Aplikasi ilmu genetika telah banyak memberikan manfaat dalam berbagai bidang, antara lain:
1. Pembuatan insulin dan vaksin melalui rekayasa genetika untuk kesehatan manusia
2. Pengembangan tanaman dan ternak yang unggul untuk pertanian
3. Pembuatan enzim dan bakteri untuk membersihkan lingkungan yang tercemar
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
1. APLIKASI ILMU GENETIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI
1. Di bidang Kedokteran
a. Pembuatan Insulin Manusia oleh Bakteri Dalam bulan Desember 1980,
seorang wanita Amerika (37 tahun) berasal dari Kansas, Amerika Serikat,
merupakan manusia pertama yang dapat menikmati manfaat rekayasa
genetika. Dia merupakan pasien diabetes pertama yang disuntik dengan
insulin manusia yang dibuat oleh bakteri. Insulin adalah suatu macam protein
yang tugasnya mengawasi metabolisme gula di dalam tubuh manusia. Gen
insulin adalah suatu daerah dalam ADN kita yang memiliki informasi untuk
menghasilkan insulin. Penderita diabetes tidak mampu membentuk insulin
dalam jumlah yang dibutuhkan. Dahulu insulin didapatkan dari kelenjar
pancreas sapi dan babi.
b. Pembuatan Vaksin Terhadap Virus AIDS Pada tahun 1979 di Amerika Serikat
dikenal suatu penyakit baru yang menyebabkan seseorang kehilangan
kekebalan tubuh. Penyakit ini dinamakan AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) atau Sindrom defisiensi imunitas dapatan. Penderita
mengidap kerapuhan daya kekebalan untuk melawan infeksi. Dalam tahun
1983 diketahui bahwa AIDS ditularkan oleh prosedur transfusi darah, selain
oleh pemakaian jarum obat bius dan hubungan seks pada orang homoseks.
Penderita AIDS mengalami kerusakan pada sel-T, sel darah putih kelompok
limfosit yang vital bagi tubuh guna memerangi infeksi.
c. Usaha menyembuhkan penyakit Lesch-Nyhan Penyakit Lesch-Nyhan adalah
salah satu penyakit keturunan yang ditemukan paling akhir, yaitu di
pertengahan 1960, oleh Dr. William Nyhan dari medical Scholl, University of
California, San Franscisco, California, USA, bersama seorang mahasiswanya
bernama Michael Lesch. Penyakit ini adalah salah satu dari sekitar 3000 jenis
penyakit keturunan yang pernah ditemukan. Penerita penyakit mental ini tidak
mampu membentuk enzim hipoxantin-guanin phosphoribosil transferase
2. (HGPRT) yang diikuti olah bertambah aktifnya gen serupa, ialah adenine
phosphoribosil transferase (APRT). Karena metabolisme purin menjadi
abnormal, maka penderita memilliki purin yang berlebihan, terutama basa
guanine. d. Terapi Gen Para peneliti juga menggunakan rekayasa genetika
untuk mengobati kelainan genetik. Proses ini, yang disebut terapi gen,
meliputi penyisipan duplikat beberapa gen secara langsung ke dalam sel
seseorang yang mengalami kelainan genetis. Sebagai contoh, orang-orang
yang mengalami sistik fibrosis tidak memproduksi protein yang dibutuhkan
untuk fungsi paru-paru yang tepat. Kedua gen yang mengkode protein untuk
cacat bagi orang-orang ini mengalami kerusakan. Para ilmuwan dapat
menyisipkan duplikat gen ke dalam virus yang tidak membahayakan. Virus
“yang direkayasa” ini dapat disemprotkan ke paru-paru pasien yang menderita
sistik fibrosis. Para peneliti berharap bahwa duplikat gen dalam virus tersebut
akan berfungsi bagi pasien untuk memproduksi protein. Terapi gen masih
merupakan metode eksperimen untuk mengobati kelainan genetik. Para
peneliti bekerja keras untuk mengembangkan teknik yang menjanjikan ini.
