Dokumen tersebut membahas tentang pemenuhan kebutuhan keamanan fisik yang meliputi pencegahan transfer mikroorganisme dan memberikan lingkungan yang aman bagi pasien dengan menerapkan teknik aseptik seperti cuci tangan, penggunaan sarung tangan dan antiseptik/desinfektan."
Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasiaulia rahmah
Oral
Sublingual
Parenteral
Inhalasi
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia
Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen.
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)intan fadilla
Slide ini saya dapatkan dari beberapa sumber yang terpecaya. Namun walaupun seperti itu anda harap membaca kembali, Karena ilmu kebidanan setiap tahunnya akan selalu update. Semoga bermanfaat
Pontianak 8 maret 2018
Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasiaulia rahmah
Oral
Sublingual
Parenteral
Inhalasi
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia
Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen.
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)intan fadilla
Slide ini saya dapatkan dari beberapa sumber yang terpecaya. Namun walaupun seperti itu anda harap membaca kembali, Karena ilmu kebidanan setiap tahunnya akan selalu update. Semoga bermanfaat
Pontianak 8 maret 2018
Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir SampahJoy Irman
Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah dalam Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Rencana Aksi Nasional Perlindungan Anak 2015-2019ECPAT Indonesia
Rencana Aksi Nasional Perlindungan Anak (RAN-PA) merupakan penjabaran lebih rinci atas pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk mencapai sasaran pembangunan perlindungan anak sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden No. 2/2015 tentang RPJMN tahun 2015-2019. Pencapaian berbagai sasaran komitmen global seperti Konvensi Hak Anak dan Sustainable Development Goals juga menjadi tujuan dalam rencana aksi ini.
Seperti yang tertera dalam dokumen RPJMN 2015-2019, Pemerintah Indonesia berkomitmen dalam upaya perlindungan anak sebagai bagian dari bentuk investasi terhadap pembangunan sumber daya manusia. Cita-cita besar inipun sejalan dengan agenda nasional pembangunan (Nawacita). Pemenuhan hak dan perlindungan anak secara optimal akan menghasilkan individu berkualitas yang akan membawa kemajuan bangsa di masa yang akan datang, sebaliknya jika permasalahan anak tidak tertangani dengan baik maka generasi selanjutnya akan menjadi beban bagi negara.
Bahan presentasi disajikan oleh Enri Damanhuri dkk dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh jejaring AMPL
Patient Safety dan Pencegahan Infeksi Dalam Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita:
1. Pencegahan Infeksi
a. Kewaspadaan pencegahan infeksi
b. Cara pencegahan infeksi
c. Teknik aseptic untuk melakukan tindakan
Infeksi :
Merupakan suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi (organisme) dimana terdapat respon imun, tetapi tidak disertai gejala klinik.
Infeksi Asimptomatik :
Mikroorganisme gagal menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringan.
