SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
DASAR TEORI
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai
perantara atau pengantar (Sanjaya, 2008). Media pembelajaran adalah
sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam
proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi
dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2009).
Menurut Sutikno (2009) ada beberapa fungsi penggunaan
media dalam proses pembelajaran, diantaranya:
a. Menarik perhatian siswa
b. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran
c. Memperjelas penyajian pesan supaya tidak bersifat verbalistis
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan)
d. Mengatasi keterbatasan ruang
e. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif
f. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan
g. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar
h. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/
menimbulkan gairah belajar
i. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam
j. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Laboratorium Virtual
a. Pengertian Laboratorium Virtual
Laboratorium virtual termasuk dalam multimedia interaktif.
Multimedia interaktif dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari
berbagai commit to user
media yang dikemas (diprogram) secara terpadu dan interaktif
untuk 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
menyajikan pesan pembelajaran tertentu (Warsita, 2008). Multimedia
interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol
yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat
memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contohnya
berupa multimedia pembelajaran interaktif dan aplikasi game.
Laboratorium virtual yang merupakan salah satu bentuk
multimedia interaktif, definisi laboratorium virtual tidak jauh beda
dengan pengertian multimedia interaktif. Laboratorium virtual atau bisa
disebut dengan istilah Virtual Labs adalah serangkaian alat-alat
laboratorium yang berbentuk perangkat lunak (software) komputer
berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan komputer
dan dapat mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan
pengguna berada pada laboratorium sebenarnya (Arifin, 2012).
Pengertian laboratorium virtual yang telah disampaikan
dalam beberapa teori, dapat disimpulkan bahwa laboratorium virtual
merupakan salah satu bentuk dari multimedia interaktif,
laboratorium yang berbentuk perangkat lunak (software) untuk
menciptakan dan melakukan eksperimen simulasi.
b. Aspek-aspek yang ada pada Laboratorium Virtual
Prosedur standar yang dikembangkan menyangkut pengenalan
peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum virtual,
penguasaan konsep dan dasar teori praktikum. Aspek yang lebih penting dan
perlu ditingkatkan adalah aspek penerapan metode ilmiah serta tahapannya
dan keterampilan dalam pengembangan pembelajaran secara
virtual (Sutrisno, 2011).
Menurut Suprihanto (2009) terdapat 2 komponen penting dalam
virtual lab, yaitu: simulasi dan animasi. Simulasi bertujuan
menggambarkan lingkungan nyata dalam suatu sistem. Melalui simulasi
peserta dapat melakukan percobaan dengan cara penggantian nilai
parameter-parameter, sehingga menimbulkan perilaku berbeda terhadap
percobaan yang dilakukan. Perilaku-perilaku berbeda kemudian
commit to user
ditampilkan melalui animasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
Berdasarkan teori dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
yang perlu dikembangkan dalam laboratorium virtual antara lain
adanya alat dan bahan praktikum, dasar teori atau tinjauan pustaka
praktikum, simulasi praktikum sesuai dengan metode ilmiah dan
animasi dari praktikum secara virtual.
c. Manfaat Laboratorium Virtual
Menurut Suprihanto (2009), laboratorium virtual mempunyai
beberapa manfaat, antara lain:
1) Laboratorium virtual memungkinkan siswa untuk melakukan
simulasi percobaan, baik secara perorangan maupun dalam
kelompok, kapan dan dimana saja mereka berada.
2) Kendali berada ditangan siswa sehingga tingkat kecepatan kegiatan
belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.
3) Laboratorium virtual membantu siswa dalam mempelajari materi-
materi yang bersifat abstrak, seperti: gerak partikel, inti atom, transisi
elektron, sistem peredaran darah pada makhluk hidup, dan lain-lain.
4) Laboratorium virtual memungkinkan siswa melakukan interaksi
dalam proses pembelajaran, walaupun bersifat maya.
Menurut Pakhrur (2008), ada beberapa manfaat dari laboratorium
virtual, diantaranya:
1) Tidak memerlukan ruang, peralatan-peralatan laboratorium, dan
bahan-bahan yang digunakan yang tentunya sangat mahal harganya.
2) Peralatan-peralatan praktikum yang harga mahal atau yang
tidak dimiliki pada laboratorium fisik dapat digantikan.
3) Lebih efisien, lebih ekonomis karena tidak memerlukan biaya
yang besar.
4) Laboratorium virtual diakses dimana saja, kapan saja, baik
online ataupun offline.
5) Interaktif, yaitu siswa dapat melakukan praktikum sebagaimana yang
commit to user
dilakukan pada laboratorium fisik dengan visual yang menarik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
Manfaat utama dari laboratorium dapat disimpulkan yaitu
memfasilitasi siswa dalam praktikum yang mana lebih mudah dan efisien
dalam penggunaannya serta membantu siswa dalam memahami materi-
materi abstrak yang cukup sulit dipahami jika hanya membaca.
d. Kekurangan dan Kelebihan Laboratorium Virtual
Kelebihan pembelajaran berbantuan laboratorium virtual antara lain:
1) Memungkinkan belajar secara nyaman karena alat dan bahan
disimulasikan dalam komputer dengan virtual sehingga tidak
terlalu bahaya.
2) Pembelajar dapat belajar dan mengembangkan keatifitas untuk
melakukan percbaan dengan mudah.
3) Penyajian masalah dapat disajikan menggunakan virtual di
dalam komputer untuk menimbulkan motivasi siswa.
4) Keinginan siswa untuk belajar lebih meningkat karena disajikan
dengan animasi yang lebih menarik.
5) Laboratorium virtual tidak terlalu membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan
karena sudah disajikan di dalam komputer.
6) Mendorong siswa untuk lebih efektif dan aktif di dalam proses belajar.
7) Perhitungan hasil data percobaan lebih valid dan tepat sehingga lebih
mudah untuk memperoleh konsep yang disajikan.
Adapun kekurangan dari pembelajaran berbantuan laboratorium virtual
antara lain:
1) Keberhasilan pembelajaran berbantuan laboratorium virtual bergantung
pada kemandirian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
2) Akses untuk melaksanakan kegiatan laboratorium virtual
bergantung pada jumlah fasilitas komputer yang disediakan.
3) Siswa dapat merasa jenuh jika kurang memahami tentang
penggunaan komputer sehingga dapat menimbulkan respon
yang pasif untuk melaksanakan percobaancommitvirtualto. user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
4) Diperlukan panduan dari guru sebelum pelaksanaan percobaan
menggunakan laboratorium virtual supaya terlaksana dengan
baik. (Siswono, 2013)
e. Desain Laboratorium Virtual
Praktikum secara virtual pada laboratorium virtual berbasis
Discovery pada materi sistem pertahanan tubuh manusia menggunakan objek
pengamatan yaitu animasi manusia. Variabel bebas dalam praktikum ada
berbagai macam perlakuan yangmengganggu sistem pertahanan tubuh.
Berdasarkan aspek yang dikembangkan dalam laboratorium
virtual salah satunya yaitu adanya alat dan bahan. Alat dan bahan yang
digunkan dalam laboratorium virtual berbasis Discovery pada materi
sistem pertahanan tubuh manusia yaitu bahan berupa manusia sebagai
objek, pollen rumput, virus campak. Adapun alat yang digunakan adalah
pisau. Dasar teori atau tinjauan pustaka ada pada tombol tersendiri.
Bagian samping stage atau layar ada kolom yang berisi modul praktikum
terdiri judul praktikum, tujuan praktikum dan prosedur praktikum.
Simulasi dari praktikum, manusia sebagai objek yang diberi
beberapa perlakuan dan praktikan hendak mengetahui mekanisme
pertahanan tubuh manusia seperti perlakuan yaitu tubuhnya dilukai
dengan pisau dan hasilnya objekterluka dan tombol cek disamping
objek pengamatanmemunculkan animasi mekanisme pertahanan
tubuh manusia ketika silet melukai tubuh.
Selain ada animasi objek pengamatan berupa manusia dan
berbagai macam tombol perlakuan pengganggu sistem pertahanan
tubuh, di bagian samping kiri slide terdapat keterangan praktikum
seperti judul pratikum, alat dan bahan praktikum, prosedur praktikum
dan pertanyaan untuk didiskusikan, dan ada pula tombol untuk exit
yang digunakan untuk keluar dari program.
Laboratorium virtual dibuat karena objek dari praktikum sistem
pertahanan tubuh yaitu manusia, dan tidak mungkin dilakukan praktikum
commit to user
yang sebenarnya dengan objek manusia yang diberi perlakuan menyakiti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
tubuh manusia. Perlakuan yang disajikan merupakan perlakuan yang
sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Laboratorium virtual berbasis
Discovery pada sistem pertahanan tubuh sangat bagus dikembangkan dalam
pembelajaran materi sistem pertahanan tubuh dan dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa karena siswadituntut untuk menganalisis
