SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan ilmu sangat
pesat terutama dibidang IPTEK. Perkembangan ini berdampak juga pada
perkembangan teknologi transportasi. Inivasi dibidang otomotif saat ini
sangat memanjakan pemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus
memenuhi tuntutan konsumen yang lebih mudah, aman, dan nyaman.
Kepuasan konsumen akan tercapai dari segi artistic kendaraan baik dari segi
eksterior yang bagus dan beberapa peralatan tambahan yang akan
memudahkan pemakai. Selain itu juga mesin memiliki performa yang tinggi,
serta perangkat keamanan dan kenyamanan lengkap yang berfungsi optimal.
Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan rasa
aman dan nyaman bagi pengendara. Semua kendaraan baik roda dua maupun
roda empat dilengkapi dengan berbagai system. Salah satu dari system itu
adalah system pengereman. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, hendaknya system tersebut dalam kondisi atau keadaan yang baik,
oleh karena itu dibutuhkan penanganan atau perawatan dan pemeliharaan
yang baik pula.
Rem berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan dan menghentikan laju
kendaraan. System ini sangat penting karena memiliki fungsi sebagai alat
keselamatan dan menjamin untuk pengendara yang aman. Kendaraan tidak
dapat berhenti apabila hanya dilakukan dengenan pengereman mesin,
kelemahan ini harus dikurangi agar dapat menurunkan kecepatan kendaraan
hingga berhenti. Kerja rem disebabkan karena adanya gaya gesek kampas rem
(brake pad) melawan gerak putar piringan (disc rotor).
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk memilih judul “Perawatan dan
Perbaikan Sistem Rem Cakram” dengan harapan penulis dapat mempelajari
dan memahami topic tersebut. Adapun yang melatar belakangi penulis
membahas hal tersebut adalah sebagi berikut:

1
1.

System pengereman merupakan salah satu system yang sangat vital,
tanpa adanya system pengereman, kendaraan tidak dapat memberikan
rasa aman bagi pengendara.

2.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang perawatan dan perbaikan pada
system rem cakram.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diambil beberapa masalah pokok yaitu
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan rem cakram?
2. Apa saja komponen yang terdapat di rem cakram?
3. Apa saja indikasi kerusakan pada rem cakram?
4. Langkah apa yang diambil untuk memperbaiki kerusakan rem cakram?

C. Rumusan Masalah
Perawatan rem merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan
agar dapat mengembalikan komponen-komponen rem yang berubah (tidak
standar lagi) ke posisi semula (standar). Bentuk dari kegiatan ini dapat berupa
pemeriksaan, penyetelan serta penggantian komponen. Dari latar belakang
yang telah dipaparkan diatas, terdapat permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara kerja rem cakram?
2. Bagaimana cara merawat rem cakram?
3. Bagaimana kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada rem cakram?
4. Bagaimana cara memperbaiki kerusakan pada rem cakram?

2
D. Batasan Masalah
Mengingat system pendukung pada mobil sangat banyak dan waktu
maupun dana yang terbatas serta pengetahuan penulis yang terbatas pula,
sehingga tidak memungkinkan untuk pembhasan secara keseluruhan, maka
dalam laporan ini penulis hanya membatasi pada pembahasan tentang fungsi
dan cara kerja rem cakram, komponen-komponen serta data kelayakan rem
cakram, bongkar pasang rem cakram, serta diagnose kerusakan pada rem
cakram tipe floating caliper.

E. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam laporan ini adalah sebagai
berikut:
1.

Mengkaji tentang rangkaian rem cakram

2.

Mengetahui komponen-komponen rem cakram

3.

Mengetahui touble shooting rem cakram

4.

Mengetahui cara memperbaiki rem cakram

3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian
Perawatan yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh pemilik kendaraan
supaya kendaraan tersebut dalam kondisi baik atau standar.
Perbaikan yaitu suatu kondisi yang harus dilakukan sewaktu kendaraan
tersebut mengalami gangguan dan harus dilakukan perbaikan supaya
kendaraan tersebut dapat beroperasi kembalidengan baik.
System yaitu bagian dari komponen yang dapat berfungsi bersamasama dan mempunyai tugas sendiri-sendiri, tidak bias dipisahkan satu sama
lain.
Rem yaitu suatu mekanisme yang dirancang untuk mengurangi
kecepatan (memperlambat) kendaraan dan menghentikan kendaraan atau
untuk memungkinkan kendaraan parker ditempat menurun.
Cakram yaitu salah satu konstruksi rem yang cara pengereman
kendaraan dengan menggunakan piringan (Disc), Pad Rem, dan Caliper.

B. Prinsip Kerja
Prinsip kerja rem cakram adalah mengubah energy kinetic menjadi
energy panas dengan cara menggesekan dua buah logam kepada system gerak
putar, sehingga putarannya akan melambat. Oleh karena itu, komponen rem
yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan
pnas, dan tidak mudah berubah bentuk saat bekerja pada suhu tinggi.

Gb.2.1 prinsip kerja rem cakram

4
C. Klasifikasi
Rem
Mekanik
Rem
Hidroulik
Mekanisme

Rem Udara
Rem Vakum
Rem
Booster
Rem
Propeller

Letak

Rem Roda

Leading
Trailing
Two
Leading

REM
Rem Tromol

Dual Two
Leading
Uni Servo

Konstruksi

Duo Servo

Rem
Cakram

Fixed
Caliper
Floating
Caliper
Stick

Rem Tangan
Pelayanan
Rem Kaki
Gb. 2.2 Klasifikasi Rem

5

Tuas
Dorong
a. Rem Menurut Mekanismenya
1. Rem mekanik
Rem mekanik yaitu mekanisme rem yang menggunakan kawat
sebagai pemindah tenaganya, biasanya rem jenis ini dipada pada rotor
propeller.

Gb.2.3 Rem mekanik
2. Rem Hidrolik
Rem hidrolik yaitu jenis mekanisme rem yang menggunakan
minyak sebagai peindah tenaganya, jenis re mini menggunakan
hokum pascal yaitu meneruskan tekanan ke segala arah sama besar.
Jenis ini banyak digunakan karena efektif dan efisien.

Gb.2.4 Rem hidrolik
3. Rem udara
Rem udara juga bias disebut dengan rem angin, karena
menggunakan udara dalam menghantarkan tenaga. Jenis ini biasanya

6
dipakai pada kendaraan besar seperti bus, truk dan kendaraan –
kendaraan besar lainnya.
4. Rem vakum
5. Rem booster
b. Rem Menurut Letaknya
1. Rem roda
Rem roda yaitu rem yang terletak di roda, biasanya berupa rem
cakram atau rem tromol.
2. Rem propeller
Rem propeller yaitu rem yang berada di propeller, biasanya re
mini membantu pengendara dalam memarkirkan kendaraannya.
c. Rem Menurut Pelayanannya
1. Rem tangan
Yaitu rem yang dilayani oleh tangan, biasanya digunakan untuk
rem parker, rem tangan juga terbagi menjadi 2 yaitu jenis stick dan
tuas dorong.

Gb.2.5 Rem tangan
2. Rem kaki
Yaitu rem yang pelayanannya untuk kaki.

Gb.2.6 Rem kaki

7
d. Rem Menurut Konstruksinya
1. Rem tromol
Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara
pengeremannya menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem
(braking shoe), dan silinder roda (wheel cylinder). Rem tromol pada
dasarnya terbagi dalam 5 model, tiap model prinsipnya berada satu
sama lain.
a. Model leading trailing
Konstruksi – konstruksi sepatu primer dan sekunder dijamin
oleh silinder yang mempunyai dua buah piston dan bagian
bawahnya dijamin oleh pin. Pada saat tromol berputar, sepatu rem
trailing cenderung menahan putaran tromol. Pada sepatu leading
mengerem dengan baik, sedangkan sepatu trailing cendrung
menahan putaran tromo. Sepatu kiri disebut leading, dan sepatu
kanan disebut trailing. Keda leading menahan pengereman yang
sama dimana saat tromol berputar kearah berlawanan, maka
leading shoe menjadi trailing shoe dan sebaliknya.

Gb. 2.7 Tipe Leading Trailing
b. Model Two Leading
Kontruksi model ini pada bagian atas sepatu primer dan
sekunder dipasang sebuah silinder roda dengan sebuah penyetel
rem. Pada saat tromol berputar, kedua sepatu rem menjadi leading
jika berputrar sebaliknya, maka keduanya akan menjadi trailing.

8
Gb. 2.8 Tipe Two Leading
c. Model dual two leading
Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder
roda yang dipasang di atas dan di bawah sepatu primer dan
sekunder. Pada model ini baik maju maupun mundur kedua sepatu
rem menjadi trailing.

Gb. 2.9 Tipe Dual Two Leading
d. Model uni servo
Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder
diabagian atas sepatu primer dan sekunder. Bila pedal rem ditekan,
maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah putaran
tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan ke sepatu
sekunder. Gerakan sepatu trailing dijaga silinder roda dan tenaga
yang dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka kedua
sepatu rem akan menjadi trailing, maka kedua sepatu rem akan
menjadi trailing dan efek pengereman jelek.

9
Gb. 2.10 Tipe Uni Servo
e. Model duo servo
Konstruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda
dengan dua buah piston. Tekanan dari silinder rem di
seimbangkan oleh penyetel sepatu rem sehingga distribusi tekanan
merata dan sepatu rem berfungsi sebagai leading walaupun
gerakan tromol maju mundur.

Gb. 2.11 Tipe Duo Servo
2. Rem cakram
Rem cakram digunakan sebagai pengganti rem tromol, dimana
pada dasarnya piringan cakram, terdiri dari cakram yang berputar
dengan rotor dan bahan gesek yang mendorong dan menjepit cakram.
Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara pada dan
cakram.

10
Gb. 2.12 Rem Cakram
a. Komponen-komponen Cakram
1. Piringan cakram
Pada umumnya cakram terbuat dari besi tuang dang
diberi lubang-lubang yang fungsinya untuk ventilasi serta
pendingin, dengan adanya ventilasi umur pad lebih panjang
dan tahan lama.

