[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas program pelatihan kerja yang dilakukan pemerintah Kota Magelang untuk mengurangi pengangguran. Dibahas pula kendala-kendala program tersebut seperti minimnya sosialisasi dan daya serap tenaga kerja yang rendah, serta solusi untuk meningkatkan efektivitasnya seperti meningkatkan sosialisasi dan dukungan modal kepada pengusaha.
1. RISET UNGGULAN DAERAH 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengangguran merupakan suatu masalah sosial sekaligus ekonomi dan
moral jika tidak dituntaskan dengan segera oleh pemerintah dalam suatu
wilayah, untuk itu sangat tepat jika pemerintah Kota Magelang pada
khususnya mengadakan pelatihan kerja untuk menarik minat masyarakat
dalam skill sehingga masyarakat mendapat pengetahuan serta skill untuk
berdikari atau bekerja di tempat yang lebih baik.
Dalam pengadaan pelatihan kerja dengan anggaran yang cukup besar,
para pelaksana program ini harus mau bekerja kompleks, karena hal ini
menyangkut kejiwaan peserta pelatihan termasuk minat, umur, serta beberapa
hal yang harus diperhatikan sehingga program terlaksana dengan baik karena
anggaran ini berasal dari ‘uang rakyat’ yang akan dipertanggungjawabkan
sampai hari kiamat.
1.2 Rumusan Masalah
a) Bagaimana agar program ini tepat sasaran ?
b) Pengaruh umur, minat, bakat serta faktor kejiwaan dan faktor pengalaman
kerja pada masyarakat.
1.3 Batasan Penelitian
Penelitian dibatasi hanya sampai seberapa efektifkah program pemerintah
dalam mengatasi pengangguran.
2. RISET UNGGULAN DAERAH 2015
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan agar masyarakat lebih tertarik pada program
pelatihan kerja berikutnya dan minat bekerja masyarakat bertambah.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini untuk memberikan masukan yang membangun agar
program pelatihan kerja selanjutnya lebih baik dan efektif.
1.6 Luaran yang Diharapkan
Penelitian ini dapat dijadikan rujukan dasar untuk program pelatihan kerja
Kota Magelang berikutnya.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1Pengangguran
Pengangguran adalah seseorang yang tidak bekerja atau tidak
berdagang dikarenakan suatu sebab.Sebab ini bisa berupa tidak adanya
keterampilan bekerja atau memang belum mendapatkan tempat kerja
sesuai kemampuannya atau memang cacat dll.
2.1.1 Dampak Pengangguran
Pengangguran akan berdampak negatif pada masyarakat di suatu
wilayah.Jika tidak terkendali maka akan merusak wilayah tersebut
dikarenakan akan banyaknya pemicu tindak kriminal yang diakibatkan
oleh banyaknya masyarakat yang menganggur.Untuk itu perlu dilakukan
tindakan cerdas dalam menanggulangi banyaknya pengangguran yang tak
seimbang di suatu wilayah khususnya Kota Magelang.
3. RISET UNGGULAN DAERAH 2015
Grafik Pencaker yang Belum Ditempatkan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
2.1.2 Solusi Mengurangi Pengangguran
Solusi yang dapat diambil adalah dengan kuatnya permodalan
dalam menciptakan lapangan kerja beserta adanya pelatihan kerja yang
dilakukan pemerintah dan atau swasta sehingga tenaga, bakat dan minat
masyarakat tersalurkan dengan baik.
2.1.3 Peran Pemerintah dalam Menanggulangi Pengangguran
Dalam Pasal 13 UU. No.13 Tahun 2003 tentang penyelenggaraan
pelatihan kerja yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk menghasilkan
masyarakat yang memiliki kompetensi kerja dalam arti memiliki
keterampilan kerja terutama pada masa usia produktif.
2.2 Program Pelatihan Kerja
Sebagaimana yang tercantum pada UU. No. 13 Tahun 2003 bahwa
pelaksanaan pelatihan kerja tidak semata-mata dilakukan oleh pemerintah,
bahkan pemerintah mewajibkan pihak swastaa untuk ikut berpartisipasi
dalam mengadakan pelatihan kerja secara terpadu bersama
4. RISET UNGGULAN DAERAH 2015
pemerintah.Sehingga tujuan yang dimaksud pemerintah dalam undang-
undang dapat terlaksana dengan baik.
