SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Oleh :
1. Cendie Arie Tjahjono 170801032
2. Silmia Amalia 16080039
3. Yussiska Alex Erwanto 16080047
4. Ronald Ottom Baringin 16080032
5. Mahmukda 170801033
Dosen Pengampu :
Dr. Niru Anita Sinaga, SH. MH
Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
Pembahasan
Sejarah
Posisi Paten Indonesia
Definisi
Ketentuan Umum
Lingkup Perlindungan Paten
Hak Dan Kewajiban Pemegang Paten
Jangka Waktu Perlindungan Paten
Permohonan Paten
Alur Pengajuan Paten
PNBP Paten Berdasarkan PP No. 45 Tahun 2016
Kegunaan Paten
Ruang Lingkup
1623
Raja James I
memberlakukan
“Statute of
Monopolies”
yang mengatur
pemberian
paten hanya
kepada temuan-
temuan baru
dimaksudkan
untuk
mendorong
inventor agar
mau membuka
temuan atau
pengetahuannya
demi kemajuan
masyarakat.
1790
Paten
pertama di
Amerika
Serikat
diberikan
tanggal 30
Juli 1790
atas
penemuan
metode
produksi
garam abu
(potassium
carbonate).
1840
Pemerintah
Kolonial Belanda
memperkenalkan
undang-undang
pertama
mengenai
perlindungan
HKI pada tahun
1844.
Selanjutnya,
Pemerintah
Belanda
mengundangkan
UU Merek
(1885), UU
Paten (1910),
dan UU Hak
Cipta (1912).
1945
Pada tanggal
17 Agustus
1945 bangsa
Indonesia
memproklami
rkan
kemerdekaan
nya.
Sebagaimana
ditetapkan
dalam
ketentuan
peralihan
UUD 1945,
seluruh
peraturan
perundang-
undangan
peninggalan
kolonial
Belanda
tetap
berlaku
selama tidak
bertentangan
dengan UUD
1945.
1953
Menteri
Kehakiman RI
mengeluarkan
pengumuman
yang merupakan
perangkat
peraturan
nasional
pertama yang
mengatur
tentang paten,
yaitu
Pengumuman
Menteri
Kehakiman No.
J.S. 5/41/4,
yang mengatur
tentang
pengajuan
semetara
permintaan
paten dalam
negeri, dan
Pengumuman
Menteri
Kehakiman No.
J.G. 1/2/17
yang mengatur
tentang
pengajuan
sementara
permintaan
paten luar
negeri.
1997
Pemerintah RI
merevisi
perangkat
peraturan
perundang-
undangan di
bidang KI,
yaitu UU Hak
Cipta 1987 jo.
UU No. 6
tahun 1982,
UU Paten
1989, dan UU
Merek 1992.
2001
Dalam upaya
untuk
menyelaraskan
semua
peraturan
perundang-
undangan di
bidang KI
dengan
Persetujuan
Trade-Related
Aspects of
Intellectual
Property
Rights
(TRIPS), pada
tahun 2001
Pemerintah
Indonesia
mengesahkan
UU No. 14
tahun 2001
tentang Paten
1988
Berdasarkan
Keputusan
Presiden No.
32 di tetapkan
pembentukan
Direktorat
Jendral Hak
Cipta, Paten
dan Merek (DJ
HCPM) untuk
mengambil alih
fungsi dan
tugas
Direktorat
Paten dan Hak
Cipta yang
merupakan
salah satu unit
eselon II di
lingkungan
Direktorat
Jendral Hukum
dan
Perundang-
undangan,
Departemen
Kehakiman.
2016
Pemerintah
Republik
Indonesia telah
mensahkan dan
memberlakukan
Undang-Undang
Paten baru
yaitu Undang-
Undang Nomor
13 tahun 2016
tentang
Paten(1) (1 (UU
Paten 2016).
Sejarah Paten
NKRI
2014
Pemerintah
menyadarkan
kepada
masyarakat
betapa
pentingnya
Hak Paten
serta
menuntun agar
masyarakat
menghargai
karya dengan
tidak
melakukan hal
yang
melanggar
sesuai UU
maka dibuat
UU no 14
Tahun 2001
tentang Hak
Paten
Posisi Paten Indonesia
Posisi Paten Indonesia
Ketentuan Umum
Invensi
Ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah
yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses, atau
penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses
Inventor
Seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama
melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang
menghasilkan Invensi
Pemegang Paten
Inventor sebagai pemilik Paten, pihak yang menerima hak atas Paten tersebut dari
pemilik Paten, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak atas Paten tersebut
yang terdaftar dalam daftar umum Paten
Hak Prioritas
Hak Pemohon untuk mengajukan Permohonan yang berasal dari negara yang tergabung dalam
Konvensi Paris tentang Pelindungan Kekayaan Industri (Paris Convention for the Protection of
