Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit pelayanan kesehatan rumah sakit yang memberikan pertolongan pertama pada pasien darurat dengan menggunakan tenaga kesehatan multi disiplin dan fasilitas medis lengkap untuk menyelamatkan nyawa pasien. IGD harus siap memberikan pelayanan 24 jam untuk menangani kasus darurat.
1. PELAYANAN IGD DI RUMAH
SAKIT
Anisah Sri Astuti 20180309081
Viviana Silvia 20180309071
DOSEN PEMBIMBING
dr. Anastina Tahjoo, MARS
2. Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit:
Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
3. PERBEDAAN IGD DAN UGD
NO IGD
(INSTALASI GAWAT DARURAT)
UGD
( UNIT GAWAT DARURAT)
1 Ruang lingkup lebih besar Ruang lingkup lebih kecil
2 Biasanya di RS yang lebih besar
, RS type A dan B
Biasanya di RS yang lebih kecil
type C dan D
3 Dokter jaga dokter umum dan
didampingi oleh dokter jaga
spesialis seperti Spesialis
Emergensi, Spesialis penyakit
dalam atau Spesialis anestesi
Dokter jaga hanya dokter umum
4. DEFINISI IGD
• Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009
Berbagai nama untuk unit/instalsi pelayanan gawat
darurat di rumah sakit diseragamkan menjadi
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
• Instalasi Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dengan
melibatkan berbagai multidisiplin.
5.
6. RUANG LINGKUP PELAYANAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
True Emergency False Emergency
pasien yang tiba – tiba
berada dalam keadaan
gawat darurat atau akan
menjadi gawat dan terancam
nyawanya atau anggota
badannya ( akan menjadi
cacat) bila tidak mendapat
pertolonngan secepatnya
pasien dengan :
Keadaan gawat tetapi
tidak memerlukan
tindakan darurat .
• Keadaan gawat tetapi
tidak mengancam nyawa
dan anggota badannya.
• Keadaan tidak gawat dan
tidak darurat
7. PRINSIP UMUM
PELAYANAN IGD
MENURUT :
Kepmenkes RI Nomor 856 Tahun 2009, sebagai beriku:
Setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan gawat
darurat yang memiliki kemampuan: melakukan
pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat dan
melakukan resusitasi dan stabilisasi (life saving).
Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit harus
memberikan pelayanan 24 jam dalam sehari dan tujuh
hari dalam seminggu.
Rumah Sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat
menangani kasus gawat darurat.
8. PRINSIP UMUM
PELAYANAN IGD
Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 (lima)
menit setelah sampai di IGD.
Organisasi IGD didasarkan pada organisasi multi-disiplin,
multi-profesi, dan terintegritasi struktur organisasi fungsional
(unsur pimpinan dan unsur pelaksana) yang bertanggung
jawab dalam pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat
darurat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dengan wewenang
penuh yang dipimpin oleh dokter.
Setiap Rumah Sakit wajib berusaha untuk menyesuaikan
pelayanan gawat daruratnya minimal sesuai klasifikasi.
9. KLASIFIKASI
Klasifikasi Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat terdiri dari:
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level IV sebagai standar
minimal untuk Rumah Sakit Kelas A.
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level III sebagai standar
minimal untuk Rumah Sakit Kelas B.
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar
minimal untuk Rumah Sakit Kelas C.
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level I sebagai standar
minimal untuk Rumah Sakit Kelas D.
