SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Download to read offline
CV. Appskep Indonesia
PERTEMUAN KELAS
SPESIAL
Ns. Disha Trinovia Afril, S.Kep
REVIEW MATERI
Gangguan pada masa kehamilan
KET (kehamilan Ektopik terganggu)
• Kehamilan yang terjadi di luar uterus, dimana sel telur yang
telah dibuahi tidak menempel pada dinsing endometrium
kavum uteri
• Tanda gejala khas yaitu terjadi perdarahan pervaginam,
kesafaran menurun, pucat, hipotensi dan hypovolemia,
nyeri abdomen dan pelvis, dan serviks tertutup
Mola hidatidosa
• Kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang etrjadi
sebagai akibat kegagalan pembentukan “bakal janin” shg
terbentuk jaringan permukaan membrane (vili-vili) mirip
gerombolan buah anggur
• Tanda gejala khas yaitu mual muntah berlebihan,
pembesaran Rahim tidak sesuai usia kehamilan, amenore
dan tanda kehamilan, perdarahan pervaginam berulang.
Darah berwarna coklat, terkadang keluar gelombung mola,
tidak teraba bagian janin pada palpasi abdomen, tidak ada
aktifitas janin, dan hipertensi di usia kehamilan 24 mg dan
menetap hingga TM III
Plasenta previa
• Plasenta berada di segmen bawah Rahim, menutupi atau
tidak Ostium Uteri Internum
• Jenis : komplit, partial, marginal, Lowlying
• Tanda gejala : perdarahan pervaginam, tanpa alas an dan
tanpa nyeri, perdarahan pervaginam, jumlah tergantung
keadaan umum ibu
• Turunnya janin ke PAP
Solusio plasenta
• Plasenta yang letaknya terlepas dari korpus uteri sebelum
janin lahir
• Terjadi perdarahan pervaginam, nyeri tekan uterus atau
nyeri pinggang, gawat janin, persalinan premature idiopatik,
kontraksi berfrekuensi tinggi, uterus hipertonik, dan
kematian janin.
REVIEW MATERI
HEG (Hiperemesis gravidarum)
• Mual muntah berlebihan (>10x dalam 24
jam) shg mengganggu Kesehatan dan
pekerjaan sehari-hari
• Gejala : mual muntah berlebihan, haus,
dehidrasi, BB menurun, KU menurun,
peningkatan suhu tubuh, ikterik, gangguan
kesadaran, delirium, biasa terjadi pada TM I
Preeklamsia berat
• Kelainan multiorgan spesifik yang ditandai
dengan hipertensi, edema, proteinuria
tetapi tidak menunjukkan tanda kelainan
vaskuler sebelumnya, biasa muncul usia
kehamilan >20 mg
• TD 160/100mmHg/lebih, proteinuria,
oliguria, gangguan cerebral, ggn visus dan
nyeri epigastrium
REVIEW MATERI
Status Obstetri
• G (Gravida) jumlah kehamilan yang dialami perempuan
• P (Para) jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran
janin yang memenuhi syarat untuk melangsungkan
kehidupan (28 minggu atau 1000gram)
• A (Abortus) jumlah kelahiran diakhiri dengan aborsi
spontan atau terinduksi pada usia kehamilan <20 minggu
atau bbj <500gram
• Note : mola hidatidosa = abortus, kehamilan kembar maka
G1P2
Pemeriksaan leopold
• Leopold I : mengetahui letak fundus uteri dan bagian janin
yang terdapat pada bagian fundus
• Leopold II : menentukan punggung janin dan bagian kecil
janin di sepanjang sisi maternal
• Leopold III : membedakan bagian presensai janin dan
sudah masuk PAP
• Leopold IV : mengetahui sejauh mana janin masuk PAP
Usia kehamilan
• Rumus Mc Donal, (TFUx2):7 (dalam bulan) atau (TFU8):7
(dalam minggu)
Usia kehamilan
• Hukum Nagele
• Bulan januari-maret : H+7, B+9, T tetap
• Bulan April-desember : H+7, B-3, T+1
REVIEW MATERI
Perubahan fisik ibu hamil
Trimester I
• Tanda fisik seperti adanya spoting, terjad 11 hari
setelah konsepsi saat implantasi, jika siklus mens 28
hari, perdarahan ini terjadi beberapa hari sebelum
mens dengan perdarahan kurang dari biasanya
• Nyeri dan pembesaran payudara, rasa kelelahan, sering
kencing, morning sickness, mulai mg 8-12
• Setelah minggu 12, fut dirasakan diatas sympisis
• Kenaikan BB 1-2 kg selama trimester I
Trimester II
• Uterus akan bertumbuh, setelah 16 minggu uterus
setengah antara symp dan pusat
• BB meningkat
• Ibu merasa punya energi
• Pd 20 mg, fundus mulai dekat dengan pusat
• Payudara mulai mengeluarkan kolostrum
• Ibu merasakan Gerakan bayi
• Mulai adanya perubahan pada kulit : cloasma, striae
gravidarum, dan linea nigra
Trimester III
• Pd minggu ke 28, tinggi fundus berada pd pertengahan
pusat dan px
• Payudara penuh dan lunak
• Sering BAK pada kehamilan 36-38 minggu
• Nyeri punggung dan pinggang
• Kontraksi Braxton hicks
REVIEW MATERI
Partograf
•Monitor pada partograph yaitu : DJJ tiap 30
menit/1jam, selaput atau cairan ketuban, moulage
kepala janin, pembukaan serviks, HIS setiap 30 menit,
penurunan presentasi janin, obat-obatan/cairan,
pemeriksaan TTV ibu, urin
Kala persalinan normal
•Kala I fase laten : dimulai sejak kontraksi yang
menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks,
berlangsung hingga pembukaan 3
•Kala I fase aktif : dimulai dari pembukaan 4-10
•Kala II : dimulai ketika pembukaan serviks lengkap dan
berakhir hingga bayi lahir
•Kala III : dmulai setelah bayi lahir hingga plasenta lahir
•Kala IV : dimulai ketika plasenta lahir hingga 2 jam
observasi
Perawatan postpartum
•Perubhaan fisiologis , lochea
•Perubhaan psikologis : fase taking in, taking hold dan
letting go
•Teknik menyusui/perlekatan yg baik
KB
•Sederhana : alami,MAL, kalender, kondom
•Hormonal : POK, injeksi, implant,
•Non-hormonal : IUD, vasektomi dan tubektomi
Status Obstetric
1. Seorang perempuan hamil 34 minggu datang ke puskesmas bersama
suaminya untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian klien
mempunyai satu anak lahir hidup dan anak kedua mengalami
keguguran.Bagaimana status obstetri klien tersebut ?
A. G2P1A1
B. G3P1A1
C. G3P2A0
D. G2P1A0
E. G2P0A2
Jawaban : B
Data Fokus :
Status kehamilan klien saat ini (G3)Klien memiliki satu anak lahir hidup
(P1)Klien mengalami keguguran anak kedua (A1)
Penulisan status obstetri yaitu : GPA
G (Gravida) yaitu jumlah kehamilan yang diawali wanita. Diikuti dengan
jumlah seluruh kehamilan saat ini baik hamilnya sampai melahirkan
maupun kehamilannya gagal.
P (Para) yaitu jumlah kelahiran janin pada usia yang layak hidup (28
minggu atau 1000 gram)
A (Abortus) yaitu jumlah abortus (kegagalan dalam kehamilan, pada
usia kehamilan < 20 minggu atau berat <500 gram)Maka status obstetri
pada klien tersebut adalah G3P1A1
Pemeriksaan Leopold
2. Seorang perempuan (33 tahun) dengan status obstetri G3P1A1 dan
usia kehamilan 28 minggu datang ke Puskesmas untuk memeriksa
kehamilannya. Klien mengatakan tidak ada keluhan dan ingin
mengetahui bagaimana kondisi janin didalam rahimnya. Klien
menanyakan kepada perawat apakah janinnya sudah masuk panggul
atau belum. Apakah pemeriksaan yag tepat dilakukan perawat untuk
menjawab pertanyaan klien ?
A. Leopold 1
B. Leopold 2
C. Leopold 3
D. Leopold 4
E. Pemeriksaan vaginal touche (VT)
Jawaban : C
Data fokus : Klien mengatakan tidak ada keluhan dan ingin mengetahui bagaimana kondisi
janin di dalam rahimnya. Klien menanyakan kepada perawat apakah janinnya sudah masuk
panggul atau belum.
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I: bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian janin yang terdapat
pada bagian fundus uteri
Leopold II: bertujuan untuk menentukan punggung dan bagian kecil janin di sepanjang sisi
maternal
Leopold III: bertujuan untuk membedakan bagian dari janin apakah sudah masuk dalam
pintu panggul.
Leopold IV: bertujuan untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada pemeriksaan Leopold
III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas panggul.
Maka pemeriksaan yang tepat dilakukan perawat untuk menjawab pertanyaan klien yaitu
melakukan pemeriksaan leopold III yang bertujuan untuk membedakan bagian dari janin
apakah sudah masuk dalam pintu panggul.
3. Seorang perempuan (26 tahun) G1P0A0 hamil 28-29 minggu datang ke poliklinik
KIA untuk memeriksakan kehamilan. Hasil pengkajian pasien mengeluhkan sering
lelah dan nyeri punggung. Perawat sedang melakukan palpasi abdomen
Berapakah tinggi fundus uteri pasien pada kasus tersebut?
a. Setinggi umbilikus
b. 1/3 diatas umbilikus
c. ½ umbilikus dan prossesus ipoideus
