SlideShare a Scribd company logo
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
MODUL II
“PARASITOLOGI”
PENULIS
Dr. Padoli, SKp,M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
WAT 2.05/2 SKS MODUL 1-4
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
IV
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar-4, Anda mampu memahami
klasisifikasi, pengaruhnya pada kesehatan serta pencegahan dan
pengendalian vektor arthropoda dan Jamur
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari pembelajaran yang
diuraikan pada Kegiatan Belajar -4, Anda
diharapkan mampu :
1.	 Menjelaskan gambaran umum
arthropoda
2.	 Menjelaskan pentingnya arthropoda
dalam kesehatan
3.	 Menyebutkan gangguan kesehatan
terkait arthropoda
4.	 Menyebutkan tindakan pengendalian
vektor.
5.	 Menjelaskan Sifat umum jamur
6.	 Menjelaskan morfologi jamur
7.	 Menjelaskan macam-macam infeksi
jamur
A.	 Materi Pembelajaran
1.	 Klasifikasi arthropoda
2.	 Kepentingan Arthropoda dalam
Parasitologi
3.	 Gangguan kesehatan yang
berhubungan dengan arthropoda
4.	 Pengendalian Vektor Arthrpoda
5.	 Sifat umum jamur
6.	 Morfologi Jamur
7.	 Macam-macam infeksi jamur
Entomologi dan Mikologi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Uraian Materi
I.	 ENTOMOLOGI
1.	 Klasifikasi arthropoda.
Entomologi berasal dari kata: “entomon” mempunyai arti serangga dan logos
yang berarti ilmu / pengetahuan. Jadi entomologi ialah ilmu yang mempelajari
tentang serangga dan binatang yang termasuk Phylum Arthropoda. Arthropoda
adalah golongan binatang yang beruas-ruas/berbuku-buku. Sedangkan
Arthropoda itu sendiri berasal dari kata: arthron yang berarti ruas-ruas dan podea
yang berarti kaki.
Morfologi. Arthropoda memiliki tubuh bersegmen-segmen, tonjolan tubuhnya
selalu berpasangan (sayap, anthene dan kaki), bertubuh bilateral simetri, memiliki
rangka luar (eksoskeleton), memiliki alat pencernaan yang dilengkapi mulut dan
anus merupakan salah satu filum yang terbesar jumlahnya karena hampir 75%
dari seluruh jumlah binatang.
Ada tiga klas arthropoda yang penting dalam kesehatan :
a.	 Kelas Insecta-terdiri dari nyamuk, kutu penghisap darah, kutu busuk, kutu
rambut, lalat dan lain-lain
b.	 Kelas Arachnida-terdiri dari kutu pengisap darah, tungau dan kalajengking.
c.	 Kelas Crustacea-terdiri dari Cyclops.
2.	 Kepentingan Arthropoda dalam Parasitologi
Peran Arthropoda mempengaruhi kesehatan manusia, dapat dibedakan
menjadi dua cara :
1)	 Arthropoda sebagai Agent penyebab langsung penyakit/
ketidaknyamanan.
Efek langsung yang terlihat pada arthropoda antara lain :
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Kejengkelan – kejengkelan muncul datang dari kegiatan serangga
yang mengganggu, seperti terbang di sekitar atau mendarat di kepala,
dan makanan, mengisap darah, meskipun arthropoda tidak mengambil
darah yang cukup untuk menyebabkan masalah medis pada manusia.
Entomophobia. Entomofobia adalah ketakutan irasional terhadap
serangga. Salah satu bentuk ekstrim dari entomophobia adalah delusi
parasitosis, di mana individu menjadi yakin bahwa mereka penuh
dengan serangga padahal sebenarnya tidak ada kutu. Keadaan dapat
menyebabkan alarm yang tidak semestinya dan kecemasan, yang
mengarah pada penggunaan insektisida yang tidak beralasan, Perasaan
ngeri, karena takut adanya bentuk serangga
Envenomisasi (Envenomization) - adalah pengenalan racun ke dalam
tubuh manusia dan hewan. Arthropoda juga dapat memasukkan racun
ke host. Ada beberapa macam cara, toksin dapat dimasukkan ke tubuh
anusia yaitu melalui gigitan (kelabang, laba-laba), sengatan (lebah,
kalajengking), tusukan (nyamuk, kutu busuk) dan kontak langsung (ulat).
Reaksi alergi- respon hipersensitif terhadap protein serangga.
Semua mekanisme yang terkait dengan pengenalan racun juga dapat
menyebabkan paparan alergen. Berat ringannya akibat racun tergantung
pada faktor individu dan spesies arthropoda. Racunnya dapat bersifat
hemolitik, hemorragik, neurotoksik atau nekrotik. Bahkan, kematian
akibat lebah dan sengatan lebah biasanya dikaitkan dengan reaksi
hipersensitif daripada efek langsung dari racun. Contoh; Bulu sayap
mayfly (Ephecerotera) dapat menimbulkan alergi, gangguan pernapasan,
sesak napas.
Dermatosis dan dermatitis - dermatosis adalah penyakit kulit dan
dermatitis adalah peradangan kulit. Dermatosis dan dermatitis dapat
disebabkan oleh kegiatan arthropoda. Banyak spesies tungau, seperti
tungau kudis menghasilkan iritasi kulit akut. Tusukan nyamuk dapat
menyebabkan gatal-gatal yang mungkin diikuti dengan infeksi sekunder.
Nah untuk melengkapi pengetahuan anda tentang efek langsung
arthropoda pada kesehatan manusia, cobalah Anda sebutkan beberapa
contoh arthropoda disekitar anda dan akibat yang ditimbulkannya pada
kolom dibawah ini!
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Intilah umum
arthropoda
Nama Ilmiah Akibat yang ditimbulkannya
Kalajengking
(Scorpion)
Androctonus austrais
Centruroides irtatus
Rasa sakit akibat sengatan, racun
bersifat hemolisis, neurotoksis,
kadang mematikan
................................. ............................... ....................................................
.................................. .............................. ..................................................
2)	 Arthropoda sebagai Agent penularan (vektor) penyakit
Arthropoda dapat membawa agen penyebab penyakit dengan dua cara :
a.	 Transmisi mekanik (Mechanical carrier)
Arthropoda membawa atau memindahkan bibit penyakit tanpa
mengubah perkembangan atau multiplikasinya. Misalnya lalat rumah
yang secara kebetulan hinggap di feses, memindahkan Shigella
dysenteriae ke makanan yang terbuka sehingga terjadi penularan
penyakit dysentri.
b.	 Tranmisi biologis (Biological carrier)
Arthropoda menjadi pembawa biologis terhadap penularan penyakit,
dengan melibatkan tahap-tahap tertentu dalam siklus hidup parasit
terjadi dalam tubuh serangga. misalnya Nyamuk Anopheles.
Dalam kapasitasnya sebagai host intermediet, transmisi biologi ada
beberapa tipe :
1)	 Propagatif,didalamtubuharthropodaterjadipenggandaanjumlah
parasit, tetapi tidak disertai adanya perubahan perkembangan
atau bentuk misalnya e.g. virus Yellow fever pada nyamuk Aedes.
2)	 Cyclopropagatif, terjadi penggandaan jumlah dan perubahan
perkembangan atau bentuk parasit sebagai kelanjutan siklus
hidupnya, misalnya Plasmodium sp pada nyamuk Anopheles.
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
3)	 Cyclodevelopmental, didalam tubuh arthropoda terjadi
perubahan perkembangan parasit bentuk maupun strukturnya
tetapi tidak ada penggandaan atau penambahan jumlah, misalnya
parasit Wucherera bancrofiti pada Culex (sejenis nyamuk), nyamuk
Mansonia
4)	 Transovarian- ketika arhropoda mengeluarkan progeny parasit
melalui telur misalnya Ricketsia typhi dalam serangga
Beberapa penyakit yang ditularkan arthropoda dapat dilihat pada tabel
5 berikut :
Tabel 5 : Vektor arthropoda, Jenis parasit dan penyakit
VektorArthropoda Jenis Parasit Penyakit Reservoir
Anopheles sp. Plasmodium sp Malaria Manusia
Aedesaegypti
Anopheles sp
Mansonia sp
Culex fatigans
Wuchereria
brancofti
W. malayi
filariasis
Manusia
Xenopsylia
cheopsis
Pasteurella pestis Pest bubo tikus
Pediculus humanus Ricketsia prowazeki Epidemic thypus manusia
Aedes aegypti Virus dengue
Demam
berdarah (DHF)
manusia
Aedes aegypti Virus yellow fever Yellow fever monyet
	
