SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Pencegahan kecelakaan kerja
RAJA FERNANDO A.R.A.J
&
M. SAIFUR RIZAL
Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak
terduga dan tidak diharapkan yang dapat
mengakibatkan kerugian harta benda, korban
jiwa / luka / cacat maupun pencemaran.
Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang
terjadi akibat adanya hubungan kerja, (terjadi
karena suatu pekerjaan atau melaksanakan
pekerjaan).
Sumber: (standar OHSAS 18001:2007)
KONSEPSI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
a) Kapasitas Kerja
kemampuan seseorang pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya dalam suatu medan
kerja tertentu.
Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda
dan sangat tergantung pada ketrampilan, keserasian,
status gizi, status kesehatan, jenis kelamin, usia dan
ukuran-ukuran tubuh.
(SIRAIT, MOMPO SONTYARA:2001)
b) Beban Kerja
sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang
harus diselesaikan oleh pekerja dalam jangka
waktu yang berlebihan .
c) Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja bila tidak memenuhi
persyaratan dapat mempengaruhi kesehatan kerja
dapat menimbulkan Kecelakaan Kerja (Occupational
Accident), Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat
Hubungan Kerja (Occupational Disease & Work
Related Diseases).
Untuk mencegah gangguan daya kerja dan
mendapatkan jaminan perlindungan keselamatan kerja
1. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (calon pekerja) untuk mengetahui apakah calon pekerja
tersebut serasi dengan pekerjaan barunya, baik secara fisik maupun mental.
2. Pemeriksaan kesehatan berkala/ulangan, yaitu untuk mengevaluasi apakah faktor-faktor
penyebab itu telah menimbulkan gangguan pada pekerja
3. Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja diberikan kepada para buruh secara
kontinu agar mereka tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannya.
4. Pemberian informasi tentang peraturan-peraturan yang berlaku di tempat kerja sebelum mereka
memulai tugasnya, tujuannya agar mereka mentaatinya.
5. Penggunaan pakaian pelindung (helm, sarung tangan, masker, sepatu)
Charles A. Wentz (Chapter 4, page 101 – 150)
6. Isolasi terhadap operasi atau proses yang membahayakan,
misalnya proses pencampuran bahan kimia berbahaya, dan
pengoperasian mesin yang sangat bising.
7. Pengaturan ventilasi setempat/lokal, agar bahan-bahan/gas
sisa dapat dihisap dan dialirkan keluar.
8. Substitusi bahan yang lebih berbahaya dengan bahan yang
kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama sekali.
9. Pengadaan ventilasi umum untuk mengalirkan udara ke
dalam ruang kerja sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan dari sudut keselamatan kerja, unsur-
unsur penyebab kecelakaan kerja mencakup 5 M
yaitu :
• Manusia.
• Manajemen ( unsur pengatur ).
• Material ( bahan-bahan ).
• Mesin ( peralatan ).
• Medan ( tempat kerja / lingkungan kerja ).
(SIRAIT, MOMPO SONTYARA:2001)
Unsur Manusia, antara lain :
• » Tidak adanya unsur keharmonisan antar tenaga kerja maupun dengan pimpinan.
• » Kurangya pengetahuan / keterampilan.
• » ketidakmampuan fisik / mental.
• » Kurangnya motivasi.
Unsur Manajemen, antara lain :
• » Kurang pengawasan.
• » Struktur organisasi yang tidak jelas dan kurang tepat.
• » Kesalahan prosedur operasi.
• » Kesalahan pembinaan pekerja.
Unsur Material, antara lain :
• » Adanya bahan beracun / mudah terbakar.
• » Adanya bahan yang mengandung korosif.
(SIRAIT, MOMPO SONTYARA:2001)
Unsur Mesin, antara lain :
• » Cacat pada waktu proses pembuatan.
• » Kerusakan karena pengolahan.
• » Kesalahan perencanaan.
Unsur Medan, antara lain :
• » Penerangan tidak tepat ( silau atau gelap ).
• » Ventilasi buruk dan housekeeping yang jelek.
Pencegah Kecelakaan
Pendekatan terhadap kelemahan pada unsur manusia,
antara lain :
a. Pemilihan / penempatan pegawai secara tepat agar
diperoleh keserasian antara bakat dan kemampuan
fisik pekerja dengan tugasnya.
b. Pembinaan pengetahuan dan keterampilan melalui
training yang relevan dengan pekerjaannya.
c. Pembinaan motivasi agar tenaga kerja bersikap dan
bertindak sesuai dengan keperluan perusahaan.
d. Pengarahan penyaluran instruksi dan informasi yang
lengkap dan jelas.
e. Pengawasan dan disiplin yang wajar.
(Poerwanto : Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat keras,
antara lain :
• Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman untuk
pekerja.
• Perancangan, pembangunan, pengendalian, modifikasi,
peralatan kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan
keselamatan kerja.
• Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran,
pengangkutan, penyusunan, penyimpanan dan penggunaan
bahan produksi secara tepat sesuai dengan standar keselamatan
kerja yang berlaku.
• Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan
kelestarian lingkungan.
• Perencanaan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan
manusia.
Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat lunak, harus
melibatkan seluruh level manajemen, antara lain :
a. Penyebaran, pelaksanaan dan pengawasan dari safety
policy.
b. Penentuan struktur pelimpahan wewenang dan pembagian
tanggung jawab.
c. Penentuan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan dan
mengawasi sistem/prosedur kerja yang benar.
d. Pembuatan sistem pengendalian bahaya.
e. Perencanaan sistem pemeliharaan, penempatan dan
pembinaan pekerja yang terpadu.
f. Penggunaan standard/code yang dapat diandalkan.
Pencegahan Kecelakaan
Kecelakaan dapat dihindari dengan:
1. Menerapkan peraturan perundangan dengan
penuh disiplin
2. Menerapkan standarisasi kerja yang telah
digunakan secara resmi
3. Melakukan pengawasan dengan baik
4. Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada
masyarakat
5. Memasang tanda-tanda peringatan
(Poerwanto : Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
DAFTAR PUSTAKA
• Hamid R. Kavianian & Charles A. Wentz. 1990. Occuputional & Enviromental
Safety Engineering & Management. 1. John Wiley & Sons Inc. New York
(Chapter 4, page 101 – 150)
• SIRAIT, MOMPO SONTYARA.2001. HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KAPASITAS KERJA TERHADAP KELELAHAN TENAGA
KERJA DI BAGIAN PALET PT AGUNG SAPUTRA-TEX YOGYAKARTA.
Undergraduate thesis, Diponegoro University.
• Poerwanto, Helena dan Syaifullah. Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, 2005.
• Standar OHSAS 18001:2007(Occupational Health and Safety Assessment
Series).

