SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
Download to read offline
WORKSHOP IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
SMPN 1 LIMBANGAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Mengetahui prinsip pengembangan kurikulum operasional di
satuan pendidikan.
2. Mengetahui komponen kurikulum operasional di satuan
pendidikan.
3. Mengetahui pentingnya dan bagaimana cara pelibatan warga
sekolah dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan
Pendidikan.
4. Mengetahui tentang pendampingan, evaluasi, dan
pengembangan professional
Silakan menjawab pertanyaan refleksi
individu berikut ini:
1. Apakah Bapak/Ibu terlibat/dilibatkan dalam penyusunan
kurikulum operasional di satuan pendidikan?
2. Bagaimana kurikulum operasional di satuan pendidikan
dibuat?
3. Bagaimana kurikulum operasional di satuan pendidikan
diterapkan?
PENGEMBANGAN KURIKULUM OPERASIONAL
DI SATUAN PENDIDIKAN
KOSP dirancang sesuai dengan
kondisi dan data yang didapat
dari warga sekolah
KOSP dirancang dengan copy paste
contoh-contoh yang ada diinternet
Kenapa penting
pengembangan
kurikulum di
satuan
Pendidikan
RELEVAN
KONTEKSTUAL
MEMBUKA SALURAN KOMUNIKASI
ANTARA SEKOLAH DAN LINGKUNGANNYA
1
2
3
ACUAN KOSP
Standar
Nasional
Pendidikan
Prinsip
Pengembangan
KOSP
Berpusat pada peserta didik
Kontekstual
Esensial
Akuntabel
Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Berkesinambungan
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional
di Satuan Pendidikan (1/3
Berpusat pada
peserta didik
Pembelajaran harus memenuhi potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar,
serta kepentingan peserta didik.
Kontekstual
Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial
budaya dan lingkungan.
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional
di Satuan Pendidikan (2/3)
Esensial
Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan para
pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di
satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Mudah
dipahami dan ringkas. Tidak mengulang naskah/kutipan yang
sudah ada di naskah lainnya. Misalnya tidak memasukkan
lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll, dalam dokumen
kurikulum operasional
Akuntabel
Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data, aktual (benar-
benar diterapkan, bukan cuma teori atau mengarang bebas)
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite
satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara
lain orang tua, organisasi, dan berbagai sentra di bawah
koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai dengan kewenangannya
Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional
di Satuan Pendidikan (3/3)
TETAP
• Mengacu kepada kerangka kurikulum yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat
FLEKSIBEL
• Mengembangkan kurikulum operasional
berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik dan kebutuhan satuan
pendidikan
Penyusunan Kurikulum Operasional bersifat:
Proses Penyusunan KOSP
• menggambarkan rencana pembelajaran
selama setahun ajaran
Karakteristik
satuan
pendidikan
• Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik
sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah
dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan
tenaga kependidikan.
Visi, Misi,
Tujuan
• Pencapaian profil Pelajar Pancasila
Pengorganisasian
Pembelajaran
• Intrakurikuler, kokurikuler (Projek PPP), dan
ekstrakurikuler
Rencana
Pembelajaran
Lampiran:
• Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas,
• Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila
• Referensi landasan hukum atau landasan lain
KOMPONEN KOSP
Lampiran KOSP
1. Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas:
menggambarkan rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per
tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara
integrasi)
2. Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan
isu spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat
tentang projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian
pembelajarannya)
3. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan
karakteristik sekolah
ANALISIS
KARAKTERISTIK
SATUAN PENDIDIKAN
Prinsip Analisis Lingkungan Belajar
❑ Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
❑ Menggunakan data-data yang diperoleh dari
situasi nyata/kondisi satuan pendidikan
❑ Mengalokasikan waktu yang cukup untuk
pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan
dokumentasi data
❑ Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan
untuk mengembangkan strategi atau solusi
Jenis informasi yang dibutuhkan
❖ Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk
dilestarikan?
❖ Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai
bagian dari masyarakat setempat?
❖ Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat
dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun
warga satuan pendidikan itu sendiri)?
❖ Internal: Bagaimana peran satuan pendidikan
menyiapkan peserta didik mencapai profil pelajar?
Cara Analisis Lingkungan Belajar
Kuisioner Wawancara Diskusi
Kelompok
Terpumpun
(FGD)
Ragam Alat Analisis
Analisis SWOT Root Cause Fish Bone
Pentagonal Aset
MENGEMBANGKAN
VISI, MISI DAN
TUJUAN
Profil Pelajar Pancasila
ACUAN DALAM MENYUSUN VISI, MISI
DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
Berkebhinekaan global
Bergotong royong
Mandiri
Bernalar Kritis
Kreatif
Enam
kompetensi/
dimensi
Visi adalah cita-cita bersama
pada masa mendatang dari
warga satuan pendidikan,
yang dirumuskan berdasarkan
masukan dari seluruh warga
satuan pendidikan.
Apa itu visi
Visi
• Visi merupakan keadaan, yaitu gambaran masa depan yang ingin
dicapai oleh satuan pendidikan.
• Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
• Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya
mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta
memotivasi setiap pemangku kepentingan.
• Visi bersifat dinamis dan tidak untuk selamanya.
Membuat Visi
1. Kumpulkan informasi untuk dijadikan bahan diskusi, melalui wawancara atau survei.
2. Dari jawaban warga satuan pendidikan, buatlah keterkaitan/benang merah dari suara
peserta didik, staf/guru, dan orang tua.
3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga kelompok tersebut sehingga semuanya terlihat.
4. Telisik persamaan dan perbedaannya:
a. Kumpulkan sebanyak mungkin persamaannya. Kumpulan persamaan ini merepresentasikan harapan
bersama warga satuan pendidikan.
b. Bahas perbedaan yang ditemukan. Apa saja kemungkinan yang membuat perbedaan tersebut?
c. Apa kaitannya dengan persamaan yang ditemukan?
5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi.
6. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator-indikator pencapaian visi.
Peserta Didik Staf/guru Orang tua
● Apa kebutuhan yang ingin
dipenuhi di satuan
pendidikan?
● Satuan pendidikan seperti
apa yang kamu inginkan?
● Hal apa yang paling ingin
didapat
/dipelajari/dikuasai di
satuan pendidikan?
● Apa yang paling penting
bagi kamu di satuan
pendidikan?
● Mengapa memilih profesi sebagai
pendidik/bekerja di satuan
pendidikan? Apa yang ingin
dicapai?
● Apa harapan bagi peserta didik
yang ada di satuan pendidikan
ini? Jika mereka keluar atau
sudah lulus ingin mereka jadi
individu seperti apa?
● Apa nilai-nilai yang Anda
percayai? Bagaimana
menanamkan itu pada peserta
didik? Apa perubahan diri yang
diharapkan terjadi?
● Mengapa memilih
satuan pendidikan ini?
● Apa harapannya terhadap
satuan pendidikan?
● Pribadi anak seperti apa yang
diharapkan?
● Kalau bisa menentukan hal paling
penting yang perlu dipelajari di
satuan pendidikan, apakah
itu?
TIPS