3.	 Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan arthropoda.
1)	 Lalat (Fly)
	 Myiasis adalah invasi larva lalat dipterous pada jaringan manusia
dan hewan vertebrata lainnya. Larva ini biasanya hidup pada makanan
manusia, atau jaringan hewan yang nekrotik/busuk, atau feses. Lalat rumah
dapat menyebarkan sejumlah penyakit manusia karena kebiasaan mereka
mengunjungi hampir tanpa pandang bulu kotoran dan bahan higienis lain
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
dan pangan masyarakat. Patogen dapat ditularkan melalui tiga cara yang
mungkin:
a)	 Dengan kaki, rambut tubuh dan mulut lalat yang terkontaminasi.
b)	 Lalat sering muntah pada makanan selama makan hal ini dapat
menyebabkan infeksi.
c)	 Mungkin metode yang paling penting dari penyebaran adalah buang air
besar, yang sering terjadi pada makanan.
Melalui mekanisme di atas lalat rumah menyebarkan sejumlah penyakit
bakteri, virus, dan protozoa, misalnya lalat pasir menyebarkan leishmaniasis,
tsetse lalat mengirimkan trypanosomes.
2)	 Nyamuk
Nyamuk menyebabkan sejumlah penyakit pada manusia; perbedaan
jenis nyamuk dan parasit yang mereka tularkan tertera pada tabel 6 berikut:
Tabel 6 : Nyamuk dan parasit yang ditularkan
Nyamuk Parasit
Nyamuk Anopheles Plasmodium sp.
Nyamu Culex Wuchereria bancrofti
Nyamuk Aedes Wuchereria bancrofti, yellow fever virus
Mansonia Brugia malayi
3)	 Pinjal/Kutu penghisap darah (Flea)
Kutu bisa ektoparasit, yang kadang-kadang dapat menyebabkan
dermatitis alergi dan host intermediate untuk bakteri seperti Yersinia
pestis tertentu dan Rickettsia typhi. Di Amerika tropis dan Afrika kutu yang
paling merepotkan adalah tungau penetrasi, panjangnya sekitar 1 mm tapi
setelah menggali ke dalam kulit, mungkin membengkak menjadi 1 cm dan
menyebabkan iritasi ekstrim. Operasi pengangkatan diperlukan. Kadang-
kadang kondisi juga mungkin rumit oleh infeksi bakteri sekunder, yang
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
biasanya terjadi di negara kita
4)	 Tuma/Kutu rambut (Lice)
Kutu rambut biasanya ektoparasit, dan mereka dapat hidup di bagian tubuh
yang berbeda. Tiga jenis kutu pengisap penting bagi kesehatan manusia:
•	 Pediculus humanus capitis – kutu kepala (gambar 14)
•	 Pediculus humanus corporis - kutu tubuh
•	 Phitrius pubis - kutu kemaluan / kepiting
Kutu menghabiskan seluruh hidup mereka pada satu host yang sangat
spesifik dan pakan jantan dan betina pada darah dan meninggalkan satu
host hanya untuk mentransfer ke yang lain. Kutu juga bertanggung jawab
untuk transmisi penyakit seperti kambuhan demam dan epidemi tifus.
Gambar 14 : Pediculus humanus capitis
	 Kutu badan mirip dengan kutu kepala kecuali ditemukan pada tubuh dan
pakaian. Diagnosa didasarkan pada menemukan telur atau nits (telur) di
lapisan pakaian. Kutu kemaluan dikenal sebagai kutu kepiting, menginvasi
rambut kasar di daerah kemaluan pada orang dewasa atau bulu mata pada
anak-anak. Transmisi pada orang dewasa biasanya melalui kontak seksual.
Diagnosa didasarkan pada mencari kutu atau telurnya di daerah penuh, kutu
kepiting mungkin sulit di lihat pada pangkal rambut.
5)	 Kutu busuk (Bug)
Selain menjadi ektoparasit dan gangguan pada manusia, kutu busuk seperti
Triatoma (Kissing bug) adalah vektor penyakit Trypanasoma cruzi, yang
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
terlihat di beberapa negara Amerika Latin
6)	 Sengkenit/Serangga pengisap darah (Tick)
Sengkenit atau kutu penghisap darah, besarnya ± 1 cm, ditemukan di
seluruh dunia (gambar 15). Mereka hidup sebagai ektoparasit dan menghisap
darah pada mamalia, burung dan reptilia. Mereka tidak memiliki segmentasi
dan dorso-ventro datar dengan empat pasang kaki. Kutu dapat mencapai
bagian tubuh manapun, tetapi sering ditemukan pada garis rambut, sekitar
telinga, pangkal paha, ketiak dan sebagainya.
Gambar 15 : Rocky Mountain wood tick; Lone star tic; Ixodes scapularis
Kutu penghisap darah dapat menyebabkan cedera mekanik pada kulit.
Mereka kadang-kadang dapat menghasilkan racun, yang mempengaruhi
pelepasan asetilkolin pada sambungan neuromuskuler menyebabkan
paralisis. Pada waktu menghisap darah, toksin dikeluarkan bersama ludah
yang mengandung antikoagulan. Hal ini pada gilirannya menghasilkan
kelumpuhan motorik, bahkan menimbulkan kematian jika mengenai otot
pernapasan (tick paralysis). Kutu juga menularkan penyakit seperti francella
dan penyakit Rickettsia. Sengkenit banyak ditemukan pada peternakan sapi
di pulau – pulau di Nusa Tenggara, sehingga kasus paralisis karena sengeknit
mungkin banyak di daerah peternakan tersebut.
7)	 Tungau (Mite)
Suatu tungau Sarcoptes disebut kudis menyebabkan gatal, erupsi/ letusan
populer di kulit biasanya disebut sebagai kudis. Tungau kudis (Sarcoptes
scabei) adalah penyebab kudis dan didistribusikan di seluruh dunia (gambar
16). Wabah penyakit dapat terjadi untuk waktu yang lama, tetapi tungau
mungkin umum terdapat pada masyarakat sangat miskin dengan fasilitas
cuci yang tidak memadai. Tungau ditularkan melalui kontak liang ke dalam
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
kulit di sela jari, kemudian menyebar ke pergelangan tangan, siku dan
seluruh tubuh. Bokong, payudara wanita dan alat kelamin eksternal mungkin
terlibat. Liang tungau dibawah lapisan kulit atas merupakan penyimpanan
telur. Larva melarikan diri liang dan mengembara di kulit dan mulai baru liang
dan matang di sana untuk melanjutkan siklus. Gatal kudis disebabkan oleh
sensitisasi pasien terhadap tungau dan telur dan bersifat nokturnal. pustula
septik dapat berkembang setelah menggaruk, jika kebersihan kurang.
Diagnosa dibuat dengan ruam yang khas dan dengan mengoleskan tinta
hitam pada kulit dan mengamati liang ketika tinta diusapkan. Pemeriksaan
mikroskopis dari gesekan kulit menunjukkan tungau. Pengobatan melibatkan
swabbing dari seluruh tubuh dari leher ke bawah dengan malathion 1%atau
benzena hexachloride (crotamiton untuk bayi). Jika memungkinkan, seluruh
keluarga harus diobati. Kontak dengan orang yang terinfeksi harus dihindari.
Pakaian harus dicuci dalam air panas.
Gambar 16: Tungau kudis (Sarcoptes scabei)
Nah setelah kita mengetahui jenis dan akibat yang ditimbulkan oleh arthropoda,
kita bisa mempelajari bagaimana mengendalikan arhtopoda pada bagian berikut
ini.
4.	 Pengendalian Vektor Arthrpoda
Yang dimaksud dengan pengendalian anthropoda adalah upaya untuk
mengurangi jumlah arthropoda dan menghambat hubungannya dengan
manusia. Pengendalian arthropoda juga merupakan salah satu cara untuk
mencegah penularan penyakit. Beberapa pendekatan utama yang digunakan
untuk mengendalikan vektor adalah :
1)	 Metode mekanik
Pengendalian secara mekanik dilakukan dengan memasang hambatan
mekanis, misalnya dengan kelambu, jala api
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
2)	 Pengendalian ekologis
Prosedur pengendalian ekologi melibatkan penghapusan, pengrusakan,
modifikasi, atau isolasi bahan-bahan yang mungkin mendukung
kelangsungan hidup suatu serangga. Misalnya perbaikan sanitasi merupakan
cara yang sangat efektif dalam pengendalian lalat dan kecoa. Pengeringan air
tergenang atau daerah berawa, merupakan cara yang efektif mengendalikan
nyamuk atau serangga lainnya.
3)	 Metode kimia
Penggunaan bahan kimia alami atau sintetis yang secara langsung
menyebabkan kematian, penolakan, atau ketertarikan serangga. Berdasarkan
sasaran yang akan dibunuhnya, dikenal istilah insektisida (membunuh
serangga), larvasida (membunuh larva/jentik), pediculisida (kutu).
4)	 Metode Biologi
Pengendalian secara biologi mengacu pada pengaturan vektor (serangga)
menggunakan predator, seperti jenis ikan tertentu, yang memakan larva
dari beberapa arthropoda, dan agen mikroba. Ada beberapa keuntungan
dalam menggunakan agen pengendali biologis. Tidak seperti pestisida, agen
kontrol biologis aman untuk digunakan dan tidak menimbulkan ancaman
bagi lingkungan.
5)	 Proteksi Individual
Perlindunganperoranganmerupakanupayaseseoranguntukmenghindari
gigitan arthropoda sebagai upaya pencegahan penularan penyakit atau
agar darahnya tidak dihisap dan mencegah akibat lainnya. Perlindungan
perorangan dapat dilakukan dengan memakai pakaian penutup tubuh,
tidur berkelambu dan menggunakan zat pengusir serangga (insect repellent)
pada bagian tubuh yang terbuka.
6)	 Kontrol genetika
Melibatkan manipulasi mekanisme hereditas. Di beberapa pusat penelitian
nyamuk jantan steril digunakan dalam upaya untuk bersaing dengan nyamuk
alami dan dengan demikian mengurangi generasi baru nyamuk.
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
II.	 MIKOLOGI
Mikologi adalah ilmu yang mempelajari jamur, berasal, dari kata
Yunani Mykes berarti jamur dan logos berarti ilmu. Mikologi Kedokteran
adalah ilmu yang mempelajari jamur penyebab penyakit pada manusia.
Berikut ini kita akan membahas sifat umum jamur, morfologi jamur dan
beberapa penyakit manusia akibat jamur.
1.	 Sifat umum jamur
Jamur adalah tumbuh-tumbuhan berbentuk sel atau benang
bercabang, mempunyai dinding dari selulosa atau kitin atau keduanya,
mempunyai protoplasma yang mengandung satu atau lebih inti, tidak
mempunyai klorofil dan berkembang biak secara aseksual, seksual , atau
keduanya. Ada 100.000 - 200.000 spesies tergantung bagaimana jamur
diklasifikasikan, dan sekitar 300 spesies jamur diketahui patogen terhadap
manusia.
Jamur menggunakan enzim untuk mengubah dan mencerna
zat organik, seperti hewan dan sebagian besar kuman, untuk hidupnya
memerlukan zat organik sebagai sumber energi, sehingga jamur disebut
sebagai jasad yang bersifat heterotrop. Hal ini berbeda dengan tumbuh-
tumbuhan yang besifat autotrop karena berklorofil sehingga dapat
membentuk karbohidrat dari air dan karbon dioksida dengan bantuan
sinar matahari. Jamur menggunakan enzim untuk mengubah zat organik
untuk pertumbuhannya sehingga jamur merupakan saprofit atau parasit.
