SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ANEMIA REMAJA
1. Tema : Anemia Remaja
2. Hari / tanggal : Jum’at, 14 Januari 2011
3. Alokasi waktu : 40 menit
4. Petugas : Mahasiswa D IV Kebidanan Klinik Poltekkes Kemenkes Malang
5. Tempat : Aula SMAN 2 Malang
a. Luas : 4x6 mm2
b. Penerangan : lampu
c. Tempat duduk : bangku
6. Sasaran : Seluruh Siswa dan Siswi SMAN 2 Malang
7. Rincian Kegiatan:
No Rincian kegiatan Waktu Kegiatan
klien
Media
yang di
gunakan
1.
2.
Pembukaan
a Salam pembuka
b Memperkenalkan diri
c Menyampaikan maksud dan tujuan dari
penyuluhan yang akan dilaksanakan.
Penyampaian Materi
a. Menjelaskan tentang pengertian remaja dan
pubertas
b. Menjelaskan pengertian anemia dan angka
kejadian anemia
c. Menjelaskan mengapa perempuan lebih
5 menit
20 menit
a. Mendengarkan.
b. Memperkenalkan
diri,
menyampaikan
tujuan
kedatangannya.
Mendengarkan dan
bertanya.
_
Laptop/
power
point
3.
4.
rentan anemia dibanding laki-laki
d. Menjelaskan Tanda gejala anemia, Faktor
yang menyebabkan anemia pada remaja,
Pengaruh Anemia Terhadap Kemampuan
Kognitif
e. Menjelaskan bagaimana cara
Penanggulangan anemia
Evaluasi
Penutup
10 menit
5 menit
Remaja mampu
mengulang kembali
penjelasan yang telah
diberikan dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
petugas kesehatan.
Memberikan salam
_
8. Tujuan
Tujuan umum : Setelah dilakukan penyuluhan remaja mengetahui tentang anemia
pada remaja.
Tujuan khusus :
1. Remaja mampu menjelaskan tentang pengertian remaja dan pubertas.
2. Remaja mampu menjelaskan pengertian anemia dan angka kejadian anemia.
3. Remaja mampu menjelaskan mengapa perempuan lebih rentan anemia dibanding
laki-laki.
4. Remaja mampu menjelaskan tanda gejala anemia, faktor yang menyebabkan
anemia pada remaja, pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif.
5. Remaja mampu menjelaskan bagaimana cara penanggulangan anemia.
9. Materi
1. Pengertian remaja
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa remaja
yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun
(http//id.wikipedia.org/wiki/remaja)
2. Pengertian pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik,
psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita
biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih
kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada cewek pubertas ditandai dengan
menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi
basah.
3. Pengertian anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah
sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin
yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan
mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga
darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan
tubuh .
4. Angka kejadian
Anemia masih banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Pada tahun
1995, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), sekitar 57% anak
perempuan (10-14 tahun) dan 39.5% perempuan (15-45 tahun) diketahui
menderita anemia.
Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I pada tahun 1998/99 di
2 propinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang meliputi 10 Kabupaten
menemukan bahwa sekitar 82% remaja putri mengalami anemia (Hb< 12 gr %)
dan sekitar 70% calon pengantin wanita juga mengalami hal yang sama. Sampel
dalam penelitian tersebut adalah 238 remaja putri dan 180 calon pengantin
wanita.
5. Perempuan lebih rentan anemia dibanding dengan laki-laki
Masyarakat indonesi umumnya lebih banyak mengkonsumsi makanan
nabati disbanding hewani, sehingga masih banyak yang menderita anemia
Kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali lebih besar daripada
pada laki-laki. Perempuan setiap bulan mengalami menstruasi yang secara
otomatis mengeluarkan darah. Itulah sebabnya perempuan membutuhkan zat besi
untuk mengembalikan kondisi tubuhnya kekeadaan semula. Hal tersebut tidak
terjadi pada laki-laki. Selain itu wanita yang sering melakukan diet atau
pengurangan makanan karena ingin mendapatkan tubuh yang ideal.
Demikian pula pada waktu kehamilan, kebutuhan akan zat besi meningkat
3 kali dibanding dengan pada waktu sebelum kehamilan. Ini berkaitan dengan
kebutuhan perkembangan janin yang dikandungnya.
6. Tanda gejala anemia
a. mudah lelah, lesu, letih, lelah, dan tak berdaya
b. muka pucat,
c. tidak bersemangat,
d. mudah mengantuk, bawaan ingin tidur dan merasa lemas terus-terusan
e. dan mudah pusing, badan melayang-layang, dan otak sulit mencerna informasi
f. Pandangan berkunang-kunang
