2. PENDIDIKAN KEHIDUPAN
KELUARGA
Kegiatan Belajar 1 :
Anatomi dan Fisiologi
Reproduksi Manusia
Kegiatan Belajar 2 :
Penurunan Sifat pada
Manusia
Kegiatan Belajar 3 :
Pendidikan Keluarga
Sejahtera dan Bahagia
Modul 5
3. A. Struktur dan
Fungsi Organ
Reproduksi Laki-laki
1. Skrotum
2. Testes
3. Sel Sperma dan
Spermatozoa
4. Saluran-
saluran
5. Kelenjar-
kelenjar
tambahan
6. Cairan Sperma
dan Semen
7. Penis
B. Struktur dan
Fungsi Organ
Reproduksi Wanita
1. Ovarium
2. Saluran Uterin
3. Uterus
4. Vagina
5. Vulva
6. Kelenjar Payudara
7. Siklus Menstruasi
C. Penyimpangan-
penyimpangan
Perilaku Seksual
1. Sadismus
2. Homoseksual
3. Mashochismus
4. Masturbasi
D. Macam-
macam Penyakit
Seksual
1. Gonorrhoea
2. Syphillis
3. Herpes Genital
4. Trichomoniasis
5. Radang Saluran
Uretra yang bukan
Gonorrhoea
Kegiatan Belajar 1 : Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Manusia
4. A. Materi Genetika
1. Kromosom
2. Gen
3. Asam Deoksiribonukleat (DNA)
dan asam ribonukleat (RNA)
4. Mekanisme Pewarisan Sifat dan Hubungannya
dengan Kromosom, Gen dan DNA dalam Pewarisan
Sifat
B. Penerapan Teori
Genetika dalam
Kehidupan Sehari-
hari
C. Penerapan Teori
Genetika pada Sifat
Manusia
1. Golongan Darah
A, B, Ab, dan O
2. Mengetahui Faktor
Genetika
denganMenggunakan
Sejarah Keluarga
Kegiatan Belajar 2 : Penurunan Sifat pada Manusia
5. A. Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera
1. Pengertian
Keluarga
2. Pengertian
Keluarga Sejahtera
B. Peran Alat
Kontrasepsi dalam
Keluarga Berencana
1. Pengangkatan
Gonad dan Uterus
2. Sterilisasi
3. Kontrsepsi
C. Proses Sosialosasi
Keluarga Bahagia
dan Sejahtera
1. Keagamaan
2. Nilai-nilai
Budaya
Kegiatan Belajar 3 :
Pendidikan Keluarga Sejahtera dan Bahagia
6. Kegiatan Belajar 1 :
Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Manusia
Organ reproduksi laki-laki di sebut testes
dengan struktur dan fungsi fisiologinya
berperan dalam menghasilkan sperma. Organ
reproduksi perempuan di sebut ovarium
berperan dalam menghasilkan sel telur kedua
organ reproduksi dinamakan gonad. Sel telur
yang telah di buahi sperma akan berkembang
menjadi zigot dan menjadi embrio di dalam
rahim ( uterus ) .
7. Testes menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteinizing Hormone (LH) juga hormon
testosterone. Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel
interstial.
Sel sperma dihasilkan kira-kira 300 juta per hari. Sel sperma terdiri
dari atas kepala, bagian tengah, dan ekor. Pada bagian kepala terdiri
materi inti dan akrosom yang berisi enzim-enzim hyaluronidase dan
proteinase.
A. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Laki-Laki.
1. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan
melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol
suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis
harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan
suhu tubuh.
2. Testes
3. Sel Sperma atau Spermatozoa
8. Sperma akan diangkut ke luar dari testis melaluisaluran-saluran
tersebut :
a) Epididimis. Sel sperma akan ke luar testis melalui saluran-saluran
efferent dalam epididimis ke dalam satu saluran yang disebut
saluran epididimis. Fungsi saluran ini adalah sebagai tempat
pematangan sperma. Sel sperma dapat berada pada saluran
epididimis sampai satu bulan. Setelah itu sperma tersebut akan
diserap kembali.
b) Saluran (vas) deferens. Saluran ini menembus saluran inguinal dan
masuk ke dalam rongga pelvis kemudian turun ke sebelah
permukaan posterior dari kantung kemih. Fungsi saluran ini adalah
untuk menyimpan sperma sampai beberapa bulan dan mendorong
sperma ke arah uretra selama ejakulasi melalui kontraksi peristaltik
dari otot-otot penutupnya.
c) Saluran ejakulasi. Saluran ini panjangnya kira-kira 2 cm dan
dibentuk oleh gabungan saluran dari seminal vesikel dan saluran
deferens. Saluran ini akan mendorong sperma ke dalam saluran
uretra prostatik.
