SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
GIZI ANAK USIA
SEKOLAH
Pola
Pertumbuhan
Anak Usia
Sekolah
Rata-rata pertumbuhan pertahun selama
usia sekolah bertambah 3-3,5 kg untuk berat
badan dan 6 cm untuk tinggi badan.
Pola
pertumbuhan
tinggi badan
anak usia
sekolah
Pola
pertumbuhan
tinggi badan
anak usia
sekolah
Pola Pertumbuhan Tinggi Badan
Laki-laki
Rapid Growth
dimulai sejak 12,5
– 13 tahun, maks.
14 tahun
Tinggi badan 8 inci
/ 20 cm
Tinggi badan
menurun hingga
usia 18 tahun
Perempuan
Rapid Growth
dimulai sejak 10,5
– 11 tahun, maks.
12 tahun
Tinggi badan
sekitar 16 cm
Tinggi badan
melambat pada
usia 13 – 14 tahun
Usia 15 tahun TB
mencapai 99%
orang dewasa
Pola Pertumbuhan Berat Badan
Peak Weight
Velocity
Perempuan pada
usia 15 tahun
Laki-laki pada
usia 13 tahun
Pada masa pertumbuhan cepat
(growth spurt) puncak
pertumbuhan berat (peak weight
velocity) terjadi lebih lambat dari
pada pertambahan tinggi badan
(peak height velocity).
Kebutuhan Gizi
Anak Usia Sekolah
Berdasarkan AKG
2013
Zat Gizi Anak 4-6 Thn Anak 7-9 Thn
Anak 10-12 Tahun
Laki-laki Perempuan
Energi (kal) 1600 1850 2100 2000
Karbohidrat (g) 220 254 289 275
Protein (g) 35 49 56 60
Lemak (g) 62 72 70 67
Vitamin A (mcg) 450 500 600 600
Vitamin D (mcg) 15 15 15 15
Vitamin E (mg) 7 7 11 11
Vitamin K (mcg) 20 25 35 35
Vitamin C (mg) 45 45 50 50
Tiamin (mg) 0,8 0,9 1,1 1,0
Riboflavin (mg) 1,0 1,1 1,3 1,2
Niasin (mg) 9 9 12 11
Vitamin B6 (mg) 0,6 0,6 1,3 1,2
Vitamin B12
(mcg)
1,2 1,2 1,8 1,8
Kalsium (mg) 1000 1000 1200 1200
Fosfor (mg) 500 500 1200 1200
Magnesium (mg) 95 120 150 155
Zat besi (mg) 9 10 14 13
Kebutuhan Gizi berdasarkan Jenis Kelamin
Fakta !
• Kebutuhan gizi anak laki-laki dan perempuan = 9 tahun.
• Pada usia 10- 12 tahun kebutuhan gizi anak laki-laki > anak
perempuan.
• AKG untuk energi, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, dan
seng > pada laki-laki
Tiamin berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme
karbohidrat dan asam amino.
Niasin terlibat dalam banyak reaksi bilogis, termasuk
respirasiintraseluler dan sintesis asam lemak.
Ribofavin berfungsi sebagai koenzim diberbagai reaksi
oksidasi-reduksi.
Vitamin B6 berfungsi sebagai koenzim dalam
metabolisme asam amino, glokogen, dan basa
sphingoid.
Seng berfungsi sebagai komponen dari berbagai enzim
dalam pemeliharaan integritas dalam protein dan dalam
regulasi ekspresi gen.
Sekolah Media
Faktor yang
Mempengaruh
i Asupan Anak
Sekolah
Pengaturan Makan
Anak
Kandungan Gizi
Makanan Kegeraman
Anak
Faktor yang
Mempengaruh
i Asupan Anak
Sekolah
Pemberian Makan Anak Usia Sekolah
Kebiasaan Jajan Anak
Sekolah
Jajanan disekolah rupanya meyumbang
asupan gizi sekitar 10-20%. Protein 12,4 %
Karbohidrat 15,1 % dan lemak 21,1 %
padahal seharusnya hanya meyumbang 5-
10%
Sarapan Anak Sekolah
Sarapan berhubungan erat dengan
kecerdasan mental, memberikan nilai positif,
terhadap aktifitas otak sehingga menjadi
lebih cerdas, peka dan mudah untuk
berkonsentrasi.
Pemberian Makan Anak Usia Sekolah
Makan Siang Anak Sekolah
• Di Indonesia  Program Pemberian
Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah
(PMT-AS) sejak 1996/1997.
• Positif  memberikan motivasi,
meningkatkan prestasi anak, berkontribusi
pada perekonimian setempat.
• Negatif  keterlambatan penerimaan dana,
dana yang disediakan tidak cukup.
Makan Malam Anak Sekolah
• Makan malam bersama keluarga
dapat dijadikan rutinitas.
Masalah Gizi Anak Usia
Sekolah
Anemia Gizi Besi
Faktor
Risiko
• Faktor ekonomi
• Faktor pengetahuan/ pendidikan orang tua
• Faktor kesehatan (kecacingan)
Dampak
• Pertumbuhan dan kesegaran fisik menurun
• Perkembangan otak, motorik, mental, kecerdasan
terhambat
• Daya tangkap dan konsentrasi belajar menurun
• Interkasi sosial kurang
Penanga
nan
• Pendidikan kesehatan (gizi)
• Fortifikasi
• Pencegahan penyakit infeksi pada anak
Kurang Energi Protein
KEP yang terjadi pada anak usia sekolah merupakan kelanjutan
