Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
OPINI BHS INDONESIA
1. NAMA : MOCHAMMAD FADA MALIK
NIM :202210160311425
KELAS :MANAJEMEN H
Menggunakan Media Youtube sebagai Pembelajaran Bahasa Indonesia
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia adalah Mata Kuliah yang memiliki kedudukan yang luar biasa dalam
kemajuan globalisasi saat ini, serta berpengaruh pada pemikiran dan keinginan mahasiswa.
Dengan belajar Bahasa Indonesia tentunya akan memiliki dampak positif bagi Mahasiswa.
Dampak positif tersebut antara lain dapat membantu Mahasiswa untuk mempunyai
kepribadian yang beretika dalam berbudaya, memberikan landasan pikiran untuk
menemukan pendapat yang efektif sehingga bisa menambah skill dalam berimajinatif.
Belajar Bahasa Indonesia ditujukan untuk Mahasiswa dalam hal menambah skill
pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat menghasilkan proses bersosialisasi dengan baik
serta dapat memiliki etika yang baik secara tertulis maupun lisan. Belajar Bahasa Indonesia
juga diwajibkan untuk menumbuhkembangkan apreasiasi Mahasiswa kepada hasil karya sastra
Indonesia.
Mata Kuliah Bahasa Indonesia pada dasarnya adalah salah satu pembelajaran yang mudah.
Ada beberapa mahasiswa memandang enteng dan berpendapat bahwa Bahasa Indonesia hanya
mata kuliah yang membahas tentang tata Bahasa penulisan. Sementara itu, jika dilihat dari
faktanya saat sekolah SD/SMP/SMA saat ujian nasional sebagian besar siswanya banyak yang
tidak lulus. Hal tersebut sudah bisa dijadikan bukti bahwa pelajaran Bahasa Indonesia
merupakan pelajaran yang tidak dapat dianggap enteng dan cenderung merupakan pelajaran
yang sulit.
Pada dasarnya pembelajaran Bahasa Indonesia diperguruan tinggi difokuskan sebagai
penumbuh kepedulian mahasiswa, dosen, tata usaha, serta pihak universitas yang digunakan
sebagai suatu komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa. Kepedulian tersebut diharapkan
2. dapat memberikan sikap positif pada Bahasa Indonesia yang digunakan tentunya sebagai
lambang jati diri, kehormatan bangsa dan pembangkit rasa kebersamaan pada kemanusiaan
serta untuk wadah memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dari beberapa sikap positif yang dapat diambil dalam belajar Bahasa Indonesia, ditemukan
satu kelemahan saat belajar Bahasa Indonesia. Masih banyak Mahasiswa yang merasa malas,
jenuh, bahkan bosan saat belajar Bahasa Indonesia di dalam kelas. Tidak hanya itu, adanya
teknologi seperti penggunaan Handphone membuat siswa akan lebih malas lagi belajar dan
mendengarkan pelajaran Bahasa Indonesia. Namun, penggunaan teknologi Handphone juga
memiliki banyak manfaat dan pesan positif di dalamnya. Dengan adanya teknologi sebagai
Mahasiswa harusnya bisa dengan bijak merubah tingkah laku yang tidak baik yang digunakan
dalam pembelajaran.
Saat ini, sudah menjadi hal umum bahwa seluruh rakyat Indonesia sangat susah untuk bisa
jauh dari Hp terutama golongan anak-anak sampai remaja saat ini. Mereka banyak disibukkan
dengan media sosial, dari media sosial seperti facebook, twitter, youtube hingga aplikasi
lainnya. Pengguna terbanyak layanan internet saat ini di Indonesia adalah didominasi oleh
remaja. Seperti riset yang dilakukan oleh Yahoo, pada sekolah tinggi sandi (STSN)
mengatakan bahwa golongan dari Sebagian usia manusia mendominasikan pemakaian internet
yang ada di Indonesia kurang lebih (64%). Cepatnya maju globalisasi saat ini khusunya media
online sangat di perlukan khususnya golongan dipendidikan.
Media sosial merupakan sebuah media online yang dapat meringankan dalam mengikuti
sebuah aktivitas, berbagai kegiatan, membentuk sebuah isi ke dalam dunia online atau dunia
maya. Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mengatakan bahwa media sosial
digunakan untuk membangun sebuah aplikasi yang memiliki jaringan internet yang dapat
mengembangkan sebuah teknologi eb 2.0 dan juga mempunyai basic idiologi yang melakukan
sebuah karya dan tukar menukar usergenerated content. Sedangkan pengertian Sosial media
merupakan media masa yang dapat menolong seseorang dalam menghasilkan dan memberikan
sebuah informasi. Dengan adanya media masa bisa digunakan sebagai sarana untuk membuat
sebuah komunitas bisnis. Pada era globalisasi sekarang banyak sebuah kumpulan yang
menggunakan media maya.