Gb. 2.13 Piringan Cakram
2. Pad Rem
Pad rem terbuat dari campuran metallic fiber dan sedikit
serbuk besi. Pada pad rem diberi garis celah untuk
menunjukan tebal pad. Dengan demikian dapat mempermudah
dalam pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad,
pengguanaan metallic plate dipasangkan pada sisi piston dari
pad yang fungsinya untuk mencegah bunyi saat pengereman.

11
Gb. 2.14 Pad Rem
3. Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang pistonpiston dan dilengkapi saluran saat minyak rem yang disalurkan
ke silinder. Pada disc brake terdapat beberapa jenis caliper
yang diantaranya adalah :
1) Tipe Fixed Caliper (double piston)
Pada tipe ini piston ditempatkan pada dua sisi
caliper. Radiasi panas fixed caliper terbatas karena silinder
rem berada pada cakram dan velg, menyebabkan sulit
tercapainya

pendinginan.

Untuk

itu

membutuhkan

penambahan komponen yang banyak guna mengatasi hal
tersebut. Jenis fixed caliper ini sudah jarang digunakan.

Gb. 2.15 Tipe Fixed Caliper
2) Floating Caliper (single Piston)
Pada tipe ini piston ditempatkan pada satu sisi
caliper, system kerjanya adalah tekanan hidrolis dari
master

silinder,

12

kemudian

mendorong

piston

dan
selanjutnya menekan pada rotor disc (cakram). Pada saat
yangsama tekanan hidrolis menekan sisi pad sehingga
menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman.
Dalam tipe ini kemampuan pengeremannya dibangkitkan
oleh kedua pad sehingga daya pengereman lebih baik. Tipe
ini sering digunakan pada kendaraan penumpang saat ini.

Gb. 2.16 Tipe Floating Caliper
Caliper tipe floating dapat dibedakan menjadi
Tipe semi floating

Tipe FS

Tipe full floating

Tipe F
Tipe AD
Tipe FS
Tipe PD

Caliper

tipe

semi

floating

menerima

tenaga

pengereman yang dibangkitkan dari pad bagian luar. Pada
caliper tipe full floating, kemampuan pengeremannya
dibangkitkan oleh kedua pad dengan torque plate. Caliper
tipe

floating

banyak

digunakan

pada

kendaraan

penumpang modern.
1. Tipe semi floating (PS)
Caliper dipasang dengan bantuan dua buah pen
pada torque plate. Apabila rem bekerja, maka body
bergerak masuk dengan adanya gerakan piston.
Tekanan pengereman yang berlaku pada pad bagian

13
luar diterima oleh caliper dan meneruskan momen ke
pin pada arah putaran. Kekuatan reaksi pad pada
bagian dalam diterima langsung oleh plate.
Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe caliper tipe
ini cenderung tidak berfungsi sangat kecil, dan
memenuhi syarat mudah perawatan dan memiliki
kemampuan pengereman. Tipe ini sering digunakan
pada rem cakram belakang yang rem parkirnya
dipasang di dalamnya.

Gb. 2.17 Tipe PS
2. Tipe full floating
a. Tipe F
Tipe f mempunyai caliper yang ditunjang
oleh torque plate sedemikian rupa sehingga
memungkinkan dapat meluncur. Arm akan maju
dari caliper untuk memindahkan gerak piston untuk
menekan pad bagian luar.
Tipe ini membutuhkan tempat yang sedikit
tapi cenderung lebih banyak teseret dari tipe
lainnya karena permukaan luncur dari caliper dan
torque plate tersembunyi. Tipe ini digunakan pada
disc brake bagian belakang untuk beberapa model
kendaraan.

14
Gb. 2.18 Tipe F
b. Tipe FS
Caliper

tipe

ini

dipasang

dengan

menggunakan dua pin (main pin dan sub pin) pada
torque plate yang dibautkan pada caliper itu
sendiri. Caliper dan dua pin digerakan sebagai satu
unit oleh piston. Reaksi tenaga (reaction force) dari
inner dan outer pad diterima oleh torque plate dan
dengan demikian (torque) tidak diteruskan ke pin.
Selanjutnya, bagian yang meluncur (sliding
section) pada caliper (main pin dan sub pin)
disembunyikan seluruhnya. Hal ini merupakan
design yang dapat menambah keandalan pada
bagian ini. Tipe FS agak kurang terseretnya
dibandingkan tipe F dan sering digunakan pada
rem-rem depan kendaraan luxury (mewah).

Gb. 2.19 Tipe FS

15
c. Tipe AD
Main pin pada tipe AD adalah press-fitted
pada torque plate kesamaan pada sub-pin yang
dibautkan. Stainless shep plate (suatu shim untuk
mengurangi bunyi, anti sequel shim) dipasang pada
pad dan bagian torque plate yang besentuhan untuk
mencegah suara yang kurang enak dan untuk
keausan pad. Tipe ini digunakan pada rem depan
kendaraan penumpang ukuran menengah.

Gb. 2.20 Tipe AD
d. Tipe PD
Tipe PD dasarnya sama dengan tipe AD
kecuali pada main dan sub-pin saja yang dibaut
pada torque plate. Tipe PD ini digunakan pada
rem-rem kendaraan penumpang yang kecil.

Gb.2.21 Tipe PD

16
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Bengkel
Bengkel berdiri tahun 1981 yang berlokasi di Adipala. Mula – mula
berdirinya bengkel mobil Lacar ini karena semakin banyaknya kendaraan
roda empat di daerah Adipala ini serta kurangnya bengkel didaerah tersebut.
Bengkel ini didirikan oleh Bapak Suyadi. Awalnya beliau bekerja sambil
belajar di bengkel – bengkel dan akhirnya beliau memiliki keinginan untuk
membuka bengkel sendiri mulai merintisnya pada tahun 1975. Bengkel ini
mengalami perkembangan yang cukup pesat dan jayanya bengkel tersebut
pada tahyun 1989-2000 dan setelah itu mengalami pasang surut, kemudian
mulai ramai lagi pada tahun 2010 sampai saat ini.

B. Struktur Organisasi Persuahaan

Pimpinan Bengkel
SUYADI

Mekanik I
ADMAN

Mekanik II
KASIRUN

Mekanik III
SUYADI

Gb. 3.1 Struktur organisasi

C. Tata Tertib Perusahaan / Bengkel
Perusahaan / industry yang baik, tentunya memiliki aturan-aturan
tertentu agar peraturan tersebut ditaati oleh karyawan / mekanik dari peserta
PSG. Dalam bengkel “LANCAR” tata tertib sebagai berikut :
1. Semua siswa yang mengikuti Prakerin wajib memakai wearpack.
2. Siswa dilarang merokok
3. Saat praktek berlangsung, siswa dilarang bersenda gurau

17
4. Siswa dilarang membawa senjata tajam
5. Siswa disarankan menyambut alat sesuai dengan fungsinya
6. Menjaga nama baik perusahaan / bengkel
7. Saling menghormati satu sama lain.

D. Jam Kerja
No.

Hari

Berangkat

Istirahat

Pulang

1.

Senin

08.00 WIB

12.00-13.00 WIB

16.30 WIB

2.

Selasa

08.00 WIB

12.00-13.00 WIB

16.30 WIB

3.

Rabu

08.00 WIB

12.00-13.00 WIB

16.30 WIB

4.

Kamis

08.00 WIB

12.00-13.00 WIB

16.30 WIB

5.

Jum’at

08.00 WIB

11.30-13.00 WIB

16.30 WIB

6.

Sabtu

08.00 WIB

12.00-13.00 WIB

16.30 WIB

7.

Minggu

Libur

Libur

Libur

E. Denah Lokasi
DARI MAOS

DARI KROYA

DARI SRANDIL

L
LOKASI

SD

DARI PANTAI BUTON

DARI CILACAP
PASAR ADIPALA

Gb. 3.2 Denah lokasi

18
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Fungsi
Fungsi rem yaitu :
1. Untuk mengurangi kecepatan kendaraan
2. Untuk menghentikan laju kendaraan
3. Memungkinkan kendaraan parker ditempat menurun
4. Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman.

B. Prinsip Kerja Rem Cakram
System rem piringan bekerja dengan adanya suatu gerak gesek antara
pad rem yang diam dengan piringan yang berputar. Pada kendaraan berjalan
mesin berfungsi mengubah energy panas menjadi energy kinetic maka
sebaliknya dari prinsip kerja rem yaitu mengubah energy kinetic menjadi
energy panas dimana pada saat pengereman akan terjadi gesekan antar pad
rem dengan piringan yang akan menghasilkan panas yang selanjutnya panas
dilepas ke udara bebas.
Penggunaan rem selanjutnya berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan,
maka akan timbul panas karena adanya gesekan antar pad dan cakram.
Selama proses pengereman berlangsung, temperature pad dan cakram akan
naik sehingga akan menyebabkan cakram memuai. Cakram yang panas akan
mengurangi daya pengereman.
Rem cakram mempunyai batas pembuatan pada bentuk dan ukurannya.
Karena berkaitan dengan aksi self enegizing limited. Sehingga perlu
tambahan tekanan hidrolik yang lebih besar untuk mendapatkan daya
pengereman yang efisien. Komponen tersebut dinamakan boster rem. Boster
rem mampu melipat gandakan daya penekanan pedal, waktu penekanan pedal
lemah mampu diteruskan menjadi daya pengereman yang besar.

19
C. Pembongkaran, Perawatan, serta Pemasangan Komponen Rem Cakram
1. Komponen Bagian Atas
a. Pedal rem
Pedal rem yaitu komponen pada system rem yang berfungsi
untuk melakukan pengereman dengan jalan mendorong booster rem
kemudian ke silinder master. Penggunaan pedal rem biasanya dengan
cara di injak.
1. Data kelayakan
Tinggi pedal dari lantai : 154,7 – 164,7 mm (6,091 – 6,484
inci)
Gerak bebas : 3-6 mm(0,12 – 0,24)
2. Penyetelan pedal rem
a. Ukur tinggi pedal

Gb. 4.1 Mengukur Tinggi Pedal
b. Ukur brake pedal free play

Gb. 4.2 Mengukur Pedal Free Play

20
c. Ukur jarak pedal ke toe board ketika pedal ditekan (D)

Gb. 4.3 Mengukur Clearance Pedal Dengan Toe Board
b. Master silinder
Master silinder merupakan suatu bagian dari konstruksi rem
hidrolis yang berfungsi meneruskan tekanan pedal pengemudi menjadi
tekanan minyak dalam suatu silinder melalui mekanisme gerakan
torak dalam silinder master. Master silinder terbagi menjadi dua yaitu
jenis tunggal dan jenis ganda, prinsip kerja keduanya sama, hanya saja
konstruksinya yang berbeda. Pada laporan ini hanya akan dibahan
mengenai master silinder jenis ganda saja. Cara kerja master silinder
ganda yaitu saat rem kembali ke tangki dan katup inlet menutup
saluran masuk. Saat piston bergerak lagi, timbul tekanan dan juga
pada piston 2 juga timbul tekanan sehingga tekanan fluida timbul
pada system rem.