Pada umumnya jamur dapat tumbuh dengan baik pada tempat yang
lembab. Tetapi jamur juga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
sehingga jamur dapat ditemukan di semua tempat di seluruh dunia
termasuk di gurun pasir yang panas.
Jamur yang biasanya menimbulkan penyakit pada manusia, hidup
pada zat organik atau di tanah yang mengandung zat organik yaitu humus,
tinja bunatang atau burung. Dalam keadaan demikian, jamur tersebut
dapat hidup terus-menerus sebagai saprofit tanpa melaui daur sebagai
parasit pada manusia. Manusia selalu terpapar terhadap kemungkinan
infeksi oleh jamur yang dapat tumbuh hampir di semua tempat di daerah
tropis. Meskipun demikian tidak semua orang terkena penyakit jamur. Ini
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
disebabkan adanya sistem kekebalan. Sistem kekebalan bawaan melindungi
kita dari masuknya jamur ke dalam tubuh, dan sistem kekebalan akan
diaktifkan bila jamur masuk ke dalam jaringan tubuh.
Jamur yang penting dalam kesehatan ada empat filum:
1)	 Ascomycota - reproduksi seksual dalam kantong (saccus) disebut ascus
dengan menghasilkan ascopspora.
2)	 Basidiomycota - reproduksi seksual dalam kantong disebut basidium
dengan menghasilkan basidiospora.
3)	 Zygomycota - reproduksi seksual dengan gamet dan reproduksi
aseksual dengan pembentukan zygospora.
4)	 Mitosporic Jamur (Fungi Imperfecti) - tidak ada bentuk yang dikenali
reproduksi seksual. Termasuk jamur yang paling patogen.
2.	 Morfologi
Jamur mencakup : a) khamir atau ragi, yaitu sel-sel yang berbentuk
bulat, lonjong atau memanjang yang berkembang biak membentuk tunas
dan membentuk koloni yang basah atau berlendir, dan b) kapang, yang
terdiri dari sel-sel memanjang dan bercabang yang disebut hifa. Anyaman
dari hifa, baik yang multiseluler atau senositik, disebut miselium. Bentuk
miselium bercabang dan pola percabangan ini membantu identifikasi
morfologi. Kapang membentuk koloni yang menyerupai kapas atau padat.
Bentuk kapang atau khamir tidak mutlak karena terdapat jamur yang dapat
membentuk kedua sifat tersebut dalam keadaan yang berbeda dan disebut
sebagai jamur yang dimorfik.
Spora dapat dibentuk secara aseksual atau seksual. Spora seksual
disebut talospora (thallospora), yaitu spora yang langsung dibentuk dari hifa
reprodukitf. spora yang termasuk talospora adalah; blatospora, artrospora,
klamidospora, aleuriospora, dan sporangiospora. Spora seksual dibentuk
oleh dua sel atau hifa. Yang termasuk spora seksual adalah; zigospora,
oospora, askospora, dan basidiospora.
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
3.	 Penyakit Akibat Jamur
Fungi ada yang berguna dan ada yang merugikan. Penyakit yang
disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis. Ada empat jenis penyakit
mikotik:
1.	 Hipersensitivitas - reaksi alergi terhadap jamur dan spora
2.	 Mikotoksikosis - keracunan manusia dan hewan oleh produk makanan
yang terkontaminasi oleh jamur yang memproduksi racun dari substrat
biji-bijian
3.	 Misetismus - menelan toksin (keracunan jamur)
4.	 Infeksi - invasi jaringan dengan respon host
Kali ini kita hanya akan membahas dengan jenis terakhir yaitu jamur
patogen yang menyebabkan infeksi. Sebagian besar jamur yang patogen
tidak menghasilkan racun tetapi menyebabkan modifikasi fisiologis selama
infeksi parasit (misalnya, peningkatan tingkat metabolisme, modifikasi jalur
metabolisme dan modifikasi struktur dinding sel).
Infeksi jamur atau mycoses diklasifikasikan berdasar derajat
keterlibatan jaringan dan cara masuk ke dalam host.   adalah:
a.	 Superficial - infeksi  kulit, rambut, dan kuku.
b.	 Subkutan - infeksi terbatas pada dermis, jaringan bawah kulit atau
struktur yang berdekatan.
c.	 Sistemik - infeksi dalam organ internal.
d.	 Oportunistik - menyebabkan infeksi hanya di immunocompromised.
Dibedakan antara; mikosis superfisialis, yaitu mikosis yang
menyerang bagian-bagian dari kulit dan mukosa, terutama corium, kuku,
dan rambut. Dan
1)	 Mikosis Superfisial
Mikosis superfisial (kulit) biasanya terbatas pada lapisan luar kulit,
rambut, dan kuku, dan tidak menyerang jaringan hidup. Jamur yang disebut
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
dermatofit.Dermatofita,ataulebihtepat,jamurkeratinophilic,menghasilkan
enzim ekstraseluler (keratinases) yang mampu menghidrolisis keratin.
Ekologi. Dermatofit ( berarti tanaman kulit) menyebabkan infeksi pada
manusia memiliki sumber-sumber yang berbeda dan cara penularan:
a.	 Antropofilik - biasanya dikaitkan dengan hanya manusia, penularan
dari manusia ke manusia adalah melalui kontak dekat atau melalui
benda-benda yang terkontaminasi.
b.	 Zoofilik - Ini biasanya berhubungan dengan hewan, penularan ke
manusia melalui kontak dekat dengan binatang (kucing, anjing, sapi)
atau dengan produk yang terkontaminasi
c.	 Geophilic - ini biasanya ditemukan di dalam tanah dan ditularkan
kepada manusia oleh paparan langsung
Pengetahuan tentang spesies dermatofita dan sumber infeksi yang
penting untuk pengobatan yang tepat pada pasien dan pengendalian.
Invasi oleh organisme zoofilik atau geophilic dapat menyebabkan penyakit
radang pada manusia. Distribusi Geografis: Dermatofit terjadi di seluruh
dunia, namun beberapa spesies secara geografis distribusinya terbatas.
Agen Penyebab. Ada 3 genera jamur, yaitu Tricophyton, Microsporum dan
Epidermophyton.
	 Trichophyton sp, menginfeksi kulit, rambut dan kuku (gambar
17) dan jarang menyebabkan infeksi subkutan. Trichophyton memerlukan
waktu 2 sampai 3 minggu untuk tumbuh dalam biakan. Konidia besar
(macroconidia) , halus, dinding tipis, septa (0-10 septa), dan berbentuk
pensil, koloni merupakan miselium yang tumbuh dalam berbagai warna.
Gambar 17 : Onychomycosis akibat infeksi trichophyton pada kuku
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
	 Microsporum sp (13 spesies). Microsporium menginfeksi kulit
dan rambut, dan jarang pada kuku . Prevalensi infeksi telah menurun
secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Ketika prevalent (15-
20 tahun yang lalu), organisme ini dapat dengan mudah diidentifikasi
pada kulit kepala karena rambut yang terinfeksi berpendar warna
hijau terang ketika diterangi dengan cahaya UV . Miselia yang longgar
dan berwarna putih menghasilkan macroconidia yang berdinding
tebal, berbentuk gelendong, multiseluler, dan berduri (echinulate).
Microsporum canis adalah salah satu spesies dermatofit yang paling
umum menginfeksi manusia
	 Epidermophyton floccosum. Spesies ini menginfeksi kulit dan kuku
dan jarang pada rambut. Mereka membentuk berwarna kuning,
biakan putih dan biasanya mudah diidentifikasi oleh ketebalan, hifa
yang bercabang halus macroconidia, berbentuk klub.
Beberapa jenis mikosis superfisial antara lain :
a.	 Tinea Capitis
Tinea capitis adalah infeksi jamur yang menyerang stratum
corneum kulit kepala dan rambut kepala, yang disebabkan oleh
genus Microsporum audouinii, Microsporum canis, Tricophyton
sulfureum
Gejala Rambut yang terkena tampak kusa, mudah patah, tinggal
potongan rambut pendek pada daerah yang botak pada infeksi
berat kulit kepala menjadi edematous dan bernanah (gambar 18).
Gambar 18 : Tinea faciei atau “Tinea capitis pada anak.
b.	 Tinea Favosa
Tinea favosa merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang
tidak berambut dan kuku. Penyebab Tricophyton schoenleinii. Gejala
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
penyakit awalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala,
kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning
kotor dan sangat lengket pada kulit kepala. Bisa menyebabkan
botak yang menetap.
c.	 Dermatophytosis (Tinea pedis, Athlete foot)
Dermatofitosis, infeksi jamur kronis mengenai kuit disela-
sela jari kaki, dimana terjadi pengelupasan dan kulit pecah-
pecah. Penyebabnya Trichophyton sp. Kadang-kadang oleh
Epidermophyton flocosum atau Candida albicans. Pencegahan
dengan menjaga agar kaki selalu kering terutama sela-sela jari,
kaus kaki agar selalu bersih dan sering diganti.
d.	 Tinea Cruris
	 Tinea Cruris adalah mikosis superfisial yang mengenai
paha bagian atas sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat
menyebar ke kulit sekitarnya, daerah scrotum, perineum, perut dan
ketiak. Penyebab; Epidermohyton flocosum atau Trichophyton sp.
Pencegahan dengan menjaga hygiene pribadi, jangan meminjam
pakaian, ataupun handuk penderita.
e.	 Tinea Versicolor (Panu)
Tinea versicolor adalah mikosis pada kulit dada, bahu, punggung,
aksila dan perut bagian atas, gejalanya berupa macula (bercak)
putih kekuningan disertai rasa gatal (Gambar 19). Penyebab:
Malassezia furfur. Pencegahan dengan menjaga kebersihan badan
dan pakaian serta menghindari penularan.
Gambar 19: Tinea Versicolor pada dada
f.	 Otomycosis (myringomicosis)
Otomikosis merupakan mikosis superfisial yang menginfeksi
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
lubang telinga dan kulit disekitarnya, menimbulkan rasa gatal dan
sakit. Penyebab Epidermophyton flocosum dan Trichopiton sp.
2)	 Subkutan Mycoses
	 Ini adalah infeksi terbatas pada dermis, jaringan bawah kulit atau
struktur yang berdekatan. Infeksi mungkin timbul setelah melukai
kulit. Ini mycoses yang langka dan terbatas terutama untuk daerah
tropis. Mereka cenderung  lambat   dan kronis   Sebagai contoh
adalah sporotrichosis disebabkan oleh Sporothrix schenckii. Jamur
dimorfik,  yang dapat berubah ke bentuk ragi pada 37 ° C pada media
kaya atau   pada infeksi. Penyakit ini paling umum Amerika, Afrika
Selatan dan Australia. Infeksi biasanya mirip gigitan serangga, tusukan
duri atau  duri ikan. Kelompok pekerjaan tertentu tampaknya memiliki
peningkatan risiko dari infeksi. seperti pekerja toko bunga, buruh tani
dan lain-lain yang menangani jerami dan lumut. Gejala yang paling
umum adalah lesi ulseratif yang dapat berkembang menjadi limfangitis.
3)	 Mikosis Systemik
Mikosis sistemik adalah infeksi invasif organ internal, organisme
