Dokumen tersebut membahas tentang Maqasid Ilmu Kalam, yaitu tujuan utama ilmu kalam yang menurut beberapa ahli adalah menguatkan aspek ma'rifatullah. Dokumen ini juga membahas mengenai fawaid (manfaat) ilmu kalam seperti menguatkan argumentasi teologi secara rasional dan melawan argumentasi agama lain. Selain itu, dibahas pula pandangan Ismail Al-Faruqi tentang perlunya merevitalisasi ilmu kalam unt
2. KI. 1 : Bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religious
KI. 2: Berkontribusi dalam peningkatan
mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila
KU : Menggali nilai-nilai dan ajaran-
ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan
Hadits serta pemikiran para teolog
Muslim yang relevan dengan problem
dan tantangan kontemporer yang
dihadapi umat Islam dan kemanusiaan
CPMK: Menjelaskan Maqasid Ilmu Kalam
serta relevansinya dengan problem
kontemporer
MAQASID
ILMU
KALAM
Fawaid Ilmu Kalam
Ismail Al Faruqi&
Pembaharuan Ilmu Kalam
Argumentasi Ilmu Kalam dalam
Pandangan Barat Wiliam Lane
Craig
CAPAIAN PEMBELAJARAN & TOPIK PEMBAHASAN
3. Mengetahuinya;
1. فا
علم
أنه
ال
إله
اإل
هللا Abu Hasan Al Asyary,
Ibanah
2. النظر
و
اإلعتبار
في
نالكو , Abu Bakar Baqilany,
Inshof
ImuKalam
bertujuanuntuk
MenguatkanAspek
Ma’rifatullah
Sa’ad ad din Taftajnani mengemukakan
pendapat Ibnu Abbas, makrifatullah
dalam pengertian Ilmu kalam sejatinya
sebagai tujuan penciptaan manusia
maka merupakan hal yang wajib
diyakini sebelum ubudiyah.
FAWAID ILMU KALAM
3Sa’adAdDinTaftazaani;QasdAtTahalibinFiIlmuUshulAdDin-Syarh
MaqasidFiIlmiKalam
1. Ibnu Ruslan, Shofwatu Zubad: على واجب لأو
اإلنسان
معرفة
باستيقان اإلله
2. Muhammad Tiib Ibnu Kiran, ; Mengetahui 6
Ushul
3. Ibrahim Al Bajuri, Akidah Awam
Umat Islam wajib secara syariat untuk mempelajari
Ilmu Tauhid. Karena dengannya kita dapat
Mengetahui dan Meyakini adanya Allah Swt.
4. FAWAID ILMU KALAM
Burhani
العقل
Bayani
النص
Irfani
الدوق
3. Bersumberkan kepada otoritas teks-
teks keagamaan, tidak sebatas pada
syarat kebenaran teks tetapi juga
bagaimana proses kebenaran teks
tersebut. Dengan kata lain bagaimana
teks yang benar itu dibuktikan juga
secara rasional. Dalam kajian ilmu
kalam bagaimana keyakinan itu tidak
hanya percaya saya tetapi keimanan
perlu dibarengi dengan dalil-dalil
rasional
2. Muhammad Abid al
Jabiri – Bunyatul Al Aql
Araby- mengungkapkan
Epistimology Islam
meliputi 3 Metode;
1. Ilmu Kalam menurut
Ibnu Khaldun ialah ilmu
yang mengandung berbagai
argumentasi Imaniyah yang
didukung dengan dalil-dalil
rasional
Menguatkan Argumentasi Teologi secara Rasional
3 4. Maqasid dari ilmu kalam
sebagai marifah (Pengetahuan)
akan Allah tidak lagi kemudian
hanya membahas mengenai
Tuhan (Teosentris) tapi
bagaimana diimplementasikan
kedalam kehidupan umat
manusia (Antroposentris). Hasan
Hanafi
5. FAWAID ILMU KALAM
Hasan Hanafi, Teologi Islam. Argumentasi
dengan menggunakan dalil-dalil rasional;
logika, Filsafat diperlukan dalam ilmu
karena beberapa factor eksternal seperti;
a) Futuhatu Islam, Masuk Islam
b) Konsistensi Mutazilah, dengan metode
kalam dalam membantah argument teologi
dalam Islam
c) Para mutakallimin perlu mengimbangi
lawan-lawannya yang menggunakan filsafat,
maka mereka mempelajari logika dan
filsafat, terutama segi Ketuhanan
Melawan Argumentasi Kelompok
Agama lain dengan dalil Rasional
3
ِة
َ
ن َ
س َح
ْ
ال ِة
َ
ظِعْو
َ ْ
اْلَو ِة َم
ْ
ك ِ
ح
ْ
الِب َ
كِبَر ِ
يلِب َ
س ٰ
ى
َ
لِإ ُعْاد
ۖ
ُ
ُ َ
س ْْ
َ
أ ََ ِِ ِِ
ت
الِب ُُ
ْ
ل ِاد َجَو
-
النحل
:
125
Ontologis kajian ilmu kalam adalah Ketuhanan
dan derivasinya
-Epsitimologi ilmu kalam sendiri epistemology bayani
yang bersumber terhadap teks sebagai sumber primer
dan dan akal sebagai sumber sekunder. Atau yang
disebut berfikir agamis dalam istilah Hasan Hanafi, Di
sinilah bahwa wahyu dan akal sama-sama diperlukan
untuk mengenal Allah.