mekanisme pertahanan tubuh manusia setelah diberi beberapa perlakuan.
3. Discovery Learning
a. Pengertian Discovery Learning
Metode Discovery Learning adalah suatu metode pembelajaran
yang membimbing siswa untuk menemukan hal-hal yang baru bagi siswa
berupa konsep, rumus, pola, dan sejenisnya, sehingga dengan penerapan
metode ini, dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran (TIM MKPBM, 2001). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Meyer (2010) menunjukkan bahwa proses penemuan (discovery) dalam
pembelajaranmembantu siswa untuk memahami dan menganalisis.
Menurut Bruner (dalam Thorsett, 2002) metode pembelajaran
discovery adalah proses kreativitas dan pengambilan keputusan dalam
temuannya. Discovery learning merupakan suatu metode pembelajaran
yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan merumuskan
jawaban sementara mereka sendiri, dan untuk menyimpulkan prinsip-
prinsip umum dari praktis contoh atau pengalaman. Discovey learning
adalah situasi belajar di mana isi pokok apa yang terjadi belajar tidak
diberikan tetapi harus independen ditemukan oleh siswa.
Berdasarkan teori Discovery learning dapat didefinisikan sebagai
metode pembelajaran dimana guru menciptakan situasi problem solving
sehingga siswa dihadapkan pada pengalaman sendiri dan pengetahuan awal
mereka untuk menemukan kebenaran atau pengetahuan
baru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
b. Sintaks Discovery Learning
Discovery learning merupakan suatu metode pembelajaran yang
mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan merumuskan jawaban
sementara mereka sendiri, dan untuk menyimpulkan prinsip-prinsip umum
dari praktis contoh atau pengalaman. Discovey learning juga diketahui
sebagai situasi belajar di mana isi pokok pembelajaran yang terjadi
dirahasiakan (tidak diberikan) dan siswa secara independent diharapkan
dapat menemukan sendiri.
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Discovery
Fase-fase Kegiatan pembelajaran
Simulation Guru mengajukan persoalan
Anak didik diberi kesempatan
Problem statement
mengidentifikasi berbagai permasalahan.
Guru membimbing.
Permasalahan dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan atau hipotesis.
Data collection
Anak didik mengumpulkan data: membaca
literatur, mengamati objek, wawancara, uji
coba sendiri.
Data processing
Data hasil yang diperoleh diklasifikasi dan
ditabulasi
Verification Cek hipotesis telah terjawab apa belum
Generalization Anak didik menarik kesimpulan.
(Sumber: Illahi, 2012)
c. Kelebihan dan Kekurangan Discovery Learning
Thorsett (2002) mengemukakan kelebihan dan kekukarangan dari
discovery learning:
1) Keuntungan:
a) Mendukung keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran
b) Memupuk rasa ingin tahu
c) Memungkinkan pengembangan keterampilan belajar sepanjang
hayat
commit to user
d) Memberi kesempatan siswa belajar melalui pengalaman belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
e) Memberikan motivasi tinggi karena siswa memiliki
kesempatan untuk bereksperimen
f) Didasarkan pada pengetahuan sebelumnya atau
pemahaman awal siswa
2) Kekurangan:
a) Membingungkan siswa jika tidak ada kerangka awal tersedia
b) Tidak efisien dan memakan waktu
c) Menyebabkan frustrasi siswa
Santika (2012) mengemukakan kelebihan atau keunggulan yang
diperoleh dengan menggunakan teori belajar discovery atau penemuan:
1) Pengetahuan yang diperoleh menjadi tahan lebih lama (long
term memory),mudah diingat, bila dibandingkan dengan
pengetahuan yang dipelajari dengancara-cara yang lain.
2) Belajar penemuan memiliki hasil belajar yang mempunyai efek
transfer yang lebih baik dari hasil belajar lainnya. Artinya konsep-
konsep yang ditemukan menjadi milik kognitif untuk seseorang dan
lebih mudah diterapkan pada situasi baru atau pada saat dibutuhkan.
3) Secara menyeluruh belajar penemuan dapat meningkatkan penalaran
belajar suatu topik, meningkatkan kemampuan untuk berpikir secara
bebas dan sistimatis. Khususnya lagi belajar penemuan mampu
melatih keterampilan kognitif pelajar untuk menemukan dan
memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain.
Pendapat lain juga mengemukakan bahwa belajar penemuan
memberikan keleluasaan siswa dalam memecahkan masalah di
bidangnya. Membiarkan siswa memecahkan masalah dan menentukan
makna memungkinkan mereka belajar konsep dengan bahasa yang
diketahui dan melalui modus representasi yang dimiliki. Keuntungan
belajar penemuan menurut Bruner adalah adanya nilai tambah dalam
potensiintelektual, tekanan terletak pada hadiah instrinsik, siswa belajar
menemukan sesuatu, memungkinkan siswa mengingat informasi.
Adapun kekurangan teori penemuan Bruner adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
1) Tidak semua bidang studi atau sub judul bidang studi dapat
dilakukan dengan teori belajar penemuan.
2) Tidak semua peserta didik mampu diajak kerja sama melakukan
proses berpikir sebagaimana yang diharapkan.
3) Sulitnya teori terapan pada budaya masyarakat yang berlainan
antara satu daerah dengan daerah yang lain.
4) Teori relatif sulit karena memakan waktu yang relatif lama,
dikarenakansiswa kurang terbiasa untuk melakukan proses
berpikir individu juga kelompok.
4. Materi Pelajaran Sistem Pertahanan Tubuh Manusia
Materi sistem pertahanan tubuh atau disebut juga sebagai
sistem imun merupakan salah satu materi yang dipelajari oleh para
siswa kelas XI IPA pada semester genap. Para siswa diharapkan
dapat menjelaskan konsep sistem pertahanan tubuh.
Peperangan terjadi setiap waktu di dalam tubuh. Musuh-musuh
yang menyerang adalah bibit penyakit. Musuh-musuh menyerang dari
segala arah. Manusia sering tidak menyadari serangan penyakit
karena sistem pertahanan tubuh manusia sangat efektif sehingga
tubuh tidak langsung sakit ketika bibit penyakit menyerang.
Orang yang mudah sakit dan ada orang tidak mudah sakit,
berkaitan erat dengan sistem pertahanan tubuh manusia terhadap
penyakit. Jaringan tubuh yang berperan penting dalam sistm
pertahanan tubuh adalah jaringan darah dan jaringan limfa. Jaringan
darah yang berperan dalam pertahanan tubuh adalah sel darah putih.
a. Pengertian Sistem Pertahanan Tubuh atau Sistem Imun
Sistem imun atau pertahanan tubuh adalah sistem yang berperan
penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Sistem pertahanan tubuh
terdiri organ limfatik primer (sumsum tulang merah, kelenjar timus) dan
kelenjar limfatik sekunder commit(limpa, tonodususerlimfa, tonsil).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
b. Fungsi Sistem Imun
1) Penangkal “benda” asing yang masuk ke dalam tubuh;
2) Keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan
komponen tubuh yang telah tua;
3) Pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas,
serta menghancurkannya.
c. Macam-macam pertahanan tubuh
1) Pertahanan Tubuh Alami
a) Pertahanan fisik kulit
b) Pertahanan mekanik rambut hidung
c) Pertahanan kimia  air mata, mukus, saliva
d) Pertahanan biologis  populasi bakteri alami
2) Pertahanan Tubuh oleh Sel Darah Putih
Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh
terhadap patogen. Terdapat 5 jenis sel darah putih yaitu
neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit.
Gambar 2.1. Mekanisme Sistem Imun
Mekanisme pertahanan tubuh manusia dibedakan respons
nonspesifik dan respons spesifik. Berikut Tabel perbedaan antara
commit to user
respon non-spesifik dan respon spesifik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
Tabel 2.2. Perbedaan Respons Non-spesifik dengan Respons Spesifik
Respons nonspesifik Respons spesifik
Bereaksi sama terhadap semua Memiliki reaksi berbeda untuk
agen infeksi agen infeksi yang berbeda
Tidak memiliki memori Memiliki memori terhadap
terhadap infeksi sebelumnya infeksi sebelumnya
Tingkat reaksi sama pada tiap Tingkat reaksi lebih besar
agen infeksi yang berusaha terhadap agen infeksi yang
menyerang pernah menyerang sebelumnya
Pertahanan tubuh juga melibatkan antigen dan antibodi.
Antibodi atau imunoglobin adalah glikoprotein plasma yang
bersirkulasi dan dapat berinteraksi secara spesifik dengan determinan
antigen. Antigen merupakan materi asing berupa bahan kimia beracun
seperti bisa ular, yang dapat memicu bereaksinya sel B dan sel T. sel
B dan sel T merupakan jenis limfosit atau sel darah putih untuk
pertahanan tubuh lapis ketiga.
d. Tahapan Aktivitas Sel Pertahanan Tubuh dalam Menghadapi
Zat Asing atau Mekanisme Sistem Pertahanan Tubuh
1) Pengenalan antigen
a) Sel-sel darah putih mengenali antigen / zat asing.
b) Kemudian sel darah putih menandai bentuk molekul protein
dan molekul lain pada permukaan sel.
c) Sel darah putih dapat dibedakan antara sel diri sendiri dan
bukan diri sendiri (sel asing)
2) Komunikasi antar sel
Leukosit yang sudah mengenali molekul asing (misalnya
berupa bakteri maupun mikroorganisme lain) selanjutnya
menginformasikan kepada sel-sel pertahanan tubuh lain bahwa
antigen telah datang. Komunikasi antar sel diperantarai oleh
sitokin (suatu protein yang disekresi oleh sel bernukleus).
3) Mengalahkan penyerang
a) Sel penyerang / antigen dilemahkan dengan protein spesifik yang diproduksi
oleh selcommitpertahanantousertubuh yang disebut antibodi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