masuk melalui paru-paru, saluran pencernaan atau melalui infu.
a.	 Nocardiosis
	 Nocardiosis terutama muncul sebagai penyakit paru atau abses
otak di AS. Di Amerika Latin, lebih sering dianggap sebagai penyebab
infeksi subkutan, dengan atau tanpa abses drainsae. Ia bahkan bisa
hadir sebagai lesi di dinding dada yang mengalir ke permukaan tubuh
yang mirip actinomycosis. Abses otak adalah lesi sekunder yang
sering.
	 Spesies Nocardia penyebab penyakit yang paling umum pada
manusia N. brasiliensis dan N. asteroides. Spesies adalah organisme
tanah yang juga dapat ditemukan endogen dalam dahak dari orang
sehat.N.asteroidesbiasanyaagenetiologiNocardiosisparu,sedangkan
N. brasiliensis sering merupakan penyebab lesi sub-kutan. Bahan
dikirim ke laboratorium, tergantung pada presentasi penyakit, adalah
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
dahak, nanah, atau biopsi material. Organisme ini jarang membentuk
butiran. Nocardia adalah aerobik, batang gram positif . Obat pilihan
adalah kotrimoksazol (Trimethoprim ditambah sulfametoksazol).
b.	 Candidiasis
	 Ada banyak spesies dari genus Candida yang menyebabkan
penyakit. Infeksi yang disebabkan oleh semua spesies Candida
disebut kandidiasis. Candida albicans adalah organisme endogen.
Hal ini dapat ditemukan dalam 40 sampai 80% dari manusia normal.
Kandida ada dalam mulut , usus, dan vagina yang bertindak sebagai
komensal atau organisme patogen. Infeksi Candida dengan biasanya
terjadi ketika pasien memiliki beberapa perubahan dalam imunitas
seluler, flora normal atau fisiologi normal. Pasien dengan penurunan
imunitas seluler mengalami penurunan resistensi terhadap infeksi
jamur. Beberapa pencetus yang lain yang menyebabkan golongan
kandida ini patogen yaitu penggunaan anti biotika yang terlalu
lama, penggunaan steroid, prosedur invasif, seperti operasi jantung
dan kateter, penggunanaan kontraseptif/anti hamil, pengunaan
imunosupresor, pakaian dalam yang terlampau ketat dan bahannya
banyak mengandung nilon. Meskipun paling sering menginfeksi kulit
danmukosa,Candidadapatmenyebabkanpneumonia,septicemiaatau
endokarditis pada pasien penurunan imunitas. Pembentukan infeksi
dengan spesies Candida sesuai kondisi host. Semakin lemah host,
penyakit lebih invasif. Bahan klinis yang akan dikirim ke laboratorium
tergantung pada presentasi penyakit: kultur darah, cairan vagina, urin,
feses, kliping kuku atau bahan dari lesi kulit atau mucocutaneous.
c.	 Actinomycosis
	 Actinomycosis adalah penyakit supuratif dan granulomatosa
kronis daerah cervico-wajah, dada atau perut. Penyebab paling
umum dari actinomycosis adalah organisme Actinomyces israelii,
dan Actinomyces bovis yang menginfeksi manusia dan hewan. Pada
manusia, A. israelii adalah organisme endogen yang dapat diisolasi
dari mulut orang sehat. Sering, pasien yang terinfeksi memiliki abses
gigi atau pencabutan gigi dan organisme endogen menetap di
jaringan trauma dan menyebabkan infeksi supuratif. Abses ini tidak
terbatas pada rahang dan dapat ditemukan di daerah dada dan
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
perut. Actinomycosis sering menimbulkan banyak absces yang saling
berhubungan melalui sinus-sinus dan terjadinya fistula eksternal yang
mengeluarkan cairan sanguipurulen (nanah bercampur darah) berisi
granula-granula, sehingga nanah akan menjadi bahan klinis dikirim
ke laboratorium. Ketika botol nanah diputar, terdapat butiran belerang
kuning yang merupakan ciri organisme ini, dapat dilihat dengan mata
telanjang. Organisme ini, yang terjadi di seluruh dunia, dapat dilihat
secara histologis sebagai “butiran belerang” yang dikelilingi oleh sel-
sel polimorfonuklear (PMN) membentuk reaksi jaringan purulen. Lesi
ini harus drainase dengan pembedahan sebelum terapi antibiotik dan
obat pilihan adalah dosis besar penisilin
d.	 Cryptococcosis
	 Manifestasi yang paling umum Kriptokokosis adalah meningitis,
meskipun dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan penyakit paru.
tetapi dalam beberapa tahun terakhir banyak kasus penyakit paru telah
diakui. C. neoformans adalah jamur yang sangat khas. Sel-sel, yang
bulat , diameter 3 sampai 7 mikron , menghasilkan tunas yang khas dan
dikelilingi oleh kapsul . Ada bukti bahwa kapsul dapat menekan fungsi
sel T dan dapat dianggap sebagai faktor virulensi. C. neoformans juga
menghasilkan enzim yang disebut phenoloxidase yang tampaknya
menjadi faktor virulensi lain. Ekologi yang baik C. neoformans adalah
dan kotoran merpati ayam. Portal masuk adalah sistem pernapasan.
Infeksi mungkin subakut atau kronis. Meningoencephalitis salah satu
penyakit yang disebabkan oleh C. neoformans yang sangat fatal.
Gejala-gejala pasien mungkin dimulai dengan masalah penglihatan
dan sakit kepala, yang kemudian berkembang menjadi delirium, kaku
kuduk menyebabkan koma dan kematian
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Rangkuman
Entomologi medis adalah ilmu yang berhubungan dengan studi
arthropoda, yang memainkan peran penting dalam transmisi sejumlah penyakit
pada manusia. Arthropoda mempengaruhi kesehatan manusia dengan menjadi
salah agen langsung untuk penyakit atau ketidaknyamanan atau agen untuk
penularan penyakit. Pada penyebaran mekanik, patogen tidak berkembang biak
di arthropoda sedangkan arthropoda yang merupakan bagian integral dari siklus
hidup patogen pada penyebaran biologis. Tiga kelas arthropoda yang penting
dalam kesehatan adalah Kelas Insecta, Crustacia, dan Arachnida, yang memiliki
ciri khas mereka sendiri. Sebuah pemahaman yang jelas tentang klasifikasi dan
karakteristik masing-masing kelas adalah sangat penting dalam merancang cara-
cara pengendalian vektor.
Jamur merupakan organisme eukariotik yang tidak mengandung klorolas, tetapi
memiliki dinding sel, struktur filamentus dan menghasilkan spora. Jamur patogen
dapat eksis sebagai ragi atau sebagai hifa . Sebuah massa hifa disebut miselia.
Ragi adalah organisme uniseluler dan miselia adalah struktur filamen multiseluler,
dibentuk oleh sel tubular dengan dinding sel. Ragi berkembang biak dengan
tunas. Bentuk miselium bercabang dan pola percabangan membantu identifikasi
morfologi. Jamur mampu menahan banyak pertahanan host. Infeksi karena jamur
disebut mikosis. Mikosis terjadi tergantung pada ukuran inokulum dan kekebalan
host. Infeksi jamur meliputi mikosis superfisial (dangkal) biasanya menyerang
kulit, kuku dan rambut; mikosis sistemik menyerang bagian tubuh secara umum.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Tugas Mandiri
Untukmemperdalampemahamanandamengenaimateridiatas,kerjakanlah
latihan berikut, dengan memberikan penjelasan bebas dengan bahasa anda
sendiri pada lembar kertas tersendiri. Anda dapat membandingkan jawaban
dengan kunci jawaban yang terdapat pada akhir modul ini.
Soal-Soal Tugas
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas, dengan cara
menuliskan esensinya saja!
1.	 Sebutkan 4 contoh, serangga kelas Insecta !
2.	 Sebutkan cara arthropoda membawa agen penyebab penyakit pada
manusia!
3.	 Sebutkan 4 efek langsung arthropoda terhadap penyakit yang saudara
ketahui!
4.	 Jelaskan bagaimana cara lalat menyebarkan parasit patogen !
5.	 Sebutkan lima cara pengendalian vektor arthropoda !
22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Tes Formatif
Berikut ini diberikan soal-soal pilihan ganda. Anda diminta mengerjakan
pada kertas tersendiri. Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan berikut
yang paling benar!
1.	 Bidang kaji entomologi adalah ...
a.	 Nematoda
b.	 Protozoa
c.	 Anthropoda
d.	 Mycosa
e.	 Trematoda
2.	 Berikut ini ciri-ciri morfologi serangga, kecuali ....
a.	 Punya endoscleton yang menutupi tubuh
b.	 Punya kaki
c.	 Tubuh beruas-ruas
d.	 Bentuk bilateral simetris
e.	 Antena berpasangan
3.	 Penyakit berikut yang tidak terkait dengan serangga adalah...
a.	 Ascariasis 
b.	 Shigelosis
c.	 Malaria
23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
23
d.	 Filariasis
e.	 Karsinoma cervix
4.	 Sebagai host intermediet, arthropoda dapat terlibat dalam penggandaan
jumlah dan perkembangan parasit didalam tubuhnya, arthropoda ini termasuk
tipe:
a.	 Proagatif
b.	 Ciclodevelopment
c.	 Ciclopropagatif
d.	 Transovarian
e.	 transmisi biologi
5.	 Pengeringan air yang tergenang atau daerah rawa dapat membantu
mengendalian serangga sebagai vektor parasit secara..
a.	 Metode biologi
b.	 Pengendalian ekologi
c.	 Metode kimia
d.	 Metode mekanis
e.	 Proteksi individual
6.	 Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik jamur adalah ..
a.	 Bersel satu
b.	 Sel bentuk bulat (khamir)
c.	 Sel bentuk panjang (hifa)
24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
a.	 Mempunyai kloroplas
b.	 Menghasilkan spora
7.	 Parasit jamur dapat ditularkan melalui kontak manusia dengan manusia atau
benda yang terkontaminasi disebut ...
a.	 Zoofilik
b.	 Anthrofilik
c.	 Geofilik
d.	 Humanofilik
e.	 Hemofilik
8.	 Parasit jamur berikut yang menginfeksi kulit, rambut dan kuku adalah..
a.	 Mycosporum
b.	 Tricophyton
c.	 Microsporum
d.	Epidermophyton
e.	Mikosis
9.	 Berikut ini yang termasuk mikosis sistemik adalah ...
a.	Candidiasis
b.	 Tinea vesicolor
c.	 Tinea pedis
d.	 otomycosis
25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
e.	 Tinea capitis
10.	Parasit jamur berikut menyebabkan lesi , abses luas dan fistula eksternal ...
a.	 Candida albicans
b.	 Nocardia brasiliensis
c.	 Cryptococcus neoformans
d.	 Actinomyces bovis
e.	 Srcoptes Scabei
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 4 yang terdapat
dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban benar. Apabila jawaban anda benar
80% atau lebih, Anda diperkenankan mengikuti ujian Semester !. Bagus! Jika masih
dibawah 80% Anda harus mengulangi lagi materi kegiatan belajar 4, terutama
bagian yang belum dikuasai. Selanjutnya Anda bisa meminta untuk mengerjakan
Tes Akhir Modul (TAM).

