Pemeriksaan fisik ibu hamil meliputi penilaian keadaan umum, tanda-tanda vital, riwayat kehamilan, dan pemeriksaan sistemik secara keseluruhan menggunakan 4 metode utama yaitu inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk mendeteksi masalah kehamilan dan kesehatan ibu."
2. TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK
• Untuk memperoleh/mengumpulkan data tentang
kesehatan atau keadaan tubuh pasien
• Menambah informasi atau menyangkal data yang
diperoleh dari riwayat pasien.
• Mengidentifikasi masalah pasien,dan menilai
perubahan status pasien
• Mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah
diberikan
3. PEMERIKSAAN FISIK UMUM
• Keadaan Umum Ibu
• Kesadaran
• Status Gizi (BB, TB, LILA, IMT)
• TTV (Tanda-Tanda Vital) Tensi, Nadi, Suhu,
pernafasan
• Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu
• Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
(Gravida, Paritas, Abortus)
• Riwayat kehamilan yang sekarang
4. RIWAYAT KEHAMILAN (GPA)
• G : Gravida (pada saat ini ibu sedang hamil yang keberapa)
• P: Paritas (Jumlah persalinan yang pernah dijalani oleh ibu)
• A: Abortus (apakah ibu pernah keguguran/abortus, jika pernah berapa kali)
• Contoh G3P2A0 ibu sedang hamil yang ketiga, pernah melahirkan anak 2
kali dan belum pernah keguguran
• Contoh G5P2A2 ibu sedang hamil yang kelima, pernah melahirkan 2 kali
dan pernah abortus 2 kali
• Contoh G2P3A0 Ibu sedang hamil ke 2, pernah melahirkan 3 kali belum
pernah keguguran.
• Jika ada anak yang telah meninggal G4P3A0+2
Pernah hamil 4 kali, melahirkan 3 kali belum pernah keguguran dan anak yang
meninggal ada 2
5. ALAT DALAM PEMERIKSAAN FISIK IBU
HAMIL
Timbangan Badan Statue meter Stetoskop
Termometer Spigmomanometer Lenex Doppler
Metline
6. PEMERIKSAAN FISIK OBSTETRI
(HEAD TO TOE-INSPEKSI)
• Kepala, pemeriksaan yang dilakukan terdiri dari:
a. Rambut dan kulit kepala, yaitu memeriksa
kebersihan rambut dan kulit kepala
b. Wajah/mukaAda tidaknya cloasma
gravidarum/topeng kehamilan (pada ibu hamil)
dan ada tidaknya edema padawajah.
c. Mata: sklera ikterus atau tidak, konjungtiva
palpebra/kelopak mata bagian bawah warna
pucat/putih atau merah (anemia atau tidak).
7. d. Mulut ; pada gigi yaitu ada tidaknya karies, lubang
pada gigi, kebersihan mulut dan bentuk gigi.
e. Hidung: ada polip atau tidak, ada cairan/sekret atau
tidak.
f. Leher, menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar
limfe atau kelenjar gondok.
f. Dada, pemeriksaan dada yaitu menilai bentuk
payudara, simetris atau tidak, pigmentasi puting susu.
g. Abdomen, pemeriksaan abdomen/perut untuk
menilai apakah perut membesar kedepan atau
kesamping, keadaan pusat, bekas luka opersasi
pigmentasi linea alba, serta ada tidaknya striae
gravidarum.
8. h.Pemeriksaan vulva : untuk menilai keadaan
perineum, ada tidaknya tanda Chadwick, dan
adanya flour.
i. Penilaian ekstremitas: ada tidaknya parices
dan oedema pada tungkai
9. PEMERIKSAAN FISIK OBSTETRI
(HEAD TO TOE-PALPASI)
a. Payudara
Palpasilah payudara melingkar searah jarum
jam untuk mengetahui adanya benjolan atau
tidak. Lalu cek apakah kolostrum sudah
keluar atau belum
b. Abdomen menggunakan teknik bernama
Pemeriksaan Leopold (Leopold I-IV)
10. • Leopold I : menentukan tinggi Fudus Uteri dan usia
kehamilan serta tafsiran berat janin.
• Leopold II : menentukan letak punggung dan bagian –
bagian kecil pada janin.
• Leopold III: menentukan presentasi atau bagian terbawah
janin.
• Leopold IV: menentukan apakah bagian terbawah janin
sudah masuk pintu atas panggul atau belum.
11. LEOPOLD I
Cara pemeriksaan:
• Pemeriksa menghadap kearah muka ibu
• Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi
fundus uteri
• Meraba bagian apa yang ada di fundus (kepala/bokong/bagian kecil
janin/punggung)
12. LEOPOLD II
Cara pemeriksaan:
• Kedua tangan pemeriksa berada di sebelah kanan dan kiri perut ibu
• Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tanagn kanan menahan
perut sebelah kiri ke arah kanan, begitu pula sebaliknya
• Jika teraba rata ada tahanan yang kuat maka itu adalah punggung
janin, jika teraba bagian kecil itu adalah ekstremitas janin
13. LEOPOLD III
Cara pemeriksaan:
• Tangan kiri menahan fundus
• Tangan kanan meraba bagian yang ada di bawah uterus. Jika teraba
bulat, melenting, keras dan dapat digoyangkan itu adalah kepala
Jika bagian terbawah janin teraba bulat lunak tidak melenting itu
adalah bokong
14. LEOPOLD IV
Cara pemeriksaan:
• Pemeriksa menghadap kaki pasien
• Kedua tangan meraba bagian janin
yang ada di bawah. Jika teraba
kepala tempatkan kedua tangan
diarah yang berlawanan di bagian
bawah
• Jika kedua tangan konvergen (dapat
saling bertemu) kepala belum masuk
panggul
• Jika kedua tangan devergen (tidak
saling beretemu) berarti kepala
sudah masuk panggul
• Letakan jari-jari tangan diantara
simfisis untuk mengetahui seberapa
jauh kepala telah masuk PAP
(perlimaan)
15.
16.
17. • Jantung Ibu
Dengarkan bunyi jantung ibu, irama dan hitunglahlah
berapa nadi ibu.
• DJJ (Denyut Jantung Janin)
Frekuensi normal 120-160 x/menit dihitung selama 1 menit
full. Akan terdengar dibagian punggung janin karena
letaknya dekat dengan kepala janin
Fetoskop pada usia kehamilan 20 minggu
Doppler pada usia kehamilan 10 minggu
USG : pulsasi jantung pada umur kehamilan 7 minggu.
PEMERIKSAAN FISIK OBSTETRI
(HEAD TO TOE-AUSKULTASI)
18. PEMERIKSAAN FISIK OBSTETRI
(HEAD TO TOE-PERKUSI)
Perkusi pada pemeriksaan kebidanan yaitu
dengan menilai ada tidaknya reflek patella,
dengan cara mengetuk pada tendon dibawah
tempurung lutut menggunakan patella hammer.
Bila sewaktu di ketuk tungkai bergerak/terjadi
reflek tungkai (menyentak tanpa disadari oleh
ibu) berarti reflek patella positif, dan sebaliknya
bila tidak terjadi reflex pada tungkai maka reflek
negatif. Perkusi dilakukan pada kedua
tungkai/ekstremitas bawah