SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
8
2 7
1
12
4
6
5
10
9
Yuriadi Kusuma
Mechanical Engineering Dept. Escalator
MODUL 11
ESCALATOR
Tujuan Pembahasan
1. Mampu memahami fungsi-fungsi dari eskalator
2. Memahami jenis-jenis eskalator
3. Memahami teori perancangan eskalator
4. Mampu mengaplikasikan tahapan-tahapan perancangan
5. Memahami sistem pemeliharaan eskalator
11.1. Pengenalan Peralatan
Secara umum peralatan escalator terdiri atas :
1. Rangka struktur (frame)
2. Rel (rail)
3. Rantai dan roda gigi (chain & gear)
4. Anak tangga (step)
5. Dinding penyangga rel tangan (balustrade)
6. Pegangan tangan (hand rail)
7. Lantai pijak (landing plates)
8. Lantai bergerigi (combplates)
9. Ruang mesin
10. Pencahayaan (lighting)
11. Unit penggerak (drive unit)
12. Peralatan listrik (electrical parts)
Gambar 11.1. Sketsa Rencana Escalator
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
UTILITAS
Yuriadi Kusuma
Mechanical Engineering Dept. Escalator
11.1.1. Rangka Struktur (frame)
Ada dua jenis rangka struktur, yaitu :
1. Rangka struktur dengan menggunakan solid H beam
2. Rangka struktur dengan pemasangan konstruksi besi siku
a. Rangka struktur dengan menggunakan solid H – beam
Pada umumnya rangka struktur dibagi atas tiga bagian :
1. Rangka atas (upper frame)
2. Rangka tengah (middle frame)
3. Rangka bawah (lower frame)
Ketiga bagian rangka tersebut dirakit dilokasi pemasangan dengan
menggunakan baut khusus (punch bolt).
Keuntungan dari penggunaan rangka struktur dengan solid H beam adalah :
1. Memudahkan transportasi (bisa dimasukkan kedalam kontainer)
2. Memudahkan pengaturan jalan masuk ke lokasi pemasangan
3. Lebih mudah untuk dipindahkan setelah unit dipsang.
Sedangkan kerugiannya :
1. Lebih berat dari rangka struktur konstruksi besi siku
2. Untuk pemasangannya diperlukan tenaga terampil.
b. Rangka struktur dengan pemasangan konstruksi besi siku
Berbeda dengan escalator yang menggunakan rangka solid H beam, rangka
jenis ini dikirim ke lokasi pemasangan dalam satu kesatuan yang talah dirakit lebih
dahulu dipabrik pembuat.
Keuntungan dari penggunaan rangka konstruksi besi siku adalah :
1. Lebih ringan dibandingkan rangka solid H beam.
2. Lebih cepat didalam pemasangannya
Kerugiannya adalah :
1. Memerlukan transportasi khusus, terutama untuk unit – unit yang
panjang/tinggi.
2. Jalan masuk kelokasi pemasangan perlu dipersiapkan dari awal saat
pelaksanaan pekerjaan.
3. Setelah dipasang agak sulit dipindahkan.
Rel (rail)
Rel berfungsi untuk mengarahklan gerakan luncuran roda rantai penggerak
anak tangga (step chain roller) dan roda anak tangga(step roller). Rel harus dipasang
dan disetel dengan benar agar gerakan roda anak tangga dan roda rantai penggerak
anak tangga halus dan lurus, didalam pengoperasiannya rel ini harus diberi pelumas,
material untuk rel ini umumnya besi siku.
11.1.3. Rantai dan roda gigi (chain and gear)
Rantai dan roda gigi merupakan peralatan penggerak anak tangga dan
pegangan tangan.
Ada beberapa jenis rantai :
1. Rantai penggerak utama (driving chain)
2. Rantai penggerak anak tangga (step chain)
3. Rantai penggerak pegangan tangan (hand rail driving chain)
Ada beberapa janis roda gigi :
1. poros roda gigi atas (upper terminal gear)
2. Poros roda gigi bawah (lower terminal gear)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
UTILITAS
Yuriadi Kusuma
Mechanical Engineering Dept. Escalator
11.1.4. Anak Tangga (step)
Anak tangga merupakan tempat pijakan dari penumpang escalator dan bagian
permukaannya harus selalu dalam keadaan horizontal pada saat membawa
penumpang. Adapaun material yang digunakan harus terbuat dari bahan – bahan yang
tidak mudah terbakar seperti aluminium, stainless steel dan besi cor.
Untuk memudahkan penumpang dalam membedakan satu anak tangga
dengan anak tangga yang lain harus diberi warna kuning. Ukuran dari anak tangga ini
pada umumnya :
1. 600 mm, untuk satu orang per anak tangga.
2. 800 mm, (permintaan khusus)
3. 1000 mm, untuk dua orang per anak tangga.
11.1.5. Dinding Penyangga Rel Tangan (balustrade)
Yang dimaksud dengan balustrade adalah dinding kiri dan kanan dari escalator.
Dasar dinding yang berdekatan dengan tangga biasanya terbuat dari kaca yang
ditemper dengan ketebalan 10 mm (tempered glass balustrade), dapat juga
mengguanakan stainless steel balustrade. Stainless steel balustrade dipakai untuk
escalator yang dipasang pada stasiun kereta, bandar udara atau tempat lain yang
sejenis, dimana banyak kemungkinan balustrade tersebut terkena benturan dari luar.
Gambar 11.2. Balustrade
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
UTILITAS
Handrail
Yuriadi Kusuma
Mechanical Engineering Dept. Escalator
11.1.6. Pegangan Tangan (handrail)
Dinding penyangga (balustrade) kiri dan kanan harus dilengkapi dengan rel
penyangga tangan (handrail) yang dapat bergerak kontinu dan bersamaan arah
dengan gerak tangga saat berjalan. Kecepatannya harus sama dengan kecepatan
tangga saat berjalan.
Pegangan tangan berfungsi untuk membantu penumpang pada saat
melangkah masuk atau keluar dari anak tangga, agar penumpang tidak jatuh atau
terseret. Material yang dipergunakan untuk pegangan tangan ini adalah karet khusus
(hypalon) dengan yang tahan panas, dimana panas tersebut sebagai akibat – gesekan
– gesekan, baik yang disebabkan oleh mekanisme penggerak ataupun oleh gesekan
antara handrail dengan frame handrail (aluminium).
Gambar 11.3. Handrail
Untuk mekanisme handrail ini juga dilengkapi dengan switch pengaman
terhadap benda – benda asing yang terjepit. Pada handrail (1 unit escalator terdapat 2
handrail) kelilingnya harus tersambung secara sempurna, artinya tidak boleh ada
sambungan yang dapat menyebabkan macet akibat toleransi dengan handrail yang
kecil dan pemuaian akibat panas (sifat zat apabila terkena panas akan memuai). Untuk
itu diperlukan toleransi kurang lebih 2 mm, dengan sisi – sisi sampingnya. Panas yang
timbul akibat gesekan adalah antara 400
– 450
C (merupakan panas maksimum untuk
kondisi ruangan tanpa AC).
Mekanisme handrail ini menggunakan penggerak utama berasal dari rol – rol step yang
digerakkan oleh rantai dan ditekan pula dengan rol – rol khusus yang menekan
handrail sehingga akibat tekanan tersebut dan adanya putaran dari rol – rol tersebut
menyebabkan handrail dapat bergerak.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
UTILITAS
Arah gerak handrail
Arah gerak rantai
Yuriadi Kusuma
Mechanical Engineering Dept. Escalator
Dalam 1 unit escalator terdiri dari 4 unit rol (2 unit untuk menekan dan
menggerakkan bagian atas dan 2 unit bagian bawah), penggerak handrail dan masing
– masing terdiri dari 4 rol. Bahan rol tersebut adalah besi cor dan dibagian
permukaannya dilapisi oleh karet tahan panas.
Gambar 11.3. Mekanisme penggerak handrail
11.1.7. Lantai pijak (Landing Plates)
Lantai pijak penting ditempatkan pada bagian masuk dan keluar escalator
dikedua ujung escalator. Lantai selain berfungsi untuk tempat pijakan masuk dan
keluar juga berfungsi sebagai penutup bagian mekanis escalator. Oleh karena itu