d. Setinggi prossesus xipoideus
e. 2 jari dibawah prossesus xipoideus
Jawaban : b. 1/3 diatas umbilikus
Pembahasan :
Data Fokus :
- usia kehamilan pasien 28-29 minggu
Perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkan dengan patokannya
Umur Kehamilan Tinggi Fundus
12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu 1/2 simpisis - umbilikus
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu setinggi umbilikus
28 minggu 1/3 di atas umbilikus
34 minggu 1/2 umbilikus-PX
36 minggu setinggi PX
40 minggu 2 jari dibawah PX
Maka, TFU pada kasus yaitu 1/3 di atas umbilikus (Opsi B)
Tinjauan Opsi Lain :
- Opsi A tidak tepat, karena TFU setinggi umbilikus pada usia kehamilan 24 minggu
- Opsi C tidak tepat, karena TFU setinggi 1/2 umbilikus-PX pada usia kehamilan 34 minggu
Opsi D tidak tepat, karena TFU setinggi PX pada usia kehamilan 36 minggu
Opsi E tidak tepat, karena TFU setinggi 2 jari dibawah PX pada usia kehamilan 40 minggu
Taksiran Persalinan
4. Seorang perempuan (27 tahun) datang ke poliklinik KIA untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian : Status obstetri
G2P1A0, klien tidak ada keluhan. HPHT pada tanggal 4 Mei 2018,
tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 73x/menit, frekuensi
napas 17x/menit dan suhu 37,3 C. Kapan taksiran persalinan pada klien
tersebut ?
A. 11 Januari 2019
B. 11 Februari 2019
C. 11 Februari 2018
D. 10 Januari 2019
E. 10 Februari 2019
Jawaban : B
Data fokus : HPHT Klien pada bulan ke 5 (Mei)
Taksiran persalinan yaitu:Menghitung usia kehamilan dan taksiran persalinan salah satunya bisa
menggunakan Hukum Nagele.
Hukum Nagele mengasumsikan bahwa wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari dan kehamilan
terjadi pada hari keempat belas.
Berikut Hukum Nagele :
- Bulan Januari-Maret: Hari +7, Bulan +9, Tahun tetap
- Bulan April-Desember: Hari +7, Bulan -3, Tahun +1
Untuk soal diatas rumus yang digunakan adalah
Bulan April – Desember = Hari +7, Bulan -3, Tahun +1
Hari : 4 + 7 = 11
Bulan : 5-3 = 2
Tahun : 2018 + 1 = 2019
Maka taksiran persalianan klien tersebut pada tanggal 11 Februari 2019
Usia kehamilan
5. Seorang perempuan (25 tahun) dengan status obstetri G2P0A1 datang ke RS
untuk memeriksakan kehamilan. Pasien mengeluh sering pusing. Hasil pengkajian:
HPHT 3 Maret 2018, TFU 35 cm, posisi janin membujur, letak punggung kiri,
presentasi kepala di bawah, DJJ 150x/menit, tekanan darah 110/80 mmHg,
frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, suhu 37 C.
Berapakah usia kehamilan pasien tersebut?
A. 20 minggu
B. 36 minggu
C. 38 minggu
D. 40 minggu
E. 42 minggu
Jawaban : D. 40 minggu
Data fokus: status obstetri G2P0A1, TFU 35 cm
Jika diketahui nilai TFU, maka untuk menghitung usia kehamilan pada
kasus dapat menggunakan rumus Mc Donald yaitu menghitung usia
kehamilan berdasarkan palpasi abdomen dengan mengukur TFU
menggunakan pita (medline).
Usia kehamilan = (TFU (cm) x 8) : 7
Sehingga usia kehamilan pada kasus = (35 cm x 8) : 7 = 40 minggu
Tinjauan opsi lainnya:
Opsi 20 minggu, 36 minggu, 38 minggu, dan 42 minggu tidak tepat
karena tidak sesuai dengan hasil perhitungan.
6. Seorang perempuan (25 tahun) G1P0A0 datang ke polilinik KIA untuk
memeriksakan kehamilan pertamanya pada tanggal 5 September 2021. Hasil
pengkajian : diketahui HPHT 12 Mei 2021.
Berapakah usia kehamilan pasien tersebut?
a. 14 minggu 2 hari
b. 15 minggu 2 hari
c. 16 minggu 2 hari
d. 17 minggu 2 hari
e. 18 minggu 2 hari
Jawaban : c. 16 minggu 2 hari
Pembahasan :
Data Fokus :
- Tanggal pemeriksaan : 5 September 2021
- HPHT : 5 Mei 2021
Usia kehamilan : Tanggal pemeriksaan - HPHT
Maka, usia kehamilan pasien pada kasus yaitu :
Tanggal pemeriksaan : 5-9-2021
HPHT : 12-5-2021
--------------- -
23 (hari)-3 (bulan)
Jadi, usia kehamilan pasien yaitu 3 bulan 23 hari
Tetapi, terdapat aturan tambahan bahwa *setiap usia kehamilan 3 bulannya, ditambahkan 1 minggu (6 bulan +2 minggu, 9
bulan +3 minggu)*
Maka, usia kehamilan pasien jika dikonversikan kedalam minggu yaitu :
3 bulan (12 minggu) + 23 hari (3 minggu, 2 hari) + 1 minggu : 16 minggu 2 hari (Opsi C)
Tinjauan Opsi Lain :
Opsi A, B, D, dan E tidak tepat karena tidak sesuai dengan hasil perhitungan usia kehamilan pasien berdasarkan tanggal
pemeriksaan dan HPHT.
Adaptasi Perubahan Fisik BUMIL
7. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke Poli Kebidanan pada
tanggal 10 Agustus 2018 dengan keluhan terlambat menstruasi. Hari
pertama Menstruasi terakhir pada tanggal 1 Juni 2018. Setelah
dilakukan plano test, didapatkan hasil bahwa klien positif hamil. Berikut
merupakan adaptasi fisiologis yang umum terjadi pada ibu dengan usia
kehamilan seperti pada klien tersebut :
A. Terjadinya pembesaran payudara, rasa kelelahan, dan morning
sickness
B. Ibu mulai merasakan adanya nyeri punggung
C. Ibu mulai merasakan kesulitan dalam tidur malam.
D. Fundus uteri sejajar dengan pusat
E. Ibu mulai merasakan adanya gerakan janin
Jawaban yang tepat: A
Pembahasan:
Berdasarkan kasus, usia kehamilan diperkirakan:
10 - 08 - 2018
1 - 06 -2018
_______________________ _
9 2 --> 2 bulan 9 hari: 9 minggu 2 hari (trimester I), perubahan fisiologis yang umum terjadi pada ibu
di trimester I antara lain:
TRIMESTER PERTAMA
• Tanda tanda fisik yang dapat dilihat adanya spoting, terjadi 11 hari setelah konsepsi saat implantasi, jika siklus
mensn 28 hari, perdarahan ini terjadibeberapa hari sebelum mens dengan pendarahan kurang dari biasanya•
Setelah terlambat satu kali mens, nyeri dan pembesaran payudara, rasa kelelahan, sering kencing, morning
sickness, mulai mg ke 8 sampai mg ke 12.
• Setelah 12 mg TFU dirasakan diatas sympisis
• Kenaikan BB 1-2 kg selama tmt I
Jadi, hal pertama yang harus peserta tentukan dengan benar adalah: Ibu berada pada trimester keberapa?
🔖Trimester I: 12 mg pertama 🔖Trimester II: minggu ke 13 – mg 27 ( 15 mg ) 🔖Trimester III, minggu 28 – 40 (
13 mg )
Gangguan Pada Masa Kehamilan
8. Seorang perempuan 26 tahun datang ke Puskesmas mengeluh tidak
haid sejak 3 bulan yang lalu, nyeri perut bagian bawah dan
mengeluarkan bercak darah berwarna coklat. Hasil pemeriksaan
menunjukkan KU ibu lemah, tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 110
x/menit, konjungtiva pucat, nyeri abdomen dan pelvis, servik tertutup.
Apakah diagnosis pada kasus di atas?
A. Mola hidatidosa
B. Solusio plasenta
C. Plasenta previa
D. Hiperemesis gravidarium
E. Kehamilan ektopik terganggu
Jawaban : E
Data fokus : Klien tidak haid sejak 3 bulan yang lalu, nyeri perut bagian bawah dan
mengeluarkan bercak darah berwarna coklat. Hasil pemeriksaan menunjukkan KU
ibu lemah, tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 110 x/menit, konjungtiva pucat, nyeri
abdomen dan pelvis, servik tertutup.
Kehamilan yang terjadi di luar rahim (uterus) Kehamilan ektopik adalah suatu
kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada
dinding endomatrium kavum uteri. Sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di
tuba.
Penyebab :
FAKTOR UTERUS : Uterus hipoplastis (uterusnya kecil), FAKTOR OVUM : Migrasi
eksterna dari ovum dan migrasi internal ovum, FAKTOR TUBA : Operasi dan
sterilisasi tuba yang tidak sempurna
Ditandai dengan :
Perdarahan pervagina, kesadaran menurun, pucat, hipotensi dan hipovolemia,
nyeri abdomendan pelvis, serviks tertutup
9. Seorang perempuan (30 tahun) datang ke poli kebidanan. Hasil pengkajian:
status obstetri G2P1A0H1 gravid 32 – 33 minggu, Tekanan darah 150/90 mmHg,
frekuensi nadi 76 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit. Perawat memberikan
pendidikan kesehatan tentang preeklampsi.
Apakah tanda dan gejala preeklampsi?
A. Tekanan darah >140/90mmHg, edema, kejang
B. Tekanan darah >140/90mmHg, proteinuria, kejang
C. Tekanan darah >140/90mmHg, proteinuria, edema
D. Tekanan darah >150/90mmHg, kejang, pandangan kabur
E. Tekanan darah >190/110mmHg, kejang, penurunan kesadaran
Jawaban : C. Tekanan darah > 140/90 mmHg, proteinuria, edema
Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda
hipertensi, proteinuria, dan edema yang timbul
karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi
dalam triwulan ke tiga pada kehamilan, tetapi
dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola
hidatidosa. (Rukiyah, 2010).
Klasifikasi
1) Pre-eklamsia ringan
Adalah timbulnya hipertensi disertai protein
urin dan atau edema setelah umur kehamilan
20 minggu atau segera setelah kehamilan.
Gejala ini dapat timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas
(Rukiyah, 2010). Gejala klinis pre eklamsi ringan
meliputi :
a) Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg
atau lebih, diastol 15 mmHg atau lebih dari
tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan
20 minggu atau lebih atau sistol 140 mmHg
sampai kurang 160 mmHg, diastol 90 mmHg
sampai kurang 110 mmHg.
b) Edema pada pretibia, dinding abdomen,
lumbosakral, wajah atau tangan
c) Proteinuria secara kuantitatif lebih 0,3
gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif
positif 2.
d) Tidak disertai gangguan fungsi organ
2) Pre-eklamsia berat
Adalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai
dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atu
lebih disertai protein urin dan atau edema pada
kehamilan 20 minggu atau lebih (Rukiyah, 2010).
Gejala dan tanda pre eklamsia berat :
a) Tekanan darah sistolik >160 dan diastolik >110
mmHg atau lebih.
b) Proteinuria > 3gr/liter/24 jam atau positif 3 atau
positif 4
c) Pemeriksaan kuatitatif bisa disertai dengan :
d) Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per
24 jam.
e) Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan
rasa nyeri di epigastrium.
f) Terdapat edema paru dan sianosis.
g) Gangguan perkembangan intra uterin
h) Trombosit < 100.000/mm3
tinjauan opsi lain:
Opsi jawaban “Tekanan Darah > 140/90 mmHg,
edema, kejang” kurang tepat. Tekanan darah > 140
/90 mmHg dan edema memang merupakan tanda
dan gejalan preeklampsi tetapi Kejang merupakan
manifestasi klinis dari eklampsi.
Opsi jawaban “Tekanan darah > 150/90 mmHg,
proteinuria, kejang” tidak tepat. Proteinuria
merupakan salah satu tanda preeklampsi, tetapi
tekanan darah dikatakan pre eklampsi yaitu > 140/90
mmHg dan kejang merupakan tanda dan gejala
eklampsi.
Opsi jawaban “Tekanan darah > 150/90 mmHg,
kejang, pandangan kabur” tidak tepat. Kejang dan
padangan kabur merupakan tanda dan gejala
eklampsi,
Opsi jawaban “Tekanan darah > 190/ 110 mmHg,
kejang, penurunan kesadaran” tidak tepat. Semua
tanda dan gejala ini mengarah kepada eklampsi
Persalinan Normal (Kala I – IV)
10. Seorang perempuan (25 tahun) dengan G2P1A0 dirawat di
kamar bersalin . Hasil pengkajian: pasien megeluhkan nyeri
pinggang menjalar ke ari - ari, keluar darah bercampur lendir,
pembukaan lengkap, perawat membimbing ibu dalam
mengedan. Berada pada proses persalinan manakah pasien?
A. Kala I fase laten
B. Kala I fase aktif
C. Kala II
D. Kala III
E. Kala IV
Jawaban yang benar : C
Data fokus masalah : pasien megeluhkan nyeri pinggang menjalar ke ari - ari, keluar darah
bercampur lendir, pembukaan lengkap, perawat membimbing ibu dalam mengedan.
Berdasarkan data fokus pasien berada pada fase persalinan kala II.
Kala II persalinan adalah kala pengeluaran bayi yang dimulai dari pembukaan serviks lengkap (10
cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi ( JNPK – KR, 2013).
Tinjauan opsi lain:
Opsi “ Kala I fase laten” tidak tepat. Fase ini dimulai sejak awal kontraksi hingga pembukaan < 4 cm.
Opsi “ Kala I fase aktif “ kurang tepat. Fase ini dimulai dari penmbukaan 4 – 10 cm. Pasien sudah
memang sudah pembukaan 10, tetapi pada kasus sudah masuk ke kala II persalinan didukung oleh
perawat membantu proses mengedan.
Opsi “ kala III” tidak tepat. Kala III dimulai setelah bayi lahir sampai plasenta dilahirkanOpsi “
kala IV” tidak tepat. Kala IV dumulai setelah plasenta lahir, sampai 2 jam post partum.
11. Seorang ibu hamil ( 30 tahun) datang ke IGD dengan keluhan keluar air
bercampur darah dari vagina. Hasil pengkajian: status obstetri G2P0A1 usia
kehamilan 38 – 39 minggu, keluar air bercampur lendir sejak 6 jam sebelum masuk
rumah sakit, nyeri pinggang menjalar ke ari – ari, pemeriksaan VT pembukaan 3.
Apakah fase persalinan yang sedang dijalani pasien?
A. Kala I fase laten
B. Kala I fase aktif
C. Kala II
D. Kala III
E. Kala IV
Jawaban : A. Kala I fase laten
Data fokus :
- Pasien dengan status obstetri G2P0A1 usia
kehamilan 38 – 39 minggu.
- Keluar air bercampur lendir sejak 6 jam yang lalu
- Nyeri pinggang menjalar ke ari – ari
- Pemeriksaan VT pembukaan 3
Berdasarkan data fokus, pasien berada pada
persalinan kala I fase laten.
Fase laten :
- Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan servikx
- Berlangsung hingga serviks membuka < 4 cm
- Berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
Tinjauan opsi lain :
Opsi jawaban “ kala 1 fase aktif” tidak tepat. Fase ini
dimulai dari pembukaan 4 – 10.
Opsi jawaban “ kala II “ tidak tepat. Fase ini dimulai
ketika pembukaan serviks sudah lengkap ( 10 cm) dan
berakrir setelah bayi lahir.
Opsi jawaban “ kala III” tidak tepat. Fase ini dimulai
setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta.
Opsi jawaban “ kala IV” tidak tepat. Dimulai setelah
lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelahnya.
Partograf
12. Ibu hamil (39 tahun) G5P2A2 usia kehamilan 38– 49 minggu dirawat
di kamar bersalin dengan pembukaan 5, nyeri perut menjalar ke ari –
ari, HIS hilang timbul. Perawat melakukan pemantauan persalinan
dengan menggunakan partograf. Apakah hal yang harus diisi oleh
perawat terkait kesehatan janin?
A. Tekanan darah, DJJ, Nadi
B. Tekanan darah, Nadi, suhu
C. DJJ, warna dan adanya air ketuban, molase
D. Kontraksi, molase, DJJ
E. Kontraksi, pembukaan, molase
Jawaban yang benar : c
Pembahasan :
Patograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan
dan informasi untuk membuat keputusan klinik
Pengisian partograf antara lain meliputi:
 informasi tentang ibu dan riwayat tentang kehamilan/ persalinan
 kondisi janin : DJJ, warna dan adanya air ketuban, molase ( penyusupan kepala
janin)
 kemajuan persalinan :
 jam dan waktu
 kontraksi uterus
 obat – obatan dan cairan yang di berikan.
 kondisi ibu : tekanan darah, nadi, suhu, volume urin, protein dan aseton
 asuhan, tatalaksana dan keputusan klinik.
13. Seorang perempuan (28 tahun) dirawat di RS dengan post partum normal. Hasil
pengkajian: bayi menangis kuat, pernapasan baik dan teratur, bergerak aktif. Tubuh
bayi telah dikeringkan. Injeksi oksitosin 10 unit IM telah diberikan. Saat ini perawat
menjepit tali pusat dan melakukan pengguntingan tali pusat di antara dua klem
tersebut.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan selanjutnya?
A. Melakukan inisiasi menyusui dini
B. Melahirkan plasenta
C. Penanganan aktif persalinan kala III
D. Melakukan masase uterus
E. Memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus
Jawaban yang tepat : A. melakukan inisiasi menyusui dini
Data fokus:
- Pasien melahirkan bayi secara spontan.
- Tubuh bayi telah dikeringkan.
- Injeksi oksitosin 10 unit IM telah diberikan.
- Saat ini perawat menjepit tali pusat dan melakukan pengguntingan tali pusat diantara dua klem
tersebut.
Dari data yang didapat, dapat diketahui bahwa pasien dalam tahap proses persalinan kala II yaitu
langkah penanganan bayi baru lahir.
Kala II adalah kala kelahiran bayi, dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir (Damayanti,
2014).
Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi sesuai 60 langkah APN (JNPK-KR,
2012):
VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
25. Lakukan Penilaian (selintas):
- Apakah bayi cukup bulan?
- Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa kesulitan?
- Apakah bayi bergerak dengan aktif?
Bila salah satu jawaban adalah “TIDAK,” lanjut ke langkah resusitasi pada
