SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
Syafi’i AbdulKarim
DEFINISI
 “Code”…. Kode yang bertujuan menyatakan keadaan
EMERGENCY di suatu institusi
 “Code Blue”… Kode yang menyatakan keadaan emergency
yang berhubungan dengan Cardiopulmonary
 CODE BLUE → SISTEM (Medical & Management Support)
 ❖ Medical Support :Tim Medis, Peralatan, dan Obat.
 ❖ Management Support: Komunikasi, Security,
Kebijakan,SOP & MOU
PENDAHULUAN
Kejadian pasien kritis termasuk henti jantung  dapat terjadi di
mana dan kapan saja di rumah sakit
Kejadian ini dapat menimpa pasien, keluarga pasien, maupun
petugas medis sendiri.
Henti jantung apabila tidak ditangani dengan cepat akan
menyebabkan terjadinya kematian.
FIRST
RESPONDER
• Diharapkan dengan pertolongan pertama yang
cepat dan tepat yang disebut dengan bantuan hidup
dasar (BHD)  diharapkan dapat mengembalikan
fungsi jantung untuk dapat berdenyut kembali.
 DETEKSI
 AKTIFASI
 CPR (FUNDAMENTAL)
 ADVANCED LIFE SUPPORT
 POST CARDIAC ARREST
CARE
AREACODE
BLUE 
BERAPAAREA ?
1. AREA SATU : ?
2. AREA DUA : ?
3. AREATIGA : ?
4. AREA EMPAT : ?
5. AREA LIMA : ?
CONTOH CODE BLUE RSML
AREA SATU :
area lantai
satu dan
halaman di
gedung lama
 Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan area
sekitarnya
 Paviliun Mentari dan area sekitarnya.
 Paviliun Multazam dan area sekitarnya.
 Area pintu satu dan area sekitarnya.
 Area pintu dua dan area sekitarnya.
 Ruang front office dan security
 Instalasi Farmasi dan area sekitarnya.
 Area masjid Asy-Syifa’ dan sekitarnya.
 KlinikVaksin dan MCU
 Instalasi Gizi dan area sekitarnya.
 Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS) dan area
sekitarnya.
 Ruang Logistik lantai 1 dan area sekitarnya.
 Ruang kantor kendaraan dan ambulan
 KantorTAC
 Koperasi Surya Sekawan dan cafeTombo Luwe
 Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
 Instalasi Ma’la.
 Halaman depan dan belakang
 Parkir depan dan belakang
AREA DUA :
seluruh area
lantai dua dan
lantai tiga di
gedung lama
 Ruang MPP serta area sekitarnya.
 Instalasi Bedah Sentral (Kamar
Operasi dan Unit Perawatan Pasca
Anestesi (UPPA)) dan area
sekitarnya.
 Paviliun Arofah dan area
sekitarnya.
 Paviliun Roudloh dan area
sekitarnya.
 Depo Farmasi lantai 2 dan area
sekitarnya.
 Unit Sterilisasi dan area sekitarnya.
 Unit Laundry dan area sekitarnya.
 Unit K3 – Kesling dan area sekitarnya.
 Ruang Logistik lantai 2 dan area
sekitarnya.
 Ruang Pengembangan Sumber Daya
Insani (PSDI) lantai 3 dan area
sekitarnya.
 Auditorium lantai 3 dan area sekitarnya.
 Ruang Pemasaran dan area sekitarnya.
AREATIGA :
seluruh area di
gedungAR
Fachrudin
termasuk area
halamandan
parkir
 Ruang Direksi dan perkantoran serta
area sekitarnya
 Area pintu empat dan area sekitarnya.
 Ruang pendaftaran pasien rawat jalan
dan area sekitarnya.
 Ruang administrasi rekam medis dan
area sekitarnya.
 Ruang casemix dan area sekitarnya.
 Instalasi Laboratorium dan area
sekitarnya.
 Instalasi Radiologi dan area sekitarnya.
 Unit Hemodialisa dan area sekitarnya.
 Instalasi Perawatan Intensif (IPI) dan area
sekitarnya.
 Paviliun Sakinah dan area sekitarnya.
 Paviliun Zamzam dan area sekitarnya.
 Klinik Mata dan area sekitarnya.
 Unit DIK dan area sekitarnya.
 Halaman samping dan belakang gedung
AR Fachrudin
 Parkir belakang gedung AR Fachrudin
AREA EMPAT
: seluruh area
poliklinik
 Instalasi Rawat Jalan (poliklinik) lantai 1 dan lantai 2
serta area sekitarnya.
 Klinik Rehabilitasi Medik dan area sekitarnya
 Area pintu tiga dan area sekitarnya.
AREA LIMA :
seluruh area di
gedung H.M
Soedjak
 Pendaftaran, Kasir dan Central Admission dan area sekitarnya
 Depo farmasi H.M Soedjak dan sekitarnya
 Kamar terima dan area sekitarnya
 Poliklinik Spesialis H.M Soedjak dan area sekitarnya.
 Paviliun Marwah dan area sekitarnya.
 Paviliun Shofa dan area sekitarnya
 Kantor Binroh dan area sekitarnya
 Halaman depan dan samping gedung H.M Soedjak
 Parkir samping gedung H.M Soedjak
Tim Code
Blue 
sesuai area
 Tim Code Blue area satu yaitu tim Code Blue yang bertanggung
jawab terhadap area satu.
 Tim Code Blue area dua yaitu tim Code Blue yang bertanggung
jawab terhadap area dua.
 Tim Code Blue area tiga yaitu tim Code Blue yang bertanggung
jawab terhadap area tiga.
 Tim Code Blue area empat yaitu tim Code Blue yang bertanggung
jawab terhadap area empat.
 Tim Code Blue area lima yaitu tim Code Blue yang bertanggung