b) Antibodi mengikat antigen sehingga mudah dihancurkan oleh
leukosit.
e. Respons Non-spesifik
Respons nonspesifik dibedakan menjadi dua macam pertahanan
yaitu, pertahanan lapis pertama dan pertahanan lapis kedua.
1) Pertahanan lapis pertama
Pertahanan lapis pertama berfungsi melawan infeksi
yang terdapat pada permukaan tubuh, yaitu berupa kulit,
membran mukosa, sekresi alam, dan bakteri alami.
a) Kulit
Kulit merupakan bagian pertahanan tubuh yang paling awal
terhadap agen infeksi karena kulit langsung terpapar lingkungan.
Sebuah luka kecil dapat menyebabkan bakteri atau virus masuk ke
dalam tubuh, tetapi kelenjar pada kulit menyekresi asam lemak dan
keringat yang mengandung garam sehingga menghambat laju
bakteri.
b) Membran mukosa
Saluran pernapasan yang menyekresi lendir memerangkap
bakteri. Sebagian lendir yang mengandung bakteri dan masuk ke
saluran pernapasan, secara refleks dikeluarkan melalui bersin atau
batuk.
c) Sekresi alami
Sekresi alami dari tubuh banyak mengandung bakterisida.
Liur dan air mata mengandung lisozim. Asam di lambung dapat
membunuh bakteri yang masuk lewat makanan. ASI (air susu ibu)
mengandung laktoperoksidase. Cairan sperma mengandung
spermin.
d) Bakteri alami
Secara normal pada kulit, saluran pencernaan, dan saluran
kelamin terdapat beberapa jenis bakteri alami yang dapat
menghambat
commit to user
patogen. Situasi pada saatpertumbuhan bakteri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
tertentu, penggunaan antibiotik seseorang, menyebabkan
bakteri terganggu, sehingga organisme patogen memasuki
tubuh, atau biasa disebut infeksi oportunis.
2) Pertahanan lapis kedua
Pertahanan lapis kedua berfungsi melawan bakteri atau
infeksi yang gagal dilawan oleh pertahanan lapis pertama.
Pertahanan lapis kedua meliputi fagosit dan sel pembunuh
alami, protein komplemen, interferon, sitokin, dan inflamasi.
a) Fagosit dan sel pembunuh alami
Fagosit adalah sel darah putih yang memiliki
kemampuan menelan dan menghancurkan mikroba dan
material asing yang masuk ke dalam tubuh. Tangan pada
saat terluka, Fagositmenelan bakteri ke dalam vakuolanya,
dan mengeluarkan enzim untuk membunuh bakteri. Contoh
fagosit adalah neutrofil dan monosit. Fagosit dihasilkan oleh
sumsum tulang. Sel darah putih yang dapat membunuh sel-
sel tubuh yang telah terinfeksi disebut sel pembunuh alami.
b) Protein komplemen
Protein komplemen terdapat lebih dari 20 jenis.
Protein komplemen dibentuk di hati dan bersirkulasi
mengikuti aliran darah dalam bentuk tidak aktif. Antibodi
terbentuk dan memicu terbentuknya protein komplemen,
ketika terjadi infeksi. Protein komplemenmenempel pada
mikrob dan dapat mengenali mikrob dengan mudah.
c) Interferon
Beberapa sel menyekresi interferon ketika terinfeksi
suatu partikel virus. Interferon beraksi terhadap sel-sel yang
belum terinfeksi supaya sel-sel lebih kebal terhadap partikel
virus. Interferon terbentuk pada tahap awal infeksi.
d) Sitokin
Sitokin adalah molekul protein yang dihasilkan oleh sel T
commit to user
dan berfungsi sebagai pembawa pesan antarsel yang membentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
sistem kekebalan. Sitokin juga bekerja sama dengan sistem saraf
pusat dan sistem jaringan lain dalam tubuh. Jika suatu sel memiliki
reseptor yang sesuai, dapat merespons pesan dari sitokin.
e) Inflamasi
Inflamasi adalah reaksi akibat timbulnya infeksi dan
terbukanya arteriol di sekitar daerah yang terluka sehingga suplai
darah ke daerah yang terluka meningkat. Inflamasi dikontrol oleh
sejumlah enzim dan beberapa komponen lainnya, seperti
serotonin, platelet, dan basofil. Serotonin dapat meningkatkan
pelebaran arteriol dan permeabilitas jaringan pembuluh. Darah
membawa fagosit yang nantinyamelepaskan histamin dan
memakan bakteri yang menginfeksi. Daerah yang mengalami
inflamasi kemungkinan juga mengandung nanah (abses).
Gambar 2.2. Respon Inflamasi
f. Respons Spesifik
Pertahanan lapis pertama dan kedua apabila tidak dapat
membendung serangan bakteri atau mikrob patogen. Kehadiran patogen
memacu pertahanan lapis ketiga untuk aktif. Pertahanan melibatkan respons
spesifik oleh sistem imun terhadap infeksi khusus sehingga memperoleh
kekebalan (imunitas) biasanya dapat bertahan lama, bahkan
seumur hidup. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
Pertahanan lapis ketiga melibatkan sel darah putih khusus yang
disebut limfosit. Limfosit dapat mengenali mikrob yang berpotensi
menyerang serta memiliki memori mikrob. Imunitas spesifik melibatkan
dua jenis limfosit. Kedua limfosit dibentuk di sumsum tulang. Sebagian
limfosit yang telah dewasa di dalam sumsum tulang berubah menjadi
limfosit B atau disebut sel B. Sebagian limfosit yang belum mencapai
tahap dewasameninggalkan sumsum tulang menuju kelenjar timus dan
terdiferensiasi menjadi limfosit T atau sel T.
1) Cara sel B dan sel T mengenali materi asing
Protein pada membran sel ditentukan oleh suatu gen
yang disebut MHC (Major Histocompatibility Complex). Protein
yang dihasilkan oleh gen disebut protein marka atau protein
penanda. Manusia memiliki dua penanda MHC, yaitu penanda
kelas 1 dan 2. Penanda kelas 1 ditemukan di seluruh sel kecuali
sel darah merah. Penanda kelas 2 ditemukan pada sel T, sel B,
dan beberapa makrofaga. Penanda MHC yang dimiliki seorang
individu disebut identitas dan penanda MHC yang tidak dimiliki
seorang individu disebut nonidentitas atau materi asing. Sel B dan
sel Tmengenali dan mengabaikan sel yang memiliki penanda
MHC sebagai materi yang tidak berbahaya, dan mengenali agen
infeksi berupa bakteri atau virus sebagai materi asing atau
nonidentitas, kemudian memicu sel B dan sel T untuk bereaksi.
2) Sel B
a) Memiliki imunoglobin pada permukaannya. Imunoglobin
adalah protein yang dapat mengidentifikasi antigen.
b) Imunoglobin setiap jenis sel B memiliki struktur yang
spesifik dan hanya mengenali satu jenis antigen.
c) Jadi, ketika sel B telah mengidentifikasi antigen, sel B
bereplikasi dengan cepat menghasilkan sel
d) Sel limfosit B terdapat 3 jenis, yaitu:
commit to user
Sel B plasma, berfungsi mensekresikan antibodi ke sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
sirkulasi tubuh. Sel B memori berfungsi hidup dalam waktu
yang lama dalam darah dan diprogram untuk mengingat
antigen spesifik. Sel B pembelah berfungsi untuk
menghasilkan lebih banyak lagi sel-sel limfosit B.
3) Produksi antibodi
a) Produksi antibodi pada infeksi pertama kali disebut respons
antibodi primer.
b) Infeksi kedua oleh agen infeksi yang sama, sistem imun
merespons lebih cepat karena ekspansi klon telah
dilakukan pada infeksi pertama, atau biasa disebut respons
antibodi sekunder. Konsentrasi antibodi meningkat lebih
banyak dan lebih cepat daripada saat respons primer.
c) Jumlah sel memori menurun setelah infeksi pertama, tetapi
sel B memori dapat dihasilkan dengan lebih cepat pada
saat infeksi kedua.
Tabel 2.3. Macam-macam Antibodi beserta Fungsinya
Macam
Fungsi
antibodi
IGM Aglutinasi, mengaktifkan protein komplemen,
merangsang fagositosis mikrob oleh makrofaga.
IgG Mengaktifkan protein komplemen dan makrofaga,
memelihara janin (fetus) dari serangan penyakit.
IgA Mengikat mikrob (pada daerah permukaan saluran
pernapasan dan saluran makanan), mencegah
mikrob masuk ke tubuh, mengeluarkan mikrob dari
dalam tubuh bersama nukleus dan sekresi lainnya.
IgE Proteksi terhadap serangan parasit dan bersama IgG
mengikat serta mengusir antigen alergi.
IgD Mengaktifkan sel B.
Gambar 2.3. Macam antibodi atau imunoglobin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
4) Sel T
a) Sel T yang telah matang di timus berkembang menjadi
beberapa jenis sel T yang mengenali antigen.
b) Setelah menemukan antigen yang cocok, sel T bereplikasi
dengan cepat dan sel T memori juga terbentuk.
c) Sel T tidak membentuk antibodi. Sel T bekerja sama dalam
sistem imun. Imunitas yang melibatkan sel T dan fagosit
disebut imunitas tingkat sel.
d) Sel limfosit T terdapat 3 jenis, yaitu:
Sel T pembantu (helper T cell)
menstimulasi sel B untuk membelah dan memproduksi antibodi,
mengaktivasi dua jenis sel T lainnya, dan mengaktivasi makrofag
untuk segera bersiap memfagosit patogen dan sisa-sisa sel.
Sel T pembunuh (killer T cell)
menyerang sel tubuh yang terinfeksi dan sel-sel patogen
yang relatif besar (misalnya parasit) secara langsung.
Sel T supresor (suppresor T cell)
menurunkan dan menghentikan respon imun.
Gambar 2.4. Proses Pembentukan Sel B dan Sel T
e) Sebaran sel B dan sel T di dalam tubuh
commit to user
Sel B dan sel T dibentuk pada jaringan limfoid primer, yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
sumsum tulang dan timus. Sel B dan sel T mengikuti aliran
darah ke seluruh tubuh.
g. Memperoleh Imunitas Spesifik
Seseorang memproduksi antibodi jika mengalami kontak
dengan agen infeksi penyebab penyakit. Keberadaan antibodi spesifik
di dalam tubuh membuat orang dapat melawan agen infeksi dan kebal
terhadap penyakit tertentu. Imunitas yang demikian disebut imunitas
spesifik. Antibodi diperoleh setelah mengalami kontak dengan agen
infeksi disebut juga imunitas yang diperoleh (acquired immunity).
Imunitas spesifik juga dapat diperoleh dari luar tubuh dengan
cara memasukkan antibodi ke dalam tubuh melalui suatu proses