asfiksi bayi baru lahir (melihat penuntun berikutnya)
Bila semua jawaban adalah “YA”, lanjut ke-26
26. Keringkan tubuh bayi
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali
bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk/kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut ibu.
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus (hamil tunggal)
28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntuk oksitosin agar uterus
berkontraksi baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM
di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin).
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kea rah distal (ibu) dan
jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
- Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem
tersebut.
- Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya
dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
- Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.
32. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke
kulit bayi.
Luruskan bahu bayi dehingga bayi menempel di dada/perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi
lebih rendah dari putting payudara ibu.
Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam.
- Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini
dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung
sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara.
Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu.
Tinjauan opsi lainnya:
Opsi melahirkan plasenta tidak tepat karena tindakan ini dilakukan setelah
penanganan bayi baru lahir.
Opsi penanganan aktif persalinan kala III tidak tepat karena sebelum melakukan
tindakan kala III, langkah selanjutnya yang tepat yaitu melakukan IMD
Opsi melakukan masase uterus tidak tepat karena tindakan ini termasuk tindakan
persalinan kala tiga setelah pengeluaran plasenta.
Opsi memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus tidak tepat karena tindakan ini
dilakukan setelah mengeringkan tubuh bayi.
KB
14. Seorang perempuan (31 tahun) post SC hari ke-10 dengan P2A0
datang ke Puskesmas untuk berkonsultasi penggunaan KB. Klien
mengatakan ingin menggunakan KB yang tidak menganggu produksi
ASI, mudah dilakukan, harga terjangkau dan ekonomis. Klien memiliki
riwayat perdarahan post partum dan varises vulva.Apakah metode KB
yang efektif diberikan untuk klien ?
A. Suntik
B. B. Implan
C. C. IUD
D. MAL
E. E. Tubektomi
Jawaban : D
Data fokus :
- Klien post SC hari ke 10 dengan P2A0
- Klien mengatakan ingin menggunakan KB yang tidak menganggu produksi ASI, mudah dilakukan,
harga terjangkau dan ekonomis. Klien memiliki riwayat perdarahan post partum dan varises vulva
Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau disebut juga Lactational Amenorrhea Method (LAM) adalah
metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI secara eksklusif).
MAL diterapkan dengan mengandalkan pemberian ASI eksklusif kepada bayi di bawah enam bulan.
Semakin sering menyusui, maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonadotrophin melepaskan
hormon penghambat (inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar estrogen, sehingga
tidak terjadi ovulasi (Proverawati, 2010).
Maka KB yang efektif untuk klien yang tidak menganggu hormon produksi ASI, mudah, terjangkau
serta aman dan tidak memiliki efek samping yang buruk untuk kesehatan klien dengan riwayat
perdarahan post partum dan varises vulva adalah MAL.
Tinjauan opsi lain
:“Suntik” (Tidak tepat), karena metode suntik merupakan metode kontrasepsi hormonal yang tidak
disarankan bagi klien dengan kelainan jantung atau pembekuan darah dan varises. Pada kasus klien
memiliki riwayat varises vulva maka kontrasespsi ini tidak disarankan pada klien.
“Implan: (Tidak tepat), karena implan merupakan metode kontrasepsi hormonal yang tidak
disarankan bagi klien dengan kelainan jantung, penderita hipertensi dan varises. Pada kasus klien
memiliki riwayat varises vulva maka kontrasespsi ini tidak disarankan pada klien.
“IUD” (Tidak tepat), karena implan merupakan metode kontrasepsi hormonal yang berefek samping
perdarahan post partum. Pemasangan IUD hanya boleh dilakukan sebelum 48 jam dan setelah 4
minggu post partum (Kemenkes RI, 2014). Pada kasus klien post SC hari ke 10 dan memiliki riwayat
perdarahan post partum maka kontrasespsi ini tidak disarankan pada klien
“Tubektomi” (Tidak tepat), karena tubektomi merupakan metode kontrasepsi permanen dan
disarankan bagi klien yang tidak ingin lagi memiliki keturunan.
15. Seorang perempuan (27 tahun) post partum hari ke-20 datang ke RS untuk
konsultasi kontrasepsi. Klien menginginkan kontrasepsi yang efektif dan efisien
karena pasien tidak disiplin. Pasien juga tidak ingin terganggu untuk ASI-nya. Pasien
berencana hamil lagi setelah anak pertamanya berusia 3 tahun. Pasien memiliki
riwayat perdarahan post-partum pada persalinan pertama.
Apakah metode kontrasepsi yang tepat untuk pasien ?
A. Suntik 3 bulan
B. Pil
C. IUD
D. Implant
E. Tubektomi
Jawaban yang tepat adalah D. Implant
Data fokus : pasien post partum hari ke- 20, kontrasepsi yang efektif dan efisien karna pasien tidak
disiplin, kontrasepsi untuk menyusui dan punya riwayat perdarahan post partum.
Jawaban yang tepat adalah implant.
Keuntungan implan : bisa dipakai selama 3 tahun, tidak mengganggu ASI, tidak mempengaruhi
tekanan darah.
Efek samping : gangguan haid, perdarahan diluar haid, rasa pegal pada tempat pemasangan .
Tinjauan Opsi Lainnya :
- Opsi suntik 3 bulan dan pil tidak tepat, karena tidak efektif apabila pasien lupa meminum/
melakukan suntik
- Opsi IUD tidak tepat, karena IUD bersifat kontraindikasi pada pasien dengan riwayat perdarahan
post partum
- Opsi Tubektomi tidak tepat, karna tidak disarankan pada pasangan yang masih berencana untuk
memiliki momongan atau tidak memiliki indikasi tertentu yang mengharuskan tubektomi.
Perawatan Post Partum
16. Seorang perempuan (30 tahun) di rawat hari ke 3 postpartum di
klinik bersalin. Perawat melakukan pemeriksaan fisik postpartum.
Berikut ini yang bukan termasuk tanda REEDA pada perineum adalah
a. Red
b. Ekimosis
c. Edema
d. Discharge
e. Asites
Jawaban yang benar E
Pembahasan :
Tanda REEDA
-Red (kemerahan)
- Ekimosis (perdarahan)
- Edema
- Discharge (pengeluaran cairan)
- Approximate (Penyatuan luka)
17. Ibu nifas ( 30 tahun) datang ke puskesmas untuk memeriksa keadaannya. Hasil
pengkajian pasien post partum hari ke -6, mengeluhkan darah nifas berbau busuk.
perawat melakukan pemeriksaan peritonium dan didapat temuan cairan
bercampur nanah.
Apakah jneis lochea temuan perawat?
A. Lochea Rubra
B. Lochea Sanguinolenta
C. Lochea Serosa
D. Lochea Alba
E. Lochea Purulenta
Jawaban E. Lochea Purulenta
Data fokus : pasien post partum hari ke -6, mengeluhkan darah nifas berbau busuk. perawat
melakukan pemeriksaan peritonium dan didapat temuan cairan bercampur nanah. Berdasarkan
data fokus, jenis lochea pasien yaitu lochea parulenta. Lochea parulenta adalah lochea yang keluar
yaitu cairan seperti nanah dan berbau busuk, ini terjadi karena infeksi (Suherni, 2009).
Tinjauan opsi lain
Opsi “ lochea rubra” tidak tepat. Jenis lochea ini terjadi sampai hari ke 2 post partum, berisi darah
segar, sisa – sisa selaput ketuban, sel – sel desidua, vernix caseosa, lanugo dan meconium.
Opsi “ lochea sanguinolenta” kurang tepat. Lochea sanguinolenta berwarna merah kuning berisi
darah dan lendi, terjadi hari ke 3 – 7 post partum. Meskipun pasien post partum hari ke 6 tetapi
cairan yang keluar sudah bercampur nanah dan berbau busuk tidak tepat dikatakan lochea
sanguinolenta.
Opsi “ lochea serosa” tidak tepat, karena lochea ini keluar cairan tidak berisi darah berwarna
kuning. Terjadi hari ke 7 – 14 post partum.
Opsi “ lochea alba” tidak tepat. Lochea alba merupakan cairan putih setelah 2 minggu post partum.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Berapa usia kehamilan pasien tersebut

