adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
manajemen sumber daya manusia K3
1. Disusun Oleh :
Nama : Sophia
NIM : 061540512354
Kelas : 1 AP E
Dosen : Zulkifli, .
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIAYA
2016
2. 1. Jelaskan pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jelaskan pula perbedaan kedua
istilah ini !
Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka
yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan
merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,
ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh,
penglihatan dan pendengaran. Sedangkan kesehatan kerja menurut Mondy (2008) adalah
kebebasan dari kekerasan fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam
lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang
dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik.
Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur.
Perbedaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu :
Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja
Suatu upaya untuk menjamin keutuhan dan
keaempurnaan jasmaniah dan rohaniah juga
untuk mencegah terjadinya kecelakaan
akibat kerja
Suatu upaya agar pekerja atau masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan
setinggi-tingginyabaik fisik, mental maupun
social dengan usaha preventif atau kuratif
terhadap penyakit / gangguan kesehatan
yang di akibatkan oleh factor pekerjaan dan
lingkungan kerja serta terhadap penyakit
umum
Keselamatan adalah proses atau syarat awal
untuk mencapai kondisi sehat.
Kesehatan adalah kondisi akhir dari proses
upaya keselamatan kerja
Cakupan kesehatan kerja lebih sedikit
karena meliputi luka (injury atau damage)
saja
Cakupan kesehatan kerja lebih luas karena
meliputi penyakit (illness atau disease) dan
juga dengan injury atau damage.
Keselamatan bertujuan untuk mencegah
dampak yang dapat terjadi secara mendadak
/ tiba-tiba, maksud mendadak disini adalah
terjadinya perubahan kondisi manusia dari
kondisi normal ke kondisi yang tidak
normal secara mendadak seperti kecelakaan
kendaraan, jatuh dari ketinggian, terbakar,
kekurangan oksigen di ruang pengap,
terkena bahan kimia reaktif dll
Kesehatan bertujuan untuk mencegah
dampak yang timbul secara perlahan-lahan
dab berlangsung lama, maksud secara
perlahan-lahan disini adalah terjadinya
perubahan kondisi manusia dari kondisi
normal ke kondisi yang tidak normal dalam
kurun waktu yang cukup lama (dampak
akan terlihat dalam rentang waktu yang
tidak sebentar), biasanya terkait dengan
paparan (exposure), seperti paparan radiasi
di tempat kerja, paparan cuaca panas dll.
3. 2. Mengapa diperlukan menjalankan Program Keselamatan Kerja ?
Perlunya menjalankan program keselamatan kerja yaitu :
a. Mencegah kerugian fisik dan finansial yang bisa diderita karyawan
b. Mencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan
c. Menghemat biaya premi asuransi
d. Menghindari tuntutan hukum
3. Apa saja fokus Program Keselamatan Kerja ?
Program kesalamatan kerja difokuskan pada dua aspek:
a. Perilaku kerja
Membentuk sikap karyawan yang pro-keselamatan kerja.
Mendorong upaya seluruh karyawan untuk mewujudkan keselamatan kerja,
mulai dari manajemen puncak hingga karyawan level terendah.
Menekankan taggung jawab para manejer dalam melaksanakan program
keselamatan kerja.
b. Kondisi kerja
Mengembangkan dan emelihara lingkungan kerja fisik yang aman, misalnya dengan
menyediakan alat-alat pengaman.
4. Jelaskan teknik-teknik program keselamatan dan kesehatan kerja ?
Teknik dalam Program Keselamatan dan Kesehatan yaitu :
a. Analisis Bahaya Pekerjaan
Proses yang dirancang untuk mempelajari dan menganalisis sebuah tugas dan
bahaya-bahaya potensial yang bisa timbul dari pelaksanaan tugas tersebut.
Selanjutnya dirumuskan langkah-langkah kerja yang lebih aman guna mencegah
bahaya-bahaya potensial tersebut.
b. Ergonomika
Studi mengenai hubungan antara manusia dengan pekerjaannya, yang meliputi
tugas-tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta
lingkungan kerjanya.
Yang perlu disesuaikan adalah mesin-mesin dan lingkungan kerjanya terhadap
karakteristik para karyawan, bukan sebaliknya.