Gb.4.4 Master silinder

21
Pembongkaran

Gb. 4.5 pembongkaran master silinder
 Keluarkan brake fluid dari bleeder screw
 Lepaskan brake tube dari master silinder

Gb. 4.6 Melepas Hose dan Tube
 Lepaskan master silinder dari brake booster

Gb. 4.7 Melepas Master Silinder
 Lepaskan fluid reservoir
 Lepaskan stopper bolt
 Lepaskan stopper ring
 Keluarka piston assembly dari master silinder body

22
Gb. 4.8 Melepas Piston Assembly Dan Periksa Check Valve
Pemeriksaan

Gb. 4.9 Pemeriksaan Master Silinder
 Ukur master silinder diameter dalam dan pistonnya dengan
sliding caliper
 Jika kelonggarannya melebihi limit, maka ganti master atau
pistonya.

Gb. 4.10 Mengukur Piston Clearance
Pemasangan
 Berikan anti rust pada permukaan bagian dalam dari master
silinder
 Pasang fluid reservoir dari bands.

23
 Pasang kembali komponen-komponen master silinder sesuai
dengan urutan.

Gb. 4.11 Memberi Anti Rust
c. Brake rem
Brake booster berfungsi untuk menambah daya penekanan pedal
shingga daya pengereman yang besar atau baik dapat dicapai. Booster
terpasang pada master silinder, akan tetapi ada pula yan terpisah dari
master silinder.
Komponen-komponen booster rem diantaranya adalah :
Rumah booster
Piston booster
Diafragma
Reaction mechanism
Mekanisme katup
Cara keraja booster rem yaitu apabila pedal diinjak, katup
terbuka. Karena terjadi perbedaan tekanan, udara menekan diafragma,
push rod menekan piston pada master silinder. Selanjutnya minyak
rem ditekan untuk diteruskan ke silinder roda, lalu terjadilah
pengereman.

24
Gb. 4.12 Booster Rem
a. Melepas booster rem

Gb. 4.13 Pembongkaran Booster Rem
 Keluarkan brake fluida
 Lepaskan master silinder
 Lepaskan vacuum hose pada sisi booster
 Lepaskan sambungan operatif rod pada brake pedal
 Lepaskan brake booster

Gb. 4.14 Melepas Master Silinder

25
b. Membongkar
 Bersihkan booster body sebelum memulai pembongkaran
 Lepaskan rear sheel

Gb. 4.15 Melepas Booster Assembly
 Lepaskan retainer lalu keluarkan bearing dan valve body seal
dari rear shell
 Lepaskan retainer, keluarkan plater, seal assembly, dan push
rod dari front shell

Gb. 4.16 Melepas Retainer
 Tarik diafragma dari diafragma plate
 Lepaskan silinder retainer dari diafragma plate
 Lepaskan valve plunger stop key
 Tarik valve roda dan plunger assembly

Gb. 4.17 Melepas Silender Retainer

26
c. Pemeriksaan

Gb. 4.18 Urutan Pemeriksaan
 Tiup check valve dari arah engine
 Tiup check valve dari arah brake booster
 Periksa clearance antara booster push rod dengan master
silinder piston

Gb. 4.19 Meniup Check Valve
 Ukur kedalam piston

Gb. 4.20 Mengukur Kedalaman Piston
 Periksa clearance antara booster push rod dengan master
silinder
 Lapisi komponen – komponen dengan gemuk
d. Pemasangan
 Pasang kembali komponen- komponen sesuai dengan urutan
pembongkaran.

27
d. Brake line
Brake line yaitu saluran yang berfungsi untuk menyalurkan
minyak rem kesilinder roda atau caliper. Brake line dapat berupa
selang ataupun pipa-pipa.
a. Pemeriksaan
 Periksa brake tube dari retak, pecah atau berkarat
 Periksa brake hose dari retak, bocor, atau berkarat
 Periksa brake tube flare nut dari rusak atau bocor
b. Pemasangan
 Pasang brake hose
 Pasang brake tube pada posisi yang baik, pasang kliper
2. Komponen Bagian Bawah
a. Caliper
Bagian yang tidak bergerak dari rem cakram adalah caliper,
dimana terdapat silinder-silinder rem, berikut sepatu rem beserta
pistonya. Apabila pedal rem diinjak, maka silinder – silinder rem akan
bekerja secara hidrolik sehingga sepatu – sepatu rem atau pad akan
menjepit, menahan, dan menghentikan carkram rem yang sedang
berputar.
b. Cakram atau piringan
Cakram atau piringan yaitu bagian yang berupa cakram atau
piringan yang ikut berputar bersama roda, bagian inilah yang akan
dijepit atau ditahan oleh pad.
a) Pemeriksaan
Angkat kendaraan dan lepas semua roda
Melepas baut sub pen
Bersihkan caliper dengan udara kompresor, mengamankan
kepala sub pen dengan kunci dan buka baut caliper.

28
Gb. 4.21 Melepas Baut Sub Pen
Membuka caliper, tarik caliper dan balikan ke atas, kemudian
masukan baut yang telah dilepas kedalam plat penahan agar
caliper tidak terjatuh.
Catatan : Slang rem tidak boleh dilepas, caliper tidak boleh
dilepas dari plat penahan dan jangan mengerem saat caliper
tidak terpasang.

Gb. 4.22 Menahan Caliper Dengan Baut
Melepas pad rem, lepaskan pad dalam terlebih dahulu,
kemudian baru pad luar serta shimnya.

Gb. 4.23 Melepas Pad Luar Dan Pad Dalam

29
Membongkar caliper
 Lepas baut nepel agar minyak rem dalam silinder dapt
keluar.
 Pembongkaran piston rem sebaiknya dilakukan dalam bak
air yang dicuci diterjen
 Melepas karet penutup dan klip ring (ring pengunci
tersebut)
 Membongkar piston rem menggunakan tekanan udara
kompresor apabila sulit, gunakan minyak rem untuk
mempermudah

proses

pelepasan

atau

menggunakan

minyak anti karat sebagai pelican.
b) Pemeriksaan
Memeriksa caliper dan piston
Setelah

piston

rem

terlepas,

bersihkan

dengan

menggunakan amplas halus hingga bersih, dan juga bersihkan
silinder. Pada saat pengamplasan, digunakan amplas halus (no.
1) dan dengan air agar tidak terjadi kecacatan atau goresan
pada piston maupun silinder. Setelah bersih, kemudian
keringkan dengan kompresor.
Proses

selanjutnya

setelah

caliper

bersih

adalah

melakukan pemeriksaan seluruh komponen-komponen caliper.
Hal ini idmaksudkan agar dapat diketahui komponenkomponen mana yang masih baik sehingga bias digunakan
kembali. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah :
1.

Memeriksa komponen-komponen silinder, apabila piston
telah menglami korosi, maka harus ganti

2.

Memeriksa keadaan karet penutup, apabila telah mengeras
atau rusak maka harus ganti.

3.

Memeriksa keadaan karet penutup, apabila sobek atau
rusak, maka harus diganti agar kotoran dan air dari luar

30
tidak masuk kedalam silinder sehingga tidak menyebabkan
korosi dan rem macet.
Memeriksa keausan pad
Untuk memeriksa pad, gunakan penggaris, ukuran tebal
pad tidak boleh kurang dari 1,00 mm, bila kurang harus diganti
(tidak boleh kurang dari spesifikasi pabrik)

Gb. 4.24 Memeriksa Keausan Pad
Memeriksa cakram
hal yang dilakukan dalam memeriksa cakram yaitu :
1.

Mengukur tebal piringan, dilakukan dengan micrometer,
ganti piringan bila tebal minimum atau krang, bila tebal
piringan tidak rata atau aus, harus diratakan dengan bubut
atau ganti.

Gb. 4.25 Mengukur Tebal Piringan
2.

Ukur run out disc, digunakan dial indicator, ukur run out
disc pada posisi 10 mm dari ujung luar, run out disc
maksimal 0,06 mm. bila run out lebih besar dari
maksimum, ganti disc atau bubut disc. Perlu diperhatikan
31
sebelum mengukur run out, konfirmasi bahwa gerak bebas
bearing dalam spesifikasi.

Gb. 4.26 Mengukur Run Out Disc
Proses perataan komponen biasanya dilakukan
dibengkel bubut. Kondisi permukaan yang tidak rata
disebabkan oleh kondisi pad yang sudah habis sehingga
piringan akan bergesekan terus dengan besi pad. Gesekan
tersebut akan menyebabkan panas pada piringan dan besi
pad sehingga menurunkan kualitas dari piringan. Selain
menjadikan permukaan piringan menjadi tidak rata,
gesekan pada piringan akan menjadikan piringan menjadi
tipis.
c) Pemasangan
Pemasangan pad rem
Bersihkan plat penahan dimana pad akan dipasang.
Pasang plat penunjang 1, plat pengantar pad 2 dan pegas 3
pada plat momen 4 secara benar. Bersihkan pad rem dengan
ampelas pelan – pelan.

Gb. 4.27 Memasang Plat Penunjang Dan Plat Penghantar

32
Pemasangan pad dalam dan luar dengan shimnya.
Sambil mendorong pegas 3 keatas, pasang pad luar
bersama shimnya 5 pada plat penhan.

