Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menghindari bias dalam wawancara dengan menghindari diskriminasi terhadap atribut kandidat yang tidak relevan dengan kualifikasi pekerjaan.
2. Memilih tim pewawancara yang tepat dan melakukan proses wawancara secara profesional dan obyektif.
3. Melakukan penilaian terhadap kandidat berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan secara menyelur
3. Introduction ...
• Terjadinya bias hasil wawancara dapat
disebabkan diskriminasi yang bersumber pada
praduga dan sikap apriori pewawancara
terhadap atribut individual yang sesungguhnya
tidak relevan dengan kualitas profesional
mereka (seperti ras, warna kulit, jenis kelamin,
umur, agama, afiliasi politik, dan lainnya), yang
membuat penilaian wawancara menjadi kabur.
• Interview kandidat yang bias dapat
menyebabkan pengambilan keputusan yang
salah, menurunkan kualitas rekrutmen,
menaikkan angka turnover, dan kerugian lain
bagi perusahaan.
4. Kiat-Kiat Menghindari Kesalahan
dalam Wawancara
1. Tetapkan Tim Pewawancara
yang Tepat
2. Lakukan Proses Wawancara
dengan baik dan benar.
3. Miliki Keterampilan
Komunikasi yang memadai.
4. Penggunaan Bahasa Tubuh
yang Sesuai.
5. Pengendalian emosi dan
Kecerdasan Emosional (EQ)
yang mupuni.
6. Penilaian secara Objektif
untuk memilih dan
menetapkan kandidat yang
terbaik dari yang baik-baik.
6. Lakukan Proses Wawancara
dengan Baik dan Benar
• Persiapan yang matang & detail
• Tampilkan “wajah” perusahaan Anda
• Tetap berpedoman pada panduan
wawancara.
• Mencocokkan dengan budaya
perusahaan.
• Menilai dan membuat keputusan secara
tepat.
(Sebagaimana telah di bahas pada File-1
Materi terdahulu)
7. Miliki Keterampilan Komunikasi
yang Memadai
Mengingat wawancara adalah salah
satu bentuk komunikasi, maka
keterampilan komunikasi Pewawancara
harus memadai, antara lain:
• Keterampilan Membaca.
• Keterampilan mengemukakan
pertanyaan.
• Penggunaan Gaya bahasa (+ Public
Speaking).
• Keterampilan Mendengar.
• Keterampilan mencerna dan
memahami dengan baik maksud
jawaban/respon kandidat, termasuk
bahasa tubuh yang ditampilkan
kandidat.
8. Penggunaan Bahasa Tubuh
yang Sesuai
• Untuk menghindari kesalahan dalam
wawancara, maka diperlukan juga
kemahiran pewawancara dalam
menggunakan dan memahami bahasa
tubuh.
• Hal ini dapat memberikan rasa nyaman
bagi kandidat, disamping dapat juga
untuk memperjelas maksud dari apa
topik yang sedang ditanyakan/dibahas.
• Begitu juga dengan pentingnya
kemampuan Pewawancara untuk
mengartikan dan menilai bahasa tubuh
kandidat dalam merespon
pembicaraan.
9. Pengendalian Emosi dan Kecerdasan
Emosional (EQ) yang Mupuni
• Salah satu tujuan wawancara
adalah untuk menggali sebanyak
mungkin informasi dan
kesesuaian dengan kandidat,
maka Pewawancara harus
mampu mengendalikan emosi
dan memiliki kecerdasan
emosional (EQ) yang mupuni.
• Melalui pengendalian emosi dan
kecerdasan emosional (EQ) yang
baik akan mendapatkan hasil
wawancara yang memuaskan
dan memiliki keakuratan dalam
penilaian terhadap kandidat.
10. Penilaian Objektif dalam Memilih dan
Menetapkan Kandidat yang Terbaik
dari yang Baik-Baik.
• Penilaian terhadap kandidat perlu
dilakukan secara objektif dan
menghindarkan diri dari berbagai
hal lain (seperti diskriminasi,
campur tangan pihak lain, dll).
• Kandidat yang terbaik
(berdasarkan penilaian objektif
dari Tim Pewawancara) adalah
yang mememenuhi kriteria secara
menyeluruh sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan,
terutama dari segi competency
dan behavioral.