harus dapat dibuka atau diangkat untuk memudahkan perbaikan escalator. Lantai ini
harus dibuat dari material yang tahan api dan mampu memberikan kemantapan saat
berpijak.
11.1.8. Lantai Bergerigi (combplates)
Selain lantai pijak yang menutup ruang – ruang mesin maupun ruang mekanis
escalator, ada lagi lantai spesifik yang melengkapi escalator yaitu lantai pijak yang
mempunyai alur – alur bergerigi di ujungnya. Lantai ini fungsinya sebagai lantai
pendarat bagi penumpang escalator dan alur – alur geriginya berfungsi untuk menyisir
kotoran yang ada pada tangga (yang juga beralur).
Gigi pada combplates harus mempunyai kesejajaran dengan alur – alur pada
tangga dan ujungnya tidak boleh sampai mengenai alur – alur dalam ditangga tersebut.
Bagian yang begerigi harus dapat dipisahkan dengan bagian utama lantai sehingga
jika gigi – gigi tersebut patah akan mudah untuk menggantinya. Jarak antara ujung gigi
dengan alur dalam ditangga dan jarak antara akar gigi dengan bagian atas dari alur
ditangga harus berada diantara 2,5 mm sampai 4 mm
11.1.9. Ruang Mesin
Ruang mesin harus mempunyai kelonggaran yang cukup untuk seseorang
melakukan perbaikan atau perawatan bagian – bagian mekanis dari penggerak
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
UTILITAS
Yuriadi Kusuma
Mechanical Engineering Dept. Escalator
escalator. Ventilasi yang tersedia harus cukup agar panas radiasi dari mesin dapat
segera keluar.
Pencahayaan juga harus ada pada ruang mesin, lampu – lampunya harus
dilindungi agar tidak mudah pecah terkena alat – alat atau gerak – gerak mekanis
komponen mesin. Pintu – pintu untuk perawatan dan perbaikan harus mempunyai
kunci yang hanya dapat dibuka oleh orang yang berkepentingan saja sehingga tidak
sembarang orang dapat membukanya.
11.1.10. Pencahayaan (lighting)
Jaringan listrik untuk pencahayaan pada daerah yang dekat dengan kaki,
pencahayaan pada dinding balustrade, dan pencahayaan pada ruang mesin harus
terpisah dari jaringan listrik untuk motor penggerak sehingga jika terjadi kegagalan
pada motor atau komponen lainnya, lampu – lampu yang menerangi escalator akan
tetap menyala.
11.1.11. Unit Penggerak (drive unit)
Unit penggerak terdiri dari :
a. motor penggerak (motor induksi)
b. Reduction gear box
c. Rem magnet (magnetic brake)
Motor penggerak adalah motor induksi 3 phasa dengan arus bolak – balik,
frekuensi 50 Hz, dapat terhubung bintang atau delta, dengan star-delta starting
ataupun direct on line starting. Putaran dari motor penggerak ini kemudian diturunkan
oleh reduction gear box, sehingga didapat kecepatan linear kurang lebih 30 meter
permenit. Untuk menahan gerakan anak tangga pada saat motor terhenti, ataupun
pada saat suplay daya terputus dipasang rem magnet.
11.1.12. Peralatan Listrik (Electrical Parts)
Peralatan listrik dapat dibagi atas :
a. Panel kontrol
Panel kontrol berfungsi untuk pengatur arah gerak naik dan turun dan juga
berfungsi untuk mematikan atau menghidupkan motor escalator.
b. Kontak pengaman
Escalator dilengkapi dengan kontak – kontak pengaman, baik untuk mencegah
terjadinya kecelakaan pada penumpang, maupun untuk mencegah kerusakan
escalator itu sendiri.
Ada dua jenis kontak pengaman :
1. Reset secara otomatis (automatic reset)
2. Reset secara manual (manual reset)
Adapun beberapa kontak pengaman yang umum dipasang :
1. Handrail inlet safety switch
Berfungsi untuk mematikan escalator bila terdapat benda asing yang menahan
gerakan pegangan tangan (handrail), ada 4 (empat) buah kontak pengaman
yang dipasang : kanan atas, kiri atas, kanan bawah, kiri bawah, namun dilihat
dari arah gerak escalator hanya 2 buah yang berfungsi :
- arah naik : kanan dan kiri atas
- arah turun : kanan dan kiri bawah
2. Skirt guard safety switch
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
UTILITAS
Yuriadi Kusuma
Mechanical Engineering Dept. Escalator
Berfungsi untuk mematikan escalator bila ada benda asing yang terjepit
diantara skirt guard dan step (anak tangga), dipasang pada sisi kanan dan kiri.
Jumlahnya disesuaikan dengan panjang escaltor namun pada umumnya 6
(enam) buah. Kontak adalah jenis reset otomatis.
3. Driving chain safety switch
Berfungsi untuk mematikan escalator bila rantai penggerak utama putus.
Kontak tidak otomatis reset (manual reset).
4. Step chain tension safety switch
Berfungsi untuk mematikan escalator bila salah satu rantai penggerak anak
tangga (step chain) putus atau tidak tegang. Kontak tidak otomatis reset.
5. Step roller safety switch
Berfungsi untuk mematikan escaltor bila roda anak tangga keluar dari rel (tidak
normal). Kontak tidak otomatis reset.
6. Step travel safety switch
Berfungsi untuk mematikan escalator bila ada gerakan anak tangga yang tidak
normal. Kontak tidak otomatis reset.
c. Panel Pengoperasian (operating panel board)
Panel pengoperasian sesuai dengan namanya adalah untuk menghidupkan
atau mematikan escalator. Fungsi yang umum tersedia :
1. Tombol nyala (starting switch)
Tombol nyala harus ditempatkan pada kedua ujung escalator (atas dan bawah)
dan penempatannya harus sedemikian rupa sehingga saat dinyalakan oleh
operator, ia dapat melihat pergerakkan tangga. Tombol ini sebaiknya
menggunakan type tombol yang berfungsi dengan memutar kunci (key
operated switch)
2. Tombol mati (stop switch)
Tombol mati mempunyai warna merah dan ditempatkan di kedua ujung
escalator berdekatan dengan tombol nyala. Jika tombol ini digunakan, maka ia
harus dapat memotong seluruh arus listrik yang bekerja pada motor penggerak
maupun rem.
3. Tombol mati darurat (emergency stop switch)
Tombol darurat ini harus berwarna merah dan ditempatkan di kedua ujung
escalator pada posisi yang memungkinkan untuk segera dijangkau tetapi harus
pula cukup terlindung dari penyalaan yang tidak disengaja. Jika tombol ini
ditekan, ia harus segera mematikan arus yang bekerja ada motor penggerak
maupun pada rem.
4. Tombol pendeteksi rantai putus ( broken step chain device)
Tiap escaltor harus dilengkapi dengan tombol yang dapat segera berfungsi
mematikan arus listrik ke motor penggerak dan mengaktifkan rem jika rantai
tangga terputus atau terenggang melampaui batas maksimum regangan jika
gerak rantainya terganggu.
5. Tombol pendeteksi kegagalan motor penggerak (broken drive devices)
Jika escalator mempunyai sistem penggerak menghubungkan motor dengan
sproket tangga melalui transmisi rantai, maka tombol ini harus ditempatkan
pada posisi yang memungkinkan segera memotong arus listrik ke motor dan
mengaktifkkan rem saat rantai penggerak putus.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
UTILITAS
Yuriadi Kusuma
Mechanical Engineering Dept. Escalator
Untuk cara – cara pengoperasian yang benar, dapat dibaca dari manual
operasi yang diberikan oleh masing – masing pabrik pembuat. Beberapa hal yang
penting untuk diperhatikan dalam pengoperasian escalator :
1. Pada saat terjadi kebakaran, gempa bumi atau keadaan darurat lain,
hendaknya seluruh escalator segera dimatikan oleh petugas, blokir jalan masuk
