SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Qodliyyah
(Khabar: Proporsition)
Dosen Pengampu : Dewi Anggraeni,Lc.,MA
1. Nur Kholisna (2321095)
2. Dina Kamilah (2321096)
3. M. Azhar Ainul Haq (2321101)
4. Anhar Khafid (2321105)
Anggota kelompok 6
Ilmu Mantiq
FANA’
BAQA’
Pengertian Qadliyyah
Qadliyyah merupakan kata-kata yang tersusun yang memiliki makna (arti). Jadi
dalam bahasa Indonesia-nya disebut kalimat. Qadliyyah bisa benar dan bisa
salah atau bisa kebetulan benar. Qadliyyah dikatakan benar bila sesuai dengan
kenyataan dan sesuai aturan logika, dan demikian juga dikatakan salah bila tidak
sesuai dengan kenyataan dan tidak sesuai dengan aturan logika, tetapi bisa jadi
simpulan itu benar (kebetulan benar) padahal tidak sesuai dengan aturan logika.
Yang tidak bisa terjadi adalah simpulan itu salah, padahal sesuai dengan aturan
logika. Menurut Aristoteles (Purwanto, 2019: 67) qadliyyah (proposisi) adalah
kalimat berita yang menyatakan pembenaran atau penyangkalan. Dengan
demikian, qadliyyah adalah sebuah kalimat pernyataan yang mungkin benar dan
mungkin salah, ditinjau dari segi kalimat pernyataan itu sendiri.
Pembagian Qadliyyah
a. Qadliyyah hamliyyah
b. Qadliyyah syarthiyyah
Qadliyyah Hamliyyah (Categorical Proposition)
Qadliyyah Hamliyyah, yaitu qadliyyah yang di dalamnya
mengandung hukum untuk menghubungkan suatu mufrad
dengan mufrad yang lain. Seperti: penyakit ilmu ialah lupa, besi
merupakan logam yang bermanfaat, emas merupakan logam
yang mahal harganya (Abdulchalik, Mukarromah, 2013: 46).
Atau Qadliyyah Hamliyyah adalah susunan kata atau lafadz
yang mengandung pengertian. Tanpa lafadz syarat (Djalil,
2009: 33). Contohnya: Khafid membaca, Dina menulis,
Fatimah mencuci. Yang demikian, digolongkan dalam
qadliyyah hamliyyah karena tidak ada terdapat lafadz syarat
(kondisi) di sana.
Qadliyyah Hamliyyah dipandang dari maudlu’ (mahkum ‘alaih,
mubtada’, subjek)
1. Syakhshiyyah (singular)
Syakhshiyyah yaitu suatu qadliyyah yang maudhu’nya merupakan
sesuatu yang tertentu atau terbatas (salah satu ism ma’rifat yang tujuh)
(Abdulchalik, Mukarromah, 2013: 49). Atau qadliyyah yang subjeknya
tidak mencakup semua jenisnya, tetapi hanya sebagiannya saja.
Contohnya: Jakarta ibukota negara Republik Indonesia, Muhammad itu
rajin, Muhammad duduk, rumah itu ditempati, Hasan itu seorang dokter,
sebagian pejabat itu tidak korupsi.
Qadliyyah Hamliyyah dipandang dari maudlu’ (mahkum ‘alaih,
mubtada’, subjek)
2. Kulliyyah (universal)
Kulliyyah yaitu suatu qadliyyah yang maudhu’nya lafadz kulli dan hukum
qadliyyahnya tersebut berlaku untuk seluruh afrad maudhu’ (Abdulchalik,
Mukarromah, 2013: 49). Atau qadliyyah yang subjeknya mencakup
semua yang dikandungnya. Contohnya: Manusia adalah makhluk
bernyawa, semua manusia mempunyai akal pikiran, semua yang hidup
membutuhkan makanan. Subjek pernyataan tersebut adalah “manusia”,
kata manusia ini mencakup semua orang, tanpa mengenal bangsa suku
dan agama.
Qadliyyah Kulliyyah itu ada dua bagian, yaitu:
1. Muhmalah
Muhmalah yaitu qadliyyah hamliyyah kulliyyah muhmalah yang tidak didahului
oleh “sur”. Contohnya besi bila dipanaskan maka akan berkembang, tidaklah besi