Pencipta bertujuan untuk menjelaskan informasi dengan benar dan rinci yang dimana dosen
Bahasa Indonesia akan melakukan sebagai peningkatan dalam keinginan mahasiswa dalam
belajar. Untuk menciptakan sebuah inovasi dan kretivitas dalam pembelajaran. Inovasi yang
3. sangat mudah dan mahasiswa dapat memahami sosial media yang sudah digunakan sejak dulu
hingga kini. Dengan adanya .
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu lebih memfokuskan pada proses
daripada hasil. Proses tersebut berperan sangatb penting dalam penelitian kualitatif nkarena
sangat jelas apabila dilakukan secara proses pengamatan (Moleong dalam lestari, 2017:196).
Sumber pada data penelitian ini yaitu video yang ada pada Youtube dengan hasil tugas
pelajaran Bahasa Indonesia dan wawancara kepada siswa. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif yaitu data pada video di youtube mempraktikkan Bahasa lisan sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia (KBBI). Peneliatan kualitatif memfokuskan pada kegiatan
pengkayatan pada hubungan antar konsep secara empiris pada data yang dikaji. Pada Teknik
pengumpulannya yaitu data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menyimak video pada
youtube dan juga membaca komentar, jumlah like serta jumlah video yang telah ditonton oleh
warganet. Teknik yang dilkukan dalam proses pengelohan data dengan cara menyimak, seleksi,
analisis, serta menelaah data untuk menghasilkan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
PEMANFAATAN SOSIAL MEDIA DALAM PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN
Sosial media dalam pemanfaatan pembelajaran yang dilkukan didalam kelas harus dilkukan
supaya pada saat era globalisasi mahasiswa tidak jauh dari sosial media. Pada manfaat sosial
media dalam kegiatan proses pembelajaran telah dilakukan sejak awal oleh warganet. Pro dan
kontra dalam penggunakan seperti facebook sudah dikatakan oleh Couillard, C. (2009). Pilgrim
dan Bledsoe (2011) menjelaskan bahwa kekuatan pada sosial media di era saat ini yang telah
canggih sangat luar biasa diinginkan oleh kalangan muda. Maka dari itu soasial media sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
Kelebihan dalam menggunakan media sosial untuk media pembelajaran berada pada
interaksi di berbagai informasi yang sangat luas (Selwyn, 2009). Salah satu contoh manfaat
seperti facebook yaitu sebagai Pendidikan tinggi yang diperoleh oleh Ku, Pei-Yi dkk (2012),
ia memanfaatkan media facebook sebagai media pembelajaran yang siswanya ada dibidang
ilmu computer. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan hasil kerja peserta pada mata kuliah.
Contoh pada Pendidikan informal yang telat disampaikan oleh Erjavec (2013) yang sudah
diterapkan pada mahasiswa sekolah dasar di Slovenia).
4. Pemanfaatan ini menghasilkan hasil signifikan dalam pembelajaran mahasiswa di kampus
Mohamed dan Guandasami (2014) serta Abdelazis (2015). Hal ini menunjukkan jika media
soasial menjadi salah satu alternatif untuk sarana dalam kegiatan pembelajaran di era modern
saat ini.
HASIL PEMANFAATAN SOSIAL MEDIA YOUTUBE SEBAGAI PROSES
PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
Menggunakan sebuah sosial media umtuk berbelajar mampu meningkatkan keaktifan
seorang mahasiswa untuk mempelajari dan mengerjakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Sosial media yang dilakukan dalam penelitian, yaitu YouTube. Adanya media sosial pada
YouTube peserta akan mendapatkan bahan ajar dan membuat video yang diunggah ke akun
tersebut. Peserta didik dapat menghasilkan beragam ide membuat semenarik mungkin pada
tugas-tugas yang mereka kerjakan tersebut. Melalui media sosial peserta ajar berusaha keras
memberikan yang terbaik karena akan ada penilaian dari yang menyukai (like) atau tidak suka
(dislike).
Tahapan penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran adalah
1. Buat akun YouTube.
2. Guru memilih video yang sesuai sebagai bahan ajar dan mengunggahnya ke YouTube.
3. Guru dimohon mengikuti YouTube untuk belajar bahasa Indonesia.
4. Selain menonton video yang diunggah guru, siswa diminta membuat video secara
berkelompok sebagai kegiatan UTS.
5. Setelah video dibuat dan diunggah ke YouTube, guru diberi tugas untuk menganalisis hasil
video kelompok lain.
Selain itu guru dapat melihat aspek penilaian video komentar hasil tugas guru. Peserta
pembelajaran dengan antusias menganalisis video yang diunggah. Partisipasi dan pemahaman
serta antusiasme untuk tanya jawab ditingkatkan melalui penggunaan media pengajaran
YouTube.
