SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Disusun oleh
Felizia Alika Yusman G992003054
Muhammad Fawzi G992008042
Pembimbing:
dr. Andhika Trisna, Sp.A
METABOLISME
BILIRUBIN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Bilirubin: end product dari perombakan heme
• Sumber eritroid adalah yang utama (80%): degradasi
hemoglobin eritrosit tua di dalam Sistem Retikulo Endotelial,
tetapi ada kontribusi signifikan dari heme dan hemoglobin
bebas yang dihasilkan namun tidak terikat pada eritrosit matur
(ineffective erythropoiesis).
• 20% produksi bilirubin/hari berasal dari hemoprotein lain
terutama yang berasal dari hati. Contoh: cytochromes,
catalase, peroxidase and tryptophan pyrrolase.
PENDAHULUAN
• Sekresi bilibirubin oleh sel hepatosit 800-1000 L/hari ~ 4 mg/KgBB
per hari
• pH 7.6 – 8.6
• Komponen: air, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin),
pigmen empedu dan beberapa ion.
• Fungsi: emulsifying lemak
ERYTHROCYTE
• Life span dalam aliran darah:
60 - 120 hari
• Senescent RBCs akan
difagositosis atau lisis
• Lisis dapat terjadi di
ekstravaskular (RES) atau
intravaskular
Liu et.al, 2019
Mekanisme enzimatik untuk
pembentukan bilirubin
• Heme diuraikan dalam mikrosom sel
retikuloendotel oleh sistem heme
oksigenase.
• Oksigen ditambahkan pada jembatan
a metenil antara pirol I dan II.
• Produk yg terbentuk adalah biliverdin
IX-a.
• Biliverdin IX-a akan direduksi jadi
bilirubin.
Liu et.al, 2019
Ikatan hidrogen bilirubin IXα
• Paparan kulit terhadap cahaya
merubah konfigurasi geometrik
bilirubin → merusak ikatan hidrogen
→ eksresi bilirubin tidak terkonjugasi
dalam empedu
• Dasar untuk fototerapi
BILIRUBIN
’ Unconjugated’ ’ Conjugated ’
Bilirubin Indirek Direk
Larut dalam air ( - ) ( + )
Larut dalam lemak ( + ) ( - )
Bersenyawa
dengan albumin
( + ) ( - )
Bilirubin bebas Toksik di otak Tidak
1. Bilirubin diambil oleh sel
parenkim hepar.
2. Konjugasi bilirubin dalam
retikulum endoplasma halus.
3. Sekresi bilirubin terkonjugasi ke
dalam empedu.
Metabolisme Bilirubin di Hepar
● Bilirubin sukar larut dalam plasma, maka
senyawa ini harus berikatan nonkovalen
dengan albumin.
● Bilirubin dilepas dari albumin oleh sinusoid
hepatosit oleh sistem pengangkutan yang
difasilitasi.
● Ambilan bilirubin ini tergantung pada
umpan-balik negatif dari ekskresi bilirubin
oleh lintasan berikutnya.
Ambilan Bilirubin oleh Hepar
• Tujuan konjugasi adalah supaya
bilirubin berbentuk polar.
• Bilirubin akan dikonjugasi dengan
asam glukuronat oleh enzim; 2
isoform enzim glukuronosil
transferase
• Enzim ini dapat diinduksi oleh
fenobarbital.
• Intermediat bilirubin
monoglukuronida menjadi dominan
pada ikterus obstruktif.
Konjugasi Bilirubin
Konjugasi Bilirubin
Sekresi Bilirubin
• Sekresi bilirubin diglukuronida ke dalam
empedu melalui transportasi aktif.
• Normalnya, bilirubin diglukuronida saja yg
disekresikan ke dalam empedu.
• Bilirubin tak-terkonjugasi dapat ditemukan
dalam empedu pada pasien yang telah
menjalani fototerapi.
• Selanjutnya, bilirubin diglukuronida akan
diekskresikan ke duodenum.
