SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
QADLIYYAH (PROPOSISI)
ARTI KATA QODLIYAH
 Qadliyah sama dengan istilah “kalam”
dalam gramatika bahasa arab (Nahwu)
dan “kalimat” dalam bhs.Indonesia.
 Qodliyah adalah serangkaian kata-kata
yang mengandung suatu pengertian
dan hukum. Atau
ْ‫ح‬َ‫ي‬ ٌ‫د‬ْ‫ي‬‫ف‬ُ‫م‬ ٌ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ذ‬ِ‫ك‬‫ال‬َ‫و‬ َ‫ْق‬‫د‬ ِ‫الص‬ ُ‫ل‬ِ‫م‬ِِِ‫ت‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ل‬
Contoh: - Masjid tempat ibadah kaum muslimin
- Matahari terbit dari timur
- Tahun depan, aku akan menjadi sarjana
KLASIFIKASI QODLIYAH
Qadliyah
(Proposisi)
Qadliyah Hamliyah
(Proposisi
Kategoris)
Qadliyah
Syartiyyah
(Proposisi
Hipotesis)
1 2
1. Qadliyah Hamliyah (Proposisi Kategoris).
Suatu rangkaian kata-kata yang di dalamnya terjadi ketetapan
hukum, tetapi keadaannya tidak tergantung pada sesuatu yang
lain. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah kalimat.
Contoh:
Saya adalah mahasiswa.
Yogya itu nyaman.
Dalam contoh diatas ditemukan adanya dua yang saling
berhubungan. Yogya sebagai subyek (maudlu’), nyaman sebagai
predikat (mahmul), dan kata “itu” sebagai penghubung (robith),
tanpa bergantung pada sesuatu yang lain.
UNSUR- UNSUR YANG HARUS ADA
1-Subyek (Muaudhu’/Musnad ilaih/Muhkam ilaih).
Sesuatu yang di atasnya ditetapkan hukum (perkara yang disandari
hukum). Di dalam ilmu Nahwu dikenal dengan sebuatan mubtada’,
fa’il, atau naibul fa’il.
2- Predikat (Muhmal/Musnad/Mahkum bih).
Tetapnya hukum pada subyek. Hal ini dala ilmu Nahwu dikenal dengan
sebutan khobar, baik mufrod maupun ghiru mufrod
3-Penghubung (Robith/kapula).
Kata yang menunjukkan adanya suatu ikatan kuat antara subyek dan
predikat.
Contoh:
Ahmad itu mahasiswa S I
NKRI itu sudah final
Islam agama toleran
KLASIFIKASI QADLIYAH DARI MAHMULNYA
Mujabah
(Afirmatif)
Salibah
(Negatif)
Mahmul
(Predikat)
1 2
a. Mujabah (Positif)
Qadhiyah Hamliyah Mujabah adalah qadliyah yang
mahmul (predikat)-nya ada atau terdapat pada
maudhu‘ (subyek).
Contoh:
Medan adalah kota terbesar di Sumatera
Beras Cianjur adalah yang terbaik di Jawa
Barat.
Kota terbesar (mahmul) ada atau terdapat pada
Medan (maudhu'). Begitu juga Terbaik (mahmul)
ada atau terdapat pada beras Cianjur .
b. Salibah (Negatif)
Qadhiyah Hamliyah Salibah adalah qadhiyah yang
mahmul (predikat)-nya tidak ada atau tidak terdapat
pada maudhu’nya.
Contoh:
Medan bukanlah kota kecil
Sebagian petani Indonesia belum berpikir maju.
Kota kecil (mahmul) tidak ada atau tidak terdapat
pada Medan (maudhu').Demikian juga , berfikir
maju (mahmul) tidak ada atau tidak terdapat pada