● Sesuaikan pertanyaan
untuk peserta didik
dengan tahapan
perkembangan/belajarnya
● Tenaga kependidikan
terkadang tidak melihat
dirinya sebagai pendidik.
Berikan pengantar bahwa
bekerja di satuan
pendidikan adalah
pendidik, apapun
perannya.
● Untuk wakil orang tua,
perlu
cermat memilih
perwakilan agar
perwakilan representatif
(orang tua baru dan
lama, orang tua yang
kritis baik terhadap
tujuan pendidikan untuk
anak, maupun mengapa
memilih satuan
pendidikan tersebut)
MENERJEMAHKAN
MISI
Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan
mencapai visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan
bagi penyusunan program jangka pendek, menengah,
dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari
seluruh warga satuan pendidikan.
a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh satuan pendidikan.
b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana
pada rumusan visi.
c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan
atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi
dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada
peserta didik.
MEMBUAT
TUJUAN
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai
dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan
pendidikan dengan mengacu pada karakteristik
dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan
sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan
Menentukan
Strategi
Pertanyaan berikut dapat membantu tim inti memastikan semua aspek kunci dari visi sekolah,
realita dan prioritas sudah dipertimbangkan. Visi perlu kuat dan menggambarkan aspirasi yang
tulus, sementara realita harus jelas dan sesuai keadaan nyata.
VISI
● Dari proses sebelumnya, aspek apa yang paling penting yang diminta dari kepala
sekolah, wakil kepala sekolah , dan perwakilan guru?
● Bagaimana kurikulum, desain sistem sekolah, dan program, serta faktor
lainnya saling melengkapi dalam mewujudkan visi?
KONDISI SEKOLAH SAAT INI
● Bagaimana kebutuhan siswa berubah seiring waktu?
● Proses dan program apa yang paling optimal dilakukan untuk beragam karakter siswa dengan
menghargai berbagai kebutuhan belajar siswa? Gunakan kesinambungan data yang
dimiliki sekolah: demografi siswa, pendaftaran, kehadiran, angka putus sekolah,
karakter dan latar belakang siswa, distribusi capaian belajar, dll.
● Bagaimana perubahan cara sekolah mengukur ketercapaian/keberhasilan proses belajar siswa
dari
waktu ke waktu, tahun ke tahun? Apakah sekolah semakin memahami bagaimana
pembelajaran dan asesmen yang berpusat pada siswa?
● Bagaimana kualitas pembelajaran berubah dari waktu ke waktu?
● Apakah siswa, orang tua, guru, dan warga sekolah lainnya semakin menyadari dan
memahami sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat?
● Pengamatan apa saja yang dilakukan pada pembelajaran dan lingkungan belajar (sekolah dan
kelas)?
● Telisik kembali keselarasan antara program pengembangan guru, tujuan sekolah, konsep
dan landasan sekolah, serta lingkungan belajar. Apakah selaras dan saling menguatkan?
STRATEGI PRIORITAS
● Apa yang pertama kali perlu
dilakukan untuk
mewujudkan visi sekolah?
● Bagaimana sekolah mendukung
pengembangan
guru/tenaga kependidikan
serta kurikulum?
● Bagaimana lingkungan sekolah
bisa terus berkembang
mendukung pembelajaran
yang optimal?
● Sumber daya apa saja yang
dapat
dimanfaatkan sekolah
untuk mendukung
pembelajaran?
26
CONTOH:
Analisis Kebutuhan dan S
Strategi Satuan (strength/kekuatan)
W
(weakness/kelemahan)
O
(opportunity/peluang)
T
(threat/ancaman)
Pendidikan internal eksternal
situasi atau kondisi yang
merupakan kekuatan yang
Analisis kekuatan, kelemahan, dimiliki satuan pendidikan
peluang, serta ancaman atau yang bisa memberikan
yang biasa kita sebut sebagai pengaruh positif pada saat
SWOT merupakan cara yang ini atau pun di masa yang
umum dilakukan dalam akan datang.
mengenali satuan pendidikan
situasi atau kondisi yang
merupakan kelemahan
yang dimiliki satuan
pendidikan yang bisa
memberikan pengaruh
negatif pada saat ini atau
pun di masa yang akan
datang.
situasi atau kondisi yang
merupakan peluang atau
kesempatan di luar satuan
pendidikan yang bisa
memberikan peluang untuk
berkembang di kemudian hari.
Ancaman atau tantangan apa
saja yang mungkin akan
dihadapi satuan pendidikan
yang bisa menghambat laju
perkembangan satuan
pendidikan.
dan lingkungannya serta
menyusun strategi untuk ● Kekuatan atau
mengembangkan dan kelebihan apa yang
mengatasi permasalahan dimiliki satuan
satuan pendidikan. pendidikan?
● Apa yang membuat
satuan pendidikan lebih
baik dari satuan
pendidikan lainnya?
● Keunikan apa yang
dimiliki oleh satuan
pendidikan?
● Apa yang
menyebabkan satuan
pendidikan
mendapatkan
“dukungan”?
● Apa yang dilihat atau
dirasakan oleh
● Apa yang dapat kita
tingkatkan dalam
satuan pendidikan?
● Apa saja kebutuhan
peserta didik yang
belum terpenuhi di
sekolah?
● Apa saja yang harus
dihindari satuan
pendidikan?
● Faktor apa saja yang
menyebabkan
kehilangan dukungan?
● Apa yang dilihat atau
dirasakan masyarakat
sebagai suatu
kelemahan satuan
pendidikan?
● Apa saja kesempatan yang
ada di luar satuan
pendidikan? (Misal:
lingkungan yang mendukung,
mitra yang dapat
memperkaya pembelajaran)
● Perubahan apa saja yang
terjadi di luar satuan
pendidikan (hasil riset terbaru,
praktik- praktik pendidikan
dan pengasuhan) yang
selaras dan bisa menjadi
pendukung satuan
pendidikan?
● Apa saja perkembangan pola
pikir masyarakat (orang tua
dan praktisi pendidikan) yang
bisa membantu satuan
● Hambatan apa yang
sedang dihadapi
sekarang?
● Apa saja hal yang
dilakukan “pesaing“
satuan pendidikan?
● Tren apa yang
menyebabkan ancaman
bagi satuan pendidikan?
Misalnya:
Perkembangan Teknologi
● Adakah perubahan
peraturan pemerintah
yang akan berdampak
bagi perkembangan
satuan pendidikan?
Pengorganisasian Pembelajaran
Satuan Pendidikan
A.Pengorganisasian Pembelajaran
1. Muatan Kurikulum
2. Pengaturan Beban Belajar
3. Program Inklusif
4. Kriteria Kelulusan
5. Kalender Akademik
B. Rencana Pembelajaran
C. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
PENGORGANISASIA PEMBELAJARAN
DAN RENCANA PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler
B. Ekstrakurikuler
C. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
D. Program Pendukung
E. Strategi Pembelajaran
F. Penilaian Hasil Belajar
G. Layanan Inklusi
H. Kalender Pendidikan
PENGORGANISASIA PEMBELAJARAN DAN RENCANA
PEMBELAJARAN
PENUTUP
A. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
B. Evaluasi Kurikulum Operasional
C. Kesimpulan.
STRUKTUR KURIKULUM SMP
Budaya
Sekolah
Iklim sekolah, kebijakan,
pola interaksi dan
komunikasi, serta norma
yang berlaku di sekolah.
Projek
penguatan
profil Pelajar
Pancasila
Projek Lintas Disiplin Ilmu yang
kontekstual dan berbasis pada
kebutuhan
masyarakat/permasalahan di
lingkungan sekolah.
Ekstrakurikuler
Ker
giatan untuk
mengembangkan minat
dan bakat.
Profil Pelajar Pancasila adalah
karakter dan kemampuan
yang dibangun dalam
keseharian dan dihidupkan
dalam diri setiap individu
peserta didik melalui budaya
sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, projek
penguatan profil Pelajar
Pancasila, maupun
ekstrakurikuler.
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan Yang
Maha Esa,
berakhlak mulia
Berkebinekaan
global
Bergotong
royong
Kreatif
Bernalar kritis
Mandiri
Pelajar
Indonesi
a
Gambaran Penerapan
profil Pelajar
Pancasila di Satuan
Pendidikan
Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
Kegiatan/pengalaman belajar.
PROGRAM INTRA-KURIKULER PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
PR
Tujuan Mengembangkan kompetensi
pelajar sesuai CP