Industrial Property) atau Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (Agreement
Establishing the World Trade Organization) untuk memperoleh pengakuan bahwa Tanggal
Penerimaan di negara asal merupakan tanggal prioritas di negara tujuan yang juga anggota salah
satu dari kedua perjanjian itu selama pengajuan tersebut dilakukan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan berdasarkan perjanjian internasional dimaksud.
Ketentuan Umum
 Lisensi adalah izin yang diberikan oleh Pemegang Paten, baik yang
bersifat eksklusif maupun non-eksklusif, kepada penerima lisensi
berdasarkan perjanjian tertulis untuk menggunakan Paten yang masih
dilindungi dalam jangka waktu dan syarat tertentu.
 Royalti adalah imbalan yang diberikan untuk penggunaan hak atas
Paten.
 Imbalan adalah kompensasi yang diterima oleh pihak yang berhak
memperoleh Paten atas suatu Invensi yang dihasilkan, dalam hubungan
kerja atau Invensi yang dihasilkan baik oleh karyawan maupun pekerja
yang menggunakan data dan/atau sarana yang tersedia dalam
pekerjaannya sekalipun perjanjian tersebut tidak mengharuskannya
untuk menghasilkan Invensi atau Pemegang Paten atas Invensi
yangdihasilkan oleh Inventor dalam hubungan dinas atau Pemegang
Paten dari Penerima Lisensi-wajib atau Pemegang Paten atas Paten
yang dilaksanakan oleh Pemerintah
LINGKUP PELINDUNGAN PATEN
Paten sederhana sebagaimana dimaksud
diberikan untuk setiap Invensi baru, pengembangan
dari produk atau proses yang telah ada, dan dapat
diterapkan dalam industri (Pasal 3 ayat (2))
Perlindungan
Paten Diberikan untuk Invensi yang baru,
mengandung langkah inventif, dan dapat diterapkan
dalam industri (Pasal 3 ayat (1))
 Proses atau produk yang pengumuman, penggunaan, atau pelaksanaannya
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, agama, ketertiban umum,
atau kesusilaan;
 Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/ atau pembedahan yang
diterapkan terhadap manusia dan/atau hewan;
 Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika;
 Makhluk hidup, kecuali jasad renik; atau
 Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali
proses nonbiologis atau proses mikrobiologis.
LINGKUP PERLINDUNGAN
PATEN - INVENSI
LINGKUP PERLINDUNGAN
PATEN - SUBYEK PATEN
Pihak yang berhak memperoleh Paten
Inventor atau Orang yang menerima lebih lanjut hak Inventor yang
bersangkutan.
Jika Invensi dihasilkan oleh beberapa orang secara bersama-sama, hak
atas Invensi dimiliki secara bersama-sama oleh para Inventor yang
bersangkutan.
a. Jumlah tertentu dan sekaligus;
b. Persentase;
c. Gabungan antara jumlah tertentu dan sekaligus dengan
hadiah atau bonus;
d. Bentuk lain yang disepakati para pihak.
Imbalan
Hak dan Kewajiban Pemegang
Paten
Pemegang Paten memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan Paten yang
dimilikinya dan untuk melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya:
 Dalam hal Paten-produk: membuat, menggunakan, menjual, mengimpor,
menyewakan, menyerahkan, atau menyediakan untuk dijual atau disewakan atau
diserahkan produk yang diberi Paten;
 Dalam hal Paten-proses: menggunakan proses produksi yang diberi Paten untuk
membuat barang atau tindakan lainnya sebagaimana dimaksud dalam huruf
Larangan menggunakan proses produksi yang diberi Paten hanya berlaku terhadap
impor produk yang semata-mata dihasilkan dari penggunaan proses yang diberi
pelindungan Paten.
Dalam hal untuk kepentingan pendidikan, penelitian, percobaan, atau analisis,
larangan sebagaimana dikecualikan sepanjang tidak merugikan kepentingan yang
wajar dari Pemegang Paten dan tidak bersifat komersial.
Jangka Waktu Perlindungan
Paten
 Paten diberikan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung
sejak Tanggal Penerimaan.