tertentu. Imunitas yang demikian disebut imunitas pasif. Istilah
imunitas aktif digunakan jika antibodi diproduksi di dalam tubuh.
Imunitas aktif dan pasif dapat diperoleh dengan cara yang berbeda.
1) Imunitas Aktif
Imunitas aktif melibatkan proses produksi antibodi dalam tubuh
seseorang untuk merespons antigen tertentu. Selain itu, sel B memori
dan sel T diproduksi dan bereaksi lebih cepat jika terjadi serangan
kedua oleh antigen yang sama. Imunitas aktif diperoleh dengan dua
cara, yaitu secara alami dan
induksi. a) Imunitas aktif alami
Seseorang ketika pertama kalinya mengalami kontak
dengan organisme patogen, tidak ada antibodi untuk melawan
organisme. Dibutuhkan waktu beberapa hari sehingga sel plasma
dan antibodi membentuk respons primer. Masa pembentukan
antibodi, orang mungkin menunjukkan gejala-gejala sakit. Antibodi
yang terbentuk memiliki sisi yang identik untuk berikatan dengan
materi asing, jika antibodi yang diproduksi mencukupi untuk
melawan mikrob, kesehatan orang benar-benar pulih. Imunitas
yang demikian disebut imunitas aktif yang diperoleh
secara alami. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
Imunitas aktif alami dalam beberapa kasus, tingkat
infeksi dapat memicu cukup antibodi meskipun tidak tampak
tanda-tanda dari luar bahwa orang sdang mengalami infeksi.
Hal demikian disebut infeksi subklinik.
Seseorang yang agen infeksi atau racunnya bereaksi
lebih cepat dari sistem imun memproduksi antibodi, dapat
berakibat fatal.
b) Imunitas aktif diinduksi
Vaksin digunakan untuk mengaktifkan sistem imun sehingga
dapat memproduksi antibodi guna melawan organisme penyebab
penyakit. Pemberian vaksin dilakukan supaya bakteri atau organisme
tidak dapat lagi menyebabkan penyakit. sistem imun menunjukkan
respons antibodi primer saat vaksin diinjeksikan ke dalam tubuh
seseorang. Vaksinasi yang kedua menunjukkan respons antibodi
sekunder. Antibodi spesifik terhadap jenis mikrob yang diberi
perlakuan sehingga jika seseorang terpapar mikrob yang
sesungguhnya pada masa mendatang, sel memori dan antibodi siap
mengantisipasi dan orang dapat dikatakan kebal terhadap infeksi.
Imunitas yang demikian disebut imunitas aktif yang diperoleh dengan
cara induksi.
2) Imunitas Pasif
Antibodi yang diproduksi oleh seseorang dan diberikan
kepada orang lain dapat menumbuhkan imunitas pada orang.
Seseorang yang menerima antibodi demikian disebut memiliki
imunitas pasif. Disebut pasif karena antibodi tidak diproduksi
dalam diri sendiri. Keuntungan dari imunitas pasif adalah dapat
memberikan perlindungan dengan segera.tetapi, antibodi yang
diperoleh tidak bertahan lama dan menurun dengan cepat
dalam periode waktu yang cukup singkat. Imunitas pasif dapat
diperoleh melalui dua cara, yaitu secara alami dan induksi.
a) Imunitas Pasif Alami
(1) Janin yang sedang tumbuh memperoleh antibodi dari ibunya
commit to user
melalui plasenta. Antibodi memberikan perlindungan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
janin dan bayi karena sistem imunitas bayi belum
berfungsi sebelum bayi dilahirkan.
(2) Bayi juga memperoleh antibodi dari ASI, karena air susu yang
pertama kali keluar adalah kolostrum yang kayaantibodi.
b) Imunitas pasif Diinduksi
(1) Salah seorang anggota keluarga mengidap penyakit
hepatitis A, beresiko terkena infeksi.
(2) Vaksin antibodi spesifik yang segera diberikan untuk
hepatitis A, dapat menghindarkan infeksi.
(3) Antibodi spesifik hepatitis A dapat diperoleh melalui
ekstrak plasma darah penderita penyakit hepatitis A.
5. Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan yang pernah dilakukan mengenai laboratorium virtual
salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Saputro (2011) tentang Metode
Pembelajaran Guided Discovery. Sinopsis tesis mengupas tentang discovery atau
guided discovery mulai dari pengertiannya, perencanaan pembelajaran discovery
yang dilakukan di SMP 1 Lasem, evaluasi dari pembelajaran discovery di SMP 1
Lasem dan keuntungan yang dari pembelajaran dengan metode discovery.
Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Radyan
(2011) tentang kelayakan dari produk laboratorium virtual. Tujuan penelitian
untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan dari produk laboratorium
virtual uji makanan yang mana uji makanan dalam praktikum sebenarnya
membutuhkan alat dan bahan banyak sekali dan waktunya lama. Berdasarkan
hasil uji kelayakan produk, 91% menyatakan layak digunakan. Penelitian Radyan
mengadopsi cara mengembangkan produk, membuat kisi-kisi instrument untuk
angket validasi dan cara menentukan persentase kelayakan produk sehingga
bisa menentukan produk yang dikembangkan layak atau tidak untuk digunakan.
Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Muladi, Fahmi,
dan Ahmad (2011) tentang kelayakan Multimedia Interaktif tahun di Malang.
Penelitian Fahmi dan commitAhmadto mempunyaiuser tujuan mengembangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
produk dan mengetahui kelayakan dari produk yang dikembangkan. Setelah
dikembangkan hasil persentase kelayakan produknya sebesar 89,7% jadi layak
untuk digunakan. Kegiatan uji validitas, melalui uji validitas oleh ahli materi, ahli
media, pengguna pada uji skala kecil dan uji lapangan. Uji kelompok kecil
melakukan uji pada 5 siswa, pada uji lapangan dilakukan pada 25 orang saja.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri, Ngazizah dan Kurniawan
mengenai pendekatan Discovery dalam mengoptimalkan ketrampilan
berpikir kritis. Penelitian membuktikan bahwa worksheet dengan
pendekatan discovery dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa,
ditandai dengan hasil rata-rata posttest terhadap student worksheet siswa
sebesar 78,75 yang berarti sudah mencapai KKM 75.
B. Kerangka Pemikiran
Era globalisasi sekarang manusia dituntut mempunyai mutu sumber daya
yang bisa membuatnya bertahan atau meningkat menjadi lebih baik dalam arus
perubahan zaman. Sekarang setiap kegiatan manusia tidak lepas dari teknologi-
teknologi yang mutakhir seperti teknologi dan informasi sangat berkembang pesat.
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu sumber daya
manusia. Salah rinsip pembelajaran yang telah disesuaikan dengan Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi adalah pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Persiapan
yang perlu dilakukan guna menunjang penyampaian materi pembelajaran dan
keberhasilan suatu pendidikan yakni menggunakan media pembelajaran.
Permendikbud nomor 69 tahun 2013 menerangkan bahwa pola pembelajaran yang
dahulu merupakan pembelajaran alat tunggal, sekarang diubah menjadi
pembelajaran berbasis alat multimedia yaitu multimedia interaktif, salah satu bentuk
multimedia interaktif adalah laboratorium virtual.
SMA Batik 1 Surakarta sudah menerapkan kurikulum 2013 yang mana
siswa dituntut lebih aktif dalam pembelajaran, scientific approach yang lebih
menekankan siswa terbiasa dalam suatu kegiatan ilmiah menggunakan metodologi
penelitian, tetapi siswa banyak yang belum paham. Siswa lebih paham dengan
commit to user
materi yang guru jelaskan apabila siswa melakukan praktikum atau menemukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
sendiri ilmunya dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator membantu siswa dalam
menemukan suatu ilmu. Kelengkapan alat-alat praktikum terutama torso-torso di
laboratorium biologi SMA Batik 1 Surakarta belum lengkap, torso-torso sudah banyak
yang rusak. Banyak materi biologi untuk kelas XI MIA merupakan materi-materi yang
objek materinya tidak bisa dilihat langsung oleh mata sehingga harus menggunakan
alat bantu misalnya mikroskop dan banyak materi yang berupa suatu proses atau
mekanisme sehingga membutuhkan media pembelajaran yang tepat untuk
membantu siswa dalam memahami materi-materi.
SMA Batik 1 Surakarta merupakan sekolah yang berbasis multimedia
salah satu solusi dari tuntutan pendidikan di era globalisasi dengan keadaan
lapangan yang ada adalah perlu adanya dalam mengembangkan media
pembelajaran yang berupa multimedia interkatif untuk membantu siswa dalam
memahami materi. Laboratorium virtual berbasis discovery pada materi sistem
imun sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan media pembelajaran
yang tepat untuk membantu siswa dalam memahami materi sistem imun dan
sesuai dengan tuntutan pendidikan di era globalisasi saat ini. Kerangka
pemikiran penelitian dapat disajikan dalam Gambar 2.5 berikut.
Tuntutan Kebutuhan Guru:
Pendidikan di Era - Kelengkapan alat
globalisasi praktikum kurang,
(kurikulum 2013): banyak alat
- Pembelajaran praktikum yang
berbasis sudah rusak.
multimedia - Pemanfaatan
interaktif multimedia
- Siswa lebih aktif mayoritas berbatas
(student center) pada power point.
- Scientific
approach
Kebutuhan Siswa:
- Siswa belum begitu paham
dengan metode ilmiah yang
merupakan salah satu hal
yang penting dalam
scientific approach
- Banyak materi biologi kelas
XI merupakan materi yang
menjelaskan proses
- Siswa lebih mengerti ketika
telah melakukan praktikum
(pengalaman sendiri)
Pengembangan laboratorium virtual berbasis discovery pada materi
sistem imun untuk kelas XI MIA SMA Batik 1 Surakarta
Pengembangan laboratorium virtual berbasis discovery learning
Gambar 2.5. Bagan Kerangka Berpikir

