1. BAPPEDA DIY
BAPPEDA DIY
Yogyakarta, 19 AGUSTUS 2021
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
disampaikan dalam
PELANTIKAN PENGURUS MASYARAKAT EKONOMI SYARI’AH DIY 2021-
2024
3. BAPPEDA DIY
ARSITEKTUR DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
RPJMD
Renstra
PD
Renja
PD
RKPD
KUA PPAS
Rancangan
APBD
RKA-OPD
RPJPD
APBD
DPA-OPD
• RPJPD dilaksanakan melalui RPJMD;
• RPJMD dijabarkan kedalam Renstra PD dan
diterjemahkan kedalam RKPD;
• RPJMD menjadi dasar pencapaian kinerja daerah
jangka menengah yang dilaksanakan melalui
Renstra PD;
• Keberhasilan pencapaian visi & misi kepala daerah
ditentukan oleh keberhasilan pencapaian Renstra
PD;
• Seluruh program selama lima tahun seluruh Renstra
memedomani program prioritas dalam RPJMD;
• RPJMD dilaksanakan melalui RKPD;
• Renja OPD menerjemahkan program prioritas
(RKPD) kedalam kegiatan prioritas;
• RKPD sebagai dasar penyusunan RAPBD;
• Realisasi (triwulan) DPA-OPD menjadi dasar
pengendalian (hasil) RKPD dan Renja SKPD.
4. Visi dari RPJPD adalah
“Daerah Istimewa Yogyakarta pada
Tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan,
Budaya dan Daerah Tujuan Wisata
Terkemuka di Asia Tenggara dalam
lingkungan Masyarakat yang Maju,
Mandiri dan Sejahtera”
Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang DIY
1. Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan
akuntabel yang didukung oleh sumberdaya pendidikan yang
handal.
2. Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan
konsep, pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan
hasil budaya, serta nilai-nilai budaya secara
berkesinambungan.
3. Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.
4. Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif,
berbasis pada kearifan budaya lokal, ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan
rakyat.
Hamemayu
Hayuning
Bawono
Renaisance DIY
menjiwai
RPJPD
Filosofi
Pembangunan DIY
MISI
5. BAPPEDA DIY
RPJPD
Lima Tahun Tahap I Lima Tahun Tahap II Lima Tahun Tahap III Lima Tahun Tahap IV
2005-2025
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
RPJMD
2009-2013
2009 2010 2011 2012 2013
RPJMD
2012-2017
2013 2014 2015 2016 2017
RPJMD
2017-2022
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Kedudukan RPJMD 2017-2022
Lebih dari setengah perjalanan RPJPD...!
Kedudukan RPJMD DIY (Tahunan) Terhadap RPJPD DIY
2012
Terjadi Anomali pada
Tahun 2012 seiring
dengan Terbitnya UU
13/2012
6. BAPPEDA DIY
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
RPJMN 2015-2019 RPJMN 2020-2024
RPJMD 2012-2017
RPJMN 2010-2014
RPJMD 2017-2022
• Visi & Misi Presiden
• 9 Agenda Nasional
(Nawa Cita)
• Prioritas Bidang
• Visi & Misi Presiden
• Agenda Pembangunan
Nasional
• Prioritas Nasional
• Visi & Misi Presiden
• Sasaran Pembangunan
Nasional
• Prioritas Nasional
• Mandat UU 13/2012
• Visi dan Misi
Gubernur DIY
• Prioritas & Sasaran
• Mandat UU 13/2012;
• Visi dan Misi
Gubernur DIY
• Prioritas & Sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Panjang DIY 2005-2025
Sinergi Perenc.