itu dipanaskan maka akan tetap, air bila kena panas maka akan menguap hingga
habis, tidaklah jika air itu kena panas maka akan tetap.
2. Musawwarah
Musawwarah yaitu qadliyyah yang dimulai dengan “sur”, misalnya semua siswa
pada tidur, kata “semua” itu dinamakan sur yang bahasa arabnya “kullu”. Semua,
setiap, seluruh, adalah sur. Contohnya lagi setiap manusia itu hewan, semua
murid berolahraga, seluruh penghuni asrama tidur (Mustofa,1989: 33).
a. Musawwarah bi sur al-kully
Yaitu qadliyyah yang maudhu’-nya berupa lafal kullun dan mahmul-
nya ada atau melekat pada seluruh satuan maudhu’-nya. Contoh:
seluruh makhluk hidup butuh akan makan.
b. Musawwarah bi sur al-juz’y
Yaitu qadhiyyah maudhu’-nya berupa lafal kullun dan mahmul-nya
ada atau melekat hanya pada sebagian dari satuan maudhu’-nya
saja. Contoh: sebagian makhluk itu hidup, sebagian benda itu cair,
sebagian tumbuh-tumbuhan itu tanaman keras (Ma’shum, 2012: 84).
 Mujabah (positif)
Suatu keputusan berpikir dengan cara menetapkan berlakunya mahmul
kepada maudhu’. Contoh: Nabi Muhammad utusan Allah (Muhammad
rasulullah); (rasulullah sebagai mahmul, dan Muhammad sebagai
maudhu’).
 Salibah (negatif)
Suatu keputusan berpikir dengan cara meniadakan tetapnya mahmul
dari maudhu’ (Sambas, 1996: 70). Contoh: Indonesia bukan negara
maju; (“Indonesia” sebagai maudhu’; “negara maju” sebagai mahmul
dengan diselingi oleh kata bukan).
Qadliyyah Hamliyyah dipandang dari ijab-salab
(positif-negatif):
Qadliyyah Syarthiyyah
Pada syarthiyyah terdapat maudhu’ ditempati oleh yang
dinamakan muqaddam (yang di depan) dan tempat unsur
mahmul ditempati oleh yang dinamakan tali (yang
mengiringi). Seperti pada contoh qadliyyah “Jika matahari
terbit” dinamakan muqadam, sedangkan qadliyyah “siang
muncul” dinamakan tali. Intinya, qadliyyah syarthiyyah
ialah apabila isi satu bagian di dalam pernyataan itu
tergantung pada bagian lainnya (ada keterkaitan).
Qadhliyyah Syarthiyyah Muttashillah
Qadhliyyah Syarthiyyah Muttashillah ialah proposisi kondisional yang hubungan antara subjek
dan predikat merupakan hubungan yang tetap. Syarat-syarat dalam proposisi ini
dikemukakan dengan memakai tanda penghubung “jika” atau kata-kata yang sejenis dengan
kata itu (Abdurrahman, 2005: 44). Contoh: Kalau hari hujan, saya tidak akan pergi.
Qadliyyah Syarthiyyah Munfashillah
Qadliyyah Syarthiyyah Munfashillah ialah dua qadliyyah yang keadaan penghubung di antara
keduanya memiliki pengertian bahwa di antara keduanya ada sejenis ketidakcocokan, artinya
jika bagian yang satu terpenuhi, maka bagian yang lain tidak akan ada, dan begitu
sebaliknya. Artinya, kedua bagian yang berlainan ini dihubungkan dengan kata penghubung
“atau” dan “adakalanya” atau kata-kata yang sejenis dengan itu. Contoh:
Qadliyyah 1, yaitu Hasan di dalam kelas
Qadliyyah 2, yaitu Hasan di luar kelas
Dua qadliyyah (khabar) ini, bisa digambarkan dengan menggunakan seperangkat syarat “ada
kalanya”, menjadi “ada kalanya Hasan di dalam kelas, dan ada kalanya Hasan di luar kelas”.
Ada pertanyaan?
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
Moh Yakub
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Marhamah Saleh
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
Marhamah Saleh
 