4. Saluran-saluran
9. Kalenjar- kalenjar tambahan ini berfungsi untuk menekresikan cairan
sperma. Berikut beberapa kalenjar tambahan:
• Kalenjar prostat terletak di sebelah bawah kantung kemih dan
mengelilingi uretra bagian atas. Kalenjar ini hanya satu buah dan
menghasilkan cairan alkalin yang dimasukkan ke dalam uretra
prostaltik. Cairan ini berperan menetralisasi asam-asam di dalam
uretra.
• Kalenjar bulbourethral, yang berfungsi untuk menghasilkan
lendir dan zat yang bersifat untuk menetralisasi urine. Jumlah 1
pasang.
Cairan sperma sering juga disebut air mani merupakan campuran
dari sperma dan sekresi. Cairan sperma memiliki pH 7,35-7,50.
Cairan ini bersifat basa. Cairan sperma ini juga mengandung
antibiotik yang disebut seminalplasmin yang berfungsi untuk
menghancurkan bakteri.
5. Kelenjar-kelenjar Tambahan
6. Sperma
10. Penis (dari bahasa Latin phallus yang artinya ekor) adalah alat
kelamin jantan dan juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk
urinasi. Secara struktural, penis tersusun atas tiga rongga berisi
jaringan erektil yang berspons. Dua rongga yang terletak di tengah
dinamakan korpus kavernosa. Sedangkan satu rongga yang berada di
bawah korpus kavernosa dinamakan korpus spongiosum. Di dalam
korpus spongiosum terdapat saluran reproduksi yakni uretra. Di
bagian ujung penis terdapat bagian yang dinamakan kepala
penis (gland penis). Kepala penis ini tertutup oleh lipatan kulit yang
disebut preputium.Penis terdiri atas tiga rongga yang berisi jaringan
spons. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-
rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung
saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, maka rongga tersebut akan
terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan
mengembang (ereksi)
7. Penis
11. B. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Wanita
Ovarium disebut juga sebagai gonad wanita
merupakan bagian yang berfungsi untuk
memproduksi sel telur haploid melalui proses
pembelahan reduksi (meiosis). Organ ini merupakan
sepasang kelenjar yang berbentuk oval terletak di
sebelah atas rongga pelvis masing-masing satu buah
di sisi uterus. Setiap ovarium memiliki hilus tempat
masuknya pembuluh darah dan syaraf.
1. Ovarium
12. Bagian-bagian yang terdapat pada ovarium di antaranya :
a) Epithelium germinatum lapisan epitel kuboiadl sederhana
yang menutupi permukaan ovarium. Lapisan ini berfungsi
sebagai sumber folikel ovarium.
b) Tunica albugenia, merupakan pembungkus yang terbuat dari
jaringan ikat kolagen, terletek di sebelah bawah epithel
germinatum.
c) Stroma, merupakan jaringan ikat yang terletak di sebelah
bawah tunica albugenia. Terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan
luar disebut korteks dan lapisan dalam disebut medula. Pada
bagian kortektes terdapat folikel-folikel ovarium .
d) Folikel ovarium, adalah ovum dan jaringan-jaringan di
sekitarnya yang terdapat dalam bermacam-macam tingkat
perkembangan.
e) Folikel graf , suatu kelenjar endokrin yang berasal dari ovum
yang telah matang. Bagian ini menghasilkan hormon estrogen.
f) Corpus luteum kelenjar tubuh yang berkembang dari folikel
graff setelah terjadinya ovulasi. Bagian ini menghasilkan
hormon-hormon progesteron, estrogen dan relaksin.
13. Sel telur yang dihasilkan oleh ovarium akan diteruskan ke dalam
uterus melalui saluran uterin (fallopian) yang sering juga disebut saluran telur
(oviduct). Saluran ini panjangnya kira-kira 10 cm. Pada saluran telur ini
terdapat bagian yang paling lebar dan paling panjang disebut ampula,
sedangkan bagian yang sempit pendek dan berdinding rapat yang bersatu
dengan uterus disebut isthmus. Secara histologis, saluran telur terdiri atas tiga
lapisan yaitu lapisan paling dalam disebut nurkosa yang disusun oleh sel-sel
kolumnar bersilia yang diduga berfungsi untuk membantu pergerakan dan
nutrisi sel telur. Lapisan tengah dinamakan muskularis, disusun oleh otot
polos yang rapat melingkar di sebelah dalam dan otot polos memanjang di
sebelah luar.
Satu kali dalam sebulan sel telur akan lepas dari permukaan ovarium
yang berdekatan dengan infudibulum ini dinamakan ovulasi. Selanjutnya sel
telur ini akan didorong ke dalam saluran sel telur epithel bersilia dari
infudibulum. Bila sel telur di buahi oleh sel sperma, maka pembuahan ini
biasanya terjadi di dalam saluran ampula. Pembuahan dapat terjadi kapan
saja sampai 21 jam setelah ovulasi. Sel telur yang dibuahi disebut blastosis
yang akan turun ke dalam uterus dalam waktu 7 hari. Sedangkan sel telur
yang tidak dibuahi akan mengalami disintegrasi.