/ keluar escalator dan umumkan agar penumpang tidak menggunakan
escalator.
2. Untuk mencegah kerusakan escalator dan juga demi keselamatan, dianjurkan
untuk mematikan escalator bila :
a. Salah satu pegangan tangan tidak berjalan
b. Ada bunyi tabrakan / gesekan yang tidak normal
c. Keluar asap / bau terbakar dari panel kontrol maupun dari motor atau rem
magnet.
d. Ada balustrade kaca yang pecah.
e. Ada salah satu penutup yang lepas
f. Jumlah penumpang melebihi kapasitas
3. Adapun hal – hal yang dianjurkan untuk diperhatikan
a. Dilarang membuang sampah diatas anak tangga escalator
b. Anak kecil hendaknya didampingi orang tua
c. Dilarang duduk diatas anak tangga
d. Dilarang menaiki / duduk pada pegangan tangan
11.2. Pemilihan Escalator
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemesanan :
a. Ketinggian dari lantai – kelantai (riser)
Setiap escalator dibuat berdasarkan ketinggian dari lantai kelantai dimana
escalator tersebut akan dipasang. Kesalahan menentukan ketinggian dari lantai
ke lantai akan mengakibatkan perbedaan permukaan escalator dan lantai
terakhir
b. Jumlah kapasitas
Berdasarkan kapasitas / kemampuan yang dipilih kemudian ditentukan jumlah
dari escalator yang akan dipasang perlantai baik untuk arah naik maupun untuk
arah turun.
c. Konfigurasi pemasangan
Ada dua jenis konfigurasi
1. Sejajar / paralel
2. Silang (crossing)
Konfigurasi silang merupakan pilihan terbaik untuk kelancaran arus penumang,
namun bila diinginkan penumpang untuk berkeliling terlebih dahulu seperti
halnya pada pusat perbelanjaan, departemen store maka konfigurasi sejajar
merupakan pilihan yang terbaik.
d. Jenis balustrade
Untuk escalator dengan kondisi operasi urban traffic, hendaknya dipilih
panelled stainless balustrade, sedangkan untuk penggunaan pada pusat
perbelanjaan dan sejenis lebih cocok dipakai jenis transparant glass
balustrade. Bila penerangan disekeliling tidak mencukupi atau bila diinginkan
oleh desainer interior dapat dipilih transparantbalustrade dengan lampu
penerangan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemasangan escalator :
a. Reaksi dan jarak tumpuan (reaction and support spacing)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
UTILITAS
Yuriadi Kusuma
Mechanical Engineering Dept. Escalator
Berdasarkan jarak dari lantai kelantai yang telah ditentukan dan juga
berdasarkan sudut (30/35 derajat), maka dapat ditentukan support spacing
yang dibutuhkan agar escalator tersebut dapat terpasang, toleransi umunya
berkisar antara 20 mm sampai 40 mm. Kita tidak perlu menghitung karena
brosur umumnya telah disediakan tabel dari support spacing ini, beserta
keterangan reaksi yang harus dipikul oleh struktur penunjangnya.
b. Pit (sumuran)
Untuk escalator pada lokasi paling bawah diperlukan pit (sumuran), dimensi
untuk pit ini (kedalaman, lebar dan panjang) harus dibuat sesuai dengan
kebutuhan dan kedap air (water proof).
c. Ruang antara (clearence)
Ruang antara yang dibutuhkan adalah minimum 2200 mm dihitung dari level
anak tangga, sepanjang perjalanan dari anak tangga.
11.3. Perawatan Escalator
Kita bicara mengenai suatu arti dari suatu perawatan escalator “true value
maintenance”. Dalam perawatan escalator berarti kita melakukan suatu penghematan
karena memperpanjang umur dari peralatan tersebut, jika :
- Dilakukan oleh ahlinya
- Menggunakan peralatan (tools) yang cocok
- Memakai suku cadang yang tepat dan asli (correct genuine parts)
- Dilaksanakan secara sistematis
Berdasarkan pengalaman, maka biaya perawatan escalator adalah :
1. Kurang lebih 3 % dari harga barang pertahun untuk sistem menyeluruh /
terpadu (full maintenance)
2. Kurang lebih 2 % dari harga barang pertahun untuk sekadar oiling and greasing
(OG- Maintenance)
Umur rata – rata escalator yang wajar, jika dirawat secara teratur, sistematis
periodik, dapat mencapai labih dari 40 tahun. Setelah berumur 30 sampai 40 tahun
terserah kepada pemiliknya atau pengelola gedung.
Escalator yang tidak dirawat akan rusak dalam waktu kurang lebih 5 – 6 tahun.
Bila dirawat sekedarnya akan rusak pada umur 8 – 10 tahun. Sebagai contoh
perbandingan biaya perawatan escalator setelah 40 tahun, dengan perawatan sama
dengan 40 x 3 % = 120 % dari harga – harga awal. Sdangkan tanpa perawatan akan
mengalami 4 atau 5 kali ganti baru atau 3 kali lipat lebih mahal.
11.3.1. Sistem Perawatan
Ada dua cara berlangganan pemeliharaan escalator yang pada umumnya
dilaksanakan oleh agen pemegang merk dagang, yaitu :
A. Full or Comprehensive Maintenance (OM)
Sistem perawatan terpadu meliputi :
1. Pemeriksaan berkala (periodic check up)
2. Pelumasan (lubrication)
3. Penyetelan kembali (re-adjustment)
4. Penggantian part (replacement)
5. Reparasi, kecuali jika ada kerusakan tidak wajar (repair)
6. Test tahunan (annual test)
7. Pelayanan macet (call back service)
B. Oil and Grease (OG), meliputi :
1. Pemeriksaan berkala
2. Pelumasan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
UTILITAS
Yuriadi Kusuma
Mechanical Engineering Dept. Escalator
3. Penyetelan sekedarnya (minor adjustment)
Sedangkan point no 4 – 7 atas dasar laporan/ pesanan terpisah, dan
persetujuan tersendiri antara pelaksana dan pemilik atau pengelola gedung.
Keuntungan dan kerugian antara dua sistem
Atas dasar pengalaman maka sistem OM (full Maintenance) mempunyai
banyak keuntungan dan secara total pada akhirnya lebih menguntungkan
dibandingkan sistem OG.
Daftar perbandingan :
FULL MAINTENANCE (OM) OIL AND GREASE (OG)
1. Anggaran biaya tidak berubah tiap
– tiap tahun dapat dianggarkan.
1. Biaya naik – turun tergantung repair
dan part – part yang diganti.
2. Tidak perlu negosiasi atas suatu
kerusakan
2. Atas dasar laporan kerusakan dan
persetujuan.
3. Biaya mahal pada awalnya tetapi
secara keseluruhan setelah + 10
tahun menjadi lebih murah,
seterusnya lebih ekonomis.
3. Biaya murah pada awalnya karena
escalator baru belum ada keausan
atau kerewelan
4. Beban moral pemilik terhadap
penyewa gedung berkurang jika
terjadi kecelakaan
4. Manajemen gedung bertanggung
jawab atas kecelakaan
penumpang akibat kelalaian
keterlambatan mengganti part
11.3.2. Prosedur Pelaksanaan
Escalator dibagi atas dua macam golongan komponen :
1. komponen utama yang senantiasa bekerja selama operasi memerlukan
perawatan rata – rata 80 jam setahun.
a. Traction machine termsuk motor dan brake
b. Controller, tombol – tombol dan travelling cables fixtures
c. - Rantai penarik (traction / chain) dan sproket
- Rantai pembawa step
d. Governor dan tripping switch
e. Step roller and step track
f. Hand rails dan lain – lain
2. Komponen sampingan yang kurang / tidak berfungsi atau hanya berfungsi
jika terjadi bahaya / emergency, memerlukan perawatan rata – rata 30 jam /
tahun.
a. Step
b. Balustrade
c. Safety device
d. Indle – sheave
e. Landing step dan decking
masing – masing komponen mendapat giliran pemeriksaan / perawatan
sesuai jadwalnya sehingga tidak ada yang terlupakan mulai dari peralatan
pit terbawah sampai ujung atas kamar mesin.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
UTILITAS