 Jangka waktu tidak dapat diperpanjang.
 Tanggal mulai dan berakhirnya jangka waktu Paten dicatat dan
diumumkan melalui media elektronik dan/atau media non-elektronik.
 Paten sederhana diberikan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun
terhitung sejak Tanggal Penerimaan.
 Jangka waktu tidak dapat diperpanjang.
 Tanggal mulai dan berakhirnya jangka waktu Paten sederhana dicatat
dan diumumkan melalui media elektronik dan/atau media non-elektronik.
Paten
Paten
Sederhana
PERMOHONAN PATEN
Syarat dan Tata Cara Permohonan
 Paten diberikan berdasarkan Permohonan
 Diajukan oleh Pemohon atau Kuasanya kepada Menteri secara tertulis
dalam Bahasa Indonesia dengan membayar biaya.
 Setiap Permohonan diajukan untuk satu Invensi atau beberapa Invensi
yang merupakan satu kesatuan Invensi yang saling berkaitan.
 Permohonan sebagaimana dimaksud dapat diajukan baik secara
elektronik maupun nonelektronik.
Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, paling sedikit
memuat:
 Tanggal, bulan, dan tahun surat Permohonan;
 Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan Inventor;
 Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan Pemohon dalam hal
Pemohon adalah bukan badan hukum;
 Nama dan alamat lengkap Pemohon dalam hal Pemohon adalah badan
hukum;
 Nama, dan alamat lengkap Kuasa dalam hal Permohonan diajukan melalui
Kuasa; dan
 Nama negara dan Tanggal Penerimaan permohonan yang pertama kali
dalam hal Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas
Permohonan harus dilampiri persyaratan:
 Judul Invensi;
 Deskripsi tentang Invensi;
 Klaim atau beberapa klaim Invensi;
 Abstrak Invensi;
 Gambar yang disebutkan dalam deskripsi yang diperlukan untuk
memperjelas Invensi, jika Permohonan dilampiri dengan gambar;
 Surat kuasa dalam hal Permohonan diajukan melalui Kuasa
 Surat pernyataan kepemilikan Invensi oleh Inventor;
 Surat pengalihan hak kepemilikan Invensi dalam hal Permohonan
diajukan oleh Pemohon yang bukan Inventor; dan
 Surat bukti penyimpanan jasad renik dalam hal Permohonan terkait
dengan jasad renik
Permohonan berdasarkan
Traktat Kerja Sama Paten
 Permohonan dapat diajukan berdasarkan Traktat Kerja Sama
Paten.
 Ketentuan sebagaimana dimaksud berlaku secara mutatis mutandis
terhadap Permohonan yang berdasarkan Traktat Kerja Sama Paten.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai Permohonan yang diajukan
berdasarkan Traktat Kerja Sama Paten diatur dalam Peraturan
Menteri.
Alur Pengajuan Paten
PNBP Paten Berdasarkan PP
No. 45 Tahun 2016
PNBP Paten Berdasarkan
PP No. 45 Tahun 2016
Kegunaan Paten
 Menurut Munandar dan Sitanggang(2008) ada empat alasan mengapa sistem
paten diciptakan:
1. Untuk mengadakan penciptaan itu sendiri
2. Untuk menyebarluaskan penemuan yang sudah diperoleh
3. Untuk menginvestasikan sumber daya yang diperlukan guna melakukan
eksperimen, produksi dan pemasaran atas penemuan yang ada
4. Untuk mengembangkan dan menyempurnakan penemuan-penemuan terdahulu
 Paten merupakan pendorong bagi dilakukannya berbagai kegiatan riset dan
pengembangan secara efisien
 Mendorong berbagai perusahaan menyediakan anggaran besar untuk
penelitian, riset dan pengembangan suatu produk
Kegunaan Paten
Kegunaan Paten
• Paten sering dikritik sebagai alat kaum kapitalis
memanfaatkan posisi dominannya, karena mereka
dapat membayar untuk memanfaatkan suatu
penemuan
• Indonesia sangat kaya dengan warisan budaya jika
makanan khas tiap-tiap suku budaya di Indonesia
dipatenkan, mungkin Indonesia dapat memiliki
restoran-restoran terkenal di luar negeri
• Jika perlindungan hukum mengenai paten tidak
diterapkan dengan baik, orang yang berbakat
dibidang teknologi dan komputer akan pindah ke
negara lain yang lebih menghargai karyanya
Slide Mengenai Paten