More Related Content

What's hot

Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  pengenalan e learning, univer...Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  pengenalan e learning, univer...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...
Jerry Setiawan
 
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...
suryo pranoto
 
Pembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputerPembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputer
FKIP UHO
 
Model model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerModel model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputer
ridha hutami
 
Pengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbkPengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbk
Intan Mabruro
 

What's hot (13)

Rpp
RppRpp
Rpp
 
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learningSim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
 
Forum 14
Forum 14Forum 14
Forum 14
 
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  pengenalan e learning, univer...Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  pengenalan e learning, univer...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...
 
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...
 
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...
 
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...
 
Pembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputerPembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputer
 
Model model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerModel model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputer
 
Pengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbkPengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbk
 
14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...
14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...
14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...
 
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017
 
RPP TIK KLS IX SMP
RPP TIK KLS IX SMPRPP TIK KLS IX SMP
RPP TIK KLS IX SMP
 

Similar to 03. bab ii

Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia
anirsu
 
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem e learning, mercubuana, 2017
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem e learning, mercubuana, 2017Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem e learning, mercubuana, 2017
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem e learning, mercubuana, 2017
bunga lahir wana
 
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaranAplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
Zyfa Syafara
 
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
Defi Wulandani
 
Makalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputerMakalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputer
Heri Sucipto
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
SaftuniSaf
 

Similar to 03. bab ii (20)

PPT E-learning, blog dan virtual Lab
PPT E-learning, blog dan virtual LabPPT E-learning, blog dan virtual Lab
PPT E-learning, blog dan virtual Lab
 
Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia
 
87-417-1-PB.pdf
87-417-1-PB.pdf87-417-1-PB.pdf
87-417-1-PB.pdf
 
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem e learning, mercubuana, 2017
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem e learning, mercubuana, 2017Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem e learning, mercubuana, 2017
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem e learning, mercubuana, 2017
 
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaranAplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
 
08 isi pelajaran 10
08  isi pelajaran 1008  isi pelajaran 10
08 isi pelajaran 10
 
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
 
Jurnal danial
Jurnal danialJurnal danial
Jurnal danial
 
Tugas mandiri 1 702016015
Tugas mandiri 1 702016015Tugas mandiri 1 702016015
Tugas mandiri 1 702016015
 
Media pembelajaran modul ihsan
Media pembelajaran modul ihsanMedia pembelajaran modul ihsan
Media pembelajaran modul ihsan
 
Tugas media belajar
Tugas media belajarTugas media belajar
Tugas media belajar
 
Makalah pembuatan Alat praktikum Brachistocrone
Makalah pembuatan Alat praktikum BrachistocroneMakalah pembuatan Alat praktikum Brachistocrone
Makalah pembuatan Alat praktikum Brachistocrone
 
PPT E-Learning Kel 1 (2).pptx
PPT E-Learning Kel 1 (2).pptxPPT E-Learning Kel 1 (2).pptx
PPT E-Learning Kel 1 (2).pptx
 
RPP blended-learning-ipa-smp.pdf
RPP blended-learning-ipa-smp.pdfRPP blended-learning-ipa-smp.pdf
RPP blended-learning-ipa-smp.pdf
 
Rps mikrokontroler
Rps mikrokontrolerRps mikrokontroler
Rps mikrokontroler
 
Media Berbasis Web
Media Berbasis WebMedia Berbasis Web
Media Berbasis Web
 
Makalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputerMakalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputer
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
 
Modul pembelajaran pratiwi ayu hartini
Modul  pembelajaran pratiwi ayu hartiniModul  pembelajaran pratiwi ayu hartini
Modul pembelajaran pratiwi ayu hartini
 
Modul pembelajaran tutorial
Modul  pembelajaran tutorialModul  pembelajaran tutorial
Modul pembelajaran tutorial
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

