2. Consumerology & Ethics
Menurut Graves (2015), Consumerology merupakan intisari yang
memasukkan wawasan tentang psikologi ke dalam perilaku
konsumen sehari-hari. Perilaku konsumen dapat meliputi;
Pengambilan Keputusan, Melakukan Persepsi terhadap suatu produk
dan Pemunculan emosional dalam diri konsumen. Etik dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kumpulan atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak.
2
Consumerology & Etik dapat di simpulkan bahwa adanya hubungan
yang saling mempengaruhi pada sikap konsumen dalam pembelian suatu
barang/jasa. Hal tersebut lebih sering tidak terlihat pada perilaku konsumen
secara konkrit.
4. “
● Consumer Value Positioning, merupakan suatu
cara alternatif guna mempromosikan dan
memberikan nilai yang diinginkan.
●Calibration of Consumer Knowledge, Produk yang
dihasilkan harus ramah lingkungan sehingga, tidak
membuat pencemaran lingkungan.
●Credibility of Product Claim, Klaim pada suatu
produk harus diberikan sesuai dengan standard yang
berlaku dan atribut pada suatu produk haruslah
mendapat klaim yang berkualitas.
4
5. Etik pada Perilaku Konsumen
Menurut Kennedy (2015), Perilaku Konsumen terdapat 2 bagian yaitu,
faktor internal dan faktor ekternal:
1. Faktor Internal, merupakan faktor yang berasal dari dalam diri manusia
(Persepsi, Sikap, Gaya Hidup dan kepribadian).
2. Faktor Eksternal, merupakan faktor yang berasal dari luar diri manusia,
(Budaya, Sosial, Referensi dan Situasi).
Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi konsumen dalam beretik untuk
proses konsumsi sehari-hari. Faktor yang paling kuat dalam penentuan etik
perilaku konsumen adalah faktor eksternal karena, semua nilai-nilai yang
berlaku berasal dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pihak penjual harus
memperhatikan faktor internal dan faktor eksternal tersebut sehingga,
konsumen dapat menjadi pelanggan yang setia terhadap produk-produk
atau jasa yang dihasilkan.
5
6. Menurut FitzPatrick (2013), Para Pemasar harus bersandar
pada sistem nilai masyarakat guna menentukan etika yang berlaku
di kalangan konsumen agar setiap transaksi dapat berjalan dengan
baik. Nilai-nilai yang dapat diterapkan, yaitu:
Kejujuran, Dalam hal ini setiap transaksi yang dilakukan harus
menepati segala perjanjian yang ada. Sehingga, adanya
keterbukaan selalu diutamakan.
Bertanggung-Jawab, Pemasar harus bisa menerima segala
konsekuensi yang di perhadapkan oleh konsumen pada produk
yang mereka pasarkan. Hal tersebut harus dilakukan sesuai
dengan nilai-nilai yang berlaku.
Keadilan, Pemasar harus bisa menawarkan produk-produk
yang bersifat seimbang. Hal ini guna meminimalisir adanya
kesenjangan sosial ditengah-tengah konsumen.
Etik dalam Marketing terhadap
Perilaku Konsumen
6
7. 7
Kesimpulan
Consumerology mempengaruhi kehidupan konsumen
sehari-hari. Sedangkan, Etika dalam pemasaran
berlaku sebagai benteng bagi pemangku kepentingan,
etika bisnis juga memiliki fungsi yang mampu
menyinergikan antar pemangku kepentingan dalam
bisnis. Bisnis yang beretika akan membawa dampak
baik pada perusahaan. Penerapan etika dalam kegiatan
bisnis akan membawa dampak yang positif bagi
kelangsungan suatu bisnis.
8. Referensi
● Fitzpatrick, H. (2013). Marketing Management for Non-Marketing
Managers. CGMA: Wiley.
● Graves, P. (2015). Consumer.ology : Mitos Riset Pasar,
Kebenaran tentang Konsumen, dan Psikologi Berbelanja.
Elex Media Komputindo: Jakarta.
● https://kbbi.web.id/etik , Diakses pada 20 Desember 2020.
● Kennedy , A. (2015). Business Development for DUMMIES.
United Kingdom: A Wiley Brand.
8