederhana. Tidak dapat disangkal, bahwa keselamatan kerja sangat
bermanfaat dan perlu diadakan di tempat kerja. Alat-alat pengaman harus selalu siap
berfungsi sesuai dengan peranannya masing-masing. Begitu pula cara-cara bekerja harus
sistematis sehingga kecelakaan dapat dihindarkan sejak dini. Hal ini harus dapat dikerjakan
secara sadar demi untuk kepentingan bersama.

Namun, walaupun usaha-usaha eselamatan kerja sudah diterapkan, kecelakaan secara
tiba-tiba dapat timbul juga. Oleh karena itu, diharapkan setiap pekerja menguasai cara-cara
pertolongan pertama pada kecelakaan selanjutnya disebut (PPPK).

1.3. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah usaha-usaha yang bertujuan untk menjamin keadaan,
keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja (baik jasmaniah maupun rohaniah), beserta hasil
karyanya dan alat-alat kerjanya ditempat kerja. Usaha-usaha tersebut harus dilaksanakan
oleh semua unsure yang terlibat dalam proses kerja, yaitu pekerja itu sendiri,
pengawas/kepala kelompok kerja, perusahaan, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.

2
Tanpa ada kerja sama yang baik dari semua nsur tersebut tujuan keselamatan kerja tidak
mungkin dapat dicapai secara maksimal.

Adapun sasaran keselamatan kerja secara terinci adalah :
1. mencegah terjadinya kecelakaan ditempat kerja;
2. mencegah timbulnya penyakit akibat kerja;
3. mencegah/mengurangi kematian akibat kerja;
4. mencegah/mengurangi cacat tetap;
5. mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan-bangunan, alatalat kerja, mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi-instalasi;
6. meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan
produktivitasnya;
7. mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber produksi lainnya
sewaktu kerja;
8. menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat
menimbulkan kegembiraan semangat kerja;
9. memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi, industri serta pembangunan.

Kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia (Tia
Setiawan, 1980 : 8 ).

1.4. Usaha Untuk Mencapai Tujuan Keselamatan Kerja
Untuk mencapai tujuan keselamatan kerja, perlu adanya beberapa usaha yang
terencana dan sitematis, yang dilaksanakan dengan sepenuhnya.
Usaha-usaha itu tergambarkan dalam uraian berikut :
a. Peraturan-peraturan dan perundangan, aitu serangkaian ketentuan yang mengikat dan
wajib dilaksanakan oleh para unsure dari suatu proses pekerjaan. Peraturan-peraturan ini
mengatur baik proses kerja secara teknis dan alat-alat kerja serta tenaga kerjanya.
Peraturan-peraturan dapat bersifat mencegah terjadinya kecelakaan kerja (preventip)
maupun tindakan-tindakan yang harus dilakukan bila telah terjadi kecelakaan (kuratif).

3
Di samping itu, ada pula serangkaian peraturan yang menyengkut tentang kesejahteraan
pekerja.
b. Pengawasan, yaitu usaha-usaha yang bertujuan untuk dapat dipatuhinya peraturanperaturan yang telah diberlakukan itu. Dengan adanya pengawasan, maka para pekerja
maupun perusahaan yang ada dapat dibina dan diarahkan untuk dapat menyelenggarakan
usaha-usaha keselamatan kerja.
c. Standardisasi, yaitu penetapan keseragaman dan standart tertentu mengenai suatu
peralatan, tempat kerja, kekuatan bahan, dan lain sebagainya, agar memenuhi syarat
keselamatan. Standardisasi pada suatu mesin misalnya akan sangat penting artinya
karena para operator yang sdah terbiasa pada mesin yang satu akan tidak menemui
kesulitan bila harus mengoperasikan mesin yang lain yang berarti keselamatan kerja
akan lebih terjamin.
d. Penelitian, yaitu usaha-usaha untuk menyelidiki factor-faktor yang berhubungan dengan
keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Penelitian dapat bersifat teknik, yang melputi
penelitian terhadap kemampuan dapat bersifat teknik, yang meliputi penelitian terhadap
kemampuan suatu mesin, pengujian alat peindung diri, pengaruh penggunaan suatu alat
terhadap keselamatan kerja dan sebagainya.
Ada pula penelitian yang bersifat medis, yaitu yang biasanya berhubungan dengan
keselamatan kerja, misalnya penelitian pengaruh suatu pekerjaan terhadap kesehatan
kerja, dan penelitian tentang keberhasilan suatu alat untuk mencegah penyakit akibat
kerja. Di samping itu ada penelitian yang ersifat psikologis, yang menyelidiki pengaruh
kejiwaan terhadap kerja, misalnya hubungan antara semangat kerja dengan prestasi kerja
dan pengaruh jam istirahat terhadap keselamatan kerja.
e. Catatan-catatn statistik, yaitu kumplan data kecelakaan yang pernah terjadi, yang
diolong-golongkan menurut jenis kecelakaan, jenis penyebabanya dan usaha-usaha
penanggulangan pada waktu yang akan datang.
f. Pendidikan dan pelatihan, yaitu usaha-usaha menanamkan prinsip-prinsip keselamatan
kerja kepada pekerja dan calon pekerja. Pendidikan biasanya diperuntukan bagi siswasiswa yang dipersiapkan sebagai tenaga kerja (pre service training). Kepada mereka
dilatih mengenai prinsip-prinsip keselamatan kerja, terutama yang berhubungan eret
dengan bidang tugasnya.
4
g. Kampanye keselamatan kerja, merupakan usaha yang terpadu dari setiap unsure
pemerintah maupun swasta yang terkait untuk memasyarkatkan keselamatan kerja
kepada para pekerja.
h. Asuransi, yaitu ganti kerugian kepada pekerja atau perusahaan yang telah terjadi
pengikut asuransi. Hal ini didasarkan bahwa kecelakaan tetap dapat terjadi sewaktuwaktu.