10. JENIS PELAYANAN IGD
LEVEL IV LEVEL III LEVEL II LEVEL I
Diagnosis &
penanganan:
Permasalahan pd A,B,C
dgn alat lengkap
termasuk ventilator
Diagnosis &
penanganan:
Permasalahan pd A,B,C
dgn alat lengkap
termasuk ventilator
Dianosis &
penanganan:
Permasalahan pada
jalan nafas (airway
problem), ventilasi
pernafasan (breathing
problem) dan sirkulasi
Dianosis &
penanganan:
Permasalahan pd
A: jalan nafas (airway
problem),
B: ventilasi pernafasan
(breathing problem)
dan
C: sirkulasi pembuluh
darah(circulation
problem)
Penilaian disability Penilaian disability Penilaian disability Melakukan stabilisasi
dan evakuasi
Penggunaan obat, EKG,
defibrilasi
Penggunaan obat, EKG,
defibrilasi
Penggunaan obat,
EKG, defibrilas
Observasi HCU/ICU
Ruang Resusitasi
Observasi HCU Observasi HCU
Bedah Cito Bedah Cito Bedah Cito
11. JENIS PELAYANAN IGD
LEVEL IV LEVEL III LEVEL II LEVEL I
Dokter Subspesialis
semua jenis
ONCALL
Dokter Subspesialis Dokter Subspesialis Dokter Subspesialis
Dokter Spesialis
(4 Besar+ Anestesi
On Site)
Dokter spesialis
lain ONCALL
Dokter Spesialis Dokter Spesialis Dokter Spesialis
Dokter PPDS On
Site 24 jam
Dokter PPDS Dokter PPDS Dokter PPDS
12. JENIS PELAYANAN IGD
LEVEL IV LEVEL III LEVEL II LEVEL I
Dokter Umum
(+pelatihan kegawat
daruratan)GELS,AT
LS, ACLS, dll On
Site 24 jam
Dokter Umum
(+pelatihan kegawat
daruratan)GELS,AT
LS, ACLS, dll
Dokter Umum
(+pelatihan kegawat
daruratan)GELS,AT
LS, ACLS, dll
Dokter Umum
(+pelatihan kegawat
daruratan)GELS,AT
LS, ACLS, dll
Perawat Kepala S1
DIII
(+Emergency
Nursing)
Jam kerja / Diluar
Jam kerja
Perawat Kepala S1
DIII
(+Emergency
Nursing)
Perawat Kepala S1
DIII
(+Emergency
Nursing)
Perawat Kepala S1
DIII
(+Emergency
Nursing)
Perawat (+Pelatihan
Emergency
Nursing)
On Site 24 Jam
Perawat (+Pelatihan
Emergency
Nursing)
Perawat (+Pelatihan
Emergency
Nursing)
Perawat (+Pelatihan
Emergency
Nursing)
Non Medis Bagian
Keuangan
Kamtib(24jam)
Pekarya(24jam
On Site 24 Jam
Non Medis Bagian
Keuangan
Kamtib(24jam)
Pekarya(24jam
Non Medis Bagian
Keuangan
Kamtib(24jam)
Pekarya(24jam
Non Medis Bagian
Keuangan
Kamtib(24jam)
Pekarya(24jam
13. STRUKTUR ORGANISASI IGD
KEPALA
INSTALASI IGD
KEPALA RUANGAN
IGD
DOKTER
JAGA
PJ
PERAWAT
PONEK
PJ PERAWAT
TRAUMA
PJ PERAWAT
RESUSITASI
PERAWAT PELAKSANA
DIREKTUR RS
PJ PERAWAT
NON TRAUMA
14. KLASIFIKASI SDM
NO JENIS TENAGA PENDIDIKAN FORMAL SERTIFIKASI
1 Kepala Instalasi Unit
Gawat Darurat
S1/Profesi Kedokteran Umum ACLS/ATLS/PPGD,
Pengalaman di IGD
minimal 5 tahun
2 Kepala Unit Gawat
Darurat
Minimal S1 NERS Keperawatan BLS/PPGD/BTCLS
dengan minimal
pengalaman kerja 5
tahun di UGD
3 Dokter Jaga S1/Profesi Kedokteran Umum ATLS/ACLS/ GELS
4 PJ Perawat Minimal S1 Keperawatan BTCLS/BLS dan
pengalaman di IGD
selama 3 tahun
5 Perawat pelaksana Minimal D3 Keperawatan BTLS/BCLS,
Pengalaman diigd
minimal 2 tahun
16. POLA PENGATURAN KETENAGAAN INSTALASI
GAWAT DARURAT
Untuk Dinas Pagi :yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan
standar minimal bersertifikat BLS.