More Related Content

What's hot

Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
siska fiany
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
Auliabcd
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
Google
 
Pulex irritans
Pulex irritansPulex irritans
Pulex irritans
Nando D'Qicles
 
Ppt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok ivPpt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok iv
Fredy Talebong
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
Arini Utami
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTAR Januari
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1
Semiani Satsuki
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Josua Sitorus
 
Ppt nematoda.
Ppt nematoda.Ppt nematoda.
Ppt nematoda.
dwikartikasari25
 
Toxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiToxoplasma Gondii
Toxoplasma Gondii
Ridwan
 
Materi penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasisMateri penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasis
Regina Rere
 
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensisParasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
Niakhairani
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
sanggede
 
Eritrosit
EritrositEritrosit
Eritrosit
fikri asyura
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
Awe Wardani
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Pengendalian nyamuk culex sp
Pengendalian nyamuk culex spPengendalian nyamuk culex sp
Pengendalian nyamuk culex spNuris Mauliddah
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Pulex irritans
Pulex irritansPulex irritans
Pulex irritans
 
Ppt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok ivPpt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok iv
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTA
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
 
Ppt nematoda.
Ppt nematoda.Ppt nematoda.
Ppt nematoda.
 
Toxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiToxoplasma Gondii
Toxoplasma Gondii
 
Materi penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasisMateri penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasis
 
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensisParasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
 
Makalah Eritrosit
Makalah EritrositMakalah Eritrosit
Makalah Eritrosit
 
Eritrosit
EritrositEritrosit
Eritrosit
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Pengendalian nyamuk culex sp
Pengendalian nyamuk culex spPengendalian nyamuk culex sp
Pengendalian nyamuk culex sp
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 

Similar to Entomologi dan Mikologi

Patient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptxPatient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptx
PuspaAmandaty2
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
pjj_kemenkes
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
pjj_kemenkes
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
Josua Sitorus
 
Vektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxVektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptx
nopia wati
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
pjj_kemenkes
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
pjj_kemenkes
 
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang penggangguWeek 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
sunarto bin sudi
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayati
Tidar University
 
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umumRingkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umumYogi Pratama
 
Makalah penanganan malaria
Makalah penanganan malariaMakalah penanganan malaria
Makalah penanganan malaria
Warnet Raha
 
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menularMakalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular
Septian Muna Barakati
 
presentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptxpresentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptx
ssuserbe54ac
 
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptxDASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DEVIPUSPA3
 
ppt pengendalian vektor.pptxhhhjhggggfdd
ppt pengendalian vektor.pptxhhhjhggggfddppt pengendalian vektor.pptxhhhjhggggfdd
ppt pengendalian vektor.pptxhhhjhggggfdd
melizaulfadiana
 
Parasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas AParasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas A
angga oka
 
pengantar parasit.ppt
pengantar parasit.pptpengantar parasit.ppt
pengantar parasit.ppt
sri aprilianti idris
 

Similar to Entomologi dan Mikologi (20)

Patient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptxPatient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptx
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Modul 2 kb 4.1
Modul 2 kb 4.1Modul 2 kb 4.1
Modul 2 kb 4.1
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Vektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxVektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptx
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
 
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang penggangguWeek 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayati
 
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umumRingkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
 
Makalah penanganan malaria
Makalah penanganan malariaMakalah penanganan malaria
Makalah penanganan malaria
 
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menularMakalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular
 
presentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptxpresentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptx
 
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptxDASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
 
ppt pengendalian vektor.pptxhhhjhggggfdd
ppt pengendalian vektor.pptxhhhjhggggfddppt pengendalian vektor.pptxhhhjhggggfdd
ppt pengendalian vektor.pptxhhhjhggggfdd
 
Parasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas AParasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas A
 
pengantar parasit.ppt
pengantar parasit.pptpengantar parasit.ppt
pengantar parasit.ppt
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