g. Bila terus berlanjut, bisa saja menyebabkan mudah tertular penyakit lain
7. Faktor yang menyebabkan anemia pada remaja
a. Rendahnya Pengetahuan dan Ilmu Kesehatan
Rendahnya pengetahuan para remaja terhadap isu kesehatan dan ilmu
kesehatan. Bagi mereka, kesehatan bukanlah hal utama yang harus menjadi
perhatian. Masih merasa muda sehingga tidak harus menjaga kesehatan.
b. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi
c. Kurangnya zat besi, vitamn B 12, asam folat, vitamin C dalam makanan yang
dikonsumsi
d. Penyakit misalnya TBC, Hepatitis, gastritis, radang usus buntu dsb.
e. Pola hidup remaja berubah dari yang semula serba teratur menjadi kurang
teratur, misalnya sering terlambat makan atau kurang tidur.
f. Ketidakseimbangan antara asupan gizi dan aktifitas yang dilakukan.
g. Cacingan, terutama cacing tambang yang dapat menyebabkan perdarahan
dalam dinding usus meskipun sedikit tetapi terjadi secara terus menerus yang
menyebabkan kehilangan zat besi.
h. Mengurangi Porsi Makan
Keinginan untuk memiliki tubuh seperti peragawati dan para bintang
sehingga tidak mau makan banyak. Bila hal ini terus berlanjut, bisa
menyebabkan menderita anorexia nervosa, bulimia, dan penyakit ‘mental
disorder’ lainnya.
i. Minimnya Sosialisasi Gizi Khusus Remaja
Masalah ini bisa diatasi bila sejak kecil para orang tua dan orang-orang
dewasa di sekitar remaja memberikan contoh hidup sehat dan memberikan
pengetahuan memadai mengenai nutrisi dan ilmu gizi lainnya.
8. Pengaruh Anemia
a. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga dapat remaja yang menderita anemia
dapat dengan mudah terserang penyakit.
b. Menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasan otak.
c. Taraf inteligensia: yaitu kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah dan
berbagai bidang kehidupan antara lain pergaulan sosial, teknis, perdagangan,
pengaturan rumah tangga.
d. Bakat khusus yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang, misal
matematika, bahasa asing.
e. Organisasi kognitif menunjukkan materi yang sudah dipelajari, disimpan
dalam ingatan secara sistematis atau tidak.
f. Kemampuan berbahasa.
g. Daya fantasi, mempunyai kegunaan kreatif, antisipatif, rekreatif, dan sosial.
h. Gaya belajar.
i. Teknik atau cara belajar secara efisien dan efektif.
9. Penanggulangan anemia
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain
a. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang
cukup secara rutin pada usia remaja.
b. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan,
unggas, makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C
(asam askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau
mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung
karbonat dan minum susu pada saat makan.
c. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah
dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1
mg/KgBB/hari.
d. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi
bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat,
multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.
e. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan
pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi.
10. Evaluasi
a. Evaluasi Proses : Berisi tentang jalanya proses penyuluhan yaitu jumlah
peserta yang hadir dengan target yang ingin dicapai serta antusiasme
peserta.
b. Evaluasi Hasil :
Prosedur : Tanya jawab
Jenis dan bentuk test : Pertanyaan lisan
Butir-butir:
1. Jelaskan pengertian remaja dan pubertas?
2. Jelaskan pengertian anemia dan angka kejadian anemia?
3. Jelaskan mengapa perempuan lebih rentan anemia dibanding
laki-laki?
4. Jelaskan tanda gejala anemia, faktor yang menyebabkan anemia
pada remaja, pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif?
5. Jelaskan bagaimana cara penanggulangan anemia?
DAFTAR PUSTAKA
http//www.anneahira.com/anemia-remaja.htm
http//www.creasoft.wordpress.com/2008/04/15
http//www.digilib.unimus.ac.id/files/disk/10
http//www.doktermu.com/kesehatan-remaja/166-anemia-pada-remaja&wsi
http//www.smallcrab.com/anak-anak/593-anemia-pada-remaja-perempuan&wsi
http//www.wikipedia.com
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ANEMIA PADA REMAJA
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Askeb Onkologi Kandungan
Dosen Pembimbing Ns. Heni Astuti, Amd.Keb, S.Kep, M.Kes
Disusun Oleh
KELOMPOK I:
1. Amalia Setyaningrum
2. Ana Fitriyah .
3. Anita Megawati Fajrin
4. Arkha Rosaria Badrus
5. Arum Dyah Prabandari
6. Ayu Tri Kusumawati
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN KLINIK
TAHUN AKADEMIK 2010