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwinTafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Jumal Ahmad
 

What's hot (20)

Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
 
QADLIYYAH
QADLIYYAH QADLIYYAH
QADLIYYAH
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
 
Hadits maudhu'
Hadits maudhu'Hadits maudhu'
Hadits maudhu'
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Mutazilah
Mutazilah Mutazilah
Mutazilah
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
 
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
 
Hadits mutawattir (without background)
Hadits mutawattir (without background)Hadits mutawattir (without background)
Hadits mutawattir (without background)
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
 
Kulliyat Khamsah
Kulliyat KhamsahKulliyat Khamsah
Kulliyat Khamsah
 
Hukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'iHukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'i
 
Ppt ulumul quran
Ppt ulumul quranPpt ulumul quran
Ppt ulumul quran
 
Hadits Ahad
Hadits AhadHadits Ahad
Hadits Ahad
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
 
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwinTafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 
أمثال القرآن
أمثال القرآنأمثال القرآن
أمثال القرآن
 
TANAQULD DAN 'ASK MUSTAWY
TANAQULD DAN 'ASK MUSTAWYTANAQULD DAN 'ASK MUSTAWY
TANAQULD DAN 'ASK MUSTAWY
 

Similar to Qadliyah dalam Mantiq

Qadliyah (Proposisi)_Hamka Husein Hs
Qadliyah (Proposisi)_Hamka Husein HsQadliyah (Proposisi)_Hamka Husein Hs
Qadliyah (Proposisi)_Hamka Husein Hs
Hamka Husein Hasibuan
 
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu KalamMu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
ade orreo
 
Agama akal dan wahyu
Agama akal dan wahyuAgama akal dan wahyu
Agama akal dan wahyu
Zainal Abidin
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Abulkhair Abdullah
 
(Sadn1013 h) kump 1
(Sadn1013 h) kump 1(Sadn1013 h) kump 1
(Sadn1013 h) kump 1
sadn1013
 

Similar to Qadliyah dalam Mantiq (20)

Qadliyah (Proposisi)_Hamka Husein Hs
Qadliyah (Proposisi)_Hamka Husein HsQadliyah (Proposisi)_Hamka Husein Hs
Qadliyah (Proposisi)_Hamka Husein Hs
 
2-islam-sbg-worldview.ppt
2-islam-sbg-worldview.ppt2-islam-sbg-worldview.ppt
2-islam-sbg-worldview.ppt
 
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu KalamMu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
 
PENGERTIAN ISLAM.ppt
PENGERTIAN ISLAM.pptPENGERTIAN ISLAM.ppt
PENGERTIAN ISLAM.ppt
 
Mastering Studi Islam
Mastering Studi IslamMastering Studi Islam
Mastering Studi Islam
 
Memahami islam sbg worldview
Memahami islam sbg worldviewMemahami islam sbg worldview
Memahami islam sbg worldview
 
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusiaKaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
 
Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1
 
Asbabul wurud
Asbabul wurudAsbabul wurud
Asbabul wurud
 
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptxUlumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
 
Agama akal dan wahyu
Agama akal dan wahyuAgama akal dan wahyu
Agama akal dan wahyu
 
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdf
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdfPrinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdf
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdf
 
Teologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - MutazilahTeologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - Mutazilah
 
Mantiq
MantiqMantiq
Mantiq
 
Akidah akhlak~ALIRAN MUKTAZILAH
Akidah akhlak~ALIRAN MUKTAZILAHAkidah akhlak~ALIRAN MUKTAZILAH
Akidah akhlak~ALIRAN MUKTAZILAH
 
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docx
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docxPrinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docx
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docx
 
(Sadn1013 h) kump 1
(Sadn1013 h) kump 1(Sadn1013 h) kump 1
(Sadn1013 h) kump 1
 
MATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.ppt
MATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.pptMATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.ppt
MATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.ppt
 

More from Islamic Studies

More from Islamic Studies (20)

Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptxPengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
 
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdfDampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
 
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptxRagam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
 
Akhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdfAkhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdf
 
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptxTauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
 
Sumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptxSumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptx
 
Relasi Ilmu dan Islam.pdf
Relasi Ilmu dan Islam.pdfRelasi Ilmu dan Islam.pdf
Relasi Ilmu dan Islam.pdf
 
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan AgamaHistorisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
 
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdfBook 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
 
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdfBook 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
 
Filsafat Pendidikan.pdf
Filsafat Pendidikan.pdfFilsafat Pendidikan.pdf
Filsafat Pendidikan.pdf
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
 
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdfAkhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
 
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdfObjek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
 
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdfPembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
 