Eksresi
Bilirubin
Siklus Urobilinogen Enterohepatik
• Sebagian kecil
urobilinogen diabsorpsi
kembali oleh sirkulasi
darah untuk dibawa ke
hepar.
• Dari hepar, urobilinogen
disekresikan kembali ke
dalam lumen usus.
• Pada pembentukan
bilirubin berlebihan atau
penyakit hepar,
urobilinogen akan
diekskresikan juga ke
dalam urine.
Jaundice (Ikterus)
Dewasa : serum bilirubin >2 mg/dl (> 17  mol/L)
Neonatus : serum bilirubin > 5 mg/dl (> 86  mol/L)
Tipe ikterus:
Pre hepatik:
•Hemolisis
•UCB (unconjugated
bilirubin) meningkat
01
Intrahepatik:
•toksin atau infeksi hati;
•defisiensi sistem
glukoronistransferase pd
neonatus
•Menganggu konjugasi dan
transpor bilirubin
Post hepatik:
•Gangguan aliran
empedu
•Meningkatnya kadar
bilirubin terkonjugasi
dan alkalin fosfatase
02 03
Neonatal
hyperbilirubinemia
• ‘physiological jaundice of the neonate’
• Penyebab:
 Banyaknya Hb → ↑ produksi bilirubin
 rendahnya kadar albumin plasma → ↓ transpor ke hepar
 kecepatan konjugasi rendah → UDP glukuronida rendah
dan imaturitas enzim konjugasi UDP-GT
 Aparatus sekretori bilier imatur
Neonatal
hyperbilirubinemia
 tidak adanya bakteri → ↓ pemecahan bilirubin tereduksi &
meningkatkan dekonjugasi bilirubin di atau monoglukoronida
menjadi UCB dengan peningkatan sirkulasi enterohepatik →
potensi toksik
 otak sensitive terhadap UCB → kernikterus
IKTERUS PATOLOGIS
 Timbul dalam 24 jam I
 Bilirubin meningkat > 5 mg/dL dalam 24 jam
 ’Cut off levels’ : > 15 mg/dL pada bayi cukup bulan
> 7 mg/dL pada bayi kurang bulan
 Ikterus menetap : > 8 hari pada bayi cukup bulan
> 14 hari pada bayi kurang bulan
 Tanda-tanda lain neonatus sakit
ETIOLOGI IKTERUS
Penyebab yang sering :
Hiperbilirubinemia fisiologis
Inkompatibilitas golongan darah ABO
Inkompatibilitas golongan darah rhesus
Infeksi
Polisitemia / hiperviskositas
 Prematuritas / BBLR
 IDM (Infant of Diabetic Mother)
 Asfiksia (hipoksia, anoksia),
dehidrasi-asidosis, hipoglikemia
DIAGNOSIS IKTERUS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik : usia kehamilan
aktifitas/cukup minum
derajat ikterus
hepatosplenomegali
Perkiraan klinis derajat ikterus
Derjat ikterus Daerah ikterus Perkiraan kadar
bilirubin
I Kepala dan leher 5,4 mg%
II Sampai badan atas (di atas
umbilikus)
9,4 mg%
III Sampai badan bawah (di bawah
umbilikus) hingga tungkai atas (di
atas lutut)
11,4 mg%
IV Sampai lengan, tungkai bawah
lutut
13,3 mg%
V Sampai telapak tangan dan kaki 15,8 mg%
Laboratorium : - bilirubin total dan direk
- golongan darah ibu dan Rh
- golongan darah bayi dan Rh
- tes Coombs direk
- hemoglobin
- darah lengkap dan hapusan darah
- hitung retikulosit
- skrining G6PD
- kadar albumin
DIAGNOSIS IKTERUS
PENATALAKSANAAN IKTERUS
Terapi sinar
Status hidrasi dan pemberian minum
Monitoring kadar bilirubin
Transfusi Tukar
Obat-obatan : Phenobarbital
Intra venous immunoglobulin
Mettaloporphyrins
Cholestyramine
PENGHENTIAN TERAPI SINAR
Bayi cukup bulan bilirubin ≤ 12 mg/dL (205  mol/dL)
Bayi kurang bulan bilirubin ≤ 10 mg/dL (171  mol/dL)
Tampak tanda dehidrasi
Bila timbul efek samping
Thank You!