jawab terhadap area lima.
Tim
Code Blue
 KetuaTim Code Blue yaitu satu orang dokter spesialis
anestesi.
 AnggotaTim Code Blue yang terdiri dari satu orang
dokter dan satu orang perawat.
TIM STANDARD
1. LEADER
2. COMPRESSOR
3. VENTILATOR
4. CIRCULATOR
5. ELETRICAL
6. RECORDER.
KETUATIM
CODE BLUE
Shift pagi dan shift sore (jam 07.00 – 21.00WIB) :
- Area satu dan dua adalah dokter spesialis
anestesi yang bertugas di UPPA.
- Area tiga, empat, lima adalah dokter spesialis
anestesi yang bertugas di IPI.
Shift malam (jam 21.00 – 07.00WIB) :
- Semua area adalah dokter spesialis anestesi yang
sedang bertugas jaga shift malam.
DOKTER
PELAKSANA
Dokter pelaksana code blue di area satu adalah dokter jaga
ruangan (kecuali area IGD dan sekitarnya  dokter jaga IGD)
Dokter pelaksana code blue di area dua adalah dokter jaga
ruangan
Dokter pelaksana code blue di area tiga adalah dokter jaga IPI
Dokter pelaksana code blue di area empat adalah dokter jaga IPI
Dokter pelaksana code blue di area lima adalah dokter jaga
ruangan
Perawat
pelaksana
code blue
 Perawat pelaksana code blue di area satu adalah perawat jaga
IGD
 Perawat pelaksana code blue di area dua adalah perawat jaga
UPPA
 Perawat pelaksana code blue di area tiga adalah perawat jaga IPI
 Perawat pelaksana code blue di area empat adalah perawat jaga
Poliklinik
 Perawat pelaksana code blue di area lima adalah perawat jaga
ruangan Marwah/ Shofa
POS
 Area satu : posTim Code Blue di IGD.
 Area dua : posTim Code Blue di UPPA.
 Area tiga : posTim Code Blue di IPI.
 Area empat :
- shift pagi dan sore posTim Code Blue di Poliklinik
- shift malam posTim Code Blue di IGD.
 Area lima : posTim Code Blue di ruangan Marwah
PROSEDUR
Orang / Px tidak sadar/henti jantung dan/atau
henti nafas  Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Cek kesadaran
Pastikan lingkungan penderita aman untuk
dilakukan pertolongan.
cek respon : memanggil nama atau menepuk
bahu.
Meminta bantuan pertolongan perawat atau
petugas yang lain (penolong kedua) aktifkan
code blue.
Penolong kedua
telp 111
aktivasi code blue.
Prosedur :
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri,
2. Sampaikan informasi untuk
mengaktifkan code blue
3. sebutkan nama lokasi code blue dengan
lengkap dan jelas (nama area, nama
ruangan dan nomor kamar).
Contoh : “Assalamu’alaikum wr.wb, saya
Yuli perawat Marwah, menginformasikan
aktivasi code blue di area satu, Paviliun
Marwah tiga”.
Waktu tanggap
operator menerima
telepon adalah telepon
harus segera diterima
dalam waktu kurang
dari 3 (tiga) kali
deringan telepon.
Catatan :
Jika lokasi kejadian berada didalam area ruang rawat
inap ataupun rawat jalan :
 setelah menghubungi operator, perawat ruangan (II)
segera membawa troli emergensi (resuscitation kit) ke
lokasi dan membantu perawat ruangan (I) melakukan
RJP sampai denganTim Code Blue datang
Operator telepon 111 hubungi posTim Code Blue sesuai dengan area code blue.
Contoh : Kejadian code blue di Paviliun Mentari yang termasuk area satu maka yang dihubungi adalah pos
Tim Code Blue di IGD. “Assalamu’alaikum wr.wb, sayaYuli petugas front office, menginformasikan aktivasi
code blue di area satu, Paviliun Mentari tiga”.
Operator telepon 111 segera mengumumkan melalui pengeras suara di bagian front
office :
“Aktifasi code blue di ….. (sebutkan nama lokasi code blue dengan jelas dan lengkap : nama area,
nama ruangan dan nomor kamar). Contoh : “Aktivasi code blue di area satu, Paviliun Mentari
tiga”. Informasi ini diumumkan sampai dengan 3 (tiga) kali melalui pengeras suara.
- SetelahTim Code Blue menerima informasi tentang
aktivasi code blue, mereka segera mengambil
resuscitation kit dan menuju lokasi terjadinya code blue.
- Waktu tanggap dari aktivasi code blue sampai dengan
kedatanganTim Code Blue adalah 5 – 10 menit.
Petugas bina rohani
segera menuju lokasi
setelah mendengar
informasi aktifasi code
blue
Jika lokasi terjadinya
code blue adalah area
publik (public area)
 petugas keamanan
(security) segera menuju
lokasi terjadinya untuk
mengamankan lokasi
Code blue
selesai
Tim Code Blue melakukan tugasnya sampai
dengan ketuaTim Code Blue menyatakan
resusitasi dihentikan
KetuaTim Code Blue memutuskan tindak lanjut
pasca resusitasi
Tindak
lanjut pasca
resusitasi
Resusitasi berhasil dan pasien stabil  Ketua
tim memberikan informasi dan edukasi kepada