Menguatkan Profil Pelajar Pancasila dan membangun
pemahaman mengenai isu-isu penting dan melatih
kemampuan penyelesaian masalah dalam tema atau
isu penting terkait Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals,
SDGs)
Saran
meng
sesua
Metode ● Menggunakan berbagai metode
pengajaran/pendekatan belajar
● Menggunakan berbagai instrumen
asesmen dalam menilai progress
dan capaian peserta didik
● Melibatkan guru dalam proses desain
asesmen dan moderasi hasil asesmen
● mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan
kontekstual dalam bentuk projek
● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta
didik untuk bekerja mandiri dan fleksibel
● Melibatkan seluruh komunitas sekolah
(peserta didik, guru, staf, orangtua) serta
narasumber/profesional
● Be
pi
● M
pr
ke
Hasil ● Bukti pencapaian CP berupa
portfolio/kumpulan hasil pekerjaan
peserta didik dari berbagai
instrumen asesmen
● Dilaporkan melalui rapor
● Bukti berupa jurnal kerja yang fokus pada proses
dan pencapaian tujuan proyek
● Sekolah menyediakan waktu khusus untuk
peserta didik menunjukkan hasil proyek melalui
pameran/pertunjukan
● Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah
dengan intrakurikuler
● Bu
da
● Se
be
Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan
Merancang
Pengorganisasian
Pembelajaran di
Satuan Pendidikan
Desain pembelajaran perlu
dilakukan secara “mundur”,
diawali dari hasil akhir. Hasil
akhir perlu dinyatakan agar
seluruh warga satuan
pendidikan berkomitmen dan
berkolaborasi untuk
mencapainya. Jika kurikulum
hanya menuliskan sederet
konten (materi) maka hal ini
akan mengakibatkan semua
orang bekerja secara terpisah-
pisah.
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum
dalam satu rentang waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar, mata pelajaran dan
area belajar, kapan mata pelajaran dan area belajar, serta bagPaimana mata pelajaran dan area belajar
tersebut akan dihantarkan. Pengorganisasian pembelajaran juga meliputi pengaturan mata pelajaran inti dan
pilihan ( tema-tema), program ekstrakurikuler dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila yang dipelajari
dalam satu tahun ajaran:
Struktur kurikulum Intrakurikuler. muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok)
Projek penguatan profil Pelajar Pancasila. Penjelasan tema dan pengelolaan projek pada
tahun ajaran tersebut
Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul yang menjadi ciri khas dan selaras dengan pencapaian
tujuan satuan pendidikan
Cara program-program
tersebut dikelompokkan
Satuan pendidikan boleh memilih cara pengelompokkan, secara tematik mata
pelajaran dan kombinasi.
Pemetaan program Pemetaan program-program tersebutdalam satu tahun ajaran yang sesuai dengan alokasi
waktu yang sudah ditetapkan. Satuan pendidikan boleh memilih cara pemetaan yang
sesuai dengan kebutuhan,contoh: menggunakan kalender pendidikan atau program
tahunan atau program semesteratau cara pemetaan yang lain
● Pembelajaran berbasis projek sebagai penguatan profil Pelajar Pancasila
menggunakan 20- 30% dari waktu total pembelajaran.
● Memecah tujuan dalam aktivitas-aktivitasyang akan dijalankan dalam waktu
tertentu; pertahun/semester/kuartal/term/caturwulan/dll.
● Membuat jadwal harian untuk lingkup kelas
Proses Mendesain Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Alur pembelajaran yang runtut dinyatakan dalam rangkaian tujuan pembelajaran yang meliputi konten/ materi,
keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap Fase dan menjelaskan
cakupan/kedalaman setiap konten
Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran:
● Esensial, ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti yang diperlukan untuk mencapai capaian
pembelajaran
● Berkesinambungan, tujuan - tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara berkesinambungan dan
urut secara berjenjang dengan arah yang jelas
● Kontekstual, Tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.
● Sederhana. Tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami.
Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran, dikembangkan sesuai dengan kompetensi utuh yang sudah melingkupi aspek
sikap,
pengetahuan, dan keterampilan, beserta materi/konten inti
2. Proses asesmen, strategi pencarian bukti hasil belajar yang menyasar tujuan pembelajaran beserta
indikator keberhasilan yang mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Pengalaman belajar, serangkaian kegiatan dengan alokasi waktu dan menyasar indikator yang
dikembangkan dari tujuan pembelajaran
Pengurutan
Konkret →
Abstrak
Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.
Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu
sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
Pengurutan
Deduktif
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep
database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan
dari Mudah
→ Sulit
Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh : mengajarkan cara mengeja
kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Pengurutan
Hierarki
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih
dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : peserta didik perlu belajar
tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan
Prosedural
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu
peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-
test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis
hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam
sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.
Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika peserta didik
mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara
bertahap. Pada akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri.
Ada beberapa cara dalam mengurutkan tujuan
pembelajaran
handbook-authors-and-instructional-designers.114f5f85-1baf-42dd-8e37-d195c2565255_0.pdf?file=1&type=node&id=7824 (2) Doolittle, P. E. (2001). Instructional Design for Web-based Instruction.
Retrieved from http://staff.washington.edu/rel2/geog100-UW/Archive/instructionalsequence.pdf (3) Morrison, G. R., Ross, & Kemp, J. E. (2007). Designing Effective Instruction (5th Edition).
Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. ISBN13: 978-0-470-07426-8 (4) Reigeluth, C. M., & Keller, J. B. (2009). Understanding instruction. In C. M. Reigeluth & A. A. Carr-Chellman (Eds.), Instructional-
design theories and
Alur tujuan pembelajaran disusun untuk
membantu peserta didik mencapai
Capaian Pembelajaran (CP) secara
bertahap. Alur dibuat dengan
mengurutkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan,
meskipun beberapa tujuan pembelajaran
harus menggunakan tahapan tertentu.
Hal penting yang perlu dipertimbangkan:
● keterampilan dasar yang perlu
dipelajari peserta didik untuk
menguasai kompetensi
tertentu
● Cara untuk mengukur ketercapaian
tujuan
● pengetahuan/materi inti yang perlu
diketahui untuk memahami konsep
tertentu. Misal: untuk menulis
makalah penelitian peserta didik
perlu mengetahui perbedaan bentuk-
bentuk dan tujuan teks dan peserta
didik perlu keterampilan membuat
pertanyaan riset.
ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN
CONTOH
Proses Mendesain Alur Pembelajaran
0 Workshop pengembangan kurikulum operasional
sekolah
Menjadi prasyarat untuk tim penyusun alur
pembelajaran
Pemahaman Profil Pelajar Pancasila.
Memahami secara utuh konsep dasar Profil Pelajar
Pancasila
1
2
Pemahaman Capaian Pembelajaran
Pahami rasional CP setiap fase, mulai dari fase A
hingga fase E
Menguraikan CP ke tujuan-tujuan
pembelajaran Uraikan tujuan pembelajaran per
dimensi/elemennya Susun seluruh tujuan