Kategori :
– 1 orang Ka Ru,
– 1 orang Pelaksana.
Untuk Dinas Sore :yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan
standar minimal bersertifikat BLS.
Kategori :
– 1 orang Penanggung Jawab Shift.
– 1 orang Pelaksana.
Untuk Dinas Malam : yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang
dengan standar minimal bersertifikat BLS.
Kategori :
– 1 orang Penanggung Jawab Shift.
– 1 orang Pelaksana
18. STANDAR FASILITAS
SESUAI DENGAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NO.856/MENKES/SK/IX/2009
Ruang
Penerimaan
Ruang
Tindakan
Ruang Khusus Ruang Penunjang
Pelayanan
Ruang triase Ruang tindakan Ruang Operasi Ruang istirahat dokter
Ruang penyimpanan brankar Ruang triase hijau (klinik
umum)
Ruang Isolasi Ruang istirahat petugas
Ruang tunggu Ruang tindakan bedah,non
bedah/medical dan
kebidanan
Toilet pasien
Tempat pendaftaran UGD Farmasi IGD
Tempat pendaftaran rawat
inap
Ruang janitor
Ruang penerimaan pasien Tempat linen bersih
Pantry pasien observasi
22. SPO – SPO DI IGD
TRIAGE MENERIMA PASIEN RUJUKAN PER TELEPON
TRIAGE BENCANA
MENERIMA PASIEN DI INSTALASI GAWAT
DARURAT
PELAYANAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT
DARURAT
PASIEN RUJUKAN DARI PELAYANAN
KESEHATAN LAIN DENGAN
AMBULAN TANPA KONFIRMASI
PELAYANAN PASIEN TIDAK GAWAT DAN
TIDAK
DARURAT DI IGD
PENANGGULANGAN ASTHMA BRONCHIALE
PENGKAJIAN PASIEN EMERGENCY
PENANGGULANGAN KERACUNAN OPIAT
DI IGD
KONSULTASI DOKTER JAGA IGD CARDIOVERSI
MENERIMA INFORMASI KEDATANGAN
PASIEN
BARU
PENANGANAN PASIEN SYOK
MENERIMA RUJUKAN PASIEN LUKA BAKAR PENANGANAN BAYI HIPOTERMI
23. SPO – SPO DI IGD
PENANGGULANGAN KORBAN
GIGITAN ANJING,
KUCING, DAN KERA
PENANGGULANGAN KERACUNAN
PESTISIDA
PENANGGULANGAN KORBAN
GIGITAN ULAR
PENANGGULANGAN KERACUNAN
PESTISIDA
PELAYANAN PASIEN/ TERSANGKA
H1N1, H5N1 ,
MERS, SARS
PENANGGULANGAN KERACUNAN
PESTISIDA
PELAYANAN KORBAN KRIMINAL
PENANGGULANGAN KERACUNAN
PESTISIDA
PELAYANAN KASUS PERKOSAAN
PELAYANAN PASIEN MENINGGAL
DUNIA
DI IGD
PELAYANAN KORBAN KEKERASAN
PADA
ANAK
PELAYANAN JENAZAH DARI IGD
PELAYANAN PASEIN HIV POSITIF DI
IGD
PENANGANAN KETUBAN PECAH DINI
PELAYANAN PASIEN GANGREN DI IGD
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PASIEN IGD
24. SPO – SPO DI IGD
MENERIMA PASIEN NEONATUS PERAWATAN LUKA BAKAR
BANTUAN HIDUP DASAR PROSEDUR TINDAKAN DEBRIDEMENT
PENGGUNAAN BED SIDE MONITOR
ASISTENSI PEMASANGAN KATETER
VENA
SENTRAL
MENGANTAR PASIEN KE RUANG
RAWAT
INAP
INSERSI JALUR ARTERIAL ( ARTERIAL
LINE )
MENGANTAR PASIEN IGD KE INTENSIF TINDAKAN HECTING
MELAKUKAN SUCTION MELALUI
ENDOTRAKHEAL
DAN TRAKHEOSTOMI TUBE
PENATALAKSANAAN BRADIKARDI
TANPA
HENTI JANTUNG
MEMBERIKAN OBAT INHALASI BILAS LAMBUNG
MENGUKUR INTAKE OUTPUT CAIRAN PERSIAPAN ALAT DAN ASISTEN EKSISI
26. KETENTUAN UMUM FISIK BANGUNAN
SESUAI DENGAN STANDAR INSTALASI GAWAT
DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR
856/MENKES/SK/IX/2009
Ketentuan umum Fisik Bangunan:
Luas bangunan IGD disesuaikan dengan beban kerja RS
dengan memperhitungkan kemungkinan penanganan korban
massal/bencana.