sebagian petani Indonesia (maudhu'), karena belum
seluruh mereka sudah berpikir maju.
KLASIFIKASI QADLIYAH DARI MAUDHU’NYA
Maudhu’
(Subyek
)
1 2 3 4
Syakhsiyah
(Singular)
Muhmalah
(Indeterminati
f)
Juz’iyah
(Partikular)
Kulliyah
(Universal)
1)Syakhshiyah (Singular)
Suatu rangkaian kata yang subyeknya
(maudhu’) berupa benda, orang atau
manusia tertentu atau sesuatu yang sudah
jelas tunjukannya (isim ma’rifah)
Contoh: - Alifah cantik
-Habibie Presiden RI ke--3
-Yogyakarta adalah Kota Pelajar
2) Muhmalah (Indeterminatif)
Qadhiyah Hamliyah Muhmalah adalah qadhiyah yang
maudhu‘ (subyek)-nya lafazh kulli, tetapi mahmulnya
belum tentu ada atau terdapat pada semua atau sebagian
satuan maudhu'.
Contoh:
Manusia (kulli) dapat mengikuti jenjang penddidkan
tinggi.
Contoh ini dikatakan muhmalah karena dapat mengikuti
pendidikan tinggi (mahmul), tidak ada atau tidak melekat
kepada manusia secara kulli, yakni keseluruhan manusia,
melainkan kepada sebagian manusia saja yang
mempunyai biaya, kemampuan dan kesempatan untuk
itu.
3) Kulliyah (Universal)
Suatu rangkaian kata yang subyeknya (maudhu’) berupa kata
yang menunjukkan semua atau universal (lafal kully) dan
peredikatnya (mahmul) ada dan melekat pada seluruh satuan
subjeknya. Contoh:
- Semua mahluk yang hidup, butuh akan makan
- Setiap manusia itu binatang.
- Semua aksi terorisme itu dibencii
4) Juz'iyah (Partikular)
Qadhiyah Hamliyah Juz'iyah adalah qadhiyah yang maudhu'-
nya lafazh kulli, sedang mahmul-nya ada atau terdapat pada
sebagian dari satuan maudhu' itu saja. Contoh:
Sebagian manusia pintar
Sebagian mahasiswa UIN Suka bersal dari luar Jawa
QADHIYAH HAMLIYAH DAPAT DIRINCI:
‫حملية‬ ‫قضية‬
‫سالبة‬ ‫موجبة‬
‫شحصية‬ ‫مهملة‬ ‫جزئية‬ ‫كلية‬ ‫شحصية‬ ‫مهملة‬ ‫جز‬‫ئ‬‫ية‬ ‫كلية‬
2. QADLIYAH SYARTHIYAH (PROPOSISI HIPOTESIS)
Qadliyah yang di dalamnya menjelaskan ketergantungan suatu
qadliyah kepada suatu hukum yang lain. Maksudnya adalah
dua qodliyah yang dirangkai dengan menggunakan seperangkat
syarat seperti: jika, kalua, apabila, manakala, tatkala dan
sebagainya, sehingga kedua qodliyah muncul menjadi satu
qadliyah .
CONTOH:
dirangkai menggunakan jika , atau kalau (‫.)ان-اذا‬
- Qodliyah 1, yaitu: daging direbus
- Qodliyah 2, yaitu: daging menjadi rapuh
kemudian dua qodliyah tersebut bisa digambarkan dengan
menggunakan seperangkat syarat JIKA, yaitu:
Jika daging direbus, maka daging menjadi
rapuh.
Dirangkai menggunakan kata adakalanya, mungkin, boleh
jadi, dan kadang-kadang.
Contoh : - Qodliyah 1, yaitu: Umam di dalam kelas
- Qodliyah 2, yaitu: Umam di luar kelas.