More Related Content

What's hot

PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
Undang undang hak cipta nomor 28 tahun 2014
Undang undang hak cipta nomor 28 tahun 2014Undang undang hak cipta nomor 28 tahun 2014
Undang undang hak cipta nomor 28 tahun 2014Konservasi Beduatekae
 
5. sahnya perikatan
5. sahnya perikatan5. sahnya perikatan
5. sahnya perikatanLukman Az
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Indikasi geografis
Indikasi geografisIndikasi geografis
Indikasi geografisAriza Ekky
 
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUALHAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUALFair Nurfachrizi
 
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)Hari Prasetyo
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Rudi Sudirdja
 
Contoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasionalContoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasionalJohanez Diaz
 
Huawei ICT Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, Paten
Huawei ICT   Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, PatenHuawei ICT   Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, Paten
Huawei ICT Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, PatenErick Saropie
 
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Perlindungan konsumen
 Perlindungan konsumen Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
Undang undang hak cipta nomor 28 tahun 2014
Undang undang hak cipta nomor 28 tahun 2014Undang undang hak cipta nomor 28 tahun 2014
Undang undang hak cipta nomor 28 tahun 2014
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
Hukum Jaminan
Hukum JaminanHukum Jaminan
Hukum Jaminan
 
5. sahnya perikatan
5. sahnya perikatan5. sahnya perikatan
5. sahnya perikatan
 
Hukum tentang Surat Berharga
Hukum tentang Surat BerhargaHukum tentang Surat Berharga
Hukum tentang Surat Berharga
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
 
Indikasi geografis
Indikasi geografisIndikasi geografis
Indikasi geografis
 
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUALHAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
 
kasus Haki ppt
kasus Haki ppt kasus Haki ppt
kasus Haki ppt
 
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
 
Contoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasionalContoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasional
 
Desain industri
Desain industriDesain industri
Desain industri
 
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK KEKAYAAN INTELEKTUALHAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
 
Huawei ICT Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, Paten
Huawei ICT   Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, PatenHuawei ICT   Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, Paten
Huawei ICT Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, Paten
 
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 

Similar to Slide Mengenai Paten

hak kekayaan intelektual paten legal aspek
hak kekayaan intelektual paten legal aspekhak kekayaan intelektual paten legal aspek
hak kekayaan intelektual paten legal aspekamaliarais
 
Uu tahun 2006 no. 13 tentang paten
Uu tahun 2006 no. 13 tentang patenUu tahun 2006 no. 13 tentang paten
Uu tahun 2006 no. 13 tentang patenLegal Akses
 
Hak_Kekayaan_Intelektual.pptx
Hak_Kekayaan_Intelektual.pptxHak_Kekayaan_Intelektual.pptx
Hak_Kekayaan_Intelektual.pptxFazleAndi
 
Legal Aspek (Paten Invensi Teknologi)
Legal Aspek (Paten Invensi Teknologi)Legal Aspek (Paten Invensi Teknologi)
Legal Aspek (Paten Invensi Teknologi)pradnyakr
 
Hbl 13, bella tri oktaviana, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak m...
Hbl 13,  bella tri oktaviana, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak m...Hbl 13,  bella tri oktaviana, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak m...
Hbl 13, bella tri oktaviana, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak m...BellaTriOktaviana2
 