More Related Content

Similar to dokumen.tips_satuan-acara-penyuluhan-anemia-remaja.doc

Similar to dokumen.tips_satuan-acara-penyuluhan-anemia-remaja.doc (20)

Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptxPentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
 
Anemia Pada Ibu Nifas
Anemia Pada Ibu NifasAnemia Pada Ibu Nifas
Anemia Pada Ibu Nifas
 
Pbl 1 malnutrition
Pbl 1 malnutritionPbl 1 malnutrition
Pbl 1 malnutrition
 
4. askep marasmus
4. askep marasmus4. askep marasmus
4. askep marasmus
 
5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt
 
Makalah kesehatan
Makalah kesehatanMakalah kesehatan
Makalah kesehatan
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
 
Perilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
Perilaku Gizi Seimbang Pada RemajaPerilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
Perilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
 
Sap anemia
Sap anemiaSap anemia
Sap anemia
 
PPT NIFAS ROMIH RATNANINGSIH.pptx
PPT NIFAS ROMIH RATNANINGSIH.pptxPPT NIFAS ROMIH RATNANINGSIH.pptx
PPT NIFAS ROMIH RATNANINGSIH.pptx
 
Laporan pkm
Laporan pkm Laporan pkm
Laporan pkm
 
Klb
KlbKlb
Klb
 
Tgas pak nasssssssssssssssssss AKBID PARAMATA RAHA
Tgas pak nasssssssssssssssssss AKBID PARAMATA RAHA Tgas pak nasssssssssssssssssss AKBID PARAMATA RAHA
Tgas pak nasssssssssssssssssss AKBID PARAMATA RAHA
 
Tugas mata kuliah pak nassssssssssssssss
Tugas mata kuliah pak nassssssssssssssssTugas mata kuliah pak nassssssssssssssss
Tugas mata kuliah pak nassssssssssssssss
 
Anemia remaja
Anemia remajaAnemia remaja
Anemia remaja
 
Mini pro sella
Mini pro sellaMini pro sella
Mini pro sella
 
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
PENYULUHAN_ANEMIA_REMAJA_pptx.pptx
PENYULUHAN_ANEMIA_REMAJA_pptx.pptxPENYULUHAN_ANEMIA_REMAJA_pptx.pptx
PENYULUHAN_ANEMIA_REMAJA_pptx.pptx
 
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955.pdf
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955.pdfanemiapadaremajaputri-aris-161031142955.pdf
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955.pdf
 

Recently uploaded

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (20)

