SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MIKOLOGI
Pengertian
Jamur pada umumnya adalah jasad yang berbentuk benang,
multiseluler, tidak berkhlorofil dan belum mempunyai
diferensiasi dalam jaringan.
Peranan jamur dalam alam sangat besar, ada yang merugikan,
berbahaya dan ada yang menguntungkan.
Habitat jamur
• Penyebaran jamur di alam sangat luas. Jamur terdapat dalam
tanah, buah-buahan, dalam air, bahan organik, bahan
makanan, sebagai saprofit atau parasit pada tanaman, hewan
dan manusia.
Struktur jamur
Walaupun jamur dapat dilihat, namun masing-masing sel
adalah mikroskopik.
Jamur tersusun atas benang-benang sel yang disebut hifa.
Jika jamur tumbuh, hifa saling membelit untuk membentuk
massa benang yang disebut miselium yang cukup besar
untuk dilihat dengan mata.
Struktur Jamur
Ciri-ciri jamur
•Mempunyal membran Inti (eukariot), tetapi dapat membuat
makanan sendiri kanena tidak mengandung kiorofil. Jamur
memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya.
• Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang
halus yang disebut hifa.
• Cabang dan hifa disebut dengan miselium yang berfungsi
menyerap makanan dan substratnya.
• Bersifat saprofit dan parasit.
• Berkembang biak secara aseksual dan seksual.
• Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang
bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan
pemutusan hifa (fragmentasi).
• Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk
askus spora.
Sifat-sifat jamur
Tumbuhan jamur mempunyai inti yang sebenarnya (eukariotik).
Sebagian jamur, ada yang bersel satu (uni selluler) dan sebagian ada
yang bersel banyak (multiselluler). Jamur yang bersel banyak
tubuhnya terdiri atas benang-benang yang disebut hifa. Hifa yang
bercabang-cabang membentuk jaring-jaring disebut miselium.
Dinding sel atau dinding hifa terdiri atas selulosa, tetapi pada jamur
tingkat tinggi dinding sel terdiri atas kitin. Habitat jamur pada
tempat-tempat yang lembab, mengandung zat-zat organic, sedikit
asam, dan kurang cahaya matahari.
Reproduksi jamur
perkembanganbiakan pada jamur dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :
a. Secara vegetative (asexual) dengan spora, tunas (budding),
konidia.
b. Secara generative (sexual), dengan konjugasi (peleburan
dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya);
ascus; basidium.
Klasifikasi jamur
Dalam penggolongannya fungsi/ jamur, dibagi dalam beberapa
division yaitu
Oomycotinya
Zygomicotina
Ascomycotina
Basidiomycotina
Deutero mycotina
Yaitu mikosis superficial dan mikosis sistemik
Penyakit yang di sebabkan oleh jamur
jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab
penyakit pada manusia.
Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut
mikosis
Beberapa jenis mikosis superfisial antara lain sebagai berikut
 Tinea capitis
Merupakan infeksi jamur yang
menyerang stratum corneum kulit
kepala dan rambut kepala.
 Tinea favosa
Merupakan infeksi pada kulit
kepala, kulit badan yang tidak berambut
dan kuku.
 Tinea barbae
Merupakan infeksi jamur yang
menyerang daerah yang berjanggut dan
kulit leher, rambut dan folikel rambut.
 Dermatophytosis (Tinea pedis,
Athele foot)
Merupakan infeksi jamur superfisial
yang kronis mengenai kulit terutama
kulit di sela-sela jari kaki. Dalam
kondisi berat dapat bernanah.
 Tinea cruris
Merupakan infeksi mikosis superfisial
yang mengenai paha bagian atas
sebelah dalam. Pada kasus yang berat
dapat pula mengenai kulit sekitarnya.
*Tinea versicolor (panu)
Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-kuningan
disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher dan perut
bagian atas.
*Tinea circinata (Tinea corporis)
Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan
granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal.
*Otomycosis (Mryngomycosis)
Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya
yang menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi
bernanah.
Beberapa jenis mikosis sistemik antara lain sebagai berikut.
 Nocardiosis
Merupakan mikosisi yang menyerang
jaringan subkutan, yakni terjadi
pembengkakan jaringan yang terkena dan
terjadinya lubang-lubang yang
mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa
granula.
 Candidiasis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit,
kuku atau organ tubuh seperti hantung dan
paru-paru, selaput lendir dan juga vagina.
 Actinomycosis
Merupakan mikosis yang ditandai dengan
adanya jaringan granulomatous, bernanah
disertai dengan terjadinya abses dan fistula
 Maduromycosis (Madura foot)
Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai
dengan terjadinya massa granulomatous
yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan
tulang kaki.
 Coccidioidomycosis
Merupakan mikosis yang mengenai paru-
paru yang disebabkan oleh Coccidioides
immitis. Gejalnya mirip dengan pneumonia
yang lain.
 Sporotrichosis
Merupakan mikosis yang bersifat
granulomatous menimbulkan terjadinya
benjolan gumma, ulcus dan abses yang
biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar
lympha superfisial.
 Blastomycosis
Merupakan mikosis yang menyerang
kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem
saraf.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (20)

MATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMAMATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMA
 
Basidiomycota
BasidiomycotaBasidiomycota
Basidiomycota
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
MIKOLOGI
MIKOLOGIMIKOLOGI
MIKOLOGI
 
Jamur tiram
Jamur tiramJamur tiram
Jamur tiram
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Ppt Bakteri SMA
Ppt Bakteri SMA Ppt Bakteri SMA
Ppt Bakteri SMA
 
ppt virus
ppt virusppt virus
ppt virus
 
MATERI FUNGI
MATERI FUNGIMATERI FUNGI
MATERI FUNGI
 
Konsep dasar mikrobiologi
Konsep dasar mikrobiologiKonsep dasar mikrobiologi
Konsep dasar mikrobiologi
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Klasifikasi Virus
Klasifikasi VirusKlasifikasi Virus
Klasifikasi Virus
 
Ordo lepidoptera
Ordo lepidopteraOrdo lepidoptera
Ordo lepidoptera
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
Validasi Metode Analisis Mikrobiologi
Validasi Metode Analisis MikrobiologiValidasi Metode Analisis Mikrobiologi
Validasi Metode Analisis Mikrobiologi
 
Basidiomycota
BasidiomycotaBasidiomycota
Basidiomycota
 
Zygomycota
ZygomycotaZygomycota
Zygomycota
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
 
Ppt biologi jamur reproduksi
Ppt biologi jamur reproduksiPpt biologi jamur reproduksi
Ppt biologi jamur reproduksi
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
 

Viewers also liked

Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSyscha Lumempouw
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungif' yagami
 
jenis-jenis media
jenis-jenis mediajenis-jenis media
jenis-jenis mediaDwi Karyani
 
Oomycetes Mikologi G
Oomycetes Mikologi GOomycetes Mikologi G
Oomycetes Mikologi Glalamarina12
 
BTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticae
BTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticaeBTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticae
BTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticaeDzul Mumtazah
 
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1Anneke Yolanda
 
Botani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP Banjarmasin
Botani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP BanjarmasinBotani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP Banjarmasin
Botani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP BanjarmasinIkhsan Saputra
 
1. parasitologi
1. parasitologi1. parasitologi
1. parasitologierfan syah
 

Viewers also liked (20)

Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungi
 
Kingdom Fungi
Kingdom FungiKingdom Fungi
Kingdom Fungi
 
Dermatomikosis
DermatomikosisDermatomikosis
Dermatomikosis
 
Ppt Virus
Ppt VirusPpt Virus
Ppt Virus
 
jenis-jenis media
jenis-jenis mediajenis-jenis media
jenis-jenis media
 
FUNGI
FUNGIFUNGI
FUNGI
 
Oomycetes Mikologi G
Oomycetes Mikologi GOomycetes Mikologi G
Oomycetes Mikologi G
 
Eflorecensi
EflorecensiEflorecensi
Eflorecensi
 
K8 jamur artro cacing tropmed16
K8   jamur artro cacing tropmed16K8   jamur artro cacing tropmed16
K8 jamur artro cacing tropmed16
 
BTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticae
BTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticaeBTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticae
BTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticae
 
slide culture
slide cultureslide culture
slide culture
 
Autobiografisoekarno
AutobiografisoekarnoAutobiografisoekarno
Autobiografisoekarno
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
 
Botani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP Banjarmasin
Botani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP BanjarmasinBotani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP Banjarmasin
Botani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP Banjarmasin
 
1. parasitologi
1. parasitologi1. parasitologi
1. parasitologi
 
Materi sistem imun
Materi sistem imun Materi sistem imun
Materi sistem imun
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 

Similar to Mikologi

Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Warnet Raha
 
Fungippt
FungipptFungippt
Fungipptthali74
 
kuliah-1-mikologi.ppt
kuliah-1-mikologi.pptkuliah-1-mikologi.ppt
kuliah-1-mikologi.pptXavierDharma
 
Definisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermatoDefinisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermatoBrenda Panjaitan
 
Basidiomycota.pptx
Basidiomycota.pptxBasidiomycota.pptx
Basidiomycota.pptxmaulidinapk
 
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)itatriewahyuni
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatanyohanes meor
 
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis JamurHasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis JamurEuodia Prastika
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungDesti Diana Putri
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiMakalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiWarnet Raha
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Basyrowi Arby
 
Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Hulwatun Nissa
 
MATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptxFIRYAL14
 

Similar to Mikologi (20)