2. Bidang pertanian dan bahan pangan
a. Ditemukannya tomat Flavr Savr yang tahan
b. Ditemukannya sapi dengan produksi susu meningkat 20%
c. Ditemukannya kopi super
d. Ditemukannya tanaman ber-pestisida
e. Ditemukannya vaksin penyakit mulut dan kuku
f. Jagung dengan protein tinggi
3. Bidang kesehatan dan farmasi
Diproduksinya insulin dengan cepat dan murah
Diproduksinya interferon
Diproduksinya beberapa hormon pertumbuhan
3. 4. Bidang Industri
Terciptanya bakteri yang mampu membersihkan lingkungan tercemar
Bakteri yang dapat mengubah bahan tercemar menjadi bahan tidak berbahaya
Bateri pembuat aspartanik
5. Bidang Perkebunan, Kehutanan, dan Florikultur
Perkebunan kelapa sawit transgenik dengan minyak sawit yang kadar
karotennya lebih tinggi saat ini mulai dirintis pengembangannya. Begitu pula,
telah dikembangkan perkebunan karet transgenik dengan kadar protein lateks
yang lebih tinggi dan perkebunan kapas transgenik yang mampu
menghasilkan serat kapas berwarna yang lebih kuat dan juga ketahanan
tanaman terhadap hama, dengan mengintroduksi gen Bt yang berhubungan
dengan ketahanan serangga hama hasil isolasi bakteri tanah Bacillus
thuringiensis yang dapat memproduksi protein kristal yang bekerja seperti
insektisida (insecticidal crystal protein) yang dapat mematikan serangga hama
(Macintosh et al., 1990). Bacillus thuringiensis (Bt) adalah bakteri gram
positif yang berbentuk batang, aerobik dan membentuk spora. Banyak strain
dari bakteri ini yang menghasilkan protein yang beracun bagi serangga. Sejak
diketahui potensi dari protein kristal atau cry Bt sebagai agen pengendali
serangga, semakin banyak dikembangkan isolasi Bt yang mengandung
berbagai jenis protein kristal. Dan sampai saat ini telah diidentifikasi protein
kristal yang beracun terhadap larva dari berbagai ordo serangga yang menjadi
hama pada tanaman pangan dan hortikultura. Kebanyakan dari protein kristal
tersebut lebih ramah lingkungan karena mempunyai target yang spesifik yaitu
mematikan serangga dan mudah terurai sehingga tidak menumpuk dan
mencemari lingkungan (Agus Krisno,, 2011).
Di bidang kehutanan telah dikembangkan tanaman jati transgenik,
yang memiliki struktur kayu lebih baik. Selain itu Fasilitas Uji Terbatas Pusat
4. Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
menghasilkan tanaman sengon (Albazia falcataria) transgenik pertama di
dunia pada tahun 2010 lalu. Kayu sengon bernilai ekonomis yang digunakan
untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, perabotan rumah tangga,
pagar, hingga pulp dan kertas. Akar tunggangnya yang kuat, sehingga baik
ditanam di tepi kawasan yang mudah terkena erosi dan menjadi salah satu
kebijakan pemerintah (Sengonisasi) di sekitar daerah aliran sungai (DAS).
Tanaman sengon transgenik yang mengandung gen xyloglucanase terbukti
tumbuh lebih cepat dan mengandung selulosa lebih tinggi daripada tanaman
kontrol. Tanaman ini berpotensi tumbuh lebih cepat saat dipindah ke
lapangan.
Florikultur merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara
budidaya bunga. Florikultur merupakan praktek budidaya Hortikultura dan
tumbuhan atau tanaman untuk kebun, bunga segar untuk industri potong-
Bunga dan dalam pot untuk digunakan dalam ruangan. Hortikultura
melibatkan ilmu bunga dan budidaya tanaman dan di Floristry dengan
menggunakan teknik biokimia, fisiologi, pemuliaan tanaman serta berbagai
produksi hasil tanaman, Florikultur selalu mencari hal-hal baru bagaimana
cara menghasilkan tanaman dengan kualitas yang lebih baik dan
meningkatkan kemampuan mereka untuk melawan dampak lingkungan. Di
bidang florikultur antara lain telah diperoleh tanaman anggrek transgenik
dengan masa kesegaran bunga yang lama serta lebih tahan terhadap serangan
hama. Demikian pula, telah dapat dihasilkan beberapa jenis tanaman bunga
transgenik lainnya dengan warna bunga yang diinginkan dan masa kesegaran
bunga yang lebih panjang.
