SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Oleh: Khairul Muttaqin, M.Th.I
 Hadits menurut bahasa berarti Khabar
(berita), jadid (baru) dan qarib (dekat).
 Hadits menurut istilah adalah segala qauli
(ucapan), fi’li (perbuatan), taqrir
(pengakuan) dan keadaan nabi. Ada juga
ulama’ yang menambahkan sifat, akhlak dan
cita-cita Nabi.
 Dengan demikian hadits ada 3 macam, hadits
qauli, fi’li dan taqriri.
 Contoh hadits qauli
‫إنما‬
‫عمال‬
‫أ‬
‫ال‬
،‫بالنيات‬
‫وإنما‬
‫لكل‬
‫امرىء‬
‫ما‬
،‫نوى‬
‫فمن‬
‫كانت‬
‫ته‬‫ر‬‫هج‬
‫إلى‬
‫دنيا‬
‫يصيب‬
،‫ها‬
‫و‬
‫أ‬
‫ا‬
‫إلى‬
‫ة‬
‫أ‬
‫ا‬‫ر‬‫ام‬
،‫ينكحها‬
‫ته‬‫ر‬‫فهج‬
‫إلى‬
‫ما‬
‫هاجر‬
‫إليه‬
 Contoh Hadits fi’li
‫صلوا‬
‫كما‬
‫يتموني‬
‫أ‬
‫ا‬‫ر‬
‫صلي‬
‫أ‬
‫ا‬
 Contoh hadits taqriri
ٌ‫ام‬َ‫ر‬َ‫ح‬َ‫ا‬
ٌ‫ب‬َّ‫الض‬
‫ا‬َ‫ي‬
ٌ َ
‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬
ٌ‫ه‬ َّ
‫اّلل‬
‫؟‬
ٌ َ
‫ال‬َ‫ق‬
:
"
‫ل‬
,
ٌ‫ن‬‫ه‬‫ك‬
َ
‫ل‬َ‫و‬
ٌ
َ
‫ل‬
ٌ‫م‬
ٌ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ي‬
ٌ‫ه‬
‫ض‬‫ر‬َ‫ا‬‫ه‬‫ب‬
‫ي‬‫ه‬‫م‬‫و‬َ‫ق‬
,
‫ي‬‫ه‬‫ن‬ ُ‫د‬ ‫ه‬
‫ج‬َ‫ا‬َ‫ف‬
ٌُ‫ه‬ُ‫اف‬َ‫ع‬َ‫ا‬
"
،
ٌ َ
‫ال‬َ‫ق‬
ٌ‫د‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫خ‬
:
ٌُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ر‬َ‫ر‬َ‫ت‬‫اج‬َ‫ف‬
ٌُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ل‬َ‫ك‬َ‫ا‬َ‫ف‬
,
ٌ ُ
‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬
ٌ‫ه‬ َّ
‫اّلل‬
ٌَ‫ص‬
‫ى‬َّ‫ل‬
ٌُ َّ
‫اّلل‬
ٌ‫ه‬‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ٌَ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬
ٌُ‫ر‬ُ‫ظ‬‫ن‬َ‫ي‬
ٌ‫ه‬‫إ‬
ٌَّ‫ي‬
َ
‫ل‬
ٌ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬
‫ي‬‫ه‬‫ن‬َ‫ه‬‫ن‬َ‫ي‬
 Menurut ahli hadits, hadits adalah segala
qauli (ucapan), fi’li (perbuatan), taqrir
(pengakuan) dan keadaan nabi.
 Menurut ulama’ fiqh dan ushul fiqh, hadits
adalah segala perbuatan, perkataan dan
taqrir Nabi yang berkaitan dengan hukum.
 Ulama’ hadits memandang pribadi nabi
sebagai teladan utama bagi umat. Ulama’
ushul memandangnya sebagai pengatur unda-
undang dan mengatur dasar ijtihad. Ulama’
fiqh memandang seluruh perbuatan dan
perkataan nabi menunjuk pada hukum syar’i.
 Sunnah menurut bahasa adalah jalan, baik
yang terpuji maupun tercela. Sunnah juga
bisa diartikan dengan tradisi.
 Secara istilah, sunnah adalah segala yang
dinukilkan dari Nabi baik perkataan,
perbuatan, penetapan, pengajaran, sifat,
keadaan, maupun perjalanan hidup beliau
baik sebelum diangkat menjadi Rasul maupun
sesudahnya.
 Menurut ahli hadits, sunnah adalah segala yang
dinukilkan dari Nabi baik perkataan, perbuatan,
penetapan, pengajaran, sifat, keadaan, maupun
perjalanan hidup beliau baik sebelum diangkat
menjadi Rasul maupun sesudahnya.
 Menurut ahli ushul, hadits adalah segala yang
dinukilkan dari Nabi baik perkataan, perbuatan,
penetapan yang mempunyai hubungan hukum.
 Menurut ahli fiqh, sunnah adalah sesuatu yang
kalau dikerjakan mendapat pahala dan tidak
apa-apa jika ditinggalkan.
 Pada dasarnya hadits dan sunnah memiliki
makna yang sama, yaitu sama-sama berasal
dari Rasulullah. Ini merupakan pendapat
jumhur ulama’.
 Dari segi amaliah, hadits berada di bawah
sunnah karena hadits merupakan peristiwa
yang disandarkan pada Rasulullah. Sedangkan
sunnah merupakan amaliah yang dilakukan
Rasul dan diikuti oleh generasi setelahnya.
 Khabar menurut bahasa berarti berita.
 Menurut istilah hadits, khabar ada dua pendapat.
Sebagian mengatakan sama dengan hadits baik
yang marfu’ (yang disandarkan pada Nabi),
mauquf (yang disandarkan pada Sahabat) dan
maqthu’ (yang disandarkan pada Tabi’in).
 Menurut sebagian yang lain, hadits adalah yang
datang dari Rasulullah, sedangkan khabar adalah
yang datang dari selain Rasulullah. Oleh karena
itu ahli hadits disebut muhaddits, sedangkan ahli
sejarah disebut akhbari.
 Atsar menurut bahasa adalah bekas atau sisa
sesuatu. Atsar juga bisa berarti nukilan atau
yang dinukilkan.
 Atsar menurut istilah hadits sinonim dengan
hadits, sunnah dan khabar. Karena itulah ahli
hadits disebut juga atsari.
 Sanad adalah jalan yang menyampaikan kita
pada matan (isi) hadits.
 Isnad adalah menerangkan atau menjelaskan
jalan datangnya hadits atau jalan
menyandarkan hadits.
 Matan adalah materi berita berupa sabda,
perbuatan atau taqrir Nabi.
 Rawi adalah orang yang menerima hadits dan
menyampaikan kembali hadits tersebut.
 Mukharrij adalah orang yang menukil dan
mencatat hadits pada kitabnya.
 Untuk lebih jelasnya lihatlah contoh berikut:

“
‫حدثنا‬
‫الحميدي‬
‫عبد‬
‫هللا‬
‫بن‬
‫بير‬‫ز‬‫ال‬
‫قال‬
:
‫حدثنا‬
‫سفيان‬
‫قال‬
:
‫حدثنا‬
‫يح‬
‫ى‬‫ي‬
‫بن‬
‫سعيد‬
‫ي‬‫نصار‬
‫أ‬
‫ال‬
‫قال‬
:
‫ني‬‫ر‬‫خب‬
‫أ‬
‫ا‬
‫محمد‬
‫بن‬
‫اهيم‬‫ر‬‫ب‬‫ا‬
‫التيمي‬
:
‫نه‬
‫أ‬
‫ا‬
‫سمع‬
‫علقمة‬
‫بن‬
‫وقاص‬
‫الليثي‬
‫يقول‬
:
‫سمعت‬
‫عمر‬
‫بن‬
‫الخطاب‬
‫رضي‬
‫هللا‬
‫عنه‬
‫على‬
‫المنبر‬
‫قال‬
:
‫سمعت‬
‫رسول‬
‫هللا‬
‫صلى‬
‫هللا‬
‫عليه‬
‫وسلم‬
‫يقول‬
”
:
(
‫نما‬‫ا‬
‫عمال‬
‫أ‬
‫ال‬
،‫بالنيات‬
‫نما‬‫وا‬
‫لكل‬
‫امرىء‬
‫ما‬
،‫نوى‬
‫فمن‬
‫كانت‬
‫ته‬‫ر‬‫هج‬
‫لى‬‫ا‬
‫دنيا‬
،‫يصيبها‬
‫و‬
‫أ‬
‫ا‬
‫لى‬‫ا‬
‫ة‬
‫أ‬
‫ا‬‫ر‬‫ام‬
،‫ينكحها‬
‫ته‬‫ر‬‫فهج‬
‫لى‬‫ا‬
‫ما‬
‫هاجر‬
‫ليه‬‫ا‬
)
.
 Inkarussunnah terdiri dari dua kata yaitu Ingkar dan
Sunnah. Ingkar, Menurut bahasa, artinya “menolak
atau mengingkari”, berasal dari kata kerja, ankara-
yunkiru. Sedangkan Sunnah, menurut bahasa
mempunyai beberapa arti diantaranya adalah, “jalan
yang dijalani, terpuji atau tidak,” suatu tradisi yang
sudah dibiasakan dinamai sunnah, meskipun tidak
baik.
 Secara definitif Ingkar al-Sunnah dapat ddiartikan
sebagai suatu nama atau aliran atau suatu paham
keagamaan dalam masyarakat Islam yang menolak
atau mengingkari Sunnah untuk dijadikan sebagai
sumber san dasar syari’at Islam.Menurut Daud Rasyid
(2006:207) “ Inkar as-sunnah adalah sebuah sikap
penolakan terhadap sunnah Rasul, baik sebagian
maupun seluruhnya“.
 Pertanda munculnya “Ingkar Sunnah” sudah ada sejak masa
sahabat, ketika Imran bin Hushain (w. 52 H) sedang
mengajarkan hadits, seseorang menyela untuk tidak perlu
mengajarkannya, tetapi cukup dengan mengerjakan al-
Qur’an saja. Menanggapi pernyataan tersebut Imran
menjelaskan bahwa “kita tidak bisa membicarakan ibadah
(shalat dan zakat misalnya) dengan segala syarat-syaratnya
kecuali dengan petunjuk Rasulullah saw. Mendengar
penjelasan tersebut, orang itu menyadari kekeliruannya
dan berterima kasih kepada Imran. Sikap penampikan atau
pengingkaran terhadap sunnah Rasul saw yang dilengkapi
dengan argumen pengukuhan baru muncul pada
penghujung abad ke-2 Hijriyah pada awal masa Abbasiyah.
 Menurut imam Syafi’i ada tiga kelompok ingkar as-sunnah
seperti telah dijelaskan di atas. Antara lain : Khawarij,
Syi’ah dan Mu’tazilah.
 Semenjak peristiwa tahkim yang menggulingkan
pemerintahan Ali bin Abi Thalib, kelompok khawarij
menilai mayoritas sahabat Nabi SAW sudah keluar dari
islam. Akibatnya, hadits-hadits yang diriwayatkan oleh
para sahabat setelah kejadian tersebut mereka tolak.
 Kelompok Syi’ah yang masih eksis hingga sekarang adalah