2. Saluran Uterin
14. Uterus merupakan tempat implatansi sel telur yang
telah dibuahi, bahkan perkembangan fetus sampai saatnya
dilahirkan juga terjadi di dalam uterus ini. Uterus terletak di
antara kantung kemih dan rektum, bentuknya menyerupai
buah pir yang terbalik. Secara anatomi uterus dapat
dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
a) Fundus, merupakan bagian yang paling atas.
b) Badan, merupakan bagian utama dari uterus.
c) Cervix, merupakan bagian paling bawah yang langsung
berhubungan dengan vagina.
Di antara badan dan cervix terdapat suatu daerah
sempit yang disebut isthmus, rongga di dalam badan uterus
disebut rongga uterus dan di dalam cervix disebut saluran
cervic. Persatuan antara isthmus dengan saluran servix
dinamakan internal os, sedangkan tempat di mana cervix
terbuka ke dalam vagina disebut eksternal os.
3. Uterus
15. Uterus memiliki tiga lapisan jaringan :
a) Perimetrium atau serosa, merupakan lapisan yang paling luar.
b) Myometrium, merupakan lapisan tengah yang membentuk
dinding uterus menjadi lebar. Lapisan ini terdiri atas tiga
lapisan serabut otot yang sangat padat di bagian fundus dan
sangat tipis di bagian servix.
c) Endometrium, lapisan paling dalam berupa membran mukosa
yang disusun oleh dua lapisan dasar yaitu stratum functionalis
dan stratum basalis. Stratum functionalis merupakan lapisan
yang paling dekat ke rongga uterus dan akan rusak selama
masa haid. Sedangkan stratum basalis bersifat permanen
menghasilkan sel-sel functionalis setelah haid.
Darah akan disuplai ke dalam uterus oleh cabang-cabang
dari arteri iliacus yang disebut arteri verus. Cabang-cabang arteri
iliacusnya sendiri disebut arteri urcuatus yang tersusun di dalam
myometrium. Darah dari uterus akan dikembalikan melalui vena
uterus.
16. Vagina merupakan tempat keluarnya aliran haid dan
tempat menerima penis selama terjadinya koitus. Selain itu vagina
merupakan organ yang berotot, berbentuk tabung dan dibatasi
oleh selaput mukosa. Panjangnya kira-kira 10 cm yang memanjang
dari cervix sampai ke vestibula.
Daerah yang mengelilingi vagina, menempel pada cervix
disebut fornix. Bagian posterior letaknya lebih dalam dari fornix
ventral dan dua buah fornix lateral. Fornix ini memungkinkan
untuk penggunaan atau pemasangan kontraseptik. Mukosa vagina
banyak mengandung glikogen melalui proses dekomposisi dapat
menghasilkan asam-asam organic. Asam-asam organic ini
menyebabkan pH di daerah vagina menjadi asam sehingga dapat
menghambat pertumbuhan mikro. Namun keadaan ini juga
merupakan hal yang tidak menguntungkan bagi sperma. Oleh
karena itu cairan sperma berperan dalam menetralkan keadaan
asam tersebut.
4. Vagina
17. Vulva atau pudendum merupakan kumpulan dari beberapa
organ, genitalia eksternal wanita. Bagian-bagian tersebut meliputi :
a) Veneris ( mons pubis), suatu daerah yang ditumbuhi oleh rambut
kemaluan yang kasar.
b) Labium mayor, terdapat dua buah merupakan lipatan
longitudinal kulit yang meluas kearah bawah dan ke arah
belakang. Labium ini tidak memiliki rambut dan lemak, hanya
memiliki beberapa kelenjar keringat namun banyak memiliki
kelenjar minyak.
c) Klitoris, suatu masa kecil berbentuk silindris dari jaringan epitel
dan syaraf. Terletak sebelah anterior, bersatu dengan labium
minor. Lapisan kulit disebut prepuce dibentuk pada titik
pertemuan labium minor dan menutupi badan klitoris.