1. 2019_Jamur.en.id.pdf
1. 2019_Jamur.en.id.pdf1. 2019_Jamur.en.id.pdf
1. 2019_Jamur.en.id.pdf
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
Fungippt
FungipptFungippt
Fungippt
 
Mikr3
Mikr3Mikr3
Mikr3
 
Jamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsemJamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsem
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
kuliah-1-mikologi.ppt
kuliah-1-mikologi.pptkuliah-1-mikologi.ppt
kuliah-1-mikologi.ppt
 
Definisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermatoDefinisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermato
 
Basidiomycota.pptx
Basidiomycota.pptxBasidiomycota.pptx
Basidiomycota.pptx
 
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis JamurHasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagung
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiMakalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1
 
Modul 8 biologi kb 1
Modul 8 biologi kb 1Modul 8 biologi kb 1
Modul 8 biologi kb 1
 
MATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI JAMUR BAB 5 KELAS 10 MITTAQUL JANNAH.pptx
 

Mikologi

  • 2. Pengertian Jamur pada umumnya adalah jasad yang berbentuk benang, multiseluler, tidak berkhlorofil dan belum mempunyai diferensiasi dalam jaringan. Peranan jamur dalam alam sangat besar, ada yang merugikan, berbahaya dan ada yang menguntungkan.
  • 3. Habitat jamur • Penyebaran jamur di alam sangat luas. Jamur terdapat dalam tanah, buah-buahan, dalam air, bahan organik, bahan makanan, sebagai saprofit atau parasit pada tanaman, hewan dan manusia.
  • 4. Struktur jamur Walaupun jamur dapat dilihat, namun masing-masing sel adalah mikroskopik. Jamur tersusun atas benang-benang sel yang disebut hifa. Jika jamur tumbuh, hifa saling membelit untuk membentuk massa benang yang disebut miselium yang cukup besar untuk dilihat dengan mata.
  • 6. Ciri-ciri jamur •Mempunyal membran Inti (eukariot), tetapi dapat membuat makanan sendiri kanena tidak mengandung kiorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya. • Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. • Cabang dan hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap makanan dan substratnya. • Bersifat saprofit dan parasit. • Berkembang biak secara aseksual dan seksual. • Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi). • Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk askus spora.
  • 7. Sifat-sifat jamur Tumbuhan jamur mempunyai inti yang sebenarnya (eukariotik). Sebagian jamur, ada yang bersel satu (uni selluler) dan sebagian ada yang bersel banyak (multiselluler). Jamur yang bersel banyak tubuhnya terdiri atas benang-benang yang disebut hifa. Hifa yang bercabang-cabang membentuk jaring-jaring disebut miselium. Dinding sel atau dinding hifa terdiri atas selulosa, tetapi pada jamur tingkat tinggi dinding sel terdiri atas kitin. Habitat jamur pada tempat-tempat yang lembab, mengandung zat-zat organic, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari.
  • 8. Reproduksi jamur perkembanganbiakan pada jamur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Secara vegetative (asexual) dengan spora, tunas (budding), konidia. b. Secara generative (sexual), dengan konjugasi (peleburan dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya); ascus; basidium.
  • 9. Klasifikasi jamur Dalam penggolongannya fungsi/ jamur, dibagi dalam beberapa division yaitu Oomycotinya Zygomicotina Ascomycotina Basidiomycotina Deutero mycotina
  • 10. Yaitu mikosis superficial dan mikosis sistemik Penyakit yang di sebabkan oleh jamur jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis
  • 11. Beberapa jenis mikosis superfisial antara lain sebagai berikut  Tinea capitis Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut kepala.  Tinea favosa Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku.  Tinea barbae Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher, rambut dan folikel rambut.  Dermatophytosis (Tinea pedis, Athele foot) Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit di sela-sela jari kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah.  Tinea cruris Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya.
  • 12. *Tinea versicolor (panu) Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-kuningan disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher dan perut bagian atas. *Tinea circinata (Tinea corporis) Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal. *Otomycosis (Mryngomycosis) Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya yang menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah.
  • 13. Beberapa jenis mikosis sistemik antara lain sebagai berikut.  Nocardiosis Merupakan mikosisi yang menyerang jaringan subkutan, yakni terjadi pembengkakan jaringan yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa granula.  Candidiasis Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku atau organ tubuh seperti hantung dan paru-paru, selaput lendir dan juga vagina.  Actinomycosis Merupakan mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan granulomatous, bernanah disertai dengan terjadinya abses dan fistula  Maduromycosis (Madura foot) Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya massa granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki.  Coccidioidomycosis Merupakan mikosis yang mengenai paru- paru yang disebabkan oleh Coccidioides immitis. Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain.  Sporotrichosis Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya benjolan gumma, ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar lympha superfisial.  Blastomycosis Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem saraf.