1.5. Faktor-faktor Lain Yang Berhubungan Dengan Keselamatan Kerja
1.5.1. Faktor-faktor Manusiawi
Walaupun dimuka telah dikemukakan bahwa penyebaba kecelakaan adalah tindakan
manusia dan keadaan lingkungan, sampai sekarang masih dianggap bahwa sebab-sebab
kecelakaan aadalah factor manusianya. Hal ini atas dasar anggapan bahwa lingkungan
kerjapun dapat diubah dan direncanakan oleh manusia. Beberapa kecelakaan yang terjadi
karena factor manusia misalnya :
a. Seorang pekerja yang jatuh dari pekerjaan di lantai 6 suatu bangunan karena ia tidak
memakai sabuk pengaman atau perancah yang dibuat kurang kuat;
b. Pekerja yang tertimbun tanah longsor karena penggalian tanah tersebut lerengnya terlalu
curam tanpa adanya konstruksi pendukung;
c. Keelakaan yang menimpa sejumlah pekerja karena operator mesin pengaduk tanah tidak
menempatkan posisi pengeruk tanah dengan semestinya.

1.5.2. Hubungan Antara Lamanya Waktu Bekerja Dengan Kecelakaan
Dari statistic kecelakaan dapat disusun suatu grafik (Suma’mur, 1981 : 46) sebagai
berikut :
Setelah sekitar empat jam kerja, kecenderungan celaka semakin besar. Oleh karena
itu beberapa peraturan kerja mengharuskan bahwa setelah empat jam kerja perlu istirahat.

5
14
144
Kecelakaan

12
124
10
8
6
4
2
0
6

8

10

12

14

16

18

20

22

24

2

4

Jam dalam sehari
Penyebaran prosentase kecelakaan menurut waktu dalam sehari

1.5.3. Hubungan Antara Usia Pekerja Dengan Kecelakaan
Hubungan antara usia pekerja dengan kecelakaan tersusun dalam grafik berikut :
(Suma’mur, 1981 : 47)

A. Kasus-kasus cacad sementara

124

B. Kasus-kasus cacad menetap
dan kematian

108
86
64
24
2
0
15

20

30

40

50

60

70

Usia (th)

Penyebaran prosentase kecelakaan menurut usia

Terlihat pula bahwa makin muda usia pekerja kecenderungan kecelakaan sangat
tinggi, untuk kasus-kasus cacat sementara, sedang semakin lanjut usia pekerja,
kecenderungan kecelakaan terhadap cacat tetap semakin tinggi. Oleh karena itu pada

6
beberapa peraturan kerja, usia pekerja ini dibatasi misalya 18 tahun sebagai batas minimal
usia dewasa dan batas 45 – 50 tahun sebagai batas usia untuk pension.

1.5.4. Faktor Pengalaman dan Keterampilan
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa akin berpengalaman seseorang tenaga kerja
akan sedikit kecenderungan untuk kecelakaan. Hal ini disebabkan karena ia sudah terbiasa
terhadap proses kerja itu.