Lokasi gedung harus berada dibagian depan RS, mudah
dijangkau oleh masyarakat dengan tanda–tanda yang jelas dari
dalam dan dari luar Rumah sakit.
Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang berbeda
dengan pintu utama (alur masuk kendaraan/pasien tidak sama
dengan alur keluar) kecuali pada klasifikasi IGD level 1 dan 2.
27. KETENTUAN UMUM FISIK BANGUNAN
SESUAI DENGAN STANDAR INSTALASI GAWAT
DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR
856/MENKES/SK/IX/2009
Ambulans/kendaraan yang membawa pasien harus dapat
sampai di depan pintu yang areanya terlindung dari panas
dan hujan (catatan: untuk lantai IGD yang tidak sama tinggi
dengan jalan ambulans harus membuat ramp).
Pintu IGD harus dapat dilalui oleh brankar.
Memiliki area khusus parkir ambulans yang bisa menampung
lebih dari 2 ambulans (sesuai dengan beban RS).
Susunan ruang harus sedemikian rupa sehingga arus pasien
dapat lancar dan tidak ada “cross infection”, dapat
menampung korban bencana sesuai dengan kemampuan
RS, mudah dibersihkan dan memudahkan kontrol kegiatan
oleh perawat kepala jaga.
28. KETENTUAN UMUM FISIK BANGUNAN
SESUAI DENGAN STANDAR INSTALASI GAWAT
DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR
856/MENKES/SK/IX/2009
Area dekontaminasi ditempatkan didepan /
diluar IGD atau terpisah dengan IGD.
Ruang triase harus dapat memuat minimal 2
(dua) brankar.
Mempunyai ruang tunggu untuk keluarga
pasien.
Apotik 24 Jam tersedia dekat IGD.
Memiliki ruang untuk istirahat petugas (dokter
dan perawat).
50. DENAH IGD
RUANG TUNGGU IGD
TRIASE
PENDAFTARAN +
KASIR IGD
BED
TRIASE
HIJAU
KAMAR
KONSULTASI
APOTIK
IGD
BED
TRIASE
KUNING
KAMAR
DOKTER
JAGA
RUANG
ODC
RUANG
PENYIMPANAN
FARMASI
BED TRIASE
MERAH
NURSE
STATION
KAMAR
OPERASI IGD
BED
TRIASE
KUNING
POJOK
PONEK
BED
RUANG
ISOLASI
RUANG
TINDAKAN
PINTU LOBI MASUK
PINTU
MASUK IGD
SPOOL
HOOK
RUANG
DEKONTAMINASI
86. URAIAN STANDAR MINIMAL
PELAYANAN IGD
1. Memberikan pelayanan penanganan life saving yang
optimal sesuai standar untuk dewasa dan anak
Sebagai standar acuan kegiatan ini adalah prosedur
Bantuan Hidup Dasar dan Lanjut serta prosedur tetap
kasus gawat darurat.