dari KEP yang terjadi pada saat balita yang tidak ditanggulangi.
Akibat yang ditimbulkan :
• Stunting
• Wasting
• Penurunan tingkat IQ
Pencegahan seharusnya dilakukan saat usia balita dengan
perbaikan status gizi  masa growth spurt.
Obesitas
Obesitas merupakan dampak
ketidakseimbangan energi 
asupan jauh melampaui keluaran
energi dlm jangka waktu tertentu.
Faktor Risiko
• Faktor genetik
• Pola asuh orang tua yang salah
Pencegahan
• Mengimbangi cara makan dan aktivitas
fisik
• Diet yang benar
• Mengontrol jajanan anak
Penanganan
• Melakukan diet pembatasan konsumsi
makanan
• Jangan menurunkan BB anak
• Sebaiknya hidari penggunaan obat/
pembedahan lemak
Cara Menilai Status Gizi Anak
• Indikator status gizi yang digunakan  Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut usia.
• Kategori dan ambang batas status gizi anak usia 5-18 tahun berdasarkan indeks
IMT :
Indeks Massa
Tubuh menurut
Umur (IMT/U) Anak
Usia 5-18 Tahun
Sangat Kurus <-3 SD
Kurus -3 SD sampai dengan <-2 SD
Normal -2 SD sampai dengan 1 SD
Gemuk >1 SD sampai dengan 2 SD
Obesitas > 2 SD
Sumber : Kemenkes, 2010
Langkah 1 : Menetapkan IMT anak
1. Ketahui jenis kelamin anak.
2. Miliki data BB dan TB anak.
3. Ketahui usia anak.
4. Hitung IMT berdasarkan rumus :
5. Tentukan kategori status gizi anak berdasarkan Tabel IMT/U.
Langkah 2 : Membaca Tabel IMT/U dan
menetapkan status gizi anak
1. Tentukan jenis kelamin anak (L atau P). Pilih Tabel IMT/U yg
akan dibaca sesuai dgn jenis kelamin anak.
2. Perhatikan usia anak ketika membaca Tabel IMT.
3. Tentukan letak hasil perhitungan IMT didalam baris usia anak
tersebut.
4. Tentukan status gizi anak  Lihat judul kolom dimana
perhitungan IMT tersebut berada.
Contoh :
1) Jenis kelamin = Anak laki-laki
2) Usia = 9 tahun 4 bulan
3) Berat badan = 30 kg
4) Tinggi badan = 135 cm
5) IMT =
6) IMT 16,5 berada diantara IMT 13,6 dan 18,1 yang terletak
pada kolom Normal.
Standar Indeks Massa Tubuh menurut Umur
(IMT/U)
Anak Laki-laki Umur 5-18 Tahun
1
2 3
4
Contoh :
1) Jenis kelamin = Anak perempuan
2) Usia = 10 tahun 10 bulan
3) Berat badan = 21 kg
4) Tinggi badan = 127 cm
5) IMT =
6) IMT 13,0 berada diantara IMT kurang dari 13,8 yang terletak
pada kolom Kurus.
Standar Indeks Massa Tubuh menurut Umur
(IMT/U)
Anak Perempuan Umur 5-18 Tahun
1
2 3
4
Pengaturan Berat Badan Anak
KESEIMBANGAN ENERGI NEGATIF
Energi yang dikonsumsi < Energi yang dikeluarkan  BB Turun
KESEIMBANGAN ENERGI POSITIF
Energi yang dikonsumsi > Energi yang dikeluarkan  BB Bertambah
KESEIMBANGAN ENERGI
Energi yang dikonsumsi dari makanan = Energi yang dikeluarkan  BB Konstan
Pentingnya Mengontrol Berat Badan
• Kontrol terhadap BB perlu dimulai sejak dini karena akan memengaruhi BB hinga
dewasa.
• Jumlah sel lemak lebih banyak pada bayi yang obesitas dibandingkan dengan bayi
non-obesitas. (Hirsch dan Knittle, 1970 dalam McWilliams, 1993).
• Pembentukan BB pada masa bayi  Faktor lingkungan dan genetik.
• Pengontrolan BB di masa anak-anak dapat dicapai dengan menghindari kenaikan
BB disaat pertumbuhan TB.
Masalah yang
Berhubungan dengan
Berat Badan
• Masalah kekurangan
berat badan karena
kurangnya jumlah asupan
energi dibandingkan
dengan energi yang
dikeluarkan oleh tubuh.
• Dapat menyebabkan
rentan menderita penyakit
infeksi, mengalami
gangguan konsentrasi,
mudah lelah, hingga
aktivitas berkurang dan
tidak energik.
UNDERWEIGHT
• Keadaan dimana berat
badan melebihi normal
dalam tingkatan parah
dimana terjadi penumpukan
jaringan lebah tubuh secara
berlebih.
• Ciri-ciri penderita obesitas :
pipi yang tembem, wajah
bulat, dagu rangkap, leher
relatif, dada yang
menggembung, perut
buncit, dinding perut
berlipat, kedua tungkai
berbentuk huruf X dengan
kedua pangkal saling
menempel.
OVERWEIGHT -
OBESITAS
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak
Berdasarkan Indeks
Indeks
Kategori
Status Gizi
Ambang Batas
(Z-Score)
Berat Badan menurut
Umur (BB/U) Anak
Umur 0-60 bulan
Gizi Buruk -3 SD sampai dengan <-2 SD