Dosen dan mahasiswa menyepakati ada predikat video terbaik sosial media yang
mendaptkan tanggapan positif, penayangan terbanyak, dan like terbaik serta tema terbaik.
Penilaian dilakukan melalui hasil dari sosial media Youtube , mahasiswa, dan juri (dosen
pengampu mata kuliah). Penilaian dari siswa dan dosen dilakukan ketika acara puncak, yaitu
5. pemutaran video bersama. Sedangkan penilaian sosial media dilihat dari hasil unggahan video
di Youtube disaksikan secara bersama jumlah like, komen, reviewer terbanyak dan terbaik.
Saat acara penilaian video Youtube selesai dilakukan. Dosen melakukan evaluasi secara
lisan meminta peserta ajar untuk mengunggakapkan kesan dan pesan saat menggunakan sosial
media YouTube sebagai bahan ajar. Berdasarkan hasil wawancara dari 60 mahasiswa 57 orang
mengungkapkan antusias terhadap pelajaran Bahasa Indonesia karena melalui sosial media
mereka dapat menampilkan hasil karya video-video yang dijadikan sebagai tugas serta lebih
meningkatkan keakraban antarteman. Sedangkan 3 orang memberikan tanggapan sama seperti
sebelumnya tidak ada perubahan. Peserta ajar juga menyampaikan bahwa penggunaan sosial
media menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia dan ingin belajar lebih baik dalam
bahasa yang baik dan benar. Selama ini para guru beranggapan bahwa bahasa Indonesia yang
baik dan benar mengikuti kaidah bahasa, tetapi ketika dijelaskan dan dipraktikkan, timbul
kesalahpahaman. Bahasa Indonesia yang baik dan benar, i. H. sesuai dengan situasi pembicara
dan lawan bicara. Membuat video yang dapat diunggah ke YouTube memaksa guru untuk
benar-benar belajar menggunakan bahasa Indonesia dan meningkatkan rasa ingin tahu tentang
konteks sebenarnya dari bahasa lisan. Selain itu, video yang diunggah akan didesain secara
menarik untuk mendapatkan banyak komentar dan suka.
Penggunaan media sosial atau social media sebagai bahan ajar memberikan dampak positif
bagi proses belajar mengajar di kelas dan seterusnya. Media sosial tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan remaja sehari-hari. Penggunaan jejaring sosial menimbulkan citra positif bahwa
bahasa Indonesia bukan mata pelajaran yang membosankan tetapi sangat menyenangkan
bahkan mendorong karakter sosial dan kerjasama antar guru. Oleh karena itu, media sosial
dapat menjadi sarana pengajaran untuk meningkatkan minat siswa dalam mempelajari bahasa
Indonesia.
KESIMPULAN
Masyarakat Indonesia tidak bisa jauh dari Hp terutama kalangan remaja saat ini. Yang
menyibukkan mereka saat ini yaitu dunia online, dari media soasial seperti facebook, twitter,
youtube hingga aplikasi lainnya. Remaja di Indonesia dikatakan sebagai dominasi jumlah
pengguna layanan internet. Yahoo yang menghasilkan riset pada sekolah tinggi sandi (STSN)
mengatakan bahwa kalangan remaja usia 15-19 tahun mendominasikan pengguna internet di
6. Indonesia (64%). Cepatnya perkembangan dunia online sudah dilirik sebagai peluang emas
pada bebagai kalangan diantaranya kalangan Pendidikan.
Media sosial merupakan media online dan pada umumnya di Indonesia merupakan mata
pelajaran yang sangat mudah. Demikian pula, beberapa siswa menganggapnya sepele karena
biasanya hanya fokus pada penulisan tata bahasa. Jika melihat faktanya, sebagian besar siswa
SD, SMP, atau SMA tidak lulus ujian saat mengikuti ujian nasional. Ditemukan bahwa banyak
siswa yang gagal, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia adalah mata pelajaran
yang sulit. untuk memfasilitasi partisipasi, berbagi, dan pembuatan konten di dunia online atau
di dunia maya. Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, media sosial digunakan
sebagai pengelompokan aplikasi online yang dapat melakukan hal tersebut. membangun
sebuah teknologi eb 2.0 dan juga mempunyai dasar idiologi serta memungkinkan penciptaan
dan pertukaran usergenerated content.
Manfaat penggunaan media sosial untuk media pembelajaran berkaitan dengan berbagai
informasi (Selwyn, 2009). Contoh manfaat seperti Facebook adalah Ku, Pei-Yi et al. (2012)
memperoleh pendidikan tinggi, menggunakan media Facebook sebagai media pembelajaran,
yang mahasiswanya adalah bidang ilmu komputer. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan
hasil kerja peserta kursus. Contoh pembelajaran informal yang terlambat adalah Erjavec (2013)
yang diterapkan pada siswa sekolah dasar Slovenia.