SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Pengantar Silabus & RPS
KKPMT 5 (Klasifikasi Kodefikasi Penyakit
& Masalah Kesehatan)
SEMESTER V (3 SKS)
Santi Deswita, Amd.PK, SKM
deswitasanti7812@yahoo.co.id
0813-7444-8935
Santi Deswita, Amd. PK, SKM
Riwayat Pendidikan
1. D3 Rekam Medis Apikes Dharma Landbow 1997
2. S1 Kesehatan Masyarakat (Stikes FDK) 2017
3. S2 Kesehatan Masyarakat (UFDK) sedang proses
RIWAYAT PEKERJAAN
1. 2000-2006 BMC PADANG
2. 2007-2008 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG
PANJANG
3. 2008 VERIFIKATOR KEMKES (JAMKESMAS)
4. 2009-2019 RSUD KOTA PADANG PANJANG
5. 2019 SEKARANG PUSKESMAS BUKIT SURUNGAN
Tata Tertib
1. Mohon mengunakan seragam kuliah pada waktu mengikuti perkuliahan
dan mengikuti aturan akademi
2. Mohon mempersiapkan ATK (Buku Tulis+Pena), BUKU ICD Wajib dibawa
3. Pada waktu perkuliahan HP di nonaktifkan/silent
4. Keterlambatan diijinkan masuk maksimal 10 menit dari jadwal jika lebih
boleh masuk tapi tidak dibenarkan absensi
5. Tidak dibenarkan melakukan keributan di kelas kecuali saat diskusi
6. Sesi tanya jawab akan diberikan setelah perkuliahan
7. UTS dan UAS tidak ada susulan kecuali dg
alasan yg jelas
Silabus Pengantar
KKPMT 5 (Klasifikasi
Kodefikasi Penyakit &
Masalah Kesehatan
Tujuan Intruksional Umum & TIK
Pertemuan Tanggal Materi Dosen
(1,2)
Melakukan latihan kodefikasi klasifikasi
yg berkaitan dg penyakit infeksi (BAB 1)
(A00 – B99)
SD
(3,4) Melakukan latihan kodefikasi klasifikasi
penyakit neoplasma dan gangguan
berbagai penyakit yang berhubungan
dg neoplasma beserta istilah medis dan
tindakan medis (P1CP162) (BAB 2)
SD
(5) Melakukan latihan Kodefikasi Bab 18
(Gejala, tanda, dan hasil abnormal klinis
dan laboratorium, not elsewhere
classified (R00-R99)
SD
Pertemuan Tanggal Materi Dosen
(6)
Melakukan latihan kodefikasi bab
21 (Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Status Kesehatan
Dan Kontak Dengan Pelayanan
Kesehatan (Z00-Z99)
SD
(7) Melakukan latihan Kodefikasi bab
22 (Kode Tujuan Khusus (U00-
U99)
SD
Metode Penilaian
1. UAS (open examination) 40%
2. UTS (open examination) 30%
3. KUIS dan Penugasan 20%
4. Kehadiran 10 % , (Minimal kehadiran 75 %)
Tim Pengampu
1. Santi Deswita, Amd. PK, SKM
2. Tim Stikes Dharma Landbow
Referensi
1. World Health Organization. 2004. International Statistical Classification of
Disease and Related Health Problems Tenth Revision Volume 2 second
edition. Geneva: World Health Organization.
2. WHO. 2017 ICD-10-CM Diagnosis Code Penyakit infeksi, neoplasma,
Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis, laboratori yang abnormal, Faktor-
faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan kontak dengan fasiltas
pelayanan kesehatan, Tujuan khusus, SARS, Resisten terhadap antibiotik
3. ICD 9 CM
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
HK.01.07/MENKES/312/2020 TENTANG STANDAR PROFESI PEREKAM MEDIS
DAN INFORMASI KESEHATAN
Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Kemampuan akhir yang diharapkan:
Mahasiswa mampu memahami dasar
pengkodean ICD 10 pada chapter
1,2,18,21 dan 22 , memahi istilah medis
dan tindakan medis.
Seberapa penting koder d masa