Urgensi dan Pendekatan.pptx
Urgensi dan Pendekatan.pptxUrgensi dan Pendekatan.pptx
Urgensi dan Pendekatan.pptx
 
Dirasah Islamiyah.pptx
Dirasah Islamiyah.pptxDirasah Islamiyah.pptx
Dirasah Islamiyah.pptx
 
Harmonisasi Sains dan Agama .pptx
Harmonisasi Sains dan Agama .pptxHarmonisasi Sains dan Agama .pptx
Harmonisasi Sains dan Agama .pptx
 
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMATOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
 
Moderasi Beragama
Moderasi BeragamaModerasi Beragama
Moderasi Beragama
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Qadliyah dalam Mantiq

  • 2. 1. Nur Kholisna (2321095) 2. Dina Kamilah (2321096) 3. M. Azhar Ainul Haq (2321101) 4. Anhar Khafid (2321105) Anggota kelompok 6 Ilmu Mantiq
  • 3. FANA’ BAQA’ Pengertian Qadliyyah Qadliyyah merupakan kata-kata yang tersusun yang memiliki makna (arti). Jadi dalam bahasa Indonesia-nya disebut kalimat. Qadliyyah bisa benar dan bisa salah atau bisa kebetulan benar. Qadliyyah dikatakan benar bila sesuai dengan kenyataan dan sesuai aturan logika, dan demikian juga dikatakan salah bila tidak sesuai dengan kenyataan dan tidak sesuai dengan aturan logika, tetapi bisa jadi simpulan itu benar (kebetulan benar) padahal tidak sesuai dengan aturan logika. Yang tidak bisa terjadi adalah simpulan itu salah, padahal sesuai dengan aturan logika. Menurut Aristoteles (Purwanto, 2019: 67) qadliyyah (proposisi) adalah kalimat berita yang menyatakan pembenaran atau penyangkalan. Dengan demikian, qadliyyah adalah sebuah kalimat pernyataan yang mungkin benar dan mungkin salah, ditinjau dari segi kalimat pernyataan itu sendiri.
  • 4. Pembagian Qadliyyah a. Qadliyyah hamliyyah b. Qadliyyah syarthiyyah
  • 5. Qadliyyah Hamliyyah (Categorical Proposition) Qadliyyah Hamliyyah, yaitu qadliyyah yang di dalamnya mengandung hukum untuk menghubungkan suatu mufrad dengan mufrad yang lain. Seperti: penyakit ilmu ialah lupa, besi merupakan logam yang bermanfaat, emas merupakan logam yang mahal harganya (Abdulchalik, Mukarromah, 2013: 46). Atau Qadliyyah Hamliyyah adalah susunan kata atau lafadz yang mengandung pengertian. Tanpa lafadz syarat (Djalil, 2009: 33). Contohnya: Khafid membaca, Dina menulis, Fatimah mencuci. Yang demikian, digolongkan dalam qadliyyah hamliyyah karena tidak ada terdapat lafadz syarat (kondisi) di sana.
  • 6. Qadliyyah Hamliyyah dipandang dari maudlu’ (mahkum ‘alaih, mubtada’, subjek) 1. Syakhshiyyah (singular) Syakhshiyyah yaitu suatu qadliyyah yang maudhu’nya merupakan sesuatu yang tertentu atau terbatas (salah satu ism ma’rifat yang tujuh) (Abdulchalik, Mukarromah, 2013: 49). Atau qadliyyah yang subjeknya tidak mencakup semua jenisnya, tetapi hanya sebagiannya saja. Contohnya: Jakarta ibukota negara Republik Indonesia, Muhammad itu rajin, Muhammad duduk, rumah itu ditempati, Hasan itu seorang dokter, sebagian pejabat itu tidak korupsi.
  • 7. Qadliyyah Hamliyyah dipandang dari maudlu’ (mahkum ‘alaih, mubtada’, subjek) 2. Kulliyyah (universal) Kulliyyah yaitu suatu qadliyyah yang maudhu’nya lafadz kulli dan hukum qadliyyahnya tersebut berlaku untuk seluruh afrad maudhu’ (Abdulchalik, Mukarromah, 2013: 49). Atau qadliyyah yang subjeknya mencakup semua yang dikandungnya. Contohnya: Manusia adalah makhluk bernyawa, semua manusia mempunyai akal pikiran, semua yang hidup membutuhkan makanan. Subjek pernyataan tersebut adalah “manusia”, kata manusia ini mencakup semua orang, tanpa mengenal bangsa suku dan agama.