More Related Content

What's hot

Makalah kopling tetap
Makalah kopling tetapMakalah kopling tetap
Makalah kopling tetaprizky putra
 
Shortcut Perintah Auto Cad
Shortcut Perintah Auto CadShortcut Perintah Auto Cad
Shortcut Perintah Auto CadYahya M Aji
 
Menghitung daya transmisi dan
Menghitung daya transmisi danMenghitung daya transmisi dan
Menghitung daya transmisi danHarry Sanjaya
 
ALAT BERAT
ALAT BERATALAT BERAT
ALAT BERATpraptome
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalWicah
 
Pneumatik & Hidrolik
Pneumatik & HidrolikPneumatik & Hidrolik
Pneumatik & HidroliklombkTBK
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Spirit Walker #25
 
Power point motor bensin
Power point motor bensinPower point motor bensin
Power point motor bensinawamku
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanIrenem16
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikAdy Purnomo
 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMYogga Haw
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steeringpakanton
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekNurul Angreliany
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudiUHsopiyan
 
Kerugian head akibat perluasan dan penyempitan
Kerugian head akibat perluasan dan penyempitanKerugian head akibat perluasan dan penyempitan
Kerugian head akibat perluasan dan penyempitansumantri sihaloho
 

What's hot (20)

Makalah kopling tetap
Makalah kopling tetapMakalah kopling tetap
Makalah kopling tetap
 
Shortcut Perintah Auto Cad
Shortcut Perintah Auto CadShortcut Perintah Auto Cad
Shortcut Perintah Auto Cad
 
Menghitung daya transmisi dan
Menghitung daya transmisi danMenghitung daya transmisi dan
Menghitung daya transmisi dan
 
ALAT BERAT
ALAT BERATALAT BERAT
ALAT BERAT
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Pneumatik & Hidrolik
Pneumatik & HidrolikPneumatik & Hidrolik
Pneumatik & Hidrolik
 
Negara maju - Norwegia - IX
Negara maju - Norwegia - IXNegara maju - Norwegia - IX
Negara maju - Norwegia - IX
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
 
Power point motor bensin
Power point motor bensinPower point motor bensin
Power point motor bensin
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawan
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
 
Makalah kompresor
Makalah kompresorMakalah kompresor
Makalah kompresor
 
ppt Turbin Uap
ppt Turbin Uapppt Turbin Uap
ppt Turbin Uap
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steering
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudi
 
Kerugian head akibat perluasan dan penyempitan
Kerugian head akibat perluasan dan penyempitanKerugian head akibat perluasan dan penyempitan
Kerugian head akibat perluasan dan penyempitan
 

Viewers also liked

HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGICHARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGICRaka Rinaldi
 
pengontrolan elevator menggunakan kendali fuzzy
pengontrolan elevator menggunakan kendali fuzzypengontrolan elevator menggunakan kendali fuzzy
pengontrolan elevator menggunakan kendali fuzzyRAHMAT maulana
 
YELP- Opening Drive Play
YELP- Opening Drive PlayYELP- Opening Drive Play
YELP- Opening Drive PlayMike Bellafiore
 
Proyecto nacional y nuevaciudadania infogobierno
Proyecto nacional y nuevaciudadania infogobiernoProyecto nacional y nuevaciudadania infogobierno
Proyecto nacional y nuevaciudadania infogobiernoinformatica proyecto
 
Top 10 Romantic Places of Kerala
Top 10 Romantic Places of KeralaTop 10 Romantic Places of Kerala
Top 10 Romantic Places of KeralaHoliday mango
 
Mark cobb resume
Mark cobb resumeMark cobb resume
Mark cobb resumeMark Cobb
 
أزمة التدبير المفوض الباحث مصطفى مغاري ماستر قانون المنازعات
أزمة التدبير المفوض الباحث مصطفى مغاري ماستر قانون المنازعاتأزمة التدبير المفوض الباحث مصطفى مغاري ماستر قانون المنازعات
أزمة التدبير المفوض الباحث مصطفى مغاري ماستر قانون المنازعاتkinanister
 
Tugas mesin otomatis
Tugas mesin otomatisTugas mesin otomatis
Tugas mesin otomatisandri kolimon
 
Aplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorAplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorsuparman unkhair
 
How Crowd Testing Works
How Crowd Testing WorksHow Crowd Testing Works
How Crowd Testing Works99tests
 
презентация охрана труда женщин
презентация охрана труда женщинпрезентация охрана труда женщин
презентация охрана труда женщинОльга Радіонова
 