More Related Content

Similar to PPT Metabolisme Bilirubin.pptx

9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdfraisadestiardianty
 
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdfraisadestiardianty
 
Ppt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinPpt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinMayah M4y
 
Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)REISA Class
 
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemi
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemiKb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemi
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemipjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan pada bayi hiperbilirubin
Asuhan keperawatan pada bayi hiperbilirubinAsuhan keperawatan pada bayi hiperbilirubin
Asuhan keperawatan pada bayi hiperbilirubinapriyani846
 
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...Operator Warnet Vast Raha
 
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan neonatus, bayi, dan balita
Asuhan neonatus, bayi, dan balitaAsuhan neonatus, bayi, dan balita
Asuhan neonatus, bayi, dan balitayetiyuwansyah1
 
16_HYPERBILIRUBIAEMIA.ppt
16_HYPERBILIRUBIAEMIA.ppt16_HYPERBILIRUBIAEMIA.ppt
16_HYPERBILIRUBIAEMIA.pptoktaviaindah6
 
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBINAsuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBINFatin Cassie
 
METABOLISME BILIRUBIN.pptx
METABOLISME BILIRUBIN.pptxMETABOLISME BILIRUBIN.pptx
METABOLISME BILIRUBIN.pptxchocoraisin
 

Similar to PPT Metabolisme Bilirubin.pptx (20)

Rkik1
Rkik1Rkik1
Rkik1
 
Rkk1
Rkk1Rkk1
Rkk1
 
Tgas pa dokter bainudin
Tgas pa dokter bainudinTgas pa dokter bainudin
Tgas pa dokter bainudin
 
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
 
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
 
Ppt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinPpt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubin
 
Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)
 
Metabolisme Bilirubin
Metabolisme BilirubinMetabolisme Bilirubin
Metabolisme Bilirubin
 
Kernikterus
KernikterusKernikterus
Kernikterus
 
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemi
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemiKb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemi
Kb 6 asuhan dan bayi dengan ikterus dan hipoglikemi
 
Asuhan keperawatan pada bayi hiperbilirubin
Asuhan keperawatan pada bayi hiperbilirubinAsuhan keperawatan pada bayi hiperbilirubin
Asuhan keperawatan pada bayi hiperbilirubin
 
Bilirubin
BilirubinBilirubin
Bilirubin
 
10516757.ppt
10516757.ppt10516757.ppt
10516757.ppt
 
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...
 
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa ...
 
Asuhan neonatus, bayi, dan balita
Asuhan neonatus, bayi, dan balitaAsuhan neonatus, bayi, dan balita
Asuhan neonatus, bayi, dan balita
 
hiperbilirubinemia
hiperbilirubinemiahiperbilirubinemia
hiperbilirubinemia
 
16_HYPERBILIRUBIAEMIA.ppt
16_HYPERBILIRUBIAEMIA.ppt16_HYPERBILIRUBIAEMIA.ppt
16_HYPERBILIRUBIAEMIA.ppt
 
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBINAsuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
 
METABOLISME BILIRUBIN.pptx
METABOLISME BILIRUBIN.pptxMETABOLISME BILIRUBIN.pptx
METABOLISME BILIRUBIN.pptx
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 