sekarang ?
1. Ekspektasi yang tinggi terhadap koder ,agar
cekatan dalam mentapkan kodefikasi
2. Tantangan tersendiri juga terhadap koder
dalam menetapkan kode yg akan disetuji
verifikator bpjs sehingga dapat pembiaayaan
yg sesuai dg sumber daya yg dikeluarkan dan
juga bebas dari potensi fraud/tipuan dan
pending klaim.
Masa JKN (Reimbursement)
Apa yg harus dipahami seorang koder: ??
Dalam menetapkan kode diagnose dan prosedur
medis, kode harus memastikan bahwa kode yg
dipilih dpt mempresentasikan dg tepat isi
dokumen pd periode tsb (perjalanaa klinisnya),
sesuai dg system klasifikasinya dan tdk
menimbulkan dipute/sengketa dalam
pengklaimannya
Pengenalan Sistem Klafisikasi
Nomenklatur ?
Tatacara Penamaan
Penggolongan/pengelompokan
Klasifikasi ?
Syarat Klasifikasi Penyakit (ICD)
1. Atas dasar prinsip klasifikasi tunggal; letak anatomi, etiologi, spesialisasinya
2. Bersifat terbuka; mampu menampung semua istilah diagnostic/tindakan
3. Harus bersifat muatually eclusive (saling tidak berinteraksi, saling tidak
mempengaruhi) ; tdk mukin satu diagnose memiliki 2 tempat dalam satu
klasifikasi (sudah ada kelompok masing2)
4. Sistem klasifikasi menyusun elemen2 kedalam keompok2 berdasarkan
kriteria yg ditetapkan; yaitu pengelompokan berdasarkan penyakit, cedera,
operasi dan prosedur lainnya.
5. Suatu system klasifikasi tertutup menyediakan hanya untuk satu tempat u
mengklasifikasikan setiap kondisi dan prosedur
6. Kondisi tertentu yg jarang dijumpai atau tdk terlalu signifikan dikelompokkan
jadi satu dalam kode2 residual “Other spesifik” atau “Not elsewhere
classified”
Vol 2 berisikan instruksi tentang pengunaan icd termasuk;
Aturan Kode Morbiditas (pedoman dan aturan menetapkan kondisi
tunggal yg menjadi diagnose utama (single condition morbidity analysis)
serta tatacara kodingnya.
 Ditentukan diakhir episode rawatan/kondisi yg didiagnosa diakhir
episode
 Yg menjadi alasan kondisi dirawat atau diinvestigasi sepanjang episode
rawatan
 Bila lebih dari satu kondosi terekam dalam dokumen maka pilih Yang
paling banyak menghabiskan sumber daya .
Aturan kode Mortalitas (pedoman dan aturan untuk menetapkan sebab
dasar kematianya (underlying cause of death) dan tatacara kodingnya
 Yg menyebabkan pasien meninggal akibat kondisis itulah sebab
kematiannya.
Kondisi lain (sekunder);
Kondisi yg berkembang dalam episode rawatan kesehatan dan
memepengaruhi manajemen pasien. Kondisi yg terkait episode
sebelummnya yg tdk membawa dampak terhadap episode saat ini
seharusnya tdk dikode karena itu d masa lalu. Kecuali pada kondisi
tertentu.
Komplikasi :
Kondisi yg ditemukan saat admisi muncul selama dalam perawatan, atau
merupakan akibat suatu prosedur, atau pengobatan selama dirawat
Ex. Emboli, ISK, Alergi obat, infeksi post op
Komorbit :
Kondisi yg sudah ada pada satu adimisi yang mempengaruhi perawatan
pasien dan membutuhkan tambahan prosedur diagnostic , terapotik
treatment, atau akan meningkatkan monitoring.
Kesesuai diagnosis dan tindakan
Prosedur uatama adalah prosedur yg paling
signifikan yang dilakukan untuk mengobati /
atau mengatasi diagnosis utama. Koding
harus mereprentasikan diagnose dan
