5. Mapping Outcomes
• Pada tahap ini akan menggambarkan hasil
(outcome).
• Dengan gambaran tersebut akan benar-benar
dipahami perubahan apa yang Anda bawa bagi
pemangku kepentingan. Hal-hal yang Anda sudah
memiliki berupa nilai uang atau bahkan hal-hal
seperti jam kerja sukarela, juga perlu diberi nilai
uang.
• Misalnya, jika Anda melatih 30 anak perempuan
dalam pelatihan membuat sabun organik, agar
mereka mandiri secara finansial, maka
peningkatan pendapatan yang mereka peroleh
dengan menjual sabun organik tersebut akan
menjadi outcome/hasilnya.
6. Maping Outcome ...
• Tentu saja bisa terdapat lebih dari satu hasil,
dan hasil tersebut akan berbeda untuk
pemangku kepentingan yang berbeda.
• Jadi, penting untuk mempertimbangkan hal ini
& faktor lain seperti pandangan pemangku
kepentingan, atau berapa lama waktu yang
dibutuhkan pemangku kepentingan untuk mulai
mengalami perubahan saat memutuskan hasil
mana yang akan diukur.
7. Evidencing outcomes and
giving them a value
• Kesemuanya harus dihitung sebagai hasil dalam
bentuk nilai uang. Ini dilakukan dengan
menggunakan konsep proksi keuangan untuk
menyepakati nilai yang terjadi pada berbagai
pemangku kepentingan & digunakan untuk
memperkirakan nilai total yang diciptakan dengan
adanya intervensi Anda.
• Ada berbagai jenis proxy keuangan, misalnya
dalam beberapa kasus bisa berupa peningkatan
tabungan, atau penghematan biaya. Ini sangat
tergantung pada intervensi Anda dan perubahan
yang Anda coba bawa dari program yang akan
dilakukan.
8. Pemetaan ini akan mencakup hal-hal berikut:
1. Designing the impact map (Merancang
peta dampak)
2. Identifying inputs (Mengidentifikasi
masukan)
3. Assigning monetary value to inputs
(Menetapkan nilai moneter untuk input)
4. Clarifying outputs (Mengklarifikasi
keluaran)
5. Describing outcome (Menjelaskan hasil)
Maping Outcome ...
9.
10.
11. • Pada tahap ini, akan dimulai dengan
mendefinisikan atau merancang peta dampak.
• Peta dampak merupakan cetak biru analisis
SROI. Ini akan mencakup informasi tentang
organisasi dan ruang lingkup analisis.
• Akan memasukkan informasi tentang
pemangku kepentingan dan perubahan
“disengaja atau tidak diinginkan” berdasarkan
analisis pada tahap sebelumnya.
1. Designing the impact map
(Merancang peta dampak)
2.
12. Contoh Peta Dampak
The Outcomes
(what changes)
Who do we have an
effect on?
Who has an effect
on us?
What do you think
will change for
them?
What do they Value $ Summary of
invest? activity in
numbers
Description
How would you
describe the change?
13. Merancang peta dampak ...
• Pada gambar di atas menjelaskan tabel harus dibuat
dalam 2 tahap (yaitu: tahap 1 dan 2) dalam analisis
SROI.
• Pada tahap 1: dijelaskan bahwa terdapat kolom
untuk mengidentifikasi stakeholder dan perubahan
positif maupun negatif yang akan terjadi pada
stakeholder.
• Pada tahap 2: terdapat kolom untuk input, outputs,
dan outcomes yang harus diisi saat memulai Peta
Dampak.
14. • Fase analisis ini akan meminta LSM untuk
mengisi bagian atas peta dampak.
• Prosesnya akan dimulai dengan
mencantumkan nama LSM, tujuan dan ruang
lingkup proyeknya. Kemudian akan
mencantumkan pemangku kepentingannya,
seperti pemerintah daerah, badan sipil,
warga, relawan, dll., di kolom pertama.
• Perubahan yang dimaksudkan/tidak
diinginkan untuk pihak-pihak ini akan
dicantumkan di kolom kedua.
Merancang peta dampak ...
15. • Investasi pada SROI mengacu pada
nilai keuangan dari input.
• Perlu diindentifikasi input apa saja
yang telah stakeholder kontribusikan
untuk jalannya aktivitas.
• Input yang digunakan dalam
melakukan aktivitas, misalnya: uang
atau waktu.
2. Identifying inputs (Mengidentifikasi
masukan)
17. • Ketika mengisi Peta Dampak, harus
mengidentifikasi input, selain investasi
keuangan, seperti waktu relawan.
• Hal ini untuk memastikan bahwa biaya dalam
menjalankan layanan sudah transparan. Pada
bagian ini memberikan nilai input non-
monetised.
Dua jenis utama dari input non-monetised
dalam SROI, yaitu waktu relawan dan
sumbangan dalam bentuk barang dan jasa.
• Konversi saat ini SROI adalah waktu yang
dihabiskan pada program, dan tidak diberikan
nilai keuangan.
3. Assigning monetary value to inputs
(Menetapkan nilai moneter untuk input)
18. • Output adalah ringkasan kuantitatif dari suatu
kegiatan. Ini dapat dilihat dari daftar
stakeholder, yang menggambarkan output
dari kegiatan tersebut.
• Kadang-kadang output yang sama diulang
untuk beberapa stakeholder, output tersebut
harus dieleminasi dan tidak akan dihitung
dalam perhitungan.
• Dalam situasi di mana stakeholder
berkontribusi atas waktu mereka, maka
outputnya dapat digambarkan seperti dalam
input, yaitu : berapa jam.
4. Clarifying outputs (Mengklarifikasi
keluaran)
19. • SROI merupakan alat pengukur berbasis
outcome, mengukur outcome adalah satu-
satunya cara yang dapat meyakinkan bahwa
perubahan terjasi bagi stakeholder sedang
berlangsung.
• Hati-hati membedakan output dengan outcome.
Sebagai contoh, jika program pelatihan bertujuan
membuat orang menjadi dapat bekerja, maka
penyelesaian pelatihan itu adalah output,
mendapatkan pekerjaan adalah outcome.
• Mengidentifikasi outcome tidak selalu segera
intuitif, pastikan bahwa itu telah sesuai dengan
theory of change dan memastikan bahwa hal itu
telah diukur dengan benar.
5. Describing outcome (Menjelaskan
hasil)
23. • Pada langkah pemetaan dan menggambarkan
hasil yang terjadi bagi para stakeholder, kita
menggambarkan indikator hasil dan
menggunakan ini untuk membuktikan pada
hasil yang nyata terjadi.
• Ada empat langkah dalam tahap ini:
Deskripsi hasil ...