pembelajaran menjadi satu alur linear
3
4 Tentukan tujuan yang menjadi kunci
(konsep dan kompetensi kunci)
Tentukan asesmen untuk mengukur
ketercapaian
tujuan-tujuan/kompetensi kunci
5
6 Rangkaikan semua tujuan menjadi satu alur
yang linear Penulis menyusun alur (sequence),
semua dimensi/elemen dilebur dalam alur ini
Referensi untuk urutan bisa melihat slide
“ALUR PEMBELAJARAN”
Tentukan alokasi jam pelajaran yang
dibutuhkan
Mengatur durasi jam pelajaran yang dibutuhkan
untuk
setiap tujuan pembelajaran
7
CONTOH
Pengaturan Waktu Belajar
Satuan pendidikan dapat
menentukan model struktur
kurikulum yang sesuai dengan
kondisi dan tujuan masing-
masing satuan pendidikan.
Pengaturan cara penghantaran
(per mata pelajaran, tematik
integratif, unit inkuiri, dll.) akan
mempengaruhi sekolah dalam
mengelola waktu (penjadwalan)
dan sumber dayanya.
Model ini tidak harus dipilih salah
satu, akan tetapi bisa juga
dikombinasikan. Misalnya dengan
menggunakan sistem terintegrasi
dan blocking secara bersamaan
atau mengkombinasikan ketiga
model
Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
Pembelajaran dikelola dalam
bentuk blok-blok waktu dengan
berbagai macam
pengelompokkan.
Contoh:
1. Mata pelajaran IPS, Bahasa
Indonesia dan IPAS akan
diajarkan dari jam 07.00-
12.00 dalam semester 1
2. Dalam satu tahun ajaran,
pembelajaran IPA dibagi ke
dalam 3 blok waktu (masing-
masing 4 bulan). Mata
pelajaran Biologi, Kimia dan
Fisika akan diajarkan secara
bergantian di setiap blok.
Blok ke- 1 tahun ajaran
2020/2021 untuk Fisika, blok
ke-2 untuk Biologi, blok ke-3
Kimia.
Konsep-konsep dan keterampilan
tertentu dari mata pelajaran
diajarkan secara kolaboratif
(team teaching) .
Guru berkolaborasi sedemikian
rupa untuk merencanakan,
melaksanakan dan melakukan
asesmen untuk suatu
pembelajaran yang terpadu.
Contoh:
Konsep pengelolaan data dapat
secara kolaboratif diajarkan oleh
guru matematika dan IPA.
Konsep ini bisa diajarkan di satu
kegiatan dengan
menggabungkan alokasi waktu
kedua mata pelajaran atau
diajarkan pada masing-masing
mapel, dengan penyelarasan
aktivitas.
Setiap pembelajaran dilakukan
terpisah antara satu mapel
dengan mapel lainnya.
Tatap muka dilakukan secara
reguler setiap minggu, dengan
jumlah jam tatap muka sesuai
dengan yang ditetapkan oleh
masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan
ketentuan minimal dari
pemerintah
Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik
untuk mempelajari materi secara mendalam
● waktu pembelajaran menjadi lebih banyak dan hal
tersebut memungkinkan peserta didik belajar
hingga tuntas
● dengan blok waktu yang lebih panjang, guru
memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan
rencana pelajaran dan untuk memeriksa dan
mengevaluasi pembelajaran
● dengan blok waktu yang lebih lama
memungkinkan untuk studi yang mendalam,
seperti mengerjakan proyek / penelitian individu /
kelompok, kolaborasi antar peserta didik dan
guru.
● Peserta didik belajar suatu konsep secara
komprehensif dan kontekstual karena
keterampilan, pengetahuan dan sikap
diintegrasikan untuk mencapai suatu
penguasaan kompetensi tertentu
● Guru-guru terkondisikan untuk
berkolaborasi secara intensif karena
perlu memilih kompetensi/konten yang
selaras dengan pemahaman yang dituju
● Lebih efisien karena guru bisa memilah
konsep yang perlu dieksplorasi secara lebih
mendalam dan konten yang memerlukan
waktu lebih sedikit
memudahkan dalam pembuatan jadwal
pembelajaran di satuan pendidikan
Hal yang
perlu
dipertimbang
kan dalam
memutuskan
model ini
● Pengaturan jam mengajar guru -- harus
diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga guru
tidak ada waktu di hari-hari tertentu
● Ketersediaan sarana prasarana - mengingat sistem
blok membutuhkan pengaturan sarana dan
prasarana yang ketat
● Perlu dirancang strategi tertentu agar materi yang
diajarkan pada satu blok tertentu bisa tetap
diingat.
● Memberikan waktu yang cukup untuk
merencanakan dan menyelaraskan antar
guru mata pelajaran yang mengajarkan
tujuan pembelajaran yang berkaitan atau
sama dengan unit atau konsep yang
dipelajari
● Satuan pendidikan harus memberikan
fleksibilitas bagi guru untuk mengelola
penjadwalan mengikuti kebutuhan / fokus
pemahaman yang bisa berbeda setiap
term/semester/ tahun
● Beban yang harus dihadapi peserta didik
setiap minggu harus diperhitungkan
sedemikian rupa, sehingga peserta didik
tidak terbebani dengan banyaknya beban
mata pelajaran
● Daya serap peserta didik terhadap mata
pelajaran akan sangat berpengaruh jika
macam mata pelajaran yang diberikan dalam
satu waktu tertentu terlampau banyak. Ada
kecenderungan konten suatu mapel belum
terserap, sudah harus ganti mata pelajaran
yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata
pelajaran -- pengaturan harus dilakukan
sedemikian rupa, sehingga tidak
memberikan tugas dalam waktu yang
bersamaan.
1. Penetapan
tujuan belajar
2. Menganalisis situasi kelas 3. Asesmen untuk mengetahui
posisi peserta didik di awal
siklus pembelajaran.
4. Menentukan strategi dan metode
untuk mencapai tujuan tsb.
Apakah tujuan pembelajaran
ini kontekstual dengan
kondisi lingkungan sekitar?
Apakah tujuan pembelajaran
sudah sesuai dengan tahapan
dan kebutuhan belajar peserta
didik?
Siapa saja peserta didiknya? (jumlah,
pengetahuan dan pengalaman,
motivasi, latar belakang budaya dll).
Sumber daya apa yang tersedia untuk
proses pembelajaran? (Ruang kelas,
laboratorium, perpustakaan, ruang
komputer, halaman dll).
Siapa saja guru yang terlibat? Jika
ada beberapa guru, bagaimana
proses komunikasi dan koordinasi
dilakukan?
Menyamakan persepsi antar guru yang
mengajar kelas dan materi yang sama :
Kriteria penilaian seperti apa yang tepat?
Bagaimana cara mengukur ketercapaian
kompetensi (pemahaman atau keterampilan
tertentu)? Apakah menggunakan rubrik atau
daftar centang atau catatan pengamatan?
Bagaimana cara untuk mengajak pelajar
memahami asesmen atau pengukuran
ketercapaian kompetensi?
Apa saja pendekatan yang berorientasi pada kompetensi
tujuan?
Stimulus apa saja yang bisa diberikan agar peserta
didik terlibat aktif dan membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran?
Metode pengajaran dan konsep pedagogis mana
yang harus digunakan? Mengapa?
Apakah metode pengajaran yang dipilih mampu
mendorong aktivitas peserta didik secara mandiri
(self- regulated learning)?
5. Memilih dan
menetapkan
perangkat ajar,
serta aktivitas
pembelajaran.
6. Sosialisasi target belajar
dan menyepakati
pembelajaran bersama
pelajar
7. Pelaksanaan pembelajaran
dan asesmen untuk memonitor
kemajuan belajar selama
proses pembelajaran.
8. Refleksi untuk menetapkan
tujuan belajar berikutnya
berdasarkan hasil ketercapaian
kompetensi
Diskusikan bersama peserta
didik : Apa ide pokok materi
dan hubungan dengan situasi
nyata?
Diskusikan dengan guru pada
level yang sama Kompetensi
apa yang perlu diasah agar
tujuan belajar tercapai?
Apa saja target yang akan dicapai?
Bagaimana cara membuat peserta didik
untuk memahami target- target yang
akan dicapai?
Bagaimana agar guru bisa memberikan umpan balik
pada peserta didik secara reguler?
Bagaimana melatih keterampilan refleksi bagi
peserta didik sehingga mereka memahami hal-
hal yang sudah tercapai dan area yang perlu
diperbaiki?
Bagaimana guru mendapatkan informasi untuk
proses evaluasi? (Wawancara, umpan balik dari
rekan kerja, kuesioner dll).
Informasi apa yang Anda perlukan untuk melakukan
evaluasi? (Bagaimana peserta didik memandang
proses pembelajaran, apakah hasilnya jelas, apakah
mereka telah mempelajari apa yang seharusnya
mereka pelajari, apakah guru mendukung peserta
didik, dll.)