WARNET VAST
JALAN MADESABARA NO. 50 RAHA
SAMPING SMA NEGERI 1 RAHA
INTERNETAN RP. 2.500 / JAM
SCANNER
- FOTO RP. 2.000
- GAMBAR RP. 2.000
- TEKS RP. 2.000
PRINT
- HITAM PUTIH RP. 750 / LEMBAR
- PRINT WARNA RP. 1.500 / LEMBAR
CETAK FOTO
- UKURAN 2 X3 RP. 500
- UKURAN 3X4 RP. 1.000
- UKURAN 4X6 RP. 1.500
- UKURAN 2 R RP. 2.000
- UKURAN 3 R RP. 2.500
- UKURAN 4 R RP. 4.000
- UKURAN 5 R RP. 5.000
- UKURAN 6 R RP. 6.000
- UKURAN 8 R RP. 8.000
PENJILITAN RP. 3.000
KETIKAN KOMPUTER RP. 2.000 / LEMBAR
INSTAL ULANG KOMPUTER / LEPTOP Rp. 50.000
HOTSPOT (WI-FI) Rp. 5.000
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
2. Pemenuhan Kebutuhan Keamanan Fisik
PENGERTIAN
Keamanan fisik (biologic safety) keadaan fisik
yang terbebas dari keadaan cedera (injury) baik
secara thermis, elektris maupun bakteriologis
Kebutuhan keamanan fisik merupakan kebutuhan
untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam
kesehatan fisik
Pada bahasan ini akan difokuskan pada pencegahan
transfer mikroorganisme & memberikan lingkungan
yang aman bagi klien
3. Pertahanan Tubuh dan
Mekanisme Pertahanan Tubuh
1. Non Spesifik : melawan mikroorganisme tanpa
menghiraukan tipe anti gen yang masuk
2. Spesifik : pertahanan tubuh yang diarahkan
untuk melawan agen yang dapat diidentifikasi,
misal : bakteri, virus, jamur, dll
4. Pertahanan Non Spesifik
1. Kulit (derajat kekeringan sebum, bakteri
normal)
2. Mulut (epitel, mukosa, saliva yang
mengandung lysozim dan Ig A)
3. Mata (air mata)
4. Gastro intestinal tractus (asam lambung, flora
normal)
5. Vagina (lactobacillus Ph : 3,5 – 4,5)
5. Reaksi Inflamasi :
1. Termasuk pertahanan non spesifik
2. Merupakan respon pertahanan lokal dan non
spesifik dari jaringan terhadap injury atau
infeksi
3. Merupakan mekanisme adaptasi dengan cara
menghancurkan agent injury, mencegah
penyebaran lanjut & membantu memperbaiki
jaringan yang rusak
4. Tanda inflamasi/infeksi : nyeri (dolor),
bengkak (tumor), kemerahan (rubor), panas
(calor) & gangguan fungsi (fungtio laesia)
6. Infeksi Nosokomial
Adalah infeksi yang didapat selama di tempat
pelayanan kesehatan atau muncul setelah
keluar dari tempat pelayanan kesehatan
Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial
1. Penerapan tehnik antiseptik, desinfeksi dan
sterilisasi yang ketat dan benar
2. Tindakan isolasi secara benar bagi pasien yang
menular di RS
7. Syarat Infeksi Nosokomial:
1. Saat MRS tidak terdapat tanda klinik dari
infeksinya
2. Saat MRS tidak sedang dalam masa inkubasi
3. Tanda infeksi timbul minimal 3 x 24 jam
setelah MRS
4. Bukan merupakan residu dari infeksi
sebelumnya
5. Saat MRS sekarang terdapat tanda infeksi
yang terbukti didapat saat MRS yang lalu
8. Macam Infeksi Nosokomial :
1. Infeksi saluran perkemihan
2. Infeksi luka operasi
3. Pneumonia
4. Infeksi aliran darah primer
5. Infeksi tulang dan sendi
6. Infeksi intra cranial
7. Infeksi cardiovaskular
8. Infeksi mata, telinga, hidung dan mulut
9. Infeksi saluran pencernaan
10. Infeksi saluran nafas
11. Infeksi sistem reproduksi
12. Infeksi kulit dan jaringan
9. Memberikan Lingkungan yang Aman bagi
Pasien
Ancaman / bahaya kecelakaan bagi klien di
lingkungan pelayanan keperawatan /
kebidanan : jatuh, kebakaran, keracunan,
trauma alat-alat kesehatan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi :
usia, gaya hidup, persepsi sensori, kesadaran,
kondisi kesehatan, mobilitas, keadaan
emosional, kemampuan untuk komunikasi,
riwayat trauma masa lalu, pengetahuan
10. Faktor berpengaruh Terhadap Infeksi
1. Usia
2. Hereditas
3. Tingkat Stress
4. Status Imunisasi
5. Status Nutrisi
6. Pengobatan
7. Kondisi Sakit
11. Tahap-tahap Infeksi
1. Masa inkubasi : masa antara masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh sampai
timbulnya gejala
2. Masa Prodromal : masa antara timbulnya
gejala non spesifik : capek, kelelahan,
meningkatnya suhu tubuh .