Recently uploaded (20)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 

PPT Metabolisme Bilirubin.pptx

  • 1. Disusun oleh Felizia Alika Yusman G992003054 Muhammad Fawzi G992008042 Pembimbing: dr. Andhika Trisna, Sp.A METABOLISME BILIRUBIN
  • 3. PENDAHULUAN • Bilirubin: end product dari perombakan heme • Sumber eritroid adalah yang utama (80%): degradasi hemoglobin eritrosit tua di dalam Sistem Retikulo Endotelial, tetapi ada kontribusi signifikan dari heme dan hemoglobin bebas yang dihasilkan namun tidak terikat pada eritrosit matur (ineffective erythropoiesis). • 20% produksi bilirubin/hari berasal dari hemoprotein lain terutama yang berasal dari hati. Contoh: cytochromes, catalase, peroxidase and tryptophan pyrrolase.
  • 4. PENDAHULUAN • Sekresi bilibirubin oleh sel hepatosit 800-1000 L/hari ~ 4 mg/KgBB per hari • pH 7.6 – 8.6 • Komponen: air, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin), pigmen empedu dan beberapa ion. • Fungsi: emulsifying lemak
  • 5. ERYTHROCYTE • Life span dalam aliran darah: 60 - 120 hari • Senescent RBCs akan difagositosis atau lisis • Lisis dapat terjadi di ekstravaskular (RES) atau intravaskular
  • 6. Liu et.al, 2019 Mekanisme enzimatik untuk pembentukan bilirubin • Heme diuraikan dalam mikrosom sel retikuloendotel oleh sistem heme oksigenase. • Oksigen ditambahkan pada jembatan a metenil antara pirol I dan II. • Produk yg terbentuk adalah biliverdin IX-a. • Biliverdin IX-a akan direduksi jadi bilirubin.
  • 7. Liu et.al, 2019 Ikatan hidrogen bilirubin IXα • Paparan kulit terhadap cahaya merubah konfigurasi geometrik bilirubin → merusak ikatan hidrogen → eksresi bilirubin tidak terkonjugasi dalam empedu • Dasar untuk fototerapi
  • 8. BILIRUBIN ’ Unconjugated’ ’ Conjugated ’ Bilirubin Indirek Direk Larut dalam air ( - ) ( + ) Larut dalam lemak ( + ) ( - ) Bersenyawa dengan albumin ( + ) ( - ) Bilirubin bebas Toksik di otak Tidak
  • 9. 1. Bilirubin diambil oleh sel parenkim hepar. 2. Konjugasi bilirubin dalam retikulum endoplasma halus. 3. Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu. Metabolisme Bilirubin di Hepar
  • 10. ● Bilirubin sukar larut dalam plasma, maka senyawa ini harus berikatan nonkovalen dengan albumin. ● Bilirubin dilepas dari albumin oleh sinusoid hepatosit oleh sistem pengangkutan yang difasilitasi. ● Ambilan bilirubin ini tergantung pada umpan-balik negatif dari ekskresi bilirubin oleh lintasan berikutnya. Ambilan Bilirubin oleh Hepar
  • 11. • Tujuan konjugasi adalah supaya bilirubin berbentuk polar. • Bilirubin akan dikonjugasi dengan asam glukuronat oleh enzim; 2 isoform enzim glukuronosil transferase • Enzim ini dapat diinduksi oleh fenobarbital. • Intermediat bilirubin monoglukuronida menjadi dominan pada ikterus obstruktif. Konjugasi Bilirubin
  • 13. Sekresi Bilirubin • Sekresi bilirubin diglukuronida ke dalam empedu melalui transportasi aktif. • Normalnya, bilirubin diglukuronida saja yg disekresikan ke dalam empedu. • Bilirubin tak-terkonjugasi dapat ditemukan dalam empedu pada pasien yang telah menjalani fototerapi. • Selanjutnya, bilirubin diglukuronida akan diekskresikan ke duodenum.