4. 5. Jelaskan pengertian stress, faktor penyebab, akibat dan cara pengelolaannya ?
Stres adalah suatu reaksi ganjil dari tubuh terhadap tekanan yang diberikan kepada tubuh
tersebut. Luthas (2000), mendefinisikan stres sebagai suatu tanggapan dalam
menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses psikologis,
sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak
mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang.
Banyak sekali yang menjadi penyebab stress, namun beberapa diantaranya adalah:
a. Faktor Organisasional, seperti budaya perusahaan, pekerjaan itu sendiri, dan kondisi
kerja
b. Faktor Pribadi seperti, masalah keluarga dan masalah finansial
c. Linkungan umum seperti, Faktor fisik misalnya getaran, bising, penerangan kurang
baik maupun temperatur ekstrem. Faktor biologi misalnya virus, jamur, insect dll.
Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum:
a. Gejala fisiologi
Terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan dalam
metabolisme, meningkatkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan
darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung.
b. Gejalah psikologis
Ketidakpuasan adalah efek psikologis sederhana tetapi paling nyata dari stres. Namun
stres juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya, ketegangan,
kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.
c. Gejala prilaku
Perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan,
selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol,
bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.
Mengelola Stress yaitu dengan cara :
a. Olahraga secara rutin
b. Mengikuti kebiasaan diet yang sehat
c. Mengikuti kegiatan keagamaan seperti majelis taklim
d. Tahu kapan berhenti sejenak
e. Menempatkan situasi yang penuh stress dalam perspektif yang berbeda
f. Menemukan seseorang yang mau mendengar
g. Membangun keteraturan dalam hidup dan mencari waktu luang di luar pekerjaan
h. Bersikap toleran dan menghidari kendali semu
5. 6. Keberhasilan sebuah program keselamatan dan kesehatan bisa dilihat dari beberapa
indikator. Jelaskan indikator tersebut !
Keberhasilan sebuah program keselamatan dan kesehatan bisa dilihat dari beberapa
indikator berikut ini:
a. Penurunan tingkat kecelakaan dan penyakit yang terkait dengan pekerjaan,
baik secara kuantitatif (frekuensi kejadian) maupun kualitatif (berat- ringannya
cedera/penyakit).
b. Menurunnya jumlah jam kerja yang hilang akibat terjadinya kecelakaan kerja
atau penyakit yang disebabkan pekerjaan.
7. Buatlah suatu contoh dari suatu kejadian yang menimpa karyawan yang stress dan cara
mengatasinya !
Contoh suatu kejadian yang menimpa karyawan yang stress yaitu karyawan tersebut
mengalami penurunan produktivitas kerja dan kejenuhan dalam pekerjaan akibat kurang
istirahat, fisik yang tidak fit, jumlah pekerjaan yang banyak dan tekanan dari atasan.
Penurunan produktivitas kerja yang terjadi mempengaruhi hasil kerja, yang awalnya teliti
menjadi kurang, yang awalnya dapat menyelesaikan lebih dari satu laporan sekarang
hanya satu laporan. Kejenuhan misalnya karyawan jadi lebih sering tidak masuk.
Cara mengatasinya bisa melalui dua pendekatan :
a. Secara individu misalnya melakukan perubahan reaksi perilaku, seperti istirahat
sejenak namun masih dalam ruangan kerja, keluar ke ruang istirahat (jika ada), pergi
sebentar ke kamar kecil untuk membasuh muka atau berwudhu bagi muslin dll.
Menghindari kebiasaan rutin yang dapat menimbulkan kejenuhan dan kebosanan
dengan membuat jadwal yang harus diprioritaskan. Memahami tugas dan kewajiban
sebagai karyawan, dan melakukan pengelolaan waktu yang tepat.
b. Secara Organisasi misalnya melakukan kembali analisis dan kejelasan tugas,
menyediakan sarana olahraga dan ruang istirahata, melakukan perbaikan terhadap
kondisi fisik tempat kerja agar karyawan bekerja dengan nyaman. Jika diperlukan
menyediakan jasa bantuan atau konseling bagi para karyawan apabila mereka dalam
kondisi stress