Tinjauan hukum pemegang paten
Tinjauan hukum pemegang patenTinjauan hukum pemegang paten
Tinjauan hukum pemegang patenAsef Adianto, S.H
 
HUKUM BISNIS_PRESENTASI KELOMPOK II.pptx
HUKUM BISNIS_PRESENTASI KELOMPOK II.pptxHUKUM BISNIS_PRESENTASI KELOMPOK II.pptx
HUKUM BISNIS_PRESENTASI KELOMPOK II.pptxNiawali Halawa
 
Pelanggaran Paten
Pelanggaran PatenPelanggaran Paten
Pelanggaran PatenAdi Suseno
 
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...Muhammad Ramadhan
 
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektualHbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektualAgungAgungPangestu
 
Aspek-aspek Hukum terkait Paten
Aspek-aspek Hukum terkait PatenAspek-aspek Hukum terkait Paten
Aspek-aspek Hukum terkait Patenpsetiadharma
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 

Similar to Slide Mengenai Paten (20)

Uu 14 2001
Uu 14 2001Uu 14 2001
Uu 14 2001
 
hak kekayaan intelektual paten legal aspek
hak kekayaan intelektual paten legal aspekhak kekayaan intelektual paten legal aspek
hak kekayaan intelektual paten legal aspek
 
Uu 06 1989
Uu 06 1989Uu 06 1989
Uu 06 1989
 
Uu tahun 2006 no. 13 tentang paten
Uu tahun 2006 no. 13 tentang patenUu tahun 2006 no. 13 tentang paten
Uu tahun 2006 no. 13 tentang paten
 
UU Nomor 13 Tahun 2016.pdf
UU Nomor 13 Tahun 2016.pdfUU Nomor 13 Tahun 2016.pdf
UU Nomor 13 Tahun 2016.pdf
 
Hak_Kekayaan_Intelektual.pptx
Hak_Kekayaan_Intelektual.pptxHak_Kekayaan_Intelektual.pptx
Hak_Kekayaan_Intelektual.pptx
 
Haki benaya
Haki benayaHaki benaya
Haki benaya
 
Legal Aspek (Paten Invensi Teknologi)
Legal Aspek (Paten Invensi Teknologi)Legal Aspek (Paten Invensi Teknologi)
Legal Aspek (Paten Invensi Teknologi)
 
Hakiii makalah
Hakiii makalahHakiii makalah
Hakiii makalah
 
Hbl 13, bella tri oktaviana, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak m...
Hbl 13,  bella tri oktaviana, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak m...Hbl 13,  bella tri oktaviana, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak m...
Hbl 13, bella tri oktaviana, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak m...
 
Bab10 haki
Bab10 hakiBab10 haki
Bab10 haki
 
Tinjauan hukum pemegang paten
Tinjauan hukum pemegang patenTinjauan hukum pemegang paten
Tinjauan hukum pemegang paten
 
HUKUM BISNIS_PRESENTASI KELOMPOK II.pptx
HUKUM BISNIS_PRESENTASI KELOMPOK II.pptxHUKUM BISNIS_PRESENTASI KELOMPOK II.pptx
HUKUM BISNIS_PRESENTASI KELOMPOK II.pptx
 
Mata kuliah haki
Mata kuliah hakiMata kuliah haki
Mata kuliah haki
 
Pelanggaran Paten
Pelanggaran PatenPelanggaran Paten
Pelanggaran Paten
 
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
 
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektualHbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
 
Aspek-aspek Hukum terkait Paten
Aspek-aspek Hukum terkait PatenAspek-aspek Hukum terkait Paten
Aspek-aspek Hukum terkait Paten
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 

More from Ido Mantan

Slide mengenai rahasia dagang universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai rahasia dagang universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai rahasia dagang universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai rahasia dagang universitas dirgantara marsekal suryadarmaIdo Mantan
 
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Ido Mantan
 
Slide mengenai desain industri universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai desain industri universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai desain industri universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai desain industri universitas dirgantara marsekal suryadarmaIdo Mantan
 
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarmaIdo Mantan
 
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarmaIdo Mantan
 
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarmaIdo Mantan
 

More from Ido Mantan (6)