prosedur pd periode tsb. (koding klinis)
terutama diabdikan dalam RM 1 dan Resume.
Ex . DU . Demam – tindakan Circumsisi
Pertemuan 1
MELAKUKAN LATIHAN KODEFIKASI YANG
BERKAITAN DENGAN PENYAKIT INFEKSI
ICD 10 pada chapter I Certain
infectious and parasitic diseases
PRODI D3 REKAM MEDIS STIKES DHARMA
LANDBOUW
PENYAKIT INFEKSI
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan
karena masuknya bibit penyakit. Penyakit ini
menular dari satu orang ke orang lain. Penyebab
utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan jasad
hidup (organism). Kuman-kuman ini menyebar
dengan berbagai cara dan vector.
Contoh-contoh penyakit infeksi : Disebabkan oleh
Bakteri
TBC : ditularkan memalui udara
Tetanus : melalui luka yang kotor
Mencret : lalat, air dan jari yang kotor
Pneumonia : lewat batuk (udara)
Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin
Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan pilek)
Disebabkan oleh Virus
Selesma, influenza, campak, gondok :
ditularkan melalui udara, batuk, ataupun lalat
Rabies: melalui gigitan binatang Penyakit kulit:
melalui sentuhan
Disebabkan oleh Jamur
Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha :
ditularkan melalui sentuhan atau dari pakaian
yang di pakai secara bergantian
Penyebab dan Jenis Infeksi Parasit
terdapat tiga jenis utama parasit yang sering menimbulkan
penyakit pada manusia, yaitu protozoa, cacing, dan ektoparasit.
 Parasit protozoa merupakan organisme bersel satu yang dapat
menular dari manusia ke manusia lain melalui gigitan serangga,
atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi feses
manusia yang terinfeksi parasit. Berdasarkan pergerakannya,
protozoa digolongkan menjadi:
a. Amoeba, contohnya Entamoeba yang mengakibatkan penyakit
amubiasis.
b. Flagellata, misalnya Giardia penyebab giardiasis atau
Leishmania penyebab leishmaniasis.
c. Siliata, contohnya Balantidium yang menimbulkan
balantidiasis.
 Sporozoa, Ex: Toxoplasma penyebab toksoplasmosis,
Plasmodium penyebab malaria, atau Cryptosporidium
penyebab kriptosporidiosis
Cacing merupakan organisme yang dapat hidup di dalam atau di luar
tubuh manusia. Terdapat tiga jenis cacing yang menjadi parasit dalam
tubuh manusia, yaitu:
a. Platyhelminthes atau cacing pipih, termasuk cacing hisap (trematoda)
dan cacing pita penyebab taeniasis.
b. Acanthocephala atau cacing kepala duri.
c. Nematoda, termasuk cacing gelang yang menyebabkan penyakit
ascariasis, cacing kremi, dan cacing tambang.
Pada saat dewasa, cacing biasanya menetap dalam saluran pencernaan,
darah, sistem getah bening, atau jaringan di bawah kulit, namun tidak
dapat memperbanyak diri dalam tubuh manusia. Selain bentuk cacing
dewasa, bentuk larva dari cacing juga dapat menginfeksi berbagai jaringan
tubuh.
Ektoparasit merupakan organisme yang hidup di kulit manusia dan
mendapat makanan dengan menghisap darah manusia, misalnya kutu
yang hidup di kemaluan atau di kulit kepala, dan tungau penyebab
penyakit kudis (skabies).
BAB I
1. Penyakit-Penyakit Infeksi dan Parasit tertentu (A00 – B99) [107 –
180]
2. Mencakup (includes) : Penyakit-penyakit yang umumnya