5. 6. Lingkungan
Rekayasa genetika ternyata sangat berpotensi untuk diaplikasikan dalam
upaya penyelamatan keanekaragaman hayati, bahkan dalam bioremidiasi lingkungan
yang sudah terlanjur rusak. Dewasa ini berbagai strain bakteri yang dapat digunakan
untuk membersihkan lingkungan dari bermacam-macam faktor pencemaran telah
ditemukan dan diproduksi dalam skala industri. Sebagai contoh, sejumlah pantai di
salah satu negara industri dilaporkan telah tercemari oleh metilmerkuri yang bersifat
racun keras baik bagi hewan maupun manusia meskipun dalam konsentrasi yang kecil
sekali. Detoksifikasi logam air raksa (merkuri) organik ini dilakukan menggunakan
tanaman Arabidopsis thaliana transgenik yang membawa gen bakteri tertentu yang
dapat menghasilkan produk untuk mendetoksifikasi air raksa organik.
Keragaman metabolisme mikroba juga digunakan dalam menangani limbah
dari sumber-sumber lain. Pabrik pengolahan air kotor mengandalkan kemampuan
mikroba untuk mendegradasi berbagai senyawa organik menjadi bentuk nontoksik.
Akan tetapi, peningkatan jumlah senyawa yang secara potensial berbahaya yang
dilepas ke lingkungan tidak lagi bisa didegradasi oleh mikroba yang tersedia secara
alamiah, hidrokarbon klorinasi merupakan contoh utamanya. Para ahli bioteknologi
sedang mencoba merekayasa mikroba untuk mendegradasi senyawa-senyawa ini.
Mikroba ini dapat digunakan dalam pabrik pengolahan air limbah atau digunakan
oleh para manufaktur sebelum senyawa-senyawa itu dilepas ke lingkungannya
(Chambell et al, 2000)
7. Bidang Hukum dan Forensik
Pada kriminalitas dengan kekerasan, darah atau jaringan lain dengan jumlah
kecil dapat tertinggal di tempat kejadian perkara atau pada pakaian atau barang-
barang lain milik korban atau penyerangnya. Jika ada perkosaan, air mani dalam
jumlah kecil dapat ditemukan dari tubuh korban. Pengujian yang digunakan biasanya
menggunakan antibodi untuk menguji protein permukaan sel yang spesifik. Namun
pengujian ini membutuhkan jaringan yang agak segar dengan jumlah yang relatif
6. banyak. Pengujian DNA dapat mengidentifikasi pelaku dengan derajat kepastian yang
jauh lebih tinggi karena urutan DNA setiap orang itu unik. Analisis RFLP
(Restriction Fragment Length Polymorphims) dengan Southern blotting merupakan
metode ampuh untuk pendeteksian kemiripan dan perbedaan sampel DNA dan hanya
membutuhkan darah atau jaringan lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Misalnya
dalam kasus pembunuhan metode ini dapat digunakan untuk membandingkan sampel
DNA dari tersangka, korban, dan sedikit darah yang dijumpai di TKP. Probe
radioaktif menandai pita elektroforesis yang mengandung penanda RFLP tertentu.
Biasanya saintis forensik menguji kira-kira lima penanda, dengan kata lain hanya
beberapa bagian DNA yang diuji. Akan tetapi, rangkaian penanda dari suatu individu
yang demikian sedikitpun sudah dapat memberikan sidik jari DNA atau pola pita
spesifik yang berguna untuk forensik karena probabilitas bahwa dua orang akan
memiliki rangkaian penanda RFLP yang tepat sama adalah kecil. Autoradiografi
meniru jenis bukti yang disajikan kepada para juri dalam pengadilan percobaan
pembunuhan.
Seperti yang diungkapkan oleh analisis RFLP, DNA dari noda darah pada
pakaian terdakwa sama persis dengan sidik jari DNA korban tetapi berbeda dari sidik
jari terdakwa. Ini membuktikan bahwa darah dari pakaian terdakwa berasal dari
korban bukan dari terdakwa sendiri.