Dokumen tersebut membahas lima jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya pada manusia, yaitu tetanus, difteri, lepra, meningitis, dan kolera. Bakteri-bakteri tersebut dapat menular melalui luka, kontak langsung, serangga, atau air yang tercemar, dan menyebabkan gejala seperti demam, diare, kram otot, serta jika tidak diobati dengan benar dapat berakibat fatal.
4. 1. TETANUS
Tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin
kuman Clostridium tetani, sebuah organisme yang mampu
hidup bertahun-tahun di tanah dalam bentuk spora.
Tetanus menyerang susunan saraf pusat yang menyebabkan
kekakuan otot (spasme).
Penularan melalui spora tetanus masuk kedalam tubuh
biasanya melalui luka tusuk yang tercemar dengan tanah,
debu jalanan atau tinja hewan dan manusia, spora dapat
juga masuk melalui luka bakar atau luka lain yang sepele
atau tidak di hiraukan, atau juga dapat melalui injeksi dari
jarum suntik yang tercemar yang dilakukan oleh penyuntik
liar.
5. Gejala Tetanus
Trismus atau kondisi sulitnya membuka mulut karena spasme otot-otot
mastikatoris.
Kaku kuduk sampai epistotonus akibat ketegangan otot-otot erector trunkl.
Otot dinding perut tegang.
Risus sardonikus akibat spasme otot muka atau alis tertarik ke atas, sudut
mulut tertarik ke luar dan ke bawah, sedangkan bibir tertekan kuat pada
gigi,
Sulit menelan, gelisah, mudah terangsang, nyeri pada anggota badan.
Badan dan lengan kaku, sampai tangan mengepal kuat. Terkadang terjadi
perdarahan intramusculusakibat kontraksi yang kuat.
Suhu badan tidak tinggi dan dialami pada stadium akhir.
Biasanya terdapat leukositosis ringan dan terkadang peninggian tekanan
cairan otak.
6. Pengobatan dan pencegahannya
Pengobatannya dengan menetralisir racun dengan pemberian
immunoglobulin tetanus dan pemberian antibiotik tetraskilin
dan penisilin untuk pencegahan pembentukan racun lanjut.
Mencegah dengan vaksinasi jauh lebih baik daripada
nantinya mengobati tetanus, pada anak kecil diberikan vaksin
DPT (difetri, pertusis, tetanus), sedangkan orang dewasa
diberikan booster.
8. 2. Difteri
Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang
bersumber dari Corynebacterium diphtheriae.
Difteri adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan
yang ditandai dengan sakit tenggorokan, demam rendah,
dan kelenjar bengkak dan lemas.
Orang yang selamat dari penyakit ini menderita
kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen
pada jantung dan ginjal.
Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit ini.
9. Cara Penularannya
Bersin : Ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk,
mereka akan melepaskan uap air yang terkontaminasi dan
memungkinkan orang di sekitarnya terpapar bakteri tersebut.
Kontaminasi barang pribadi : Penularan difteri bisa berasal
dari barang-barang pribadi seperti gelas yang belum dicuci.
Barang rumah tangga : Dalam kasus yang jarang, difteri
menyebar melalui barang-barang rumah tangga yang
biasanya dipakai secara bersamaan, seperti handuk atau
mainan.
10. Penjegahannya & perawatannya
Pencegahan penyakit difteri adalah dengan memberikan
imunisasi DTP saat anak berumur 2, 4, 6, 18 bulan dan 5
tahun. Sedangkan pada usia 10 tahun dan 18 tahun diberikan
imunisasi TD ( Toxoid Difteri ) saja.
Perawatannya dilakukan dengan pemberian antibiotik dan
antitoksin yaitu, eritromisin dan prokain penisilin G.
12. 3. Lepra
Lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium leprae, yang menyebabkan pembusukan
pada kulit penderitanya, kemudian mengering dan akhirnya
tinggal satu persatu.
Lepra terjadi karena menyebarnya titik hitam diseluruh tubuh
dan merusak sel-sel anggota badan juga kerangka dan
bentuknya. Pada akhirnya ia pun mampu merusak sel
penyambung antara satu anggota dengan lainnya hingga
seolah satu dengan lainnya saling memakan dan berjatuhan.
13. Cara penyebarannya
Penyakit lepra ini termasuk penyakit menular yang harus
dihindari. Jika ada seseorang yang menderita penyakit lepra
berat dan tidak tertangani, sewaktu-waktu bakteri lepra akan
menyebar ke udara dan sekitar 50% kemungkinan tertular
dengan penyakit lepra ini.
Selain itu penyakit lepra yang melepaskan bakteri lepra juga
mudah ditularkan melalui serangga seperti nyamuk, kutu
busuk, atau melalui benda yang biasa digunakan oleh
penderita lepra.
15. 4. Meningitis
Meningitis adalah penyakit yang diakibatkan peradangan
pada selubung pelindung di otak dan sum-sum tulang
belakang, yang secara kesatuan disebut meninges.
Meningitis dapat disebabkan oleh bakteri dan virus
Bakteri meningitis adalah suatu hal yang amat serius karena
dapat menimbulkan kerusakan pada otak dan infeksi pada
darah yang menyebabkan septicimea, pada hal ini harus
segera dilakukan perawatan medis yang serius.
16. Gejala Meningitis
Sakit kepala parah
Muntah-muntah
Demam tinggi
Kekakuan leher
Sensitivitas dan mata sakit pada paparan cahaya
Ruam pada kulit
18. 5. Kolera
Kolera adalah penyakit menular di saluran pencernaan yang
disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae.
Bakteri Vibrio Cholerae akan mengeluarkan enterotoksin atau
racunnya di saluran usus sehingga terjadinya diare yang
disertai muntah akut.
19. Gejala yang dialami
Diare encer dan berlimpah tanpa didahului rasa mulas atau tenesmus
(rasa ingin buang air besar walaupun perut sudah terasa kosong). Diare
terjadi berkali-kali dalam jumlah yang cukup banyak.
Kotoran yang semula berwarna dan berbau mulai berubah menjadi cairan
putih keruh tanpa bau busuk ataupun amis. Tetapi berbau manis yang
menusuk.
Kotoran berwarna putih ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalangumpalan putih.
Muntah setelah diare dan tidak merasakan mual sebelumnya.
Kejang otot dan bisa disertai nyeri yang hebat.
Akibat banyaknya cairan yang keluar sehingga terjadi dehidrasi dengan
tanda-tanda : detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung,
hypotensi dan lainnya. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan
kematian.
20. Pencegahan & pengobatannya
Pencegahannya dapat dilakukkan dengan selalu menjaga
kebersihan tubuh dan lingkungan, selalu memakan makanan
yang sudah matang, selalu minum air yang sudah di
sterilisasi.
Pengobatannya, pertama dengan langkah mengembalikan
cairan tubuh yang telah hilang (rehidrasi) dengan cara infus
atau rehidrasi oral dengan oralit hingga masa penyakit selesai
tanpa pemberian antibiotik.
Lalu dengan pemberian antibiotik, dilakukan setelah gejala
kolera telah reda. Antibiotik yang digunakan bisa tetrasiklin
atau trimethoprim.