3. DESA adalah
kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki wilayah dan kewenangan mengatur urusan
pemerintahan serta kepentingan masyarakat berdasarkan
prakarsa dari masyarakatnya sendiri
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang DESA
4. DESTANA adalah
Desa/Kelurahan yang memiliki kemampuan
mandiri BERADAPTASI menghadapi POTENSI
ANCAMAN BENCANA, serta MEMULIHKAN DIRI
dengan segera dari dampak-dampak bencana
yang merugikan
(Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 tahun 2012)
6. INDIKATOR UMUM
Desa/Kelurahan memiliki kemampuan
mengenali ancaman di wilayahnya
dan mengorganisasikan segala sumber
daya yang dimilikinya
untuk mengurangi kerentanan
sekaligus meningkatkan kapasitas
mengurangi resiko bencana
Kapasitas
mengenali
ancaman
Kapasitas
mengorganisir
Sumber Daya
DESA TANGGUH
BENCANA
Kapasitas
Mengurangi
Kerentanan
7. PRINSIP KERJA DESTANA
Pendekatan Multi Bahaya (Multi Hazard)
Menjadikan Pengelolaan Risiko Bencana sebagai Upaya Perlindungan Masyarakat
Mengutamakan Kemandirian dan Pengellolaan Sumber Daya Lokal
Melibatkan semua unsur yang ada di wilayah desa (Kolektif)
Memadukan Ilmu Pengetahuan dan Kearifan Lokal
Akuntabilitas Sosial = segala sesuatu dilakukan secara transparan
Berkala dan Berkesinambungan
Terintegrasi dalam Perencanaan Pembangunan (RKP, RPJMDes, RPJPDes)
8. TUJUAN
Melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bahaya
Meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan, dalam pengelolaan
sumber daya untuk mengurangi risiko bencana
Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis
bagi pengurangan risiko bencana
Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan
pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana
Meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam PRB, pemerintah daerah,
sektor swasta, Akademisi, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli
11. SASARAN
INDIVIDU WARGA DESA.
Wawasan, sikap, perilaku dan ketermapilannya terkait PRB diharapkan bisa menjadi contoh baik di
lingkungan desa maupun masyarakat luas
LEMBAGA & ORGANISASI DESA.
Pembinaan, bimbingan, pelatihan terkait PRB menjadi upaya penguatan kapasitas sasaran primer
PEMANGKU KEBIJAKAN DESA
Penyusunan Kebijakan dan peraturan yang berkaitan dengan PRB akan menjadi landasan penguatan
kapasitas dalam perubahan perilaku PRB
SASARAN PRIMER
SASARAN SEKUNDER
SASARAN TERSIER
13. STRATEGI PENGEMBANGAN
Pelibatan seluruh
lapisan
masyarakat
Pemanfaatan
Sumber Daya Lokal
Sinkronisasi
Program dan
Kegiatan K/L
Dukungan
Pemerintah
Peninkatan
pengetahuan dan
kesadaran
Pengurangan
Kerentanan
Peningkatan
Kapasitas
Penerapan
Manajemen
Risiko
Pemaduan
RPJMDes dengan
PRB
PRB menjadi arus
utama
DESTANA
14. STRATEGI PENGUATAN
Penguatan Soft Skill
Penguatan wawasan,
sikap & keterampilan
Penguatan Mitigasi
Non-Struktural
Meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi
secara optimal dalam melakukan diseminasi, advokasi dan
sosialisasi upaya pengurangan risiko bencana
Peningkatan wawasan, sikap dan keterampilan melalui
pendidikan, pelatihan dan simulasi bencana yang dilakukan
secara berkala dan berkelanjutan
Peningkatan sikap, perilaku dan keterampilan berkaitan dengan