Gizi Kurang -2 SD sampai dengan 2 SD
Gizi Baik >2 SD
Gizi Lebih <3 SD
Sumber : Kepmenkes RI Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2009 tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
* Gangguan psikis dimana penderita merasa gemuk dan
membiarkan diri mereka kelaparan
* penderita anoreksia nervosa mencoba mempertahankan berat
badannya jauh dibawah normal sehingga terlihat sangat kurus
* Suatu kondisi dimana seseorang mengalami muntah secara berkala,
baik muntah secara alamiataupun buatan dengan tujuan mencegah
berat badan berlebih.
* Menyebabkan berbagai masalah kesehatan : luka dinding perut,
radang usus buntu, denyut jantung tidak normal.
Anoreksia
Nervosa
Bulimia
Nervosa
Intervensi Bidang Kesehatan Pada Anak Usia
Sekolah
Pendidikan Kesehatan
MODUL KESPRO BAGI GURU
Materi Kesehatan Reproduksi yang
diberikan oleh guru terintegrasi dengan
pelajaran.
PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT
Peningkatan pengetahuan & keterampilan peserta
didik dalam menerapkan kompetensi psikososial
(lifeskill) yang dibutuhkan remaja.
PENDIDIKAN GIZI
Sarapan bersama (membawa bekal dari rumah)
dengan menu gizi seimbang & kudapan buah,
dilaksanakan 1-2 kali/minggu.
PEMBIASAAN PHBS
Kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan praktik terkait PHBS (misal cuci
tangan pakai sabun, sikat gigi bersama, potong
kuku dll).
AKTIFITAS FISIK
Kegiatan peningkatan aktifitas fisik melalui
kegiatan optimalisasi 4L saat jam istirahat, dan
jam olahraga peregangan di sela jam belajar.
KADER KESEHATAN SEKOLAH/REMAJA
Pembinaan remaja sebagai perpanjangan
tangan puskesmas dalam memberikan
informasi kesehatan kepada sebayanya
AKU BANGGA AKU TAHU
Kegiatan untuk mensosialisasikan pengetahuan
remaja mengenai pencegahan HIV AIDS secara
komprehensif.
BUKU RAPOR KESEHATANKU
Kegiatan membaca, memahami materi
kesehatan, dilakukan selama 15 menit
sebelum mulai jam pelajaran, 1-2 kali/
minggu.
Pelayanan Kesehatan
PENJARINGAN KESEHATAN DAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA
Kegiatan pemeriksaan kesehatan peserta didik meliputi
pemeriksaan status gizi, risiko anemia, kes gigi dan mulut,
pendengaran, penglihatan, gaya hidup, mental emosional,
intelegensia dan kebugaran jasmani
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH BAGI
REMAJA PUTRI
Kegiatan pencegahan anemia pada remaja
putri di SMP – SMA setingkat. TTD diberikan
sebanyak 1 kapsul/minggu
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
PEMBERIAN OBAT CACING
Pemberian imunisasi :
- DT dan Campak/MR bagi
peserta didik kelas 1
- Td bagi peserta didik kelas 2 dan
5
Tahun 2017 : 1.844.433 remaja Putri diberikan TTD
Kegiatan pencegahan kecacingan melalui
pemberian obat cacing bagi peserta didik
SD/MI setingkat
Penjaringan Kesehatan → peserta didik kelas 1, 7 dan 10
Pemeriksaan Berkala → peserta didik kelas 2,3,4,5,6, 8,9,11, 12
Hasil pemeriksaan kesehatan dicatatkan pada buku rapor
kesehatanku
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
PENGELOLAAN SAMPAH
Dilaksanakan melalui kegiatan kebersihan
sekolah, pemilahan sampah, pengelolaan
sampah dengan 3R (reuse, reduce, recycle)
dan pemanfaatan sampah.
PEMBERANTASAN SARANG
NYAMUK
Kegiatan pemantauan jentik dan
pemberantasan sarang nyamuk yang
dilakukan peserta didik dan sekolah.
PEMANFAATAN PEKARANGAN
SEKOLAH
Pemanfaatan pekarangan/ lahan sekolah
dengan penanaman tanaman pangan dan
obat.
5 S
Penerapan Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan
Santun di sekolah dan sekolah sebagai kawasan
bebas kekerasan.
KANTIN SEHAT
- Inspeksi higiene sanitasi dan keamanan
makanan jajanan kantin sekolah dan PKL
sekitar sekolah.
- Pembinaan menu kantin sekolah.
PENERAPAN KTR DAN KTN
Penerapan sekolah sebagai kawasana tanpa
asap rokok dan NAPZA.
- Penerbitan peraturan dan penerapan KTR dan
KTN.
- Sosialisasi Pencegahan merokok & NAPZA.
- Konseling berhenti merokok.
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to SEHATANAK