More Related Content

Similar to LO_Pencegahan_kecelakaan_kerja (1).pptx

Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rizal Triyandi
 
dokuementer kimia objek vital.ppt
dokuementer kimia  objek vital.pptdokuementer kimia  objek vital.ppt
dokuementer kimia objek vital.ppt
FaiZal862248
 
Keamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawanKeamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawan
ulioktaviana
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Herry Prakoso
 
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni ManaluBab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Early Yuni Manalu
 
K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01
hanu suwardi
 
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdf
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdfk3-131118024149-phpapp01 (4).pdf
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdf
Lutfi419753
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
titis007
 

Similar to LO_Pencegahan_kecelakaan_kerja (1).pptx (20)

Modul k3 lh
Modul k3 lhModul k3 lh
Modul k3 lh
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
dokuementer kimia objek vital.ppt
dokuementer kimia  objek vital.pptdokuementer kimia  objek vital.ppt
dokuementer kimia objek vital.ppt
 
kuementerliia objek.ppt
kuementerliia  objek.pptkuementerliia  objek.ppt
kuementerliia objek.ppt
 
Keamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawanKeamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawan
 
BST SMK3 for Safety in work place industrial and manufacturing.pdf
BST SMK3 for Safety in work place industrial and manufacturing.pdfBST SMK3 for Safety in work place industrial and manufacturing.pdf
BST SMK3 for Safety in work place industrial and manufacturing.pdf
 
avajekolami nekole kamuks.ppt
avajekolami nekole kamuks.pptavajekolami nekole kamuks.ppt
avajekolami nekole kamuks.ppt
 
mamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.pptmamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.ppt
 
b. KJD BAB 1 K3LH.pptx
b. KJD BAB 1 K3LH.pptxb. KJD BAB 1 K3LH.pptx
b. KJD BAB 1 K3LH.pptx
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni ManaluBab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
 
Prosedur k3
Prosedur k3Prosedur k3
Prosedur k3
 
Sesi 1 smk3
Sesi 1 smk3Sesi 1 smk3
Sesi 1 smk3
 
K3 konstruksi
K3 konstruksiK3 konstruksi
K3 konstruksi
 
K3
K3 K3
K3
 
K3
K3 K3
K3
 
K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdf
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdfk3-131118024149-phpapp01 (4).pdf
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdf
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 

More from AtsutaneFuyujin

Serum Glutamic Transaminase Piruvat PPTX
Serum Glutamic Transaminase Piruvat PPTXSerum Glutamic Transaminase Piruvat PPTX
Serum Glutamic Transaminase Piruvat PPTX
AtsutaneFuyujin
 