Pembangunan Harus
Dilakukan Antara
RPJMN dengan RPJMD
DIY dan pada Tahun
2017-2022 Sinergi
RPJMD DIY mengacu
pada 9 Agenda
Nasional (Nawa Cita)
Terjadi Anomali pada
Tahun 2012 seiring
dengan Terbitnya UU
13/2012
Sinergitas RPJMD DIY pada RPJMN
7. BAPPEDA DIY
RENAISANS (2012 – 2017) ABAD SAMUDERA HINDIA (2017-2022)
KATA KUNCI :
Peradaban Baru ; Bermartabat,
Berbudaya, Mandiri, dan Sejahtera
• Dikuatkan melalui BUDAYA MARITIM
• Papat Mulia menjadi Panca Mulia; dimaksudkan
untuk mewujudkan manusia yang bermartabat dan
wilayah terkemuka di ASIA TENGGARA
KONSISTENSI
FOKUS PADA WILAYAH SELATAN
UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN DAN
MENINGKATKAN MARTABAT MASYARAKAT JOGJA
RPJPD
Masyarakat yang
maju mandiri dan
sejahtera
MENYONGSONG ABAD SAMUDERA HINDIA
Untuk Kemuliaan Martabat manusia Jogja
Sebagai Paradigma
(Pendidikan, Pariwisata, Budaya)
PONDASI IMPLEMENTASI INOVASI
Keberlanjutan antara RPJMD DIY dalam RPJPD DIY
8. BAPPEDA DIY
8
“TeTerwujudnya
Peningkatkan Kemuliaan
Martabat Manusia Jogja
Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja difokuskan
pada Pemberdayaan SDM baik kualitas (sehat dan
berpendidikan) maupun derajat ekonomi masyarakatnya
Pertumbuhan ekonomi dicapai melalui sektor-sektor
unggulan dan potensial : jasa (informasi dan komunikasi,
kesehatan), pertanian, wisata, dan industri kreatif
Peningkatan Infrastruktur difokuskan pada infrastruktur
layanan dasar yang mendukung pertumbuhan ekonomi
Pembangunan yang Merata dimaksudkan selaras dan lestari
untuk mengurangi ketimpangan wilayah
(Visi RPJMD 2017-2022)
IMPLEMENTASI VISI DALAM
TEMATIK PEMBANGUNAN
10. BAPPEDA DIY
Pertumbuhan
dan
Stabilisasi Ekonomi
(PRO-POOR GROWTH)
Penciptaan
Lapangan
Kerja
(PRO-JOB)
Pengurangan
Kemiskinan
(PRO-POOR)
Peningkatan
Kesejahteraan
Rakyat
(GROWTH with
EQUITY)
Program Bantuan
Sosial Berbasis
Keluarga
Program
Pemberdayaan
Masyarakat
Mis : Kegiatan Penguatan
Kapasitas & sejenisnya
- Percepatan
Pembangunan
Infrastruktur
- Perbaikan
Iklim Investasi
- Pemberdayaan
UKM
- Fasilitasi Industri
- Insentif
Perdagangan
- Stabilisasi harga
bahan pokok
Mis : Program Keluarga Harapan (PKH), RASKIN
Bea Siswa Miskin, Jaminan Kesehatan, Bosda, dll
1. PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Program
Pemberdayaan
Usaha Mikro Dan Kecil
10
Mis : KUR, Akses Sumber
Daya Produktif, Pelatihan, dll
11. BAPPEDA DIY
FOKUS UPAYA PENCAPAIAN :
2. PENGEMBANGAN EKONOMI DIY
11
Permasalahan klasik dan mendasar
Keterbatasan modal
SDM
Pengembangan produk
Akses pasar
Basic Problem
Permasalahan bagi UMKM yang telah
dapat mengakses kredit & pasar
Penguasaan desain produk
Kontrak penjualan
Advance Problem
Mengembangkan
jaringan distribusi
dan sistem
informasi produk
unggulan daerah
Meningkatkan daya
saing dan daya
tarik investasi
Memberdayakan dan
meningkatkan peran
lembaga dan usaha
ekonomi masyarakat
Meningkatkan akses
pada sumber
pembiayaan
Menguatkan
kapasitas dan
kelembagaan
usaha STRATEGI
Pengembangan
Arahan Kebijakan dlm “Yogyakarta
Menyongsong Peradaban Baru”
Menguatkan perekonomian daerah dgn semangat
kerakyatan, inovatif, kreatif, berdaya saing pariwisata,
untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang
berkualitas & berkeadilan
STRATEGI : Mewujudkan Renaisans Pariwisata,
Ekonomi, & Pangan
Penguatan Ekonomi Lokal & Modal Sosial;
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan berbasis Agraris,
Maritim, & Niaga; Terwujudnya Kedaulatan Pangan 11
• Meningkatkan dayasaing usaha.
• Meningkatkan daya tarik dan
dayasaing investasi.
• Pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan & berorientasi kepada
pemerataan.
