Pemasaran etis adalah suatu pendekatan dalam pemasaran bisnis dengan menetapkan standar etika yang tinggi dan mengkomuniasikan standar tersebut secara positif.
2. Pemasaran etis adalah suatu pendekatan dalam pemasaran bisnis
dengan menetapkan standar etika yang tinggi dan mengkomuniasikan
standar tersebut secara positif (Lake, 2009).
Etika pemasaran berdampak pada konsumen dan bisnis yang sedang
dijalani. Secara etis tanggungjawabnya adalah menggunakan iklan
yang tidak menyesatkan dan tidak menipu konsumen (Lake, 2009).
Etika Pemasaran
3. Fungsi Etika Pemasaran menurut Lake(2009) didalam Consumer
behaviors for dummies
Etika dalam pemasaran memiliki peran sebagai seperangkat standar
etika dalam pemasaran yang membantu untuk dapat melakukan hal
yang benar pada produk atau sector pasar tertentu.
01
Standar ini digunakan untuk mengidentifikasi praktik yang dapat diteri
ma, mendorong pengendalian internal, dan berurusan dengan jujur
dan adil terhadap konsumen
02
Etika dapat memastikan pebisnis bertanggungjawab atas aktivitas-
aktivitas pemasaran yang dilakukan
03
Etika dapat memastikan keputusan pebisnis dan tindakan yang diambil
dalam pemasaran dapat memenuhi kebutuhan konsumen, dan
kebutuhan masyarakat
04
4. Pemasaran
yang Tidak Etis
Pemasar yang tidak etis memiliki niat untuk bertindak lalai,
memanipulasi konsumen, dan merugikan orang lain.
Perilaku pemasaran yang tidak etis mempengaruhi emosi,
sikap, dan persepsi konsumen (Lake, 2009).
Persepsi yang dimiliki oleh konsumen akan buruk dan
menghentikan aktivitas pembelian terhadap suatu barang
(Lake, 2009).
5. Etika Mempengaruhi 4P Pemasaran menurut Lake(2009)
didalam buku Consumer behaviors for dummies
P1
P2
P3
P4
Saat konsumen merasa harganya
tidak adil, konsumen cenderung akan
meninggalkan dan menyebar informasi
negative kepada konsumen lain.
Pricing
Apakah produk memberikan bahaya
kepada konsumen dan masyarakat.
Suatu produk dapat menyebabkan
masalah jangka panjang kepada
konsumen.
Products
Konsumen sering percaya bahwa produk
dipromosikan dengan cara yang terlalu
bagus, hal tersebut menyebabkan
skeptisisme dan penurunan kepercayaan
terhadap pesan promosi
Promotion
Mengacu pada bagaimana pebisnis
mendistribusikan produk melalui
berbagai saluran pengiriman. Konsumen
khawatir tentang bagaimana dan dimana
ia akan mendapatkan produknya
Placement
6. Teori Etis
Individu akan mengikuti kewajibannya terhadap
individu atau masyarakat lain, karena
menjunjung tinggi kewajiban merupakan hal
yang dianggap benar secara etis.
Deontology
Memungkinkan individu untuk menentukan
parahnya situasi dan menciptakan solusi terbaik
yang mungkin sesuai dengan pengalaman orang
lain.
Casuist
Sebuah keyakinan dalam etika waktu dan
tempat, kebenaran moral penilaian relative
terhadap orang atau kelompok orang.
Moral Relativism
Pilihan yang memberikan manfaat
besar bagi orang lain adalah pilihan
yang dianggap benar secara etis.
Utilitarianism
Seorang individu memecahkan dilemma
etika ketika mereka berkembang dan
memelihara seperangkat kebajikan
Virtue Ethics
Menurut Lamb, Hair &McDaniel(2017)
didalam buku Principles of Marketing
7. Pengembangan Etika
Sebagian besar pebisnis pernah melalui tahap ini
dengan berpusat pada diri sendiri dan bersikap
manipulatif
Moralitas Prekonvensional
01
Loyalitas pada masyarakat merupakan hal
terpenting. Pengambil keputusan pemasaran
memperhatikan tindakan yang diambil apakah legal
dan bagaimana tindakan akan dilihat oleh orang lain.