Dua qadliyah ini, bisa digambarkan dengan seperangkat
syarat “adakalanya” seperti:
Adakalnya Umam di dalam kelas, dan adakalanya Umam di
luar kelas.
UNSUR-UNSUR YANG HARUS ADA
1. Muqoddam (Qodliyah pertama/Kondisi/ Anteseden)
2. Taali (Qodiyyah kedua / Konsekuensi)
3. Tasahub (saling mengisi) atau Talazum (saling mengikat), yaitu
hubungan antar dua qodliyah yang disatukan secara otomatis.
Contoh:
Jika matahari terbit (muqoddam/Kondisi), terjadilah siang (konsekuensi)
Jika besi dipanaskan, ia memuai
Manakala aku ada uang, aku jadi pergi ke Jepara
Dan lain-lain.
KLASIFIKASI QADLIYAH SYARTIYYAH
Qadliyah
Syartiya
h
Muttashilah
(bersambung)
Munfashilah
(tidak bersambung)
1 2
a) Qadliyah Syartiyyah Muttasilah (bersambung)
Qadhiyah yang mengharuskan adanya saling tetap menetapkan antara
qadliyah I dan qadliyah II.
Contoh:
kalau aku punya uang, aku jadi pergi ke Surabaya.
Jika Tuhan itu banyak, maka bumi akan hancur.
Kalau matahari terbit, maka terjadilah siang.
b) Qadliyah Syartiyyah Munfasilah (tidak bersabung)
Qadhiyah yang menetapkan adanya perlawanan antara qadliyah I dan
qadliyah II.
Contoh:
Ahmad ada kalanya pergi, ada kalanya tidur.
Mahasiswa itu, adakalnya belajar dan adakalanya olahraga.
Klasifikasi Qadliyah Syartiyah Munfasilah dari segi muqaddam ( Q I) dan
tali (Q II)
‫شرطية‬ ‫قضية‬
‫منفصلة‬
1
2
3
‫جمع‬ ‫مانع‬
‫خلوى‬ ‫مانع‬
‫خلوى‬ ‫و‬ ‫جمع‬ ‫مانع‬
1. Mani’u Jam’I (ditolak kumpulnya) .
Maksudnya tidak boleh berkumpul kedua-duanya dan tidak
ditolak sepinya . Misal:
Umar adakalanya berdiri, adakalanya duduk.
Ini mani’ul jami’ karena berdiri dan duduk tidak bisa dilakukan
secara bersamaan. Tetapi kalau sekaligus tidak berdiri dan tidak
duduk itu mungkin terjadi, ini yang dimaksud ditolak sepinya
(boleh tidak terjadi kedua-duanya).
2) Mani’ul huluwwi (ditolak sepinya)
Artinya tidak boleh tidak terjadi kedua-duanya, tidak ditolak
berkumpulnya (boleh berkumpul kedua-duanya sekaligus).
Misalnya:
Aisyah ada kalanya berada dilautan, adakalanya tidak
tenggelam, ini boleh jadi (karena berperahu misalnya)
3.Mani’ul jami’ wal huluw (qadhiyyah syarthiyyah munfashilah
haqiqqiyah).
Artinya kedua-duanya berkumpulnya dan sepinya (tidak
terjadi) itu ditolak, keduanya terjadi sekaligus tidak mungkin.
Contohnya:
Cak Lontong adakalanya mati dan adakalanya hidup.
Cak Lontomg sekaligus mati dan hidup itu tidak mungkin
terjadi, sebaliknya ia tidak mati dan tidak hidup juga tidak
mungkin.
KESIMPULAN
‫قضية‬
‫حملية‬
‫شرطية‬
‫موضوع‬
‫محمول‬
‫شحصية‬
‫مهملة‬
‫جزئية‬
‫كلية‬
‫سالبة‬ ‫موجبة‬
‫متصلة‬
‫منفصلة‬
‫جمع‬ ‫مانع‬ ‫خلوى‬ ‫مانع‬ ‫خلوى‬ ‫و‬ ‫جمع‬ ‫مانع‬