1658461440095_stunting remaja 2022.pdf
1658461440095_stunting remaja 2022.pdf1658461440095_stunting remaja 2022.pdf
1658461440095_stunting remaja 2022.pdfssuser55f6ff
 
Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahdestariska
 
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017JessWongHuiJuan1
 
ppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.pptppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.pptEkaKharisma2
 
penyuluhan gizi anak usia bayi dan baduta untul pemenuhan kebutuhan gizi
penyuluhan gizi anak usia bayi dan baduta untul pemenuhan kebutuhan gizipenyuluhan gizi anak usia bayi dan baduta untul pemenuhan kebutuhan gizi
penyuluhan gizi anak usia bayi dan baduta untul pemenuhan kebutuhan giziPKMPENGASINAN1
 
8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptxssuser1b74ca
 
X gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaX gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaJonefi
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaAgnescia Sera
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangdiansachio
 
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptxremaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptxKuncah1
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 

Similar to SEHATANAK (20)

1658461440095_stunting remaja 2022.pdf
1658461440095_stunting remaja 2022.pdf1658461440095_stunting remaja 2022.pdf
1658461440095_stunting remaja 2022.pdf
 
Gizi untuk remaja
Gizi untuk remajaGizi untuk remaja
Gizi untuk remaja
 
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
 
Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolah
 
GIZI 1000 HPK.ppt
GIZI 1000 HPK.pptGIZI 1000 HPK.ppt
GIZI 1000 HPK.ppt
 
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
 
ppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.pptppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.ppt
 
penyuluhan gizi anak usia bayi dan baduta untul pemenuhan kebutuhan gizi
penyuluhan gizi anak usia bayi dan baduta untul pemenuhan kebutuhan gizipenyuluhan gizi anak usia bayi dan baduta untul pemenuhan kebutuhan gizi
penyuluhan gizi anak usia bayi dan baduta untul pemenuhan kebutuhan gizi
 
Pemakanan sihat remaja
Pemakanan sihat remajaPemakanan sihat remaja
Pemakanan sihat remaja
 
8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx
 
X gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaX gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balita
 
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
 
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptxTAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
Stunting.pptx
Stunting.pptxStunting.pptx
Stunting.pptx
 
Gizi_Bayi_dan_Anak.pptx
Gizi_Bayi_dan_Anak.pptxGizi_Bayi_dan_Anak.pptx
Gizi_Bayi_dan_Anak.pptx
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang
 
Stunting bayi neww
Stunting bayi newwStunting bayi neww
Stunting bayi neww
 
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptxremaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 

More from IkaMeryWidharningsih

Pengawas Sekolag Penggerak Jateng .pptx
Pengawas Sekolag Penggerak  Jateng .pptxPengawas Sekolag Penggerak  Jateng .pptx
Pengawas Sekolag Penggerak Jateng .pptxIkaMeryWidharningsih
 
bu-sutiah-_teknik-penyusunan-kisi-kisi.ppt
bu-sutiah-_teknik-penyusunan-kisi-kisi.pptbu-sutiah-_teknik-penyusunan-kisi-kisi.ppt
bu-sutiah-_teknik-penyusunan-kisi-kisi.pptIkaMeryWidharningsih
 
PERANGKAT AJAR _BINTEK IKM_PURWOREJO.pptx
PERANGKAT AJAR _BINTEK IKM_PURWOREJO.pptxPERANGKAT AJAR _BINTEK IKM_PURWOREJO.pptx
PERANGKAT AJAR _BINTEK IKM_PURWOREJO.pptxIkaMeryWidharningsih
 
DUKUNGAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR.pptx
DUKUNGAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR.pptxDUKUNGAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR.pptx
DUKUNGAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR.pptxIkaMeryWidharningsih
 