Entomologi dan Mikologi

  • 1.
  • 2. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI MODUL II “PARASITOLOGI” PENULIS Dr. Padoli, SKp,M.Kes PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2013 WAT 2.05/2 SKS MODUL 1-4
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 IV Setelah menyelesaikan kegiatan belajar-4, Anda mampu memahami klasisifikasi, pengaruhnya pada kesehatan serta pencegahan dan pengendalian vektor arthropoda dan Jamur TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mempelajari pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar -4, Anda diharapkan mampu : 1. Menjelaskan gambaran umum arthropoda 2. Menjelaskan pentingnya arthropoda dalam kesehatan 3. Menyebutkan gangguan kesehatan terkait arthropoda 4. Menyebutkan tindakan pengendalian vektor. 5. Menjelaskan Sifat umum jamur 6. Menjelaskan morfologi jamur 7. Menjelaskan macam-macam infeksi jamur A. Materi Pembelajaran 1. Klasifikasi arthropoda 2. Kepentingan Arthropoda dalam Parasitologi 3. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan arthropoda 4. Pengendalian Vektor Arthrpoda 5. Sifat umum jamur 6. Morfologi Jamur 7. Macam-macam infeksi jamur Entomologi dan Mikologi
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Uraian Materi I. ENTOMOLOGI 1. Klasifikasi arthropoda. Entomologi berasal dari kata: “entomon” mempunyai arti serangga dan logos yang berarti ilmu / pengetahuan. Jadi entomologi ialah ilmu yang mempelajari tentang serangga dan binatang yang termasuk Phylum Arthropoda. Arthropoda adalah golongan binatang yang beruas-ruas/berbuku-buku. Sedangkan Arthropoda itu sendiri berasal dari kata: arthron yang berarti ruas-ruas dan podea yang berarti kaki. Morfologi. Arthropoda memiliki tubuh bersegmen-segmen, tonjolan tubuhnya selalu berpasangan (sayap, anthene dan kaki), bertubuh bilateral simetri, memiliki rangka luar (eksoskeleton), memiliki alat pencernaan yang dilengkapi mulut dan anus merupakan salah satu filum yang terbesar jumlahnya karena hampir 75% dari seluruh jumlah binatang. Ada tiga klas arthropoda yang penting dalam kesehatan : a. Kelas Insecta-terdiri dari nyamuk, kutu penghisap darah, kutu busuk, kutu rambut, lalat dan lain-lain b. Kelas Arachnida-terdiri dari kutu pengisap darah, tungau dan kalajengking. c. Kelas Crustacea-terdiri dari Cyclops. 2. Kepentingan Arthropoda dalam Parasitologi Peran Arthropoda mempengaruhi kesehatan manusia, dapat dibedakan menjadi dua cara : 1) Arthropoda sebagai Agent penyebab langsung penyakit/ ketidaknyamanan. Efek langsung yang terlihat pada arthropoda antara lain :
  • 5. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Kejengkelan – kejengkelan muncul datang dari kegiatan serangga yang mengganggu, seperti terbang di sekitar atau mendarat di kepala, dan makanan, mengisap darah, meskipun arthropoda tidak mengambil darah yang cukup untuk menyebabkan masalah medis pada manusia. Entomophobia. Entomofobia adalah ketakutan irasional terhadap serangga. Salah satu bentuk ekstrim dari entomophobia adalah delusi parasitosis, di mana individu menjadi yakin bahwa mereka penuh dengan serangga padahal sebenarnya tidak ada kutu. Keadaan dapat menyebabkan alarm yang tidak semestinya dan kecemasan, yang mengarah pada penggunaan insektisida yang tidak beralasan, Perasaan ngeri, karena takut adanya bentuk serangga Envenomisasi (Envenomization) - adalah pengenalan racun ke dalam tubuh manusia dan hewan. Arthropoda juga dapat memasukkan racun ke host. Ada beberapa macam cara, toksin dapat dimasukkan ke tubuh anusia yaitu melalui gigitan (kelabang, laba-laba), sengatan (lebah, kalajengking), tusukan (nyamuk, kutu busuk) dan kontak langsung (ulat). Reaksi alergi- respon hipersensitif terhadap protein serangga. Semua mekanisme yang terkait dengan pengenalan racun juga dapat menyebabkan paparan alergen. Berat ringannya akibat racun tergantung pada faktor individu dan spesies arthropoda. Racunnya dapat bersifat hemolitik, hemorragik, neurotoksik atau nekrotik. Bahkan, kematian akibat lebah dan sengatan lebah biasanya dikaitkan dengan reaksi hipersensitif daripada efek langsung dari racun. Contoh; Bulu sayap mayfly (Ephecerotera) dapat menimbulkan alergi, gangguan pernapasan, sesak napas. Dermatosis dan dermatitis - dermatosis adalah penyakit kulit dan dermatitis adalah peradangan kulit. Dermatosis dan dermatitis dapat disebabkan oleh kegiatan arthropoda. Banyak spesies tungau, seperti tungau kudis menghasilkan iritasi kulit akut. Tusukan nyamuk dapat menyebabkan gatal-gatal yang mungkin diikuti dengan infeksi sekunder. Nah untuk melengkapi pengetahuan anda tentang efek langsung arthropoda pada kesehatan manusia, cobalah Anda sebutkan beberapa contoh arthropoda disekitar anda dan akibat yang ditimbulkannya pada kolom dibawah ini!
  • 6. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Intilah umum arthropoda Nama Ilmiah Akibat yang ditimbulkannya Kalajengking (Scorpion) Androctonus austrais Centruroides irtatus Rasa sakit akibat sengatan, racun bersifat hemolisis, neurotoksis, kadang mematikan ................................. ............................... .................................................... .................................. .............................. .................................................. 2) Arthropoda sebagai Agent penularan (vektor) penyakit Arthropoda dapat membawa agen penyebab penyakit dengan dua cara : a. Transmisi mekanik (Mechanical carrier) Arthropoda membawa atau memindahkan bibit penyakit tanpa mengubah perkembangan atau multiplikasinya. Misalnya lalat rumah yang secara kebetulan hinggap di feses, memindahkan Shigella dysenteriae ke makanan yang terbuka sehingga terjadi penularan penyakit dysentri. b. Tranmisi biologis (Biological carrier) Arthropoda menjadi pembawa biologis terhadap penularan penyakit, dengan melibatkan tahap-tahap tertentu dalam siklus hidup parasit terjadi dalam tubuh serangga. misalnya Nyamuk Anopheles. Dalam kapasitasnya sebagai host intermediet, transmisi biologi ada beberapa tipe : 1) Propagatif,didalamtubuharthropodaterjadipenggandaanjumlah parasit, tetapi tidak disertai adanya perubahan perkembangan atau bentuk misalnya e.g. virus Yellow fever pada nyamuk Aedes. 2) Cyclopropagatif, terjadi penggandaan jumlah dan perubahan perkembangan atau bentuk parasit sebagai kelanjutan siklus hidupnya, misalnya Plasmodium sp pada nyamuk Anopheles.
  • 7. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 3) Cyclodevelopmental, didalam tubuh arthropoda terjadi perubahan perkembangan parasit bentuk maupun strukturnya tetapi tidak ada penggandaan atau penambahan jumlah, misalnya parasit Wucherera bancrofiti pada Culex (sejenis nyamuk), nyamuk Mansonia 4) Transovarian- ketika arhropoda mengeluarkan progeny parasit melalui telur misalnya Ricketsia typhi dalam serangga Beberapa penyakit yang ditularkan arthropoda dapat dilihat pada tabel 5 berikut : Tabel 5 : Vektor arthropoda, Jenis parasit dan penyakit VektorArthropoda Jenis Parasit Penyakit Reservoir Anopheles sp. Plasmodium sp Malaria Manusia Aedesaegypti Anopheles sp Mansonia sp Culex fatigans Wuchereria brancofti W. malayi filariasis Manusia Xenopsylia cheopsis Pasteurella pestis Pest bubo tikus Pediculus humanus Ricketsia prowazeki Epidemic thypus manusia Aedes aegypti Virus dengue Demam berdarah (DHF) manusia Aedes aegypti Virus yellow fever Yellow fever monyet 3. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan arthropoda. 1) Lalat (Fly) Myiasis adalah invasi larva lalat dipterous pada jaringan manusia dan hewan vertebrata lainnya. Larva ini biasanya hidup pada makanan manusia, atau jaringan hewan yang nekrotik/busuk, atau feses. Lalat rumah dapat menyebarkan sejumlah penyakit manusia karena kebiasaan mereka mengunjungi hampir tanpa pandang bulu kotoran dan bahan higienis lain
  • 8. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri dan pangan masyarakat. Patogen dapat ditularkan melalui tiga cara yang mungkin: a) Dengan kaki, rambut tubuh dan mulut lalat yang terkontaminasi. b) Lalat sering muntah pada makanan selama makan hal ini dapat menyebabkan infeksi. c) Mungkin metode yang paling penting dari penyebaran adalah buang air besar, yang sering terjadi pada makanan. Melalui mekanisme di atas lalat rumah menyebarkan sejumlah penyakit bakteri, virus, dan protozoa, misalnya lalat pasir menyebarkan leishmaniasis, tsetse lalat mengirimkan trypanosomes. 2) Nyamuk Nyamuk menyebabkan sejumlah penyakit pada manusia; perbedaan jenis nyamuk dan parasit yang mereka tularkan tertera pada tabel 6 berikut: Tabel 6 : Nyamuk dan parasit yang ditularkan Nyamuk Parasit Nyamuk Anopheles Plasmodium sp. Nyamu Culex Wuchereria bancrofti Nyamuk Aedes Wuchereria bancrofti, yellow fever virus Mansonia Brugia malayi 3) Pinjal/Kutu penghisap darah (Flea) Kutu bisa ektoparasit, yang kadang-kadang dapat menyebabkan dermatitis alergi dan host intermediate untuk bakteri seperti Yersinia pestis tertentu dan Rickettsia typhi. Di Amerika tropis dan Afrika kutu yang paling merepotkan adalah tungau penetrasi, panjangnya sekitar 1 mm tapi setelah menggali ke dalam kulit, mungkin membengkak menjadi 1 cm dan menyebabkan iritasi ekstrim. Operasi pengangkatan diperlukan. Kadang- kadang kondisi juga mungkin rumit oleh infeksi bakteri sekunder, yang
  • 9. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri biasanya terjadi di negara kita 4) Tuma/Kutu rambut (Lice) Kutu rambut biasanya ektoparasit, dan mereka dapat hidup di bagian tubuh yang berbeda. Tiga jenis kutu pengisap penting bagi kesehatan manusia: • Pediculus humanus capitis – kutu kepala (gambar 14) • Pediculus humanus corporis - kutu tubuh • Phitrius pubis - kutu kemaluan / kepiting Kutu menghabiskan seluruh hidup mereka pada satu host yang sangat spesifik dan pakan jantan dan betina pada darah dan meninggalkan satu host hanya untuk mentransfer ke yang lain. Kutu juga bertanggung jawab untuk transmisi penyakit seperti kambuhan demam dan epidemi tifus. Gambar 14 : Pediculus humanus capitis Kutu badan mirip dengan kutu kepala kecuali ditemukan pada tubuh dan pakaian. Diagnosa didasarkan pada menemukan telur atau nits (telur) di lapisan pakaian. Kutu kemaluan dikenal sebagai kutu kepiting, menginvasi rambut kasar di daerah kemaluan pada orang dewasa atau bulu mata pada anak-anak. Transmisi pada orang dewasa biasanya melalui kontak seksual. Diagnosa didasarkan pada mencari kutu atau telurnya di daerah penuh, kutu kepiting mungkin sulit di lihat pada pangkal rambut. 5) Kutu busuk (Bug) Selain menjadi ektoparasit dan gangguan pada manusia, kutu busuk seperti Triatoma (Kissing bug) adalah vektor penyakit Trypanasoma cruzi, yang
  • 10. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri terlihat di beberapa negara Amerika Latin 6) Sengkenit/Serangga pengisap darah (Tick) Sengkenit atau kutu penghisap darah, besarnya ± 1 cm, ditemukan di seluruh dunia (gambar 15). Mereka hidup sebagai ektoparasit dan menghisap darah pada mamalia, burung dan reptilia. Mereka tidak memiliki segmentasi dan dorso-ventro datar dengan empat pasang kaki. Kutu dapat mencapai bagian tubuh manapun, tetapi sering ditemukan pada garis rambut, sekitar telinga, pangkal paha, ketiak dan sebagainya. Gambar 15 : Rocky Mountain wood tick; Lone star tic; Ixodes scapularis Kutu penghisap darah dapat menyebabkan cedera mekanik pada kulit. Mereka kadang-kadang dapat menghasilkan racun, yang mempengaruhi pelepasan asetilkolin pada sambungan neuromuskuler menyebabkan paralisis. Pada waktu menghisap darah, toksin dikeluarkan bersama ludah yang mengandung antikoagulan. Hal ini pada gilirannya menghasilkan kelumpuhan motorik, bahkan menimbulkan kematian jika mengenai otot pernapasan (tick paralysis). Kutu juga menularkan penyakit seperti francella dan penyakit Rickettsia. Sengkenit banyak ditemukan pada peternakan sapi di pulau – pulau di Nusa Tenggara, sehingga kasus paralisis karena sengeknit mungkin banyak di daerah peternakan tersebut. 7) Tungau (Mite) Suatu tungau Sarcoptes disebut kudis menyebabkan gatal, erupsi/ letusan populer di kulit biasanya disebut sebagai kudis. Tungau kudis (Sarcoptes scabei) adalah penyebab kudis dan didistribusikan di seluruh dunia (gambar 16). Wabah penyakit dapat terjadi untuk waktu yang lama, tetapi tungau mungkin umum terdapat pada masyarakat sangat miskin dengan fasilitas cuci yang tidak memadai. Tungau ditularkan melalui kontak liang ke dalam