dianggap menular atau ditularkan, dapat menyerang masyarakat
luas
3. Kecuali (Excludes) :
 Carrier atau diduga carrier penyakit menular (Z22.-)
 Infeksi lokal tertentu – lihat bab tentang sistem tubuh Penyakit
infeksi dan parasit yang mempersulit kehamilan, persalinan dan
nifas [kecuali tetanus obstetri dan penyakit human
immunodeficiency virus (HIV)] (O98.-).
 Penyakit infeksi dan parasit yang khusus pada masa perinatal
[kecuali tetanus neonatorum, sifilis kongenital, infeksi gonokokus
perinatal dan penyakit HIV perinatal] (P35-P39).
 Influenza dan infeksi pernafasan akut lainnya (J00-J22)
Bab ini berisi blok-blok sebagai berikut:
Penyakit-penyakit akibat bakteria, chlamydia, dan rickettsia
A00-A09 Penyakit infeksi usus
A15-A19 Tuberculosis
A20-A28 Penyakit bakteri zoonotik tertentu
A30-A49 Penyakit bakteri lainnya
A50-A64 Infeksi dengan penularan terutama melalui hubungan seksual
A65-A69 Penyakit akibat spirochaeta lainnya
A70-A74 Penyakit lain akibat chlamydia
A75-A79 Rickettsioses
Penyakit-penyakit akibat infeksi virus
A80-A89 Infeksi virus sistem syaraf pusat
A90-A99 Demam akibat virus asal-arthropoda dan dbd akibat virus
B00-B09 Infeksi virus yang khas dengan lesi kulit dan membran mukosa
B15-B19 Hepatitis virus
B20-B24 Penyakit human immunodeficiency virus [HIV]
B25-B34 Penyakit virus lainnya
Penyakit-penyakit akibat jamur, protozoa, cacing, dan kutu
B35-B49 Mikosis
B50-B64 Penyakit akibat protozoa
B65-B83 Penyakit akibat cacing (helminthiases)
B85-B89 Pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya
Hal-hal lain sehubungan dengan penyakit infeksi dan parasit
B90-B94 Sequelae penyakit-penyakit infeksi dan parasit
B95-B97 Bakteria, virus dan agen infeksi lainnya
B99 Penyakit-penyakit menular lainnya
LATIHAN 1
1. DemamTyphoid
2. penyakit demam chikungunya yang disebabkan oleh virus
3. Hansen's disease
4. Demam berdarah
5. Adenoviral meningitis
6. Hepatitis C akut
7. antrak
8. TB tulang punggung torakal
9. TB paru aktif, BTA + pada biakan sputum
10. GO orchitis
11. Toxoplasmosis kongenital
12. GE Akut Akibat Infeksi
13. GE Akut Akibat Eltor
14. GE Akibat Pencernaan
15. AIDS dengan TB Paru Kuman dengan BTA +
16. Cacar Air Dengan Konjungvitis
17. Panu
18. Septicaemia Meninggococal acute
19. Poliomyelitis akut
20. Hepatiis B dengan Coma
CONTOH SOAL
NO DIAGNOSA ICD 10
1 DemamTyphoid A01.0
2 Penyakit demam chikungunya yang disebabkan oleh virus A92.0
3 Hansen's disease A30.9
4 Demam berdarah A91
5 Adenoviral meningitis A87.1
6 Hepatitis C akut B17.1
7 Infeksi sapi gila subaktif A81.0
8 TB tulang punggung torakal A18.0 +, M49* 4
9 TB paru aktif, BTA + pada biakan sputum A15.0
10 GO orchitis A54.2 +, N51.1 *
11 Toxoplasmosis kongenital P37.1
12 GE Akut Akibat Infeksi A09
13 GE Akut Akibat Eltor A00.1
14 GE Akibat Pencernaan K52.9
15 AIDS dengan TB Paru Kuman dengan BTA + B22.0
16 Cacar Air Dengan Konjungvitis B01.8
17 Panu B35.9
18 Septicaemia Meninggococal acute A39.2
19 Poliomyelitis akut A80.9
20 Abces hati amoebiasis A06.4
TUGAS KELOMPOK RANGKUMAN
KULIAH HARI INI
Kelompok dibagi 7
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to 539625314-Materi-Kuliah-Kkpmt-5-Pertemuan-1.ppt

PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .pptPERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PPIRSUSyifaMedina
 

Similar to 539625314-Materi-Kuliah-Kkpmt-5-Pertemuan-1.ppt (20)

dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptx
dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptxdr Theo- TB Paru FK Uncen.pptx
dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptx
 
Vektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxVektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptx
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
INFEKSI_NOSOKOMIAL.ppt
INFEKSI_NOSOKOMIAL.pptINFEKSI_NOSOKOMIAL.ppt
INFEKSI_NOSOKOMIAL.ppt
 
Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di IndonesiaPedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di Indonesia
 
Pedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di IndonesiaPedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di Indonesia
 
askep pneumonia
askep pneumoniaaskep pneumonia
askep pneumonia
 
Modul5
Modul5Modul5
Modul5
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
 
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .pptPERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
 
Patient Safety 4
Patient Safety 4Patient Safety 4
Patient Safety 4
 
COVID 19.pptx
COVID 19.pptxCOVID 19.pptx
COVID 19.pptx
 
PPT World TB Day.pptx
PPT World TB Day.pptxPPT World TB Day.pptx
PPT World TB Day.pptx
 
presentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptxpresentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptx
 
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
 
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikPemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
 
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkit
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkitModul pk tahun 5 penyakit berjangkit
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkit
 
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptxKELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
 

Recently uploaded

Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandunganKimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
Obat Cytotec
 
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandunganKimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandunganKimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
 
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxKONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandunganKimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
 