d) Vestibula, celah yang terdapat di labium minor. Di dalam
vestibula ini terdapat himen (selaput), lubang veginal uretra, dan
lubang-lubang dari beberapa saluran. Lubang vagina merupakan
bagian yang paling besar pada vestibula dan dibatasi oleh hymen
5. Vulva
18. Kelenjar ini terdapat satu pasang dan merupakan modifikasi
dari kelenjar keringat yang terletak di atas otot dada dan menempel
pada otot tersebut oleh jaringan ikat. Masing-masing kelenjar
payudara memiliki kira-kira 15 – 20 lobus yang dipisahkan oleh
jaringan lemak. Jumlah jaringan lemak ditentukan oleh besarnya
payudara. Lobus memiliki beberapa lobulus yang disusun oleh
jaringan-jaringan ikat dengan kelenjar-kelenjar yang berbentuk
seperti buah anggur. Kelenjar-kelenjar ini mensekresikan air susu
dan disebut alveoli. Di antara lobulus terdapat jaringan ikat yang
disebut ligamen suspensoris payudara. Ligamen-ligamen ini terletak
di sepanjang kulit dan fascia sebelah dalam berfungsi untuk
menunjang payudara. Alveoli akan meneruskan air susu ke dalam
sederetan tubulus sekunder dan selanjutnya akan diteruskan ke
dalam saluran payudara (ductus mamilaris). Ketika mendekati
putting susu, saluran tersebut melebar membentuk sinus yang
disebut ampula. Ampula ini merupakan tempat penyimpanan air
susu yang berlanjut sebagai ductus lactiferus dan berakhir pada
putting susu (nipple).
6. Kelenjar Payudara
19. Pada suatu saat perkembangannya, seorang wanita mendapatkan
menstruasi, yaitu meluruhnya jaringan yang terdapat di dalam uterus.
Peluruhan ini terjadi karena tidak terjadi pembuahan atas ovum oleh
sperma. Proses menstruasi ini melibatkan beberapa hormon dan
peristiwanya terjadi pada ovarium dan uterus. Periode siklus menstruasi ini
pada umumnya berkisar 28 hari, namun biasa 40 hari atau 21 hari.
Pengendali peristiwa menstruasi adalah bagian otak yang disebut
hipotalamus yang antara lain berfungsi untuk mengendalikan proses
perkembangan ovum di dalam ovarium.
Karena siklus menstruasi berjalan terus-menerus, maka pembicaraan
tentang menstruasi biasanya dimulai pada hari pertama menstruasi. Fase
dalam menstruasi ada 3 fase yaitu:
a) Fase Menstruasi
b) Fase Proliferasi
c) Fase Sekretori
7. Siklus Menstruasi
20. 1. Sadismus, yaitu orang yang mencapai kepuasan seksual
dengan cara menyakiti, menghina atau menyiksa orang
lain.
2. Homoseksual, yaitu laki-laki yang memiliki hasrat
seksual atau melakukan hubungan kelamin dengan jenis
kelamin yang sama.
3. Masochismus, suatu kelainan yang mirip dengan
sadismus, namun pada tipe ini selain orang tersebut
memperoleh kepuasan seksual dengan melihat
penderitaan fisik maupun mental orang lain, juga
melalui penderitaan dirinya sendiri.
4. Masturbasi, suatu pencapaian kepuasan seksual melalui
rangsangan genital baik dengan tangan atau dengan
mekanik lainnya.
C. Penyimpangan-penyimpangan perilaku Seksual
21. D. Macam-macam Penyakit Seksual
1. Gonorrhoea, yang dikenal juga dengan kencing nanah, disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan
dari penis atau vagina dan rasa nyeri ketika buang air kecil. Bakteri
penyebab gonore juga dapat menimbulkan infeksi di bagian tubuh lain, jika
terjadi kontak dengan sperma atau cairan vagina.
2. Syphillis, disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit yang juga
dikenal dengan sebutan “raja singa” ini menimbulkan luka pada alat
kelamin atau mulut. Melalui luka inilah penularan akan terjadi.
3. Herpes genital. Penyakit ini disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV).
Gejalanya bisa terlihat jika area kemaluan ada benjolan yang melepuh dan
terasa sakit. Gatal di area genital dan sakit saat kencing juga merupakan
salah satu tandanya.
4. Trikomoniasis. Penyakt menular seksual ini disebabkan oleh
parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit trikomoniasis bisa menimbulkan
keputihan pada wanita atau malah tidak menimbulkan gejala, sehingga
sering kali seseorang secara tidak sadar menularkan penyakit ini ke
pasangan seksualnya.
5. Uretritis non gonore (UNG) adalah peradangan pada bagian uretra
(saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar). Uretritis non
gonore (UNG) biasanya disebabkan oleh bakteri Chlamydia.
22. Kegiatan Belajar 2 :
Penurunan Sifat pada Manusia
Materi genetik memegang peranan penting dalam proses
pewarisan sifat. Warna kulit, bentuk hidung, atau bahkan jenis penyakit
yang kamu miliki tidak serta-merta hadir di dalam tubuh kamu. Materi
genetik dari ayah dan ibu akan bergabung dalam proses fertilisasi. Oleh
karena adanya penggabungan materi genetic inilah pada dirimu muncul
karakteristik yang mirip dengan ayah dan karakteristik yang mirip dengan
ibu. Materi genetik tersebut yaitu, kromososm, gen, DNA, dan RNA, serta
kaitannya dengan penurunan sifat.