  • 11. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri kulit di sela jari, kemudian menyebar ke pergelangan tangan, siku dan seluruh tubuh. Bokong, payudara wanita dan alat kelamin eksternal mungkin terlibat. Liang tungau dibawah lapisan kulit atas merupakan penyimpanan telur. Larva melarikan diri liang dan mengembara di kulit dan mulai baru liang dan matang di sana untuk melanjutkan siklus. Gatal kudis disebabkan oleh sensitisasi pasien terhadap tungau dan telur dan bersifat nokturnal. pustula septik dapat berkembang setelah menggaruk, jika kebersihan kurang. Diagnosa dibuat dengan ruam yang khas dan dengan mengoleskan tinta hitam pada kulit dan mengamati liang ketika tinta diusapkan. Pemeriksaan mikroskopis dari gesekan kulit menunjukkan tungau. Pengobatan melibatkan swabbing dari seluruh tubuh dari leher ke bawah dengan malathion 1%atau benzena hexachloride (crotamiton untuk bayi). Jika memungkinkan, seluruh keluarga harus diobati. Kontak dengan orang yang terinfeksi harus dihindari. Pakaian harus dicuci dalam air panas. Gambar 16: Tungau kudis (Sarcoptes scabei) Nah setelah kita mengetahui jenis dan akibat yang ditimbulkan oleh arthropoda, kita bisa mempelajari bagaimana mengendalikan arhtopoda pada bagian berikut ini. 4. Pengendalian Vektor Arthrpoda Yang dimaksud dengan pengendalian anthropoda adalah upaya untuk mengurangi jumlah arthropoda dan menghambat hubungannya dengan manusia. Pengendalian arthropoda juga merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit. Beberapa pendekatan utama yang digunakan untuk mengendalikan vektor adalah : 1) Metode mekanik Pengendalian secara mekanik dilakukan dengan memasang hambatan mekanis, misalnya dengan kelambu, jala api
  • 12. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 2) Pengendalian ekologis Prosedur pengendalian ekologi melibatkan penghapusan, pengrusakan, modifikasi, atau isolasi bahan-bahan yang mungkin mendukung kelangsungan hidup suatu serangga. Misalnya perbaikan sanitasi merupakan cara yang sangat efektif dalam pengendalian lalat dan kecoa. Pengeringan air tergenang atau daerah berawa, merupakan cara yang efektif mengendalikan nyamuk atau serangga lainnya. 3) Metode kimia Penggunaan bahan kimia alami atau sintetis yang secara langsung menyebabkan kematian, penolakan, atau ketertarikan serangga. Berdasarkan sasaran yang akan dibunuhnya, dikenal istilah insektisida (membunuh serangga), larvasida (membunuh larva/jentik), pediculisida (kutu). 4) Metode Biologi Pengendalian secara biologi mengacu pada pengaturan vektor (serangga) menggunakan predator, seperti jenis ikan tertentu, yang memakan larva dari beberapa arthropoda, dan agen mikroba. Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan agen pengendali biologis. Tidak seperti pestisida, agen kontrol biologis aman untuk digunakan dan tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan. 5) Proteksi Individual Perlindunganperoranganmerupakanupayaseseoranguntukmenghindari gigitan arthropoda sebagai upaya pencegahan penularan penyakit atau agar darahnya tidak dihisap dan mencegah akibat lainnya. Perlindungan perorangan dapat dilakukan dengan memakai pakaian penutup tubuh, tidur berkelambu dan menggunakan zat pengusir serangga (insect repellent) pada bagian tubuh yang terbuka. 6) Kontrol genetika Melibatkan manipulasi mekanisme hereditas. Di beberapa pusat penelitian nyamuk jantan steril digunakan dalam upaya untuk bersaing dengan nyamuk alami dan dengan demikian mengurangi generasi baru nyamuk.
  • 13. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri II. MIKOLOGI Mikologi adalah ilmu yang mempelajari jamur, berasal, dari kata Yunani Mykes berarti jamur dan logos berarti ilmu. Mikologi Kedokteran adalah ilmu yang mempelajari jamur penyebab penyakit pada manusia. Berikut ini kita akan membahas sifat umum jamur, morfologi jamur dan beberapa penyakit manusia akibat jamur. 1. Sifat umum jamur Jamur adalah tumbuh-tumbuhan berbentuk sel atau benang bercabang, mempunyai dinding dari selulosa atau kitin atau keduanya, mempunyai protoplasma yang mengandung satu atau lebih inti, tidak mempunyai klorofil dan berkembang biak secara aseksual, seksual , atau keduanya. Ada 100.000 - 200.000 spesies tergantung bagaimana jamur diklasifikasikan, dan sekitar 300 spesies jamur diketahui patogen terhadap manusia. Jamur menggunakan enzim untuk mengubah dan mencerna zat organik, seperti hewan dan sebagian besar kuman, untuk hidupnya memerlukan zat organik sebagai sumber energi, sehingga jamur disebut sebagai jasad yang bersifat heterotrop. Hal ini berbeda dengan tumbuh- tumbuhan yang besifat autotrop karena berklorofil sehingga dapat membentuk karbohidrat dari air dan karbon dioksida dengan bantuan sinar matahari. Jamur menggunakan enzim untuk mengubah zat organik untuk pertumbuhannya sehingga jamur merupakan saprofit atau parasit. Pada umumnya jamur dapat tumbuh dengan baik pada tempat yang lembab. Tetapi jamur juga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga jamur dapat ditemukan di semua tempat di seluruh dunia termasuk di gurun pasir yang panas. Jamur yang biasanya menimbulkan penyakit pada manusia, hidup pada zat organik atau di tanah yang mengandung zat organik yaitu humus, tinja bunatang atau burung. Dalam keadaan demikian, jamur tersebut dapat hidup terus-menerus sebagai saprofit tanpa melaui daur sebagai parasit pada manusia. Manusia selalu terpapar terhadap kemungkinan infeksi oleh jamur yang dapat tumbuh hampir di semua tempat di daerah tropis. Meskipun demikian tidak semua orang terkena penyakit jamur. Ini
  • 14. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri disebabkan adanya sistem kekebalan. Sistem kekebalan bawaan melindungi kita dari masuknya jamur ke dalam tubuh, dan sistem kekebalan akan diaktifkan bila jamur masuk ke dalam jaringan tubuh. Jamur yang penting dalam kesehatan ada empat filum: 1) Ascomycota - reproduksi seksual dalam kantong (saccus) disebut ascus dengan menghasilkan ascopspora. 2) Basidiomycota - reproduksi seksual dalam kantong disebut basidium dengan menghasilkan basidiospora. 3) Zygomycota - reproduksi seksual dengan gamet dan reproduksi aseksual dengan pembentukan zygospora. 4) Mitosporic Jamur (Fungi Imperfecti) - tidak ada bentuk yang dikenali reproduksi seksual. Termasuk jamur yang paling patogen. 2. Morfologi Jamur mencakup : a) khamir atau ragi, yaitu sel-sel yang berbentuk bulat, lonjong atau memanjang yang berkembang biak membentuk tunas dan membentuk koloni yang basah atau berlendir, dan b) kapang, yang terdiri dari sel-sel memanjang dan bercabang yang disebut hifa. Anyaman dari hifa, baik yang multiseluler atau senositik, disebut miselium. Bentuk miselium bercabang dan pola percabangan ini membantu identifikasi morfologi. Kapang membentuk koloni yang menyerupai kapas atau padat. Bentuk kapang atau khamir tidak mutlak karena terdapat jamur yang dapat membentuk kedua sifat tersebut dalam keadaan yang berbeda dan disebut sebagai jamur yang dimorfik. Spora dapat dibentuk secara aseksual atau seksual. Spora seksual disebut talospora (thallospora), yaitu spora yang langsung dibentuk dari hifa reprodukitf. spora yang termasuk talospora adalah; blatospora, artrospora, klamidospora, aleuriospora, dan sporangiospora. Spora seksual dibentuk oleh dua sel atau hifa. Yang termasuk spora seksual adalah; zigospora, oospora, askospora, dan basidiospora.
  • 15. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 3. Penyakit Akibat Jamur Fungi ada yang berguna dan ada yang merugikan. Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis. Ada empat jenis penyakit mikotik: 1. Hipersensitivitas - reaksi alergi terhadap jamur dan spora 2. Mikotoksikosis - keracunan manusia dan hewan oleh produk makanan yang terkontaminasi oleh jamur yang memproduksi racun dari substrat biji-bijian 3. Misetismus - menelan toksin (keracunan jamur) 4. Infeksi - invasi jaringan dengan respon host Kali ini kita hanya akan membahas dengan jenis terakhir yaitu jamur patogen yang menyebabkan infeksi. Sebagian besar jamur yang patogen tidak menghasilkan racun tetapi menyebabkan modifikasi fisiologis selama infeksi parasit (misalnya, peningkatan tingkat metabolisme, modifikasi jalur metabolisme dan modifikasi struktur dinding sel). Infeksi jamur atau mycoses diklasifikasikan berdasar derajat keterlibatan jaringan dan cara masuk ke dalam host.   adalah: a. Superficial - infeksi  kulit, rambut, dan kuku. b. Subkutan - infeksi terbatas pada dermis, jaringan bawah kulit atau struktur yang berdekatan. c. Sistemik - infeksi dalam organ internal. d. Oportunistik - menyebabkan infeksi hanya di immunocompromised. Dibedakan antara; mikosis superfisialis, yaitu mikosis yang menyerang bagian-bagian dari kulit dan mukosa, terutama corium, kuku, dan rambut. Dan 1) Mikosis Superfisial Mikosis superfisial (kulit) biasanya terbatas pada lapisan luar kulit, rambut, dan kuku, dan tidak menyerang jaringan hidup. Jamur yang disebut
  • 16. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri dermatofit.Dermatofita,ataulebihtepat,jamurkeratinophilic,menghasilkan enzim ekstraseluler (keratinases) yang mampu menghidrolisis keratin. Ekologi. Dermatofit ( berarti tanaman kulit) menyebabkan infeksi pada manusia memiliki sumber-sumber yang berbeda dan cara penularan: a. Antropofilik - biasanya dikaitkan dengan hanya manusia, penularan dari manusia ke manusia adalah melalui kontak dekat atau melalui benda-benda yang terkontaminasi. b. Zoofilik - Ini biasanya berhubungan dengan hewan, penularan ke manusia melalui kontak dekat dengan binatang (kucing, anjing, sapi) atau dengan produk yang terkontaminasi c. Geophilic - ini biasanya ditemukan di dalam tanah dan ditularkan kepada manusia oleh paparan langsung Pengetahuan tentang spesies dermatofita dan sumber infeksi yang penting untuk pengobatan yang tepat pada pasien dan pengendalian. Invasi oleh organisme zoofilik atau geophilic dapat menyebabkan penyakit radang pada manusia. Distribusi Geografis: Dermatofit terjadi di seluruh dunia, namun beberapa spesies secara geografis distribusinya terbatas. Agen Penyebab. Ada 3 genera jamur, yaitu Tricophyton, Microsporum dan Epidermophyton. Trichophyton sp, menginfeksi kulit, rambut dan kuku (gambar 17) dan jarang menyebabkan infeksi subkutan. Trichophyton memerlukan waktu 2 sampai 3 minggu untuk tumbuh dalam biakan. Konidia besar (macroconidia) , halus, dinding tipis, septa (0-10 septa), dan berbentuk pensil, koloni merupakan miselium yang tumbuh dalam berbagai warna. Gambar 17 : Onychomycosis akibat infeksi trichophyton pada kuku
  • 17. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Microsporum sp (13 spesies). Microsporium menginfeksi kulit dan rambut, dan jarang pada kuku . Prevalensi infeksi telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Ketika prevalent (15- 20 tahun yang lalu), organisme ini dapat dengan mudah diidentifikasi pada kulit kepala karena rambut yang terinfeksi berpendar warna hijau terang ketika diterangi dengan cahaya UV . Miselia yang longgar dan berwarna putih menghasilkan macroconidia yang berdinding tebal, berbentuk gelendong, multiseluler, dan berduri (echinulate). Microsporum canis adalah salah satu spesies dermatofit yang paling umum menginfeksi manusia Epidermophyton floccosum. Spesies ini menginfeksi kulit dan kuku dan jarang pada rambut. Mereka membentuk berwarna kuning, biakan putih dan biasanya mudah diidentifikasi oleh ketebalan, hifa yang bercabang halus macroconidia, berbentuk klub. Beberapa jenis mikosis superfisial antara lain : a. Tinea Capitis Tinea capitis adalah infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut kepala, yang disebabkan oleh genus Microsporum audouinii, Microsporum canis, Tricophyton sulfureum Gejala Rambut yang terkena tampak kusa, mudah patah, tinggal potongan rambut pendek pada daerah yang botak pada infeksi berat kulit kepala menjadi edematous dan bernanah (gambar 18). Gambar 18 : Tinea faciei atau “Tinea capitis pada anak. b. Tinea Favosa Tinea favosa merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku. Penyebab Tricophyton schoenleinii. Gejala