2.2.1 Sasaran Target Program
Sasaran utama target program pelatihan kerja adalah fresh
graduate, para pemuda/i dan kalangan usia yang masih produktif yang
belum bekerja.
2.2.2 Kesesuaian Program Pelatihan dengan Latar Masyarakat
Perlu diperhatikan secara serius tentang materi pelatihan kerja
yang akan diberikan dengan latar pendidikan masyarakat, agar nantinya
program yang diberikan lebih efektif.Misalkan sekelompok warga yang
tidak tahu sama sekali pengetahuan tentang komputer, akan tetapi warga
tersebut sangat mengerti tentang permesinan sepeda motor, maka program
yang tepat adalah pelatihan kerja tentang teknik mesin sehingga
kemampuannya akan semakin terasah dan berkembang dalam
berkompetensi kerja di lingkungan masyarakat.
2.2.3 Disesuaikan dengan Kondisi Daerah dan Jumlah Industri
Warga yang berada pada daerah pertanian tentu kurang cocok jika
diikutkan dalam program pelatihan kerja yang programnya lebih ke arah
kalangan terpelajar akan tetapi masih dimungkinkan dengan minat dan
bakat yang kuat sehingga ada sebagian warga perkampungan yang dapat
lulus dalam program pelatihan kerja akan tetapi hal ini tidak begitu efektif
karena mayoritas warga perkampungan lebih menyukai hal yang praktis
dan tempat kerja yang tak jauh dari perkampungannya.Akan tetapi, hal ini
akan kembali ke tabiat individu masing-masing.
Dengan jumlah industri yang besar maka penyerapan tenaga kerja
pun akan banyak dan hal ini tentu saja dengan memperhatikan beberapa
faktor diantaranya modal investasi dalam suatu perusahaan dan besarnya
skala perusahaan semakin besar modal investasi dan skala perusahaan
5. RISET UNGGULAN DAERAH 2015
maka penyerapan tenaga kerja yang dapat ditempatkan akan semakin
besar.Sehingga program pelatihan kerja akan lebih efektif jika diarahkan
ke pasar kerja yang mempunyai modal investasi dan skala besar.
Rasio Jumlah Industri dengan Jumlah Pegawai (Dinas Statistik Kota Magelang)
2.2.4 Disesuaikan dengan Umur, Minat dan Bakat
Sebagaimana yang tercantum dalam UU. Ketenagakerjaan bahwa
usia 13 Tahun sudah termasuk usia yang produktif bagi seseorang untuk
menghasilkan penghasilannya sendiri sehingga dalam undang-undang
telah diatur tentang lamanya bekerja dan hal lainnya termaktub secara
lengkap dalam pasal 69, hal ini perlu sangat dicermati karena arus media
terutama internet yang berpengaruh besar terutama saat waktu senggang.
Kalangan pemuda dalam hal ini, lebih baik waktu senggang mereka diisi
dengan pelatihan kerja sehingga semenjak itu mereka memang harus
dipaksa untuk belajar bertanggung jawab agar generasi selanjutnya lebih
baik dalam mengisi sebuah Negara.
Dengan usia produktif tentu minat dan bakat merupakan suatu
kelebihan yang pasti dimiliki setiap individu warga, akan tetapi tentu saja
hal ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja sebagaimana yang
6. RISET UNGGULAN DAERAH 2015
tercantum pada pasal 10.Untuk itu perlu adanya program pelatihan kerja
terpadu serta berjenjang sehingga terlihat nampak jelas minat sekaligus
bakat yang terdapat pada individu peserta pelatihan kerja.
2.2.5 Kendala, Solusi dan Efektivitas Program
Kendala dalam program pelatihan kerja adalah minimnya
sosialisasi ke masyarakat dan kurangnya daya serap tenaga kerja.Hal ini
berakibat tingkat angka pengangguran dari tahun ke tahun secara umum
meningkat.Solusi cepat yang dapat diambil adalah selain dengan
meningkatkan sosialisasi tentang program pelatihan kerja juga pemerintah
dapat mendukung hubungan industrial dengan kalangan swasta local
sehingga perluasan penyerapan tenaga kerja bisa ditingkatkan,
sebagaimana yang dimaksudkan pada UU. No.13 Tahun 2003 Bab
XI.Contoh dalam meningkatkan perluasan kesempatan kerja adalah
dengan meningkatkan dukungan modal kepada pengusaha sehingga dapat
memperluas kesempatan kerja di masyarakat.Langkah cepat dan bijak
yang harus dilakukan oleh pemerintah dan pengusaha pada umumnya
harus terjun ke masyarakat untuk mengadakan semacam motivasi kerja
sekaligus pelatihan kerja secara terpadu sehingga secara mental semangat
warga untuk antusias dalam bekerja akan meningkat tidak hanya sekedar
sosilalisasi secara media.Hal ini dilakukan semata-mata agar efektivitas
program pelatihan kerja yang anggaran biayanya cukup besar dapat
ditingkatkan.