  • 8. Qadliyyah Kulliyyah itu ada dua bagian, yaitu: 1. Muhmalah Muhmalah yaitu qadliyyah hamliyyah kulliyyah muhmalah yang tidak didahului oleh “sur”. Contohnya besi bila dipanaskan maka akan berkembang, tidaklah besi itu dipanaskan maka akan tetap, air bila kena panas maka akan menguap hingga habis, tidaklah jika air itu kena panas maka akan tetap. 2. Musawwarah Musawwarah yaitu qadliyyah yang dimulai dengan “sur”, misalnya semua siswa pada tidur, kata “semua” itu dinamakan sur yang bahasa arabnya “kullu”. Semua, setiap, seluruh, adalah sur. Contohnya lagi setiap manusia itu hewan, semua murid berolahraga, seluruh penghuni asrama tidur (Mustofa,1989: 33).
  • 9. a. Musawwarah bi sur al-kully Yaitu qadliyyah yang maudhu’-nya berupa lafal kullun dan mahmul- nya ada atau melekat pada seluruh satuan maudhu’-nya. Contoh: seluruh makhluk hidup butuh akan makan. b. Musawwarah bi sur al-juz’y Yaitu qadhiyyah maudhu’-nya berupa lafal kullun dan mahmul-nya ada atau melekat hanya pada sebagian dari satuan maudhu’-nya saja. Contoh: sebagian makhluk itu hidup, sebagian benda itu cair, sebagian tumbuh-tumbuhan itu tanaman keras (Ma’shum, 2012: 84).
  • 10.  Mujabah (positif) Suatu keputusan berpikir dengan cara menetapkan berlakunya mahmul kepada maudhu’. Contoh: Nabi Muhammad utusan Allah (Muhammad rasulullah); (rasulullah sebagai mahmul, dan Muhammad sebagai maudhu’).  Salibah (negatif) Suatu keputusan berpikir dengan cara meniadakan tetapnya mahmul dari maudhu’ (Sambas, 1996: 70). Contoh: Indonesia bukan negara maju; (“Indonesia” sebagai maudhu’; “negara maju” sebagai mahmul dengan diselingi oleh kata bukan). Qadliyyah Hamliyyah dipandang dari ijab-salab (positif-negatif):
  • 11. Qadliyyah Syarthiyyah Pada syarthiyyah terdapat maudhu’ ditempati oleh yang dinamakan muqaddam (yang di depan) dan tempat unsur mahmul ditempati oleh yang dinamakan tali (yang mengiringi). Seperti pada contoh qadliyyah “Jika matahari terbit” dinamakan muqadam, sedangkan qadliyyah “siang muncul” dinamakan tali. Intinya, qadliyyah syarthiyyah ialah apabila isi satu bagian di dalam pernyataan itu tergantung pada bagian lainnya (ada keterkaitan).
  • 12. Qadhliyyah Syarthiyyah Muttashillah Qadhliyyah Syarthiyyah Muttashillah ialah proposisi kondisional yang hubungan antara subjek dan predikat merupakan hubungan yang tetap. Syarat-syarat dalam proposisi ini dikemukakan dengan memakai tanda penghubung “jika” atau kata-kata yang sejenis dengan kata itu (Abdurrahman, 2005: 44). Contoh: Kalau hari hujan, saya tidak akan pergi. Qadliyyah Syarthiyyah Munfashillah Qadliyyah Syarthiyyah Munfashillah ialah dua qadliyyah yang keadaan penghubung di antara keduanya memiliki pengertian bahwa di antara keduanya ada sejenis ketidakcocokan, artinya jika bagian yang satu terpenuhi, maka bagian yang lain tidak akan ada, dan begitu sebaliknya. Artinya, kedua bagian yang berlainan ini dihubungkan dengan kata penghubung “atau” dan “adakalanya” atau kata-kata yang sejenis dengan itu. Contoh: Qadliyyah 1, yaitu Hasan di dalam kelas Qadliyyah 2, yaitu Hasan di luar kelas Dua qadliyyah (khabar) ini, bisa digambarkan dengan menggunakan seperangkat syarat “ada kalanya”, menjadi “ada kalanya Hasan di dalam kelas, dan ada kalanya Hasan di luar kelas”.