Gb. 4.28 Memasang Pad Luar Dan Pad Dalam Beserta
Shimnya.
Memaang caliper
Bila pad rem baru, maka minyak rem pada reservoir
harus dikurangi, karena dapat meluap saat piston didorong.
Dengan menggunakan palu doronglah piston. Masuk caliper
pelan-pelan supaya boots piston tidak terjepit.

Gb. 4.29 Memasang Kaliper
Memasang baut caliper
Pegang kepala sub-pen dengan kunci,

kemudian

kencangkan baut-baut caliper pada momen sepesifikasi.

33
Gb. 4.30 Memasang Baut Caliper Sesuai Dengan Torsinya.
d) Penggantian minyak rem
Pada perawatan berkala pada kilo meter tertentu minyak
rem dapat diganti, minyak rem memiliki masa pakai tertentu yang
harus diganti dengan yang baru, penggantian minyak rem kurang
lebih untuk pemakaian 20.000 KM dan apabila masih cukup
bagus tetapi dalam reservoir (pada master silinder) menunjukkan
batas minimal atau kurang dari F maka perlu untuk ditambah.
Minyak rem yang digunakan tipe DOT 3. Minyak rem ada dua
macam netral dan biasa. Untuk mobil-mobil saat ini biasanya
menggunakan jenis netral karena dapat menghasilkan daya
pengereman yang bagus.

Gb. 4.31 Macam-Macam Minyak Rem
e) Pemeriksaan pipa dan saluran minyak rem
Pemeriksaan system rem dari kebocoran dan masuknya
udara. Jika system rem diperbaiki atau ada udara di system rem,
buanglah udara tersebut. Jika saluran rem kemasukan udara
keluarkan udara dengan jalan tekan pedal rem berulang kali

34
kemudian kendorkan nepel buang udara dengan cara pedal rem
masih ditekan. Ulangi sampai tidak ada lagi gelembung udara.
Langkah-langkah membleending :
Angkat kendaraan
Tambahkan minyak pada reservoir sampai dibawah garis
MAX, Buka nipel pembuangan udara dari silinder roda yang
terjauh dari master silinder.
Masukan selang plastic pada ujung sumbat, dan ujung yang
lain masukan pada penampung oli.
Pembuangan udara dari sumbat terjauh, sampai terakhir yang
terdekat dengan master silinder.
Pedal ditekan beberapa kali, sambil member aba pada teknisi
saat pedal ditekan.
Teknisi

membuka sumbat

pembuang udara, kemudian

mengeraskan kembali sambil member aba pemompa pedal
rem.

Gb. 4.32 Penekanan Pedal Dan Pembuangan Udara
Ulangi prosedur F dan G sampai udara bersih
Atur tinggi minyak pada batas MAX.

Gb. 4.33 Titik-titik Sumbat Pembuangan Udara

35
f)

Pembersihan pad rem
Setiap kelipatan 10.000 KM pada kendaraan perlu ada
pembersihan dan penyetelan rem (clean and adjusting) perlakuan
pada disc brake adalah dengan membersihkan pad rem dan disc
dengan jalan mengendorkan baut caliper kemudian melepas pad
rem dan diamplas, pada disc juga dilakukan pengamplasan apa
bila perlu

D. Diagnose Ganggguan Pada Rem Cakram
No. Gangguan
1.

Penyebab

Cara Mengatasi

Pedal terlalu dalam

Batang

atau tidak kembali

silinder bengkok

penekan

Batang / setelan sudah

Ganti

Ganti

maksimal
Kampas rem aus

Ganti

Fluida rem macet

Bleeding

Terdapat udara pada

Bleeding

saluran hidrolik
Silinder master rusak
Injakan pedal empuk

Ada

dalam

Bleeding

(ngempos)

saluran
Sepatu rem di luar

2.

Ganti

Setel rem

udara

jangkauan
Silinder master rusak

Ganti

Sambungan longgar /

Kencangkan/ganti

saluran rem rusak
Fluida rem berkurang
3.

Pad rem basah karena

Pengereman
memerlukan

tenaga

Tambah fluida
Biarkan kering

air

yang berlebihan

36
Kampas rem panas
Piston macet

Tambah fluida

Pegas terlalu keras

Perbaiki / ganti

Booster

Rem keras

Ganti

Fluida kurang
4.

Biarkan dingin

Perbaiki / ganti

rem

tidak

kerja
Pedal tidak menyetel
5.

Pedal

rem

tidak

Setel

Pegas pedal lemah

Ganti

Pegas lemah

Ganti

kembali
6.

Rem mengerem terus

System

hidrolik

Periksa bleeding

tersumbat
Pad rem tidak kembali
7.

Jarak

rem

bekerja

rem terlalu jauh

Ganti / perbaiki

Terdapat udara pada

Bleeding

system
Fluida berkurang
Pad aus

9.

Pipa fleksibel retak

Terdapat fluida pada

Ganti

Sudah lama

Ganti

Terkena fluida rem

8.

Tambah fluida

Ganti

Caliper bocor

Perbaiki/ganti

caliper
Kebocoran

pada

Perbaiki /ganti

Pelumas kurang/ habis

Tambah fluida

Kebocoran system

Perbaiki/ganti

Minyak fluida cepat

Kebocoran

Perbaiki/tambah

habis

system rem

fluida

Rem tidak pakem

Basah karena oli

Bersihkan

Pad rem habis

Ganti

system
10.

11.

12.

Piston caliper macet

37

pada
Minyak fluida kuran
tidak

Ganti
Perbaiki

Aki/baterai habis

rem

Ganti

Arus tidak mengalir

Lampu

Switch rem rusak

Lampu putus

13.

Tambah fluida

Perbaiki/ganti

Saklar rusak

Perbaiki/ganti

menyala

14.

Lampu rem menyala
terus

15.

Rem tidak menyetel

Pemasangan salah

Perbaiki

16.

Fluida berkurang

Sambungan longgar

Perbaiki

Kebocoran

Perbaiki/ganti

pada

system
17.

Pengereman bersuara

Rem berbunyi

angin
Ganti/perbaiki
perbaiki

Pad habis

Ganti
Bersihkan
Tambah fluida

Cakram oleng

Pres cakram

Pad aus

20.

ban tidak sama

Fluida habis

Rem blong

Tambah/kurangi

Cakram licin

19.

Tekanan udara pada

Fluida mampet

kesalah satu sisi

Kencangkan

Caliper rusak

menarik

Perbaiki/ganti

Komponen longgar
Rem

Ganti

Cakram aus/kasar

18.

Pad aus

Ganti

21.

Pedal terlalu dangkal

Setelan pedal salah

Setel

22.

Rem selip

Injakan terlalu dalam

Setel

38
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penulisan laporan ini, penulis dapat menarik kesimpulan,
diantaranya yaitu :
1.

Rem cakram merupakan Janis rem yang paling banyak digunakan pada
kendaraan-kendaraan modern berpenumpang. Karena konstruksinya yang
sederhana serta mudah dalam perawatan

2.

Pada rangkaian rem cakram, terdapat 4 komponen utama yaitu : master
silinder, booster rem, caliper, dan piringan (disc brake).

3.

Mekanisme rem cakram yaitu saat pedal ditekan, maka minyak fluida
mengalir dari master silinder menuju caliper melalui saluran minyak,
kemudian oleh caliper digunakan untuk menekan pad dengan bantuan
piston, sehingga pad dapat menjepit cakram kendaraan.

4.

Kerusakan yang sering terjadi pada system rem cakram tidak akan terjadi
jika dilakukan perawatan secara teratur dan berkala. Perawatan dan
pemeriksaan secara berkala akan dapat mendeteksi gangguan pada rem
cakram.

39
DAFTAR PUSTAKA
Sugiharto, arif.2007. “Cara Kerja dan Perbaikan Rem Disc Brake”. Universitas
Negeri Semarang, Semarang
Suzuki. Brake Sistem. PT. Indomobil Suzuki Internasional
Suzuki. Transmisi dan Transfer. Indomobil Suzuki Internasional

40

More Related Content

What's hot

Laporan Observasi Management Bengkel
Laporan Observasi Management BengkelLaporan Observasi Management Bengkel
Laporan Observasi Management Bengkel
Charis Muhammad
 
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMKTeknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Kukuh Adhi Rumekso
 
05. pemeriksaan sistem kemudi
05. pemeriksaan sistem kemudi05. pemeriksaan sistem kemudi
05. pemeriksaan sistem kemudi
Supriyono Bekasi
 
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplit
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplitJobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplit
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplit
abdul ghofur
 
Sistem kelistrikan
Sistem kelistrikanSistem kelistrikan
Sistem kelistrikan
Riki Agung
 
PowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi KendaraanPowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
Firdika Arini
 
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensinModul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Nur Hidayati Cipari
 
Sistem penerangan (lighting sistem)
Sistem penerangan            (lighting sistem)Sistem penerangan            (lighting sistem)
Sistem penerangan (lighting sistem)
safwan khairi
 
Kisi kisi soal pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan tkro xi 2020
Kisi kisi soal  pemeliharaan kelistrikan  kenderaan ringan  tkro xi 2020Kisi kisi soal  pemeliharaan kelistrikan  kenderaan ringan  tkro xi 2020
Kisi kisi soal pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan tkro xi 2020
Lholo Ismunasib
 

What's hot (20)

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
 
Laporan Observasi Management Bengkel
Laporan Observasi Management BengkelLaporan Observasi Management Bengkel
Laporan Observasi Management Bengkel
 
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMKTeknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
 
SISTEM PENGISIAN PADA MOTOR
SISTEM PENGISIAN PADA MOTORSISTEM PENGISIAN PADA MOTOR
SISTEM PENGISIAN PADA MOTOR
 
Comfort Safety and Information Technology (CSIT)
Comfort Safety and Information Technology (CSIT)Comfort Safety and Information Technology (CSIT)
Comfort Safety and Information Technology (CSIT)
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
 
05. pemeriksaan sistem kemudi
05. pemeriksaan sistem kemudi05. pemeriksaan sistem kemudi
05. pemeriksaan sistem kemudi
 
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplit
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplitJobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplit
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplit
 