12. BAPPEDA DIY KONEKTIVITAS ANTAR WILAYAH SEBAGAI PENGGERAK PEREKONOMIAN DIY
12
Lokasi Bandar Udara
di Temon, Kulonprogo
Jalur Jalan Pansela
Jogja Outer Ring-Road
Kawasan Industri
SENTOLO
Kawasan Industri
PIYUNGAN
Pelabuhan
Tanjung Adikarto
Rencana Jalur Pansela sepanjang 125,1 Km
akan melalui 3 Kabupaten ; untuk
menumbuhkan perekonomian wilayah
selatan/pesisir
Pelabuhan Tanjung Adikarto
didesain menjadi pelabuhan
perikanan untuk
menumbuhkan kawsan
minapolitan tangkap (pusat
WILAYAH MARITIM DIY)
Untuk pengembangan
awal Kawasan Industri
Sentolo adalah seluas
70,2 Ha, jenis industri
yang direncanakan yaitu
Aneka Industri (AI) yang
bersifat low polutan
JORR didesain untuk
menumbuhkan ekonomi
wilayah perkotaan terpadu
Kawasan industri Piyungan
dikembangkan dalam satu
hamparan kawasan industri
dan dikelompokkan menjadi
kawasan inti seluas 122,900
ha dan kawasan penyangga
seluas 213,016 ha.
Bandar Udara Internasional
di Kulon Progo merupakan
pusat pertumbuhan dan
pelayanan di wilayah
selatan Jawa
13. BAPPEDA DIY
STRATEGI MENGURANGI KETIMPANGAN WILAYAH
13
• Kebijakan affirmasi, melalui
pengembangan eco tourism
• Wilayah strategis cepat tumbuh
• Menyeimbangkan peningkatan
pembangunan
• Kebijakan SDA yg menstimulan
pertumbuhan daerah pinggiran
• Konsistensi pelaksanaan RTRW
Menekan
disparitas
pembangunan
Tertinggal
Sedang
Maju
• Mengendalikan
pertumbuhan
• Mendorong keterkaitan
kegiatan ekonomi perkotaan
dengan wilayah perdesaan
• Orientasi inward looking outward looking
14. BAPPEDA DIY
PENGEMBANGAN ECOTOURISM
14
Kawasan untuk tujuan pendidikan / ilmu pengetahuan dan konservasi
Kawasan untuk tujuan wisata minat khusus dan wisata alam
Kawasan untuk tujuan wisata budaya
Pemanfaatan
potensi alam
PELUANG KERJASAMA DENGAN SWASTA
Atraksi Infrastruktur
wisata
Fasilitas pendukung
15. BAPPEDA DIY
Ruang lingkup ecotourism :
1. Obyek ataupun atraksi berkaitan dengan alam atau lingkungan serta
memiliki unsur keaslian, unik dan mengagumkan
2. Keikutsertaan wisatawan keingintauan, pendidikan, kesenangan dan
penelitian;
3. Keterlibatan penduduk setempat penyediaan penginapan, barang,
pelayanan, tanggungjawab dan bertindak sebagai pemandu
4. Kemakmuran meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat
5. Kelestarian lingkungan melestarikan lingkungan, mencegah
pencemaran seni dan budaya, memelihara kenyamanan dan keamanan
15
16. BAPPEDA DIY 3. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
16
Menurunkan
jumlah
penduduk
misikin
Permodalan
Untuk UMKM
Program KB
Pemberian subsidi
& bansos
Infra struktur
dasar
Pemberdayaan
masyarakat
Stabilisasi harga
(inflasi
Kegiatan
langsung
Kegiatan
Tdk
langsung
(Produktivitas)
(daya beli)
(Aksesibilitas)
(Akses pasar)
(Pengendalian)
(Pertumbuhan)
Ketidakmampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk
hidup layak
Dimensi Kemiskinan diakibatkan
globalisasi, Kemiskinan yang berkaitan
dengan pembangunan, Kemiskinan sosial,
Kemiskinan konsekwensial.
Dilaksanakan fokus pada penanganan
kemiskinan berbasis keluarga (bantuan
dan basis data pada rumah tangga
sasaran), pemberdayaan masyarakat,
berbasis ekonomi, serta berbasis
penanganan kawasan.
17. BAPPEDA DIY 4. PEMBANGUNAN
PERDESAAN
Rural
development
Community
development
CE
CD
RD
Community
empowerment
MEMBANGUN
MASYARAKAT
(Top down)
MASYARAKAT
MEMBANGUN
(Butom up)
17
18. BAPPEDA DIY
1. Perkuatan data dan informasi
profil desa
2. Peningkatan akses dan kualitas
pendidikan anak usia sekolah
hingga jenjang perguruan
tinggi.
3. Penguatan ketahanan pangan
dan gizi masyarakat perdesaan
4. Membangun aktifitas
perekonomian berbasis potensi
lokal untuk penyerapan tenaga
kerja.