Untuk melakukan monitoring dan evaluasi dari kegiatan ini
menggunakan data dari bagian rekam medik IGD yang
tertuang dalam resume pemeriksaan gawat darurat yang
diisi oleh petugas medis dan paramedis IGD.
Frekuensi pengumpulan data dilakukan sebulan sekali
untuk dianalisa per 3 bulan.
87. URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN IGD
2. Program pendidikan dan keterampilan berkelanjutan bagi petugas
medis dan paramedis di Instalasi Gawat Darurat
semua petugas medis dan paramedis di IGD harus selalu terbekali
dengan pengetahuan dan keterampilan terkini terutama yang bersifat
wajib seperti ATLS dan ACLS untuk dokter atau PPGD, BCLS, APN
untuk perawat dan bidan.
Team peningkatan mutu pelayanan IGD mendata sertifikat-sertifikat
pelatihan yang telah dimiliki oleh petugas medis dan paramedis IGD
dan mengajukan usulan pelatihan ke bagian diklat RS untuk petugas
medis dan paramedis IGD yang belum memiliki sertifikat standar
pelayanan gawat darurat atau yang sertifikatnya sudah berakhir masa
berlakunya.
88. URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN
IGD
3. Mencapai waktu tanggap pelayanan di IGD ≤5 menit
Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal RS dari
Kementrian Kesehatan RI maka waktu tanggap pelayanan
di IGD adalah ≤5 menit.
Team peningkatan mutu pelayanan IGD mengambil data
response time dari bagian rekam medis IGD (form resume
pemeriksaan gawat darurat) dan dibuat dalam laporan
bulanan yang dianalisa per 3 bulan.
Sample yang diambil setiap bulan minimal 50 pasien.
89. URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN
IGD
4. Mencapai tingkat kepuasan pelanggan sesuai Standar
Pelayanan Minimal dari Kemenkes RI yaitu ≥70%
Team peningkatan mutu pelayanan IGD membuat
kusesioner kepuasan pelanggan dan melakukan survey
terhadap minimal 50 pasien setiap bulannya.
Analisa terhadap pencapaian kepuasan pelanggan
dilakukan setiap 3 bulan sebagai bahan evaluasi IGD
bersama team mutu pelayanan rumah sakit untuk
ditindaklanjuti
90. URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN
IGD
5. Kalibrasi Alat
Setiap alat medis yang ada di UGD harus dilakukan kalibrasi agar
hasil yang diberikan sesuai standar.
6. Preventif pemeliharaan alat
Dalam rangka mendapatkan hasil yang akurat dalam setiap
pengukuran menggunakan alat medis, setiap alat medis harus
dilakukan pengujian berkala. Petugas UGD akan membuat
permintaan pengujian berkala ke bagian sarana dan prasarana
sesuai jadwal dan bergilir. Setiap kegiatan pemeliharaan alat harus
didokumentasikan di kartu pemeliharaan alat.
91. Pencapaian indikator klinis dan
manajemen di IGD
a. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa 100%
b. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam.
c. Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang
masih berlaku (BLS/ PPGD/ GELS/ ATLS/ ACLS )
d. Ketersediaan tim penanggulangan bencana.
e. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat < 5
menit.
f. Kepuasan pelanggan >80%.