A. Materi Genetika
23. 1. Kromosom
a. Sejarah penemuan kromosom
Kromosom terdapat di dalam nukleus berupa benda-benda
halus berbentuk lurus atau bengkok. Nama kromosom pertama kali
diberikan oleh Waldeyer (1888) berasal dari kata khroma artinya warna
dan soma artinya tubuh. Jadi, kromosom dapat diartikan sebagai bada
yang mudah menyerap zat warna. Bahan yang menyusun kromosom
yaitu kromatin sehingga sering disebut benang kromatin.
b. Struktur dan morfologi kromosom
Kromosom merupakan badan berbentuk batang atau bengkok,
mulai tampak pada saat sel akan membelah dan selama proses
pembelahan. Kromosom tampak jelas pada fase pembelahan metafase
karena kromosom berjajar di bidang ekuator. Ukuran kromosom dalam
sebuah sel tidak pernah sama. Panjangnya 0,2–50 μ dan diameternya 0,2–
20 μ. Di dalam sel tubuh, kromosom biasanya berpasangan.
24. Sebuah kromosom terdiri atas bagian-bagian, yaitu:
1. Kromonema berupa pita spiral yang terdapat penebalan.
2. Kromomer merupakan penebalan-penebalan pada kromonema. Di
dalam kromomer terdapat protein yang mengandung molekul DNA.
Beberapa DNA bergabung membentuk gen yang berfungsi sebagai
pembawa bagian sifat keturunan dan menempati suatu bagian yang
disebut sebagai lokus gen.
3. Sentromer merupakan bagian kromosom yang menyempit dan
tampak lebih terang. Bagian ini tidak mengandung gen dan
merupakan tempat melekatnya benang spindel.
4. Lekukan kedua berperan dalam pembentukan nucleolus (anak inti
sel).
5. Telomer merupakan bagian ujung-ujung kromosom yang
menghalang-halangi bersambungnya ujung kromosom yang satu
dengan kromosom yang lain.
6. Satelit yaitu suatu tambahan atau tonjolan yang terdapat pada ujung
kromosom. Tidak semua kromosom mempunyai satelit.
25. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi
empat macam, yaitu metasentris, submetasentris, akrosentris, dan telosentris.
1. Metasentris, sentromer terletak di tengah-tengah kromosom sehingga
kromosom berbentuk seperti huruf V.
2. Submetasentris, sentromer terletak submedian atau kirakira ke arah salah
satu ujung kromosom. Bentuk kromosom seperti huruf J.
3. Akrosentris, sentromer terletak pada subterminal atau di dekat ujung
kromosom. Satu lengan kromosom sangat pendek dan satu lengan lainnya
sangat panjang. Bentuk kromosom lurus atau seperti batang.
4. Telosentris, sentromer terletak pada ujung kromosom.
c. Jumlah kromosom
Kromosom hanya memiliki satu lengan saja. Pada setiap sel tubuh,
kromosom selalu dalam keadaan berpasangan. Kromosom yang
berpasangan mempunyai bentuk, ukuran, dan komposisi sama atau hampir
sama disebut kromosom homolog. Jumlah macam kromosom disebut ploid
atau set, perangkat atau genom. Dalam sel tubuh setiap kromosom terdapat
berpasangan, berarti terdiri 2 set sehingga disebut diploid (2n). Sebaliknya,
pada sel gamet satu sel kelamin memiliki kromosom tidak berpasangan,
berarti terdapat satu set kromosom sehingga disebut haploid.
26. d. Tipe Kromosom
Pada dasarnya kromosom semua organisme mempunyai dua tipe,
yaitu autosom dan kromosom kelamin (seks kromosom = gonosom).
Autosom merupakan kromosom yang tidak mempunyai hubungan dengan
penentuan jenis kelamin. Sedangkan Kromosom kelamin atau seks
kromosom merupakan sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin.
Ada dua macam seks kromosom, yaitu kromosom-X dan kromosom-Y.
27. 2. Gen
a. Fungsi Gen
Gen adalah unit hereditas terkecil. Isltilag gen dikemukakan oleh
W. Johansen (1909) sebagai penggantio determinan, faktor atau elemen
yang dikemukakan oleh gregor Mendel. Gen terdiri dari DNA (asam
deoksiribosa nukleat) yang diselaputi dan diikat oleh protein. Jadi secara
kimia dapat dikatan bahwa unit bahan genetis adalah DNA.
Gen mengatur sifat-sifat menurun dari induk ke keturunannya,
gen juga mengatur reproduksi dan fungsi dari seluruh selsetiap hari.