3. Masa sakit : gejala spesifik berkembang
semakin nyata
4. Masa convalescent : masa dimulai sejak gejala
berkurang sampai orang tersebut kembali ke
keadaan normal (sehat)
12. Pertahanan Spesifik
Terdiri dari sistem imun yang berespon terhadap
protein asing (antigen) dalam tubuh, selanjutnya
sering disebut sebagai sistem kekebalan tubuh
Ada 2 Sistem Kekebalan Tubuh :
1. Aktif : dimana tubuh membentuk sendiri antibodi
untuk merespon antigen baik secara alamiah
(misalnya infeksi) maupun buatan (vaccin)
2. Pasif : dimana tubuh menerima antibodi secara
alami (dari ibu) atau buatan (injeksi serum
kekebalan) yang diproduksi sumber-sumber lain
13. Pencegahan Transfer Mikroorganisme
Mikroorganisme ada dimana-mana (menguntungkan
dan merugikan)
Ada 5 kelompok mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit : bakteri, virus, jamur,
protozoa, ricketsia
Infeksi terjadi bila suatu mikroorganisme menginvasi
(masuk) ke jaringan dan berkembang biak
Untuk mencegah transfer mikroorganisme : antiseptik
(menghambat pertumbuhan), desinfektan (merusak
spora), sterilisasi (membunuh agen beserta sporanya)
14. Pencegahan Infeksi
Latar Belakang/Dasar Pemikiran
Masyarakat Petugas Kesehatan
Pelayanan Medis
Beresiko Infeksi KECUALI WASPADA
Bakteri (vegetatif, mikrobakteri, endospora), virus, fungi, parasit
Kolonisasi : organisme patogen Infeksi : organisme yg b’koloni
pada tubuh, gx (-), uji (+) menimbulkan penyakit
Kontaminasi Silang :
Pemindahan organisme patogen KEWASPADAAN UNIVERSAL/
dr orang yg terkolonisasi ke orang lain PENCEGAHAN INFEKSI
PEMBATAS/PENGHALANG :
FISIK, MEKANIKAL, KIMIAWI
15. Kewaspadaan Universal
Merupakan perlindungan secara umum yang
harus diperhatikan petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan pada klien
Prinsip asumsi bahwa darah, jaringan serta
cairan tubuh lainnya merupakan bahan yang
berpotensi menularkan (HBV, HVC, HIV)
sehingga perlu upaya agar tidak terpapar
16. Standar UP :
1. Cuci tangan
2. Penggunaan pelindung tubuh
3. Pengamanan dan pembuangan alat tajam secara aman
4. Dekontaminasi
5. Pembuangan sampah
PENCEGAHAN INFEKSI
Mengalami Pergeseran
Untuk pencegahan infeksi pasca bedah sekarang,
tujuan :
– Mengurangi kemungkinan infeksi
– Perlindungan pada klien dan petugas
17. Istilah yang Berkaitan
1. Asepsis/tehnik Aseptik : (-) mikroorganisme pada
tubuh dan alat
2. Antisepsis : (-) mikroorganisme pada tubuh dengan
antiseptik
3. Dekontaminasi : penanganan alat supaya aman
diproses selanjutnya
4. Pencucian : menghilangkan kotoran pada peralatan
5. Desinfeksi : menghilangkan sebagian besar mikro
organisme pada alat
6. DTT : menghilangkan semua mikroorganisme kecuali
endospora pada alat
7. Sterilisasi : menghilangkan semua mikroorganisme dan
endospora pada alat
18. Pedoman Penghalang secara Fisik,
Mekanik, Kimia
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung
4. Menggunakan asepsis / tehnik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai
6. Menangani peralatan tajam dg aman
7. Menjaga kebersihan & kerapian
lingkungan serta pembuangan sampah
scr benar