Selanjtnya tenaga yang baru (yang belum berpengalaman)

kecenderungan celaka lebih besar. Selanjutnya main terampil seorang pekerja,
kecendenrungan celaka semakin sedikit dan sebaliknya.

Melihat asumsi diatas, terlihat pentingnya latian dan pendidikan pra jabatan,
sehingga tenaga kerja yang baru diterima dapat diberi sedikit pengalaman dan kketerampilan
bekerja. Akan tetapi semakin terampil dan lamanya seseorang bertugas didalam suatu
pekerjaan bisa jadi ia terlalu terbiasa terhadap proses tersebut yang justru merupakan sebab
pokok terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, sering pada jenis pekeraan tertentu diperlukan
adanya pertukaran pekerja secara periodic. Tujuannya adalah untuk menghindarkan
kejenuhan kerja yang akan berakibat positif terhadap keselamatan kerja.

7

More Related Content

What's hot

Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaMakalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaDewi Izza
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3melbon21
 
Buku k3 a5
Buku k3 a5Buku k3 a5
Buku k3 a5Abdul YD
 
Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)Yogi Asmamet
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaBambang Apriyanto
 
Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Irjan Kusuma Ian
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaSyaifi Al-Mahfudzi
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)shazli setiawan
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjairvankhoirul
 
03 k3 bagian 2 (K3 Bagian 1 adalah pertemuan Pertama)
03 k3 bagian 2 (K3 Bagian 1 adalah pertemuan Pertama)03 k3 bagian 2 (K3 Bagian 1 adalah pertemuan Pertama)
03 k3 bagian 2 (K3 Bagian 1 adalah pertemuan Pertama)Edi Sutanto
 
manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3EnvaPya
 
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan dan Keselamatan KerjaKesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan dan Keselamatan KerjaAhmad Faozi
 

What's hot (20)

Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaMakalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 
K3 kelompok 3 xf
K3 kelompok 3 xfK3 kelompok 3 xf
K3 kelompok 3 xf
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
Buku k3 a5
Buku k3 a5Buku k3 a5
Buku k3 a5
 
Modul k3
Modul k3Modul k3
Modul k3
 
Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
 
Laporan k3
Laporan k3Laporan k3
Laporan k3
 
Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
 
8.program k3
8.program k38.program k3
8.program k3
 
Manajemen sdm
Manajemen sdmManajemen sdm
Manajemen sdm
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
K3 konstruksi
K3 konstruksiK3 konstruksi
K3 konstruksi
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerja
 
03 k3 bagian 2 (K3 Bagian 1 adalah pertemuan Pertama)
03 k3 bagian 2 (K3 Bagian 1 adalah pertemuan Pertama)03 k3 bagian 2 (K3 Bagian 1 adalah pertemuan Pertama)
03 k3 bagian 2 (K3 Bagian 1 adalah pertemuan Pertama)
 
manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3
 
Makalah_PIO
Makalah_PIOMakalah_PIO
Makalah_PIO
 
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan dan Keselamatan KerjaKesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 

Similar to KESELAMATAN KERJA

Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni ManaluBab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni ManaluEarly Yuni Manalu
 
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerjaModul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerjaSyaifi Al-Mahfudzi
 
Tugas bahasa inggris
Tugas bahasa inggrisTugas bahasa inggris
Tugas bahasa inggrisdhilabe
 
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptxM. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptxKetutSujane1
 
K3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfK3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfVicqeenWidi
 
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptX_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptNurrahma448559
 
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptxTUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptxPedomangizi
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaRizal Triyandi
 
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfBahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfafri7
 
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptxKesehatan dan keselamatan kerja.pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptxaldamay
 
LO_Pencegahan_kecelakaan_kerja (1).pptx
LO_Pencegahan_kecelakaan_kerja (1).pptxLO_Pencegahan_kecelakaan_kerja (1).pptx
LO_Pencegahan_kecelakaan_kerja (1).pptxAtsutaneFuyujin
 
Bekerja dengan aman alat berat
Bekerja dengan aman alat beratBekerja dengan aman alat berat
Bekerja dengan aman alat beratheru khoeruman
 
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaM3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaPPGhybrid3
 
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaM3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaYayan Yanuar Rahman
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan KerjaKeselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan KerjaRizal Triyandi
 

Similar to KESELAMATAN KERJA (20)

Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni ManaluBab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
 
b. KJD BAB 1 K3LH.pptx
b. KJD BAB 1 K3LH.pptxb. KJD BAB 1 K3LH.pptx
b. KJD BAB 1 K3LH.pptx
 