pekmbuatan kebijakan-kebijakan yang berakitan dengan upaya
PRB
15. KELUARAN DESTANA
Perubahan perilaku warga desa terhadap isu pengurangan risiko bencana
Pengurangan Risiko Bencana terintegrasi ke dalam RPJMDes, RPJP
Destana menjadi wadah bagi praktisi/pelaku PRB dan menjadi inisiataor bagi desa
lain di sekitarnya
Desa memiliki kapasitas untuk berkontribusi dalam perubahan perilaku
masyarakat dalam kesiapsiagaan, PRB, dan tanggap darurat bencana
18. 20 INDIKATOR DESTANA Perka BNPB No 1 Tahun 2012
KATEGORI No INDIKATOR
LEGISLASI 1 Kebijakan/Peraturan di Desa tentang PB/PRB
PERENCANAAN 2 Rencana Penanggulangan Bencana, Rencana Aksi Komunitas, dan/atau Rencana kontijensi
KELEMBAGAAN
3 Forum PRB
4 Relawan Penanggulangan Bencana
5 Kerjasama antar pelaku dan wilayah
PENDANAAN
6 Dana tanggap darurat
7 Dana untuk PRB
PENGEMBANGAN KAPASITAS
8 Pelatihan untuk pemerintah desa
9 Pelatihan untuk tim relawan
10 Pelatihan untuk warga desa
11 Pelibatan/partisipasi warga desa
12 Pelibatan Perempuan dalam tim relawan
PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA
13 Peta dan analisa risiko
14 Peta dan jalur evakuasi serta tempat pengungsian
15 Sistem peringatan dini
16 mitigasi struktural (fisik)
17 Pola ketahanan ekonomi untuk mengurangi kerentanan masyarakat
18 Perlindungan kesehatan kepada kelompok rentan
19 Pengelolaan sumber daya alam (SDA) untuk PRB
20 Perlindungan aset produktif utama masyarakat
19. DESTANA PRATAMA
INDIKATOR DESTANA TINGKAT PRATAMA
1. Ada upaya awal menyusun kebijakan PRB desa/kelurahan
2. Ada upaya awal menyusun dokumen RPB
3. Ada upaya awal membentuk FPRB
4. Ada upaya awal membentuk tim relawan Penanggulangan Bencana
Desa/Kelurahan
5. Ada upaya awal mengadakan pengkajian risiko, manajemen risiko dan
pengurangan kerentanan
6. Ada upaya awal meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan serta tanggap bencana
20. DESTANA PRATAMA
INDIKATOR DESTANA TINGKAT MADYA
1. Pengembangan Kebijakan PRB
2. Dokumen RPB telah tersusun tetapi belum terpadu ke dalam instrumen perencanaan desa
3. Terbentuk FPRB tetapi belum berfungsi penuh dan aktif
4. Terbentuk tim relawan PB, tetapi belum rutin dan tidak terlalu aktif
5. Upaya mengadakan pengkajian risiko, manajemen risiko dan pengurangan kerentanan, tetapi
belum terlalu teruji
6. Upaya peningkatan kapasitas kesiapsiagaan serta tanggap bencana belum teruji dan
sistematis
21. DESTANA PRATAMA
INDIKATOR DESTANA TINGKAT UTAMA
1. Legislasi Kebijakan PRB dalam bentuk Perdes atau perangkat hukum setingkat di kelurahan
2. Adanya dokumen RPB menjadi acuan RPJMDes dan dirinci ke dalam RKPDes
3. FPRB berfungsi dengan aktif
4. Tim relawan PB Desa/Kelurahan terlibat aktif dalam peningkatan kapasitas
5. Upaya sistematis untuk mengadakan pengkajian risiko, manajemen risiko dan pengurangan
kerentanan
6. Upaya sistematis untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan serta tanggap bencana
22. Penanggulangan Bencana harus dilaksanakan
secara terpadu dan berkelanjutan,
dimulai dari teritorial terkecil
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
adalah wujud nyata dari konsep Pengurangan Risiko Bencana
Berbasis Komunitas