More Related Content

What's hot

Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1juniska efendi
 
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahadPpt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahadRendiTrida
 
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAHfissilmikaffah1
 
Dalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NUDalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NUaswajanu
 
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islamMemahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islamFitriHastuti2
 
Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihadnouvan
 
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Jingga Matahari
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMANfissilmikaffah1
 
1. qawa'id pengertian & ruang lingkup
1. qawa'id pengertian & ruang lingkup1. qawa'id pengertian & ruang lingkup
1. qawa'id pengertian & ruang lingkupMarhamah Saleh
 
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwalMarhamah Saleh
 
Mengenal Mabda Islam
Mengenal Mabda Islam Mengenal Mabda Islam
Mengenal Mabda Islam suwartono SIP
 
Materi Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is Choice
Materi Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is ChoiceMateri Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is Choice
Materi Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is ChoiceSuryono .
 

What's hot (20)

Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1
 
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahadPpt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
 
Dalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NUDalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NU
 
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islamMemahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
 
Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihad
 
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
 
Silogisme - ILMU MANTIQ
Silogisme - ILMU MANTIQSilogisme - ILMU MANTIQ
Silogisme - ILMU MANTIQ
 
1. qawa'id pengertian & ruang lingkup
1. qawa'id pengertian & ruang lingkup1. qawa'id pengertian & ruang lingkup
1. qawa'id pengertian & ruang lingkup
 
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
 
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
 
Mengenal Mabda Islam
Mengenal Mabda Islam Mengenal Mabda Islam
Mengenal Mabda Islam
 
Konsep akad dalam kajian fiqh muamalah
Konsep akad dalam kajian fiqh muamalahKonsep akad dalam kajian fiqh muamalah
Konsep akad dalam kajian fiqh muamalah
 
Kulliyat Khamsah
Kulliyat KhamsahKulliyat Khamsah
Kulliyat Khamsah
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
ppt akidah akhlak rizky.pptx
ppt akidah akhlak rizky.pptxppt akidah akhlak rizky.pptx
ppt akidah akhlak rizky.pptx
 
Materi Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is Choice
Materi Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is ChoiceMateri Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is Choice
Materi Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is Choice
 