539625314-Materi-Kuliah-Kkpmt-5-Pertemuan-1.ppt

  • 1. Pengantar Silabus & RPS KKPMT 5 (Klasifikasi Kodefikasi Penyakit & Masalah Kesehatan) SEMESTER V (3 SKS) Santi Deswita, Amd.PK, SKM deswitasanti7812@yahoo.co.id 0813-7444-8935
  • 2. Santi Deswita, Amd. PK, SKM Riwayat Pendidikan 1. D3 Rekam Medis Apikes Dharma Landbow 1997 2. S1 Kesehatan Masyarakat (Stikes FDK) 2017 3. S2 Kesehatan Masyarakat (UFDK) sedang proses
  • 3. RIWAYAT PEKERJAAN 1. 2000-2006 BMC PADANG 2. 2007-2008 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG PANJANG 3. 2008 VERIFIKATOR KEMKES (JAMKESMAS) 4. 2009-2019 RSUD KOTA PADANG PANJANG 5. 2019 SEKARANG PUSKESMAS BUKIT SURUNGAN
  • 4. Tata Tertib 1. Mohon mengunakan seragam kuliah pada waktu mengikuti perkuliahan dan mengikuti aturan akademi 2. Mohon mempersiapkan ATK (Buku Tulis+Pena), BUKU ICD Wajib dibawa 3. Pada waktu perkuliahan HP di nonaktifkan/silent 4. Keterlambatan diijinkan masuk maksimal 10 menit dari jadwal jika lebih boleh masuk tapi tidak dibenarkan absensi 5. Tidak dibenarkan melakukan keributan di kelas kecuali saat diskusi 6. Sesi tanya jawab akan diberikan setelah perkuliahan 7. UTS dan UAS tidak ada susulan kecuali dg alasan yg jelas
  • 5. Silabus Pengantar KKPMT 5 (Klasifikasi Kodefikasi Penyakit & Masalah Kesehatan
  • 6. Tujuan Intruksional Umum & TIK Pertemuan Tanggal Materi Dosen (1,2) Melakukan latihan kodefikasi klasifikasi yg berkaitan dg penyakit infeksi (BAB 1) (A00 – B99) SD (3,4) Melakukan latihan kodefikasi klasifikasi penyakit neoplasma dan gangguan berbagai penyakit yang berhubungan dg neoplasma beserta istilah medis dan tindakan medis (P1CP162) (BAB 2) SD (5) Melakukan latihan Kodefikasi Bab 18 (Gejala, tanda, dan hasil abnormal klinis dan laboratorium, not elsewhere classified (R00-R99) SD
  • 7. Pertemuan Tanggal Materi Dosen (6) Melakukan latihan kodefikasi bab 21 (Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Status Kesehatan Dan Kontak Dengan Pelayanan Kesehatan (Z00-Z99) SD (7) Melakukan latihan Kodefikasi bab 22 (Kode Tujuan Khusus (U00- U99) SD
  • 8. Metode Penilaian 1. UAS (open examination) 40% 2. UTS (open examination) 30% 3. KUIS dan Penugasan 20% 4. Kehadiran 10 % , (Minimal kehadiran 75 %)
  • 9. Tim Pengampu 1. Santi Deswita, Amd. PK, SKM 2. Tim Stikes Dharma Landbow
  • 10. Referensi 1. World Health Organization. 2004. International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems Tenth Revision Volume 2 second edition. Geneva: World Health Organization. 2. WHO. 2017 ICD-10-CM Diagnosis Code Penyakit infeksi, neoplasma, Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis, laboratori yang abnormal, Faktor- faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan kontak dengan fasiltas pelayanan kesehatan, Tujuan khusus, SARS, Resisten terhadap antibiotik 3. ICD 9 CM
  • 11. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK.01.07/MENKES/312/2020 TENTANG STANDAR PROFESI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
  • 12. Kemampuan akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu memahami dasar pengkodean ICD 10 pada chapter 1,2,18,21 dan 22 , memahi istilah medis dan tindakan medis.
  • 13. Seberapa penting koder d masa sekarang ?
  • 14. 1. Ekspektasi yang tinggi terhadap koder ,agar cekatan dalam mentapkan kodefikasi 2. Tantangan tersendiri juga terhadap koder dalam menetapkan kode yg akan disetuji verifikator bpjs sehingga dapat pembiaayaan yg sesuai dg sumber daya yg dikeluarkan dan juga bebas dari potensi fraud/tipuan dan pending klaim. Masa JKN (Reimbursement)
  • 15. Apa yg harus dipahami seorang koder: ?? Dalam menetapkan kode diagnose dan prosedur medis, kode harus memastikan bahwa kode yg dipilih dpt mempresentasikan dg tepat isi dokumen pd periode tsb (perjalanaa klinisnya), sesuai dg system klasifikasinya dan tdk menimbulkan dipute/sengketa dalam pengklaimannya
  • 16. Pengenalan Sistem Klafisikasi Nomenklatur ? Tatacara Penamaan Penggolongan/pengelompokan Klasifikasi ?