7. RISET UNGGULAN DAERAH 2015
Diolah dari rasio jumlah pelamar yang ditempatkan dengan jumlah yang melamar kerja
(Dinas Statistik Kota Magelang)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Kerangka alur usulan penelitian sebagai berikut :
8. RISET UNGGULAN DAERAH 2015
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan
Bahan yang diperlukan untuk riset pelatihan kerja adalah sebagai
berikut : Spanduk, stiker, brosur dan ATK.
3.2.2 Alat
Alat yang diperlukan yaitu : Tenaga pelatihan kerja. Laptop,
proyektor, dan tripod.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan secara seksama dengan terjun langsung ke
warga dengan mengadakan semacam pelatihan komputer dengan target
kalangan fresh graduate atau yang memiliki minat pada bidang
tersebut.Dengan pembuatan modul, ketersediaan tenaga pelatih dan
sosialisasi ke masyarakat.Kemudian hasilnya dibandingkan dengan
program pelatihan kerja yang dilakukan pemerintah sehingga dapat
menjadi sebuah solusi pemecahan kendala agar efektivitas pelatihan kerja
selanjutnya lebih meningkat.
Persiapan
• Mengidentifikasi masalah dan mengumpulkan literatur.
• Terjun langsung ke masyarakat dengan mengadakan
pelatihan kerja sederhana.
Pelaksanaan
• Analisis data dan hasil.
• Perbandingan dengan pelatihan kerja yang dilakukan
pemerintah dan swasta.
Pembahasan
• Kondisi optimum dalam mengimplementasikan pelatihan
kerja ke masyarakat serta melihat pangsa pasar kerja.
• Publikasi jurnal, kesimpulan dan saran.
9. RISET UNGGULAN DAERAH 2015
BAB IV
MANAJEMEN PENELITIAN
4.1 Pelaksana Penelitian
a) Nama Lengkap : Rizal Pahlevi
b) Jenis Kelamin : Pria
c) Pekerjaan : Wiraswasta
d) Alamat : Kwayuhan RT/RW 004/008 Kelurahan Gelangan
Kecamatan Magelang Tengah
e) Nomor Kontak : 0856 0216 5639
f) Email : inma212@yahoo.com
4.2 Rencana Anggaran dan Belanja Penelitian
Rincian Anggaran Biaya Bahan yang Diperlukan
No. Item Jumlah Biaya Satuan Jumlah Anggaran
1. Modul 30 Rp 30.000,00 Rp 900.000,00
2. Spanduk 2 Rp 55.000,00 Rp 110.000,00
3. Stiker 50 Rp 2.000,00 Rp 100.000,00
4. Brosur 500 Rp 500,00 Rp 250.000,00
5. ATK (Spidol dll.) Rp 150.000,00
TOTAL Rp 1.510.000,00
10. RISET UNGGULAN DAERAH 2015
Rincian Anggaran Biaya Alat dan Tempat
No. Item Durasi Biaya Satuan Jumlah Anggaran
1. Peneliti 3 bulan Rp 300.000,00 / bln Rp 900.000,00
2. Tenaga pelatih 3 bulan Rp 500.000,00 / bln Rp 1.500.000,00
3. Laptop Rp 3.550.000,00
4. Proyektor Rp 5.750.000,00
5. Tripod Rp 1.100.000,00
6. Sewa Tempat 3 bulan Rp 690.000,00
TOTAL Rp 13.490.000,00
4.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tahapan
Penelitian
Kegiatan Bulan
ke - 1
Bulan
ke - 2
Bulan
ke - 3
Keterangan
Persiapan Mengidentifikasi masalah dan
mengumpulkan literature
Pengadaan modul pelatihan
Pelaksanaan Pelatihan dan seleksi
Perbandingan pelatihan kerja dan analisis
hasil
Pembahasan Implementasi
Publikasi Jurnal
Tahap
Akhir
Seminar dan serah terima hasil