Modul k3 lh
Modul k3 lhModul k3 lh
Modul k3 lh
 
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerjaModul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
 
K3
K3K3
K3
 
Tugas bahasa inggris
Tugas bahasa inggrisTugas bahasa inggris
Tugas bahasa inggris
 
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptxM. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
 
K3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfK3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdf
 
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptX_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
 
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptxTUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfBahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
 
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptxKesehatan dan keselamatan kerja.pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptx
 
LO_Pencegahan_kecelakaan_kerja (1).pptx
LO_Pencegahan_kecelakaan_kerja (1).pptxLO_Pencegahan_kecelakaan_kerja (1).pptx
LO_Pencegahan_kecelakaan_kerja (1).pptx
 
Bekerja dengan aman alat berat
Bekerja dengan aman alat beratBekerja dengan aman alat berat
Bekerja dengan aman alat berat
 
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaM3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
 
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaM3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan KerjaKeselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
Sopianda k4
Sopianda k4Sopianda k4
Sopianda k4
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

KESELAMATAN KERJA

  • 1. BAB I PENGERTIAN KERJA DAN KECELAKAAN KERJA 1.1. Pengertian Kerja Bekerja mempunyai arti yang luas sekali, yaitu meliputi usaha, tugas ataupun perbuatan, yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sesuatu. Ditinjau dari segi perseorangan, kerja berarti gerak dari badan dan pikiran guna memelihara kebutuhan hidup badaniah maupun rohaniah. Ditinjau dari segi kemasyarakatan bekerja adalah melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Bila ditinjau dari segi spiritual, bekerja merupakan hak dan kewajiban manusia dalam memuliakan dan mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi jelaslah, bahwa bekerja tidak hanya berarti bagi individu tetapi juga harus selaras dengan kepentingan lingkungan, masyarakat, bangsa/negara, bahkan harus pula sesuai dengan norma-norma agama. Pemerintah merupakan pihak yang paling banyak berkepentingan tentang tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat dari GBHN dan peraturanperaturan/undang-undang lain tentang tenaga kerja di Indonesia. Jumlah penduduk yang sangat besar, apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif akan merupakan modal pembangunan. 1.2. Kecelakaan Kerja Pekerjaan-pekerjaan teknik bangunan banyak berhubungan dengan alat, baik yang sederhana maupun yang rumit, dari yang ringan sampai alat-alat berat. Sejak revolusi industri sampai sekarang, pemakaian alat-alat bermesin sangat banyak digunakan. Pada setiap kegiatan kerja, selalu saja ada kemungkinan kecelakaan. Kecelakaan selalu dapat terjadi karena berbagai sebab. Yang dimaksudkan dengan kecelakaan adalah kejadian yang merugikan, yang tidak terduga dan tidak diharapkan serta tidak ada unsure 1
  • 2. kesengajaan. Kecelakaan kerja dimaksudkan sebagai kecelakaan yang terjadi di tempat kerja dalam suatu hubungan kerja. Bahkan ada pendapat bahwa penyakit akibat kerja juga termasuk kecelakaan kerja. Sehingga seringkali kecelakaan kerja diperluas artinya, yaitu tidak hanya di tempat kerja, tetapi juga pada saat perjalanan dari/ke tempat kerja. Kecelakaan kerja dapat terjadi disebabkan oleh dua golongan penyebab (Suma’mur, 1981 : 9); yaitu : 1. tindakan perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts.). 2. keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition). Walaupun manusianya telah berhati-hati, namun apabila lingkungannya tidak menunjang (tidak aman), maka kecelakaan dapat pula terjadi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itulah pedoman bekerja yang memenuhi prinsip-prinsip keselamatan diperluka. Makin banyak alat mesin yang digunakan, apabila terjadi kecelakaan akan berakibat lebih berat dari alat-alat sederhana. Tidak dapat disangkal, bahwa keselamatan kerja sangat bermanfaat dan perlu diadakan di tempat kerja. Alat-alat pengaman harus selalu siap berfungsi sesuai dengan peranannya masing-masing. Begitu pula cara-cara bekerja harus sistematis sehingga kecelakaan dapat dihindarkan sejak dini. Hal ini harus dapat dikerjakan secara sadar demi untuk kepentingan bersama. Namun, walaupun usaha-usaha eselamatan kerja sudah diterapkan, kecelakaan secara tiba-tiba dapat timbul juga. Oleh karena itu, diharapkan setiap pekerja menguasai cara-cara pertolongan pertama pada kecelakaan selanjutnya disebut (PPPK). 1.3. Keselamatan Kerja Keselamatan kerja adalah usaha-usaha yang bertujuan untk menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja (baik jasmaniah maupun rohaniah), beserta hasil karyanya dan alat-alat kerjanya ditempat kerja. Usaha-usaha tersebut harus dilaksanakan oleh semua unsure yang terlibat dalam proses kerja, yaitu pekerja itu sendiri, pengawas/kepala kelompok kerja, perusahaan, pemerintah dan masyarakat pada umumnya. 2
  • 3. Tanpa ada kerja sama yang baik dari semua nsur tersebut tujuan keselamatan kerja tidak mungkin dapat dicapai secara maksimal. Adapun sasaran keselamatan kerja secara terinci adalah : 1. mencegah terjadinya kecelakaan ditempat kerja; 2. mencegah timbulnya penyakit akibat kerja; 3. mencegah/mengurangi kematian akibat kerja; 4. mencegah/mengurangi cacat tetap; 5. mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan-bangunan, alatalat kerja, mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi-instalasi; 6. meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktivitasnya; 7. mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber produksi lainnya sewaktu kerja; 8. menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja; 9. memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi, industri serta pembangunan. Kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia (Tia Setiawan, 1980 : 8 ). 1.4. Usaha Untuk Mencapai Tujuan Keselamatan Kerja Untuk mencapai tujuan keselamatan kerja, perlu adanya beberapa usaha yang terencana dan sitematis, yang dilaksanakan dengan sepenuhnya. Usaha-usaha itu tergambarkan dalam uraian berikut : a. Peraturan-peraturan dan perundangan, aitu serangkaian ketentuan yang mengikat dan wajib dilaksanakan oleh para unsure dari suatu proses pekerjaan. Peraturan-peraturan ini mengatur baik proses kerja secara teknis dan alat-alat kerja serta tenaga kerjanya. Peraturan-peraturan dapat bersifat mencegah terjadinya kecelakaan kerja (preventip) maupun tindakan-tindakan yang harus dilakukan bila telah terjadi kecelakaan (kuratif). 3
  • 4. Di samping itu, ada pula serangkaian peraturan yang menyengkut tentang kesejahteraan pekerja. b. Pengawasan, yaitu usaha-usaha yang bertujuan untuk dapat dipatuhinya peraturanperaturan yang telah diberlakukan itu. Dengan adanya pengawasan, maka para pekerja maupun perusahaan yang ada dapat dibina dan diarahkan untuk dapat menyelenggarakan usaha-usaha keselamatan kerja. c. Standardisasi, yaitu penetapan keseragaman dan standart tertentu mengenai suatu peralatan, tempat kerja, kekuatan bahan, dan lain sebagainya, agar memenuhi syarat keselamatan. Standardisasi pada suatu mesin misalnya akan sangat penting artinya karena para operator yang sdah terbiasa pada mesin yang satu akan tidak menemui kesulitan bila harus mengoperasikan mesin yang lain yang berarti keselamatan kerja akan lebih terjamin. d. Penelitian, yaitu usaha-usaha untuk menyelidiki factor-faktor yang berhubungan dengan keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Penelitian dapat bersifat teknik, yang melputi penelitian terhadap kemampuan dapat bersifat teknik, yang meliputi penelitian terhadap kemampuan suatu mesin, pengujian alat peindung diri, pengaruh penggunaan suatu alat terhadap keselamatan kerja dan sebagainya. Ada pula penelitian yang bersifat medis, yaitu yang biasanya berhubungan dengan keselamatan kerja, misalnya penelitian pengaruh suatu pekerjaan terhadap kesehatan kerja, dan penelitian tentang keberhasilan suatu alat untuk mencegah penyakit akibat kerja. Di samping itu ada penelitian yang ersifat psikologis, yang menyelidiki pengaruh