Qadliyah (Proposisi)_Hamka Husein Hs

  • 2. ARTI KATA QODLIYAH  Qadliyah sama dengan istilah “kalam” dalam gramatika bahasa arab (Nahwu) dan “kalimat” dalam bhs.Indonesia.  Qodliyah adalah serangkaian kata-kata yang mengandung suatu pengertian dan hukum. Atau ْ‫ح‬َ‫ي‬ ٌ‫د‬ْ‫ي‬‫ف‬ُ‫م‬ ٌ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ذ‬ِ‫ك‬‫ال‬َ‫و‬ َ‫ْق‬‫د‬ ِ‫الص‬ ُ‫ل‬ِ‫م‬ِِِ‫ت‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ل‬ Contoh: - Masjid tempat ibadah kaum muslimin - Matahari terbit dari timur - Tahun depan, aku akan menjadi sarjana
  • 4. 1. Qadliyah Hamliyah (Proposisi Kategoris). Suatu rangkaian kata-kata yang di dalamnya terjadi ketetapan hukum, tetapi keadaannya tidak tergantung pada sesuatu yang lain. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah kalimat. Contoh: Saya adalah mahasiswa. Yogya itu nyaman. Dalam contoh diatas ditemukan adanya dua yang saling berhubungan. Yogya sebagai subyek (maudlu’), nyaman sebagai predikat (mahmul), dan kata “itu” sebagai penghubung (robith), tanpa bergantung pada sesuatu yang lain.
  • 5. UNSUR- UNSUR YANG HARUS ADA 1-Subyek (Muaudhu’/Musnad ilaih/Muhkam ilaih). Sesuatu yang di atasnya ditetapkan hukum (perkara yang disandari hukum). Di dalam ilmu Nahwu dikenal dengan sebuatan mubtada’, fa’il, atau naibul fa’il. 2- Predikat (Muhmal/Musnad/Mahkum bih). Tetapnya hukum pada subyek. Hal ini dala ilmu Nahwu dikenal dengan sebutan khobar, baik mufrod maupun ghiru mufrod 3-Penghubung (Robith/kapula). Kata yang menunjukkan adanya suatu ikatan kuat antara subyek dan predikat. Contoh: Ahmad itu mahasiswa S I NKRI itu sudah final Islam agama toleran
  • 6. KLASIFIKASI QADLIYAH DARI MAHMULNYA Mujabah (Afirmatif) Salibah (Negatif) Mahmul (Predikat) 1 2
  • 7. a. Mujabah (Positif) Qadhiyah Hamliyah Mujabah adalah qadliyah yang mahmul (predikat)-nya ada atau terdapat pada maudhu‘ (subyek). Contoh: Medan adalah kota terbesar di Sumatera Beras Cianjur adalah yang terbaik di Jawa Barat. Kota terbesar (mahmul) ada atau terdapat pada Medan (maudhu'). Begitu juga Terbaik (mahmul) ada atau terdapat pada beras Cianjur .
  • 8. b. Salibah (Negatif) Qadhiyah Hamliyah Salibah adalah qadhiyah yang mahmul (predikat)-nya tidak ada atau tidak terdapat pada maudhu’nya. Contoh: Medan bukanlah kota kecil Sebagian petani Indonesia belum berpikir maju. Kota kecil (mahmul) tidak ada atau tidak terdapat pada Medan (maudhu').Demikian juga , berfikir maju (mahmul) tidak ada atau tidak terdapat pada sebagian petani Indonesia (maudhu'), karena belum seluruh mereka sudah berpikir maju.
  • 9. KLASIFIKASI QADLIYAH DARI MAUDHU’NYA Maudhu’ (Subyek ) 1 2 3 4 Syakhsiyah (Singular) Muhmalah (Indeterminati f) Juz’iyah (Partikular) Kulliyah (Universal)
  • 10. 1)Syakhshiyah (Singular) Suatu rangkaian kata yang subyeknya (maudhu’) berupa benda, orang atau manusia tertentu atau sesuatu yang sudah jelas tunjukannya (isim ma’rifah) Contoh: - Alifah cantik -Habibie Presiden RI ke--3 -Yogyakarta adalah Kota Pelajar
  • 11. 2) Muhmalah (Indeterminatif) Qadhiyah Hamliyah Muhmalah adalah qadhiyah yang maudhu‘ (subyek)-nya lafazh kulli, tetapi mahmulnya belum tentu ada atau terdapat pada semua atau sebagian satuan maudhu'. Contoh: Manusia (kulli) dapat mengikuti jenjang penddidkan tinggi. Contoh ini dikatakan muhmalah karena dapat mengikuti pendidikan tinggi (mahmul), tidak ada atau tidak melekat kepada manusia secara kulli, yakni keseluruhan manusia, melainkan kepada sebagian manusia saja yang mempunyai biaya, kemampuan dan kesempatan untuk itu.