Ungu dan Biru Bergaya Kreatif Abstrak Sederhana Tugas Kelompok Presentasi_202...
Ungu dan Biru Bergaya Kreatif Abstrak Sederhana Tugas Kelompok Presentasi_202...Ungu dan Biru Bergaya Kreatif Abstrak Sederhana Tugas Kelompok Presentasi_202...
Ungu dan Biru Bergaya Kreatif Abstrak Sederhana Tugas Kelompok Presentasi_202...
AtsutaneFuyujin
 
Slide-ACT103-Pertemuan-8-Manajemen.ppt
Slide-ACT103-Pertemuan-8-Manajemen.pptSlide-ACT103-Pertemuan-8-Manajemen.ppt
Slide-ACT103-Pertemuan-8-Manajemen.ppt
AtsutaneFuyujin
 
DMLKL (Standar Penampilan Diri).pptx
DMLKL (Standar Penampilan Diri).pptxDMLKL (Standar Penampilan Diri).pptx
DMLKL (Standar Penampilan Diri).pptx
AtsutaneFuyujin
 

More from AtsutaneFuyujin (7)

Serum Glutamic Transaminase Piruvat PPTX
Serum Glutamic Transaminase Piruvat PPTXSerum Glutamic Transaminase Piruvat PPTX
Serum Glutamic Transaminase Piruvat PPTX
 
k3lh kwlpmpok 5.pptx
k3lh kwlpmpok 5.pptxk3lh kwlpmpok 5.pptx
k3lh kwlpmpok 5.pptx
 
Ungu dan Biru Bergaya Kreatif Abstrak Sederhana Tugas Kelompok Presentasi_202...
Ungu dan Biru Bergaya Kreatif Abstrak Sederhana Tugas Kelompok Presentasi_202...Ungu dan Biru Bergaya Kreatif Abstrak Sederhana Tugas Kelompok Presentasi_202...
Ungu dan Biru Bergaya Kreatif Abstrak Sederhana Tugas Kelompok Presentasi_202...
 
Slide-ACT103-Pertemuan-8-Manajemen.ppt
Slide-ACT103-Pertemuan-8-Manajemen.pptSlide-ACT103-Pertemuan-8-Manajemen.ppt
Slide-ACT103-Pertemuan-8-Manajemen.ppt
 
CARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.ppt
CARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.pptCARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.ppt
CARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.ppt
 
Mikroteknik (fix).ppt
Mikroteknik (fix).pptMikroteknik (fix).ppt
Mikroteknik (fix).ppt
 
DMLKL (Standar Penampilan Diri).pptx
DMLKL (Standar Penampilan Diri).pptxDMLKL (Standar Penampilan Diri).pptx
DMLKL (Standar Penampilan Diri).pptx
 