Gen- gen tersebut mengatur fungsi sel dengan cara menentukan bahan-
bahan apa yang aklan disintetis di dalam sel.
Gen memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1. Sebagai zarah tersendiri yang ada pada kromosom. Zarah adalah zat
terkecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi.
2. Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada keturunannya.
3. Mengatur proses metabolisme dan perkembangan.
28. b. Letak Gen
Gen dalam kromosom terletak pada manik-manik yang disebut
kromomer atau nokleosom. Manik-manik ini berjejer lurus (linear)
sepanjang poros kromatin, oleh karena itu, disebut bahwa letak gen pada
kormatin linear pula, tidak berselang-seling berdempet atau
berdampingan. Leyak gen dalam kromosom disebut lokus. Lokus itu
tetap.
c. Jumlah dan Simbol Gen
Manusia memiliki 46 kromosom (23 pasang) maka jumlah gen
pada manusiadengan menggunakan perkiraan pada Drosophila (lalat
buah) ada sekitar 50.000 gen. Perkiraan lain menyatakan gen manusia
berjumlah sekitar 100.000.
Simbol gen untuk setiap garis pendek digunakan huruf latin
huruf besar atau huruf kecil.
29. 3. Asam Deoksiribonukleat (DNA) dan Asam
Ribonukleat (RNA)
a. Asam Deoksiribonukleat (DNA)
Asam Deoksiribonukleat (DNA) merupakan salah satu asam
nukleat. Asam nukleat yang lain adalah asam ribonukleat (RNA).
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa DNA adalah pembawa
sebagian besar atau seluruh sifat-sifat genetik di dalam kromosom. DNA
terdapat di dalam nukleus dan bersama senyawa protein membentuk
nukleo protein. Selain di dalam nukleus, molekul DNA juga terdapat
dalam mitokondria, plastid, dan sentriol. DNA memiliki beberapa fungsi
di antaranya membawa informasi genetik, membentuk RNA, dan
mengontrol aktivitas sel baik secara langsung maupun tidak langsung.
DNA juga berperan penting dalam proses sintesis protein.
30. Molekul DNA pertama kali diisolasi oleh F. Miescher pada tahun 1869 dari
sel spermatozoa. Ia tidak dapat mengenali sifat zat kimia tersebut secara
pasti, kemudian menyebutnya sebagai nuklein. Nuklein ini berupa senyawa
kompleks yang mengandung unsur fosfor sangat tinggi. Nuklein selanjutnya
dikenal sebagai gabungan asam nukleat dan protein sehingga sering disebut
nukleoprotein. Dalam kedua jenis asam nukleat ini (DNA dan RNA) terdapat
dua basa nitrogen yaitu purin dan pirimidin. Keduanya ditemukan oleh
Fischer pada tahun 1880. Pada penelitian selanjutnya, Kossel menemukan
dua jenis pirimidin, yaitu sitosin dan timin serta dua jenis purin, yaitu adenin
dan guanin. Selain basa purin dan pirimidin, dalam asam nukleat Levine
pada tahun 1990 mengenali gula berkarbon lima, yaitu ribose dan
deoksiribosa. Ia juga menyatakan adanya asam fosfat dalam asam nukleat.
W.T. Atsbury merupakan orang pertama yang mengemukakan gagasan
tentang struktur tiga dimensi DNA. Ia menyimpulkan bahwa DNA sangat
padat, polinukleotida penyusunnya berupa timbunan nukleosida pipih yang
teratur tegak lurus terhadap sumbu memanjang.
31. Susunan kimia DNA adalah sebuah makromolekul yang
kompleks. Molekul DNA disusun oleh dua rantai polinukleotida
yang amat panjang. Satu rantai polinukleotida terdiri atas
rangkaian nukleotida. Sebuah nukleotida tersusun atas:
a. Gugus gula deoksiribosa (gula dengan lima atom karbon atau
pentosa)
b. Gugus asam fosfat (fosfat terikat pada C kelima dari gula)
c. Gugus basa nitrogen (gugus ini terikat pada C pertama dari gula)
Basa nitrogen dapat digolongkan menjadi dua, yaitu basa
purin dan basa pirimidin. Basa purin terdiri atas adenin (A) dan
Guanin (G), sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (S) dan
timin (T). Rangkaian kimia antara deoksiribosa dengan purin dan
pirimidin disebut nukleosida (deoksiribonukleosida). Nukleosida
tersebut akan berikatan dengan fosfat membentuk nukleotida
(deoksiribonukleotida). Gabungan dari nukleotidanukleotida akan
membentuk suatu DNA. Jadi, molekul DNA merupakan polimer
panjang dari nukleotida yang dinamakan polinukleotida.