Aksiologynya adalah Memberikan penguatan akidah
terhadap umat islam yang bersumber dari wahyu secara
rasional serta memberikan respon apologetic terhadap
Kritikn eksternal non muslim terhadap Akidah Islam.
6. Ismail Al Faruqi & Pembaharuan Ilmu Kalam
3 Aspek dalam kajian ilmu kalam yang menurutnya relevan untuk mejawab persoalan-perosalan
moderen dirasa perlu adanya revitalisasi. Tawhid: Its Implications for Thought and Life
1. Relasi Akal dan Wahyu
Akal dan wahyu. Sebagai one Truth.
Bahwa tidak ada dikotomi antara akal
dan wahyu atau mana dulu yang lbh
utama.
1. Kebenaran wahyu, 2. Kebenaran
akal dan wahyu tidak kontradiktif 3.
Keterbukaan terhadap perubahan.
Kajian atau penyelidikan mengenai
Alam semesta terus berkembangan
dengan penemuan-penemuan baru
maka umat islam harus terbuka
dengan perubahan dan pemikiran
rasional.
Penekanan Al-Faruqi mengenai
one truth ini dikaitkan dengan
tantangan dakwah moderen
yang perlu menggunakan
pendekatan-pendekatan rasional.
Maka disinilah ilmu kalam
dibangun untuk membentuk
kecerdasan rasional dan kritis.
Islam adalah agama yang
rasional berdasarkan konsep
fundamental yang disebut
dengan Iman.
Perlunya menghidupkan ilmu
kalam dalam konteks moderen
sejalan dengan maqashid ilmu
kalam sebagai ilmu yang
kokoh dalam menjawab
tantangna-tantangan
keagamaan
7. Ismail Al Faruqi & Pembaharuan Ilmu Kalam
2. Prinsip Kausalitas
Menolak Pandangan Aysariah
Kausalitas sebagai Hukum
dan ini sunnah min
sunnatullah bahwa sebab
musabab itu sejalan
kudarahnya allah
Fenomena Alam yang terjadi
bukan semerta-merta terjadi
dengan sendirinya tetapi
karena ada hal-hal yang
melatar belakanginya
Prinsip Kausalitas dalam ilmu
kalam digunakann dalam
sains modern dalam
menjawab fenomena-
fenomena alam.
3. Freewill
Al Faruqi membedakan
mengenai freewill and
divinewill. Bahwa Divinewill
ini berlaku kepada hukum
Alam
Sementara Freewill kaitannya
dengan manusia karena
manusia memiliki moral untuk
memilih dan mementukan
mana yang baik dan yang
buruk, mana yang harus
dilakukan dan mana yang
ditinggalkan.
Relevansinya bagaimana
manusia ini menjadi makhluk
yang bermoral,karena segala
tindakan yang dilakukan baik
buruknya akan dipertanggung
jawabkan, maka disinilah
manusia sebagai Ibadullah
sekaligus khalifatullah yang
dapat memakmurkan dan
melesatraikan alam semesta ini.
8. Argumentasi Ilmu Kalam dalam Pandangan
William Lane Craig
Craig melihat bahwa dalam
argumentasi kalam klasik
Islam, bisa menjawab
persoialan-persoalan mengenai
keberadan Tuhan, bahkan di
masa modern
Craig meminjam argumentasi kalam
kosmoilogis dari konsep silogisme para
teolog muslim; Silogisme
Kekuatan argumentasi
kalam sejalan dengan teori
modern mengenai waktu,
yang dikenal dengan A-
Theory of Time dan B-
Theory of Time. Craig
mengokohkan A-Theory
of Time , yang juga
disebut “Presentisme”
a. Segala sesuatu mulai ada memiliki
penyebab b. Alam mulai ada
Karena itu, alam ini memiliki
penyebab akan keberadaanya
Craig menggunakan
argumentasi kalam Islam untuk
menjawab pertanyaan
kosmologis mengenai
keberadaan Tuhan
Lebih Jauh Craigh menejelaskan
Penyebab adalah “sang
Pencipta” yang tidak diawali
dengan sebab apapun yang
mendahuluinya
B-Theory of Time, alam semesta faktanya
tidak terjadi atau “benar-benar ada” pada
saat Big Bag. Ia ada begitu saja tanpa
dikaitkan dengan waktu dalam bentuk
ruang empat dimensi yang terus
berkembang secara tidak terhingga.
A-Theory of Time , yang juga disebut
“Presentisme” (teori waktu yang bermasa,
di mana masa lampau atau masa depan
tidak eksis/ada).
Editor's Notes
Orang ga akan sah solatnya kalo tdk memenuhi syarat dan rukunnya sama. Begitu juga juga dengan akidah tidak sah akidahnya ketika ingkat akan Allah.