More Related Content

Similar to KOSP Enang Cuhendi.pdf

2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptxdesilusiawati
 
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptxDzikriMH
 
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdfErfanZaenuri
 
path_materi_20230407070149.pdf
path_materi_20230407070149.pdfpath_materi_20230407070149.pdf
path_materi_20230407070149.pdfMbahSurur
 
1. Penyusunan KOSP...OKTA.pdf
1.  Penyusunan KOSP...OKTA.pdf1.  Penyusunan KOSP...OKTA.pdf
1. Penyusunan KOSP...OKTA.pdfGiyatnoGiyatno3
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdfamrulhidayat7
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdfdevvypertiwi
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdfIqbaal11
 
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptxPuspaSariWijaya
 
Tugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & PembelajaranTugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & Pembelajarankoriah
 
1. b Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
1. b  Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx1. b  Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
1. b Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptxGiyatnoGiyatno3
 
Kurikulum Operational Satuan Pendidikan_290922.pptx
Kurikulum Operational Satuan Pendidikan_290922.pptxKurikulum Operational Satuan Pendidikan_290922.pptx
Kurikulum Operational Satuan Pendidikan_290922.pptxRitaRizkiUtami1
 
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptxEdwarAulyaHandaka
 
1. Farida Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM).pptx
1. Farida Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM).pptx1. Farida Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM).pptx
1. Farida Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM).pptxHendriyani9
 
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptx
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptxPaparan IHT SMA 1 Kramat.pptx
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptxCahyonoSKomMPd
 
Implementasi_P5.pptx
Implementasi_P5.pptxImplementasi_P5.pptx
Implementasi_P5.pptxSyukronRizqi
 
KURIKULUM 12.pptx
KURIKULUM 12.pptxKURIKULUM 12.pptx
KURIKULUM 12.pptxHafizElmi1
 

Similar to KOSP Enang Cuhendi.pdf (20)

2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
 
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
 
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pdf
 
path_materi_20230407070149.pdf
path_materi_20230407070149.pdfpath_materi_20230407070149.pdf
path_materi_20230407070149.pdf
 
1. Penyusunan KOSP...OKTA.pdf
1.  Penyusunan KOSP...OKTA.pdf1.  Penyusunan KOSP...OKTA.pdf
1. Penyusunan KOSP...OKTA.pdf
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
 
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx
 
panduan KOM.pptx
panduan KOM.pptxpanduan KOM.pptx
panduan KOM.pptx
 
Tugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & PembelajaranTugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & Pembelajaran
 
1. b Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
1. b  Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx1. b  Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
1. b Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
 
Kurikulum Operational Satuan Pendidikan_290922.pptx
Kurikulum Operational Satuan Pendidikan_290922.pptxKurikulum Operational Satuan Pendidikan_290922.pptx
Kurikulum Operational Satuan Pendidikan_290922.pptx
 
1. Refleksi P5.pdf
1. Refleksi P5.pdf1. Refleksi P5.pdf
1. Refleksi P5.pdf
 
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
 
P5.pptx
P5.pptxP5.pptx
P5.pptx
 
1. Farida Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM).pptx
1. Farida Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM).pptx1. Farida Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM).pptx
1. Farida Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM).pptx
 
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptx
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptxPaparan IHT SMA 1 Kramat.pptx
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptx
 
Implementasi_P5.pptx
Implementasi_P5.pptxImplementasi_P5.pptx
Implementasi_P5.pptx
 
KURIKULUM 12.pptx
KURIKULUM 12.pptxKURIKULUM 12.pptx
KURIKULUM 12.pptx
 

More from EnangCuhendi1

Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdf
Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdfAsesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdf
Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdfEnangCuhendi1
 
slide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxslide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxEnangCuhendi1
 
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...EnangCuhendi1
 
konsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdfkonsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdfEnangCuhendi1
 
Stop Bullying di sekolah.pptx
Stop Bullying di sekolah.pptxStop Bullying di sekolah.pptx
Stop Bullying di sekolah.pptxEnangCuhendi1
 
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdfstrategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdfEnangCuhendi1
 
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdf
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdfkonsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdf
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdfEnangCuhendi1
 
HISTORICAL FALLACIES.pptx
HISTORICAL FALLACIES.pptxHISTORICAL FALLACIES.pptx
HISTORICAL FALLACIES.pptxEnangCuhendi1
 
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptx
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptxEKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptx
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptxEnangCuhendi1
 

More from EnangCuhendi1 (9)

Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdf
Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdfAsesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdf
Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdf
 
slide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxslide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptx
 
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
 
konsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdfkonsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdf
 
Stop Bullying di sekolah.pptx
Stop Bullying di sekolah.pptxStop Bullying di sekolah.pptx
Stop Bullying di sekolah.pptx
 
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdfstrategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
 
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdf
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdfkonsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdf
konsep dasar sbm- Pertemuan 1.pdf
 
HISTORICAL FALLACIES.pptx
HISTORICAL FALLACIES.pptxHISTORICAL FALLACIES.pptx
HISTORICAL FALLACIES.pptx
 
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptx
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptxEKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptx
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptx
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