  • 17. Syarat Klasifikasi Penyakit (ICD) 1. Atas dasar prinsip klasifikasi tunggal; letak anatomi, etiologi, spesialisasinya 2. Bersifat terbuka; mampu menampung semua istilah diagnostic/tindakan 3. Harus bersifat muatually eclusive (saling tidak berinteraksi, saling tidak mempengaruhi) ; tdk mukin satu diagnose memiliki 2 tempat dalam satu klasifikasi (sudah ada kelompok masing2) 4. Sistem klasifikasi menyusun elemen2 kedalam keompok2 berdasarkan kriteria yg ditetapkan; yaitu pengelompokan berdasarkan penyakit, cedera, operasi dan prosedur lainnya. 5. Suatu system klasifikasi tertutup menyediakan hanya untuk satu tempat u mengklasifikasikan setiap kondisi dan prosedur 6. Kondisi tertentu yg jarang dijumpai atau tdk terlalu signifikan dikelompokkan jadi satu dalam kode2 residual “Other spesifik” atau “Not elsewhere classified”
  • 18.
  • 19. Vol 2 berisikan instruksi tentang pengunaan icd termasuk; Aturan Kode Morbiditas (pedoman dan aturan menetapkan kondisi tunggal yg menjadi diagnose utama (single condition morbidity analysis) serta tatacara kodingnya.  Ditentukan diakhir episode rawatan/kondisi yg didiagnosa diakhir episode  Yg menjadi alasan kondisi dirawat atau diinvestigasi sepanjang episode rawatan  Bila lebih dari satu kondosi terekam dalam dokumen maka pilih Yang paling banyak menghabiskan sumber daya . Aturan kode Mortalitas (pedoman dan aturan untuk menetapkan sebab dasar kematianya (underlying cause of death) dan tatacara kodingnya  Yg menyebabkan pasien meninggal akibat kondisis itulah sebab kematiannya.
  • 20. Kondisi lain (sekunder); Kondisi yg berkembang dalam episode rawatan kesehatan dan memepengaruhi manajemen pasien. Kondisi yg terkait episode sebelummnya yg tdk membawa dampak terhadap episode saat ini seharusnya tdk dikode karena itu d masa lalu. Kecuali pada kondisi tertentu. Komplikasi : Kondisi yg ditemukan saat admisi muncul selama dalam perawatan, atau merupakan akibat suatu prosedur, atau pengobatan selama dirawat Ex. Emboli, ISK, Alergi obat, infeksi post op Komorbit : Kondisi yg sudah ada pada satu adimisi yang mempengaruhi perawatan pasien dan membutuhkan tambahan prosedur diagnostic , terapotik treatment, atau akan meningkatkan monitoring.
  • 21. Kesesuai diagnosis dan tindakan Prosedur uatama adalah prosedur yg paling signifikan yang dilakukan untuk mengobati / atau mengatasi diagnosis utama. Koding harus mereprentasikan diagnose dan prosedur pd periode tsb. (koding klinis) terutama diabdikan dalam RM 1 dan Resume. Ex . DU . Demam – tindakan Circumsisi
  • 22. Pertemuan 1 MELAKUKAN LATIHAN KODEFIKASI YANG BERKAITAN DENGAN PENYAKIT INFEKSI ICD 10 pada chapter I Certain infectious and parasitic diseases PRODI D3 REKAM MEDIS STIKES DHARMA LANDBOUW
  • 23. PENYAKIT INFEKSI Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Penyebab utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organism). Kuman-kuman ini menyebar dengan berbagai cara dan vector.
  • 24. Contoh-contoh penyakit infeksi : Disebabkan oleh Bakteri TBC : ditularkan memalui udara Tetanus : melalui luka yang kotor Mencret : lalat, air dan jari yang kotor Pneumonia : lewat batuk (udara) Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan pilek)
  • 25. Disebabkan oleh Virus Selesma, influenza, campak, gondok : ditularkan melalui udara, batuk, ataupun lalat Rabies: melalui gigitan binatang Penyakit kulit: melalui sentuhan Disebabkan oleh Jamur Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha : ditularkan melalui sentuhan atau dari pakaian yang di pakai secara bergantian
  • 26. Penyebab dan Jenis Infeksi Parasit terdapat tiga jenis utama parasit yang sering menimbulkan penyakit pada manusia, yaitu protozoa, cacing, dan ektoparasit.  Parasit protozoa merupakan organisme bersel satu yang dapat menular dari manusia ke manusia lain melalui gigitan serangga, atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi feses manusia yang terinfeksi parasit. Berdasarkan pergerakannya, protozoa digolongkan menjadi: a. Amoeba, contohnya Entamoeba yang mengakibatkan penyakit amubiasis. b. Flagellata, misalnya Giardia penyebab giardiasis atau Leishmania penyebab leishmaniasis. c. Siliata, contohnya Balantidium yang menimbulkan balantidiasis.  Sporozoa, Ex: Toxoplasma penyebab toksoplasmosis, Plasmodium penyebab malaria, atau Cryptosporidium penyebab kriptosporidiosis