  • 15. Siklus Urobilinogen Enterohepatik • Sebagian kecil urobilinogen diabsorpsi kembali oleh sirkulasi darah untuk dibawa ke hepar. • Dari hepar, urobilinogen disekresikan kembali ke dalam lumen usus. • Pada pembentukan bilirubin berlebihan atau penyakit hepar, urobilinogen akan diekskresikan juga ke dalam urine.
  • 16. Jaundice (Ikterus) Dewasa : serum bilirubin >2 mg/dl (> 17  mol/L) Neonatus : serum bilirubin > 5 mg/dl (> 86  mol/L)
  • 17. Tipe ikterus: Pre hepatik: •Hemolisis •UCB (unconjugated bilirubin) meningkat 01 Intrahepatik: •toksin atau infeksi hati; •defisiensi sistem glukoronistransferase pd neonatus •Menganggu konjugasi dan transpor bilirubin Post hepatik: •Gangguan aliran empedu •Meningkatnya kadar bilirubin terkonjugasi dan alkalin fosfatase 02 03
  • 18. Neonatal hyperbilirubinemia • ‘physiological jaundice of the neonate’ • Penyebab:  Banyaknya Hb → ↑ produksi bilirubin  rendahnya kadar albumin plasma → ↓ transpor ke hepar  kecepatan konjugasi rendah → UDP glukuronida rendah dan imaturitas enzim konjugasi UDP-GT  Aparatus sekretori bilier imatur
  • 19. Neonatal hyperbilirubinemia  tidak adanya bakteri → ↓ pemecahan bilirubin tereduksi & meningkatkan dekonjugasi bilirubin di atau monoglukoronida menjadi UCB dengan peningkatan sirkulasi enterohepatik → potensi toksik  otak sensitive terhadap UCB → kernikterus
  • 20. IKTERUS PATOLOGIS  Timbul dalam 24 jam I  Bilirubin meningkat > 5 mg/dL dalam 24 jam  ’Cut off levels’ : > 15 mg/dL pada bayi cukup bulan > 7 mg/dL pada bayi kurang bulan  Ikterus menetap : > 8 hari pada bayi cukup bulan > 14 hari pada bayi kurang bulan  Tanda-tanda lain neonatus sakit
  • 21. ETIOLOGI IKTERUS Penyebab yang sering : Hiperbilirubinemia fisiologis Inkompatibilitas golongan darah ABO Inkompatibilitas golongan darah rhesus Infeksi Polisitemia / hiperviskositas  Prematuritas / BBLR  IDM (Infant of Diabetic Mother)  Asfiksia (hipoksia, anoksia), dehidrasi-asidosis, hipoglikemia
  • 22. DIAGNOSIS IKTERUS Anamnesis Pemeriksaan fisik : usia kehamilan aktifitas/cukup minum derajat ikterus hepatosplenomegali
  • 23. Perkiraan klinis derajat ikterus Derjat ikterus Daerah ikterus Perkiraan kadar bilirubin I Kepala dan leher 5,4 mg% II Sampai badan atas (di atas umbilikus) 9,4 mg% III Sampai badan bawah (di bawah umbilikus) hingga tungkai atas (di atas lutut) 11,4 mg% IV Sampai lengan, tungkai bawah lutut 13,3 mg% V Sampai telapak tangan dan kaki 15,8 mg%
  • 24. Laboratorium : - bilirubin total dan direk - golongan darah ibu dan Rh - golongan darah bayi dan Rh - tes Coombs direk - hemoglobin - darah lengkap dan hapusan darah - hitung retikulosit - skrining G6PD - kadar albumin DIAGNOSIS IKTERUS
  • 25. PENATALAKSANAAN IKTERUS Terapi sinar Status hidrasi dan pemberian minum Monitoring kadar bilirubin Transfusi Tukar Obat-obatan : Phenobarbital Intra venous immunoglobulin Mettaloporphyrins Cholestyramine
  • 26. PENGHENTIAN TERAPI SINAR Bayi cukup bulan bilirubin ≤ 12 mg/dL (205  mol/dL) Bayi kurang bulan bilirubin ≤ 10 mg/dL (171  mol/dL) Tampak tanda dehidrasi Bila timbul efek samping

Editor's Notes

  1. Derjat ikterus Daerah ikterus Perkir aan kadar bilirubi n I Kepala dan leher 5,4 mg% II Sampai badan atas (di atas umbilikus) 9,4 mg% III Sampai badan bawah (di bawah umbilikus) hingga tungkai atas (di atas lutut) 11,4 mg% IV Sampai lengan, tungkai bawah lutut 13,3 mg% V Sampai telapak tangan dan kaki 15,8 mg%