kelompok Itsna ‘asyariyah. Kelompok ini menerima hadits
nabawi sebagai salah satu syariat islam. Namun mereka
menolak hadits yang berasal dari para sahabat dan hanya
menerima hadits dari ahlul bait (keturunan Rasulullah)
saja.
 Penjelasan yang menunjukkan bahwa mu’tazilah menolak
hadits tidak sepenuhnya benar, kalaupun ada beberapa
ulama’ mu’tazilah yang menolak hadits ahad atau
mengkritik hadits yang tidak sesuai dengan madzhabnya
merupakan pendapat pribadi saja dan tidak mewakili
seluruh madzhab mu’tazilah.
 Tokoh- tokoh kelompok Ingkar Sunnah Modern (akhir abad
ke-19 dan ke-20) yang terkenal adalah Taufik Sidqi (w.
1920) dari Mesir, Ghulam Ahmad Parvez dari India, Rasyad
Khalifah kelahiran Mesir yang menetap di Amerika Serikat,
dan Kasasim Ahmad mantan ketua partai Sosialis Rakyat
Malaysia. Mereka adalah tokoh-tokoh yang tergolong
pengingkar Sunnah secara keseluruhan. Argumen yang
mereka keluarkan pada dasarnya tidak berbeda dengan
kelompok ingkar sunnah pada periode klasik. Tokoh-tokoh
“Ingkar Sunnah” yang tercatat di Indonesia antara lain
adalah Lukman Sa’ad (Dirut PT. Galia Indonesia) Dadang
Setio Groho (karyawan Unilever), Safran Batu Bara (guru
SMP Yayasan Wakaf Muslim Tanah Tinggi) dan Dalimi Lubis
(karyawan kantor DePag Padang Panjang).
 Sebagai suatu paham atau aliran, ingkar as-sunnah klasik
ataupun modern memiliki argument-argumen yang
dijadikan landasan mereka. Tanpa argument-argumen itu,
pemikiran mereka tidak berpengaruh apa-apa. Argument
mereka antara lain :
 1. Agama bersifat konkrit dan pasti Mereka berpendapat bahwa
agama harus dilandaskan pada hal yang pasti. Apabila kita
mengambil dan memakai hadits, berarti landasan agama itu tidak
pasti. Al-quran yang kita jadikan landasan agama itu bersifat
pasti. Sementara apabila agama islam itu bersumber dari hadits ,
ia tidak akan memiliki kepastian karena hadits itu bersifat dhanni
(dugaan), dan tidak sampai pada peringkat pasti.
 2. Al-Quran sudah lengkap Jika kita berpendapat bahwa al-quran
masih memerlukan penjelasan, berarti kita secara jelas
mendustakan al-quran dan kedudukan al-quran yang membahas
segala hal dengan tuntas. Oleh karena itu, dalam syariat Allah
tidak mungkin diambil pegangan lain, kecuali al-quran.
 3. Al-Quran tidak memerlukan penjelas Al-quran tidak
memelukan penjelasan, justru sebaliknya al-quran merupakan
penjelasan terhadap segala hal. Mereka menganggap bahwa al-
quran cukup memberikan penjelasan terhadap segala masalah.
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx

More Related Content

Similar to Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx

Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Riezal Bintan
 
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Aliem Masykur
 
Tasawuf
TasawufTasawuf
Tasawuf
atiyu
 

Similar to Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx (20)

TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
 
1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
1.aswj perdebatan makna dan eksistensi1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
 
Terjemah mushtholah-hadits-word
Terjemah mushtholah-hadits-wordTerjemah mushtholah-hadits-word
Terjemah mushtholah-hadits-word
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sumber Ajaran Agama Islam
Sumber Ajaran Agama IslamSumber Ajaran Agama Islam
Sumber Ajaran Agama Islam
 
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
 
Sumber ajaran islam as-sunnah ..........
Sumber ajaran islam as-sunnah ..........Sumber ajaran islam as-sunnah ..........
Sumber ajaran islam as-sunnah ..........
 
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
 
Aliran asy'ariah
Aliran asy'ariahAliran asy'ariah
Aliran asy'ariah
 
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
 
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ahMakalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber
 
Ilmu jarh wa tadil
Ilmu jarh wa tadilIlmu jarh wa tadil
Ilmu jarh wa tadil
 
Inkar as sunnah
Inkar as sunnahInkar as sunnah
Inkar as sunnah
 
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMSEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
 
Tasawuf
TasawufTasawuf
Tasawuf
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdfTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdf
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx

  • 2.  Hadits menurut bahasa berarti Khabar (berita), jadid (baru) dan qarib (dekat).  Hadits menurut istilah adalah segala qauli (ucapan), fi’li (perbuatan), taqrir (pengakuan) dan keadaan nabi. Ada juga ulama’ yang menambahkan sifat, akhlak dan cita-cita Nabi.  Dengan demikian hadits ada 3 macam, hadits qauli, fi’li dan taqriri.
  • 3.  Contoh hadits qauli ‫إنما‬ ‫عمال‬ ‫أ‬ ‫ال‬ ،‫بالنيات‬ ‫وإنما‬ ‫لكل‬ ‫امرىء‬ ‫ما‬ ،‫نوى‬ ‫فمن‬ ‫كانت‬ ‫ته‬‫ر‬‫هج‬ ‫إلى‬ ‫دنيا‬ ‫يصيب‬ ،‫ها‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫إلى‬ ‫ة‬ ‫أ‬ ‫ا‬‫ر‬‫ام‬ ،‫ينكحها‬ ‫ته‬‫ر‬‫فهج‬ ‫إلى‬ ‫ما‬ ‫هاجر‬ ‫إليه‬  Contoh Hadits fi’li ‫صلوا‬ ‫كما‬ ‫يتموني‬ ‫أ‬ ‫ا‬‫ر‬ ‫صلي‬ ‫أ‬ ‫ا‬  Contoh hadits taqriri ٌ‫ام‬َ‫ر‬َ‫ح‬َ‫ا‬ ٌ‫ب‬َّ‫الض‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ٌ َ ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ٌ‫ه‬ َّ ‫اّلل‬ ‫؟‬ ٌ َ ‫ال‬َ‫ق‬ : " ‫ل‬ , ٌ‫ن‬‫ه‬‫ك‬ َ ‫ل‬َ‫و‬ ٌ َ ‫ل‬ ٌ‫م‬ ٌ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ٌ‫ه‬ ‫ض‬‫ر‬َ‫ا‬‫ه‬‫ب‬ ‫ي‬‫ه‬‫م‬‫و‬َ‫ق‬ , ‫ي‬‫ه‬‫ن‬ ُ‫د‬ ‫ه‬ ‫ج‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ٌُ‫ه‬ُ‫اف‬َ‫ع‬َ‫ا‬ " ، ٌ َ ‫ال‬َ‫ق‬ ٌ‫د‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫خ‬ : ٌُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ر‬َ‫ر‬َ‫ت‬‫اج‬َ‫ف‬ ٌُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ل‬َ‫ك‬َ‫ا‬َ‫ف‬ , ٌ ُ ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ ٌ‫ه‬ َّ ‫اّلل‬ ٌَ‫ص‬ ‫ى‬َّ‫ل‬ ٌُ َّ ‫اّلل‬ ٌ‫ه‬‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌَ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ٌُ‫ر‬ُ‫ظ‬‫ن‬َ‫ي‬ ٌ‫ه‬‫إ‬ ٌَّ‫ي‬ َ ‫ل‬ ٌ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ي‬‫ه‬‫ن‬َ‫ه‬‫ن‬َ‫ي‬
  • 4.  Menurut ahli hadits, hadits adalah segala qauli (ucapan), fi’li (perbuatan), taqrir (pengakuan) dan keadaan nabi.  Menurut ulama’ fiqh dan ushul fiqh, hadits adalah segala perbuatan, perkataan dan taqrir Nabi yang berkaitan dengan hukum.  Ulama’ hadits memandang pribadi nabi sebagai teladan utama bagi umat. Ulama’ ushul memandangnya sebagai pengatur unda- undang dan mengatur dasar ijtihad. Ulama’ fiqh memandang seluruh perbuatan dan perkataan nabi menunjuk pada hukum syar’i.
  • 5.  Sunnah menurut bahasa adalah jalan, baik yang terpuji maupun tercela. Sunnah juga bisa diartikan dengan tradisi.  Secara istilah, sunnah adalah segala yang dinukilkan dari Nabi baik perkataan, perbuatan, penetapan, pengajaran, sifat, keadaan, maupun perjalanan hidup beliau baik sebelum diangkat menjadi Rasul maupun sesudahnya.
  • 6.  Menurut ahli hadits, sunnah adalah segala yang dinukilkan dari Nabi baik perkataan, perbuatan, penetapan, pengajaran, sifat, keadaan, maupun perjalanan hidup beliau baik sebelum diangkat menjadi Rasul maupun sesudahnya.  Menurut ahli ushul, hadits adalah segala yang dinukilkan dari Nabi baik perkataan, perbuatan, penetapan yang mempunyai hubungan hukum.  Menurut ahli fiqh, sunnah adalah sesuatu yang kalau dikerjakan mendapat pahala dan tidak apa-apa jika ditinggalkan.
  • 7.  Pada dasarnya hadits dan sunnah memiliki makna yang sama, yaitu sama-sama berasal dari Rasulullah. Ini merupakan pendapat jumhur ulama’.  Dari segi amaliah, hadits berada di bawah sunnah karena hadits merupakan peristiwa yang disandarkan pada Rasulullah. Sedangkan sunnah merupakan amaliah yang dilakukan Rasul dan diikuti oleh generasi setelahnya.