5. Membangun infrastruktur desa
dan perdesaan serta fasilitas
kesehatan yang terjangkau.
6. Membangun kemandirian
masyarakat.
7. Kesetaraan dalam
kesejahteraan masyarakat
perdesaan di wilayah pesisir
dan wilayah tertinggal
KONDISI UMUM
PERDESAAN DI
DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
Kurang
memadainya
sarana-
prasarana Air
bersih
Terbatasnya
Sarana
Komunikasi
telepon/intern
et
Rendahnya
penguasaan
teknologi dan
pasar
Belum
tersedianya
sarana
penerangan
yang memadai
Adanya
kearifan lokal
sosial budaya
masyarakat
Kondisi
ketahanan
pangan dan
gizi perdesaan
yg rentan
Masih
tingginya
tingkat
kemiskinan
dan
pengangguran
Belum
berkembangny
a tingkat
perekonomian
masyarakat
Rendahnya tingkat
pendidikan
masyarakat (SDM)
serta terbatasnya
sarana-prasarana
pendidikan
Rendahnya tingkat
kesehatan
masyarakat serta
terbatasnya
sarana-prasarana
kesehatan
Belum
memadainya
sarana
infrastruktur
transportasi
Letak wilayah
desa yang
berada pada
wilayah
pegunungan
LANGKAH PENANGANAN :
18
19. BAPPEDA DIY
SKEMA PEMBANGUNAN PERDESAAN : Menekan Ketimpangan
19
• Indeks
Pembangunan
Manusia (IPM)
Meningkat
• Perekonomian
Meningkat &
Berkualitas
• Kemiskinan
Menurun
• Ketimpangan
Wilayah ditekan
• Ketimpangan
Pendapatan
ditekan
ORIENTASI PEMBANGUNAN
KEWILAYAHAN :
Kulon Progo & Gunungkidul
PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR BAGI MASYARAKAT
TIDAK MAMPU
REVITALISASI WILAYAH
PERDESAAN (BASIC SECTOR)
PENGEMBANGAN PRODUK
UNGGULAN / PRODUK
KREATIF : SPECIALTY
PRODUK
PEMBERIAN INSENTIF /
DISINSENTIF
PENGEMBANGAN SARANA
PRASARANA : STRATEGIS
BENEFIT
Desain program diarahkan
pada kawasan tertinggal,
alokasi anggaan yang
berpihak
Penguatan sektor
pendidikan, kesehatan, dan
sarana prasarana dasar
masyarakat
Penguatan sektor
pertanian, peningkatan
produksi, & pemenuhan
saprodi
Agribisnis, Peningkatan
Produksi Hasil yang
Berdaya saing, Jasa Wisata
Unggulan
Optimalisasi Kelembagaan,
Fasilitasi Modal,
Kemudahan Usaha,
Perizinan yang berpihak
Pembangunan Bandara,
Pembangunan Pelabuhan,
Mass Transportation, Irigasi
Mewujudkan
kesejahteraan
masyarakat
22. BAPPEDA DIY
Program Kegiatan Sub Kegiatan Keterangan
PROGRAM
PENGEMBANGAN UMKM
Pengembangan Usaha
Kecil Dengan Orientasi
Peningkatan Skala Usaha
Menjadi Usaha Menengah
Produksi dan Pengolahan,
Pemasaran, Sumber Daya
Manusia, serta Desain dan
Teknologi
Pemulihan ekonomi dengan menggeliatkan
kembali kegiatan ekonomi UKM melalui pelatihan
dan promosi UKM. Kegiatan pelatihan diantaranya
adalah pelatihan dan sertifikasi Halal & MD.
Harapannya dengan adanya peningkatan kualitas,
produk UKM DIY bisa memiliki daya saing. Selain
kegiatan pendampingan, dilakukan juga kegiatan
pameran untuk dapat menggeliatkan sisi
permintaan.
PROGRAM
PENGEMBANGAN UMKM
Pemberdayaan Usaha
Kecil yang dilakukan
Melalui Pendataan,
Kemitraan, Kemudahan
Perijinan, Penguatan
Kelembagaan dan
Koordinasi Dengan Para
Pemangku Kepentingan
Menumbuhkembangkan UMKM
untuk Menjadi Usaha yang
Tangguh dan Mandiri Sehingga
dapat Meningkatkan Penciptaan
Lapangan Kerja, Pemerataan
Pendapatan, Pertumbuhan
Ekonomi, dan Pengentasan
Kemiskinan
Kegiatan yang dilakukan antara lain penumbuhan
kewirausahaan dan layanan konsultasi bisnis.