keluarga pasien :
Keluarga pasien setuju dirawat di IPI
 pasien di transfer ke IPI untuk perawatan
lebih lanjut
IPI penuh  pasien dirujuk ke rumah sakit lain
yang mempunyai fasilitas IPI/ICU,.
keluarga pasien menolak dirawat di IPI / dirujuk
 Pasien di transfer ke ruang perawatan biasa
 Keluarga pasien menandatangani surat penolakan.
Tindak
lanjut pasca
resusitasi
Resusitasi tidak berhasil dan pasien dinyatakan
DNR
 ke ruang perawatan biasa.
Jika resusitasi tidak berhasil dan pasien
dinyatakan meninggal  Paviliun Ma’la
(kamar jenazah)..
KOORDINASI +
DOKUMENTASI
 KetuaTim Code Blue atau dokter
pelaksana code blue melakukan koordinasi
dengan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP).
 Perawat ruangan di area code blue
mendokumentasikan semua kegiatan
pelayanan code blue dalam rekam medis
pasien.
DOKUMENTASI
Dokter pelaksana code blue :
- hari, tanggal, jam ditemukannya pasien henti jantung dan/atau henti
nafas
- jam kedatanganTim Code Blue
- asesmen, asuhan yang telah dilakukan
- kondisi terakhir pasien setelah dilakukan RJP dan tindak lanjutnya,
S-O-A-P
Tiap unit /TLF :
- jumlah pasien yang membutuhkan pelayanan code blue
- respon timeTim Code Blue
- hasil dan tindak lanjut pasca RJP
- hambatan yang ditemui
- kritik dan saran terhadap pelayanan code blue
 Laporan bulanan
MEGACODE ALGORITHM
ADULTCARDIACARRESTALGORITHM
KASUS
 Anda bekerja di UGD RS Tipe C bersama 1 orang Dokter
dengan 3 orang Perawat menerima pasien wanita Ny. X usia
52 tahun dengan keluhan nyeri dada seperti tertusuk – tusuk
menjalar dari dada kiri ke bahu terlihat pucat keluar keringat
dingin dan gelisah. Riwayat pasien tidak sadar 10 menit
yang lalu didalam mobil ketika diperjalanan.
 Apa yang akan anda lakukan terhadap pasien tersebut ?
AHA 2020
DEFIBLRILASI
Pemberian tenaga listrik yang menyebabkan kejutan (shock)
pada klien dengan Ventrikel takhikardi atau ventrikel fibrilasi
menjadi suatu irama jantung yang menunjang hidup. Makin
cepat defibrilasi dilakukan maka kemungkinan keberhasilan
suatu RJP makin besar. Setiap kelambatan 1 menit maka
kemungkinan konversi menurun sebanyak 5 %. Karena itu
sangat penting segera mengenal terjadinyaVT atauVF.
TUJUAN
 Dapat menginterprestasikan gambaran EKG di MONITOR
 Dapat mengenali penyebab henti nafas dan henti jantung
 Dapat mengenal dan melakukan penatalaksanaan
aritmia yang mengancam nyawa (Aritmia Lethal)
VENTRIKEL
FIBRILASI
(VF)
 Irama : Tidak taratur
 Frekuensi HR : > 350 sehingga tidak dapat
dihitung
 Gel P : Tidak ada
 Interval PR : Tidak ada
 Gel QRS : Lebar dan tidak teratur
 @ VF kasar (Coarse VF)
 @VF Halus (fine VF)
VENTRIKULAR
TAKIKARDI
(VT)
 Irama : Taratur
 Frekuensi HR : 100 - 250 x/menit
 Gel P : Tidak ada
 Interval PR : Tidak ada
 Gel QRS : Lebar lebih dari 0,12 detik
ASYSTOLE
 Keadaan ini ditandai dengan tidak terdapanya aktifitas
listrik jantung dan pada monitor irama yang terbentuk
adalah seperti “garis lurus”
PEA
Pulseless
Electrical
Activity
 Suatu keadaan dimana aktifitas lisrik jantung tidak
menghasilkan kontraktilitas atau menghasilkan
kontrakstilitas tetapi tidak adekuat sehingga TD tidak
dapat diukur dan nadi tidak teraba
Yang dapat
menyebabkan
serangan
janung
5 H
Hypovolemia,
Hypoxia,
Hydrogen ion (acidosis),
Hyper-/hypokalemia,
Hypothermia.
5 T
 Toxins,
 Tamponade(cardiac),
 Tension pneumothorax,
 Thrombosis coronary and
 Thrombosis pulmonary
DEFIBRILASI
prosedur mengalirkan arus listrik secara Asinkron
transtorakal pada pasien yang sedang mengalami irama
jantung yang shockable, seperti fibrilasi ventrikel (VF)
atau pulseless ventricular tachycardia (VT). Defibrilasi
dilaksanakan secara simultan bersama resusitasi jantung
paru dan merupakan bagian dari prosedur Advance
Cardiac Life Support
AED &
DEFIB
AED
DEFIBILATOR
Primary Survey
 Jika pasien sadar kenali adanya tanda dan gejala dari SKA yang
meliputi :
 V : KajiVisual,Verbal (Kaji PQRST) danVital Sign
 O : Oksigen
 M : Pasang monitor EKG 12 Lead, identifikasi ada atau
tidaknya tanda STEMI maupun Non STEMI
 I : Pasang Infus dan periksa laboratorium (Enzim Jantung
CKMB danTroponinT)
 T :Treatment /Therapy
Algorithm
DCSHOCK
+ EPI 1 mg
+ ---------------
+ EPI 1 mg
V : VITAL SIGN
O : OKSIGEN SaO2
M : MONITOR ( 12 LEAD ?)
I : IV ACCES
T : TERAPHY
CARDIAC ARREST ALGORITHM
 VF/VT NO PULSE
+ ---------------
+ EPI 1 mg
+ EPI 1 mg
+ AMIO 300 mg
+ AMIO 150 mg
CPR SHOCK