Laporan kasus (KL).pptx
Laporan kasus (KL).pptxLaporan kasus (KL).pptx
Laporan kasus (KL).pptxYazukoRizuya
 
Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)Marthyn Gulo
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifOperator Warnet Vast Raha
 
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptx
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptxKONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptx
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptxLeginaAnggraeni
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasipjj_kemenkes
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasipjj_kemenkes
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2Arya Ningrat
 
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptxYEREMIACHANNEL1
 
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllllPpt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllllFia Nikita
 
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3B
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3BPLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3B
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3BMonica Fermanda
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41DiegoNelciano
 
asuhan persalinan kala 1.ppt
asuhan persalinan kala 1.pptasuhan persalinan kala 1.ppt
asuhan persalinan kala 1.pptdwikurnia39
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisManajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisOperator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisManajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Berapa usia kehamilan pasien tersebut (20)

Laporan kasus (KL).pptx
Laporan kasus (KL).pptxLaporan kasus (KL).pptx
Laporan kasus (KL).pptx
 
Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)
 
Anamnesa ''pengkajian ibu intranatal''
Anamnesa ''pengkajian ibu intranatal''Anamnesa ''pengkajian ibu intranatal''
Anamnesa ''pengkajian ibu intranatal''
 
Anc kompre
Anc kompreAnc kompre
Anc kompre
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptx
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptxKONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptx
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptx
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
 
Antenatal fisiologi hikmat
Antenatal fisiologi hikmatAntenatal fisiologi hikmat
Antenatal fisiologi hikmat
 
Antenatal fisiologi linda charliye
Antenatal fisiologi linda charliyeAntenatal fisiologi linda charliye
Antenatal fisiologi linda charliye
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
 
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllllPpt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
 
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3B
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3BPLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3B
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3B
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
 
asuhan persalinan kala 1.ppt
asuhan persalinan kala 1.pptasuhan persalinan kala 1.ppt
asuhan persalinan kala 1.ppt
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisManajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisManajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
 
Seminar persalinan
Seminar persalinanSeminar persalinan
Seminar persalinan
 

Recently uploaded

PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 

Recently uploaded (14)

PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 

Berapa usia kehamilan pasien tersebut

  • 2. PERTEMUAN KELAS SPESIAL Ns. Disha Trinovia Afril, S.Kep
  • 3. REVIEW MATERI Gangguan pada masa kehamilan KET (kehamilan Ektopik terganggu) • Kehamilan yang terjadi di luar uterus, dimana sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinsing endometrium kavum uteri • Tanda gejala khas yaitu terjadi perdarahan pervaginam, kesafaran menurun, pucat, hipotensi dan hypovolemia, nyeri abdomen dan pelvis, dan serviks tertutup Mola hidatidosa • Kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang etrjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan “bakal janin” shg terbentuk jaringan permukaan membrane (vili-vili) mirip gerombolan buah anggur • Tanda gejala khas yaitu mual muntah berlebihan, pembesaran Rahim tidak sesuai usia kehamilan, amenore dan tanda kehamilan, perdarahan pervaginam berulang. Darah berwarna coklat, terkadang keluar gelombung mola, tidak teraba bagian janin pada palpasi abdomen, tidak ada aktifitas janin, dan hipertensi di usia kehamilan 24 mg dan menetap hingga TM III Plasenta previa • Plasenta berada di segmen bawah Rahim, menutupi atau tidak Ostium Uteri Internum • Jenis : komplit, partial, marginal, Lowlying • Tanda gejala : perdarahan pervaginam, tanpa alas an dan tanpa nyeri, perdarahan pervaginam, jumlah tergantung keadaan umum ibu • Turunnya janin ke PAP Solusio plasenta • Plasenta yang letaknya terlepas dari korpus uteri sebelum janin lahir • Terjadi perdarahan pervaginam, nyeri tekan uterus atau nyeri pinggang, gawat janin, persalinan premature idiopatik, kontraksi berfrekuensi tinggi, uterus hipertonik, dan kematian janin.
  • 4. REVIEW MATERI HEG (Hiperemesis gravidarum) • Mual muntah berlebihan (>10x dalam 24 jam) shg mengganggu Kesehatan dan pekerjaan sehari-hari • Gejala : mual muntah berlebihan, haus, dehidrasi, BB menurun, KU menurun, peningkatan suhu tubuh, ikterik, gangguan kesadaran, delirium, biasa terjadi pada TM I Preeklamsia berat • Kelainan multiorgan spesifik yang ditandai dengan hipertensi, edema, proteinuria tetapi tidak menunjukkan tanda kelainan vaskuler sebelumnya, biasa muncul usia kehamilan >20 mg • TD 160/100mmHg/lebih, proteinuria, oliguria, gangguan cerebral, ggn visus dan nyeri epigastrium
  • 5. REVIEW MATERI Status Obstetri • G (Gravida) jumlah kehamilan yang dialami perempuan • P (Para) jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran janin yang memenuhi syarat untuk melangsungkan kehidupan (28 minggu atau 1000gram) • A (Abortus) jumlah kelahiran diakhiri dengan aborsi spontan atau terinduksi pada usia kehamilan <20 minggu atau bbj <500gram • Note : mola hidatidosa = abortus, kehamilan kembar maka G1P2 Pemeriksaan leopold • Leopold I : mengetahui letak fundus uteri dan bagian janin yang terdapat pada bagian fundus • Leopold II : menentukan punggung janin dan bagian kecil janin di sepanjang sisi maternal • Leopold III : membedakan bagian presensai janin dan sudah masuk PAP • Leopold IV : mengetahui sejauh mana janin masuk PAP Usia kehamilan • Rumus Mc Donal, (TFUx2):7 (dalam bulan) atau (TFU8):7 (dalam minggu) Usia kehamilan • Hukum Nagele • Bulan januari-maret : H+7, B+9, T tetap • Bulan April-desember : H+7, B-3, T+1
  • 6. REVIEW MATERI Perubahan fisik ibu hamil Trimester I • Tanda fisik seperti adanya spoting, terjad 11 hari setelah konsepsi saat implantasi, jika siklus mens 28 hari, perdarahan ini terjadi beberapa hari sebelum mens dengan perdarahan kurang dari biasanya • Nyeri dan pembesaran payudara, rasa kelelahan, sering kencing, morning sickness, mulai mg 8-12 • Setelah minggu 12, fut dirasakan diatas sympisis • Kenaikan BB 1-2 kg selama trimester I Trimester II • Uterus akan bertumbuh, setelah 16 minggu uterus setengah antara symp dan pusat • BB meningkat • Ibu merasa punya energi • Pd 20 mg, fundus mulai dekat dengan pusat • Payudara mulai mengeluarkan kolostrum • Ibu merasakan Gerakan bayi • Mulai adanya perubahan pada kulit : cloasma, striae gravidarum, dan linea nigra Trimester III • Pd minggu ke 28, tinggi fundus berada pd pertengahan pusat dan px • Payudara penuh dan lunak • Sering BAK pada kehamilan 36-38 minggu • Nyeri punggung dan pinggang • Kontraksi Braxton hicks
  • 7. REVIEW MATERI Partograf •Monitor pada partograph yaitu : DJJ tiap 30 menit/1jam, selaput atau cairan ketuban, moulage kepala janin, pembukaan serviks, HIS setiap 30 menit, penurunan presentasi janin, obat-obatan/cairan, pemeriksaan TTV ibu, urin Kala persalinan normal •Kala I fase laten : dimulai sejak kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks, berlangsung hingga pembukaan 3 •Kala I fase aktif : dimulai dari pembukaan 4-10 •Kala II : dimulai ketika pembukaan serviks lengkap dan berakhir hingga bayi lahir •Kala III : dmulai setelah bayi lahir hingga plasenta lahir •Kala IV : dimulai ketika plasenta lahir hingga 2 jam observasi Perawatan postpartum •Perubhaan fisiologis , lochea •Perubhaan psikologis : fase taking in, taking hold dan letting go •Teknik menyusui/perlekatan yg baik KB •Sederhana : alami,MAL, kalender, kondom •Hormonal : POK, injeksi, implant, •Non-hormonal : IUD, vasektomi dan tubektomi
  • 8. Status Obstetric 1. Seorang perempuan hamil 34 minggu datang ke puskesmas bersama suaminya untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian klien mempunyai satu anak lahir hidup dan anak kedua mengalami keguguran.Bagaimana status obstetri klien tersebut ? A. G2P1A1 B. G3P1A1 C. G3P2A0 D. G2P1A0 E. G2P0A2
  • 9. Jawaban : B Data Fokus : Status kehamilan klien saat ini (G3)Klien memiliki satu anak lahir hidup (P1)Klien mengalami keguguran anak kedua (A1) Penulisan status obstetri yaitu : GPA G (Gravida) yaitu jumlah kehamilan yang diawali wanita. Diikuti dengan jumlah seluruh kehamilan saat ini baik hamilnya sampai melahirkan maupun kehamilannya gagal. P (Para) yaitu jumlah kelahiran janin pada usia yang layak hidup (28 minggu atau 1000 gram) A (Abortus) yaitu jumlah abortus (kegagalan dalam kehamilan, pada usia kehamilan < 20 minggu atau berat <500 gram)Maka status obstetri pada klien tersebut adalah G3P1A1
  • 10. Pemeriksaan Leopold 2. Seorang perempuan (33 tahun) dengan status obstetri G3P1A1 dan usia kehamilan 28 minggu datang ke Puskesmas untuk memeriksa kehamilannya. Klien mengatakan tidak ada keluhan dan ingin mengetahui bagaimana kondisi janin didalam rahimnya. Klien menanyakan kepada perawat apakah janinnya sudah masuk panggul atau belum. Apakah pemeriksaan yag tepat dilakukan perawat untuk menjawab pertanyaan klien ? A. Leopold 1 B. Leopold 2 C. Leopold 3 D. Leopold 4 E. Pemeriksaan vaginal touche (VT)
  • 11. Jawaban : C Data fokus : Klien mengatakan tidak ada keluhan dan ingin mengetahui bagaimana kondisi janin di dalam rahimnya. Klien menanyakan kepada perawat apakah janinnya sudah masuk panggul atau belum. Pemeriksaan Leopold : Leopold I: bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian janin yang terdapat pada bagian fundus uteri Leopold II: bertujuan untuk menentukan punggung dan bagian kecil janin di sepanjang sisi maternal Leopold III: bertujuan untuk membedakan bagian dari janin apakah sudah masuk dalam pintu panggul. Leopold IV: bertujuan untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada pemeriksaan Leopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas panggul. Maka pemeriksaan yang tepat dilakukan perawat untuk menjawab pertanyaan klien yaitu melakukan pemeriksaan leopold III yang bertujuan untuk membedakan bagian dari janin apakah sudah masuk dalam pintu panggul.
  • 12. 3. Seorang perempuan (26 tahun) G1P0A0 hamil 28-29 minggu datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan kehamilan. Hasil pengkajian pasien mengeluhkan sering lelah dan nyeri punggung. Perawat sedang melakukan palpasi abdomen Berapakah tinggi fundus uteri pasien pada kasus tersebut? a. Setinggi umbilikus b. 1/3 diatas umbilikus c. ½ umbilikus dan prossesus ipoideus d. Setinggi prossesus xipoideus e. 2 jari dibawah prossesus xipoideus
  • 13. Jawaban : b. 1/3 diatas umbilikus Pembahasan : Data Fokus : - usia kehamilan pasien 28-29 minggu Perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkan dengan patokannya Umur Kehamilan Tinggi Fundus 12 minggu 1/3 di atas simpisis 16 minggu 1/2 simpisis - umbilikus 20 minggu 2/3 di atas simpisis 24 minggu setinggi umbilikus 28 minggu 1/3 di atas umbilikus 34 minggu 1/2 umbilikus-PX 36 minggu setinggi PX 40 minggu 2 jari dibawah PX Maka, TFU pada kasus yaitu 1/3 di atas umbilikus (Opsi B) Tinjauan Opsi Lain : - Opsi A tidak tepat, karena TFU setinggi umbilikus pada usia kehamilan 24 minggu - Opsi C tidak tepat, karena TFU setinggi 1/2 umbilikus-PX pada usia kehamilan 34 minggu Opsi D tidak tepat, karena TFU setinggi PX pada usia kehamilan 36 minggu Opsi E tidak tepat, karena TFU setinggi 2 jari dibawah PX pada usia kehamilan 40 minggu
  • 14. Taksiran Persalinan 4. Seorang perempuan (27 tahun) datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian : Status obstetri G2P1A0, klien tidak ada keluhan. HPHT pada tanggal 4 Mei 2018, tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 73x/menit, frekuensi napas 17x/menit dan suhu 37,3 C. Kapan taksiran persalinan pada klien tersebut ? A. 11 Januari 2019 B. 11 Februari 2019 C. 11 Februari 2018 D. 10 Januari 2019 E. 10 Februari 2019
  • 15. Jawaban : B Data fokus : HPHT Klien pada bulan ke 5 (Mei) Taksiran persalinan yaitu:Menghitung usia kehamilan dan taksiran persalinan salah satunya bisa menggunakan Hukum Nagele. Hukum Nagele mengasumsikan bahwa wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari dan kehamilan terjadi pada hari keempat belas. Berikut Hukum Nagele : - Bulan Januari-Maret: Hari +7, Bulan +9, Tahun tetap - Bulan April-Desember: Hari +7, Bulan -3, Tahun +1 Untuk soal diatas rumus yang digunakan adalah Bulan April – Desember = Hari +7, Bulan -3, Tahun +1 Hari : 4 + 7 = 11 Bulan : 5-3 = 2 Tahun : 2018 + 1 = 2019 Maka taksiran persalianan klien tersebut pada tanggal 11 Februari 2019