  • 12. 3) Kulliyah (Universal) Suatu rangkaian kata yang subyeknya (maudhu’) berupa kata yang menunjukkan semua atau universal (lafal kully) dan peredikatnya (mahmul) ada dan melekat pada seluruh satuan subjeknya. Contoh: - Semua mahluk yang hidup, butuh akan makan - Setiap manusia itu binatang. - Semua aksi terorisme itu dibencii 4) Juz'iyah (Partikular) Qadhiyah Hamliyah Juz'iyah adalah qadhiyah yang maudhu'- nya lafazh kulli, sedang mahmul-nya ada atau terdapat pada sebagian dari satuan maudhu' itu saja. Contoh: Sebagian manusia pintar Sebagian mahasiswa UIN Suka bersal dari luar Jawa
  • 13. QADHIYAH HAMLIYAH DAPAT DIRINCI: ‫حملية‬ ‫قضية‬ ‫سالبة‬ ‫موجبة‬ ‫شحصية‬ ‫مهملة‬ ‫جزئية‬ ‫كلية‬ ‫شحصية‬ ‫مهملة‬ ‫جز‬‫ئ‬‫ية‬ ‫كلية‬
  • 14. 2. QADLIYAH SYARTHIYAH (PROPOSISI HIPOTESIS) Qadliyah yang di dalamnya menjelaskan ketergantungan suatu qadliyah kepada suatu hukum yang lain. Maksudnya adalah dua qodliyah yang dirangkai dengan menggunakan seperangkat syarat seperti: jika, kalua, apabila, manakala, tatkala dan sebagainya, sehingga kedua qodliyah muncul menjadi satu qadliyah . CONTOH: dirangkai menggunakan jika , atau kalau (‫.)ان-اذا‬ - Qodliyah 1, yaitu: daging direbus - Qodliyah 2, yaitu: daging menjadi rapuh kemudian dua qodliyah tersebut bisa digambarkan dengan menggunakan seperangkat syarat JIKA, yaitu: Jika daging direbus, maka daging menjadi rapuh.
  • 15. Dirangkai menggunakan kata adakalanya, mungkin, boleh jadi, dan kadang-kadang. Contoh : - Qodliyah 1, yaitu: Umam di dalam kelas - Qodliyah 2, yaitu: Umam di luar kelas. Dua qadliyah ini, bisa digambarkan dengan seperangkat syarat “adakalanya” seperti: Adakalnya Umam di dalam kelas, dan adakalanya Umam di luar kelas.
  • 16. UNSUR-UNSUR YANG HARUS ADA 1. Muqoddam (Qodliyah pertama/Kondisi/ Anteseden) 2. Taali (Qodiyyah kedua / Konsekuensi) 3. Tasahub (saling mengisi) atau Talazum (saling mengikat), yaitu hubungan antar dua qodliyah yang disatukan secara otomatis. Contoh: Jika matahari terbit (muqoddam/Kondisi), terjadilah siang (konsekuensi) Jika besi dipanaskan, ia memuai Manakala aku ada uang, aku jadi pergi ke Jepara Dan lain-lain.
  • 18. a) Qadliyah Syartiyyah Muttasilah (bersambung) Qadhiyah yang mengharuskan adanya saling tetap menetapkan antara qadliyah I dan qadliyah II. Contoh: kalau aku punya uang, aku jadi pergi ke Surabaya. Jika Tuhan itu banyak, maka bumi akan hancur. Kalau matahari terbit, maka terjadilah siang. b) Qadliyah Syartiyyah Munfasilah (tidak bersabung) Qadhiyah yang menetapkan adanya perlawanan antara qadliyah I dan qadliyah II. Contoh: Ahmad ada kalanya pergi, ada kalanya tidur. Mahasiswa itu, adakalnya belajar dan adakalanya olahraga.
  • 19. Klasifikasi Qadliyah Syartiyah Munfasilah dari segi muqaddam ( Q I) dan tali (Q II) ‫شرطية‬ ‫قضية‬ ‫منفصلة‬ 1 2 3 ‫جمع‬ ‫مانع‬ ‫خلوى‬ ‫مانع‬ ‫خلوى‬ ‫و‬ ‫جمع‬ ‫مانع‬
  • 20. 1. Mani’u Jam’I (ditolak kumpulnya) . Maksudnya tidak boleh berkumpul kedua-duanya dan tidak ditolak sepinya . Misal: Umar adakalanya berdiri, adakalanya duduk. Ini mani’ul jami’ karena berdiri dan duduk tidak bisa dilakukan secara bersamaan. Tetapi kalau sekaligus tidak berdiri dan tidak duduk itu mungkin terjadi, ini yang dimaksud ditolak sepinya (boleh tidak terjadi kedua-duanya). 2) Mani’ul huluwwi (ditolak sepinya) Artinya tidak boleh tidak terjadi kedua-duanya, tidak ditolak berkumpulnya (boleh berkumpul kedua-duanya sekaligus). Misalnya: Aisyah ada kalanya berada dilautan, adakalanya tidak tenggelam, ini boleh jadi (karena berperahu misalnya)
  • 21. 3.Mani’ul jami’ wal huluw (qadhiyyah syarthiyyah munfashilah haqiqqiyah). Artinya kedua-duanya berkumpulnya dan sepinya (tidak terjadi) itu ditolak, keduanya terjadi sekaligus tidak mungkin. Contohnya: Cak Lontong adakalanya mati dan adakalanya hidup. Cak Lontomg sekaligus mati dan hidup itu tidak mungkin terjadi, sebaliknya ia tidak mati dan tidak hidup juga tidak mungkin.