KOSP Enang Cuhendi.pdf

  • 1. WORKSHOP IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA SMPN 1 LIMBANGAN
  • 2. Di akhir sesi ini, peserta mampu: 1. Mengetahui prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan. 2. Mengetahui komponen kurikulum operasional di satuan pendidikan. 3. Mengetahui pentingnya dan bagaimana cara pelibatan warga sekolah dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan Pendidikan. 4. Mengetahui tentang pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional
  • 3. Silakan menjawab pertanyaan refleksi individu berikut ini: 1. Apakah Bapak/Ibu terlibat/dilibatkan dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan? 2. Bagaimana kurikulum operasional di satuan pendidikan dibuat? 3. Bagaimana kurikulum operasional di satuan pendidikan diterapkan?
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. KOSP dirancang sesuai dengan kondisi dan data yang didapat dari warga sekolah KOSP dirancang dengan copy paste contoh-contoh yang ada diinternet
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. Kenapa penting pengembangan kurikulum di satuan Pendidikan RELEVAN KONTEKSTUAL MEMBUKA SALURAN KOMUNIKASI ANTARA SEKOLAH DAN LINGKUNGANNYA 1 2 3
  • 16. Prinsip Pengembangan KOSP Berpusat pada peserta didik Kontekstual Esensial Akuntabel Melibatkan berbagai pemangku kepentingan Berkesinambungan
  • 17. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (1/3 Berpusat pada peserta didik Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Kontekstual Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan.
  • 18. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (2/3) Esensial Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan para pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Mudah dipahami dan ringkas. Tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lainnya. Misalnya tidak memasukkan lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll, dalam dokumen kurikulum operasional Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data, aktual (benar- benar diterapkan, bukan cuma teori atau mengarang bebas)
  • 19. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, dan berbagai sentra di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (3/3)
  • 20. TETAP • Mengacu kepada kerangka kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat FLEKSIBEL • Mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan Penyusunan Kurikulum Operasional bersifat:
  • 21.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26. • menggambarkan rencana pembelajaran selama setahun ajaran Karakteristik satuan pendidikan • Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. Visi, Misi, Tujuan • Pencapaian profil Pelajar Pancasila Pengorganisasian Pembelajaran • Intrakurikuler, kokurikuler (Projek PPP), dan ekstrakurikuler Rencana Pembelajaran Lampiran: • Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas, • Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila • Referensi landasan hukum atau landasan lain KOMPONEN KOSP
  • 27. Lampiran KOSP 1. Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi) 2. Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya) 3. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik sekolah
  • 29. Prinsip Analisis Lingkungan Belajar ❑ Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan ❑ Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan ❑ Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data ❑ Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi
  • 30. Jenis informasi yang dibutuhkan ❖ Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? ❖ Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat? ❖ Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? ❖ Internal: Bagaimana peran satuan pendidikan menyiapkan peserta didik mencapai profil pelajar?
  • 31. Cara Analisis Lingkungan Belajar Kuisioner Wawancara Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD)
  • 32. Ragam Alat Analisis Analisis SWOT Root Cause Fish Bone Pentagonal Aset
  • 33.
  • 35. Profil Pelajar Pancasila ACUAN DALAM MENYUSUN VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia Berkebhinekaan global Bergotong royong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif Enam kompetensi/ dimensi
  • 36. Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. Apa itu visi
  • 37. Visi • Visi merupakan keadaan, yaitu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan. • Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi. • Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan. • Visi bersifat dinamis dan tidak untuk selamanya.
  • 38. Membuat Visi 1. Kumpulkan informasi untuk dijadikan bahan diskusi, melalui wawancara atau survei. 2. Dari jawaban warga satuan pendidikan, buatlah keterkaitan/benang merah dari suara peserta didik, staf/guru, dan orang tua. 3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga kelompok tersebut sehingga semuanya terlihat. 4. Telisik persamaan dan perbedaannya: a. Kumpulkan sebanyak mungkin persamaannya. Kumpulan persamaan ini merepresentasikan harapan bersama warga satuan pendidikan. b. Bahas perbedaan yang ditemukan. Apa saja kemungkinan yang membuat perbedaan tersebut? c. Apa kaitannya dengan persamaan yang ditemukan? 5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi. 6. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator-indikator pencapaian visi. Peserta Didik Staf/guru Orang tua ● Apa kebutuhan yang ingin dipenuhi di satuan pendidikan? ● Satuan pendidikan seperti apa yang kamu inginkan? ● Hal apa yang paling ingin didapat /dipelajari/dikuasai di satuan pendidikan? ● Apa yang paling penting bagi kamu di satuan pendidikan? ● Mengapa memilih profesi sebagai pendidik/bekerja di satuan pendidikan? Apa yang ingin dicapai? ● Apa harapan bagi peserta didik yang ada di satuan pendidikan ini? Jika mereka keluar atau sudah lulus ingin mereka jadi individu seperti apa? ● Apa nilai-nilai yang Anda percayai? Bagaimana menanamkan itu pada peserta didik? Apa perubahan diri yang diharapkan terjadi? ● Mengapa memilih satuan pendidikan ini? ● Apa harapannya terhadap satuan pendidikan? ● Pribadi anak seperti apa yang diharapkan? ● Kalau bisa menentukan hal paling penting yang perlu dipelajari di satuan pendidikan, apakah itu? TIPS ● Sesuaikan pertanyaan untuk peserta didik dengan tahapan perkembangan/belajarnya ● Tenaga kependidikan terkadang tidak melihat dirinya sebagai pendidik. Berikan pengantar bahwa bekerja di satuan pendidikan adalah pendidik, apapun perannya. ● Untuk wakil orang tua, perlu cermat memilih perwakilan agar perwakilan representatif (orang tua baru dan lama, orang tua yang kritis baik terhadap tujuan pendidikan untuk anak, maupun mengapa memilih satuan pendidikan tersebut)
  • 40. Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
  • 41. a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan. b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi. c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.
  • 43. Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan
  • 44.
  • 45. Menentukan Strategi Pertanyaan berikut dapat membantu tim inti memastikan semua aspek kunci dari visi sekolah, realita dan prioritas sudah dipertimbangkan. Visi perlu kuat dan menggambarkan aspirasi yang tulus, sementara realita harus jelas dan sesuai keadaan nyata. VISI ● Dari proses sebelumnya, aspek apa yang paling penting yang diminta dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah , dan perwakilan guru? ● Bagaimana kurikulum, desain sistem sekolah, dan program, serta faktor lainnya saling melengkapi dalam mewujudkan visi? KONDISI SEKOLAH SAAT INI ● Bagaimana kebutuhan siswa berubah seiring waktu? ● Proses dan program apa yang paling optimal dilakukan untuk beragam karakter siswa dengan menghargai berbagai kebutuhan belajar siswa? Gunakan kesinambungan data yang dimiliki sekolah: demografi siswa, pendaftaran, kehadiran, angka putus sekolah, karakter dan latar belakang siswa, distribusi capaian belajar, dll. ● Bagaimana perubahan cara sekolah mengukur ketercapaian/keberhasilan proses belajar siswa dari waktu ke waktu, tahun ke tahun? Apakah sekolah semakin memahami bagaimana pembelajaran dan asesmen yang berpusat pada siswa? ● Bagaimana kualitas pembelajaran berubah dari waktu ke waktu? ● Apakah siswa, orang tua, guru, dan warga sekolah lainnya semakin menyadari dan memahami sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat? ● Pengamatan apa saja yang dilakukan pada pembelajaran dan lingkungan belajar (sekolah dan kelas)? ● Telisik kembali keselarasan antara program pengembangan guru, tujuan sekolah, konsep dan landasan sekolah, serta lingkungan belajar. Apakah selaras dan saling menguatkan? STRATEGI PRIORITAS ● Apa yang pertama kali perlu dilakukan untuk mewujudkan visi sekolah? ● Bagaimana sekolah mendukung pengembangan guru/tenaga kependidikan serta kurikulum? ● Bagaimana lingkungan sekolah bisa terus berkembang mendukung pembelajaran yang optimal? ● Sumber daya apa saja yang dapat dimanfaatkan sekolah untuk mendukung pembelajaran? 26