  • 16. Usia kehamilan 5. Seorang perempuan (25 tahun) dengan status obstetri G2P0A1 datang ke RS untuk memeriksakan kehamilan. Pasien mengeluh sering pusing. Hasil pengkajian: HPHT 3 Maret 2018, TFU 35 cm, posisi janin membujur, letak punggung kiri, presentasi kepala di bawah, DJJ 150x/menit, tekanan darah 110/80 mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, suhu 37 C. Berapakah usia kehamilan pasien tersebut? A. 20 minggu B. 36 minggu C. 38 minggu D. 40 minggu E. 42 minggu
  • 17. Jawaban : D. 40 minggu Data fokus: status obstetri G2P0A1, TFU 35 cm Jika diketahui nilai TFU, maka untuk menghitung usia kehamilan pada kasus dapat menggunakan rumus Mc Donald yaitu menghitung usia kehamilan berdasarkan palpasi abdomen dengan mengukur TFU menggunakan pita (medline). Usia kehamilan = (TFU (cm) x 8) : 7 Sehingga usia kehamilan pada kasus = (35 cm x 8) : 7 = 40 minggu Tinjauan opsi lainnya: Opsi 20 minggu, 36 minggu, 38 minggu, dan 42 minggu tidak tepat karena tidak sesuai dengan hasil perhitungan.
  • 18. 6. Seorang perempuan (25 tahun) G1P0A0 datang ke polilinik KIA untuk memeriksakan kehamilan pertamanya pada tanggal 5 September 2021. Hasil pengkajian : diketahui HPHT 12 Mei 2021. Berapakah usia kehamilan pasien tersebut? a. 14 minggu 2 hari b. 15 minggu 2 hari c. 16 minggu 2 hari d. 17 minggu 2 hari e. 18 minggu 2 hari
  • 19. Jawaban : c. 16 minggu 2 hari Pembahasan : Data Fokus : - Tanggal pemeriksaan : 5 September 2021 - HPHT : 5 Mei 2021 Usia kehamilan : Tanggal pemeriksaan - HPHT Maka, usia kehamilan pasien pada kasus yaitu : Tanggal pemeriksaan : 5-9-2021 HPHT : 12-5-2021 --------------- - 23 (hari)-3 (bulan) Jadi, usia kehamilan pasien yaitu 3 bulan 23 hari Tetapi, terdapat aturan tambahan bahwa *setiap usia kehamilan 3 bulannya, ditambahkan 1 minggu (6 bulan +2 minggu, 9 bulan +3 minggu)* Maka, usia kehamilan pasien jika dikonversikan kedalam minggu yaitu : 3 bulan (12 minggu) + 23 hari (3 minggu, 2 hari) + 1 minggu : 16 minggu 2 hari (Opsi C) Tinjauan Opsi Lain : Opsi A, B, D, dan E tidak tepat karena tidak sesuai dengan hasil perhitungan usia kehamilan pasien berdasarkan tanggal pemeriksaan dan HPHT.
  • 20. Adaptasi Perubahan Fisik BUMIL 7. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke Poli Kebidanan pada tanggal 10 Agustus 2018 dengan keluhan terlambat menstruasi. Hari pertama Menstruasi terakhir pada tanggal 1 Juni 2018. Setelah dilakukan plano test, didapatkan hasil bahwa klien positif hamil. Berikut merupakan adaptasi fisiologis yang umum terjadi pada ibu dengan usia kehamilan seperti pada klien tersebut : A. Terjadinya pembesaran payudara, rasa kelelahan, dan morning sickness B. Ibu mulai merasakan adanya nyeri punggung C. Ibu mulai merasakan kesulitan dalam tidur malam. D. Fundus uteri sejajar dengan pusat E. Ibu mulai merasakan adanya gerakan janin
  • 21. Jawaban yang tepat: A Pembahasan: Berdasarkan kasus, usia kehamilan diperkirakan: 10 - 08 - 2018 1 - 06 -2018 _______________________ _ 9 2 --> 2 bulan 9 hari: 9 minggu 2 hari (trimester I), perubahan fisiologis yang umum terjadi pada ibu di trimester I antara lain: TRIMESTER PERTAMA • Tanda tanda fisik yang dapat dilihat adanya spoting, terjadi 11 hari setelah konsepsi saat implantasi, jika siklus mensn 28 hari, perdarahan ini terjadibeberapa hari sebelum mens dengan pendarahan kurang dari biasanya• Setelah terlambat satu kali mens, nyeri dan pembesaran payudara, rasa kelelahan, sering kencing, morning sickness, mulai mg ke 8 sampai mg ke 12. • Setelah 12 mg TFU dirasakan diatas sympisis • Kenaikan BB 1-2 kg selama tmt I Jadi, hal pertama yang harus peserta tentukan dengan benar adalah: Ibu berada pada trimester keberapa? 🔖Trimester I: 12 mg pertama 🔖Trimester II: minggu ke 13 – mg 27 ( 15 mg ) 🔖Trimester III, minggu 28 – 40 ( 13 mg )
  • 22. Gangguan Pada Masa Kehamilan 8. Seorang perempuan 26 tahun datang ke Puskesmas mengeluh tidak haid sejak 3 bulan yang lalu, nyeri perut bagian bawah dan mengeluarkan bercak darah berwarna coklat. Hasil pemeriksaan menunjukkan KU ibu lemah, tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 110 x/menit, konjungtiva pucat, nyeri abdomen dan pelvis, servik tertutup. Apakah diagnosis pada kasus di atas? A. Mola hidatidosa B. Solusio plasenta C. Plasenta previa D. Hiperemesis gravidarium E. Kehamilan ektopik terganggu
  • 23. Jawaban : E Data fokus : Klien tidak haid sejak 3 bulan yang lalu, nyeri perut bagian bawah dan mengeluarkan bercak darah berwarna coklat. Hasil pemeriksaan menunjukkan KU ibu lemah, tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 110 x/menit, konjungtiva pucat, nyeri abdomen dan pelvis, servik tertutup. Kehamilan yang terjadi di luar rahim (uterus) Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endomatrium kavum uteri. Sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba. Penyebab : FAKTOR UTERUS : Uterus hipoplastis (uterusnya kecil), FAKTOR OVUM : Migrasi eksterna dari ovum dan migrasi internal ovum, FAKTOR TUBA : Operasi dan sterilisasi tuba yang tidak sempurna Ditandai dengan : Perdarahan pervagina, kesadaran menurun, pucat, hipotensi dan hipovolemia, nyeri abdomendan pelvis, serviks tertutup
  • 24. 9. Seorang perempuan (30 tahun) datang ke poli kebidanan. Hasil pengkajian: status obstetri G2P1A0H1 gravid 32 – 33 minggu, Tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 76 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit. Perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang preeklampsi. Apakah tanda dan gejala preeklampsi? A. Tekanan darah >140/90mmHg, edema, kejang B. Tekanan darah >140/90mmHg, proteinuria, kejang C. Tekanan darah >140/90mmHg, proteinuria, edema D. Tekanan darah >150/90mmHg, kejang, pandangan kabur E. Tekanan darah >190/110mmHg, kejang, penurunan kesadaran
  • 25. Jawaban : C. Tekanan darah > 140/90 mmHg, proteinuria, edema Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria, dan edema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke tiga pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa. (Rukiyah, 2010). Klasifikasi 1) Pre-eklamsia ringan Adalah timbulnya hipertensi disertai protein urin dan atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas (Rukiyah, 2010). Gejala klinis pre eklamsi ringan meliputi : a) Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastol 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg, diastol 90 mmHg sampai kurang 110 mmHg. b) Edema pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan c) Proteinuria secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif positif 2. d) Tidak disertai gangguan fungsi organ
  • 26. 2) Pre-eklamsia berat Adalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atu lebih disertai protein urin dan atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Rukiyah, 2010). Gejala dan tanda pre eklamsia berat : a) Tekanan darah sistolik >160 dan diastolik >110 mmHg atau lebih. b) Proteinuria > 3gr/liter/24 jam atau positif 3 atau positif 4 c) Pemeriksaan kuatitatif bisa disertai dengan : d) Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam. e) Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri di epigastrium. f) Terdapat edema paru dan sianosis. g) Gangguan perkembangan intra uterin h) Trombosit < 100.000/mm3 tinjauan opsi lain: Opsi jawaban “Tekanan Darah > 140/90 mmHg, edema, kejang” kurang tepat. Tekanan darah > 140 /90 mmHg dan edema memang merupakan tanda dan gejalan preeklampsi tetapi Kejang merupakan manifestasi klinis dari eklampsi. Opsi jawaban “Tekanan darah > 150/90 mmHg, proteinuria, kejang” tidak tepat. Proteinuria merupakan salah satu tanda preeklampsi, tetapi tekanan darah dikatakan pre eklampsi yaitu > 140/90 mmHg dan kejang merupakan tanda dan gejala eklampsi. Opsi jawaban “Tekanan darah > 150/90 mmHg, kejang, pandangan kabur” tidak tepat. Kejang dan padangan kabur merupakan tanda dan gejala eklampsi, Opsi jawaban “Tekanan darah > 190/ 110 mmHg, kejang, penurunan kesadaran” tidak tepat. Semua tanda dan gejala ini mengarah kepada eklampsi
  • 27. Persalinan Normal (Kala I – IV) 10. Seorang perempuan (25 tahun) dengan G2P1A0 dirawat di kamar bersalin . Hasil pengkajian: pasien megeluhkan nyeri pinggang menjalar ke ari - ari, keluar darah bercampur lendir, pembukaan lengkap, perawat membimbing ibu dalam mengedan. Berada pada proses persalinan manakah pasien? A. Kala I fase laten B. Kala I fase aktif C. Kala II D. Kala III E. Kala IV
  • 28. Jawaban yang benar : C Data fokus masalah : pasien megeluhkan nyeri pinggang menjalar ke ari - ari, keluar darah bercampur lendir, pembukaan lengkap, perawat membimbing ibu dalam mengedan. Berdasarkan data fokus pasien berada pada fase persalinan kala II. Kala II persalinan adalah kala pengeluaran bayi yang dimulai dari pembukaan serviks lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi ( JNPK – KR, 2013). Tinjauan opsi lain: Opsi “ Kala I fase laten” tidak tepat. Fase ini dimulai sejak awal kontraksi hingga pembukaan < 4 cm. Opsi “ Kala I fase aktif “ kurang tepat. Fase ini dimulai dari penmbukaan 4 – 10 cm. Pasien sudah memang sudah pembukaan 10, tetapi pada kasus sudah masuk ke kala II persalinan didukung oleh perawat membantu proses mengedan. Opsi “ kala III” tidak tepat. Kala III dimulai setelah bayi lahir sampai plasenta dilahirkanOpsi “ kala IV” tidak tepat. Kala IV dumulai setelah plasenta lahir, sampai 2 jam post partum.
  • 29. 11. Seorang ibu hamil ( 30 tahun) datang ke IGD dengan keluhan keluar air bercampur darah dari vagina. Hasil pengkajian: status obstetri G2P0A1 usia kehamilan 38 – 39 minggu, keluar air bercampur lendir sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit, nyeri pinggang menjalar ke ari – ari, pemeriksaan VT pembukaan 3. Apakah fase persalinan yang sedang dijalani pasien? A. Kala I fase laten B. Kala I fase aktif C. Kala II D. Kala III E. Kala IV
  • 30. Jawaban : A. Kala I fase laten Data fokus : - Pasien dengan status obstetri G2P0A1 usia kehamilan 38 – 39 minggu. - Keluar air bercampur lendir sejak 6 jam yang lalu - Nyeri pinggang menjalar ke ari – ari - Pemeriksaan VT pembukaan 3 Berdasarkan data fokus, pasien berada pada persalinan kala I fase laten. Fase laten : - Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servikx - Berlangsung hingga serviks membuka < 4 cm - Berlangsung hampir atau hingga 8 jam. Tinjauan opsi lain : Opsi jawaban “ kala 1 fase aktif” tidak tepat. Fase ini dimulai dari pembukaan 4 – 10. Opsi jawaban “ kala II “ tidak tepat. Fase ini dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap ( 10 cm) dan berakrir setelah bayi lahir. Opsi jawaban “ kala III” tidak tepat. Fase ini dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta. Opsi jawaban “ kala IV” tidak tepat. Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelahnya.