Design for Emotion and Flow
Design for Emotion and FlowDesign for Emotion and Flow
Design for Emotion and FlowTrevor van Gorp
 

Viewers also liked (19)

HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGICHARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
 
pengontrolan elevator menggunakan kendali fuzzy
pengontrolan elevator menggunakan kendali fuzzypengontrolan elevator menggunakan kendali fuzzy
pengontrolan elevator menggunakan kendali fuzzy
 
YELP- Opening Drive Play
YELP- Opening Drive PlayYELP- Opening Drive Play
YELP- Opening Drive Play
 
Proyecto nacional y nuevaciudadania infogobierno
Proyecto nacional y nuevaciudadania infogobiernoProyecto nacional y nuevaciudadania infogobierno
Proyecto nacional y nuevaciudadania infogobierno
 
Top 10 Romantic Places of Kerala
Top 10 Romantic Places of KeralaTop 10 Romantic Places of Kerala
Top 10 Romantic Places of Kerala
 
3.3 Eyeshadow
3.3 Eyeshadow3.3 Eyeshadow
3.3 Eyeshadow
 
Mark cobb resume
Mark cobb resumeMark cobb resume
Mark cobb resume
 
Greenpeace
GreenpeaceGreenpeace
Greenpeace
 
14441_ parcels presentation boards
14441_ parcels presentation boards14441_ parcels presentation boards
14441_ parcels presentation boards
 
أزمة التدبير المفوض الباحث مصطفى مغاري ماستر قانون المنازعات
أزمة التدبير المفوض الباحث مصطفى مغاري ماستر قانون المنازعاتأزمة التدبير المفوض الباحث مصطفى مغاري ماستر قانون المنازعات
أزمة التدبير المفوض الباحث مصطفى مغاري ماستر قانون المنازعات
 
Chemicals Sectoral Report - October 2016
Chemicals Sectoral Report - October 2016Chemicals Sectoral Report - October 2016
Chemicals Sectoral Report - October 2016
 
Tugas mesin otomatis
Tugas mesin otomatisTugas mesin otomatis
Tugas mesin otomatis
 
Aplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorAplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevator
 
Food Trucks Story
Food Trucks StoryFood Trucks Story
Food Trucks Story
 
How Crowd Testing Works
How Crowd Testing WorksHow Crowd Testing Works
How Crowd Testing Works
 
презентация охрана труда женщин
презентация охрана труда женщинпрезентация охрана труда женщин
презентация охрана труда женщин
 
Design for Emotion and Flow
Design for Emotion and FlowDesign for Emotion and Flow
Design for Emotion and Flow
 
Ломоносов
ЛомоносовЛомоносов
Ломоносов
 
Lift
LiftLift
Lift
 

Similar to ESKALATOR DAN KOMPONENNYA

SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN.pdfSISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN.pdfkreatifteknik
 
Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem CakramPerawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem CakramGombel Slenge'an
 
272367230 sni-08-0460-2004-lift-penumpang
272367230 sni-08-0460-2004-lift-penumpang272367230 sni-08-0460-2004-lift-penumpang
272367230 sni-08-0460-2004-lift-penumpangBagus Trilaksono
 
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrikIntip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrikZul Abidin
 
02. drilling rig sistem angkat hoisting system ok
02. drilling rig  sistem angkat  hoisting system ok02. drilling rig  sistem angkat  hoisting system ok
02. drilling rig sistem angkat hoisting system okrusihan
 
Differential Gear Cat.pptx
Differential Gear Cat.pptxDifferential Gear Cat.pptx
Differential Gear Cat.pptxRANGGARANGGA44
 
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptx
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptxANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptx
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptxAdeTriYulistian
 

Similar to ESKALATOR DAN KOMPONENNYA (20)

Eskalator
EskalatorEskalator
Eskalator
 
SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN.pdfSISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN.pdf
 
Alat Angkat Angkut
Alat Angkat AngkutAlat Angkat Angkut
Alat Angkat Angkut
 
Pekerjaan lift
Pekerjaan liftPekerjaan lift
Pekerjaan lift
 
L2 f004511 mta
L2 f004511 mtaL2 f004511 mta
L2 f004511 mta
 
Makalah enginering
Makalah engineringMakalah enginering
Makalah enginering
 
Uraian materi
Uraian materiUraian materi
Uraian materi
 
Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem CakramPerawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram
 
Escalator
EscalatorEscalator
Escalator
 
272367230 sni-08-0460-2004-lift-penumpang
272367230 sni-08-0460-2004-lift-penumpang272367230 sni-08-0460-2004-lift-penumpang
272367230 sni-08-0460-2004-lift-penumpang
 
Utilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevatorUtilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevator
 
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrikIntip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
 
02. drilling rig sistem angkat hoisting system ok
02. drilling rig  sistem angkat  hoisting system ok02. drilling rig  sistem angkat  hoisting system ok
02. drilling rig sistem angkat hoisting system ok
 
Fungsi jenis dan komponen sistem rem
Fungsi jenis dan komponen sistem remFungsi jenis dan komponen sistem rem
Fungsi jenis dan komponen sistem rem
 
Fungsi jenis dan komponen sistem rem
Fungsi jenis dan komponen sistem remFungsi jenis dan komponen sistem rem
Fungsi jenis dan komponen sistem rem
 
Elemen mesin II
Elemen mesin IIElemen mesin II
Elemen mesin II
 
Differential Gear Cat.pptx
Differential Gear Cat.pptxDifferential Gear Cat.pptx
Differential Gear Cat.pptx
 
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptx
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptxANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptx
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptx
 