  • 8.  Khabar menurut bahasa berarti berita.  Menurut istilah hadits, khabar ada dua pendapat. Sebagian mengatakan sama dengan hadits baik yang marfu’ (yang disandarkan pada Nabi), mauquf (yang disandarkan pada Sahabat) dan maqthu’ (yang disandarkan pada Tabi’in).  Menurut sebagian yang lain, hadits adalah yang datang dari Rasulullah, sedangkan khabar adalah yang datang dari selain Rasulullah. Oleh karena itu ahli hadits disebut muhaddits, sedangkan ahli sejarah disebut akhbari.
  • 9.  Atsar menurut bahasa adalah bekas atau sisa sesuatu. Atsar juga bisa berarti nukilan atau yang dinukilkan.  Atsar menurut istilah hadits sinonim dengan hadits, sunnah dan khabar. Karena itulah ahli hadits disebut juga atsari.
  • 10.  Sanad adalah jalan yang menyampaikan kita pada matan (isi) hadits.  Isnad adalah menerangkan atau menjelaskan jalan datangnya hadits atau jalan menyandarkan hadits.  Matan adalah materi berita berupa sabda, perbuatan atau taqrir Nabi.  Rawi adalah orang yang menerima hadits dan menyampaikan kembali hadits tersebut.  Mukharrij adalah orang yang menukil dan mencatat hadits pada kitabnya.
  • 11.  Untuk lebih jelasnya lihatlah contoh berikut:  “ ‫حدثنا‬ ‫الحميدي‬ ‫عبد‬ ‫هللا‬ ‫بن‬ ‫بير‬‫ز‬‫ال‬ ‫قال‬ : ‫حدثنا‬ ‫سفيان‬ ‫قال‬ : ‫حدثنا‬ ‫يح‬ ‫ى‬‫ي‬ ‫بن‬ ‫سعيد‬ ‫ي‬‫نصار‬ ‫أ‬ ‫ال‬ ‫قال‬ : ‫ني‬‫ر‬‫خب‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫محمد‬ ‫بن‬ ‫اهيم‬‫ر‬‫ب‬‫ا‬ ‫التيمي‬ : ‫نه‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫سمع‬ ‫علقمة‬ ‫بن‬ ‫وقاص‬ ‫الليثي‬ ‫يقول‬ : ‫سمعت‬ ‫عمر‬ ‫بن‬ ‫الخطاب‬ ‫رضي‬ ‫هللا‬ ‫عنه‬ ‫على‬ ‫المنبر‬ ‫قال‬ : ‫سمعت‬ ‫رسول‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫عليه‬ ‫وسلم‬ ‫يقول‬ ” : ( ‫نما‬‫ا‬ ‫عمال‬ ‫أ‬ ‫ال‬ ،‫بالنيات‬ ‫نما‬‫وا‬ ‫لكل‬ ‫امرىء‬ ‫ما‬ ،‫نوى‬ ‫فمن‬ ‫كانت‬ ‫ته‬‫ر‬‫هج‬ ‫لى‬‫ا‬ ‫دنيا‬ ،‫يصيبها‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫لى‬‫ا‬ ‫ة‬ ‫أ‬ ‫ا‬‫ر‬‫ام‬ ،‫ينكحها‬ ‫ته‬‫ر‬‫فهج‬ ‫لى‬‫ا‬ ‫ما‬ ‫هاجر‬ ‫ليه‬‫ا‬ ) .
  • 12.  Inkarussunnah terdiri dari dua kata yaitu Ingkar dan Sunnah. Ingkar, Menurut bahasa, artinya “menolak atau mengingkari”, berasal dari kata kerja, ankara- yunkiru. Sedangkan Sunnah, menurut bahasa mempunyai beberapa arti diantaranya adalah, “jalan yang dijalani, terpuji atau tidak,” suatu tradisi yang sudah dibiasakan dinamai sunnah, meskipun tidak baik.  Secara definitif Ingkar al-Sunnah dapat ddiartikan sebagai suatu nama atau aliran atau suatu paham keagamaan dalam masyarakat Islam yang menolak atau mengingkari Sunnah untuk dijadikan sebagai sumber san dasar syari’at Islam.Menurut Daud Rasyid (2006:207) “ Inkar as-sunnah adalah sebuah sikap penolakan terhadap sunnah Rasul, baik sebagian maupun seluruhnya“.
  • 13.  Pertanda munculnya “Ingkar Sunnah” sudah ada sejak masa sahabat, ketika Imran bin Hushain (w. 52 H) sedang mengajarkan hadits, seseorang menyela untuk tidak perlu mengajarkannya, tetapi cukup dengan mengerjakan al- Qur’an saja. Menanggapi pernyataan tersebut Imran menjelaskan bahwa “kita tidak bisa membicarakan ibadah (shalat dan zakat misalnya) dengan segala syarat-syaratnya kecuali dengan petunjuk Rasulullah saw. Mendengar penjelasan tersebut, orang itu menyadari kekeliruannya dan berterima kasih kepada Imran. Sikap penampikan atau pengingkaran terhadap sunnah Rasul saw yang dilengkapi dengan argumen pengukuhan baru muncul pada penghujung abad ke-2 Hijriyah pada awal masa Abbasiyah.  Menurut imam Syafi’i ada tiga kelompok ingkar as-sunnah seperti telah dijelaskan di atas. Antara lain : Khawarij, Syi’ah dan Mu’tazilah.