32. Replikasi DNA akan menghasilkan DNA baru. Ada tiga hipotesis
yang menjelaskan terjadinya replikasi DNA. Hipotesis pertama menyatakan
bahwa bentuk double helix DNA yang lama tetap dan langsung menghasilkan
double helix yang baru disebut konservatif. Hipotesis kedua menyatakan
double helix akan terputus-putus, selanjutnya segmen-segmen tersebut akan
membentuk segmensegmen baru yang bergabung dengan segmen lama
membentuk DNA baru. Hipotesis ini disebut dispersif. Hipotesis ketiga
menyatakan dua pita spiral dari double helix memisahkan diri dan setiap pita
tunggal mencetak pita pasangannya disebut semikonservatif.
33. b. Asam Ribonukleat (RNA)
RNA merupakan seutas benang tunggal yang tersusun molekul
gula ribosa, gugus fosfat, dan asam nitrogen. Pada RNA tidak terdapat
basa nitrogen timin (T), basa nitrogen timin ini pada RNA digantikan oleh
basa nitrogen urasil. Struktur DNA yang heliks terbentuk karena adanya
beberapa jenis ikatan kimia. Antara untai DNA diikat oleh ikatan
hidrogen.
DNA RNA
1. Ditemukan dalam nucleus yaitu dalam
kromosom, mitokonria, dan kloroplas.
2. Berupa rantai panjang dan ganda (double
helix).
3. Fungsinya berhubungan erat dengan
penurunan sifat dan sintesis protein.
4. Kadarnya tidak dipengaruhi oleh
aktivitas sintesis protein.
5. Basa nitrogen terdiri atas purin: adenine
(A) dan guanine (G), pirimidin: timin (T)
dan sitosin (C).
6. Komponen gulanya deoksiribosa, yaitu
ribose yang kehilangan satu atom oksigen
pada atom C nomor 2.
1. Ditemukan dalam sitoplasma, terutama
dalam ribosom dan juga dalam nucleus.
2. Berupa rantai pendek dan tunggal.
3. Fungsinya berhubungan erat dengan
sintesis protein.
4. Kadarnya dipengaruhi oleh aktivitas
sintesis protein.
5. Basa nitrogen terdiri atas purin: adenine
(A) dan guanine (G), pirimidin: urasil (U)
dan sitosin (C).
6. Komponen gulanya D-ribosa (pentose).
Perbedaan secara umum DNA dan RNA
34. Antara basa nitrogen dan gula diikat oleh ikatan glikosida,
sedangkan antar nukleotida dihubungkan dengan ikatan
fosfodiester. RNA hanya terdiri atas satu untai saja, sehingga
struktur RNA tidak membentuk helix ganda.
Berbeda halnya dengan DNA yang terletak dalam nukleus,
RNA banyak terdapat dalam sitoplasma terutama ribosom
walaupun ada pula beberapa di antaranya dalam nukleus. Dalam
sitoplasma, kadar RNA berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh
aktivitas sintetis protein. Ketika suatu protein akan disintetis,
kandungan RNA dalam sel meningkat begitu pula sebaliknya.
35. 4. Mekanisme Pewarisan Sifat dan Hubungannya dengan
Kromosom, Gen,dan DNA dalam Pewarisan Sifat.
36.
37.
38.
39. Kegiatan Belajar 3 :
Pendidikan Keluarga Sejahtera dan Bahagia
A. Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
1. Pengertian Keluarga
Pengertian keluarga menurut Undang – Undang No 10
tahun 1992 adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami, istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan
anaknya. Keluarga dibentuk atas perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan serasi,
selaras, seimbang, antara keluarga, dan antara anggota keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan.
40. 2. Pengertian Keluarga Sejahtera
Beberapa pengertian mengenai keluarga sejahtera adalah :
a) Keluarga yang memiliki ketahanan, meliputi ketahanan fisik dan
nonfisik yang sekaligus memiliki kemampuan bagi
persamaanpersamaan nilai-nilai luhur budaya bangsa terutama
sekali nilai-nilai agama.
b) Keluarga yang dimulai dengan adanya perkawinan yang sah dan
mampu melahirkan keturunan. Keturunan yang dilahirkan
dipikirkan dan dipermasalahkan bagaimana dia hidup selanjutnya.
c) Keluarga yang mampu memperbaiki dan meningkatkan kondisi
mental, fisik, dan sosial keluarganya.
d) Keluarga yang sanggup memperbaiki kualitas pelajaran anggotanya
serta masyarakat dan memperkaya pengalaman untuk menunjang
kebahagian keluarganya.
41. B. Peran Alat Kontrasepsi dalam Keluarga Berencana
Proses pengontrolan kelahiran dapat dilakukan dengan beberapa
cara seperti peng-angkatan gonad (testes dan ovarium) dan uterus, sterilisasi,
dan kontrasepsi.