  • 27. Cacing merupakan organisme yang dapat hidup di dalam atau di luar tubuh manusia. Terdapat tiga jenis cacing yang menjadi parasit dalam tubuh manusia, yaitu: a. Platyhelminthes atau cacing pipih, termasuk cacing hisap (trematoda) dan cacing pita penyebab taeniasis. b. Acanthocephala atau cacing kepala duri. c. Nematoda, termasuk cacing gelang yang menyebabkan penyakit ascariasis, cacing kremi, dan cacing tambang. Pada saat dewasa, cacing biasanya menetap dalam saluran pencernaan, darah, sistem getah bening, atau jaringan di bawah kulit, namun tidak dapat memperbanyak diri dalam tubuh manusia. Selain bentuk cacing dewasa, bentuk larva dari cacing juga dapat menginfeksi berbagai jaringan tubuh. Ektoparasit merupakan organisme yang hidup di kulit manusia dan mendapat makanan dengan menghisap darah manusia, misalnya kutu yang hidup di kemaluan atau di kulit kepala, dan tungau penyebab penyakit kudis (skabies).
  • 28. BAB I 1. Penyakit-Penyakit Infeksi dan Parasit tertentu (A00 – B99) [107 – 180] 2. Mencakup (includes) : Penyakit-penyakit yang umumnya dianggap menular atau ditularkan, dapat menyerang masyarakat luas 3. Kecuali (Excludes) :  Carrier atau diduga carrier penyakit menular (Z22.-)  Infeksi lokal tertentu – lihat bab tentang sistem tubuh Penyakit infeksi dan parasit yang mempersulit kehamilan, persalinan dan nifas [kecuali tetanus obstetri dan penyakit human immunodeficiency virus (HIV)] (O98.-).  Penyakit infeksi dan parasit yang khusus pada masa perinatal [kecuali tetanus neonatorum, sifilis kongenital, infeksi gonokokus perinatal dan penyakit HIV perinatal] (P35-P39).  Influenza dan infeksi pernafasan akut lainnya (J00-J22)
  • 29. Bab ini berisi blok-blok sebagai berikut: Penyakit-penyakit akibat bakteria, chlamydia, dan rickettsia A00-A09 Penyakit infeksi usus A15-A19 Tuberculosis A20-A28 Penyakit bakteri zoonotik tertentu A30-A49 Penyakit bakteri lainnya A50-A64 Infeksi dengan penularan terutama melalui hubungan seksual A65-A69 Penyakit akibat spirochaeta lainnya A70-A74 Penyakit lain akibat chlamydia A75-A79 Rickettsioses
  • 30. Penyakit-penyakit akibat infeksi virus A80-A89 Infeksi virus sistem syaraf pusat A90-A99 Demam akibat virus asal-arthropoda dan dbd akibat virus B00-B09 Infeksi virus yang khas dengan lesi kulit dan membran mukosa B15-B19 Hepatitis virus B20-B24 Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] B25-B34 Penyakit virus lainnya
  • 31. Penyakit-penyakit akibat jamur, protozoa, cacing, dan kutu B35-B49 Mikosis B50-B64 Penyakit akibat protozoa B65-B83 Penyakit akibat cacing (helminthiases) B85-B89 Pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya Hal-hal lain sehubungan dengan penyakit infeksi dan parasit B90-B94 Sequelae penyakit-penyakit infeksi dan parasit B95-B97 Bakteria, virus dan agen infeksi lainnya B99 Penyakit-penyakit menular lainnya
  • 32. LATIHAN 1 1. DemamTyphoid 2. penyakit demam chikungunya yang disebabkan oleh virus 3. Hansen's disease 4. Demam berdarah 5. Adenoviral meningitis 6. Hepatitis C akut 7. antrak 8. TB tulang punggung torakal 9. TB paru aktif, BTA + pada biakan sputum 10. GO orchitis 11. Toxoplasmosis kongenital 12. GE Akut Akibat Infeksi 13. GE Akut Akibat Eltor 14. GE Akibat Pencernaan 15. AIDS dengan TB Paru Kuman dengan BTA + 16. Cacar Air Dengan Konjungvitis 17. Panu 18. Septicaemia Meninggococal acute 19. Poliomyelitis akut 20. Hepatiis B dengan Coma
  • 33. CONTOH SOAL NO DIAGNOSA ICD 10 1 DemamTyphoid A01.0 2 Penyakit demam chikungunya yang disebabkan oleh virus A92.0 3 Hansen's disease A30.9 4 Demam berdarah A91 5 Adenoviral meningitis A87.1 6 Hepatitis C akut B17.1 7 Infeksi sapi gila subaktif A81.0 8 TB tulang punggung torakal A18.0 +, M49* 4 9 TB paru aktif, BTA + pada biakan sputum A15.0 10 GO orchitis A54.2 +, N51.1 * 11 Toxoplasmosis kongenital P37.1 12 GE Akut Akibat Infeksi A09 13 GE Akut Akibat Eltor A00.1 14 GE Akibat Pencernaan K52.9 15 AIDS dengan TB Paru Kuman dengan BTA + B22.0 16 Cacar Air Dengan Konjungvitis B01.8 17 Panu B35.9 18 Septicaemia Meninggococal acute A39.2 19 Poliomyelitis akut A80.9 20 Abces hati amoebiasis A06.4
  • 34. TUGAS KELOMPOK RANGKUMAN KULIAH HARI INI Kelompok dibagi 7