Copy of FIN_Strategi Pemanfaatan Bacaan Multimodal dalam Penguatan Lingkungan...
Copy of FIN_Strategi Pemanfaatan Bacaan Multimodal dalam Penguatan Lingkungan...Copy of FIN_Strategi Pemanfaatan Bacaan Multimodal dalam Penguatan Lingkungan...
Copy of FIN_Strategi Pemanfaatan Bacaan Multimodal dalam Penguatan Lingkungan...IkaMeryWidharningsih
 
1. Materi Memahami dan Menguatkan Literasi.pptx
1. Materi Memahami dan Menguatkan Literasi.pptx1. Materi Memahami dan Menguatkan Literasi.pptx
1. Materi Memahami dan Menguatkan Literasi.pptxIkaMeryWidharningsih
 
DESAIN Optimalisasi GP mendukung Transisi PAUD SD.pptx
DESAIN Optimalisasi GP mendukung Transisi PAUD SD.pptxDESAIN Optimalisasi GP mendukung Transisi PAUD SD.pptx
DESAIN Optimalisasi GP mendukung Transisi PAUD SD.pptxIkaMeryWidharningsih
 
Modul Ajar -Memaknai Teks dari Beragam Sudut Pandang).pdf
Modul Ajar -Memaknai Teks dari Beragam Sudut Pandang).pdfModul Ajar -Memaknai Teks dari Beragam Sudut Pandang).pdf
Modul Ajar -Memaknai Teks dari Beragam Sudut Pandang).pdfIkaMeryWidharningsih
 
Lokakarya 06 PGP_Keberlanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah.pptx
Lokakarya 06 PGP_Keberlanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah.pptxLokakarya 06 PGP_Keberlanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah.pptx
Lokakarya 06 PGP_Keberlanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah.pptxIkaMeryWidharningsih
 

More from IkaMeryWidharningsih (11)

Pengawas Sekolag Penggerak Jateng .pptx
Pengawas Sekolag Penggerak  Jateng .pptxPengawas Sekolag Penggerak  Jateng .pptx
Pengawas Sekolag Penggerak Jateng .pptx
 
bu-sutiah-_teknik-penyusunan-kisi-kisi.ppt
bu-sutiah-_teknik-penyusunan-kisi-kisi.pptbu-sutiah-_teknik-penyusunan-kisi-kisi.ppt
bu-sutiah-_teknik-penyusunan-kisi-kisi.ppt
 
PERANGKAT AJAR _BINTEK IKM_PURWOREJO.pptx
PERANGKAT AJAR _BINTEK IKM_PURWOREJO.pptxPERANGKAT AJAR _BINTEK IKM_PURWOREJO.pptx
PERANGKAT AJAR _BINTEK IKM_PURWOREJO.pptx
 
DUKUNGAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR.pptx
DUKUNGAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR.pptxDUKUNGAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR.pptx
DUKUNGAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR.pptx
 
Copy of FIN_Strategi Pemanfaatan Bacaan Multimodal dalam Penguatan Lingkungan...
Copy of FIN_Strategi Pemanfaatan Bacaan Multimodal dalam Penguatan Lingkungan...Copy of FIN_Strategi Pemanfaatan Bacaan Multimodal dalam Penguatan Lingkungan...
Copy of FIN_Strategi Pemanfaatan Bacaan Multimodal dalam Penguatan Lingkungan...
 
1. Materi Memahami dan Menguatkan Literasi.pptx
1. Materi Memahami dan Menguatkan Literasi.pptx1. Materi Memahami dan Menguatkan Literasi.pptx
1. Materi Memahami dan Menguatkan Literasi.pptx
 
PMM-Pelatihan Mandiri-Kelas5.pptx
PMM-Pelatihan Mandiri-Kelas5.pptxPMM-Pelatihan Mandiri-Kelas5.pptx
PMM-Pelatihan Mandiri-Kelas5.pptx
 
PMM Lanjutan.pptx
PMM Lanjutan.pptxPMM Lanjutan.pptx
PMM Lanjutan.pptx
 
DESAIN Optimalisasi GP mendukung Transisi PAUD SD.pptx
DESAIN Optimalisasi GP mendukung Transisi PAUD SD.pptxDESAIN Optimalisasi GP mendukung Transisi PAUD SD.pptx
DESAIN Optimalisasi GP mendukung Transisi PAUD SD.pptx
 
Modul Ajar -Memaknai Teks dari Beragam Sudut Pandang).pdf
Modul Ajar -Memaknai Teks dari Beragam Sudut Pandang).pdfModul Ajar -Memaknai Teks dari Beragam Sudut Pandang).pdf
Modul Ajar -Memaknai Teks dari Beragam Sudut Pandang).pdf
 