1. Pengangkatan gonad dan uterus Pengangkatan gonad dapat dibedakan
atas pengangkatan testes yang disebut kastrasi dan pengangkatan ovarium
disebut oophorektomi. Sedangkan pengangkatan uterus sendiri
dinamakan histerektomi. Pengangkatan ini dilakukan melalui operasi
yang kesemuanya itu merupakan tindakan preventif agar tidak terjadi
pembuahan antara sel telur dengan sel sperma.
2. Sterilisasi Salah satu cara sterilisasi pada laki-laki adalah dengan cara
memotong saluran sperma (vas defferens) yang biasa disebut sebagai
vasektomi. Operasi ini biasanya dilakukan dengan cara mengikat kedua
ujung saluran tersebut. Dengan demikian sperma yang diproduksi di
dalam testes tidak akan mencapai bagian eksterior.
42. 3. Kontrasepsi adalah usaha pencegahan pembuahan tanpa merusak
kesuburan. Kontra-sepsi dapat dilakukan dengan cara alami, mekanis dan
kimiawi.
a) Cara Alami Untuk mencegah terjadinya kehamilan secara alami dapat
dilakukan dengan beberapa cara misalnya saja dengan melakukan
hubungan suami-istri pada saat istri sedang tidak dalam masa subur
atau sering disebut dengan istriba berkala
b) Cara Kimiawi, Kontrasepsi secara kimiawi meliputi metode spermisidal
dan hormonal . Dalam cara kimiawi ini, salah satu dari zat kimia seperti
busa, cream, jellies, suppostoria, dan tissue dimasukkan ke lubang
kelamin sebelum melakukan hubungan kelamin sehingga bagian
vagina dan cervix tidak memungkinkan untuk hidupnya sperma.
c) Cara mekanis, Kontrasepsi dengan cara mekanik meliputi pemakaian
kondom oleh seorang suami dan diafragma oleh istrinya. Kondom
merupakan penutup penis yang terbuat dari karet atau materi
sejenisnya yang bersifat elastis dan tidak berpori untuk mencegah
masuknya sperma ke dalam saluran sistem reproduksi wanita.
Sedangkan diafragma dipasang pada bagian cervix vagina yang
biasanya digabung dengan zat kimia pembunuh sperma. Diafragma ini
berfungsi untuk mencegah masuknya sperma melalui cervix.
43. C. Proses Sosialisasi Keluarga Bahagia dan Sejahtera
Proses sosialisasi nilai keagaman merupakan upaya agar
dia dapat menjalani kehidupan dunia akhirat secara benar.
Nilai-nilai keagaman akan merupakan landasan bagi anak untuk
kelak menjadi orang yang dapat mengendalikan diri terhadap
hal-hal yang bersifat negatif. Perlu disadari bahwa nilai yang
ada dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar juga terkait
dengan nilai keagaman.
Sosialisasi lainnya selain keagamaan, adalah sosialisasi
nilai-nilai budaya yang mencakup :
1. Budi pekerti luhur. Setiap orang tua mengharapkan agar
anaknya tidak suka berbohong, tidak mengambil sesuatu
yang bukan miliknya, patuh pada orang, berani membela
kebenaran, berani mengakui kesalahan sendiri, berani
bertanggung jawab, dan sebagainya. Itulah nilai-nilai budi
pekerti yang luhur.
44. 2. Sikap merendah (bukan rendah diri), tidak sombong dan tidak
pamer. Seorang anak hendaknya dididik agar menjadi orang yang
makin berisi, makin menunduk. Suatu sifat yang tidak
memamerkan atau menyombongkan diri.
3. Sikap sabar dan ulet. Sikap ini pun merupakan sikap yang harus
ditanamkan sejak dini. Tanpa kesabaran dan keuletan sulit rasanya
dapat mencapai cita-cita di dunia yang penuh persaingan ini.
4. Sikap teliti, rapi dan sempurna. Sikap ini juga merupakan sikap
dasar yang harus dimiliki oleh seorang anak. Karena sikap tersebut
sejalan dengan sikap ilmiah yang senantiasa sangat diperlukan bagi
bangsa yang ingin maju.
5. Tata krama. Seorang anak harus dapat menghargai dan
menghormati orang tua, orang yang lebih tua darinya, para guru
atau pihak-pihak lain yang dianggap perlu. Meskipun nilai-nilai
kebudayaan suatu bangsa sudah mengalami pergeseran namun
sopan santun dalam hubungan dengan sesama manusia lainnya
hendaknya tetap dipertahankan.
6. Gotong royong, yang sebaik-baiknya tetap dibina orang tua dan
ditanamkan kepada anak-anaknya. Sikap gotong royong akan
memupuk rasa kesetiakawanan sosial.