Pada masa pandemi, banyak orang yang
menjajaki peluang usaha dengan merintis
kewirausahaan. Kegiatan ini ditujukan untuk
memberikan pengetahuan bagi wirausaha baru
baik terkait sisi produksi maupun manajemen
bisnis. Dukungan lain yang diberikan adalah
dengan pemberian stimulus ongkos kirim bagi
produk UKM DIY
PROGRAM
PERENCANAAN DAN
PEMBANGUNAN
INDUSTRI
Penyusunan, Penerapan,
dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Industri
Provinsi
Koordinasi dan Sinkronisasi
Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Sumber Daya
Industri
Pemulihan ekonomi melalui penguatan dan
peningkatan kapasitas IKM pangan, sandang,
logam, kayu, kulit, kerajinan, biofarmaka dan
telematika.
Kegiatan dilakukan dengan pemberian pelatihan,
pendampingan dan promosi atau pameran
23. BAPPEDA DIY
Program Kegiatan Sub Kegiatan Keterangan
PROGRAM
PENGEMBANGAN
EKSPOR
Penyelenggaraan Promosi
dan Misi Dagang Bagi
Produk Ekspor Unggulan
yang Terdapat Pada 1
(Satu) Daerah
Kabupaten/Kota
Pameran Dagang
Internasional/Nasional
Pemulihan dari sisi permintaan terutama agar
kegiatan ekspor DIY dapat kembali bergeliat.
Kegiatan dilakukan dengan mengikuti pameran
berskala ekspor seperti Pameran JIFFINA,
Pameran IFEX, Pameran Inacraft,TEI dengan
komoditas : Pameran INACRAFT :Kerajinan Batik,
Kerajainan kayu, Kerajina Kulit (tas,dompet,
sabuk, sepatu), Kerajinan Perak, Pameran
JIFFINA : Mebel Kayu, Home Deco, Kerajinan
Rotan.Pameran IFEX : Mebel Kayu, Kerajinan
Kayu, TEI:Mebel, Home Deco, Kerajinan, Fashion
PROGRAM PEMASARAN
PARIWISATA
Pemasaran Pariwisata
dalam dan Luar Negeri
Daya Tarik, Destinasi dan
Kawasan Strategis
Pariwisata Provinsi
Fasilitasi Kegiatan Pemasaran
Pariwisata Baik Dalam dan Luar
Negeri Bagi Industri Pariwisata
Provinsi
Pemulihan kunjungan wisatawan melalui kegiatan
promosi, temu bisnis dan penguatan citra melalui
aneka media elektronik/media masa/media sosial
Pemasaran Pariwisata
dalam dan Luar Negeri
Daya Tarik, Destinasi dan
Kawasan Strategis
Pariwisata Provinsi
Penguatan Promosi melalui
media cetak, Elektronik, dan
media lainnya baaik dalam dan
luar negeri
24. BAPPEDA DIY
Program Kegiatan Sub Kegiatan Keterangan
PROGRAM
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
Pelaksanaan Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Manusia Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Tingkat
Lanjutan
Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi
Bagi Tenaga Kerja Bidang
Pariwisata
Peningkatan kapasitas pelaku pariwisata melalui
pelatihan dan sertifikasi seperti untuk pemandu
pariwisata
PROGRAM
PENINGKATAN DAYA
TARIK DESTINASI
PARIWISATA
Penetapan Tanda Daftar
Usaha Pariwisata Lintas
Daerah Kabupaten/Kota
dalam 1 (Satu) Daerah
Provinsi
Fasilitasi Standarisasi Industri
dan Usaha Pariwisata
Peningkatan kapasitas usaha jasa pariwisata
melalui pendampingan, pengawasan dan
sertifikasi Usaha Jasa pariwisata
PROGRAM PELATIHAN
KERJA DAN
PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA
Pelaksanaan Latihan Kerja
Berdasarkan Klaster
Kompetensi
Proses Pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan Keterampilan bagi
Pencari Kerja Berdasarkan
Klaster Kompetens
Pelatihan baik secara institusional di BLK maupun
di lokasi (mobile training unit) untuk meningkatkan
kemampuan pencari kerja
PROGAM PENEMPATAN
TENAGA KERJA
Pelayanan Antar Kerja
Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
Perluasan Kesempatan Kerja Pembentukan kesempatan kerja melalui kegiatan
padat karya infrastruktur dan pembentukan
kewirausahaan mandiri