19. Prinsip Pencegahan Infeksi
1. Setiap orang hrs dianggap dpt menularkan
penyakit krn infeksi yg terjadi bersifat asimtomatik
2. Setiap orang hrs dianggap beresiko terkena infeksi
3. Permukaan tempat pemeriksaan, peralatan,
benda2 lain yg akan & telah bersentuhan dg kulit
utuh / mukosa / darah hrs dianggap terkontaminasi
hrs dilakukan proses pencegahan infeksi scr
benar
4. Jika tdk diketahui apakah permukaan, peralatan /
benda lainnya telah diproses dg benar, hrs
dianggap telah terkontaminasi
5. Resiko infeksi tdk bisa dihilangkan scr total, tp
dikurangi hingga sekecil mungkin dg menerapkan
tindakan2 pencegah infeksi dg benar & konsisten
20. 1. Cuci tangan
Cuci tangan rutin
a.Tujuan : menghilangkan kotoran secara
mekanis & (-) jumlah mikroorganisme
sementara
b.Dilakukan :
– Sebelum pemeriksaan, pakai sarung tangan
– Sesudah pemeriksaan, kontak dengan cairan,
lepas sarung tangan, kontak px
21. c. Cara 1 :
– Pakai antiseptik – minimal sabun
– Lama 15 – 30 detik
– Pada kedua telapak tangan, jari dan kuku
– Bilas air bersih, mengalir
d. Cara 2 :
– Bila air tidak ada
– Pakai larutan alkohol gliserin (2 ml
gliserin/propilen glikol/sorbitol dalam 100 ml
alkohol 60 – 90%)
– Tuang ± 5 larutan setiap kali penggunaan dan
gosok pada kedua tangan hingga kering (2
menit)
22. Cuci tangan bedah
a. Tujuan : (-) kotoran dan mikroorganisme, sementara secara
mekanik (-) flora tetap selama op. agar luka operasi tidak
kontami
b. Cara 1 :
– Semua perhiasan dilepas
– Setelah dibasahi, gosok dengan sabun pada kedua
tangan, jari-jari dan kuku sampai siku
– Bilas dengan air sampai bersih dan tuang antiseptik
pada tangan, lengan sampai siku, gosok kuat ± 2 menit
– Bilas dengan air bersih (air matang/dtt jika perlu),
selanjutnya posisi siku > rendah dari tangan
– Jauhkan tangan dari badan dan jangan sentuh apapun
– Pakai sarung tangan bedah steril/DTT
23. c. Cara 2 :
– Setelah perhiasan dilepas, basahi & sabun
seperti cara 1
– Bilas dan keringkan dengan lap kering atau
angin-anginkan
– Tuang 5 cc antiseptik (bahan dasar alkohol,
klorheksidin) pada kedua tangan dan
gosokkan sampai lengan bawah sampai kering
(2 menit)
– Ulangi penggunaan 2x lagi (total 15 cc)
– Tegakkan dan jauhkan tangan dari badan,
segera pakai sarung tangan steril
24. 2. Sarung Tangan
a. Dipakai :
• Sebelum kontak dengan cairan tubuh
• Akan melakukan tindakan invasif
• Membersihkan sampah terkontaminasi
a. Jenis sarung tangan (s.t) :
• S.t bedah : tindakan invasif steril D
• S.t pemeriksaan : pemeriksaan/
pekerjaan rutin
• S.t rumah tangga : mencuci alat/bagian
terkontaminasi
25. 3. Penggunaan Antiseptik dan Desinfektan
A. Antiseptik
Cairan/bahan kimia untuk kulit/tubuh
kotor/mikro (-)
Sabun dan air bersih : hilangkan kotoran dan
mikroorganisme sementara
Antiseptik : hambat hampir semua
mikroorganisme sementara
26. Macam-macam Antiseptik :
1. Alkohol (alkohol 60-90%)
Tidak boleh untuk mukosa sering untuk
kulit, tidak tahan lama
Keuntungan : cepat (-) kuman/virus
beberapa saat dan relatif murah
Kerugian : perlu emulien (gliserin, propilen
glikol) cegah kulit kerin, mudah terbakar,