Lokakarya 06 PGP_Keberlanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah.pptx
Lokakarya 06 PGP_Keberlanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah.pptxLokakarya 06 PGP_Keberlanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah.pptx
Lokakarya 06 PGP_Keberlanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah.pptx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (18)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

SEHATANAK

  • 2. Pola Pertumbuhan Anak Usia Sekolah Rata-rata pertumbuhan pertahun selama usia sekolah bertambah 3-3,5 kg untuk berat badan dan 6 cm untuk tinggi badan. Pola pertumbuhan tinggi badan anak usia sekolah Pola pertumbuhan tinggi badan anak usia sekolah
  • 3. Pola Pertumbuhan Tinggi Badan Laki-laki Rapid Growth dimulai sejak 12,5 – 13 tahun, maks. 14 tahun Tinggi badan 8 inci / 20 cm Tinggi badan menurun hingga usia 18 tahun Perempuan Rapid Growth dimulai sejak 10,5 – 11 tahun, maks. 12 tahun Tinggi badan sekitar 16 cm Tinggi badan melambat pada usia 13 – 14 tahun Usia 15 tahun TB mencapai 99% orang dewasa
  • 4. Pola Pertumbuhan Berat Badan Peak Weight Velocity Perempuan pada usia 15 tahun Laki-laki pada usia 13 tahun Pada masa pertumbuhan cepat (growth spurt) puncak pertumbuhan berat (peak weight velocity) terjadi lebih lambat dari pada pertambahan tinggi badan (peak height velocity).
  • 5. Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah Berdasarkan AKG 2013 Zat Gizi Anak 4-6 Thn Anak 7-9 Thn Anak 10-12 Tahun Laki-laki Perempuan Energi (kal) 1600 1850 2100 2000 Karbohidrat (g) 220 254 289 275 Protein (g) 35 49 56 60 Lemak (g) 62 72 70 67 Vitamin A (mcg) 450 500 600 600 Vitamin D (mcg) 15 15 15 15 Vitamin E (mg) 7 7 11 11 Vitamin K (mcg) 20 25 35 35 Vitamin C (mg) 45 45 50 50 Tiamin (mg) 0,8 0,9 1,1 1,0 Riboflavin (mg) 1,0 1,1 1,3 1,2 Niasin (mg) 9 9 12 11 Vitamin B6 (mg) 0,6 0,6 1,3 1,2 Vitamin B12 (mcg) 1,2 1,2 1,8 1,8 Kalsium (mg) 1000 1000 1200 1200 Fosfor (mg) 500 500 1200 1200 Magnesium (mg) 95 120 150 155 Zat besi (mg) 9 10 14 13
  • 6. Kebutuhan Gizi berdasarkan Jenis Kelamin Fakta ! • Kebutuhan gizi anak laki-laki dan perempuan = 9 tahun. • Pada usia 10- 12 tahun kebutuhan gizi anak laki-laki > anak perempuan. • AKG untuk energi, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, dan seng > pada laki-laki
  • 7. Tiamin berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidrat dan asam amino. Niasin terlibat dalam banyak reaksi bilogis, termasuk respirasiintraseluler dan sintesis asam lemak. Ribofavin berfungsi sebagai koenzim diberbagai reaksi oksidasi-reduksi. Vitamin B6 berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme asam amino, glokogen, dan basa sphingoid. Seng berfungsi sebagai komponen dari berbagai enzim dalam pemeliharaan integritas dalam protein dan dalam regulasi ekspresi gen.
  • 9. Pengaturan Makan Anak Kandungan Gizi Makanan Kegeraman Anak Faktor yang Mempengaruh i Asupan Anak Sekolah
  • 10. Pemberian Makan Anak Usia Sekolah Kebiasaan Jajan Anak Sekolah Jajanan disekolah rupanya meyumbang asupan gizi sekitar 10-20%. Protein 12,4 % Karbohidrat 15,1 % dan lemak 21,1 % padahal seharusnya hanya meyumbang 5- 10% Sarapan Anak Sekolah Sarapan berhubungan erat dengan kecerdasan mental, memberikan nilai positif, terhadap aktifitas otak sehingga menjadi lebih cerdas, peka dan mudah untuk berkonsentrasi.
  • 11. Pemberian Makan Anak Usia Sekolah Makan Siang Anak Sekolah • Di Indonesia  Program Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMT-AS) sejak 1996/1997. • Positif  memberikan motivasi, meningkatkan prestasi anak, berkontribusi pada perekonimian setempat. • Negatif  keterlambatan penerimaan dana, dana yang disediakan tidak cukup. Makan Malam Anak Sekolah • Makan malam bersama keluarga dapat dijadikan rutinitas.
  • 12. Masalah Gizi Anak Usia Sekolah
  • 13. Anemia Gizi Besi Faktor Risiko • Faktor ekonomi • Faktor pengetahuan/ pendidikan orang tua • Faktor kesehatan (kecacingan) Dampak • Pertumbuhan dan kesegaran fisik menurun • Perkembangan otak, motorik, mental, kecerdasan terhambat • Daya tangkap dan konsentrasi belajar menurun • Interkasi sosial kurang Penanga nan • Pendidikan kesehatan (gizi) • Fortifikasi • Pencegahan penyakit infeksi pada anak