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
 
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

ESKALATOR DAN KOMPONENNYA

  • 1. 8 2 7 1 12 4 6 5 10 9 Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. Escalator MODUL 11 ESCALATOR Tujuan Pembahasan 1. Mampu memahami fungsi-fungsi dari eskalator 2. Memahami jenis-jenis eskalator 3. Memahami teori perancangan eskalator 4. Mampu mengaplikasikan tahapan-tahapan perancangan 5. Memahami sistem pemeliharaan eskalator 11.1. Pengenalan Peralatan Secara umum peralatan escalator terdiri atas : 1. Rangka struktur (frame) 2. Rel (rail) 3. Rantai dan roda gigi (chain & gear) 4. Anak tangga (step) 5. Dinding penyangga rel tangan (balustrade) 6. Pegangan tangan (hand rail) 7. Lantai pijak (landing plates) 8. Lantai bergerigi (combplates) 9. Ruang mesin 10. Pencahayaan (lighting) 11. Unit penggerak (drive unit) 12. Peralatan listrik (electrical parts) Gambar 11.1. Sketsa Rencana Escalator Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch UTILITAS
  • 2. Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. Escalator 11.1.1. Rangka Struktur (frame) Ada dua jenis rangka struktur, yaitu : 1. Rangka struktur dengan menggunakan solid H beam 2. Rangka struktur dengan pemasangan konstruksi besi siku a. Rangka struktur dengan menggunakan solid H – beam Pada umumnya rangka struktur dibagi atas tiga bagian : 1. Rangka atas (upper frame) 2. Rangka tengah (middle frame) 3. Rangka bawah (lower frame) Ketiga bagian rangka tersebut dirakit dilokasi pemasangan dengan menggunakan baut khusus (punch bolt). Keuntungan dari penggunaan rangka struktur dengan solid H beam adalah : 1. Memudahkan transportasi (bisa dimasukkan kedalam kontainer) 2. Memudahkan pengaturan jalan masuk ke lokasi pemasangan 3. Lebih mudah untuk dipindahkan setelah unit dipsang. Sedangkan kerugiannya : 1. Lebih berat dari rangka struktur konstruksi besi siku 2. Untuk pemasangannya diperlukan tenaga terampil. b. Rangka struktur dengan pemasangan konstruksi besi siku Berbeda dengan escalator yang menggunakan rangka solid H beam, rangka jenis ini dikirim ke lokasi pemasangan dalam satu kesatuan yang talah dirakit lebih dahulu dipabrik pembuat. Keuntungan dari penggunaan rangka konstruksi besi siku adalah : 1. Lebih ringan dibandingkan rangka solid H beam. 2. Lebih cepat didalam pemasangannya Kerugiannya adalah : 1. Memerlukan transportasi khusus, terutama untuk unit – unit yang panjang/tinggi. 2. Jalan masuk kelokasi pemasangan perlu dipersiapkan dari awal saat pelaksanaan pekerjaan. 3. Setelah dipasang agak sulit dipindahkan. Rel (rail) Rel berfungsi untuk mengarahklan gerakan luncuran roda rantai penggerak anak tangga (step chain roller) dan roda anak tangga(step roller). Rel harus dipasang dan disetel dengan benar agar gerakan roda anak tangga dan roda rantai penggerak anak tangga halus dan lurus, didalam pengoperasiannya rel ini harus diberi pelumas, material untuk rel ini umumnya besi siku. 11.1.3. Rantai dan roda gigi (chain and gear) Rantai dan roda gigi merupakan peralatan penggerak anak tangga dan pegangan tangan. Ada beberapa jenis rantai : 1. Rantai penggerak utama (driving chain) 2. Rantai penggerak anak tangga (step chain) 3. Rantai penggerak pegangan tangan (hand rail driving chain) Ada beberapa janis roda gigi : 1. poros roda gigi atas (upper terminal gear) 2. Poros roda gigi bawah (lower terminal gear) Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch UTILITAS
  • 3. Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. Escalator 11.1.4. Anak Tangga (step) Anak tangga merupakan tempat pijakan dari penumpang escalator dan bagian permukaannya harus selalu dalam keadaan horizontal pada saat membawa penumpang. Adapaun material yang digunakan harus terbuat dari bahan – bahan yang tidak mudah terbakar seperti aluminium, stainless steel dan besi cor. Untuk memudahkan penumpang dalam membedakan satu anak tangga dengan anak tangga yang lain harus diberi warna kuning. Ukuran dari anak tangga ini pada umumnya : 1. 600 mm, untuk satu orang per anak tangga. 2. 800 mm, (permintaan khusus) 3. 1000 mm, untuk dua orang per anak tangga. 11.1.5. Dinding Penyangga Rel Tangan (balustrade) Yang dimaksud dengan balustrade adalah dinding kiri dan kanan dari escalator. Dasar dinding yang berdekatan dengan tangga biasanya terbuat dari kaca yang ditemper dengan ketebalan 10 mm (tempered glass balustrade), dapat juga mengguanakan stainless steel balustrade. Stainless steel balustrade dipakai untuk escalator yang dipasang pada stasiun kereta, bandar udara atau tempat lain yang sejenis, dimana banyak kemungkinan balustrade tersebut terkena benturan dari luar. Gambar 11.2. Balustrade Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch UTILITAS
  • 4. Handrail Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. Escalator 11.1.6. Pegangan Tangan (handrail) Dinding penyangga (balustrade) kiri dan kanan harus dilengkapi dengan rel penyangga tangan (handrail) yang dapat bergerak kontinu dan bersamaan arah dengan gerak tangga saat berjalan. Kecepatannya harus sama dengan kecepatan tangga saat berjalan. Pegangan tangan berfungsi untuk membantu penumpang pada saat melangkah masuk atau keluar dari anak tangga, agar penumpang tidak jatuh atau terseret. Material yang dipergunakan untuk pegangan tangan ini adalah karet khusus (hypalon) dengan yang tahan panas, dimana panas tersebut sebagai akibat – gesekan – gesekan, baik yang disebabkan oleh mekanisme penggerak ataupun oleh gesekan antara handrail dengan frame handrail (aluminium). Gambar 11.3. Handrail Untuk mekanisme handrail ini juga dilengkapi dengan switch pengaman terhadap benda – benda asing yang terjepit. Pada handrail (1 unit escalator terdapat 2 handrail) kelilingnya harus tersambung secara sempurna, artinya tidak boleh ada sambungan yang dapat menyebabkan macet akibat toleransi dengan handrail yang kecil dan pemuaian akibat panas (sifat zat apabila terkena panas akan memuai). Untuk itu diperlukan toleransi kurang lebih 2 mm, dengan sisi – sisi sampingnya. Panas yang timbul akibat gesekan adalah antara 400 – 450 C (merupakan panas maksimum untuk kondisi ruangan tanpa AC). Mekanisme handrail ini menggunakan penggerak utama berasal dari rol – rol step yang digerakkan oleh rantai dan ditekan pula dengan rol – rol khusus yang menekan handrail sehingga akibat tekanan tersebut dan adanya putaran dari rol – rol tersebut menyebabkan handrail dapat bergerak. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch UTILITAS