Sistem kelistrikan
Sistem kelistrikanSistem kelistrikan
Sistem kelistrikan
 
Sistem starter
Sistem starterSistem starter
Sistem starter
 
Kelistrikan body
Kelistrikan bodyKelistrikan body
Kelistrikan body
 
3. soal mekanisme katup
3. soal  mekanisme katup3. soal  mekanisme katup
3. soal mekanisme katup
 
PowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi KendaraanPowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
 
Motor diesel
Motor dieselMotor diesel
Motor diesel
 
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensinModul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
 
Laporan Prakerin Siswa SMK
Laporan Prakerin Siswa SMKLaporan Prakerin Siswa SMK
Laporan Prakerin Siswa SMK
 
Sistem penerangan (lighting sistem)
Sistem penerangan            (lighting sistem)Sistem penerangan            (lighting sistem)
Sistem penerangan (lighting sistem)
 
Kisi kisi soal pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan tkro xi 2020
Kisi kisi soal  pemeliharaan kelistrikan  kenderaan ringan  tkro xi 2020Kisi kisi soal  pemeliharaan kelistrikan  kenderaan ringan  tkro xi 2020
Kisi kisi soal pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan tkro xi 2020
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
 
tugas transmisi
tugas transmisitugas transmisi
tugas transmisi
 

Similar to Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdfscribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
ssuserc213ed
 
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...
Fajar Istu
 
PPT PARTA CAKRAM TRTRTRTRTRTRTRTRTUJI.pptx
PPT PARTA CAKRAM TRTRTRTRTRTRTRTRTUJI.pptxPPT PARTA CAKRAM TRTRTRTRTRTRTRTRTUJI.pptx
PPT PARTA CAKRAM TRTRTRTRTRTRTRTRTUJI.pptx
MuktarSinaga
 
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Widi Aprianto
 
Makalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-varioMakalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-vario
warsono poetra
 
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan) pak i gusti made am(1)
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan)   pak i gusti made am(1)Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan)   pak i gusti made am(1)
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan) pak i gusti made am(1)
Septi Sari
 
Fungsi fungsi sistem kemudi
Fungsi   fungsi sistem kemudiFungsi   fungsi sistem kemudi
Fungsi fungsi sistem kemudi
Àlvenda Ryan
 
Tugas Kelompok Elemen Mesin 2.ppt
Tugas Kelompok Elemen Mesin 2.pptTugas Kelompok Elemen Mesin 2.ppt
Tugas Kelompok Elemen Mesin 2.ppt
ssuser514fc7
 

Similar to Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram (20)

Jurnal toro
Jurnal toroJurnal toro
Jurnal toro
 
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdfscribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
 
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...
 
Fungsi jenis dan komponen sistem rem
Fungsi jenis dan komponen sistem remFungsi jenis dan komponen sistem rem
Fungsi jenis dan komponen sistem rem
 
Fungsi jenis dan komponen sistem rem
Fungsi jenis dan komponen sistem remFungsi jenis dan komponen sistem rem
Fungsi jenis dan komponen sistem rem
 
Ali
AliAli
Ali
 
PPT PARTA CAKRAM TRTRTRTRTRTRTRTRTUJI.pptx
PPT PARTA CAKRAM TRTRTRTRTRTRTRTRTUJI.pptxPPT PARTA CAKRAM TRTRTRTRTRTRTRTRTUJI.pptx
PPT PARTA CAKRAM TRTRTRTRTRTRTRTRTUJI.pptx
 
Laporan pkl smk ysb
Laporan pkl smk ysbLaporan pkl smk ysb
Laporan pkl smk ysb
 
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
 
Makalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-varioMakalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-vario
 
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromolMakalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
 
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan) pak i gusti made am(1)
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan)   pak i gusti made am(1)Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan)   pak i gusti made am(1)
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan) pak i gusti made am(1)
 
Sistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoSistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda moto
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudi
 
Rem guru
Rem guruRem guru
Rem guru
 
Fungsi fungsi sistem kemudi
Fungsi   fungsi sistem kemudiFungsi   fungsi sistem kemudi
Fungsi fungsi sistem kemudi
 
teori.pptx
teori.pptxteori.pptx
teori.pptx
 
dokumen.tips_materi -rem-tromol-ppt.pptx
dokumen.tips_materi -rem-tromol-ppt.pptxdokumen.tips_materi -rem-tromol-ppt.pptx
dokumen.tips_materi -rem-tromol-ppt.pptx
 
Tugas Kelompok Elemen Mesin 2.ppt
Tugas Kelompok Elemen Mesin 2.pptTugas Kelompok Elemen Mesin 2.ppt
Tugas Kelompok Elemen Mesin 2.ppt
 
Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
serlinhae5
 

Recently uploaded (8)

62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
 
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJAPOLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
 
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
 
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdfLaporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
 

Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan ilmu sangat pesat terutama dibidang IPTEK. Perkembangan ini berdampak juga pada perkembangan teknologi transportasi. Inivasi dibidang otomotif saat ini sangat memanjakan pemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus memenuhi tuntutan konsumen yang lebih mudah, aman, dan nyaman. Kepuasan konsumen akan tercapai dari segi artistic kendaraan baik dari segi eksterior yang bagus dan beberapa peralatan tambahan yang akan memudahkan pemakai. Selain itu juga mesin memiliki performa yang tinggi, serta perangkat keamanan dan kenyamanan lengkap yang berfungsi optimal. Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara. Semua kendaraan baik roda dua maupun roda empat dilengkapi dengan berbagai system. Salah satu dari system itu adalah system pengereman. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, hendaknya system tersebut dalam kondisi atau keadaan yang baik, oleh karena itu dibutuhkan penanganan atau perawatan dan pemeliharaan yang baik pula. Rem berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan dan menghentikan laju kendaraan. System ini sangat penting karena memiliki fungsi sebagai alat keselamatan dan menjamin untuk pengendara yang aman. Kendaraan tidak dapat berhenti apabila hanya dilakukan dengenan pengereman mesin, kelemahan ini harus dikurangi agar dapat menurunkan kecepatan kendaraan hingga berhenti. Kerja rem disebabkan karena adanya gaya gesek kampas rem (brake pad) melawan gerak putar piringan (disc rotor). Dari uraian diatas penulis tertarik untuk memilih judul “Perawatan dan Perbaikan Sistem Rem Cakram” dengan harapan penulis dapat mempelajari dan memahami topic tersebut. Adapun yang melatar belakangi penulis membahas hal tersebut adalah sebagi berikut: 1
  • 2. 1. System pengereman merupakan salah satu system yang sangat vital, tanpa adanya system pengereman, kendaraan tidak dapat memberikan rasa aman bagi pengendara. 2. Untuk mengetahui lebih banyak tentang perawatan dan perbaikan pada system rem cakram. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang diatas, dapat diambil beberapa masalah pokok yaitu sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan rem cakram? 2. Apa saja komponen yang terdapat di rem cakram? 3. Apa saja indikasi kerusakan pada rem cakram? 4. Langkah apa yang diambil untuk memperbaiki kerusakan rem cakram? C. Rumusan Masalah Perawatan rem merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan agar dapat mengembalikan komponen-komponen rem yang berubah (tidak standar lagi) ke posisi semula (standar). Bentuk dari kegiatan ini dapat berupa pemeriksaan, penyetelan serta penggantian komponen. Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, terdapat permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara kerja rem cakram? 2. Bagaimana cara merawat rem cakram? 3. Bagaimana kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada rem cakram? 4. Bagaimana cara memperbaiki kerusakan pada rem cakram? 2
  • 3. D. Batasan Masalah Mengingat system pendukung pada mobil sangat banyak dan waktu maupun dana yang terbatas serta pengetahuan penulis yang terbatas pula, sehingga tidak memungkinkan untuk pembhasan secara keseluruhan, maka dalam laporan ini penulis hanya membatasi pada pembahasan tentang fungsi dan cara kerja rem cakram, komponen-komponen serta data kelayakan rem cakram, bongkar pasang rem cakram, serta diagnose kerusakan pada rem cakram tipe floating caliper. E. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam laporan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengkaji tentang rangkaian rem cakram 2. Mengetahui komponen-komponen rem cakram 3. Mengetahui touble shooting rem cakram 4. Mengetahui cara memperbaiki rem cakram 3
  • 4. BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Perawatan yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh pemilik kendaraan supaya kendaraan tersebut dalam kondisi baik atau standar. Perbaikan yaitu suatu kondisi yang harus dilakukan sewaktu kendaraan tersebut mengalami gangguan dan harus dilakukan perbaikan supaya kendaraan tersebut dapat beroperasi kembalidengan baik. System yaitu bagian dari komponen yang dapat berfungsi bersamasama dan mempunyai tugas sendiri-sendiri, tidak bias dipisahkan satu sama lain. Rem yaitu suatu mekanisme yang dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) kendaraan dan menghentikan kendaraan atau untuk memungkinkan kendaraan parker ditempat menurun. Cakram yaitu salah satu konstruksi rem yang cara pengereman kendaraan dengan menggunakan piringan (Disc), Pad Rem, dan Caliper. B. Prinsip Kerja Prinsip kerja rem cakram adalah mengubah energy kinetic menjadi energy panas dengan cara menggesekan dua buah logam kepada system gerak putar, sehingga putarannya akan melambat. Oleh karena itu, komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan pnas, dan tidak mudah berubah bentuk saat bekerja pada suhu tinggi. Gb.2.1 prinsip kerja rem cakram 4
  • 5. C. Klasifikasi Rem Mekanik Rem Hidroulik Mekanisme Rem Udara Rem Vakum Rem Booster Rem Propeller Letak Rem Roda Leading Trailing Two Leading REM Rem Tromol Dual Two Leading Uni Servo Konstruksi Duo Servo Rem Cakram Fixed Caliper Floating Caliper Stick Rem Tangan Pelayanan Rem Kaki Gb. 2.2 Klasifikasi Rem 5 Tuas Dorong
  • 6. a. Rem Menurut Mekanismenya 1. Rem mekanik Rem mekanik yaitu mekanisme rem yang menggunakan kawat sebagai pemindah tenaganya, biasanya rem jenis ini dipada pada rotor propeller. Gb.2.3 Rem mekanik 2. Rem Hidrolik Rem hidrolik yaitu jenis mekanisme rem yang menggunakan minyak sebagai peindah tenaganya, jenis re mini menggunakan hokum pascal yaitu meneruskan tekanan ke segala arah sama besar. Jenis ini banyak digunakan karena efektif dan efisien. Gb.2.4 Rem hidrolik 3. Rem udara Rem udara juga bias disebut dengan rem angin, karena menggunakan udara dalam menghantarkan tenaga. Jenis ini biasanya 6
  • 7. dipakai pada kendaraan besar seperti bus, truk dan kendaraan – kendaraan besar lainnya. 4. Rem vakum 5. Rem booster b. Rem Menurut Letaknya 1. Rem roda Rem roda yaitu rem yang terletak di roda, biasanya berupa rem cakram atau rem tromol. 2. Rem propeller Rem propeller yaitu rem yang berada di propeller, biasanya re mini membantu pengendara dalam memarkirkan kendaraannya. c. Rem Menurut Pelayanannya 1. Rem tangan Yaitu rem yang dilayani oleh tangan, biasanya digunakan untuk rem parker, rem tangan juga terbagi menjadi 2 yaitu jenis stick dan tuas dorong. Gb.2.5 Rem tangan 2. Rem kaki Yaitu rem yang pelayanannya untuk kaki. Gb.2.6 Rem kaki 7
  • 8. d. Rem Menurut Konstruksinya 1. Rem tromol Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengeremannya menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem (braking shoe), dan silinder roda (wheel cylinder). Rem tromol pada dasarnya terbagi dalam 5 model, tiap model prinsipnya berada satu sama lain. a. Model leading trailing Konstruksi – konstruksi sepatu primer dan sekunder dijamin oleh silinder yang mempunyai dua buah piston dan bagian bawahnya dijamin oleh pin. Pada saat tromol berputar, sepatu rem trailing cenderung menahan putaran tromol. Pada sepatu leading mengerem dengan baik, sedangkan sepatu trailing cendrung menahan putaran tromo. Sepatu kiri disebut leading, dan sepatu kanan disebut trailing. Keda leading menahan pengereman yang sama dimana saat tromol berputar kearah berlawanan, maka leading shoe menjadi trailing shoe dan sebaliknya. Gb. 2.7 Tipe Leading Trailing b. Model Two Leading Kontruksi model ini pada bagian atas sepatu primer dan sekunder dipasang sebuah silinder roda dengan sebuah penyetel rem. Pada saat tromol berputar, kedua sepatu rem menjadi leading jika berputrar sebaliknya, maka keduanya akan menjadi trailing. 8
  • 9. Gb. 2.8 Tipe Two Leading c. Model dual two leading Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda yang dipasang di atas dan di bawah sepatu primer dan sekunder. Pada model ini baik maju maupun mundur kedua sepatu rem menjadi trailing. Gb. 2.9 Tipe Dual Two Leading d. Model uni servo Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder diabagian atas sepatu primer dan sekunder. Bila pedal rem ditekan, maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah putaran tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan ke sepatu sekunder. Gerakan sepatu trailing dijaga silinder roda dan tenaga yang dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka kedua sepatu rem akan menjadi trailing, maka kedua sepatu rem akan menjadi trailing dan efek pengereman jelek. 9
  • 10. Gb. 2.10 Tipe Uni Servo e. Model duo servo Konstruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda dengan dua buah piston. Tekanan dari silinder rem di seimbangkan oleh penyetel sepatu rem sehingga distribusi tekanan merata dan sepatu rem berfungsi sebagai leading walaupun gerakan tromol maju mundur. Gb. 2.11 Tipe Duo Servo 2. Rem cakram Rem cakram digunakan sebagai pengganti rem tromol, dimana pada dasarnya piringan cakram, terdiri dari cakram yang berputar dengan rotor dan bahan gesek yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara pada dan cakram. 10
  • 11. Gb. 2.12 Rem Cakram a. Komponen-komponen Cakram 1. Piringan cakram Pada umumnya cakram terbuat dari besi tuang dang diberi lubang-lubang yang fungsinya untuk ventilasi serta pendingin, dengan adanya ventilasi umur pad lebih panjang dan tahan lama. Gb. 2.13 Piringan Cakram 2. Pad Rem Pad rem terbuat dari campuran metallic fiber dan sedikit serbuk besi. Pada pad rem diberi garis celah untuk menunjukan tebal pad. Dengan demikian dapat mempermudah dalam pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad, pengguanaan metallic plate dipasangkan pada sisi piston dari pad yang fungsinya untuk mencegah bunyi saat pengereman. 11
  • 12. Gb. 2.14 Pad Rem 3. Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang pistonpiston dan dilengkapi saluran saat minyak rem yang disalurkan ke silinder. Pada disc brake terdapat beberapa jenis caliper yang diantaranya adalah : 1) Tipe Fixed Caliper (double piston) Pada tipe ini piston ditempatkan pada dua sisi caliper. Radiasi panas fixed caliper terbatas karena silinder rem berada pada cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk itu membutuhkan penambahan komponen yang banyak guna mengatasi hal tersebut. Jenis fixed caliper ini sudah jarang digunakan. Gb. 2.15 Tipe Fixed Caliper 2) Floating Caliper (single Piston) Pada tipe ini piston ditempatkan pada satu sisi caliper, system kerjanya adalah tekanan hidrolis dari master silinder, 12 kemudian mendorong piston dan