03. bab ii

  • 1. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II DASAR TEORI A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar (Sanjaya, 2008). Media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2009). Menurut Sutikno (2009) ada beberapa fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran, diantaranya: a. Menarik perhatian siswa b. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran c. Memperjelas penyajian pesan supaya tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan) d. Mengatasi keterbatasan ruang e. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif f. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan g. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar h. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/ menimbulkan gairah belajar i. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam j. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 2. Laboratorium Virtual a. Pengertian Laboratorium Virtual Laboratorium virtual termasuk dalam multimedia interaktif. Multimedia interaktif dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari berbagai commit to user media yang dikemas (diprogram) secara terpadu dan interaktif untuk 11
  • 2. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12 menyajikan pesan pembelajaran tertentu (Warsita, 2008). Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contohnya berupa multimedia pembelajaran interaktif dan aplikasi game. Laboratorium virtual yang merupakan salah satu bentuk multimedia interaktif, definisi laboratorium virtual tidak jauh beda dengan pengertian multimedia interaktif. Laboratorium virtual atau bisa disebut dengan istilah Virtual Labs adalah serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak (software) komputer berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan komputer dan dapat mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada pada laboratorium sebenarnya (Arifin, 2012). Pengertian laboratorium virtual yang telah disampaikan dalam beberapa teori, dapat disimpulkan bahwa laboratorium virtual merupakan salah satu bentuk dari multimedia interaktif, laboratorium yang berbentuk perangkat lunak (software) untuk menciptakan dan melakukan eksperimen simulasi. b. Aspek-aspek yang ada pada Laboratorium Virtual Prosedur standar yang dikembangkan menyangkut pengenalan peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum virtual, penguasaan konsep dan dasar teori praktikum. Aspek yang lebih penting dan perlu ditingkatkan adalah aspek penerapan metode ilmiah serta tahapannya dan keterampilan dalam pengembangan pembelajaran secara virtual (Sutrisno, 2011). Menurut Suprihanto (2009) terdapat 2 komponen penting dalam virtual lab, yaitu: simulasi dan animasi. Simulasi bertujuan menggambarkan lingkungan nyata dalam suatu sistem. Melalui simulasi peserta dapat melakukan percobaan dengan cara penggantian nilai parameter-parameter, sehingga menimbulkan perilaku berbeda terhadap percobaan yang dilakukan. Perilaku-perilaku berbeda kemudian commit to user ditampilkan melalui animasi.
  • 3. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13 Berdasarkan teori dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek yang perlu dikembangkan dalam laboratorium virtual antara lain adanya alat dan bahan praktikum, dasar teori atau tinjauan pustaka praktikum, simulasi praktikum sesuai dengan metode ilmiah dan animasi dari praktikum secara virtual. c. Manfaat Laboratorium Virtual Menurut Suprihanto (2009), laboratorium virtual mempunyai beberapa manfaat, antara lain: 1) Laboratorium virtual memungkinkan siswa untuk melakukan simulasi percobaan, baik secara perorangan maupun dalam kelompok, kapan dan dimana saja mereka berada. 2) Kendali berada ditangan siswa sehingga tingkat kecepatan kegiatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. 3) Laboratorium virtual membantu siswa dalam mempelajari materi- materi yang bersifat abstrak, seperti: gerak partikel, inti atom, transisi elektron, sistem peredaran darah pada makhluk hidup, dan lain-lain. 4) Laboratorium virtual memungkinkan siswa melakukan interaksi dalam proses pembelajaran, walaupun bersifat maya. Menurut Pakhrur (2008), ada beberapa manfaat dari laboratorium virtual, diantaranya: 1) Tidak memerlukan ruang, peralatan-peralatan laboratorium, dan bahan-bahan yang digunakan yang tentunya sangat mahal harganya. 2) Peralatan-peralatan praktikum yang harga mahal atau yang tidak dimiliki pada laboratorium fisik dapat digantikan. 3) Lebih efisien, lebih ekonomis karena tidak memerlukan biaya yang besar. 4) Laboratorium virtual diakses dimana saja, kapan saja, baik online ataupun offline. 5) Interaktif, yaitu siswa dapat melakukan praktikum sebagaimana yang commit to user dilakukan pada laboratorium fisik dengan visual yang menarik.
  • 4. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14 Manfaat utama dari laboratorium dapat disimpulkan yaitu memfasilitasi siswa dalam praktikum yang mana lebih mudah dan efisien dalam penggunaannya serta membantu siswa dalam memahami materi- materi abstrak yang cukup sulit dipahami jika hanya membaca. d. Kekurangan dan Kelebihan Laboratorium Virtual Kelebihan pembelajaran berbantuan laboratorium virtual antara lain: 1) Memungkinkan belajar secara nyaman karena alat dan bahan disimulasikan dalam komputer dengan virtual sehingga tidak terlalu bahaya. 2) Pembelajar dapat belajar dan mengembangkan keatifitas untuk melakukan percbaan dengan mudah. 3) Penyajian masalah dapat disajikan menggunakan virtual di dalam komputer untuk menimbulkan motivasi siswa. 4) Keinginan siswa untuk belajar lebih meningkat karena disajikan dengan animasi yang lebih menarik. 5) Laboratorium virtual tidak terlalu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan karena sudah disajikan di dalam komputer. 6) Mendorong siswa untuk lebih efektif dan aktif di dalam proses belajar. 7) Perhitungan hasil data percobaan lebih valid dan tepat sehingga lebih mudah untuk memperoleh konsep yang disajikan. Adapun kekurangan dari pembelajaran berbantuan laboratorium virtual antara lain: 1) Keberhasilan pembelajaran berbantuan laboratorium virtual bergantung pada kemandirian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. 2) Akses untuk melaksanakan kegiatan laboratorium virtual bergantung pada jumlah fasilitas komputer yang disediakan. 3) Siswa dapat merasa jenuh jika kurang memahami tentang penggunaan komputer sehingga dapat menimbulkan respon yang pasif untuk melaksanakan percobaancommitvirtualto. user
  • 5. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15 4) Diperlukan panduan dari guru sebelum pelaksanaan percobaan menggunakan laboratorium virtual supaya terlaksana dengan baik. (Siswono, 2013) e. Desain Laboratorium Virtual Praktikum secara virtual pada laboratorium virtual berbasis Discovery pada materi sistem pertahanan tubuh manusia menggunakan objek pengamatan yaitu animasi manusia. Variabel bebas dalam praktikum ada berbagai macam perlakuan yangmengganggu sistem pertahanan tubuh. Berdasarkan aspek yang dikembangkan dalam laboratorium virtual salah satunya yaitu adanya alat dan bahan. Alat dan bahan yang digunkan dalam laboratorium virtual berbasis Discovery pada materi sistem pertahanan tubuh manusia yaitu bahan berupa manusia sebagai objek, pollen rumput, virus campak. Adapun alat yang digunakan adalah pisau. Dasar teori atau tinjauan pustaka ada pada tombol tersendiri. Bagian samping stage atau layar ada kolom yang berisi modul praktikum terdiri judul praktikum, tujuan praktikum dan prosedur praktikum. Simulasi dari praktikum, manusia sebagai objek yang diberi beberapa perlakuan dan praktikan hendak mengetahui mekanisme pertahanan tubuh manusia seperti perlakuan yaitu tubuhnya dilukai dengan pisau dan hasilnya objekterluka dan tombol cek disamping objek pengamatanmemunculkan animasi mekanisme pertahanan tubuh manusia ketika silet melukai tubuh. Selain ada animasi objek pengamatan berupa manusia dan berbagai macam tombol perlakuan pengganggu sistem pertahanan tubuh, di bagian samping kiri slide terdapat keterangan praktikum seperti judul pratikum, alat dan bahan praktikum, prosedur praktikum dan pertanyaan untuk didiskusikan, dan ada pula tombol untuk exit yang digunakan untuk keluar dari program. Laboratorium virtual dibuat karena objek dari praktikum sistem pertahanan tubuh yaitu manusia, dan tidak mungkin dilakukan praktikum commit to user yang sebenarnya dengan objek manusia yang diberi perlakuan menyakiti
  • 6. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16 tubuh manusia. Perlakuan yang disajikan merupakan perlakuan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Laboratorium virtual berbasis Discovery pada sistem pertahanan tubuh sangat bagus dikembangkan dalam pembelajaran materi sistem pertahanan tubuh dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa karena siswadituntut untuk menganalisis mekanisme pertahanan tubuh manusia setelah diberi beberapa perlakuan. 3. Discovery Learning a. Pengertian Discovery Learning Metode Discovery Learning adalah suatu metode pembelajaran yang membimbing siswa untuk menemukan hal-hal yang baru bagi siswa berupa konsep, rumus, pola, dan sejenisnya, sehingga dengan penerapan metode ini, dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran (TIM MKPBM, 2001). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Meyer (2010) menunjukkan bahwa proses penemuan (discovery) dalam pembelajaranmembantu siswa untuk memahami dan menganalisis. Menurut Bruner (dalam Thorsett, 2002) metode pembelajaran discovery adalah proses kreativitas dan pengambilan keputusan dalam temuannya. Discovery learning merupakan suatu metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan merumuskan jawaban sementara mereka sendiri, dan untuk menyimpulkan prinsip- prinsip umum dari praktis contoh atau pengalaman. Discovey learning adalah situasi belajar di mana isi pokok apa yang terjadi belajar tidak diberikan tetapi harus independen ditemukan oleh siswa. Berdasarkan teori Discovery learning dapat didefinisikan sebagai metode pembelajaran dimana guru menciptakan situasi problem solving sehingga siswa dihadapkan pada pengalaman sendiri dan pengetahuan awal mereka untuk menemukan kebenaran atau pengetahuan baru. commit to user
  • 7. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17 b. Sintaks Discovery Learning Discovery learning merupakan suatu metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan merumuskan jawaban sementara mereka sendiri, dan untuk menyimpulkan prinsip-prinsip umum dari praktis contoh atau pengalaman. Discovey learning juga diketahui sebagai situasi belajar di mana isi pokok pembelajaran yang terjadi dirahasiakan (tidak diberikan) dan siswa secara independent diharapkan dapat menemukan sendiri. Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Discovery Fase-fase Kegiatan pembelajaran Simulation Guru mengajukan persoalan Anak didik diberi kesempatan Problem statement mengidentifikasi berbagai permasalahan. Guru membimbing. Permasalahan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis. Data collection Anak didik mengumpulkan data: membaca literatur, mengamati objek, wawancara, uji coba sendiri. Data processing Data hasil yang diperoleh diklasifikasi dan ditabulasi Verification Cek hipotesis telah terjawab apa belum Generalization Anak didik menarik kesimpulan. (Sumber: Illahi, 2012) c. Kelebihan dan Kekurangan Discovery Learning Thorsett (2002) mengemukakan kelebihan dan kekukarangan dari discovery learning: 1) Keuntungan: a) Mendukung keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran b) Memupuk rasa ingin tahu c) Memungkinkan pengembangan keterampilan belajar sepanjang hayat commit to user d) Memberi kesempatan siswa belajar melalui pengalaman belajar