  • 5. Arah gerak handrail Arah gerak rantai Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. Escalator Dalam 1 unit escalator terdiri dari 4 unit rol (2 unit untuk menekan dan menggerakkan bagian atas dan 2 unit bagian bawah), penggerak handrail dan masing – masing terdiri dari 4 rol. Bahan rol tersebut adalah besi cor dan dibagian permukaannya dilapisi oleh karet tahan panas. Gambar 11.3. Mekanisme penggerak handrail 11.1.7. Lantai pijak (Landing Plates) Lantai pijak penting ditempatkan pada bagian masuk dan keluar escalator dikedua ujung escalator. Lantai selain berfungsi untuk tempat pijakan masuk dan keluar juga berfungsi sebagai penutup bagian mekanis escalator. Oleh karena itu harus dapat dibuka atau diangkat untuk memudahkan perbaikan escalator. Lantai ini harus dibuat dari material yang tahan api dan mampu memberikan kemantapan saat berpijak. 11.1.8. Lantai Bergerigi (combplates) Selain lantai pijak yang menutup ruang – ruang mesin maupun ruang mekanis escalator, ada lagi lantai spesifik yang melengkapi escalator yaitu lantai pijak yang mempunyai alur – alur bergerigi di ujungnya. Lantai ini fungsinya sebagai lantai pendarat bagi penumpang escalator dan alur – alur geriginya berfungsi untuk menyisir kotoran yang ada pada tangga (yang juga beralur). Gigi pada combplates harus mempunyai kesejajaran dengan alur – alur pada tangga dan ujungnya tidak boleh sampai mengenai alur – alur dalam ditangga tersebut. Bagian yang begerigi harus dapat dipisahkan dengan bagian utama lantai sehingga jika gigi – gigi tersebut patah akan mudah untuk menggantinya. Jarak antara ujung gigi dengan alur dalam ditangga dan jarak antara akar gigi dengan bagian atas dari alur ditangga harus berada diantara 2,5 mm sampai 4 mm 11.1.9. Ruang Mesin Ruang mesin harus mempunyai kelonggaran yang cukup untuk seseorang melakukan perbaikan atau perawatan bagian – bagian mekanis dari penggerak Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch UTILITAS
  • 6. Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. Escalator escalator. Ventilasi yang tersedia harus cukup agar panas radiasi dari mesin dapat segera keluar. Pencahayaan juga harus ada pada ruang mesin, lampu – lampunya harus dilindungi agar tidak mudah pecah terkena alat – alat atau gerak – gerak mekanis komponen mesin. Pintu – pintu untuk perawatan dan perbaikan harus mempunyai kunci yang hanya dapat dibuka oleh orang yang berkepentingan saja sehingga tidak sembarang orang dapat membukanya. 11.1.10. Pencahayaan (lighting) Jaringan listrik untuk pencahayaan pada daerah yang dekat dengan kaki, pencahayaan pada dinding balustrade, dan pencahayaan pada ruang mesin harus terpisah dari jaringan listrik untuk motor penggerak sehingga jika terjadi kegagalan pada motor atau komponen lainnya, lampu – lampu yang menerangi escalator akan tetap menyala. 11.1.11. Unit Penggerak (drive unit) Unit penggerak terdiri dari : a. motor penggerak (motor induksi) b. Reduction gear box c. Rem magnet (magnetic brake) Motor penggerak adalah motor induksi 3 phasa dengan arus bolak – balik, frekuensi 50 Hz, dapat terhubung bintang atau delta, dengan star-delta starting ataupun direct on line starting. Putaran dari motor penggerak ini kemudian diturunkan oleh reduction gear box, sehingga didapat kecepatan linear kurang lebih 30 meter permenit. Untuk menahan gerakan anak tangga pada saat motor terhenti, ataupun pada saat suplay daya terputus dipasang rem magnet. 11.1.12. Peralatan Listrik (Electrical Parts) Peralatan listrik dapat dibagi atas : a. Panel kontrol Panel kontrol berfungsi untuk pengatur arah gerak naik dan turun dan juga berfungsi untuk mematikan atau menghidupkan motor escalator. b. Kontak pengaman Escalator dilengkapi dengan kontak – kontak pengaman, baik untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada penumpang, maupun untuk mencegah kerusakan escalator itu sendiri. Ada dua jenis kontak pengaman : 1. Reset secara otomatis (automatic reset) 2. Reset secara manual (manual reset) Adapun beberapa kontak pengaman yang umum dipasang : 1. Handrail inlet safety switch Berfungsi untuk mematikan escalator bila terdapat benda asing yang menahan gerakan pegangan tangan (handrail), ada 4 (empat) buah kontak pengaman yang dipasang : kanan atas, kiri atas, kanan bawah, kiri bawah, namun dilihat dari arah gerak escalator hanya 2 buah yang berfungsi : - arah naik : kanan dan kiri atas - arah turun : kanan dan kiri bawah 2. Skirt guard safety switch Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch UTILITAS
  • 7. Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. Escalator Berfungsi untuk mematikan escalator bila ada benda asing yang terjepit diantara skirt guard dan step (anak tangga), dipasang pada sisi kanan dan kiri. Jumlahnya disesuaikan dengan panjang escaltor namun pada umumnya 6 (enam) buah. Kontak adalah jenis reset otomatis. 3. Driving chain safety switch Berfungsi untuk mematikan escalator bila rantai penggerak utama putus. Kontak tidak otomatis reset (manual reset). 4. Step chain tension safety switch Berfungsi untuk mematikan escalator bila salah satu rantai penggerak anak tangga (step chain) putus atau tidak tegang. Kontak tidak otomatis reset. 5. Step roller safety switch Berfungsi untuk mematikan escaltor bila roda anak tangga keluar dari rel (tidak normal). Kontak tidak otomatis reset. 6. Step travel safety switch Berfungsi untuk mematikan escalator bila ada gerakan anak tangga yang tidak normal. Kontak tidak otomatis reset. c. Panel Pengoperasian (operating panel board) Panel pengoperasian sesuai dengan namanya adalah untuk menghidupkan atau mematikan escalator. Fungsi yang umum tersedia : 1. Tombol nyala (starting switch) Tombol nyala harus ditempatkan pada kedua ujung escalator (atas dan bawah) dan penempatannya harus sedemikian rupa sehingga saat dinyalakan oleh operator, ia dapat melihat pergerakkan tangga. Tombol ini sebaiknya menggunakan type tombol yang berfungsi dengan memutar kunci (key operated switch) 2. Tombol mati (stop switch) Tombol mati mempunyai warna merah dan ditempatkan di kedua ujung escalator berdekatan dengan tombol nyala. Jika tombol ini digunakan, maka ia harus dapat memotong seluruh arus listrik yang bekerja pada motor penggerak maupun rem. 3. Tombol mati darurat (emergency stop switch) Tombol darurat ini harus berwarna merah dan ditempatkan di kedua ujung escalator pada posisi yang memungkinkan untuk segera dijangkau tetapi harus pula cukup terlindung dari penyalaan yang tidak disengaja. Jika tombol ini ditekan, ia harus segera mematikan arus yang bekerja ada motor penggerak maupun pada rem. 4. Tombol pendeteksi rantai putus ( broken step chain device) Tiap escaltor harus dilengkapi dengan tombol yang dapat segera berfungsi mematikan arus listrik ke motor penggerak dan mengaktifkan rem jika rantai tangga terputus atau terenggang melampaui batas maksimum regangan jika gerak rantainya terganggu. 5. Tombol pendeteksi kegagalan motor penggerak (broken drive devices) Jika escalator mempunyai sistem penggerak menghubungkan motor dengan sproket tangga melalui transmisi rantai, maka tombol ini harus ditempatkan pada posisi yang memungkinkan segera memotong arus listrik ke motor dan mengaktifkkan rem saat rantai penggerak putus. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch UTILITAS
