2. Doa Pembukaan
• Tuhan Yesus Kristus, Engkau selalu
mengajarkan kami tentang kebenaran. Hari ini
kami akan belajar bersama tentang upaya
untuk mengembangkan sikap jujur.
Dampingilah kami semua, agar kami mampu
bersikap jujur dalam menumbuhkan sikap
saling percaya diantara kami. Demi Yesus
Kristus Putera yang bersama Dikau, kini dan
sepanjang masa. Amin
3. Indikator
Pada akhir pelajaran siswa dapat:
1. Menceritakan pengalaman bertindak jujur dan
ketidakjujuran serta akibatnya
2. Menjelaskan pandangan masyarakat tentang kejujuran
3. Makna sikap jujur sebagai cara hidup orang beriman
4. Hambatan-hambatan yang terjadi untuk bersikap jujur
5. Upaya-upaya konkret untuk membangun sikap jujur
dalam hidup sehari-hari
4. Pentingnya Sikap Saling Percaya
• Hidup bersama akan berjalan dengan baik
• Tidak mengalami hambatan untuk berkata
jujur dan benar
• Kejujuran akan mengokohkan sikap saling
percaya
• Relasi antara sesama menjadi harmonis, rukun
dan damai
• Segala beban psikologis terhindarkan dan
akan mengalami jiwa yang lepas bebas
6. Pemulung dan Anaknya
Pak Samsudi mempunyai tiga orang anak. Yg
pertama laki-laki, sudah menikah. Yg kedua
dan ketiga masih sekolah di kelas 1 dan kelas 3
SMP.
“Sebenarnya hanya dalam waktu 1 jam saja
kami bisa sampai di rumah. Namun, kami
bertemu paling-paling setahun sekali sewaktu
Idul fitri. Selama ini saya dan istri tidak jujur
dengan anak-anak tentang pekerjaan kami di
sini” papar pak Samsudi.
7. • Dulu Pak Samsudi adalah buru pabrik, tetapi karena
krisis ekonomi pabriknya bangkrut dan Pak Samsudi
di-PHK. Satu-satunya jalan untuk menghidupi
keluarga dan sekolah anak-anak mereka adalah
menjadi pemulung.
• “Sampai saat ini anak-anak tidak tahu bahwa kami di
sini bekerja sebagai pemulung. Mereka tidak pernah
bertanya. Mereka hanya tahu kami bekerja di
pabrik,” kata Pak Samsudi
• Pak Samsudi mengakui bahwa ia takut untuk berkata
jujur. Dia kwatir jika anak-anaknya nanti malu
melihat keadaan orangtuanya yang sebenarnya dan
mereka melarang bekerja sebagai pemulung.
8. • Hal ini menyebabkan mereka jarang bertemu anak-
anaknya. Mereka sangat rindu untuk dapat berkumpul
dengan anak-anaknya. Pak Samsudi sebenarnya ingin
anak-anaknya tahu pekerjaan mereka sebenarnya.
Memang berat, tetapi cepat atau lambat, Pak Samsudi
akan berkata jujur kepada anak-anaknya, sehingga
mereka akan dapat berkumpul kembali. Beban berat
rasa kwatir yg selama ini membelenggu hidupnya pasti
akan hilang. Pak Samsudi percaya bahwa hanya dengan
bantuan rahmat Tuhan yg Maha Kasih semua akan
berjalan dg baik. Keyakinan Pak Samsudi dan istrinya
sungguh besar, yakni bahwa hanya pada Tuhan mereka
dapat berharap dan akan memenangkan pergulatan
hidup ini.
9. Ananias dan Safira (Kis 5:1-11)
• 5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia
beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
• 5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian
dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa
dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
• 5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa
hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai
Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah itu?
10. • 5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu
tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual,
bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu?
Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu
dalam hatimu? Engkau bukan mendustai
manusia, tetapi mendustai Allah."
• 5:5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah
Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah
ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.
• 5:6 Lalu datanglah beberapa orang muda;
mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke
luar dan pergi menguburnya.
• 5:7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri
Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah
terjadi.
11. • 5:8 Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku,
dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab
perempuan itu: "Betul sekian."
• 5:9 Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat
untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang
yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu
dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
• 5:10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di
depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika
orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia
sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan
menguburnya di samping suaminya.
• 5:11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan
semua orang yang mendengar hal itu.
12. Pertanyaan Refleksi
1. Apakah yang dilakukan oleh Ananias dan Safira?
2. Kepada siapa saja mereka telah berbuat tidak
jujur?
3. Apa yang menyebabkan mereka berbuat tidak
jujur?
4. Apa akibat dari perbuatan mereka? Apakah
akibat yang harus mereka tanggung memang
wajar? Mengapa?
5. Apa kiranya pesan kisah di atas bagimu?
13. Pandangan Kristiani tentang kejujuran
berdasarkan Kis 5:1-11
Ananias melakukan tindakan tidak jujur dengan harta
miliknya. Ia menahan sebagian dari miliknya untuk
kepentingannya sendiri
Ketidakjujuran Ananias dan Istrinya membawa akibat
yg sangat fatal, yaitu kematian. Jadi, ketidakjujuran
tidak hanya mendustai diri sendiri dan orang lain,
tetapi juga mendustai Allah (Kis 5:4). Sikap tidak jujur
merusak hubungan dengan orang lain dan dengan
Allah. Orang yg tidak jujur berarti telah dirasuki oleh
iblis. Ia tidak melaksanakan kehendak Allah,
melainkan kemauan iblis.