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 

dokumen.tips_satuan-acara-penyuluhan-anemia-remaja.doc

  • 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN ANEMIA REMAJA 1. Tema : Anemia Remaja 2. Hari / tanggal : Jum’at, 14 Januari 2011 3. Alokasi waktu : 40 menit 4. Petugas : Mahasiswa D IV Kebidanan Klinik Poltekkes Kemenkes Malang 5. Tempat : Aula SMAN 2 Malang a. Luas : 4x6 mm2 b. Penerangan : lampu c. Tempat duduk : bangku 6. Sasaran : Seluruh Siswa dan Siswi SMAN 2 Malang 7. Rincian Kegiatan: No Rincian kegiatan Waktu Kegiatan klien Media yang di gunakan 1. 2. Pembukaan a Salam pembuka b Memperkenalkan diri c Menyampaikan maksud dan tujuan dari penyuluhan yang akan dilaksanakan. Penyampaian Materi a. Menjelaskan tentang pengertian remaja dan pubertas b. Menjelaskan pengertian anemia dan angka kejadian anemia c. Menjelaskan mengapa perempuan lebih 5 menit 20 menit a. Mendengarkan. b. Memperkenalkan diri, menyampaikan tujuan kedatangannya. Mendengarkan dan bertanya. _ Laptop/ power point
  • 2. 3. 4. rentan anemia dibanding laki-laki d. Menjelaskan Tanda gejala anemia, Faktor yang menyebabkan anemia pada remaja, Pengaruh Anemia Terhadap Kemampuan Kognitif e. Menjelaskan bagaimana cara Penanggulangan anemia Evaluasi Penutup 10 menit 5 menit Remaja mampu mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh petugas kesehatan. Memberikan salam _ 8. Tujuan Tujuan umum : Setelah dilakukan penyuluhan remaja mengetahui tentang anemia pada remaja. Tujuan khusus : 1. Remaja mampu menjelaskan tentang pengertian remaja dan pubertas. 2. Remaja mampu menjelaskan pengertian anemia dan angka kejadian anemia. 3. Remaja mampu menjelaskan mengapa perempuan lebih rentan anemia dibanding laki-laki. 4. Remaja mampu menjelaskan tanda gejala anemia, faktor yang menyebabkan anemia pada remaja, pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif. 5. Remaja mampu menjelaskan bagaimana cara penanggulangan anemia.
  • 3. 9. Materi 1. Pengertian remaja Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa remaja yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun (http//id.wikipedia.org/wiki/remaja) 2. Pengertian pubertas Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada cewek pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. 3. Pengertian anemia Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh . 4. Angka kejadian Anemia masih banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Pada tahun 1995, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), sekitar 57% anak perempuan (10-14 tahun) dan 39.5% perempuan (15-45 tahun) diketahui menderita anemia. Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I pada tahun 1998/99 di 2 propinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang meliputi 10 Kabupaten
  • 4. menemukan bahwa sekitar 82% remaja putri mengalami anemia (Hb< 12 gr %) dan sekitar 70% calon pengantin wanita juga mengalami hal yang sama. Sampel dalam penelitian tersebut adalah 238 remaja putri dan 180 calon pengantin wanita. 5. Perempuan lebih rentan anemia dibanding dengan laki-laki Masyarakat indonesi umumnya lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati disbanding hewani, sehingga masih banyak yang menderita anemia Kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali lebih besar daripada pada laki-laki. Perempuan setiap bulan mengalami menstruasi yang secara otomatis mengeluarkan darah. Itulah sebabnya perempuan membutuhkan zat besi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya kekeadaan semula. Hal tersebut tidak terjadi pada laki-laki. Selain itu wanita yang sering melakukan diet atau pengurangan makanan karena ingin mendapatkan tubuh yang ideal. Demikian pula pada waktu kehamilan, kebutuhan akan zat besi meningkat 3 kali dibanding dengan pada waktu sebelum kehamilan. Ini berkaitan dengan kebutuhan perkembangan janin yang dikandungnya. 6. Tanda gejala anemia a. mudah lelah, lesu, letih, lelah, dan tak berdaya b. muka pucat, c. tidak bersemangat, d. mudah mengantuk, bawaan ingin tidur dan merasa lemas terus-terusan e. dan mudah pusing, badan melayang-layang, dan otak sulit mencerna informasi f. Pandangan berkunang-kunang g. Bila terus berlanjut, bisa saja menyebabkan mudah tertular penyakit lain 7. Faktor yang menyebabkan anemia pada remaja a. Rendahnya Pengetahuan dan Ilmu Kesehatan Rendahnya pengetahuan para remaja terhadap isu kesehatan dan ilmu kesehatan. Bagi mereka, kesehatan bukanlah hal utama yang harus menjadi perhatian. Masih merasa muda sehingga tidak harus menjaga kesehatan. b. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi
  • 5. c. Kurangnya zat besi, vitamn B 12, asam folat, vitamin C dalam makanan yang dikonsumsi d. Penyakit misalnya TBC, Hepatitis, gastritis, radang usus buntu dsb. e. Pola hidup remaja berubah dari yang semula serba teratur menjadi kurang teratur, misalnya sering terlambat makan atau kurang tidur. f. Ketidakseimbangan antara asupan gizi dan aktifitas yang dilakukan. g. Cacingan, terutama cacing tambang yang dapat menyebabkan perdarahan dalam dinding usus meskipun sedikit tetapi terjadi secara terus menerus yang menyebabkan kehilangan zat besi. h. Mengurangi Porsi Makan Keinginan untuk memiliki tubuh seperti peragawati dan para bintang sehingga tidak mau makan banyak. Bila hal ini terus berlanjut, bisa menyebabkan menderita anorexia nervosa, bulimia, dan penyakit ‘mental disorder’ lainnya. i. Minimnya Sosialisasi Gizi Khusus Remaja Masalah ini bisa diatasi bila sejak kecil para orang tua dan orang-orang dewasa di sekitar remaja memberikan contoh hidup sehat dan memberikan pengetahuan memadai mengenai nutrisi dan ilmu gizi lainnya. 8. Pengaruh Anemia a. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga dapat remaja yang menderita anemia dapat dengan mudah terserang penyakit. b. Menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasan otak. c. Taraf inteligensia: yaitu kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah dan berbagai bidang kehidupan antara lain pergaulan sosial, teknis, perdagangan, pengaturan rumah tangga. d. Bakat khusus yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang, misal matematika, bahasa asing. e. Organisasi kognitif menunjukkan materi yang sudah dipelajari, disimpan dalam ingatan secara sistematis atau tidak. f. Kemampuan berbahasa. g. Daya fantasi, mempunyai kegunaan kreatif, antisipatif, rekreatif, dan sosial. h. Gaya belajar. i. Teknik atau cara belajar secara efisien dan efektif.
  • 6. 9. Penanggulangan anemia Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain a. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang cukup secara rutin pada usia remaja. b. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan, unggas, makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C (asam askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung karbonat dan minum susu pada saat makan. c. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1 mg/KgBB/hari. d. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat, multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium. e. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi. 10. Evaluasi a. Evaluasi Proses : Berisi tentang jalanya proses penyuluhan yaitu jumlah peserta yang hadir dengan target yang ingin dicapai serta antusiasme peserta. b. Evaluasi Hasil : Prosedur : Tanya jawab Jenis dan bentuk test : Pertanyaan lisan Butir-butir: 1. Jelaskan pengertian remaja dan pubertas? 2. Jelaskan pengertian anemia dan angka kejadian anemia? 3. Jelaskan mengapa perempuan lebih rentan anemia dibanding laki-laki? 4. Jelaskan tanda gejala anemia, faktor yang menyebabkan anemia pada remaja, pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif? 5. Jelaskan bagaimana cara penanggulangan anemia?
  • 8. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ANEMIA PADA REMAJA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Askeb Onkologi Kandungan Dosen Pembimbing Ns. Heni Astuti, Amd.Keb, S.Kep, M.Kes Disusun Oleh KELOMPOK I: 1. Amalia Setyaningrum 2. Ana Fitriyah . 3. Anita Megawati Fajrin 4. Arkha Rosaria Badrus 5. Arum Dyah Prabandari 6. Ayu Tri Kusumawati KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN KLINIK TAHUN AKADEMIK 2010