  • 8. Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. Escalator Untuk cara – cara pengoperasian yang benar, dapat dibaca dari manual operasi yang diberikan oleh masing – masing pabrik pembuat. Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengoperasian escalator : 1. Pada saat terjadi kebakaran, gempa bumi atau keadaan darurat lain, hendaknya seluruh escalator segera dimatikan oleh petugas, blokir jalan masuk / keluar escalator dan umumkan agar penumpang tidak menggunakan escalator. 2. Untuk mencegah kerusakan escalator dan juga demi keselamatan, dianjurkan untuk mematikan escalator bila : a. Salah satu pegangan tangan tidak berjalan b. Ada bunyi tabrakan / gesekan yang tidak normal c. Keluar asap / bau terbakar dari panel kontrol maupun dari motor atau rem magnet. d. Ada balustrade kaca yang pecah. e. Ada salah satu penutup yang lepas f. Jumlah penumpang melebihi kapasitas 3. Adapun hal – hal yang dianjurkan untuk diperhatikan a. Dilarang membuang sampah diatas anak tangga escalator b. Anak kecil hendaknya didampingi orang tua c. Dilarang duduk diatas anak tangga d. Dilarang menaiki / duduk pada pegangan tangan 11.2. Pemilihan Escalator Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemesanan : a. Ketinggian dari lantai – kelantai (riser) Setiap escalator dibuat berdasarkan ketinggian dari lantai kelantai dimana escalator tersebut akan dipasang. Kesalahan menentukan ketinggian dari lantai ke lantai akan mengakibatkan perbedaan permukaan escalator dan lantai terakhir b. Jumlah kapasitas Berdasarkan kapasitas / kemampuan yang dipilih kemudian ditentukan jumlah dari escalator yang akan dipasang perlantai baik untuk arah naik maupun untuk arah turun. c. Konfigurasi pemasangan Ada dua jenis konfigurasi 1. Sejajar / paralel 2. Silang (crossing) Konfigurasi silang merupakan pilihan terbaik untuk kelancaran arus penumang, namun bila diinginkan penumpang untuk berkeliling terlebih dahulu seperti halnya pada pusat perbelanjaan, departemen store maka konfigurasi sejajar merupakan pilihan yang terbaik. d. Jenis balustrade Untuk escalator dengan kondisi operasi urban traffic, hendaknya dipilih panelled stainless balustrade, sedangkan untuk penggunaan pada pusat perbelanjaan dan sejenis lebih cocok dipakai jenis transparant glass balustrade. Bila penerangan disekeliling tidak mencukupi atau bila diinginkan oleh desainer interior dapat dipilih transparantbalustrade dengan lampu penerangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemasangan escalator : a. Reaksi dan jarak tumpuan (reaction and support spacing) Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch UTILITAS
  • 9. Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. Escalator Berdasarkan jarak dari lantai kelantai yang telah ditentukan dan juga berdasarkan sudut (30/35 derajat), maka dapat ditentukan support spacing yang dibutuhkan agar escalator tersebut dapat terpasang, toleransi umunya berkisar antara 20 mm sampai 40 mm. Kita tidak perlu menghitung karena brosur umumnya telah disediakan tabel dari support spacing ini, beserta keterangan reaksi yang harus dipikul oleh struktur penunjangnya. b. Pit (sumuran) Untuk escalator pada lokasi paling bawah diperlukan pit (sumuran), dimensi untuk pit ini (kedalaman, lebar dan panjang) harus dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kedap air (water proof). c. Ruang antara (clearence) Ruang antara yang dibutuhkan adalah minimum 2200 mm dihitung dari level anak tangga, sepanjang perjalanan dari anak tangga. 11.3. Perawatan Escalator Kita bicara mengenai suatu arti dari suatu perawatan escalator “true value maintenance”. Dalam perawatan escalator berarti kita melakukan suatu penghematan karena memperpanjang umur dari peralatan tersebut, jika : - Dilakukan oleh ahlinya - Menggunakan peralatan (tools) yang cocok - Memakai suku cadang yang tepat dan asli (correct genuine parts) - Dilaksanakan secara sistematis Berdasarkan pengalaman, maka biaya perawatan escalator adalah : 1. Kurang lebih 3 % dari harga barang pertahun untuk sistem menyeluruh / terpadu (full maintenance) 2. Kurang lebih 2 % dari harga barang pertahun untuk sekadar oiling and greasing (OG- Maintenance) Umur rata – rata escalator yang wajar, jika dirawat secara teratur, sistematis periodik, dapat mencapai labih dari 40 tahun. Setelah berumur 30 sampai 40 tahun terserah kepada pemiliknya atau pengelola gedung. Escalator yang tidak dirawat akan rusak dalam waktu kurang lebih 5 – 6 tahun. Bila dirawat sekedarnya akan rusak pada umur 8 – 10 tahun. Sebagai contoh perbandingan biaya perawatan escalator setelah 40 tahun, dengan perawatan sama dengan 40 x 3 % = 120 % dari harga – harga awal. Sdangkan tanpa perawatan akan mengalami 4 atau 5 kali ganti baru atau 3 kali lipat lebih mahal. 11.3.1. Sistem Perawatan Ada dua cara berlangganan pemeliharaan escalator yang pada umumnya dilaksanakan oleh agen pemegang merk dagang, yaitu : A. Full or Comprehensive Maintenance (OM) Sistem perawatan terpadu meliputi : 1. Pemeriksaan berkala (periodic check up) 2. Pelumasan (lubrication) 3. Penyetelan kembali (re-adjustment) 4. Penggantian part (replacement) 5. Reparasi, kecuali jika ada kerusakan tidak wajar (repair) 6. Test tahunan (annual test) 7. Pelayanan macet (call back service) B. Oil and Grease (OG), meliputi : 1. Pemeriksaan berkala 2. Pelumasan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch UTILITAS
  • 10. Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. Escalator 3. Penyetelan sekedarnya (minor adjustment) Sedangkan point no 4 – 7 atas dasar laporan/ pesanan terpisah, dan persetujuan tersendiri antara pelaksana dan pemilik atau pengelola gedung. Keuntungan dan kerugian antara dua sistem Atas dasar pengalaman maka sistem OM (full Maintenance) mempunyai banyak keuntungan dan secara total pada akhirnya lebih menguntungkan dibandingkan sistem OG. Daftar perbandingan : FULL MAINTENANCE (OM) OIL AND GREASE (OG) 1. Anggaran biaya tidak berubah tiap – tiap tahun dapat dianggarkan. 1. Biaya naik – turun tergantung repair dan part – part yang diganti. 2. Tidak perlu negosiasi atas suatu kerusakan 2. Atas dasar laporan kerusakan dan persetujuan. 3. Biaya mahal pada awalnya tetapi secara keseluruhan setelah + 10 tahun menjadi lebih murah, seterusnya lebih ekonomis. 3. Biaya murah pada awalnya karena escalator baru belum ada keausan atau kerewelan 4. Beban moral pemilik terhadap penyewa gedung berkurang jika terjadi kecelakaan 4. Manajemen gedung bertanggung jawab atas kecelakaan penumpang akibat kelalaian keterlambatan mengganti part 11.3.2. Prosedur Pelaksanaan Escalator dibagi atas dua macam golongan komponen : 1. komponen utama yang senantiasa bekerja selama operasi memerlukan perawatan rata – rata 80 jam setahun. a. Traction machine termsuk motor dan brake b. Controller, tombol – tombol dan travelling cables fixtures c. - Rantai penarik (traction / chain) dan sproket - Rantai pembawa step d. Governor dan tripping switch e. Step roller and step track f. Hand rails dan lain – lain 2. Komponen sampingan yang kurang / tidak berfungsi atau hanya berfungsi jika terjadi bahaya / emergency, memerlukan perawatan rata – rata 30 jam / tahun. a. Step b. Balustrade c. Safety device d. Indle – sheave e. Landing step dan decking masing – masing komponen mendapat giliran pemeriksaan / perawatan sesuai jadwalnya sehingga tidak ada yang terlupakan mulai dari peralatan pit terbawah sampai ujung atas kamar mesin. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch UTILITAS