More Related Content

What's hot

Contoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kitContoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kitAndi Wijaya
 
Algoritma eklampsia
Algoritma eklampsiaAlgoritma eklampsia
Algoritma eklampsiaDokter Tekno
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12Dokter Tekno
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA... STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...Erlina Wati
 
SOP BANTUAN HIDUP DASAR PUSKESMAS SIHEPENG.docx
SOP BANTUAN HIDUP DASAR PUSKESMAS SIHEPENG.docxSOP BANTUAN HIDUP DASAR PUSKESMAS SIHEPENG.docx
SOP BANTUAN HIDUP DASAR PUSKESMAS SIHEPENG.docxArioQadhavi
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converteddr. Bobby Ahmad
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docxPkmtndMovie
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
Sop penjahitan luka
Sop penjahitan lukaSop penjahitan luka
Sop penjahitan lukacipto agus
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaSarjan unissula
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 

What's hot (20)

Contoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kitContoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kit
 
Algoritma eklampsia
Algoritma eklampsiaAlgoritma eklampsia
Algoritma eklampsia
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
 
Sop alur ponek
Sop alur ponekSop alur ponek
Sop alur ponek
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA... STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 
SOP BANTUAN HIDUP DASAR PUSKESMAS SIHEPENG.docx
SOP BANTUAN HIDUP DASAR PUSKESMAS SIHEPENG.docxSOP BANTUAN HIDUP DASAR PUSKESMAS SIHEPENG.docx
SOP BANTUAN HIDUP DASAR PUSKESMAS SIHEPENG.docx
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Mtbs
MtbsMtbs
Mtbs
 
Sop ekg
Sop ekgSop ekg
Sop ekg
 
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
Sop penjahitan luka
Sop penjahitan lukaSop penjahitan luka
Sop penjahitan luka
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
 
ews-ppt-pptx
 ews-ppt-pptx ews-ppt-pptx
ews-ppt-pptx
 
Lembar Early Warning Score HIPERCCI 2017
Lembar Early Warning Score HIPERCCI 2017Lembar Early Warning Score HIPERCCI 2017
Lembar Early Warning Score HIPERCCI 2017
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Early Warning Score (EWS) COVID 19
Early Warning Score (EWS) COVID 19Early Warning Score (EWS) COVID 19
Early Warning Score (EWS) COVID 19
 

Similar to PANDUAN CODE BLUE.pptx

PANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxPANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxTyoEkaPrastya
 
CODE BLUE BU AMEL.ppt
CODE BLUE BU AMEL.pptCODE BLUE BU AMEL.ppt
CODE BLUE BU AMEL.pptIwAn927910
 
Code Blue presentasimmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm .ppt
Code Blue presentasimmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm .pptCode Blue presentasimmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm .ppt
Code Blue presentasimmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm .pptSigitArisandi1
 
RED CODE FIX.pptx
RED CODE FIX.pptxRED CODE FIX.pptx
RED CODE FIX.pptxJoelAjoes
 
PELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.ppt
PELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.pptPELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.ppt
PELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.pptHery888427
 
Bantuan hidup dasar copy
Bantuan hidup dasar copyBantuan hidup dasar copy
Bantuan hidup dasar copy4r1fw4hyud1
 
Pelayanan gawat darurat terpadu
Pelayanan gawat darurat terpaduPelayanan gawat darurat terpadu
Pelayanan gawat darurat terpaduAbdul Mughni Rozy
 
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdfRWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdfedipurwanto81
 
EWS Pelatihan Ciloto.pptx
EWS Pelatihan Ciloto.pptxEWS Pelatihan Ciloto.pptx
EWS Pelatihan Ciloto.pptxTaufiqGemawan1
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Maria Haryanthi Butar-Butar
 
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docxRahmanSyah41
 
MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptx
MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptxMANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptx
MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptxaditya303791
 
64 - SPO Alur Transfer Pasien revisi 1 lengkp.docx
64 - SPO Alur Transfer Pasien revisi 1 lengkp.docx64 - SPO Alur Transfer Pasien revisi 1 lengkp.docx
64 - SPO Alur Transfer Pasien revisi 1 lengkp.docxTyanBagoes
 
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitPedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitSangidYahya
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
IHT BHD RSSA 2023.pptx
IHT BHD RSSA 2023.pptxIHT BHD RSSA 2023.pptx
IHT BHD RSSA 2023.pptxThohaMansyur
 

Similar to PANDUAN CODE BLUE.pptx (20)

PANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxPANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptx
 
CODE BLUE BU AMEL.ppt
CODE BLUE BU AMEL.pptCODE BLUE BU AMEL.ppt
CODE BLUE BU AMEL.ppt
 
Code Blue presentasimmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm .ppt
Code Blue presentasimmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm .pptCode Blue presentasimmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm .ppt
Code Blue presentasimmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm .ppt
 
RED CODE FIX.pptx
RED CODE FIX.pptxRED CODE FIX.pptx
RED CODE FIX.pptx
 
PELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.ppt
PELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.pptPELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.ppt
PELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.ppt
 
Evakuasi code blue
Evakuasi code blueEvakuasi code blue
Evakuasi code blue
 
Bantuan hidup dasar copy
Bantuan hidup dasar copyBantuan hidup dasar copy
Bantuan hidup dasar copy
 