  • 46. CONTOH: Analisis Kebutuhan dan S Strategi Satuan (strength/kekuatan) W (weakness/kelemahan) O (opportunity/peluang) T (threat/ancaman) Pendidikan internal eksternal situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang Analisis kekuatan, kelemahan, dimiliki satuan pendidikan peluang, serta ancaman atau yang bisa memberikan yang biasa kita sebut sebagai pengaruh positif pada saat SWOT merupakan cara yang ini atau pun di masa yang umum dilakukan dalam akan datang. mengenali satuan pendidikan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki satuan pendidikan yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di luar satuan pendidikan yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari. Ancaman atau tantangan apa saja yang mungkin akan dihadapi satuan pendidikan yang bisa menghambat laju perkembangan satuan pendidikan. dan lingkungannya serta menyusun strategi untuk ● Kekuatan atau mengembangkan dan kelebihan apa yang mengatasi permasalahan dimiliki satuan satuan pendidikan. pendidikan? ● Apa yang membuat satuan pendidikan lebih baik dari satuan pendidikan lainnya? ● Keunikan apa yang dimiliki oleh satuan pendidikan? ● Apa yang menyebabkan satuan pendidikan mendapatkan “dukungan”? ● Apa yang dilihat atau dirasakan oleh ● Apa yang dapat kita tingkatkan dalam satuan pendidikan? ● Apa saja kebutuhan peserta didik yang belum terpenuhi di sekolah? ● Apa saja yang harus dihindari satuan pendidikan? ● Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan dukungan? ● Apa yang dilihat atau dirasakan masyarakat sebagai suatu kelemahan satuan pendidikan? ● Apa saja kesempatan yang ada di luar satuan pendidikan? (Misal: lingkungan yang mendukung, mitra yang dapat memperkaya pembelajaran) ● Perubahan apa saja yang terjadi di luar satuan pendidikan (hasil riset terbaru, praktik- praktik pendidikan dan pengasuhan) yang selaras dan bisa menjadi pendukung satuan pendidikan? ● Apa saja perkembangan pola pikir masyarakat (orang tua dan praktisi pendidikan) yang bisa membantu satuan ● Hambatan apa yang sedang dihadapi sekarang? ● Apa saja hal yang dilakukan “pesaing“ satuan pendidikan? ● Tren apa yang menyebabkan ancaman bagi satuan pendidikan? Misalnya: Perkembangan Teknologi ● Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan berdampak bagi perkembangan satuan pendidikan?
  • 47.
  • 49. A.Pengorganisasian Pembelajaran 1. Muatan Kurikulum 2. Pengaturan Beban Belajar 3. Program Inklusif 4. Kriteria Kelulusan 5. Kalender Akademik B. Rencana Pembelajaran C. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional PENGORGANISASIA PEMBELAJARAN DAN RENCANA PEMBELAJARAN
  • 50. A. Intrakurikuler B. Ekstrakurikuler C. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila D. Program Pendukung E. Strategi Pembelajaran F. Penilaian Hasil Belajar G. Layanan Inklusi H. Kalender Pendidikan PENGORGANISASIA PEMBELAJARAN DAN RENCANA PEMBELAJARAN PENUTUP A. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional B. Evaluasi Kurikulum Operasional C. Kesimpulan.
  • 51.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56. Budaya Sekolah Iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di sekolah. Projek penguatan profil Pelajar Pancasila Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat/permasalahan di lingkungan sekolah. Ekstrakurikuler Ker giatan untuk mengembangkan minat dan bakat. Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil Pelajar Pancasila, maupun ekstrakurikuler. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia Berkebinekaan global Bergotong royong Kreatif Bernalar kritis Mandiri Pelajar Indonesi a Gambaran Penerapan profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan Intrakurikuler Muatan Pelajaran Kegiatan/pengalaman belajar.
  • 57. PROGRAM INTRA-KURIKULER PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA PR Tujuan Mengembangkan kompetensi pelajar sesuai CP Menguatkan Profil Pelajar Pancasila dan membangun pemahaman mengenai isu-isu penting dan melatih kemampuan penyelesaian masalah dalam tema atau isu penting terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) Saran meng sesua Metode ● Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar ● Menggunakan berbagai instrumen asesmen dalam menilai progress dan capaian peserta didik ● Melibatkan guru dalam proses desain asesmen dan moderasi hasil asesmen ● mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam bentuk projek ● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik untuk bekerja mandiri dan fleksibel ● Melibatkan seluruh komunitas sekolah (peserta didik, guru, staf, orangtua) serta narasumber/profesional ● Be pi ● M pr ke Hasil ● Bukti pencapaian CP berupa portfolio/kumpulan hasil pekerjaan peserta didik dari berbagai instrumen asesmen ● Dilaporkan melalui rapor ● Bukti berupa jurnal kerja yang fokus pada proses dan pencapaian tujuan proyek ● Sekolah menyediakan waktu khusus untuk peserta didik menunjukkan hasil proyek melalui pameran/pertunjukan ● Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah dengan intrakurikuler ● Bu da ● Se be Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan
  • 58.
  • 59. Merancang Pengorganisasian Pembelajaran di Satuan Pendidikan Desain pembelajaran perlu dilakukan secara “mundur”, diawali dari hasil akhir. Hasil akhir perlu dinyatakan agar seluruh warga satuan pendidikan berkomitmen dan berkolaborasi untuk mencapainya. Jika kurikulum hanya menuliskan sederet konten (materi) maka hal ini akan mengakibatkan semua orang bekerja secara terpisah- pisah. Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar, mata pelajaran dan area belajar, kapan mata pelajaran dan area belajar, serta bagPaimana mata pelajaran dan area belajar tersebut akan dihantarkan. Pengorganisasian pembelajaran juga meliputi pengaturan mata pelajaran inti dan pilihan ( tema-tema), program ekstrakurikuler dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila yang dipelajari dalam satu tahun ajaran: Struktur kurikulum Intrakurikuler. muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok) Projek penguatan profil Pelajar Pancasila. Penjelasan tema dan pengelolaan projek pada tahun ajaran tersebut Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul yang menjadi ciri khas dan selaras dengan pencapaian tujuan satuan pendidikan Cara program-program tersebut dikelompokkan Satuan pendidikan boleh memilih cara pengelompokkan, secara tematik mata pelajaran dan kombinasi. Pemetaan program Pemetaan program-program tersebutdalam satu tahun ajaran yang sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditetapkan. Satuan pendidikan boleh memilih cara pemetaan yang sesuai dengan kebutuhan,contoh: menggunakan kalender pendidikan atau program tahunan atau program semesteratau cara pemetaan yang lain ● Pembelajaran berbasis projek sebagai penguatan profil Pelajar Pancasila menggunakan 20- 30% dari waktu total pembelajaran. ● Memecah tujuan dalam aktivitas-aktivitasyang akan dijalankan dalam waktu tertentu; pertahun/semester/kuartal/term/caturwulan/dll. ● Membuat jadwal harian untuk lingkup kelas
  • 60. Proses Mendesain Rencana Pembelajaran Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN Alur pembelajaran yang runtut dinyatakan dalam rangkaian tujuan pembelajaran yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap Fase dan menjelaskan cakupan/kedalaman setiap konten Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran: ● Esensial, ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti yang diperlukan untuk mencapai capaian pembelajaran ● Berkesinambungan, tujuan - tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara berkesinambungan dan urut secara berjenjang dengan arah yang jelas ● Kontekstual, Tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik. ● Sederhana. Tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami. Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Tujuan Pembelajaran, dikembangkan sesuai dengan kompetensi utuh yang sudah melingkupi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, beserta materi/konten inti 2. Proses asesmen, strategi pencarian bukti hasil belajar yang menyasar tujuan pembelajaran beserta indikator keberhasilan yang mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 3. Pengalaman belajar, serangkaian kegiatan dengan alokasi waktu dan menyasar indikator yang dikembangkan dari tujuan pembelajaran