92. Pencapaian indikator klinis dan
manajemen di IGD
g. Kematian pasien <24 jam <dua perseribu
(pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam).
h. Tidak adanya pasien yang harus uang muka .
i. Pencapaian target pasien pelayanan di IGD
101. NO Nama kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Vol Penanggu
ng jawab
1 Pertemuan bulanan IGD Evaluasi Program IGD Petugas IGD Diskusi dan
tanya jawab
Setiap bulan 12x Ka.Instalasi
2
Sosialisasi dalam melakukan
skrining pasien di IGD
Untuk mengurangi
kesalahan identifikasi
pasien
Seluruh petugas
IGD
Diskusi dan
tanya jawab
April 1X Koordinator
Pelayanan
3 Pengajuan pencetakan format
Triase Ibu dan Anak di IGD
Perencanaan
barang dan jasa
Pengusulan
/proposal
Juni TU IGD
4 Melakukan Triase IGD pada
setiap pasien yang datang
Pasien Pengisian
lembar Triase
Setiap hari Koordinator
Pelayanan
5 Melakukan evaluasi Rekam
Medik pada setiap pasien yang
datang ke IGD
Assesmen pasien
dilaksanakan 100%
Petugas IGD Evaluasi
lembar Rekam
Medik IGD
Setiap hari Setiap
hari
Pencatatan
/ Pelaporan
6 Penambahan Alkes Terpenuhinya kebutuhan
alkes di IGD
Perencanaan
barang dan jasa
Pengusulan
/proposal
Juni Logistik
inventaris
7 Renovasi Ruang IGD Untuk mengetahui lokasi
IGD di RS
Perencanaan
barang dan jasa
Pengusulan
/proposal
Januari Logistik
PROGRAM KERJA IGD
102. PROGRAM KERJA IGD
NO Nama kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Vol Penanggung
jawab
8 Pengadaan seragam kerja
petugas IGD
Untuk keseragaman
pakaian kerja petugas
IGD
Perencanaan
barang dan jasa
Pengusulan
/proposal
Januari Logistik
9 Sosialisasi Panduan Praktek
Klinik (PPK)
Terhindarnya kesalahan
dalam menegakkan
diagnosa pasien Petugas IGD
Diskusi dan
tanya jawab
Mei 1 X Ka. Instalasi
10 Pengajuan pelatihan
PPGD/PPGD-ON/BCLS/BTLS
(untuk bidan dan perawat) dan
GELS/ACLS/ATLS (untuk
dokter umum IGD)
Kemampuan petugas
IGD dalam penanganan
life saving anak dan
dewasa 100%
Pembuatan
surat
permohonan
Januari 1X
TU IGD
11 Sosialisasi PPI Tidak adanya infeksi
nosokomial di IGD
Petugas IGD Diskusi dan
tanya jawab
April dan
Oktober
2x Survailans
12 Penyediaan leaflet ke bagian
PROMKES
Terlaksananya edukasi
pada pasien di IGD
Pasien Surat
pengajuan
Juni 1X Survailans
13 Membagikan kuesioner
kepuasan pelanggan kepada
setiap pasien yang akan pindah
ruangan atau pulang
Kepuasan pelanggan
100%
Pasien Evaluasi
kuesioner
Mei dan
November
2x Survailans
104. MASALAH DI UNIT IGD
Alur pasien di IGD yang
dikonsul ke dokter
Spesialis Emergensi
Sp.EM
Alur pasien rencana
operasi elektif masuk
via igd? Menambah
false emergensi
Dokter spesialis yang
oncall tidak dapat
dihubungin saat
pasien masuk
Alur rujukan
pasien ke igd RS
yang belum
sesuai
Sistim EMR yang masih suka
error dan belum adanya backup
status hardcopy untuk pengisian
berkas rekam medis
105. MASALAH DI UNIT IGD
Belum adanya kerjasama RS
dengan BPJS sehingga banyak
pasien yang APS karena mau
pindah perawatan di RS yang
bekerjasama dengan BPJS
Beberapa pemeriksaan
laboratorium yang dirujuk
sehingga membuat
hambatan dalam pelayanan
Belum lengkapnya
sarana dan
prasarana di IGD
Belum
lengkapnya
obat obatan di
farmasi igd
Tingginya turn over intention
dokter jaga igd karena
overtime jam kerja