Pelayanan gawat darurat terpadu
Pelayanan gawat darurat terpaduPelayanan gawat darurat terpadu
Pelayanan gawat darurat terpadu
 
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdfRWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf
 
EWS Pelatihan Ciloto.pptx
EWS Pelatihan Ciloto.pptxEWS Pelatihan Ciloto.pptx
EWS Pelatihan Ciloto.pptx
 
SOP PSC 2023.docx
SOP PSC 2023.docxSOP PSC 2023.docx
SOP PSC 2023.docx
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
 
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
 
PEDOMAN TRIASE.docx
PEDOMAN TRIASE.docxPEDOMAN TRIASE.docx
PEDOMAN TRIASE.docx
 
MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptx
MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptxMANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptx
MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptx
 
64 - SPO Alur Transfer Pasien revisi 1 lengkp.docx
64 - SPO Alur Transfer Pasien revisi 1 lengkp.docx64 - SPO Alur Transfer Pasien revisi 1 lengkp.docx
64 - SPO Alur Transfer Pasien revisi 1 lengkp.docx
 
69697130 sop-igd
69697130 sop-igd69697130 sop-igd
69697130 sop-igd
 
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitPedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
IHT BHD RSSA 2023.pptx
IHT BHD RSSA 2023.pptxIHT BHD RSSA 2023.pptx
IHT BHD RSSA 2023.pptx
 

More from ZhafhafCelluler

faucher trauma where do I start. In common multiple trauma emergency
faucher trauma where do I start. In common multiple trauma emergencyfaucher trauma where do I start. In common multiple trauma emergency
faucher trauma where do I start. In common multiple trauma emergencyZhafhafCelluler
 
TM-4-PROSES_MANAJEMEN_BENCANA.pptx
TM-4-PROSES_MANAJEMEN_BENCANA.pptxTM-4-PROSES_MANAJEMEN_BENCANA.pptx
TM-4-PROSES_MANAJEMEN_BENCANA.pptxZhafhafCelluler
 
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].ppt
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].pptASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].ppt
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].pptZhafhafCelluler
 

More from ZhafhafCelluler (9)

faucher trauma where do I start. In common multiple trauma emergency
faucher trauma where do I start. In common multiple trauma emergencyfaucher trauma where do I start. In common multiple trauma emergency
faucher trauma where do I start. In common multiple trauma emergency
 
pertusis.pptx
pertusis.pptxpertusis.pptx
pertusis.pptx
 
RENKON.ppt
RENKON.pptRENKON.ppt
RENKON.ppt
 
implementasi RPBRS.pptx
implementasi RPBRS.pptximplementasi RPBRS.pptx
implementasi RPBRS.pptx
 
Kep.islami edit.pptx
Kep.islami edit.pptxKep.islami edit.pptx
Kep.islami edit.pptx
 
TM-4-PROSES_MANAJEMEN_BENCANA.pptx
TM-4-PROSES_MANAJEMEN_BENCANA.pptxTM-4-PROSES_MANAJEMEN_BENCANA.pptx
TM-4-PROSES_MANAJEMEN_BENCANA.pptx
 
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].ppt
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].pptASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].ppt
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].ppt
 
PEMBEKALAN_UKOM[1].pptx
PEMBEKALAN_UKOM[1].pptxPEMBEKALAN_UKOM[1].pptx
PEMBEKALAN_UKOM[1].pptx
 
wave.pptx
wave.pptxwave.pptx
wave.pptx
 

Recently uploaded

RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 

Recently uploaded (20)

RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 

PANDUAN CODE BLUE.pptx

  • 2. DEFINISI  “Code”…. Kode yang bertujuan menyatakan keadaan EMERGENCY di suatu institusi  “Code Blue”… Kode yang menyatakan keadaan emergency yang berhubungan dengan Cardiopulmonary  CODE BLUE → SISTEM (Medical & Management Support)  ❖ Medical Support :Tim Medis, Peralatan, dan Obat.  ❖ Management Support: Komunikasi, Security, Kebijakan,SOP & MOU
  • 3. PENDAHULUAN Kejadian pasien kritis termasuk henti jantung  dapat terjadi di mana dan kapan saja di rumah sakit Kejadian ini dapat menimpa pasien, keluarga pasien, maupun petugas medis sendiri. Henti jantung apabila tidak ditangani dengan cepat akan menyebabkan terjadinya kematian.
  • 4. FIRST RESPONDER • Diharapkan dengan pertolongan pertama yang cepat dan tepat yang disebut dengan bantuan hidup dasar (BHD)  diharapkan dapat mengembalikan fungsi jantung untuk dapat berdenyut kembali.
  • 5.  DETEKSI  AKTIFASI  CPR (FUNDAMENTAL)  ADVANCED LIFE SUPPORT  POST CARDIAC ARREST CARE
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. AREACODE BLUE  BERAPAAREA ? 1. AREA SATU : ? 2. AREA DUA : ? 3. AREATIGA : ? 4. AREA EMPAT : ? 5. AREA LIMA : ? CONTOH CODE BLUE RSML
  • 19. AREA SATU : area lantai satu dan halaman di gedung lama  Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan area sekitarnya  Paviliun Mentari dan area sekitarnya.  Paviliun Multazam dan area sekitarnya.  Area pintu satu dan area sekitarnya.  Area pintu dua dan area sekitarnya.  Ruang front office dan security  Instalasi Farmasi dan area sekitarnya.  Area masjid Asy-Syifa’ dan sekitarnya.  KlinikVaksin dan MCU  Instalasi Gizi dan area sekitarnya.  Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS) dan area sekitarnya.  Ruang Logistik lantai 1 dan area sekitarnya.  Ruang kantor kendaraan dan ambulan  KantorTAC  Koperasi Surya Sekawan dan cafeTombo Luwe  Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).  Instalasi Ma’la.  Halaman depan dan belakang  Parkir depan dan belakang
  • 20. AREA DUA : seluruh area lantai dua dan lantai tiga di gedung lama  Ruang MPP serta area sekitarnya.  Instalasi Bedah Sentral (Kamar Operasi dan Unit Perawatan Pasca Anestesi (UPPA)) dan area sekitarnya.  Paviliun Arofah dan area sekitarnya.  Paviliun Roudloh dan area sekitarnya.  Depo Farmasi lantai 2 dan area sekitarnya.  Unit Sterilisasi dan area sekitarnya.  Unit Laundry dan area sekitarnya.  Unit K3 – Kesling dan area sekitarnya.  Ruang Logistik lantai 2 dan area sekitarnya.  Ruang Pengembangan Sumber Daya Insani (PSDI) lantai 3 dan area sekitarnya.  Auditorium lantai 3 dan area sekitarnya.  Ruang Pemasaran dan area sekitarnya.
  • 21. AREATIGA : seluruh area di gedungAR Fachrudin termasuk area halamandan parkir  Ruang Direksi dan perkantoran serta area sekitarnya  Area pintu empat dan area sekitarnya.  Ruang pendaftaran pasien rawat jalan dan area sekitarnya.  Ruang administrasi rekam medis dan area sekitarnya.  Ruang casemix dan area sekitarnya.  Instalasi Laboratorium dan area sekitarnya.  Instalasi Radiologi dan area sekitarnya.  Unit Hemodialisa dan area sekitarnya.  Instalasi Perawatan Intensif (IPI) dan area sekitarnya.  Paviliun Sakinah dan area sekitarnya.  Paviliun Zamzam dan area sekitarnya.  Klinik Mata dan area sekitarnya.  Unit DIK dan area sekitarnya.  Halaman samping dan belakang gedung AR Fachrudin  Parkir belakang gedung AR Fachrudin
  • 22. AREA EMPAT : seluruh area poliklinik  Instalasi Rawat Jalan (poliklinik) lantai 1 dan lantai 2 serta area sekitarnya.  Klinik Rehabilitasi Medik dan area sekitarnya  Area pintu tiga dan area sekitarnya.
  • 23. AREA LIMA : seluruh area di gedung H.M Soedjak  Pendaftaran, Kasir dan Central Admission dan area sekitarnya  Depo farmasi H.M Soedjak dan sekitarnya  Kamar terima dan area sekitarnya  Poliklinik Spesialis H.M Soedjak dan area sekitarnya.  Paviliun Marwah dan area sekitarnya.  Paviliun Shofa dan area sekitarnya  Kantor Binroh dan area sekitarnya  Halaman depan dan samping gedung H.M Soedjak  Parkir samping gedung H.M Soedjak
  • 24. Tim Code Blue  sesuai area  Tim Code Blue area satu yaitu tim Code Blue yang bertanggung jawab terhadap area satu.  Tim Code Blue area dua yaitu tim Code Blue yang bertanggung jawab terhadap area dua.  Tim Code Blue area tiga yaitu tim Code Blue yang bertanggung jawab terhadap area tiga.  Tim Code Blue area empat yaitu tim Code Blue yang bertanggung jawab terhadap area empat.  Tim Code Blue area lima yaitu tim Code Blue yang bertanggung jawab terhadap area lima.
  • 25. Tim Code Blue  KetuaTim Code Blue yaitu satu orang dokter spesialis anestesi.  AnggotaTim Code Blue yang terdiri dari satu orang dokter dan satu orang perawat. TIM STANDARD 1. LEADER 2. COMPRESSOR 3. VENTILATOR 4. CIRCULATOR 5. ELETRICAL 6. RECORDER.
  • 26. KETUATIM CODE BLUE Shift pagi dan shift sore (jam 07.00 – 21.00WIB) : - Area satu dan dua adalah dokter spesialis anestesi yang bertugas di UPPA. - Area tiga, empat, lima adalah dokter spesialis anestesi yang bertugas di IPI. Shift malam (jam 21.00 – 07.00WIB) : - Semua area adalah dokter spesialis anestesi yang sedang bertugas jaga shift malam.
  • 27. DOKTER PELAKSANA Dokter pelaksana code blue di area satu adalah dokter jaga ruangan (kecuali area IGD dan sekitarnya  dokter jaga IGD) Dokter pelaksana code blue di area dua adalah dokter jaga ruangan Dokter pelaksana code blue di area tiga adalah dokter jaga IPI Dokter pelaksana code blue di area empat adalah dokter jaga IPI Dokter pelaksana code blue di area lima adalah dokter jaga ruangan
  • 28. Perawat pelaksana code blue  Perawat pelaksana code blue di area satu adalah perawat jaga IGD  Perawat pelaksana code blue di area dua adalah perawat jaga UPPA  Perawat pelaksana code blue di area tiga adalah perawat jaga IPI  Perawat pelaksana code blue di area empat adalah perawat jaga Poliklinik  Perawat pelaksana code blue di area lima adalah perawat jaga ruangan Marwah/ Shofa
  • 29. POS  Area satu : posTim Code Blue di IGD.  Area dua : posTim Code Blue di UPPA.  Area tiga : posTim Code Blue di IPI.  Area empat : - shift pagi dan sore posTim Code Blue di Poliklinik - shift malam posTim Code Blue di IGD.  Area lima : posTim Code Blue di ruangan Marwah
  • 30. PROSEDUR Orang / Px tidak sadar/henti jantung dan/atau henti nafas  Bantuan Hidup Dasar (BHD) Cek kesadaran Pastikan lingkungan penderita aman untuk dilakukan pertolongan. cek respon : memanggil nama atau menepuk bahu. Meminta bantuan pertolongan perawat atau petugas yang lain (penolong kedua) aktifkan code blue.