  • 8. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18 e) Memberikan motivasi tinggi karena siswa memiliki kesempatan untuk bereksperimen f) Didasarkan pada pengetahuan sebelumnya atau pemahaman awal siswa 2) Kekurangan: a) Membingungkan siswa jika tidak ada kerangka awal tersedia b) Tidak efisien dan memakan waktu c) Menyebabkan frustrasi siswa Santika (2012) mengemukakan kelebihan atau keunggulan yang diperoleh dengan menggunakan teori belajar discovery atau penemuan: 1) Pengetahuan yang diperoleh menjadi tahan lebih lama (long term memory),mudah diingat, bila dibandingkan dengan pengetahuan yang dipelajari dengancara-cara yang lain. 2) Belajar penemuan memiliki hasil belajar yang mempunyai efek transfer yang lebih baik dari hasil belajar lainnya. Artinya konsep- konsep yang ditemukan menjadi milik kognitif untuk seseorang dan lebih mudah diterapkan pada situasi baru atau pada saat dibutuhkan. 3) Secara menyeluruh belajar penemuan dapat meningkatkan penalaran belajar suatu topik, meningkatkan kemampuan untuk berpikir secara bebas dan sistimatis. Khususnya lagi belajar penemuan mampu melatih keterampilan kognitif pelajar untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain. Pendapat lain juga mengemukakan bahwa belajar penemuan memberikan keleluasaan siswa dalam memecahkan masalah di bidangnya. Membiarkan siswa memecahkan masalah dan menentukan makna memungkinkan mereka belajar konsep dengan bahasa yang diketahui dan melalui modus representasi yang dimiliki. Keuntungan belajar penemuan menurut Bruner adalah adanya nilai tambah dalam potensiintelektual, tekanan terletak pada hadiah instrinsik, siswa belajar menemukan sesuatu, memungkinkan siswa mengingat informasi. Adapun kekurangan teori penemuan Bruner adalah sebagai berikut:
  • 9. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 19 1) Tidak semua bidang studi atau sub judul bidang studi dapat dilakukan dengan teori belajar penemuan. 2) Tidak semua peserta didik mampu diajak kerja sama melakukan proses berpikir sebagaimana yang diharapkan. 3) Sulitnya teori terapan pada budaya masyarakat yang berlainan antara satu daerah dengan daerah yang lain. 4) Teori relatif sulit karena memakan waktu yang relatif lama, dikarenakansiswa kurang terbiasa untuk melakukan proses berpikir individu juga kelompok. 4. Materi Pelajaran Sistem Pertahanan Tubuh Manusia Materi sistem pertahanan tubuh atau disebut juga sebagai sistem imun merupakan salah satu materi yang dipelajari oleh para siswa kelas XI IPA pada semester genap. Para siswa diharapkan dapat menjelaskan konsep sistem pertahanan tubuh. Peperangan terjadi setiap waktu di dalam tubuh. Musuh-musuh yang menyerang adalah bibit penyakit. Musuh-musuh menyerang dari segala arah. Manusia sering tidak menyadari serangan penyakit karena sistem pertahanan tubuh manusia sangat efektif sehingga tubuh tidak langsung sakit ketika bibit penyakit menyerang. Orang yang mudah sakit dan ada orang tidak mudah sakit, berkaitan erat dengan sistem pertahanan tubuh manusia terhadap penyakit. Jaringan tubuh yang berperan penting dalam sistm pertahanan tubuh adalah jaringan darah dan jaringan limfa. Jaringan darah yang berperan dalam pertahanan tubuh adalah sel darah putih. a. Pengertian Sistem Pertahanan Tubuh atau Sistem Imun Sistem imun atau pertahanan tubuh adalah sistem yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Sistem pertahanan tubuh terdiri organ limfatik primer (sumsum tulang merah, kelenjar timus) dan kelenjar limfatik sekunder commit(limpa, tonodususerlimfa, tonsil).
  • 10. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 20 b. Fungsi Sistem Imun 1) Penangkal “benda” asing yang masuk ke dalam tubuh; 2) Keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang telah tua; 3) Pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas, serta menghancurkannya. c. Macam-macam pertahanan tubuh 1) Pertahanan Tubuh Alami a) Pertahanan fisik kulit b) Pertahanan mekanik rambut hidung c) Pertahanan kimia  air mata, mukus, saliva d) Pertahanan biologis  populasi bakteri alami 2) Pertahanan Tubuh oleh Sel Darah Putih Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap patogen. Terdapat 5 jenis sel darah putih yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Gambar 2.1. Mekanisme Sistem Imun Mekanisme pertahanan tubuh manusia dibedakan respons nonspesifik dan respons spesifik. Berikut Tabel perbedaan antara commit to user respon non-spesifik dan respon spesifik.
  • 11. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21 Tabel 2.2. Perbedaan Respons Non-spesifik dengan Respons Spesifik Respons nonspesifik Respons spesifik Bereaksi sama terhadap semua Memiliki reaksi berbeda untuk agen infeksi agen infeksi yang berbeda Tidak memiliki memori Memiliki memori terhadap terhadap infeksi sebelumnya infeksi sebelumnya Tingkat reaksi sama pada tiap Tingkat reaksi lebih besar agen infeksi yang berusaha terhadap agen infeksi yang menyerang pernah menyerang sebelumnya Pertahanan tubuh juga melibatkan antigen dan antibodi. Antibodi atau imunoglobin adalah glikoprotein plasma yang bersirkulasi dan dapat berinteraksi secara spesifik dengan determinan antigen. Antigen merupakan materi asing berupa bahan kimia beracun seperti bisa ular, yang dapat memicu bereaksinya sel B dan sel T. sel B dan sel T merupakan jenis limfosit atau sel darah putih untuk pertahanan tubuh lapis ketiga. d. Tahapan Aktivitas Sel Pertahanan Tubuh dalam Menghadapi Zat Asing atau Mekanisme Sistem Pertahanan Tubuh 1) Pengenalan antigen a) Sel-sel darah putih mengenali antigen / zat asing. b) Kemudian sel darah putih menandai bentuk molekul protein dan molekul lain pada permukaan sel. c) Sel darah putih dapat dibedakan antara sel diri sendiri dan bukan diri sendiri (sel asing) 2) Komunikasi antar sel Leukosit yang sudah mengenali molekul asing (misalnya berupa bakteri maupun mikroorganisme lain) selanjutnya menginformasikan kepada sel-sel pertahanan tubuh lain bahwa antigen telah datang. Komunikasi antar sel diperantarai oleh sitokin (suatu protein yang disekresi oleh sel bernukleus). 3) Mengalahkan penyerang a) Sel penyerang / antigen dilemahkan dengan protein spesifik yang diproduksi oleh selcommitpertahanantousertubuh yang disebut antibodi.
  • 12. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 22 b) Antibodi mengikat antigen sehingga mudah dihancurkan oleh leukosit. e. Respons Non-spesifik Respons nonspesifik dibedakan menjadi dua macam pertahanan yaitu, pertahanan lapis pertama dan pertahanan lapis kedua. 1) Pertahanan lapis pertama Pertahanan lapis pertama berfungsi melawan infeksi yang terdapat pada permukaan tubuh, yaitu berupa kulit, membran mukosa, sekresi alam, dan bakteri alami. a) Kulit Kulit merupakan bagian pertahanan tubuh yang paling awal terhadap agen infeksi karena kulit langsung terpapar lingkungan. Sebuah luka kecil dapat menyebabkan bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh, tetapi kelenjar pada kulit menyekresi asam lemak dan keringat yang mengandung garam sehingga menghambat laju bakteri. b) Membran mukosa Saluran pernapasan yang menyekresi lendir memerangkap bakteri. Sebagian lendir yang mengandung bakteri dan masuk ke saluran pernapasan, secara refleks dikeluarkan melalui bersin atau batuk. c) Sekresi alami Sekresi alami dari tubuh banyak mengandung bakterisida. Liur dan air mata mengandung lisozim. Asam di lambung dapat membunuh bakteri yang masuk lewat makanan. ASI (air susu ibu) mengandung laktoperoksidase. Cairan sperma mengandung spermin. d) Bakteri alami Secara normal pada kulit, saluran pencernaan, dan saluran kelamin terdapat beberapa jenis bakteri alami yang dapat menghambat commit to user patogen. Situasi pada saatpertumbuhan bakteri
  • 13. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 23 tertentu, penggunaan antibiotik seseorang, menyebabkan bakteri terganggu, sehingga organisme patogen memasuki tubuh, atau biasa disebut infeksi oportunis. 2) Pertahanan lapis kedua Pertahanan lapis kedua berfungsi melawan bakteri atau infeksi yang gagal dilawan oleh pertahanan lapis pertama. Pertahanan lapis kedua meliputi fagosit dan sel pembunuh alami, protein komplemen, interferon, sitokin, dan inflamasi. a) Fagosit dan sel pembunuh alami Fagosit adalah sel darah putih yang memiliki kemampuan menelan dan menghancurkan mikroba dan material asing yang masuk ke dalam tubuh. Tangan pada saat terluka, Fagositmenelan bakteri ke dalam vakuolanya, dan mengeluarkan enzim untuk membunuh bakteri. Contoh fagosit adalah neutrofil dan monosit. Fagosit dihasilkan oleh sumsum tulang. Sel darah putih yang dapat membunuh sel- sel tubuh yang telah terinfeksi disebut sel pembunuh alami. b) Protein komplemen Protein komplemen terdapat lebih dari 20 jenis. Protein komplemen dibentuk di hati dan bersirkulasi mengikuti aliran darah dalam bentuk tidak aktif. Antibodi terbentuk dan memicu terbentuknya protein komplemen, ketika terjadi infeksi. Protein komplemenmenempel pada mikrob dan dapat mengenali mikrob dengan mudah. c) Interferon Beberapa sel menyekresi interferon ketika terinfeksi suatu partikel virus. Interferon beraksi terhadap sel-sel yang belum terinfeksi supaya sel-sel lebih kebal terhadap partikel virus. Interferon terbentuk pada tahap awal infeksi. d) Sitokin Sitokin adalah molekul protein yang dihasilkan oleh sel T commit to user dan berfungsi sebagai pembawa pesan antarsel yang membentuk
  • 14. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 24 sistem kekebalan. Sitokin juga bekerja sama dengan sistem saraf pusat dan sistem jaringan lain dalam tubuh. Jika suatu sel memiliki reseptor yang sesuai, dapat merespons pesan dari sitokin. e) Inflamasi Inflamasi adalah reaksi akibat timbulnya infeksi dan terbukanya arteriol di sekitar daerah yang terluka sehingga suplai darah ke daerah yang terluka meningkat. Inflamasi dikontrol oleh sejumlah enzim dan beberapa komponen lainnya, seperti serotonin, platelet, dan basofil. Serotonin dapat meningkatkan pelebaran arteriol dan permeabilitas jaringan pembuluh. Darah membawa fagosit yang nantinyamelepaskan histamin dan memakan bakteri yang menginfeksi. Daerah yang mengalami inflamasi kemungkinan juga mengandung nanah (abses). Gambar 2.2. Respon Inflamasi f. Respons Spesifik Pertahanan lapis pertama dan kedua apabila tidak dapat membendung serangan bakteri atau mikrob patogen. Kehadiran patogen memacu pertahanan lapis ketiga untuk aktif. Pertahanan melibatkan respons spesifik oleh sistem imun terhadap infeksi khusus sehingga memperoleh kekebalan (imunitas) biasanya dapat bertahan lama, bahkan seumur hidup. commit to user
  • 15. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 25 Pertahanan lapis ketiga melibatkan sel darah putih khusus yang disebut limfosit. Limfosit dapat mengenali mikrob yang berpotensi menyerang serta memiliki memori mikrob. Imunitas spesifik melibatkan dua jenis limfosit. Kedua limfosit dibentuk di sumsum tulang. Sebagian limfosit yang telah dewasa di dalam sumsum tulang berubah menjadi limfosit B atau disebut sel B. Sebagian limfosit yang belum mencapai tahap dewasameninggalkan sumsum tulang menuju kelenjar timus dan terdiferensiasi menjadi limfosit T atau sel T. 1) Cara sel B dan sel T mengenali materi asing Protein pada membran sel ditentukan oleh suatu gen yang disebut MHC (Major Histocompatibility Complex). Protein yang dihasilkan oleh gen disebut protein marka atau protein penanda. Manusia memiliki dua penanda MHC, yaitu penanda kelas 1 dan 2. Penanda kelas 1 ditemukan di seluruh sel kecuali sel darah merah. Penanda kelas 2 ditemukan pada sel T, sel B, dan beberapa makrofaga. Penanda MHC yang dimiliki seorang individu disebut identitas dan penanda MHC yang tidak dimiliki seorang individu disebut nonidentitas atau materi asing. Sel B dan sel Tmengenali dan mengabaikan sel yang memiliki penanda MHC sebagai materi yang tidak berbahaya, dan mengenali agen infeksi berupa bakteri atau virus sebagai materi asing atau nonidentitas, kemudian memicu sel B dan sel T untuk bereaksi. 2) Sel B a) Memiliki imunoglobin pada permukaannya. Imunoglobin adalah protein yang dapat mengidentifikasi antigen. b) Imunoglobin setiap jenis sel B memiliki struktur yang spesifik dan hanya mengenali satu jenis antigen. c) Jadi, ketika sel B telah mengidentifikasi antigen, sel B bereplikasi dengan cepat menghasilkan sel d) Sel limfosit B terdapat 3 jenis, yaitu: commit to user Sel B plasma, berfungsi mensekresikan antibodi ke sistem