Slide mengenai rahasia dagang universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai rahasia dagang universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai rahasia dagang universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai rahasia dagang universitas dirgantara marsekal suryadarma
 
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
 
Slide mengenai desain industri universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai desain industri universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai desain industri universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai desain industri universitas dirgantara marsekal suryadarma
 
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarma
 
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
 
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarma
 

Slide Mengenai Paten

  • 1. Oleh : 1. Cendie Arie Tjahjono 170801032 2. Silmia Amalia 16080039 3. Yussiska Alex Erwanto 16080047 4. Ronald Ottom Baringin 16080032 5. Mahmukda 170801033 Dosen Pengampu : Dr. Niru Anita Sinaga, SH. MH Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
  • 2. Pembahasan Sejarah Posisi Paten Indonesia Definisi Ketentuan Umum Lingkup Perlindungan Paten Hak Dan Kewajiban Pemegang Paten Jangka Waktu Perlindungan Paten Permohonan Paten Alur Pengajuan Paten PNBP Paten Berdasarkan PP No. 45 Tahun 2016 Kegunaan Paten Ruang Lingkup
  • 3. 1623 Raja James I memberlakukan “Statute of Monopolies” yang mengatur pemberian paten hanya kepada temuan- temuan baru dimaksudkan untuk mendorong inventor agar mau membuka temuan atau pengetahuannya demi kemajuan masyarakat. 1790 Paten pertama di Amerika Serikat diberikan tanggal 30 Juli 1790 atas penemuan metode produksi garam abu (potassium carbonate). 1840 Pemerintah Kolonial Belanda memperkenalkan undang-undang pertama mengenai perlindungan HKI pada tahun 1844. Selanjutnya, Pemerintah Belanda mengundangkan UU Merek (1885), UU Paten (1910), dan UU Hak Cipta (1912). 1945 Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklami rkan kemerdekaan nya. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peralihan UUD 1945, seluruh peraturan perundang- undangan peninggalan kolonial Belanda tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan UUD 1945. 1953 Menteri Kehakiman RI mengeluarkan pengumuman yang merupakan perangkat peraturan nasional pertama yang mengatur tentang paten, yaitu Pengumuman Menteri Kehakiman No. J.S. 5/41/4, yang mengatur tentang pengajuan semetara permintaan paten dalam negeri, dan Pengumuman Menteri Kehakiman No. J.G. 1/2/17 yang mengatur tentang pengajuan sementara permintaan paten luar negeri. 1997 Pemerintah RI merevisi perangkat peraturan perundang- undangan di bidang KI, yaitu UU Hak Cipta 1987 jo. UU No. 6 tahun 1982, UU Paten 1989, dan UU Merek 1992. 2001 Dalam upaya untuk menyelaraskan semua peraturan perundang- undangan di bidang KI dengan Persetujuan Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS), pada tahun 2001 Pemerintah Indonesia mengesahkan UU No. 14 tahun 2001 tentang Paten 1988 Berdasarkan Keputusan Presiden No. 32 di tetapkan pembentukan Direktorat Jendral Hak Cipta, Paten dan Merek (DJ HCPM) untuk mengambil alih fungsi dan tugas Direktorat Paten dan Hak Cipta yang merupakan salah satu unit eselon II di lingkungan Direktorat Jendral Hukum dan Perundang- undangan, Departemen Kehakiman. 2016 Pemerintah Republik Indonesia telah mensahkan dan memberlakukan Undang-Undang Paten baru yaitu Undang- Undang Nomor 13 tahun 2016 tentang Paten(1) (1 (UU Paten 2016). Sejarah Paten NKRI 2014 Pemerintah menyadarkan kepada masyarakat betapa pentingnya Hak Paten serta menuntun agar masyarakat menghargai karya dengan tidak melakukan hal yang melanggar sesuai UU maka dibuat UU no 14 Tahun 2001 tentang Hak Paten
  • 6.