  • 31. Penolong kedua telp 111 aktivasi code blue. Prosedur : 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri, 2. Sampaikan informasi untuk mengaktifkan code blue 3. sebutkan nama lokasi code blue dengan lengkap dan jelas (nama area, nama ruangan dan nomor kamar). Contoh : “Assalamu’alaikum wr.wb, saya Yuli perawat Marwah, menginformasikan aktivasi code blue di area satu, Paviliun Marwah tiga”. Waktu tanggap operator menerima telepon adalah telepon harus segera diterima dalam waktu kurang dari 3 (tiga) kali deringan telepon.
  • 32. Catatan : Jika lokasi kejadian berada didalam area ruang rawat inap ataupun rawat jalan :  setelah menghubungi operator, perawat ruangan (II) segera membawa troli emergensi (resuscitation kit) ke lokasi dan membantu perawat ruangan (I) melakukan RJP sampai denganTim Code Blue datang
  • 33. Operator telepon 111 hubungi posTim Code Blue sesuai dengan area code blue. Contoh : Kejadian code blue di Paviliun Mentari yang termasuk area satu maka yang dihubungi adalah pos Tim Code Blue di IGD. “Assalamu’alaikum wr.wb, sayaYuli petugas front office, menginformasikan aktivasi code blue di area satu, Paviliun Mentari tiga”. Operator telepon 111 segera mengumumkan melalui pengeras suara di bagian front office : “Aktifasi code blue di ….. (sebutkan nama lokasi code blue dengan jelas dan lengkap : nama area, nama ruangan dan nomor kamar). Contoh : “Aktivasi code blue di area satu, Paviliun Mentari tiga”. Informasi ini diumumkan sampai dengan 3 (tiga) kali melalui pengeras suara.
  • 34. - SetelahTim Code Blue menerima informasi tentang aktivasi code blue, mereka segera mengambil resuscitation kit dan menuju lokasi terjadinya code blue. - Waktu tanggap dari aktivasi code blue sampai dengan kedatanganTim Code Blue adalah 5 – 10 menit.
  • 35. Petugas bina rohani segera menuju lokasi setelah mendengar informasi aktifasi code blue Jika lokasi terjadinya code blue adalah area publik (public area)  petugas keamanan (security) segera menuju lokasi terjadinya untuk mengamankan lokasi
  • 36. Code blue selesai Tim Code Blue melakukan tugasnya sampai dengan ketuaTim Code Blue menyatakan resusitasi dihentikan KetuaTim Code Blue memutuskan tindak lanjut pasca resusitasi
  • 37. Tindak lanjut pasca resusitasi Resusitasi berhasil dan pasien stabil  Ketua tim memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga pasien : Keluarga pasien setuju dirawat di IPI  pasien di transfer ke IPI untuk perawatan lebih lanjut IPI penuh  pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas IPI/ICU,. keluarga pasien menolak dirawat di IPI / dirujuk  Pasien di transfer ke ruang perawatan biasa  Keluarga pasien menandatangani surat penolakan.
  • 38. Tindak lanjut pasca resusitasi Resusitasi tidak berhasil dan pasien dinyatakan DNR  ke ruang perawatan biasa. Jika resusitasi tidak berhasil dan pasien dinyatakan meninggal  Paviliun Ma’la (kamar jenazah)..
  • 39. KOORDINASI + DOKUMENTASI  KetuaTim Code Blue atau dokter pelaksana code blue melakukan koordinasi dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).  Perawat ruangan di area code blue mendokumentasikan semua kegiatan pelayanan code blue dalam rekam medis pasien.
  • 40. DOKUMENTASI Dokter pelaksana code blue : - hari, tanggal, jam ditemukannya pasien henti jantung dan/atau henti nafas - jam kedatanganTim Code Blue - asesmen, asuhan yang telah dilakukan - kondisi terakhir pasien setelah dilakukan RJP dan tindak lanjutnya, S-O-A-P Tiap unit /TLF : - jumlah pasien yang membutuhkan pelayanan code blue - respon timeTim Code Blue - hasil dan tindak lanjut pasca RJP - hambatan yang ditemui - kritik dan saran terhadap pelayanan code blue  Laporan bulanan
  • 41.
  • 42.
  • 44. KASUS  Anda bekerja di UGD RS Tipe C bersama 1 orang Dokter dengan 3 orang Perawat menerima pasien wanita Ny. X usia 52 tahun dengan keluhan nyeri dada seperti tertusuk – tusuk menjalar dari dada kiri ke bahu terlihat pucat keluar keringat dingin dan gelisah. Riwayat pasien tidak sadar 10 menit yang lalu didalam mobil ketika diperjalanan.  Apa yang akan anda lakukan terhadap pasien tersebut ?
  • 46. DEFIBLRILASI Pemberian tenaga listrik yang menyebabkan kejutan (shock) pada klien dengan Ventrikel takhikardi atau ventrikel fibrilasi menjadi suatu irama jantung yang menunjang hidup. Makin cepat defibrilasi dilakukan maka kemungkinan keberhasilan suatu RJP makin besar. Setiap kelambatan 1 menit maka kemungkinan konversi menurun sebanyak 5 %. Karena itu sangat penting segera mengenal terjadinyaVT atauVF.
  • 47. TUJUAN  Dapat menginterprestasikan gambaran EKG di MONITOR  Dapat mengenali penyebab henti nafas dan henti jantung  Dapat mengenal dan melakukan penatalaksanaan aritmia yang mengancam nyawa (Aritmia Lethal)
  • 48. VENTRIKEL FIBRILASI (VF)  Irama : Tidak taratur  Frekuensi HR : > 350 sehingga tidak dapat dihitung  Gel P : Tidak ada  Interval PR : Tidak ada  Gel QRS : Lebar dan tidak teratur  @ VF kasar (Coarse VF)  @VF Halus (fine VF)
  • 49. VENTRIKULAR TAKIKARDI (VT)  Irama : Taratur  Frekuensi HR : 100 - 250 x/menit  Gel P : Tidak ada  Interval PR : Tidak ada  Gel QRS : Lebar lebih dari 0,12 detik
  • 50. ASYSTOLE  Keadaan ini ditandai dengan tidak terdapanya aktifitas listrik jantung dan pada monitor irama yang terbentuk adalah seperti “garis lurus”
  • 51. PEA Pulseless Electrical Activity  Suatu keadaan dimana aktifitas lisrik jantung tidak menghasilkan kontraktilitas atau menghasilkan kontrakstilitas tetapi tidak adekuat sehingga TD tidak dapat diukur dan nadi tidak teraba
  • 52. Yang dapat menyebabkan serangan janung 5 H Hypovolemia, Hypoxia, Hydrogen ion (acidosis), Hyper-/hypokalemia, Hypothermia. 5 T  Toxins,  Tamponade(cardiac),  Tension pneumothorax,  Thrombosis coronary and  Thrombosis pulmonary
  • 53. DEFIBRILASI prosedur mengalirkan arus listrik secara Asinkron transtorakal pada pasien yang sedang mengalami irama jantung yang shockable, seperti fibrilasi ventrikel (VF) atau pulseless ventricular tachycardia (VT). Defibrilasi dilaksanakan secara simultan bersama resusitasi jantung paru dan merupakan bagian dari prosedur Advance Cardiac Life Support
  • 55. Primary Survey  Jika pasien sadar kenali adanya tanda dan gejala dari SKA yang meliputi :  V : KajiVisual,Verbal (Kaji PQRST) danVital Sign  O : Oksigen  M : Pasang monitor EKG 12 Lead, identifikasi ada atau tidaknya tanda STEMI maupun Non STEMI  I : Pasang Infus dan periksa laboratorium (Enzim Jantung CKMB danTroponinT)  T :Treatment /Therapy
  • 56.
  • 57. Algorithm DCSHOCK + EPI 1 mg + --------------- + EPI 1 mg V : VITAL SIGN O : OKSIGEN SaO2 M : MONITOR ( 12 LEAD ?) I : IV ACCES T : TERAPHY CARDIAC ARREST ALGORITHM  VF/VT NO PULSE + --------------- + EPI 1 mg + EPI 1 mg + AMIO 300 mg + AMIO 150 mg CPR SHOCK