Moralitas Konvensional
02
Lebih perhatikan tentang bagaimana melihat dan menilai
diri sendiri dalam jangka panjang. Seorang pembuat
keputusan pemasaran perhatikan apakah keuntungan
perusahaan dapat meningkat dalam jangka panjang.
Moralitas Postkonvensional
03
Menurut Lamb, Hair
&McDaniel(2017) didalam buku
Principles of Marketing
8. 1. Tingkat masalah etika dalam perusahaan
Semakin sehat lingkungan etis pada perusahaan, semakin besar kemungkinan pemasar
akan mengambil sikap yang kuat terhadap tindakannya.
2. Tindakan manajemen puncak terkait etika
Manajer teratas dapat mempengaruhi perilaku professional pemasaran dengan
mendorong perilaku etis dan mencegah perilaku tidak etis.
3. Besaran potensial dari konsekuensi
Semakin besar kerugian yang ditimbulkan, semakin besar kemungkinan pemasar
mengenali masalah merupakan hal tidak etis.
4. Konsesus social
Semakin besar tingkat kesepakatan diantara rekan manajer bahwa suatu tindakan
berbahaya, semakin besar kemungkinan pemasar akan mengenali masalah tersebut
tidak etis.
5. Kemungkinan hasil yang berbahaya
Semakin besar kemungkinan suatu tindakan akan menghasilkan hasil yang merugikan,
semakin besar kemungkinan pemasar mengenali masalah tidak etis.
Faktor-factor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis dan
penilaian (Lamb, Hair &McDaniel, 2017)
9. Beberapa Keuntungan Pedoman Etika
Proses penyusunan kode etik
mendiskusikan dengan karyawan tentang
apa yang benar dan salah, agar
memperoleh keputusan yang baik
Kode tertulis tertulis membantu
karyawan menghindari kebingunan
apakah keputusannya etis atau tidak.
Kode etik dapat menjadi
pengendalian internal yang efektik
pada suatu perilaku.
Kode etik membantu karyawan
mengidentifikasi praktik bisnis apa yang
dapat diterima oleh perusahaan.
Menurut Lamb, Hair &McDaniel(2017)
didalam buku Principles of Marketing
10. Perusahaan kecil terkadang mengalami
penyimpangan etika dalam melakukan promosi (Lamb,
Hair &McDaniel, 2017).
.
Keyakinan etis sedikit berbeda dari satu budaya ke
budaya lain (Lamb, Hair &McDaniel, 2017).
11. Etika bisnis adalah aturan perilaku yang memandu tindakan di pasar.
Etika bisnis adalah standar yang digunakan oleh banyak orang dalam
suatu budaya untuk menilai yang benar dan yang salah.
Nilai secara universal meliputi kejujuran, kepercayaan, keadilan, rasa
hormat, integritas, akuntabilitas, dan loyalitas.
Setiap budaya memiliki nilai, kepercayaan, dan adat yang berbeda,
sehingga perusahaan di seluruh dunia mendefinisikan bisnis yang etis
dengan sangat berbeda.
Menurut Solomon (2018), didalam
buku Consumer Behavior Buying,
Having, and Being
12. Pemasaran etis adalah suatu pendekatan dalam pemasaran bisnis
dengan menetapkan standar etika yang tinggi dan mengkomuniasikan
standar tersebut secara positif. Pemasar yang tidak etis memiliki niat
untuk bertindak lalai, memanipulasi konsumen, dan merugikan orang
lain. Perilaku pemasaran yang tidak etis mempengaruhi emosi, sikap,
dan persepsi konsumen. Perusahaan kecil terkadang mengalami
penyimpangan etika dalam melakukan promosi. Nilai secara universal
meliputi kejujuran, kepercayaan, keadilan, rasa hormat, integritas,
akuntabilitas, dan loyalitas. Setiap budaya memiliki nilai, kepercayaan,
dan adat yang berbeda, sehingga perusahaan di seluruh dunia
mendefinisikan bisnis yang etis dengan sangat berbeda.
Kesimpulan
13. Daftar Pustaka
Lake, L., A. (2009). Consumer behaviors for du
mmies. Wiley Publishing, inc.
Lamb.,C.W, Hair.,J.W &McDaniel.C. (2017).
Principles of Marketing. Cengage Learning
Solomon.,M.R. (2018). Consumer behavior bu
ying, having, and being. Pearson Education Li
mited