  • 14. Kurang Energi Protein KEP yang terjadi pada anak usia sekolah merupakan kelanjutan dari KEP yang terjadi pada saat balita yang tidak ditanggulangi. Akibat yang ditimbulkan : • Stunting • Wasting • Penurunan tingkat IQ Pencegahan seharusnya dilakukan saat usia balita dengan perbaikan status gizi  masa growth spurt.
  • 16. Obesitas merupakan dampak ketidakseimbangan energi  asupan jauh melampaui keluaran energi dlm jangka waktu tertentu. Faktor Risiko • Faktor genetik • Pola asuh orang tua yang salah Pencegahan • Mengimbangi cara makan dan aktivitas fisik • Diet yang benar • Mengontrol jajanan anak Penanganan • Melakukan diet pembatasan konsumsi makanan • Jangan menurunkan BB anak • Sebaiknya hidari penggunaan obat/ pembedahan lemak
  • 17. Cara Menilai Status Gizi Anak • Indikator status gizi yang digunakan  Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut usia. • Kategori dan ambang batas status gizi anak usia 5-18 tahun berdasarkan indeks IMT : Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Anak Usia 5-18 Tahun Sangat Kurus <-3 SD Kurus -3 SD sampai dengan <-2 SD Normal -2 SD sampai dengan 1 SD Gemuk >1 SD sampai dengan 2 SD Obesitas > 2 SD Sumber : Kemenkes, 2010
  • 18. Langkah 1 : Menetapkan IMT anak 1. Ketahui jenis kelamin anak. 2. Miliki data BB dan TB anak. 3. Ketahui usia anak. 4. Hitung IMT berdasarkan rumus : 5. Tentukan kategori status gizi anak berdasarkan Tabel IMT/U.
  • 19. Langkah 2 : Membaca Tabel IMT/U dan menetapkan status gizi anak 1. Tentukan jenis kelamin anak (L atau P). Pilih Tabel IMT/U yg akan dibaca sesuai dgn jenis kelamin anak. 2. Perhatikan usia anak ketika membaca Tabel IMT. 3. Tentukan letak hasil perhitungan IMT didalam baris usia anak tersebut. 4. Tentukan status gizi anak  Lihat judul kolom dimana perhitungan IMT tersebut berada.
  • 20. Contoh : 1) Jenis kelamin = Anak laki-laki 2) Usia = 9 tahun 4 bulan 3) Berat badan = 30 kg 4) Tinggi badan = 135 cm 5) IMT = 6) IMT 16,5 berada diantara IMT 13,6 dan 18,1 yang terletak pada kolom Normal.
  • 21. Standar Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Anak Laki-laki Umur 5-18 Tahun 1 2 3 4
  • 22. Contoh : 1) Jenis kelamin = Anak perempuan 2) Usia = 10 tahun 10 bulan 3) Berat badan = 21 kg 4) Tinggi badan = 127 cm 5) IMT = 6) IMT 13,0 berada diantara IMT kurang dari 13,8 yang terletak pada kolom Kurus.
  • 23. Standar Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Anak Perempuan Umur 5-18 Tahun 1 2 3 4
  • 24. Pengaturan Berat Badan Anak KESEIMBANGAN ENERGI NEGATIF Energi yang dikonsumsi < Energi yang dikeluarkan  BB Turun KESEIMBANGAN ENERGI POSITIF Energi yang dikonsumsi > Energi yang dikeluarkan  BB Bertambah KESEIMBANGAN ENERGI Energi yang dikonsumsi dari makanan = Energi yang dikeluarkan  BB Konstan
  • 25. Pentingnya Mengontrol Berat Badan • Kontrol terhadap BB perlu dimulai sejak dini karena akan memengaruhi BB hinga dewasa. • Jumlah sel lemak lebih banyak pada bayi yang obesitas dibandingkan dengan bayi non-obesitas. (Hirsch dan Knittle, 1970 dalam McWilliams, 1993). • Pembentukan BB pada masa bayi  Faktor lingkungan dan genetik. • Pengontrolan BB di masa anak-anak dapat dicapai dengan menghindari kenaikan BB disaat pertumbuhan TB.
  • 27. • Masalah kekurangan berat badan karena kurangnya jumlah asupan energi dibandingkan dengan energi yang dikeluarkan oleh tubuh. • Dapat menyebabkan rentan menderita penyakit infeksi, mengalami gangguan konsentrasi, mudah lelah, hingga aktivitas berkurang dan tidak energik. UNDERWEIGHT • Keadaan dimana berat badan melebihi normal dalam tingkatan parah dimana terjadi penumpukan jaringan lebah tubuh secara berlebih. • Ciri-ciri penderita obesitas : pipi yang tembem, wajah bulat, dagu rangkap, leher relatif, dada yang menggembung, perut buncit, dinding perut berlipat, kedua tungkai berbentuk huruf X dengan kedua pangkal saling menempel. OVERWEIGHT - OBESITAS