Editor's Notes

  1. WHAT, WHY, WHERE, WHO, WHEN AND HOW
  2. TIM STANDARD LEADER COMPRESSOR VENTILATOR CIRCULATOR ELETRICAL RECORDER.
  3. Hipovolemia : Keadaan klinis yang sering ditemukan adalah luka bakar yang luas, diabetes, kehilangan cairan gastrointestinal, perdarahan, kanker, dan syok akibat trauma. Hipoksia : Keadaan klinis ini harus dipertimbangkan pada semua pasien dengan henti jantung. Hipotermia : Keadaan ini ditemukan pada penyalahgunaan alkohol, luka bakar, pasien usia tua, tenggelam, penyakit endokrin, tunawisma, penyakit medulla spinalis, dan penyakit kulit luas pasca trauma. Hipokalemia/ Hiperkalemia : Penyalahgunaan alcohol, diabetes, penggunaan diuretik, akibat obat, kehilangan cairan massif melalui gastroinstestinal, hipomagnesemia Sedangkan hiperkalemia dapat ditemukan pada: Asidosis metabolik, penggunaan kalium berlebih, akibat obat, latihan berat, hemolisis, penyakit ginjal,rhabdomyolisis, sindrom lisis tumor, kerusakan jaringan massif. Hidrogen Ion (asidosis) Asidosis dapat terjadi pada pasien diabetes, diare, resusitasi lama, penyakit ginjal, syok. Yang termasuk 5T yaitu: Tamponade Jantung : sindrom klinik dimana terjadi penekanan yang cepat atau lambat terhadap jantung akibat adanya akumulasi cairan, nanah, darah, bekuan darah, atau gas di ruang perikardium, sebagai akibat adanya efusi,trauma, atau ruptur jantung Tension Pneumotoraks : peningkatan tekanan intra toraks yang semakin lama semakin bertambah atau progresif. Trombosis Paru : Keadaan ini biasanya terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit, pasca dilakukannya prosedur bedah,peripartum, terdapatnya faktor risiko terjadinya tromboemboli vena, riwayat tromboemboli vena, emboli paru akut Trombosis Jantung : Pertimbangkan adanya infark miokard pada semua pasien dengan henti jantung, terutama pasien dengan riwayat penyakit arteri koroner. Tablet/Toksin: overdosis obat