  • 16. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 26 sirkulasi tubuh. Sel B memori berfungsi hidup dalam waktu yang lama dalam darah dan diprogram untuk mengingat antigen spesifik. Sel B pembelah berfungsi untuk menghasilkan lebih banyak lagi sel-sel limfosit B. 3) Produksi antibodi a) Produksi antibodi pada infeksi pertama kali disebut respons antibodi primer. b) Infeksi kedua oleh agen infeksi yang sama, sistem imun merespons lebih cepat karena ekspansi klon telah dilakukan pada infeksi pertama, atau biasa disebut respons antibodi sekunder. Konsentrasi antibodi meningkat lebih banyak dan lebih cepat daripada saat respons primer. c) Jumlah sel memori menurun setelah infeksi pertama, tetapi sel B memori dapat dihasilkan dengan lebih cepat pada saat infeksi kedua. Tabel 2.3. Macam-macam Antibodi beserta Fungsinya Macam Fungsi antibodi IGM Aglutinasi, mengaktifkan protein komplemen, merangsang fagositosis mikrob oleh makrofaga. IgG Mengaktifkan protein komplemen dan makrofaga, memelihara janin (fetus) dari serangan penyakit. IgA Mengikat mikrob (pada daerah permukaan saluran pernapasan dan saluran makanan), mencegah mikrob masuk ke tubuh, mengeluarkan mikrob dari dalam tubuh bersama nukleus dan sekresi lainnya. IgE Proteksi terhadap serangan parasit dan bersama IgG mengikat serta mengusir antigen alergi. IgD Mengaktifkan sel B. Gambar 2.3. Macam antibodi atau imunoglobin
  • 17. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 27 4) Sel T a) Sel T yang telah matang di timus berkembang menjadi beberapa jenis sel T yang mengenali antigen. b) Setelah menemukan antigen yang cocok, sel T bereplikasi dengan cepat dan sel T memori juga terbentuk. c) Sel T tidak membentuk antibodi. Sel T bekerja sama dalam sistem imun. Imunitas yang melibatkan sel T dan fagosit disebut imunitas tingkat sel. d) Sel limfosit T terdapat 3 jenis, yaitu: Sel T pembantu (helper T cell) menstimulasi sel B untuk membelah dan memproduksi antibodi, mengaktivasi dua jenis sel T lainnya, dan mengaktivasi makrofag untuk segera bersiap memfagosit patogen dan sisa-sisa sel. Sel T pembunuh (killer T cell) menyerang sel tubuh yang terinfeksi dan sel-sel patogen yang relatif besar (misalnya parasit) secara langsung. Sel T supresor (suppresor T cell) menurunkan dan menghentikan respon imun. Gambar 2.4. Proses Pembentukan Sel B dan Sel T e) Sebaran sel B dan sel T di dalam tubuh commit to user Sel B dan sel T dibentuk pada jaringan limfoid primer, yaitu
  • 18. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 28 sumsum tulang dan timus. Sel B dan sel T mengikuti aliran darah ke seluruh tubuh. g. Memperoleh Imunitas Spesifik Seseorang memproduksi antibodi jika mengalami kontak dengan agen infeksi penyebab penyakit. Keberadaan antibodi spesifik di dalam tubuh membuat orang dapat melawan agen infeksi dan kebal terhadap penyakit tertentu. Imunitas yang demikian disebut imunitas spesifik. Antibodi diperoleh setelah mengalami kontak dengan agen infeksi disebut juga imunitas yang diperoleh (acquired immunity). Imunitas spesifik juga dapat diperoleh dari luar tubuh dengan cara memasukkan antibodi ke dalam tubuh melalui suatu proses tertentu. Imunitas yang demikian disebut imunitas pasif. Istilah imunitas aktif digunakan jika antibodi diproduksi di dalam tubuh. Imunitas aktif dan pasif dapat diperoleh dengan cara yang berbeda. 1) Imunitas Aktif Imunitas aktif melibatkan proses produksi antibodi dalam tubuh seseorang untuk merespons antigen tertentu. Selain itu, sel B memori dan sel T diproduksi dan bereaksi lebih cepat jika terjadi serangan kedua oleh antigen yang sama. Imunitas aktif diperoleh dengan dua cara, yaitu secara alami dan induksi. a) Imunitas aktif alami Seseorang ketika pertama kalinya mengalami kontak dengan organisme patogen, tidak ada antibodi untuk melawan organisme. Dibutuhkan waktu beberapa hari sehingga sel plasma dan antibodi membentuk respons primer. Masa pembentukan antibodi, orang mungkin menunjukkan gejala-gejala sakit. Antibodi yang terbentuk memiliki sisi yang identik untuk berikatan dengan materi asing, jika antibodi yang diproduksi mencukupi untuk melawan mikrob, kesehatan orang benar-benar pulih. Imunitas yang demikian disebut imunitas aktif yang diperoleh secara alami. commit to user
  • 19. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 29 Imunitas aktif alami dalam beberapa kasus, tingkat infeksi dapat memicu cukup antibodi meskipun tidak tampak tanda-tanda dari luar bahwa orang sdang mengalami infeksi. Hal demikian disebut infeksi subklinik. Seseorang yang agen infeksi atau racunnya bereaksi lebih cepat dari sistem imun memproduksi antibodi, dapat berakibat fatal. b) Imunitas aktif diinduksi Vaksin digunakan untuk mengaktifkan sistem imun sehingga dapat memproduksi antibodi guna melawan organisme penyebab penyakit. Pemberian vaksin dilakukan supaya bakteri atau organisme tidak dapat lagi menyebabkan penyakit. sistem imun menunjukkan respons antibodi primer saat vaksin diinjeksikan ke dalam tubuh seseorang. Vaksinasi yang kedua menunjukkan respons antibodi sekunder. Antibodi spesifik terhadap jenis mikrob yang diberi perlakuan sehingga jika seseorang terpapar mikrob yang sesungguhnya pada masa mendatang, sel memori dan antibodi siap mengantisipasi dan orang dapat dikatakan kebal terhadap infeksi. Imunitas yang demikian disebut imunitas aktif yang diperoleh dengan cara induksi. 2) Imunitas Pasif Antibodi yang diproduksi oleh seseorang dan diberikan kepada orang lain dapat menumbuhkan imunitas pada orang. Seseorang yang menerima antibodi demikian disebut memiliki imunitas pasif. Disebut pasif karena antibodi tidak diproduksi dalam diri sendiri. Keuntungan dari imunitas pasif adalah dapat memberikan perlindungan dengan segera.tetapi, antibodi yang diperoleh tidak bertahan lama dan menurun dengan cepat dalam periode waktu yang cukup singkat. Imunitas pasif dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu secara alami dan induksi. a) Imunitas Pasif Alami (1) Janin yang sedang tumbuh memperoleh antibodi dari ibunya commit to user melalui plasenta. Antibodi memberikan perlindungan kepada
  • 20. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30 janin dan bayi karena sistem imunitas bayi belum berfungsi sebelum bayi dilahirkan. (2) Bayi juga memperoleh antibodi dari ASI, karena air susu yang pertama kali keluar adalah kolostrum yang kayaantibodi. b) Imunitas pasif Diinduksi (1) Salah seorang anggota keluarga mengidap penyakit hepatitis A, beresiko terkena infeksi. (2) Vaksin antibodi spesifik yang segera diberikan untuk hepatitis A, dapat menghindarkan infeksi. (3) Antibodi spesifik hepatitis A dapat diperoleh melalui ekstrak plasma darah penderita penyakit hepatitis A. 5. Penelitian yang Relevan Penelitian relevan yang pernah dilakukan mengenai laboratorium virtual salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Saputro (2011) tentang Metode Pembelajaran Guided Discovery. Sinopsis tesis mengupas tentang discovery atau guided discovery mulai dari pengertiannya, perencanaan pembelajaran discovery yang dilakukan di SMP 1 Lasem, evaluasi dari pembelajaran discovery di SMP 1 Lasem dan keuntungan yang dari pembelajaran dengan metode discovery. Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Radyan (2011) tentang kelayakan dari produk laboratorium virtual. Tujuan penelitian untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan dari produk laboratorium virtual uji makanan yang mana uji makanan dalam praktikum sebenarnya membutuhkan alat dan bahan banyak sekali dan waktunya lama. Berdasarkan hasil uji kelayakan produk, 91% menyatakan layak digunakan. Penelitian Radyan mengadopsi cara mengembangkan produk, membuat kisi-kisi instrument untuk angket validasi dan cara menentukan persentase kelayakan produk sehingga bisa menentukan produk yang dikembangkan layak atau tidak untuk digunakan. Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Muladi, Fahmi, dan Ahmad (2011) tentang kelayakan Multimedia Interaktif tahun di Malang. Penelitian Fahmi dan commitAhmadto mempunyaiuser tujuan mengembangkan
  • 21. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31 produk dan mengetahui kelayakan dari produk yang dikembangkan. Setelah dikembangkan hasil persentase kelayakan produknya sebesar 89,7% jadi layak untuk digunakan. Kegiatan uji validitas, melalui uji validitas oleh ahli materi, ahli media, pengguna pada uji skala kecil dan uji lapangan. Uji kelompok kecil melakukan uji pada 5 siswa, pada uji lapangan dilakukan pada 25 orang saja. Penelitian yang dilakukan oleh Putri, Ngazizah dan Kurniawan mengenai pendekatan Discovery dalam mengoptimalkan ketrampilan berpikir kritis. Penelitian membuktikan bahwa worksheet dengan pendekatan discovery dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa, ditandai dengan hasil rata-rata posttest terhadap student worksheet siswa sebesar 78,75 yang berarti sudah mencapai KKM 75. B. Kerangka Pemikiran Era globalisasi sekarang manusia dituntut mempunyai mutu sumber daya yang bisa membuatnya bertahan atau meningkat menjadi lebih baik dalam arus perubahan zaman. Sekarang setiap kegiatan manusia tidak lepas dari teknologi- teknologi yang mutakhir seperti teknologi dan informasi sangat berkembang pesat. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia. Salah rinsip pembelajaran yang telah disesuaikan dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Persiapan yang perlu dilakukan guna menunjang penyampaian materi pembelajaran dan keberhasilan suatu pendidikan yakni menggunakan media pembelajaran. Permendikbud nomor 69 tahun 2013 menerangkan bahwa pola pembelajaran yang dahulu merupakan pembelajaran alat tunggal, sekarang diubah menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia yaitu multimedia interaktif, salah satu bentuk multimedia interaktif adalah laboratorium virtual. SMA Batik 1 Surakarta sudah menerapkan kurikulum 2013 yang mana siswa dituntut lebih aktif dalam pembelajaran, scientific approach yang lebih menekankan siswa terbiasa dalam suatu kegiatan ilmiah menggunakan metodologi penelitian, tetapi siswa banyak yang belum paham. Siswa lebih paham dengan commit to user materi yang guru jelaskan apabila siswa melakukan praktikum atau menemukan
  • 22. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32 sendiri ilmunya dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator membantu siswa dalam menemukan suatu ilmu. Kelengkapan alat-alat praktikum terutama torso-torso di laboratorium biologi SMA Batik 1 Surakarta belum lengkap, torso-torso sudah banyak yang rusak. Banyak materi biologi untuk kelas XI MIA merupakan materi-materi yang objek materinya tidak bisa dilihat langsung oleh mata sehingga harus menggunakan alat bantu misalnya mikroskop dan banyak materi yang berupa suatu proses atau mekanisme sehingga membutuhkan media pembelajaran yang tepat untuk membantu siswa dalam memahami materi-materi. SMA Batik 1 Surakarta merupakan sekolah yang berbasis multimedia salah satu solusi dari tuntutan pendidikan di era globalisasi dengan keadaan lapangan yang ada adalah perlu adanya dalam mengembangkan media pembelajaran yang berupa multimedia interkatif untuk membantu siswa dalam memahami materi. Laboratorium virtual berbasis discovery pada materi sistem imun sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan media pembelajaran yang tepat untuk membantu siswa dalam memahami materi sistem imun dan sesuai dengan tuntutan pendidikan di era globalisasi saat ini. Kerangka pemikiran penelitian dapat disajikan dalam Gambar 2.5 berikut. Tuntutan Kebutuhan Guru: Pendidikan di Era - Kelengkapan alat globalisasi praktikum kurang, (kurikulum 2013): banyak alat - Pembelajaran praktikum yang berbasis sudah rusak. multimedia - Pemanfaatan interaktif multimedia - Siswa lebih aktif mayoritas berbatas (student center) pada power point. - Scientific approach Kebutuhan Siswa: - Siswa belum begitu paham dengan metode ilmiah yang merupakan salah satu hal yang penting dalam scientific approach - Banyak materi biologi kelas XI merupakan materi yang menjelaskan proses - Siswa lebih mengerti ketika telah melakukan praktikum (pengalaman sendiri) Pengembangan laboratorium virtual berbasis discovery pada materi sistem imun untuk kelas XI MIA SMA Batik 1 Surakarta Pengembangan laboratorium virtual berbasis discovery learning Gambar 2.5. Bagan Kerangka Berpikir