Budaya lokal di Bali meliputi seni tradisional seperti tari baris dan sang hyang sampat, tradisi seperti upacara potong gigi, ngaben, dan hari raya keagamaan, serta pola pikir seperti tri hita karana dan tat twam asi yang membentuk identitas masyarakat Bali. Unsur-unsur budaya lokal tersebut telah berkembang dari generasi ke generasi.
2. PENGERTIAN BUDAYA LOKAL
Budaya Lokal
Menurut kamus Bahasa Indonesia, Budaya memiliki arti akal budi. Secara
umum budaya dapat diartikan sebagai susatu hidup yang terdapat pada
sekelompok manusia yang telah berkembang dari generasi ke generasi
sesepuh kelompok tersebut.
Jadi budaya local merupakan nilai-nilai local hasil budidaya masyarakat
suatu daerah yang terbentuk seccara alami dan diperoleh melalui proses
belajar dari waktu ke waktu
4. SENI
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu seperti; lukisan, tari, ukiran
Seni yang berkembang di kecamatan Penebel;
Tari baris memedi (Desa Jatiluwih) https://www.youtube.com/watch?v=oj76UKdbKeg
Tari Sang Hyang Sampat (Puluk-Puluk)
https://www.youtube.com/watch?v=WKYbu8fkCh0
https://www.youtube.com/watch?v=4msHwiCQNV0
5. TRADISI
Tradisi Tradisi atau leluri (bahasa Latin: traditio, "diteruskan") adalah sebuah bentuk
perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama.
1. Metatah
2. Upacara Ngaben
3. Hari Raya Saraswati
4. Hari Raya Galungan
6. METATAH/POTONG GIGI
•Upacara Potong gigi yang dalam bahasa bali
sering pula disebut mepandes, mesangih atau
metatah merupakan ritual keagamaan yang
harus dilaksanakan oleh semua umat Hindu
di Bali, khususnya bagi yang telah menginjak
masa remaja.
7. UPACARA NGABEN
• Ngaben adalah prosesi upacara pembakaran jenazah oleh
masyarakat Hindu di Bali. Terdapat beberapa pendapat mengenai
arti kata Ngaben. Ada yang mengatakan bahwa Ngaben berasal dari
kata beya yang artinya bekal. Lalu, ada yang meyakini bahwa kata
ngaben berasal dari kata ngabu atau menjadi abu. Selain itu, ada
yang mengatakan bahwa ngaben artinya penyucian dengan
menggunakan api. Upacara Ngaben merupakan upacara yang
dilakukan untuk mengembalikan roh leluhur ke asalnya atau
pengembalian unsur Panca Maha Bhuta kepada Tuhan/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa.
8. TUJUAN NGABEN
Tujuan upacara ngaben adalah menyucikan roh umat Hindu yang
sudah meninggal dunia dan mempercepat kembalinya jasad ke
alam asalnya. Dalam kitab suci Veda Samhita atau isi dari Yajurveda,
tersurat bahwa setiap orang Hindu yang meninggal dunia wajib
dijadikan lagi sebagai abu agar atma bisa mencapai moksa/surga.
Upacara Ngaben juga bertujuan untuk mengembalikan unsur-unsur
pembentuk badan kasar manusia yang disebut Panca Maha Bhuta
ke asalnya. Selain itu, upacara Ngaben merupakan bentuk rasa
ikhlas dari keluarga yang ditinggalkan oleh seseorang.
9. HARI RAYA SARASWATI
Hari Raya Saraswati dirayakan setiap 210 hari sekali,
dimana hari tersebut adalah hari yang sangat
penting bagi umat Hindu, karena pada hari tersebut
dipercaya sebagai turunnya ilmu pengetahuan suci
kepada umat manusia untuk kemakmuran,
perdamaian,dan kemajuan
10. ARTI SIMBOL SARASWATI
• Wanita cantik merupakan simbul dari kekuatan yang indah, menarik, lemah lembut, mulia
• Genitri merupakan simbol dari kekekalan/keabadian dan tidak terbatasnya ilmu
pengetahuan yang tidak akan habis untuk dipelajari.
• Pustaka Suci/Lontar merupakan simbol dari ilmu pengetahuan suci. Pada hakekatnya ilmu
pengetahuan tersebut baik untuk dipelajari.
• Teratai merupakan simbol kesucian dari Ida Sanghyang Widhi Wasa. Hal ini karena bunga
teratai mempunyai keunikan tersendiri Hidup-nya bunga teratai di tiga (3) alam; (1) alam
lumpur, (2) alam air dan (3) alam udara. Oleh sebab itu maka hidup dari bunga teratai di tiga
(3) alam yaitu alam Bhur, Bwah dan Swah yang disebut dengan tri buana. Walaupun hidup
dialam air, bunga teratai tidak basah oleh air sehingga dipakai simbol kesucian serta bebas
dari keterikatan. Dalam hal ini Ida Sanghyang Widhi Wasa walaupun menciptakan alam
beserta isinya. Beliau tidak terikat dengan ciptaan-Nya sendiri.
• Angsa merupakan simbol dari kebijaksanaan. Hidupnya angsa tersebut juga dialam tiga (3)
alam dunia (Bhur, Bwah, Swah) air, darat, dan udara sebagai lambang kuasa dari Ida
Sanghyang Widi Wasa. Angsa dalam mencari makan dapat memisahkan antara makanan
dan lumpur. Dengan demikian angsa merupakan dari adanya sifat wiweka yang tinggi dapat
membedakan atau memisahkan antara baik dan buruk, benar dan salah
11. HARI RAYA GALUNGAN
Hari Raya Galungan merupakan perayaan
untuk memperingati terciptanya alam semesta
dan juga seisinya. Perayaan ini dirayakan setiap
enam bulan Bali (210 hari) yaitu ketika hari
Budha Kliwon Dungulan atau Rabu Kliwon
wuku Dungulan
12. POLA PIKIR
Pola pikir adalah sekumpulan asumsi,
cara atau catatan yang dimiliki oleh
seseorang atau kelompok dan berakar
kuat
13. POLA PIKIR YANG MEMBENTUK
IDENTITAS ORANG BALI
1.Tri hita karana
2.Tat twam asi
14. TRI HITA KARANA
Apa yang dimaksud dengan Tri Hita Karana?
Tri Hita Karana bisa diartikan secara leksikal yang
berarti tiga penyebab kesejahteraan. Istilah ini
terambil dari kata tri yang artinya tiga, hita yang
artinya keseimbangan atau sejahtera, dan karana
yang artinya penyebab
15. TAT TWAM ASI
Tat Twam Asi mengandung arti bahwa 'itu
adalah engkau, engkau adalah dia'. Kata 'itu'
bermakna sebagai Brahman atau Sumber
segala kehidupan. Sedangkan kata 'engkau'
adalah merupakan Atman atau jiwa yang
menghidupi semua makhluk