  • 28. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (Z-Score) Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Umur 0-60 bulan Gizi Buruk -3 SD sampai dengan <-2 SD Gizi Kurang -2 SD sampai dengan 2 SD Gizi Baik >2 SD Gizi Lebih <3 SD Sumber : Kepmenkes RI Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2009 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
  • 29. * Gangguan psikis dimana penderita merasa gemuk dan membiarkan diri mereka kelaparan * penderita anoreksia nervosa mencoba mempertahankan berat badannya jauh dibawah normal sehingga terlihat sangat kurus * Suatu kondisi dimana seseorang mengalami muntah secara berkala, baik muntah secara alamiataupun buatan dengan tujuan mencegah berat badan berlebih. * Menyebabkan berbagai masalah kesehatan : luka dinding perut, radang usus buntu, denyut jantung tidak normal. Anoreksia Nervosa Bulimia Nervosa
  • 30. Intervensi Bidang Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah
  • 31. Pendidikan Kesehatan MODUL KESPRO BAGI GURU Materi Kesehatan Reproduksi yang diberikan oleh guru terintegrasi dengan pelajaran. PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT Peningkatan pengetahuan & keterampilan peserta didik dalam menerapkan kompetensi psikososial (lifeskill) yang dibutuhkan remaja. PENDIDIKAN GIZI Sarapan bersama (membawa bekal dari rumah) dengan menu gizi seimbang & kudapan buah, dilaksanakan 1-2 kali/minggu. PEMBIASAAN PHBS Kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik terkait PHBS (misal cuci tangan pakai sabun, sikat gigi bersama, potong kuku dll). AKTIFITAS FISIK Kegiatan peningkatan aktifitas fisik melalui kegiatan optimalisasi 4L saat jam istirahat, dan jam olahraga peregangan di sela jam belajar. KADER KESEHATAN SEKOLAH/REMAJA Pembinaan remaja sebagai perpanjangan tangan puskesmas dalam memberikan informasi kesehatan kepada sebayanya AKU BANGGA AKU TAHU Kegiatan untuk mensosialisasikan pengetahuan remaja mengenai pencegahan HIV AIDS secara komprehensif. BUKU RAPOR KESEHATANKU Kegiatan membaca, memahami materi kesehatan, dilakukan selama 15 menit sebelum mulai jam pelajaran, 1-2 kali/ minggu.
  • 32. Pelayanan Kesehatan PENJARINGAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA Kegiatan pemeriksaan kesehatan peserta didik meliputi pemeriksaan status gizi, risiko anemia, kes gigi dan mulut, pendengaran, penglihatan, gaya hidup, mental emosional, intelegensia dan kebugaran jasmani PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH BAGI REMAJA PUTRI Kegiatan pencegahan anemia pada remaja putri di SMP – SMA setingkat. TTD diberikan sebanyak 1 kapsul/minggu BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH PEMBERIAN OBAT CACING Pemberian imunisasi : - DT dan Campak/MR bagi peserta didik kelas 1 - Td bagi peserta didik kelas 2 dan 5 Tahun 2017 : 1.844.433 remaja Putri diberikan TTD Kegiatan pencegahan kecacingan melalui pemberian obat cacing bagi peserta didik SD/MI setingkat Penjaringan Kesehatan → peserta didik kelas 1, 7 dan 10 Pemeriksaan Berkala → peserta didik kelas 2,3,4,5,6, 8,9,11, 12 Hasil pemeriksaan kesehatan dicatatkan pada buku rapor kesehatanku
  • 33. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat PENGELOLAAN SAMPAH Dilaksanakan melalui kegiatan kebersihan sekolah, pemilahan sampah, pengelolaan sampah dengan 3R (reuse, reduce, recycle) dan pemanfaatan sampah. PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK Kegiatan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan peserta didik dan sekolah. PEMANFAATAN PEKARANGAN SEKOLAH Pemanfaatan pekarangan/ lahan sekolah dengan penanaman tanaman pangan dan obat. 5 S Penerapan Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun di sekolah dan sekolah sebagai kawasan bebas kekerasan. KANTIN SEHAT - Inspeksi higiene sanitasi dan keamanan makanan jajanan kantin sekolah dan PKL sekitar sekolah. - Pembinaan menu kantin sekolah. PENERAPAN KTR DAN KTN Penerapan sekolah sebagai kawasana tanpa asap rokok dan NAPZA. - Penerbitan peraturan dan penerapan KTR dan KTN. - Sosialisasi Pencegahan merokok & NAPZA. - Konseling berhenti merokok.