LO_Pencegahan_kecelakaan_kerja (1).pptx

  • 1. Pencegahan kecelakaan kerja RAJA FERNANDO A.R.A.J & M. SAIFUR RIZAL
  • 2. Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa / luka / cacat maupun pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat adanya hubungan kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan pekerjaan). Sumber: (standar OHSAS 18001:2007)
  • 3. KONSEPSI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA a) Kapasitas Kerja kemampuan seseorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam suatu medan kerja tertentu. Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dan sangat tergantung pada ketrampilan, keserasian, status gizi, status kesehatan, jenis kelamin, usia dan ukuran-ukuran tubuh. (SIRAIT, MOMPO SONTYARA:2001)
  • 4. b) Beban Kerja sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh pekerja dalam jangka waktu yang berlebihan .
  • 5. c) Lingkungan Kerja Lingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat mempengaruhi kesehatan kerja dapat menimbulkan Kecelakaan Kerja (Occupational Accident), Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Occupational Disease & Work Related Diseases).
  • 6. Untuk mencegah gangguan daya kerja dan mendapatkan jaminan perlindungan keselamatan kerja 1. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (calon pekerja) untuk mengetahui apakah calon pekerja tersebut serasi dengan pekerjaan barunya, baik secara fisik maupun mental. 2. Pemeriksaan kesehatan berkala/ulangan, yaitu untuk mengevaluasi apakah faktor-faktor penyebab itu telah menimbulkan gangguan pada pekerja 3. Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja diberikan kepada para buruh secara kontinu agar mereka tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannya. 4. Pemberian informasi tentang peraturan-peraturan yang berlaku di tempat kerja sebelum mereka memulai tugasnya, tujuannya agar mereka mentaatinya. 5. Penggunaan pakaian pelindung (helm, sarung tangan, masker, sepatu) Charles A. Wentz (Chapter 4, page 101 – 150)
  • 7. 6. Isolasi terhadap operasi atau proses yang membahayakan, misalnya proses pencampuran bahan kimia berbahaya, dan pengoperasian mesin yang sangat bising. 7. Pengaturan ventilasi setempat/lokal, agar bahan-bahan/gas sisa dapat dihisap dan dialirkan keluar. 8. Substitusi bahan yang lebih berbahaya dengan bahan yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama sekali. 9. Pengadaan ventilasi umum untuk mengalirkan udara ke dalam ruang kerja sesuai dengan kebutuhan.
  • 8. Berdasarkan dari sudut keselamatan kerja, unsur- unsur penyebab kecelakaan kerja mencakup 5 M yaitu : • Manusia. • Manajemen ( unsur pengatur ). • Material ( bahan-bahan ). • Mesin ( peralatan ). • Medan ( tempat kerja / lingkungan kerja ). (SIRAIT, MOMPO SONTYARA:2001)
  • 9. Unsur Manusia, antara lain : • » Tidak adanya unsur keharmonisan antar tenaga kerja maupun dengan pimpinan. • » Kurangya pengetahuan / keterampilan. • » ketidakmampuan fisik / mental. • » Kurangnya motivasi. Unsur Manajemen, antara lain : • » Kurang pengawasan. • » Struktur organisasi yang tidak jelas dan kurang tepat. • » Kesalahan prosedur operasi. • » Kesalahan pembinaan pekerja. Unsur Material, antara lain : • » Adanya bahan beracun / mudah terbakar. • » Adanya bahan yang mengandung korosif. (SIRAIT, MOMPO SONTYARA:2001)
  • 10. Unsur Mesin, antara lain : • » Cacat pada waktu proses pembuatan. • » Kerusakan karena pengolahan. • » Kesalahan perencanaan. Unsur Medan, antara lain : • » Penerangan tidak tepat ( silau atau gelap ). • » Ventilasi buruk dan housekeeping yang jelek.
  • 11. Pencegah Kecelakaan Pendekatan terhadap kelemahan pada unsur manusia, antara lain : a. Pemilihan / penempatan pegawai secara tepat agar diperoleh keserasian antara bakat dan kemampuan fisik pekerja dengan tugasnya. b. Pembinaan pengetahuan dan keterampilan melalui training yang relevan dengan pekerjaannya. c. Pembinaan motivasi agar tenaga kerja bersikap dan bertindak sesuai dengan keperluan perusahaan. d. Pengarahan penyaluran instruksi dan informasi yang lengkap dan jelas. e. Pengawasan dan disiplin yang wajar. (Poerwanto : Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
  • 12. Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat keras, antara lain : • Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman untuk pekerja. • Perancangan, pembangunan, pengendalian, modifikasi, peralatan kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan keselamatan kerja. • Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran, pengangkutan, penyusunan, penyimpanan dan penggunaan bahan produksi secara tepat sesuai dengan standar keselamatan kerja yang berlaku. • Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan kelestarian lingkungan. • Perencanaan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan manusia.
  • 13. Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat lunak, harus melibatkan seluruh level manajemen, antara lain : a. Penyebaran, pelaksanaan dan pengawasan dari safety policy. b. Penentuan struktur pelimpahan wewenang dan pembagian tanggung jawab. c. Penentuan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan dan mengawasi sistem/prosedur kerja yang benar. d. Pembuatan sistem pengendalian bahaya. e. Perencanaan sistem pemeliharaan, penempatan dan pembinaan pekerja yang terpadu. f. Penggunaan standard/code yang dapat diandalkan.
  • 14. Pencegahan Kecelakaan Kecelakaan dapat dihindari dengan: 1. Menerapkan peraturan perundangan dengan penuh disiplin 2. Menerapkan standarisasi kerja yang telah digunakan secara resmi
  • 15. 3. Melakukan pengawasan dengan baik 4. Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat 5. Memasang tanda-tanda peringatan (Poerwanto : Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
  • 16. DAFTAR PUSTAKA • Hamid R. Kavianian & Charles A. Wentz. 1990. Occuputional & Enviromental Safety Engineering & Management. 1. John Wiley & Sons Inc. New York (Chapter 4, page 101 – 150) • SIRAIT, MOMPO SONTYARA.2001. HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KERJA TERHADAP KELELAHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PALET PT AGUNG SAPUTRA-TEX YOGYAKARTA. Undergraduate thesis, Diponegoro University. • Poerwanto, Helena dan Syaifullah. Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005. • Standar OHSAS 18001:2007(Occupational Health and Safety Assessment Series).