  • 7. Ketentuan Umum Invensi Ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses Inventor Seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi Pemegang Paten Inventor sebagai pemilik Paten, pihak yang menerima hak atas Paten tersebut dari pemilik Paten, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak atas Paten tersebut yang terdaftar dalam daftar umum Paten Hak Prioritas Hak Pemohon untuk mengajukan Permohonan yang berasal dari negara yang tergabung dalam Konvensi Paris tentang Pelindungan Kekayaan Industri (Paris Convention for the Protection of Industrial Property) atau Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (Agreement Establishing the World Trade Organization) untuk memperoleh pengakuan bahwa Tanggal Penerimaan di negara asal merupakan tanggal prioritas di negara tujuan yang juga anggota salah satu dari kedua perjanjian itu selama pengajuan tersebut dilakukan dalam kurun waktu yang telah ditentukan berdasarkan perjanjian internasional dimaksud.
  • 8. Ketentuan Umum  Lisensi adalah izin yang diberikan oleh Pemegang Paten, baik yang bersifat eksklusif maupun non-eksklusif, kepada penerima lisensi berdasarkan perjanjian tertulis untuk menggunakan Paten yang masih dilindungi dalam jangka waktu dan syarat tertentu.  Royalti adalah imbalan yang diberikan untuk penggunaan hak atas Paten.  Imbalan adalah kompensasi yang diterima oleh pihak yang berhak memperoleh Paten atas suatu Invensi yang dihasilkan, dalam hubungan kerja atau Invensi yang dihasilkan baik oleh karyawan maupun pekerja yang menggunakan data dan/atau sarana yang tersedia dalam pekerjaannya sekalipun perjanjian tersebut tidak mengharuskannya untuk menghasilkan Invensi atau Pemegang Paten atas Invensi yangdihasilkan oleh Inventor dalam hubungan dinas atau Pemegang Paten dari Penerima Lisensi-wajib atau Pemegang Paten atas Paten yang dilaksanakan oleh Pemerintah
  • 9. LINGKUP PELINDUNGAN PATEN Paten sederhana sebagaimana dimaksud diberikan untuk setiap Invensi baru, pengembangan dari produk atau proses yang telah ada, dan dapat diterapkan dalam industri (Pasal 3 ayat (2)) Perlindungan Paten Diberikan untuk Invensi yang baru, mengandung langkah inventif, dan dapat diterapkan dalam industri (Pasal 3 ayat (1))
  • 10.  Proses atau produk yang pengumuman, penggunaan, atau pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, agama, ketertiban umum, atau kesusilaan;  Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/ atau pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan/atau hewan;  Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika;  Makhluk hidup, kecuali jasad renik; atau  Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses nonbiologis atau proses mikrobiologis. LINGKUP PERLINDUNGAN PATEN - INVENSI
  • 11. LINGKUP PERLINDUNGAN PATEN - SUBYEK PATEN Pihak yang berhak memperoleh Paten Inventor atau Orang yang menerima lebih lanjut hak Inventor yang bersangkutan. Jika Invensi dihasilkan oleh beberapa orang secara bersama-sama, hak atas Invensi dimiliki secara bersama-sama oleh para Inventor yang bersangkutan. a. Jumlah tertentu dan sekaligus; b. Persentase; c. Gabungan antara jumlah tertentu dan sekaligus dengan hadiah atau bonus; d. Bentuk lain yang disepakati para pihak. Imbalan
  • 12. Hak dan Kewajiban Pemegang Paten Pemegang Paten memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan Paten yang dimilikinya dan untuk melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya:  Dalam hal Paten-produk: membuat, menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, atau menyediakan untuk dijual atau disewakan atau diserahkan produk yang diberi Paten;  Dalam hal Paten-proses: menggunakan proses produksi yang diberi Paten untuk membuat barang atau tindakan lainnya sebagaimana dimaksud dalam huruf Larangan menggunakan proses produksi yang diberi Paten hanya berlaku terhadap impor produk yang semata-mata dihasilkan dari penggunaan proses yang diberi pelindungan Paten. Dalam hal untuk kepentingan pendidikan, penelitian, percobaan, atau analisis, larangan sebagaimana dikecualikan sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pemegang Paten dan tidak bersifat komersial.