  • 31. Partograf 12. Ibu hamil (39 tahun) G5P2A2 usia kehamilan 38– 49 minggu dirawat di kamar bersalin dengan pembukaan 5, nyeri perut menjalar ke ari – ari, HIS hilang timbul. Perawat melakukan pemantauan persalinan dengan menggunakan partograf. Apakah hal yang harus diisi oleh perawat terkait kesehatan janin? A. Tekanan darah, DJJ, Nadi B. Tekanan darah, Nadi, suhu C. DJJ, warna dan adanya air ketuban, molase D. Kontraksi, molase, DJJ E. Kontraksi, pembukaan, molase
  • 32. Jawaban yang benar : c Pembahasan : Patograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Pengisian partograf antara lain meliputi:  informasi tentang ibu dan riwayat tentang kehamilan/ persalinan  kondisi janin : DJJ, warna dan adanya air ketuban, molase ( penyusupan kepala janin)  kemajuan persalinan :  jam dan waktu  kontraksi uterus  obat – obatan dan cairan yang di berikan.  kondisi ibu : tekanan darah, nadi, suhu, volume urin, protein dan aseton  asuhan, tatalaksana dan keputusan klinik.
  • 33. 13. Seorang perempuan (28 tahun) dirawat di RS dengan post partum normal. Hasil pengkajian: bayi menangis kuat, pernapasan baik dan teratur, bergerak aktif. Tubuh bayi telah dikeringkan. Injeksi oksitosin 10 unit IM telah diberikan. Saat ini perawat menjepit tali pusat dan melakukan pengguntingan tali pusat di antara dua klem tersebut. Apakah tindakan yang tepat dilakukan selanjutnya? A. Melakukan inisiasi menyusui dini B. Melahirkan plasenta C. Penanganan aktif persalinan kala III D. Melakukan masase uterus E. Memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus
  • 34. Jawaban yang tepat : A. melakukan inisiasi menyusui dini Data fokus: - Pasien melahirkan bayi secara spontan. - Tubuh bayi telah dikeringkan. - Injeksi oksitosin 10 unit IM telah diberikan. - Saat ini perawat menjepit tali pusat dan melakukan pengguntingan tali pusat diantara dua klem tersebut. Dari data yang didapat, dapat diketahui bahwa pasien dalam tahap proses persalinan kala II yaitu langkah penanganan bayi baru lahir. Kala II adalah kala kelahiran bayi, dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir (Damayanti, 2014).
  • 35. Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi sesuai 60 langkah APN (JNPK-KR, 2012): VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR 25. Lakukan Penilaian (selintas): - Apakah bayi cukup bulan? - Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa kesulitan? - Apakah bayi bergerak dengan aktif? Bila salah satu jawaban adalah “TIDAK,” lanjut ke langkah resusitasi pada asfiksi bayi baru lahir (melihat penuntun berikutnya) Bila semua jawaban adalah “YA”, lanjut ke-26 26. Keringkan tubuh bayi Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut ibu. 27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal) 28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntuk oksitosin agar uterus berkontraksi baik. 29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin). 30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira- kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kea rah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama. 31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat - Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut. - Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya. - Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan. 32. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi. Luruskan bahu bayi dehingga bayi menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting payudara ibu. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam. - Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu.
  • 36. Tinjauan opsi lainnya: Opsi melahirkan plasenta tidak tepat karena tindakan ini dilakukan setelah penanganan bayi baru lahir. Opsi penanganan aktif persalinan kala III tidak tepat karena sebelum melakukan tindakan kala III, langkah selanjutnya yang tepat yaitu melakukan IMD Opsi melakukan masase uterus tidak tepat karena tindakan ini termasuk tindakan persalinan kala tiga setelah pengeluaran plasenta. Opsi memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus tidak tepat karena tindakan ini dilakukan setelah mengeringkan tubuh bayi.
  • 37. KB 14. Seorang perempuan (31 tahun) post SC hari ke-10 dengan P2A0 datang ke Puskesmas untuk berkonsultasi penggunaan KB. Klien mengatakan ingin menggunakan KB yang tidak menganggu produksi ASI, mudah dilakukan, harga terjangkau dan ekonomis. Klien memiliki riwayat perdarahan post partum dan varises vulva.Apakah metode KB yang efektif diberikan untuk klien ? A. Suntik B. B. Implan C. C. IUD D. MAL E. E. Tubektomi
  • 38. Jawaban : D Data fokus : - Klien post SC hari ke 10 dengan P2A0 - Klien mengatakan ingin menggunakan KB yang tidak menganggu produksi ASI, mudah dilakukan, harga terjangkau dan ekonomis. Klien memiliki riwayat perdarahan post partum dan varises vulva Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau disebut juga Lactational Amenorrhea Method (LAM) adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI secara eksklusif). MAL diterapkan dengan mengandalkan pemberian ASI eksklusif kepada bayi di bawah enam bulan. Semakin sering menyusui, maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonadotrophin melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar estrogen, sehingga tidak terjadi ovulasi (Proverawati, 2010). Maka KB yang efektif untuk klien yang tidak menganggu hormon produksi ASI, mudah, terjangkau serta aman dan tidak memiliki efek samping yang buruk untuk kesehatan klien dengan riwayat perdarahan post partum dan varises vulva adalah MAL.
  • 39. Tinjauan opsi lain :“Suntik” (Tidak tepat), karena metode suntik merupakan metode kontrasepsi hormonal yang tidak disarankan bagi klien dengan kelainan jantung atau pembekuan darah dan varises. Pada kasus klien memiliki riwayat varises vulva maka kontrasespsi ini tidak disarankan pada klien. “Implan: (Tidak tepat), karena implan merupakan metode kontrasepsi hormonal yang tidak disarankan bagi klien dengan kelainan jantung, penderita hipertensi dan varises. Pada kasus klien memiliki riwayat varises vulva maka kontrasespsi ini tidak disarankan pada klien. “IUD” (Tidak tepat), karena implan merupakan metode kontrasepsi hormonal yang berefek samping perdarahan post partum. Pemasangan IUD hanya boleh dilakukan sebelum 48 jam dan setelah 4 minggu post partum (Kemenkes RI, 2014). Pada kasus klien post SC hari ke 10 dan memiliki riwayat perdarahan post partum maka kontrasespsi ini tidak disarankan pada klien “Tubektomi” (Tidak tepat), karena tubektomi merupakan metode kontrasepsi permanen dan disarankan bagi klien yang tidak ingin lagi memiliki keturunan.
  • 40. 15. Seorang perempuan (27 tahun) post partum hari ke-20 datang ke RS untuk konsultasi kontrasepsi. Klien menginginkan kontrasepsi yang efektif dan efisien karena pasien tidak disiplin. Pasien juga tidak ingin terganggu untuk ASI-nya. Pasien berencana hamil lagi setelah anak pertamanya berusia 3 tahun. Pasien memiliki riwayat perdarahan post-partum pada persalinan pertama. Apakah metode kontrasepsi yang tepat untuk pasien ? A. Suntik 3 bulan B. Pil C. IUD D. Implant E. Tubektomi
  • 41. Jawaban yang tepat adalah D. Implant Data fokus : pasien post partum hari ke- 20, kontrasepsi yang efektif dan efisien karna pasien tidak disiplin, kontrasepsi untuk menyusui dan punya riwayat perdarahan post partum. Jawaban yang tepat adalah implant. Keuntungan implan : bisa dipakai selama 3 tahun, tidak mengganggu ASI, tidak mempengaruhi tekanan darah. Efek samping : gangguan haid, perdarahan diluar haid, rasa pegal pada tempat pemasangan . Tinjauan Opsi Lainnya : - Opsi suntik 3 bulan dan pil tidak tepat, karena tidak efektif apabila pasien lupa meminum/ melakukan suntik - Opsi IUD tidak tepat, karena IUD bersifat kontraindikasi pada pasien dengan riwayat perdarahan post partum - Opsi Tubektomi tidak tepat, karna tidak disarankan pada pasangan yang masih berencana untuk memiliki momongan atau tidak memiliki indikasi tertentu yang mengharuskan tubektomi.
  • 42. Perawatan Post Partum 16. Seorang perempuan (30 tahun) di rawat hari ke 3 postpartum di klinik bersalin. Perawat melakukan pemeriksaan fisik postpartum. Berikut ini yang bukan termasuk tanda REEDA pada perineum adalah a. Red b. Ekimosis c. Edema d. Discharge e. Asites
  • 43. Jawaban yang benar E Pembahasan : Tanda REEDA -Red (kemerahan) - Ekimosis (perdarahan) - Edema - Discharge (pengeluaran cairan) - Approximate (Penyatuan luka)
  • 44. 17. Ibu nifas ( 30 tahun) datang ke puskesmas untuk memeriksa keadaannya. Hasil pengkajian pasien post partum hari ke -6, mengeluhkan darah nifas berbau busuk. perawat melakukan pemeriksaan peritonium dan didapat temuan cairan bercampur nanah. Apakah jneis lochea temuan perawat? A. Lochea Rubra B. Lochea Sanguinolenta C. Lochea Serosa D. Lochea Alba E. Lochea Purulenta
  • 45. Jawaban E. Lochea Purulenta Data fokus : pasien post partum hari ke -6, mengeluhkan darah nifas berbau busuk. perawat melakukan pemeriksaan peritonium dan didapat temuan cairan bercampur nanah. Berdasarkan data fokus, jenis lochea pasien yaitu lochea parulenta. Lochea parulenta adalah lochea yang keluar yaitu cairan seperti nanah dan berbau busuk, ini terjadi karena infeksi (Suherni, 2009). Tinjauan opsi lain Opsi “ lochea rubra” tidak tepat. Jenis lochea ini terjadi sampai hari ke 2 post partum, berisi darah segar, sisa – sisa selaput ketuban, sel – sel desidua, vernix caseosa, lanugo dan meconium. Opsi “ lochea sanguinolenta” kurang tepat. Lochea sanguinolenta berwarna merah kuning berisi darah dan lendi, terjadi hari ke 3 – 7 post partum. Meskipun pasien post partum hari ke 6 tetapi cairan yang keluar sudah bercampur nanah dan berbau busuk tidak tepat dikatakan lochea sanguinolenta. Opsi “ lochea serosa” tidak tepat, karena lochea ini keluar cairan tidak berisi darah berwarna kuning. Terjadi hari ke 7 – 14 post partum. Opsi “ lochea alba” tidak tepat. Lochea alba merupakan cairan putih setelah 2 minggu post partum.