kejiwaan terhadap kerja, misalnya hubungan antara semangat kerja dengan prestasi kerja dan pengaruh jam istirahat terhadap keselamatan kerja. e. Catatan-catatn statistik, yaitu kumplan data kecelakaan yang pernah terjadi, yang diolong-golongkan menurut jenis kecelakaan, jenis penyebabanya dan usaha-usaha penanggulangan pada waktu yang akan datang. f. Pendidikan dan pelatihan, yaitu usaha-usaha menanamkan prinsip-prinsip keselamatan kerja kepada pekerja dan calon pekerja. Pendidikan biasanya diperuntukan bagi siswasiswa yang dipersiapkan sebagai tenaga kerja (pre service training). Kepada mereka dilatih mengenai prinsip-prinsip keselamatan kerja, terutama yang berhubungan eret dengan bidang tugasnya. 4
  • 5. g. Kampanye keselamatan kerja, merupakan usaha yang terpadu dari setiap unsure pemerintah maupun swasta yang terkait untuk memasyarkatkan keselamatan kerja kepada para pekerja. h. Asuransi, yaitu ganti kerugian kepada pekerja atau perusahaan yang telah terjadi pengikut asuransi. Hal ini didasarkan bahwa kecelakaan tetap dapat terjadi sewaktuwaktu. 1.5. Faktor-faktor Lain Yang Berhubungan Dengan Keselamatan Kerja 1.5.1. Faktor-faktor Manusiawi Walaupun dimuka telah dikemukakan bahwa penyebaba kecelakaan adalah tindakan manusia dan keadaan lingkungan, sampai sekarang masih dianggap bahwa sebab-sebab kecelakaan aadalah factor manusianya. Hal ini atas dasar anggapan bahwa lingkungan kerjapun dapat diubah dan direncanakan oleh manusia. Beberapa kecelakaan yang terjadi karena factor manusia misalnya : a. Seorang pekerja yang jatuh dari pekerjaan di lantai 6 suatu bangunan karena ia tidak memakai sabuk pengaman atau perancah yang dibuat kurang kuat; b. Pekerja yang tertimbun tanah longsor karena penggalian tanah tersebut lerengnya terlalu curam tanpa adanya konstruksi pendukung; c. Keelakaan yang menimpa sejumlah pekerja karena operator mesin pengaduk tanah tidak menempatkan posisi pengeruk tanah dengan semestinya. 1.5.2. Hubungan Antara Lamanya Waktu Bekerja Dengan Kecelakaan Dari statistic kecelakaan dapat disusun suatu grafik (Suma’mur, 1981 : 46) sebagai berikut : Setelah sekitar empat jam kerja, kecenderungan celaka semakin besar. Oleh karena itu beberapa peraturan kerja mengharuskan bahwa setelah empat jam kerja perlu istirahat. 5
  • 6. 14 144 Kecelakaan 12 124 10 8 6 4 2 0 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 2 4 Jam dalam sehari Penyebaran prosentase kecelakaan menurut waktu dalam sehari 1.5.3. Hubungan Antara Usia Pekerja Dengan Kecelakaan Hubungan antara usia pekerja dengan kecelakaan tersusun dalam grafik berikut : (Suma’mur, 1981 : 47) A. Kasus-kasus cacad sementara 124 B. Kasus-kasus cacad menetap dan kematian 108 86 64 24 2 0 15 20 30 40 50 60 70 Usia (th) Penyebaran prosentase kecelakaan menurut usia Terlihat pula bahwa makin muda usia pekerja kecenderungan kecelakaan sangat tinggi, untuk kasus-kasus cacat sementara, sedang semakin lanjut usia pekerja, kecenderungan kecelakaan terhadap cacat tetap semakin tinggi. Oleh karena itu pada 6
  • 7. beberapa peraturan kerja, usia pekerja ini dibatasi misalya 18 tahun sebagai batas minimal usia dewasa dan batas 45 – 50 tahun sebagai batas usia untuk pension. 1.5.4. Faktor Pengalaman dan Keterampilan Pada umumnya dapat dikatakan bahwa akin berpengalaman seseorang tenaga kerja akan sedikit kecenderungan untuk kecelakaan. Hal ini disebabkan karena ia sudah terbiasa terhadap proses kerja itu. Selanjtnya tenaga yang baru (yang belum berpengalaman) kecenderungan celaka lebih besar. Selanjutnya main terampil seorang pekerja, kecendenrungan celaka semakin sedikit dan sebaliknya. Melihat asumsi diatas, terlihat pentingnya latian dan pendidikan pra jabatan, sehingga tenaga kerja yang baru diterima dapat diberi sedikit pengalaman dan kketerampilan bekerja. Akan tetapi semakin terampil dan lamanya seseorang bertugas didalam suatu pekerjaan bisa jadi ia terlalu terbiasa terhadap proses tersebut yang justru merupakan sebab pokok terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, sering pada jenis pekeraan tertentu diperlukan adanya pertukaran pekerja secara periodic. Tujuannya adalah untuk menghindarkan kejenuhan kerja yang akan berakibat positif terhadap keselamatan kerja. 7