  • 14.  Semenjak peristiwa tahkim yang menggulingkan pemerintahan Ali bin Abi Thalib, kelompok khawarij menilai mayoritas sahabat Nabi SAW sudah keluar dari islam. Akibatnya, hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat setelah kejadian tersebut mereka tolak.  Kelompok Syi’ah yang masih eksis hingga sekarang adalah kelompok Itsna ‘asyariyah. Kelompok ini menerima hadits nabawi sebagai salah satu syariat islam. Namun mereka menolak hadits yang berasal dari para sahabat dan hanya menerima hadits dari ahlul bait (keturunan Rasulullah) saja.  Penjelasan yang menunjukkan bahwa mu’tazilah menolak hadits tidak sepenuhnya benar, kalaupun ada beberapa ulama’ mu’tazilah yang menolak hadits ahad atau mengkritik hadits yang tidak sesuai dengan madzhabnya merupakan pendapat pribadi saja dan tidak mewakili seluruh madzhab mu’tazilah.
  • 15.  Tokoh- tokoh kelompok Ingkar Sunnah Modern (akhir abad ke-19 dan ke-20) yang terkenal adalah Taufik Sidqi (w. 1920) dari Mesir, Ghulam Ahmad Parvez dari India, Rasyad Khalifah kelahiran Mesir yang menetap di Amerika Serikat, dan Kasasim Ahmad mantan ketua partai Sosialis Rakyat Malaysia. Mereka adalah tokoh-tokoh yang tergolong pengingkar Sunnah secara keseluruhan. Argumen yang mereka keluarkan pada dasarnya tidak berbeda dengan kelompok ingkar sunnah pada periode klasik. Tokoh-tokoh “Ingkar Sunnah” yang tercatat di Indonesia antara lain adalah Lukman Sa’ad (Dirut PT. Galia Indonesia) Dadang Setio Groho (karyawan Unilever), Safran Batu Bara (guru SMP Yayasan Wakaf Muslim Tanah Tinggi) dan Dalimi Lubis (karyawan kantor DePag Padang Panjang).  Sebagai suatu paham atau aliran, ingkar as-sunnah klasik ataupun modern memiliki argument-argumen yang dijadikan landasan mereka. Tanpa argument-argumen itu, pemikiran mereka tidak berpengaruh apa-apa. Argument mereka antara lain :
  • 16.  1. Agama bersifat konkrit dan pasti Mereka berpendapat bahwa agama harus dilandaskan pada hal yang pasti. Apabila kita mengambil dan memakai hadits, berarti landasan agama itu tidak pasti. Al-quran yang kita jadikan landasan agama itu bersifat pasti. Sementara apabila agama islam itu bersumber dari hadits , ia tidak akan memiliki kepastian karena hadits itu bersifat dhanni (dugaan), dan tidak sampai pada peringkat pasti.  2. Al-Quran sudah lengkap Jika kita berpendapat bahwa al-quran masih memerlukan penjelasan, berarti kita secara jelas mendustakan al-quran dan kedudukan al-quran yang membahas segala hal dengan tuntas. Oleh karena itu, dalam syariat Allah tidak mungkin diambil pegangan lain, kecuali al-quran.  3. Al-Quran tidak memerlukan penjelas Al-quran tidak memelukan penjelasan, justru sebaliknya al-quran merupakan penjelasan terhadap segala hal. Mereka menganggap bahwa al- quran cukup memberikan penjelasan terhadap segala masalah.