  • 13. Jangka Waktu Perlindungan Paten  Paten diberikan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak Tanggal Penerimaan.  Jangka waktu tidak dapat diperpanjang.  Tanggal mulai dan berakhirnya jangka waktu Paten dicatat dan diumumkan melalui media elektronik dan/atau media non-elektronik.  Paten sederhana diberikan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak Tanggal Penerimaan.  Jangka waktu tidak dapat diperpanjang.  Tanggal mulai dan berakhirnya jangka waktu Paten sederhana dicatat dan diumumkan melalui media elektronik dan/atau media non-elektronik. Paten Paten Sederhana
  • 14. PERMOHONAN PATEN Syarat dan Tata Cara Permohonan  Paten diberikan berdasarkan Permohonan  Diajukan oleh Pemohon atau Kuasanya kepada Menteri secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dengan membayar biaya.  Setiap Permohonan diajukan untuk satu Invensi atau beberapa Invensi yang merupakan satu kesatuan Invensi yang saling berkaitan.  Permohonan sebagaimana dimaksud dapat diajukan baik secara elektronik maupun nonelektronik. Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, paling sedikit memuat:  Tanggal, bulan, dan tahun surat Permohonan;  Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan Inventor;  Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan Pemohon dalam hal Pemohon adalah bukan badan hukum;  Nama dan alamat lengkap Pemohon dalam hal Pemohon adalah badan hukum;  Nama, dan alamat lengkap Kuasa dalam hal Permohonan diajukan melalui Kuasa; dan  Nama negara dan Tanggal Penerimaan permohonan yang pertama kali dalam hal Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas
  • 15. Permohonan harus dilampiri persyaratan:  Judul Invensi;  Deskripsi tentang Invensi;  Klaim atau beberapa klaim Invensi;  Abstrak Invensi;  Gambar yang disebutkan dalam deskripsi yang diperlukan untuk memperjelas Invensi, jika Permohonan dilampiri dengan gambar;  Surat kuasa dalam hal Permohonan diajukan melalui Kuasa  Surat pernyataan kepemilikan Invensi oleh Inventor;  Surat pengalihan hak kepemilikan Invensi dalam hal Permohonan diajukan oleh Pemohon yang bukan Inventor; dan  Surat bukti penyimpanan jasad renik dalam hal Permohonan terkait dengan jasad renik
  • 16. Permohonan berdasarkan Traktat Kerja Sama Paten  Permohonan dapat diajukan berdasarkan Traktat Kerja Sama Paten.  Ketentuan sebagaimana dimaksud berlaku secara mutatis mutandis terhadap Permohonan yang berdasarkan Traktat Kerja Sama Paten.  Ketentuan lebih lanjut mengenai Permohonan yang diajukan berdasarkan Traktat Kerja Sama Paten diatur dalam Peraturan Menteri.
  • 18. PNBP Paten Berdasarkan PP No. 45 Tahun 2016
  • 19. PNBP Paten Berdasarkan PP No. 45 Tahun 2016
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. Kegunaan Paten  Menurut Munandar dan Sitanggang(2008) ada empat alasan mengapa sistem paten diciptakan: 1. Untuk mengadakan penciptaan itu sendiri 2. Untuk menyebarluaskan penemuan yang sudah diperoleh 3. Untuk menginvestasikan sumber daya yang diperlukan guna melakukan eksperimen, produksi dan pemasaran atas penemuan yang ada 4. Untuk mengembangkan dan menyempurnakan penemuan-penemuan terdahulu  Paten merupakan pendorong bagi dilakukannya berbagai kegiatan riset dan pengembangan secara efisien  Mendorong berbagai perusahaan menyediakan anggaran besar untuk penelitian, riset dan pengembangan suatu produk Kegunaan Paten
  • 24. Kegunaan Paten • Paten sering dikritik sebagai alat kaum kapitalis memanfaatkan posisi dominannya, karena mereka dapat membayar untuk memanfaatkan suatu penemuan • Indonesia sangat kaya dengan warisan budaya jika makanan khas tiap-tiap suku budaya di Indonesia dipatenkan, mungkin Indonesia dapat memiliki restoran-restoran terkenal di luar negeri • Jika perlindungan hukum mengenai paten tidak diterapkan dengan baik, orang yang berbakat dibidang teknologi dan komputer akan pindah ke negara lain yang lebih menghargai karyanya