  • 18. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri penyakit awalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala, kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor dan sangat lengket pada kulit kepala. Bisa menyebabkan botak yang menetap. c. Dermatophytosis (Tinea pedis, Athlete foot) Dermatofitosis, infeksi jamur kronis mengenai kuit disela- sela jari kaki, dimana terjadi pengelupasan dan kulit pecah- pecah. Penyebabnya Trichophyton sp. Kadang-kadang oleh Epidermophyton flocosum atau Candida albicans. Pencegahan dengan menjaga agar kaki selalu kering terutama sela-sela jari, kaus kaki agar selalu bersih dan sering diganti. d. Tinea Cruris Tinea Cruris adalah mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat menyebar ke kulit sekitarnya, daerah scrotum, perineum, perut dan ketiak. Penyebab; Epidermohyton flocosum atau Trichophyton sp. Pencegahan dengan menjaga hygiene pribadi, jangan meminjam pakaian, ataupun handuk penderita. e. Tinea Versicolor (Panu) Tinea versicolor adalah mikosis pada kulit dada, bahu, punggung, aksila dan perut bagian atas, gejalanya berupa macula (bercak) putih kekuningan disertai rasa gatal (Gambar 19). Penyebab: Malassezia furfur. Pencegahan dengan menjaga kebersihan badan dan pakaian serta menghindari penularan. Gambar 19: Tinea Versicolor pada dada f. Otomycosis (myringomicosis) Otomikosis merupakan mikosis superfisial yang menginfeksi
  • 19. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri lubang telinga dan kulit disekitarnya, menimbulkan rasa gatal dan sakit. Penyebab Epidermophyton flocosum dan Trichopiton sp. 2) Subkutan Mycoses Ini adalah infeksi terbatas pada dermis, jaringan bawah kulit atau struktur yang berdekatan. Infeksi mungkin timbul setelah melukai kulit. Ini mycoses yang langka dan terbatas terutama untuk daerah tropis. Mereka cenderung  lambat   dan kronis   Sebagai contoh adalah sporotrichosis disebabkan oleh Sporothrix schenckii. Jamur dimorfik,  yang dapat berubah ke bentuk ragi pada 37 ° C pada media kaya atau   pada infeksi. Penyakit ini paling umum Amerika, Afrika Selatan dan Australia. Infeksi biasanya mirip gigitan serangga, tusukan duri atau  duri ikan. Kelompok pekerjaan tertentu tampaknya memiliki peningkatan risiko dari infeksi. seperti pekerja toko bunga, buruh tani dan lain-lain yang menangani jerami dan lumut. Gejala yang paling umum adalah lesi ulseratif yang dapat berkembang menjadi limfangitis. 3) Mikosis Systemik Mikosis sistemik adalah infeksi invasif organ internal, organisme masuk melalui paru-paru, saluran pencernaan atau melalui infu. a. Nocardiosis Nocardiosis terutama muncul sebagai penyakit paru atau abses otak di AS. Di Amerika Latin, lebih sering dianggap sebagai penyebab infeksi subkutan, dengan atau tanpa abses drainsae. Ia bahkan bisa hadir sebagai lesi di dinding dada yang mengalir ke permukaan tubuh yang mirip actinomycosis. Abses otak adalah lesi sekunder yang sering. Spesies Nocardia penyebab penyakit yang paling umum pada manusia N. brasiliensis dan N. asteroides. Spesies adalah organisme tanah yang juga dapat ditemukan endogen dalam dahak dari orang sehat.N.asteroidesbiasanyaagenetiologiNocardiosisparu,sedangkan N. brasiliensis sering merupakan penyebab lesi sub-kutan. Bahan dikirim ke laboratorium, tergantung pada presentasi penyakit, adalah
  • 20. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri dahak, nanah, atau biopsi material. Organisme ini jarang membentuk butiran. Nocardia adalah aerobik, batang gram positif . Obat pilihan adalah kotrimoksazol (Trimethoprim ditambah sulfametoksazol). b. Candidiasis Ada banyak spesies dari genus Candida yang menyebabkan penyakit. Infeksi yang disebabkan oleh semua spesies Candida disebut kandidiasis. Candida albicans adalah organisme endogen. Hal ini dapat ditemukan dalam 40 sampai 80% dari manusia normal. Kandida ada dalam mulut , usus, dan vagina yang bertindak sebagai komensal atau organisme patogen. Infeksi Candida dengan biasanya terjadi ketika pasien memiliki beberapa perubahan dalam imunitas seluler, flora normal atau fisiologi normal. Pasien dengan penurunan imunitas seluler mengalami penurunan resistensi terhadap infeksi jamur. Beberapa pencetus yang lain yang menyebabkan golongan kandida ini patogen yaitu penggunaan anti biotika yang terlalu lama, penggunaan steroid, prosedur invasif, seperti operasi jantung dan kateter, penggunanaan kontraseptif/anti hamil, pengunaan imunosupresor, pakaian dalam yang terlampau ketat dan bahannya banyak mengandung nilon. Meskipun paling sering menginfeksi kulit danmukosa,Candidadapatmenyebabkanpneumonia,septicemiaatau endokarditis pada pasien penurunan imunitas. Pembentukan infeksi dengan spesies Candida sesuai kondisi host. Semakin lemah host, penyakit lebih invasif. Bahan klinis yang akan dikirim ke laboratorium tergantung pada presentasi penyakit: kultur darah, cairan vagina, urin, feses, kliping kuku atau bahan dari lesi kulit atau mucocutaneous. c. Actinomycosis Actinomycosis adalah penyakit supuratif dan granulomatosa kronis daerah cervico-wajah, dada atau perut. Penyebab paling umum dari actinomycosis adalah organisme Actinomyces israelii, dan Actinomyces bovis yang menginfeksi manusia dan hewan. Pada manusia, A. israelii adalah organisme endogen yang dapat diisolasi dari mulut orang sehat. Sering, pasien yang terinfeksi memiliki abses gigi atau pencabutan gigi dan organisme endogen menetap di jaringan trauma dan menyebabkan infeksi supuratif. Abses ini tidak terbatas pada rahang dan dapat ditemukan di daerah dada dan
  • 21. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri perut. Actinomycosis sering menimbulkan banyak absces yang saling berhubungan melalui sinus-sinus dan terjadinya fistula eksternal yang mengeluarkan cairan sanguipurulen (nanah bercampur darah) berisi granula-granula, sehingga nanah akan menjadi bahan klinis dikirim ke laboratorium. Ketika botol nanah diputar, terdapat butiran belerang kuning yang merupakan ciri organisme ini, dapat dilihat dengan mata telanjang. Organisme ini, yang terjadi di seluruh dunia, dapat dilihat secara histologis sebagai “butiran belerang” yang dikelilingi oleh sel- sel polimorfonuklear (PMN) membentuk reaksi jaringan purulen. Lesi ini harus drainase dengan pembedahan sebelum terapi antibiotik dan obat pilihan adalah dosis besar penisilin d. Cryptococcosis Manifestasi yang paling umum Kriptokokosis adalah meningitis, meskipun dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan penyakit paru. tetapi dalam beberapa tahun terakhir banyak kasus penyakit paru telah diakui. C. neoformans adalah jamur yang sangat khas. Sel-sel, yang bulat , diameter 3 sampai 7 mikron , menghasilkan tunas yang khas dan dikelilingi oleh kapsul . Ada bukti bahwa kapsul dapat menekan fungsi sel T dan dapat dianggap sebagai faktor virulensi. C. neoformans juga menghasilkan enzim yang disebut phenoloxidase yang tampaknya menjadi faktor virulensi lain. Ekologi yang baik C. neoformans adalah dan kotoran merpati ayam. Portal masuk adalah sistem pernapasan. Infeksi mungkin subakut atau kronis. Meningoencephalitis salah satu penyakit yang disebabkan oleh C. neoformans yang sangat fatal. Gejala-gejala pasien mungkin dimulai dengan masalah penglihatan dan sakit kepala, yang kemudian berkembang menjadi delirium, kaku kuduk menyebabkan koma dan kematian
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 20 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Rangkuman Entomologi medis adalah ilmu yang berhubungan dengan studi arthropoda, yang memainkan peran penting dalam transmisi sejumlah penyakit pada manusia. Arthropoda mempengaruhi kesehatan manusia dengan menjadi salah agen langsung untuk penyakit atau ketidaknyamanan atau agen untuk penularan penyakit. Pada penyebaran mekanik, patogen tidak berkembang biak di arthropoda sedangkan arthropoda yang merupakan bagian integral dari siklus hidup patogen pada penyebaran biologis. Tiga kelas arthropoda yang penting dalam kesehatan adalah Kelas Insecta, Crustacia, dan Arachnida, yang memiliki ciri khas mereka sendiri. Sebuah pemahaman yang jelas tentang klasifikasi dan karakteristik masing-masing kelas adalah sangat penting dalam merancang cara- cara pengendalian vektor. Jamur merupakan organisme eukariotik yang tidak mengandung klorolas, tetapi memiliki dinding sel, struktur filamentus dan menghasilkan spora. Jamur patogen dapat eksis sebagai ragi atau sebagai hifa . Sebuah massa hifa disebut miselia. Ragi adalah organisme uniseluler dan miselia adalah struktur filamen multiseluler, dibentuk oleh sel tubular dengan dinding sel. Ragi berkembang biak dengan tunas. Bentuk miselium bercabang dan pola percabangan membantu identifikasi morfologi. Jamur mampu menahan banyak pertahanan host. Infeksi karena jamur disebut mikosis. Mikosis terjadi tergantung pada ukuran inokulum dan kekebalan host. Infeksi jamur meliputi mikosis superfisial (dangkal) biasanya menyerang kulit, kuku dan rambut; mikosis sistemik menyerang bagian tubuh secara umum.
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Tugas Mandiri Untukmemperdalampemahamanandamengenaimateridiatas,kerjakanlah latihan berikut, dengan memberikan penjelasan bebas dengan bahasa anda sendiri pada lembar kertas tersendiri. Anda dapat membandingkan jawaban dengan kunci jawaban yang terdapat pada akhir modul ini. Soal-Soal Tugas Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas, dengan cara menuliskan esensinya saja! 1. Sebutkan 4 contoh, serangga kelas Insecta ! 2. Sebutkan cara arthropoda membawa agen penyebab penyakit pada manusia! 3. Sebutkan 4 efek langsung arthropoda terhadap penyakit yang saudara ketahui! 4. Jelaskan bagaimana cara lalat menyebarkan parasit patogen ! 5. Sebutkan lima cara pengendalian vektor arthropoda !
  • 24. 22 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 22 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Tes Formatif Berikut ini diberikan soal-soal pilihan ganda. Anda diminta mengerjakan pada kertas tersendiri. Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan berikut yang paling benar! 1. Bidang kaji entomologi adalah ... a. Nematoda b. Protozoa c. Anthropoda d. Mycosa e. Trematoda 2. Berikut ini ciri-ciri morfologi serangga, kecuali .... a. Punya endoscleton yang menutupi tubuh b. Punya kaki c. Tubuh beruas-ruas d. Bentuk bilateral simetris e. Antena berpasangan 3. Penyakit berikut yang tidak terkait dengan serangga adalah... a. Ascariasis  b. Shigelosis c. Malaria
  • 25. 23 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 23 d. Filariasis e. Karsinoma cervix 4. Sebagai host intermediet, arthropoda dapat terlibat dalam penggandaan jumlah dan perkembangan parasit didalam tubuhnya, arthropoda ini termasuk tipe: a. Proagatif b. Ciclodevelopment c. Ciclopropagatif d. Transovarian e. transmisi biologi 5. Pengeringan air yang tergenang atau daerah rawa dapat membantu mengendalian serangga sebagai vektor parasit secara.. a. Metode biologi b. Pengendalian ekologi c. Metode kimia d. Metode mekanis e. Proteksi individual 6. Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik jamur adalah .. a. Bersel satu b. Sel bentuk bulat (khamir) c. Sel bentuk panjang (hifa)
  • 26. 24 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri a. Mempunyai kloroplas b. Menghasilkan spora 7. Parasit jamur dapat ditularkan melalui kontak manusia dengan manusia atau benda yang terkontaminasi disebut ... a. Zoofilik b. Anthrofilik c. Geofilik d. Humanofilik e. Hemofilik 8. Parasit jamur berikut yang menginfeksi kulit, rambut dan kuku adalah.. a. Mycosporum b. Tricophyton c. Microsporum d. Epidermophyton e. Mikosis 9. Berikut ini yang termasuk mikosis sistemik adalah ... a. Candidiasis b. Tinea vesicolor c. Tinea pedis d. otomycosis
  • 27. 25 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri e. Tinea capitis 10. Parasit jamur berikut menyebabkan lesi , abses luas dan fistula eksternal ... a. Candida albicans b. Nocardia brasiliensis c. Cryptococcus neoformans d. Actinomyces bovis e. Srcoptes Scabei Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 4 yang terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban benar. Apabila jawaban anda benar 80% atau lebih, Anda diperkenankan mengikuti ujian Semester !. Bagus! Jika masih dibawah 80% Anda harus mengulangi lagi materi kegiatan belajar 4, terutama bagian yang belum dikuasai. Selanjutnya Anda bisa meminta untuk mengerjakan Tes Akhir Modul (TAM).