  • 13. selanjutnya menekan pada rotor disc (cakram). Pada saat yangsama tekanan hidrolis menekan sisi pad sehingga menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman. Dalam tipe ini kemampuan pengeremannya dibangkitkan oleh kedua pad sehingga daya pengereman lebih baik. Tipe ini sering digunakan pada kendaraan penumpang saat ini. Gb. 2.16 Tipe Floating Caliper Caliper tipe floating dapat dibedakan menjadi Tipe semi floating Tipe FS Tipe full floating Tipe F Tipe AD Tipe FS Tipe PD Caliper tipe semi floating menerima tenaga pengereman yang dibangkitkan dari pad bagian luar. Pada caliper tipe full floating, kemampuan pengeremannya dibangkitkan oleh kedua pad dengan torque plate. Caliper tipe floating banyak digunakan pada kendaraan penumpang modern. 1. Tipe semi floating (PS) Caliper dipasang dengan bantuan dua buah pen pada torque plate. Apabila rem bekerja, maka body bergerak masuk dengan adanya gerakan piston. Tekanan pengereman yang berlaku pada pad bagian 13
  • 14. luar diterima oleh caliper dan meneruskan momen ke pin pada arah putaran. Kekuatan reaksi pad pada bagian dalam diterima langsung oleh plate. Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe caliper tipe ini cenderung tidak berfungsi sangat kecil, dan memenuhi syarat mudah perawatan dan memiliki kemampuan pengereman. Tipe ini sering digunakan pada rem cakram belakang yang rem parkirnya dipasang di dalamnya. Gb. 2.17 Tipe PS 2. Tipe full floating a. Tipe F Tipe f mempunyai caliper yang ditunjang oleh torque plate sedemikian rupa sehingga memungkinkan dapat meluncur. Arm akan maju dari caliper untuk memindahkan gerak piston untuk menekan pad bagian luar. Tipe ini membutuhkan tempat yang sedikit tapi cenderung lebih banyak teseret dari tipe lainnya karena permukaan luncur dari caliper dan torque plate tersembunyi. Tipe ini digunakan pada disc brake bagian belakang untuk beberapa model kendaraan. 14
  • 15. Gb. 2.18 Tipe F b. Tipe FS Caliper tipe ini dipasang dengan menggunakan dua pin (main pin dan sub pin) pada torque plate yang dibautkan pada caliper itu sendiri. Caliper dan dua pin digerakan sebagai satu unit oleh piston. Reaksi tenaga (reaction force) dari inner dan outer pad diterima oleh torque plate dan dengan demikian (torque) tidak diteruskan ke pin. Selanjutnya, bagian yang meluncur (sliding section) pada caliper (main pin dan sub pin) disembunyikan seluruhnya. Hal ini merupakan design yang dapat menambah keandalan pada bagian ini. Tipe FS agak kurang terseretnya dibandingkan tipe F dan sering digunakan pada rem-rem depan kendaraan luxury (mewah). Gb. 2.19 Tipe FS 15
  • 16. c. Tipe AD Main pin pada tipe AD adalah press-fitted pada torque plate kesamaan pada sub-pin yang dibautkan. Stainless shep plate (suatu shim untuk mengurangi bunyi, anti sequel shim) dipasang pada pad dan bagian torque plate yang besentuhan untuk mencegah suara yang kurang enak dan untuk keausan pad. Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan penumpang ukuran menengah. Gb. 2.20 Tipe AD d. Tipe PD Tipe PD dasarnya sama dengan tipe AD kecuali pada main dan sub-pin saja yang dibaut pada torque plate. Tipe PD ini digunakan pada rem-rem kendaraan penumpang yang kecil. Gb.2.21 Tipe PD 16
  • 17. BAB III PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Bengkel Bengkel berdiri tahun 1981 yang berlokasi di Adipala. Mula – mula berdirinya bengkel mobil Lacar ini karena semakin banyaknya kendaraan roda empat di daerah Adipala ini serta kurangnya bengkel didaerah tersebut. Bengkel ini didirikan oleh Bapak Suyadi. Awalnya beliau bekerja sambil belajar di bengkel – bengkel dan akhirnya beliau memiliki keinginan untuk membuka bengkel sendiri mulai merintisnya pada tahun 1975. Bengkel ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dan jayanya bengkel tersebut pada tahyun 1989-2000 dan setelah itu mengalami pasang surut, kemudian mulai ramai lagi pada tahun 2010 sampai saat ini. B. Struktur Organisasi Persuahaan Pimpinan Bengkel SUYADI Mekanik I ADMAN Mekanik II KASIRUN Mekanik III SUYADI Gb. 3.1 Struktur organisasi C. Tata Tertib Perusahaan / Bengkel Perusahaan / industry yang baik, tentunya memiliki aturan-aturan tertentu agar peraturan tersebut ditaati oleh karyawan / mekanik dari peserta PSG. Dalam bengkel “LANCAR” tata tertib sebagai berikut : 1. Semua siswa yang mengikuti Prakerin wajib memakai wearpack. 2. Siswa dilarang merokok 3. Saat praktek berlangsung, siswa dilarang bersenda gurau 17
  • 18. 4. Siswa dilarang membawa senjata tajam 5. Siswa disarankan menyambut alat sesuai dengan fungsinya 6. Menjaga nama baik perusahaan / bengkel 7. Saling menghormati satu sama lain. D. Jam Kerja No. Hari Berangkat Istirahat Pulang 1. Senin 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB 2. Selasa 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB 3. Rabu 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB 4. Kamis 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB 5. Jum’at 08.00 WIB 11.30-13.00 WIB 16.30 WIB 6. Sabtu 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB 7. Minggu Libur Libur Libur E. Denah Lokasi DARI MAOS DARI KROYA DARI SRANDIL L LOKASI SD DARI PANTAI BUTON DARI CILACAP PASAR ADIPALA Gb. 3.2 Denah lokasi 18
  • 19. BAB IV PEMBAHASAN A. Fungsi Fungsi rem yaitu : 1. Untuk mengurangi kecepatan kendaraan 2. Untuk menghentikan laju kendaraan 3. Memungkinkan kendaraan parker ditempat menurun 4. Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman. B. Prinsip Kerja Rem Cakram System rem piringan bekerja dengan adanya suatu gerak gesek antara pad rem yang diam dengan piringan yang berputar. Pada kendaraan berjalan mesin berfungsi mengubah energy panas menjadi energy kinetic maka sebaliknya dari prinsip kerja rem yaitu mengubah energy kinetic menjadi energy panas dimana pada saat pengereman akan terjadi gesekan antar pad rem dengan piringan yang akan menghasilkan panas yang selanjutnya panas dilepas ke udara bebas. Penggunaan rem selanjutnya berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan, maka akan timbul panas karena adanya gesekan antar pad dan cakram. Selama proses pengereman berlangsung, temperature pad dan cakram akan naik sehingga akan menyebabkan cakram memuai. Cakram yang panas akan mengurangi daya pengereman. Rem cakram mempunyai batas pembuatan pada bentuk dan ukurannya. Karena berkaitan dengan aksi self enegizing limited. Sehingga perlu tambahan tekanan hidrolik yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien. Komponen tersebut dinamakan boster rem. Boster rem mampu melipat gandakan daya penekanan pedal, waktu penekanan pedal lemah mampu diteruskan menjadi daya pengereman yang besar. 19
  • 20. C. Pembongkaran, Perawatan, serta Pemasangan Komponen Rem Cakram 1. Komponen Bagian Atas a. Pedal rem Pedal rem yaitu komponen pada system rem yang berfungsi untuk melakukan pengereman dengan jalan mendorong booster rem kemudian ke silinder master. Penggunaan pedal rem biasanya dengan cara di injak. 1. Data kelayakan Tinggi pedal dari lantai : 154,7 – 164,7 mm (6,091 – 6,484 inci) Gerak bebas : 3-6 mm(0,12 – 0,24) 2. Penyetelan pedal rem a. Ukur tinggi pedal Gb. 4.1 Mengukur Tinggi Pedal b. Ukur brake pedal free play Gb. 4.2 Mengukur Pedal Free Play 20
  • 21. c. Ukur jarak pedal ke toe board ketika pedal ditekan (D) Gb. 4.3 Mengukur Clearance Pedal Dengan Toe Board b. Master silinder Master silinder merupakan suatu bagian dari konstruksi rem hidrolis yang berfungsi meneruskan tekanan pedal pengemudi menjadi tekanan minyak dalam suatu silinder melalui mekanisme gerakan torak dalam silinder master. Master silinder terbagi menjadi dua yaitu jenis tunggal dan jenis ganda, prinsip kerja keduanya sama, hanya saja konstruksinya yang berbeda. Pada laporan ini hanya akan dibahan mengenai master silinder jenis ganda saja. Cara kerja master silinder ganda yaitu saat rem kembali ke tangki dan katup inlet menutup saluran masuk. Saat piston bergerak lagi, timbul tekanan dan juga pada piston 2 juga timbul tekanan sehingga tekanan fluida timbul pada system rem. Gb.4.4 Master silinder 21
  • 22. Pembongkaran Gb. 4.5 pembongkaran master silinder  Keluarkan brake fluid dari bleeder screw  Lepaskan brake tube dari master silinder Gb. 4.6 Melepas Hose dan Tube  Lepaskan master silinder dari brake booster Gb. 4.7 Melepas Master Silinder  Lepaskan fluid reservoir  Lepaskan stopper bolt  Lepaskan stopper ring  Keluarka piston assembly dari master silinder body 22
  • 23. Gb. 4.8 Melepas Piston Assembly Dan Periksa Check Valve Pemeriksaan Gb. 4.9 Pemeriksaan Master Silinder  Ukur master silinder diameter dalam dan pistonnya dengan sliding caliper  Jika kelonggarannya melebihi limit, maka ganti master atau pistonya. Gb. 4.10 Mengukur Piston Clearance Pemasangan  Berikan anti rust pada permukaan bagian dalam dari master silinder  Pasang fluid reservoir dari bands. 23
  • 24.  Pasang kembali komponen-komponen master silinder sesuai dengan urutan. Gb. 4.11 Memberi Anti Rust c. Brake rem Brake booster berfungsi untuk menambah daya penekanan pedal shingga daya pengereman yang besar atau baik dapat dicapai. Booster terpasang pada master silinder, akan tetapi ada pula yan terpisah dari master silinder. Komponen-komponen booster rem diantaranya adalah : Rumah booster Piston booster Diafragma Reaction mechanism Mekanisme katup Cara keraja booster rem yaitu apabila pedal diinjak, katup terbuka. Karena terjadi perbedaan tekanan, udara menekan diafragma, push rod menekan piston pada master silinder. Selanjutnya minyak rem ditekan untuk diteruskan ke silinder roda, lalu terjadilah pengereman. 24
  • 25. Gb. 4.12 Booster Rem a. Melepas booster rem Gb. 4.13 Pembongkaran Booster Rem  Keluarkan brake fluida  Lepaskan master silinder  Lepaskan vacuum hose pada sisi booster  Lepaskan sambungan operatif rod pada brake pedal  Lepaskan brake booster Gb. 4.14 Melepas Master Silinder 25
  • 26. b. Membongkar  Bersihkan booster body sebelum memulai pembongkaran  Lepaskan rear sheel Gb. 4.15 Melepas Booster Assembly  Lepaskan retainer lalu keluarkan bearing dan valve body seal dari rear shell  Lepaskan retainer, keluarkan plater, seal assembly, dan push rod dari front shell Gb. 4.16 Melepas Retainer  Tarik diafragma dari diafragma plate  Lepaskan silinder retainer dari diafragma plate  Lepaskan valve plunger stop key  Tarik valve roda dan plunger assembly Gb. 4.17 Melepas Silender Retainer 26
  • 27. c. Pemeriksaan Gb. 4.18 Urutan Pemeriksaan  Tiup check valve dari arah engine  Tiup check valve dari arah brake booster  Periksa clearance antara booster push rod dengan master silinder piston Gb. 4.19 Meniup Check Valve  Ukur kedalam piston Gb. 4.20 Mengukur Kedalaman Piston  Periksa clearance antara booster push rod dengan master silinder  Lapisi komponen – komponen dengan gemuk d. Pemasangan  Pasang kembali komponen- komponen sesuai dengan urutan pembongkaran. 27