  • 61. Pengurutan Konkret → Abstrak Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak). Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional. Pengurutan dari Mudah → Sulit Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh : mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang. Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : peserta didik perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian. Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t- test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik. Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika peserta didik mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri. Ada beberapa cara dalam mengurutkan tujuan pembelajaran handbook-authors-and-instructional-designers.114f5f85-1baf-42dd-8e37-d195c2565255_0.pdf?file=1&type=node&id=7824 (2) Doolittle, P. E. (2001). Instructional Design for Web-based Instruction. Retrieved from http://staff.washington.edu/rel2/geog100-UW/Archive/instructionalsequence.pdf (3) Morrison, G. R., Ross, & Kemp, J. E. (2007). Designing Effective Instruction (5th Edition). Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. ISBN13: 978-0-470-07426-8 (4) Reigeluth, C. M., & Keller, J. B. (2009). Understanding instruction. In C. M. Reigeluth & A. A. Carr-Chellman (Eds.), Instructional- design theories and Alur tujuan pembelajaran disusun untuk membantu peserta didik mencapai Capaian Pembelajaran (CP) secara bertahap. Alur dibuat dengan mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu. Hal penting yang perlu dipertimbangkan: ● keterampilan dasar yang perlu dipelajari peserta didik untuk menguasai kompetensi tertentu ● Cara untuk mengukur ketercapaian tujuan ● pengetahuan/materi inti yang perlu diketahui untuk memahami konsep tertentu. Misal: untuk menulis makalah penelitian peserta didik perlu mengetahui perbedaan bentuk- bentuk dan tujuan teks dan peserta didik perlu keterampilan membuat pertanyaan riset. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
  • 62. CONTOH Proses Mendesain Alur Pembelajaran 0 Workshop pengembangan kurikulum operasional sekolah Menjadi prasyarat untuk tim penyusun alur pembelajaran Pemahaman Profil Pelajar Pancasila. Memahami secara utuh konsep dasar Profil Pelajar Pancasila 1 2 Pemahaman Capaian Pembelajaran Pahami rasional CP setiap fase, mulai dari fase A hingga fase E Menguraikan CP ke tujuan-tujuan pembelajaran Uraikan tujuan pembelajaran per dimensi/elemennya Susun seluruh tujuan pembelajaran menjadi satu alur linear 3 4 Tentukan tujuan yang menjadi kunci (konsep dan kompetensi kunci) Tentukan asesmen untuk mengukur ketercapaian tujuan-tujuan/kompetensi kunci 5 6 Rangkaikan semua tujuan menjadi satu alur yang linear Penulis menyusun alur (sequence), semua dimensi/elemen dilebur dalam alur ini Referensi untuk urutan bisa melihat slide “ALUR PEMBELAJARAN” Tentukan alokasi jam pelajaran yang dibutuhkan Mengatur durasi jam pelajaran yang dibutuhkan untuk setiap tujuan pembelajaran 7
  • 63. CONTOH Pengaturan Waktu Belajar Satuan pendidikan dapat menentukan model struktur kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan tujuan masing- masing satuan pendidikan. Pengaturan cara penghantaran (per mata pelajaran, tematik integratif, unit inkuiri, dll.) akan mempengaruhi sekolah dalam mengelola waktu (penjadwalan) dan sumber dayanya. Model ini tidak harus dipilih salah satu, akan tetapi bisa juga dikombinasikan. Misalnya dengan menggunakan sistem terintegrasi dan blocking secara bersamaan atau mengkombinasikan ketiga model Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan berbagai macam pengelompokkan. Contoh: 1. Mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan IPAS akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1 2. Dalam satu tahun ajaran, pembelajaran IPA dibagi ke dalam 3 blok waktu (masing- masing 4 bulan). Mata pelajaran Biologi, Kimia dan Fisika akan diajarkan secara bergantian di setiap blok. Blok ke- 1 tahun ajaran 2020/2021 untuk Fisika, blok ke-2 untuk Biologi, blok ke-3 Kimia. Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team teaching) . Guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Contoh: Konsep pengelolaan data dapat secara kolaboratif diajarkan oleh guru matematika dan IPA. Konsep ini bisa diajarkan di satu kegiatan dengan menggabungkan alokasi waktu kedua mata pelajaran atau diajarkan pada masing-masing mapel, dengan penyelarasan aktivitas. Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya. Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah
  • 64. Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik untuk mempelajari materi secara mendalam ● waktu pembelajaran menjadi lebih banyak dan hal tersebut memungkinkan peserta didik belajar hingga tuntas ● dengan blok waktu yang lebih panjang, guru memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan rencana pelajaran dan untuk memeriksa dan mengevaluasi pembelajaran ● dengan blok waktu yang lebih lama memungkinkan untuk studi yang mendalam, seperti mengerjakan proyek / penelitian individu / kelompok, kolaborasi antar peserta didik dan guru. ● Peserta didik belajar suatu konsep secara komprehensif dan kontekstual karena keterampilan, pengetahuan dan sikap diintegrasikan untuk mencapai suatu penguasaan kompetensi tertentu ● Guru-guru terkondisikan untuk berkolaborasi secara intensif karena perlu memilih kompetensi/konten yang selaras dengan pemahaman yang dituju ● Lebih efisien karena guru bisa memilah konsep yang perlu dieksplorasi secara lebih mendalam dan konten yang memerlukan waktu lebih sedikit memudahkan dalam pembuatan jadwal pembelajaran di satuan pendidikan Hal yang perlu dipertimbang kan dalam memutuskan model ini ● Pengaturan jam mengajar guru -- harus diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga guru tidak ada waktu di hari-hari tertentu ● Ketersediaan sarana prasarana - mengingat sistem blok membutuhkan pengaturan sarana dan prasarana yang ketat ● Perlu dirancang strategi tertentu agar materi yang diajarkan pada satu blok tertentu bisa tetap diingat. ● Memberikan waktu yang cukup untuk merencanakan dan menyelaraskan antar guru mata pelajaran yang mengajarkan tujuan pembelajaran yang berkaitan atau sama dengan unit atau konsep yang dipelajari ● Satuan pendidikan harus memberikan fleksibilitas bagi guru untuk mengelola penjadwalan mengikuti kebutuhan / fokus pemahaman yang bisa berbeda setiap term/semester/ tahun ● Beban yang harus dihadapi peserta didik setiap minggu harus diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga peserta didik tidak terbebani dengan banyaknya beban mata pelajaran ● Daya serap peserta didik terhadap mata pelajaran akan sangat berpengaruh jika macam mata pelajaran yang diberikan dalam satu waktu tertentu terlampau banyak. Ada kecenderungan konten suatu mapel belum terserap, sudah harus ganti mata pelajaran yang lainnya. ● Perlunya koordinasi antar guru mata pelajaran -- pengaturan harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga tidak memberikan tugas dalam waktu yang bersamaan.
  • 65.
  • 66. 1. Penetapan tujuan belajar 2. Menganalisis situasi kelas 3. Asesmen untuk mengetahui posisi peserta didik di awal siklus pembelajaran. 4. Menentukan strategi dan metode untuk mencapai tujuan tsb. Apakah tujuan pembelajaran ini kontekstual dengan kondisi lingkungan sekitar? Apakah tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan tahapan dan kebutuhan belajar peserta didik? Siapa saja peserta didiknya? (jumlah, pengetahuan dan pengalaman, motivasi, latar belakang budaya dll). Sumber daya apa yang tersedia untuk proses pembelajaran? (Ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang komputer, halaman dll). Siapa saja guru yang terlibat? Jika ada beberapa guru, bagaimana proses komunikasi dan koordinasi dilakukan? Menyamakan persepsi antar guru yang mengajar kelas dan materi yang sama : Kriteria penilaian seperti apa yang tepat? Bagaimana cara mengukur ketercapaian kompetensi (pemahaman atau keterampilan tertentu)? Apakah menggunakan rubrik atau daftar centang atau catatan pengamatan? Bagaimana cara untuk mengajak pelajar memahami asesmen atau pengukuran ketercapaian kompetensi? Apa saja pendekatan yang berorientasi pada kompetensi tujuan? Stimulus apa saja yang bisa diberikan agar peserta didik terlibat aktif dan membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran? Metode pengajaran dan konsep pedagogis mana yang harus digunakan? Mengapa? Apakah metode pengajaran yang dipilih mampu mendorong aktivitas peserta didik secara mandiri (self- regulated learning)? 5. Memilih dan menetapkan perangkat ajar, serta aktivitas pembelajaran. 6. Sosialisasi target belajar dan menyepakati pembelajaran bersama pelajar 7. Pelaksanaan pembelajaran dan asesmen untuk memonitor kemajuan belajar selama proses pembelajaran. 8. Refleksi untuk menetapkan tujuan belajar berikutnya berdasarkan hasil ketercapaian kompetensi Diskusikan bersama peserta didik : Apa ide pokok materi dan hubungan dengan situasi nyata? Diskusikan dengan guru pada level yang sama Kompetensi apa yang perlu diasah agar tujuan belajar tercapai? Apa saja target yang akan dicapai? Bagaimana cara membuat peserta didik untuk memahami target- target yang akan dicapai? Bagaimana agar guru bisa memberikan umpan balik pada peserta didik secara reguler? Bagaimana melatih keterampilan refleksi bagi peserta didik sehingga mereka memahami hal- hal yang sudah tercapai dan area yang perlu diperbaiki? Bagaimana guru mendapatkan informasi untuk proses evaluasi? (Wawancara, umpan balik dari rekan kerja, kuesioner dll). Informasi apa yang Anda perlukan untuk melakukan evaluasi? (Bagaimana peserta didik memandang proses pembelajaran, apakah hasilnya jelas, apakah mereka telah mempelajari apa yang seharusnya mereka pelajari, apakah guru mendukung peserta didik, dll.)