merusak karet
27. 2. Klorheksidin glukonat 2-4% (hibitane,
hibiscrub, hibiclens)
Hindari kontak dengan mata dan telinga
Keuntungan : antiseptik yang sangat baik,
perlindungan kimiawi meningkat bila
dipakai berulang
Kerugian : mahal, dapat menetralisir sabun
3. Klorheksidin glukonat dan sentrimid, misal
savlon
Larutan dasar air
Dapat untuk mukosa
28. 4. Preparat Iodin, Lar Yodium (iodine 3%)
Tinctur (iodine/yodium dalam alkohol 70%)
Tidak untuk mukosa
Bisa membakar kulit, hilang beberapa menit
Mengiritasi kulit, harus dibersihkan alkohol setelah
kering
Lugol iodine yang larut dalam air
5. Iodofor 7,5-10%, misal Bethadine
Tidak toksik
Campuran lar yodium dengan povidon (10% povidon
berisi iodine 1%)
Tidak iritasi kulit dan mukosa
Reaksi baru timbul setelah 2 menit
Jangan diencerkan untuk antiseptik
29. 6. Kloroheksilenol, misal Dettol
Aktifitas terhadap kuman rendah/< efektif
terhadap flora dibanding alkohol, yodium,
iodofor
Beracun, karena dapat menembus kulit
Tidak boleh untuk bayi
7. Triklosan
a)Substansi tidak berwarna dalam sabun,
sehingga antimikrobial (kons 0,2-2,0%),
mencegah pertumbuhan (bakteria tatik)
b)Penerimaan pada tangan bervariasi
30. Tidak untuk Antiseptik
1. Heksaklorofon 3%, misal Phisohex
Aksi lambat, tidak mengurangi flora kulit
Dapat menembus kulit pada BBL
Bakteri dapat tumbuh kembali dengan cepat –
selang seling
1. Produk mercuri
Mempunyai toksititas tinggi
Cara Simpan & Penggunaan Antiseptik yang Baik
Jauh sinar matahari, simpan tempat dingin dan gelap
Pada wadah tertutup
Tuang pada tempat lebih kecil
Jadwal rutin membersihkan dan membuat larutan
31. B. Desinfektan
a) Bahan kimia untuk (-) mikroorganisme
pada peralatan
b) Dapat dipakai untuk DTT (Desinfeksi
Tingkat Tinggi)
32. 1. Klorin dan derivatnya :
Tersedia bentuk cair (natrium hipoklorit –
pemutih, Bayclin) dan padat (kalsium
hipoklorit, misal kaporit dan natrium)
Dapat untuk DTT
Efek cepat, dapat menginaktivasi semua
bakteri, virus, fungi dan beberapa spora
Efektif untuk dekontaminasi peralatan
bedah, sarung tangan, permukaan yang
luas
Punya sifat korosif
Konsentrasi klorin 0,1% (dengan air DTT) –
0,5% (air mentah dan bersih)
37. 5.Pengelolaan Sampah
Tujuan :
1. Mencegah penyebaran infeksi
2. Melindungi orang yang menangani sampah
Macam Sampah :
1. Sampah terkontaminasi (medis : kapas, kasa, dll)
a) Buang pada kantong yang tidak tembus air
b) Hindari menyentuh bagian luar kantong
c) Untuk alat bekas pakai, lakukan
dekontaminasi
d) Ditimbun/dikubur/dibakar dalam insinerator
38. 2. Sampah tidak terkontaminasi (non medis :
kardus, bungkus alat)
a) Tidak memberi resiko
b) Dapat dibuang ke tempat pembuangan
sampah
39. Isolasi
• Perlu untuk penyakit hepatitis B, TBC, HIV/AIDS,
terinfeksi salmonella atau staphilococus aureus
Prinsip Umum Isolasi :
1. Peralatan tersendiri : tensimeter, tempat cuci
tangan, peralatan makan, sabun dll
2. Tersedia trolley di luar kamar untuk tempat sarung
tangan, skort dll
3. Koordinasi antar tim dalam penerapan isolasi
4. Pasien perlu tahu alasan isolasi
PROSEDUR ISOLASI lihat prosedur perawatan