  • 28. d. Brake line Brake line yaitu saluran yang berfungsi untuk menyalurkan minyak rem kesilinder roda atau caliper. Brake line dapat berupa selang ataupun pipa-pipa. a. Pemeriksaan  Periksa brake tube dari retak, pecah atau berkarat  Periksa brake hose dari retak, bocor, atau berkarat  Periksa brake tube flare nut dari rusak atau bocor b. Pemasangan  Pasang brake hose  Pasang brake tube pada posisi yang baik, pasang kliper 2. Komponen Bagian Bawah a. Caliper Bagian yang tidak bergerak dari rem cakram adalah caliper, dimana terdapat silinder-silinder rem, berikut sepatu rem beserta pistonya. Apabila pedal rem diinjak, maka silinder – silinder rem akan bekerja secara hidrolik sehingga sepatu – sepatu rem atau pad akan menjepit, menahan, dan menghentikan carkram rem yang sedang berputar. b. Cakram atau piringan Cakram atau piringan yaitu bagian yang berupa cakram atau piringan yang ikut berputar bersama roda, bagian inilah yang akan dijepit atau ditahan oleh pad. a) Pemeriksaan Angkat kendaraan dan lepas semua roda Melepas baut sub pen Bersihkan caliper dengan udara kompresor, mengamankan kepala sub pen dengan kunci dan buka baut caliper. 28
  • 29. Gb. 4.21 Melepas Baut Sub Pen Membuka caliper, tarik caliper dan balikan ke atas, kemudian masukan baut yang telah dilepas kedalam plat penahan agar caliper tidak terjatuh. Catatan : Slang rem tidak boleh dilepas, caliper tidak boleh dilepas dari plat penahan dan jangan mengerem saat caliper tidak terpasang. Gb. 4.22 Menahan Caliper Dengan Baut Melepas pad rem, lepaskan pad dalam terlebih dahulu, kemudian baru pad luar serta shimnya. Gb. 4.23 Melepas Pad Luar Dan Pad Dalam 29
  • 30. Membongkar caliper  Lepas baut nepel agar minyak rem dalam silinder dapt keluar.  Pembongkaran piston rem sebaiknya dilakukan dalam bak air yang dicuci diterjen  Melepas karet penutup dan klip ring (ring pengunci tersebut)  Membongkar piston rem menggunakan tekanan udara kompresor apabila sulit, gunakan minyak rem untuk mempermudah proses pelepasan atau menggunakan minyak anti karat sebagai pelican. b) Pemeriksaan Memeriksa caliper dan piston Setelah piston rem terlepas, bersihkan dengan menggunakan amplas halus hingga bersih, dan juga bersihkan silinder. Pada saat pengamplasan, digunakan amplas halus (no. 1) dan dengan air agar tidak terjadi kecacatan atau goresan pada piston maupun silinder. Setelah bersih, kemudian keringkan dengan kompresor. Proses selanjutnya setelah caliper bersih adalah melakukan pemeriksaan seluruh komponen-komponen caliper. Hal ini idmaksudkan agar dapat diketahui komponenkomponen mana yang masih baik sehingga bias digunakan kembali. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah : 1. Memeriksa komponen-komponen silinder, apabila piston telah menglami korosi, maka harus ganti 2. Memeriksa keadaan karet penutup, apabila telah mengeras atau rusak maka harus ganti. 3. Memeriksa keadaan karet penutup, apabila sobek atau rusak, maka harus diganti agar kotoran dan air dari luar 30
  • 31. tidak masuk kedalam silinder sehingga tidak menyebabkan korosi dan rem macet. Memeriksa keausan pad Untuk memeriksa pad, gunakan penggaris, ukuran tebal pad tidak boleh kurang dari 1,00 mm, bila kurang harus diganti (tidak boleh kurang dari spesifikasi pabrik) Gb. 4.24 Memeriksa Keausan Pad Memeriksa cakram hal yang dilakukan dalam memeriksa cakram yaitu : 1. Mengukur tebal piringan, dilakukan dengan micrometer, ganti piringan bila tebal minimum atau krang, bila tebal piringan tidak rata atau aus, harus diratakan dengan bubut atau ganti. Gb. 4.25 Mengukur Tebal Piringan 2. Ukur run out disc, digunakan dial indicator, ukur run out disc pada posisi 10 mm dari ujung luar, run out disc maksimal 0,06 mm. bila run out lebih besar dari maksimum, ganti disc atau bubut disc. Perlu diperhatikan 31
  • 32. sebelum mengukur run out, konfirmasi bahwa gerak bebas bearing dalam spesifikasi. Gb. 4.26 Mengukur Run Out Disc Proses perataan komponen biasanya dilakukan dibengkel bubut. Kondisi permukaan yang tidak rata disebabkan oleh kondisi pad yang sudah habis sehingga piringan akan bergesekan terus dengan besi pad. Gesekan tersebut akan menyebabkan panas pada piringan dan besi pad sehingga menurunkan kualitas dari piringan. Selain menjadikan permukaan piringan menjadi tidak rata, gesekan pada piringan akan menjadikan piringan menjadi tipis. c) Pemasangan Pemasangan pad rem Bersihkan plat penahan dimana pad akan dipasang. Pasang plat penunjang 1, plat pengantar pad 2 dan pegas 3 pada plat momen 4 secara benar. Bersihkan pad rem dengan ampelas pelan – pelan. Gb. 4.27 Memasang Plat Penunjang Dan Plat Penghantar 32
  • 33. Pemasangan pad dalam dan luar dengan shimnya. Sambil mendorong pegas 3 keatas, pasang pad luar bersama shimnya 5 pada plat penhan. Gb. 4.28 Memasang Pad Luar Dan Pad Dalam Beserta Shimnya. Memaang caliper Bila pad rem baru, maka minyak rem pada reservoir harus dikurangi, karena dapat meluap saat piston didorong. Dengan menggunakan palu doronglah piston. Masuk caliper pelan-pelan supaya boots piston tidak terjepit. Gb. 4.29 Memasang Kaliper Memasang baut caliper Pegang kepala sub-pen dengan kunci, kemudian kencangkan baut-baut caliper pada momen sepesifikasi. 33
  • 34. Gb. 4.30 Memasang Baut Caliper Sesuai Dengan Torsinya. d) Penggantian minyak rem Pada perawatan berkala pada kilo meter tertentu minyak rem dapat diganti, minyak rem memiliki masa pakai tertentu yang harus diganti dengan yang baru, penggantian minyak rem kurang lebih untuk pemakaian 20.000 KM dan apabila masih cukup bagus tetapi dalam reservoir (pada master silinder) menunjukkan batas minimal atau kurang dari F maka perlu untuk ditambah. Minyak rem yang digunakan tipe DOT 3. Minyak rem ada dua macam netral dan biasa. Untuk mobil-mobil saat ini biasanya menggunakan jenis netral karena dapat menghasilkan daya pengereman yang bagus. Gb. 4.31 Macam-Macam Minyak Rem e) Pemeriksaan pipa dan saluran minyak rem Pemeriksaan system rem dari kebocoran dan masuknya udara. Jika system rem diperbaiki atau ada udara di system rem, buanglah udara tersebut. Jika saluran rem kemasukan udara keluarkan udara dengan jalan tekan pedal rem berulang kali 34
  • 35. kemudian kendorkan nepel buang udara dengan cara pedal rem masih ditekan. Ulangi sampai tidak ada lagi gelembung udara. Langkah-langkah membleending : Angkat kendaraan Tambahkan minyak pada reservoir sampai dibawah garis MAX, Buka nipel pembuangan udara dari silinder roda yang terjauh dari master silinder. Masukan selang plastic pada ujung sumbat, dan ujung yang lain masukan pada penampung oli. Pembuangan udara dari sumbat terjauh, sampai terakhir yang terdekat dengan master silinder. Pedal ditekan beberapa kali, sambil member aba pada teknisi saat pedal ditekan. Teknisi membuka sumbat pembuang udara, kemudian mengeraskan kembali sambil member aba pemompa pedal rem. Gb. 4.32 Penekanan Pedal Dan Pembuangan Udara Ulangi prosedur F dan G sampai udara bersih Atur tinggi minyak pada batas MAX. Gb. 4.33 Titik-titik Sumbat Pembuangan Udara 35
  • 36. f) Pembersihan pad rem Setiap kelipatan 10.000 KM pada kendaraan perlu ada pembersihan dan penyetelan rem (clean and adjusting) perlakuan pada disc brake adalah dengan membersihkan pad rem dan disc dengan jalan mengendorkan baut caliper kemudian melepas pad rem dan diamplas, pada disc juga dilakukan pengamplasan apa bila perlu D. Diagnose Ganggguan Pada Rem Cakram No. Gangguan 1. Penyebab Cara Mengatasi Pedal terlalu dalam Batang atau tidak kembali silinder bengkok penekan Batang / setelan sudah Ganti Ganti maksimal Kampas rem aus Ganti Fluida rem macet Bleeding Terdapat udara pada Bleeding saluran hidrolik Silinder master rusak Injakan pedal empuk Ada dalam Bleeding (ngempos) saluran Sepatu rem di luar 2. Ganti Setel rem udara jangkauan Silinder master rusak Ganti Sambungan longgar / Kencangkan/ganti saluran rem rusak Fluida rem berkurang 3. Pad rem basah karena Pengereman memerlukan tenaga Tambah fluida Biarkan kering air yang berlebihan 36
  • 37. Kampas rem panas Piston macet Tambah fluida Pegas terlalu keras Perbaiki / ganti Booster Rem keras Ganti Fluida kurang 4. Biarkan dingin Perbaiki / ganti rem tidak kerja Pedal tidak menyetel 5. Pedal rem tidak Setel Pegas pedal lemah Ganti Pegas lemah Ganti kembali 6. Rem mengerem terus System hidrolik Periksa bleeding tersumbat Pad rem tidak kembali 7. Jarak rem bekerja rem terlalu jauh Ganti / perbaiki Terdapat udara pada Bleeding system Fluida berkurang Pad aus 9. Pipa fleksibel retak Terdapat fluida pada Ganti Sudah lama Ganti Terkena fluida rem 8. Tambah fluida Ganti Caliper bocor Perbaiki/ganti caliper Kebocoran pada Perbaiki /ganti Pelumas kurang/ habis Tambah fluida Kebocoran system Perbaiki/ganti Minyak fluida cepat Kebocoran Perbaiki/tambah habis system rem fluida Rem tidak pakem Basah karena oli Bersihkan Pad rem habis Ganti system 10. 11. 12. Piston caliper macet 37 pada
  • 38. Minyak fluida kuran tidak Ganti Perbaiki Aki/baterai habis rem Ganti Arus tidak mengalir Lampu Switch rem rusak Lampu putus 13. Tambah fluida Perbaiki/ganti Saklar rusak Perbaiki/ganti menyala 14. Lampu rem menyala terus 15. Rem tidak menyetel Pemasangan salah Perbaiki 16. Fluida berkurang Sambungan longgar Perbaiki Kebocoran Perbaiki/ganti pada system 17. Pengereman bersuara Rem berbunyi angin Ganti/perbaiki perbaiki Pad habis Ganti Bersihkan Tambah fluida Cakram oleng Pres cakram Pad aus 20. ban tidak sama Fluida habis Rem blong Tambah/kurangi Cakram licin 19. Tekanan udara pada Fluida mampet kesalah satu sisi Kencangkan Caliper rusak menarik Perbaiki/ganti Komponen longgar Rem Ganti Cakram aus/kasar 18. Pad aus Ganti 21. Pedal terlalu dangkal Setelan pedal salah Setel 22. Rem selip Injakan terlalu dalam Setel 38
  • 39. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penulisan laporan ini, penulis dapat menarik kesimpulan, diantaranya yaitu : 1. Rem cakram merupakan Janis rem yang paling banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan modern berpenumpang. Karena konstruksinya yang sederhana serta mudah dalam perawatan 2. Pada rangkaian rem cakram, terdapat 4 komponen utama yaitu : master silinder, booster rem, caliper, dan piringan (disc brake). 3. Mekanisme rem cakram yaitu saat pedal ditekan, maka minyak fluida mengalir dari master silinder menuju caliper melalui saluran minyak, kemudian oleh caliper digunakan untuk menekan pad dengan bantuan piston, sehingga pad dapat menjepit cakram kendaraan. 4. Kerusakan yang sering terjadi pada system rem cakram tidak akan terjadi jika dilakukan perawatan secara teratur dan berkala. Perawatan dan pemeriksaan secara berkala akan dapat mendeteksi gangguan pada rem cakram. 39
  • 40. DAFTAR PUSTAKA Sugiharto, arif.2007. “Cara Kerja dan Perbaikan Rem Disc Brake”. Universitas Negeri Semarang, Semarang Suzuki. Brake Sistem. PT. Indomobil Suzuki Internasional Suzuki. Transmisi dan Transfer. Indomobil Suzuki Internasional 40